• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata kunci : Kas, analisis hubungan kas dan setara kas terhadap pengeluaran investasi dan pendanaan, PT Mustika Ratu,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata kunci : Kas, analisis hubungan kas dan setara kas terhadap pengeluaran investasi dan pendanaan, PT Mustika Ratu,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUBUNGAN KAS DAN SETARA KAS DENGAN PENGELUARAN INVESTASI DAN PENDANAAN

PADA PT MUSTIKA RATU TAHUN 2004-2008

Febrian Yusuf Effendie

Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok

Email : Feli_eff@yahoo.co.id

ABSTRAK

Agar dapat terus bertahan dan mampu bersaing dalam dunia usaha, dalam menjalankan kegiatan usahanya maka perusahaan harus dapat menggunakan kas yang dimilikinya secara efesien dan efektif. Analisa hubungan kas dan setara kas dengan pengeluaran investasi dan pendanaan dilakukan untuk mengukur seberapa kuatnya hubungan antara variabel pengeluaran investasi dan pendanaan dengan kas dan setara kas, dan juga untuk mengetahui dampak perubahan kas dan setara kas terhadap pengeluaran investasi dan pendanaan. Hasil yang diperoleh adalah Kenaikan (penurunan) kas tidak selalu diikuti dengan kenaikan (penurunan) pengeluaran investasi, Terdapat hubungan yang positif antara kas dan setara dengan pengeluaran investasi, Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas diikuti oleh kenaikan (penurunan) pengeluaran pendanaan, dan tidak ada hubungan yang positif antara kas dan setara dengan pengeluaran untuk pendanaan.

Kata kunci :

Kas, analisis hubungan kas dan setara kas terhadap pengeluaran

investasi dan pendanaan, PT Mustika Ratu, 2004-2008.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di zaman yang semakin berkembang seperti sekarang ini, dunia bisnis telah menjadi salah satu kegiatan masyarakat, yang salah satunya adalah dengan membuat suatu usaha dengan mendirikan suatu perusahaan. Perusahaan merupakan lembaga yang beroperasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan yang meliputi pemegang saham, kreditur, pegawai, pelanggan, pemasok, pemerintah, dan masyarakat yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan dapat terus berjalan (going concern), sehingga perusahaan memiliki keharusan untuk memperhatikan dampak dari setiap kegiatan yang dilakukan.

(2)

Pada umumnya setiap perusahaan bertujuan mendapatkan laba yang tujuannya untuk menunjang kelancaran aktivitas perusahaan. Dalam hal ini, agar dapat terus bertahan dan mampu bersaing dalam dunia usaha, yaitu dengan menjalankan kegiatan usahanya maka perusahaan harus dapat menggunakan kas yang dimilikinya secara efesien dan efektif.

Kas adalah uang tunai yang ada dan tersedia di perusahaan untuk pembayaran kewajiban yang harus segera dibayar atau yang telah jatuh tempo. Sedangkan setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau tujuan lain.

Kas dan setara kas yang ada dalam perusahaan harus mampu membiayai pengeluaran atau kegiatan perusahaan dengan tepat. Apabila terdapat kas dan setara kas yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, hal ini menyebabkan hilangnya kesempatan bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Begitu pula sebaliknya apabila ada kekurangan kas dapat menghambat perkembangan perusahaan yang berpengaruh terhadap tingkat likuiditas perusahaan, sehingga perusahaan harus mencari dana sebanyak-banyaknya. Sumber kas dapat berasal dari dalam dan luar perusahan itu sendiri. Kas yang berasal dari dalam perusahaan adalah kas yang didapat dari perusahaan misalnya laba, akumulasi penyusutan, penjualan aktiva tetap dan lain-lain. Sedangkan kas yang berasal dari luar adalah investasi dari kreditur.

Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap maupun pendanaan. Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas. Arus kas perusahaan dibagi menjadi tiga yaitu arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan.

Penulis akan menganalisis arus kas yang berasal dari kegiatan pengeluaran investasi dan pendanaan. Penulis menggunakan PT Mustika Ratu Tbk sebagai objek penelitian karenakan Pihak manajemen PT Mustika Ratu Tbk ingin mengetahui hubungan kas dan setara kas terhadap pengeluaran investasi dan pendanaan perusahaan

(3)

yang berguna untuk penambahan atau pengurangan investasi ataupun pendanaan yang akan dilakukan pada tahun yang akan.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dampak perubahan kas dan setara kas terhadap pengeluaran investasi, mengetahui hubungan perubahan kas dan setara kas terhadap pengeluaran pendanaan, mengetahui dampak perubahan kas dan setara kas terhadap pengeluaran investasi dan mengetahui hubungan perubahan kas dan setara kas terhadap pengeluaran untuk pendanaan.

TINJAUAN PUSTAKA Kas dan Setara Kas

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 (2004:2.2), kas didefinisikan sebagai berikut :

“Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro”.

Sedangkan definisi setara kas (cash equivalent) dalam PSAK No. 2 (2004:2.2) adalah: “Investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dapat segera dijadikan kas dalam jumlah tanpa menghadapi perubahan nilai yang berarti.”

Dalam PSAK No.2 2004 : 2.1, 2.2 disebutkan :

“Informasi aliran kas sangat berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Informasi arus kas tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan, karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama”

Klasifikasi arus kas menurut Henry Simamora (2000 : 491), adalah : 1. Aktifitas operasi (operating activities)

2. Aktifitas Investasi (investing activities) 3. Aktifitas Pendanaan (financing activities)

(4)

Pengeluaran Investasi

Henry Simamora (2000 : 492) pengeluaran investasi adalah :

“Pengeluaran investasi adalah jumlah kas atau uang tunai yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli barang-barang modal seperti alat baru dan mesin baru”.

Contohnya adalah Memberikan pinjaman kepada pihak lain, Pembayaran kas untuk membeli surat berharga perusahaan lain, Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap dan lain sebagainya.

Pengeluaran Pendanaan :

Henry Simamora (2000 : 493) pengeluaran pendanaan adalah :

”Pengeluaran untuk pendanaan adalah kas keluar yang digunakan untuk pembayaran deviden, pembelian saham perusahaan, pelunasan pokok pinjaman, dan pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi kewajiban yang berkaitan dengan sewa gedung usaha pembiayaan”.

Contohnya adalah Pembayaran kas untuk dividen, Pembayaran kas untuk penarikan kembali saham, Pembayaran kas untuk pelunasan wesel jangka panjang dan lainnya.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penulisan tugas akhir ini, dilaksanakan penelitian yang berkaitan dengan kas dan setara dan pengeluaran investasi serta pengeluaran untuk pendanaan. Sebagai studi kasus diadakan riset lapangan dengan melakukan observasi langsung terhadap kegiatan operasional ke perusahaan dan wawancara langsung yang berhubungan dengan masalah tersebut. Wawancara dilakukan pada tanggal 22 Mei 2009 dengan Henry salah seorang karyawan PT Mustika Ratu.

Adapun variabel-varibel yang diteliti adalah :

Penelitian 1 :

a. Variabel terikat (dependent variabel) adalah ”kas dan setara kas” (Y) b. Varibel bebas (independent variabel) adalah ”pengeluaran investasi” (X)

(5)

b. Varibel bebas (independent variabel) adalah ”pengeluaran untuk pendanaan” (X) Pada PT Mustika Ratu Kas dan Setara Kas di jadikan satu jumlahnya.

Data yang akan digunakan untuk penelitian ini berupa laporan keuangan PT Mustika Ratu, yaitu Neraca dan Laporan Arus Kas periode 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008.

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, kemudian dikaji dan diklasifikasikan dengan cara sederhana dan disajikan dalam bentuk tabel. Sebagai langkah selanjutnya dapat diketahui besarnya persentase dari kas dan setara kas untuk melakukan perhitungan berdasarkan analisa korelasi.

1. Rumus Regresi Linier (trend)

Y = a + bX

Y = Kas dan Setara Kas a = Konstanta

b = Tingkat kecepatan

X = Pengeluaran investasi (penelitian 1), Pengeluaran pendanaan (penelitian 2) 2. Rumus Korelasi r = n. ∑ XY – (∑ X) (∑ Y) n ∑ X² - (∑X) ² . n ∑ Y² - (∑Y) ² Keterangan : r = kooefisen korelasi n = jumlah periode

X = variabel independen / variabel bebas / pengeluaran investasi (penelitian 1) / pengeluaran untuk pendanaan (penelitian 2)

(6)

Y = variabel dependen / variabel terikat / kas dan setara kas (penelitian 1 dan 2)

Dari perhitungan korelasi di atas, akan diketahui bagaimana hubungan kedua varibel di atas yaitu antara variabel terikat dengan variabel bebas atau antara (X) pengeluaran investasi (penelitian 1), pengeluaran untuk pendanaan (penelitian 2) dengan (Y) kas dan setara kas.

Jika :

r = 1, hubungan jumlah kas dan setara kas dengan pengeluaran investasi (penelitian 1) atau pengeluaran untuk pendanaan (penelitian 2) positif

(mendekati 1 hubungan sangat kuat dan positif). Artinya kenaikan (penurunan) dari jumlah pengeluaran investasi (penelitian 1) atau pengeluaran untuk pendanaan (penelitian 2) diikuti oleh kenaikan (penurunan) kas dan setara kas.

r = -1, hubungan jumlah kas dan setara kas dengan pengeluaran investasi (penelitian 1) atau pengeluaran untuk pendanaan (penelitian 2) negatif (mendekati -1), hubungan bersifat berlawanan.

r = 0, hubungan jumlah kas dan setara kas dengan pengeluaran investasi (penelitian 1) atau pengeluaran untuk pendanaan (penelitian 2) lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Dalam kerangka analisis ini penulis menggunakan uji statistik dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 5 % atau 0,05), dengan rumus :

to = r √ n-2

√ 1 – r ²

Dimana : n = Banyaknya data yang diteliti r = Koefisien Korelasi

(7)

a. Ho diterima, Ha ditolak jika to < tα yang berarti tidak ada hubungan yang positif antara variabel X dan Y.

b. Ho ditolak, Ha diterima jika to > tα yang berarti ada hubungan yang positif antara variabel X dan Y.

Dimana :

Ho : p = 0, tidak ada hubungan antara variabel X dan Y.

Ha : p > 0, ada hubungan antara variabel X dan Y.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahun 2005 PT Mustika Ratu tidak terjadi penurunan dan kenaikan kas dan setara kas (setelah dibulatkan dalam miliaran rupiah) dan diikuti oleh penurunan pengeluaran investasi sebesar 2,4 %. Pada tahun 2006 PT Mustika Ratu mengalami penurunan kas dan setara kas sebesar 0,69 % dan diikuti oleh kenaikan pengeluaran investasi sebesar 2,4 %. Pada tahun 2007 PT Mustika Ratu mengalami kenaikan kas dan setara kas sebesar 1,85 % dan diikuti oleh kenaikan pengeluaran investasi sebesar 2,5 %. Dan pada tahun 2008 PT Mustika Ratu mengalami kenaikan kas dan setara kas sebesar 2,32 % yang diikuti oleh kenaikan investasi yang sangat drastis yaitu sebesar 24,4 %. Jadi kenaikan (penurunan) kas dan setara kas tidak selalu berpengaruh terhadap pengeluaran investasi.

Dari perhitungan analisis hubungan kas dan setara kas dengan pengeluaran investasi sangat kuat dan positif yang dinyatakan dengan r = 0,94 dan koefisien penentu diperoleh D = 88,36 % artinya terdapat pengaruh antara jumlah kas dan setara kas dengan pengeluaran investasi sebesar 88,36 %. Hal ini baik untuk PT Mustika Ratu untuk melakukan investasi di karenakan dapat menjadi suatu keuntungan yang besar bagi perusahaan pada masa yang akan datang seperti menambah surat berharga yang diperdagangkan, dimana kegiatan investasi tersebut baru dilakukan PT Mustika Ratu pada periode 2008, dimana pada tahun-tahun sebelumnya PT Mustika Ratu hanya mengeluarkan kasnya pada kegiatan investasi hanya untuk pembelian aktiva tetap.

Pada tahun 2005 PT Mustika Ratu tidak terjadi penurunan dan kenaikan kas dan setara kas (setelah dibulatkan dalam miliaran rupiah) dan diikuti oleh kenaikan pengeluaran untuk pendanaan sebesar 59,88 % dikarenakan pada tahun 2004 PT

(8)

Mustika Ratu tidak mengeluarkan kasnya untuk kegiatan pendanaan. Pada tahun 2006 PT Mustika Ratu mengalami penurunan kas dan setara kas sebesar 0,69 % dan diikuti oleh penurunan pengeluaran untuk pendanaan sebesar 59,68 %. Pada tahun 2007 PT Mustika Ratu mengalami kenaikan kas dan setara kas sebesar 1,85 % dan diikuti oleh kenaikan pengeluaran untuk pendanaan sebesar 9,79 %. Dan pada tahun 2008 PT Mustika Ratu mengalami kenaikan kas dan setara kas sebesar 2,32 % yang diikuti oleh kenaikan pengeluaran untuk pendanaan yang cukup drastis yaitu sebesar 19,94 %. Jadi kenaikan (penurunan) kas dan setara kas saling berpengaruh terhadap pengeluaran pendanaan.

Dari perhitungan analisis hubungan kas dan setara kas dengan pengeluaran pendanaan sangat kuat dan positif yang dinyatakan dengan r = 0,22 dan koefisien penentu diperoleh D = 4,84 % artinya terdapat pengaruh antara jumlah kas dan setara kas dengan pengeluaran pendanaan sebesar 4,84 %. Hal ini kurang baik untuk PT Mustika Ratu untuk melakukan pengeluaran kas untuk pendanaan di karenakan penggunaan kas untuk pendanaan tidak memilki hubungan yang positif antara kas dan setara dengan pengeluaran pendanaan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah ditulis dan di analasis, penulis mengambil beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan hubungan antara kas dan setara kas dengan pengeluaran investasi dan pendanaan adalah sebagai berikut :

1. Kenaikan (penurunan) kas tidak selalu diikuti dengan kenaikan (penurunan) pengeluaran investasi. Dari uraian tersebut, diketahui bahwa pada tahun 2005 dan 2006 kenaikan kas tidak diikuti oleh kenaikan investasi, sedangkan pada tahun 2007 dan 2008 kenaikan (penurunan) jumlah kas selalu diikuti oleh perubahan pengeluaran investasi.

2. Terdapat hubungan yang positif antara kas dan setara dengan pengeluaran investasi. Hubungan ini bagi PT Mustika Ratu dapat menjadi tolak ukur dalam mengambil keputusan mengenai pengeluaran kas untuk investasi.

3. Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas diikuti oleh kenaikan (penurunan) pengeluaran pendanaan.

(9)

4. Dari hasil perhitungan Uji Hipotesa Koefisien Korelasi, didapat hasil bahwa tidak ada hubungan yang positif antara kas dan setara dengan pengeluaran untuk pendanaan.

Saran

Penulis menyarankan agar PT Mustika Ratu tetap mempertahankan pengeluaran investasi dan menambahkan pengeluaran investasi seperti pada tahun 2008 dimana PT Mustika Ratu telah memulai untuk melakukan investasi melalui pembelian surat berhaga. Sehingga kas yang ada tidak hanya digunakan untuk pengeluaran untuk pembelian aktiva-aktiva tetap perusahaan tetapi juga kegiatan investasi lainnya seperti pembelian surat berharga, memberikan pinjaman dan lain sebagainya. Sehingga PT Mustika Ratu dapat memanfaatkan secara maksimal kas dan setara kas yang dimiliki. Dan untuk kegiatan pengeluaran pendanaan diperlukan kehati-hatian dalam mengeluarkan kas agar tepat penggunaannya. Dan memilih pendanaan yang tepat agar kas dan setara kas yang ada dapat di manfaatkan semaksimal mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Al Haryono Jusuf. Dasar-dasar Akuntansi. Jilid-2. Yogyakarta : Liberty, 1987 Anto Dajan. Pengantar Metode Statistik. Jilid-2. Jakarta : LP3es, 1986

Bambang Riyanto. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi-4, Yogyakarta : BPFE, 1997

Boediono. Ekonomi Moneter. Edisi-3, Yogyakarta : BPFE,1998

Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid-II. Jakarta : Salemba Empat, 2000

Giri, Efraim Ferdinan. Akuntansi Keuangan Menengah 1. Jakarta : Gunadarma, 1993

Sri Mulyono. Statistika untuk Ekonomi. Edisi-2, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2003

S Munawir. Analisa Laporan Keuangan. Edisi-4 cetakan ke-13, Yogyakarta : Liberty, 2004

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian implementasi zakat profesi yang dikumpulkan pada Baitul Mal Aceh memberikan pengaruh sebesar 84% terhadap pembangunan ekonomi masyarakat,

- Menunjukkan tempat terjadinya (negara yang berperang) dalam perang dunia II. Siswa dibagi dalam empat kelompok. Setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati peta/atlas.

 Special Servis Tool ( SST ) untuk system kopling  Memperbaiki system kopling dan komponennya. - Standar prosedur keselamatan kerja.  Memahami prinsip kerja kopling melalui

Pembahasan utama dalam laporan ini adalah perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Penentuan Biaya Sambung baru pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan prasarana energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (3) huruf c ditetapkan bahwa pada ruang yang berada di bawah SUTET

Pengabdian masyarakat tentang usahatani kentang telah dilaksanakan pada 2 kelompok tani (mitra) yaitu Kelompok Tani Sipakate’ne dan Kelompok Tani Kentang Jaya di Kecamatan

Permasalahan terjadi apabila suatu Ketapan MPR yang dinyatakan masih berlaku terdapat ketentuan atau norma yang di anggap bertentangan dengan Undang-Undang Dasar

(1) Pelaksanaan pencegahan dan penindakan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf g, dilakukan melalui pendekatan persuasif dengan mengedepankan upaya pemulihan atas dampak