• Tidak ada hasil yang ditemukan

ACARA BUKA BERSAMA DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR, PONOROGO, JAWA TIMUR, 10 SEPTEMBER 2008 Rabu, 10 September 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ACARA BUKA BERSAMA DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR, PONOROGO, JAWA TIMUR, 10 SEPTEMBER 2008 Rabu, 10 September 2008"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ACARA BUKA BERSAMA DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR,

PONOROGO, JAWA TIMUR, 10 SEPTEMBER 2008

Rabu, 10 September 2008

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

ACARA BUKA BERSAMA DI

PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR

PONOROGO, JAWA TIMUR

TANGGAL 10 SEPTEMBER 2008

Bismillahirrahmanirrahiim,

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Pejabat Gubernur Jawa Timur dan para pimpinan dan pejabat negara yang bertugas di Jawa Timur baik dari unsur eksekutif, legislatif, yudikatif maupun TNI dan Polri,

Yang saya hormati dan saya cintai, al-mukarom, Bapak Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, para pimpinan, pengurus, sesepuh, ulama dan keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor,

Yang saya hormati para pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, para cendekiawan, para tokoh masyarakat, para wara’, para mahasiswa, para santri terutama kelas 5 dan kelas 6,

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

Marilah sekali lagi pada kesempatan yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini, kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’aala atas rahmat dan ridho-Nya kepada kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, dan semoga kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada

(2)

masyarakat, bangsa, dan negara tercinta. Marilah pula shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam beserta keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut Rasulullah sampai akhir zaman. Kita juga bersyukur kembali dapat beribadah bersama di bulan suci Ramadhan ini dan semoga ibadah kita mendapat ridho Allah Subhanahu wa Ta’aala dan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’aala.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’aala,

Atas nama negara, atas nama pemerintah, dan selaku pribadi, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor atas segala pengabdian dan kontribusinya dalam pengembangan umat, pengembangan keislaman, dan pengembangan kehidupan bangsa dan negara sejak berdirinya Pondok Gontor ini. Tidak terhitung sumbangan dan bantuan yang diberikan kepada masyarakat, bangsa dan negara dari putra putri Gontor. Tahun-tahun terakhir ini saya sering bersama-sama Kyai Syukri Zarkasyi karena Beliau sangat aktif di dalam banyak hal antara lain di dalam menyelenggarakan konferensi internasional yang dihadiri oleh para tokoh dan cendekiawan muslim dalam membantu Pemerintah meningkatkan pelayanan ibadah haji. Kita pernah mendapat masalah 2 tahun yang lalu. Tahun lalu Beliau ikut turun gunung bersama ulama besar yang lainnya, alhamdulillah, pelaksanaan ibadah haji baik, Insya Allah, ibadah haji yang akan datang juga dapat kita laksanakan sebaik tahun lalu atau bahkan lebih baik lagi. Atas semuanya itu, secara tulus saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Pondok Pesanten Gontor harus bangga kalau pimpinannya aktif di dalam ikut menyukseskan tugas bangsa dan negara.

Hadirin hadirat yang saya muliakan,

Oleh para ulama, saya ini umara, juga sering mendapat nasehat, tausiyah dari para ulama seputar bagaimana kita menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan ini. Yang saya ingat, dan Insya Allah akan terus saya lakukan adalah kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an, berdzikir dan berdoa. Kita dianjurkan memperbanyak zakat, dalam arti yang luas dan berbagai amalan yang lain. Kita diminta untuk, apalagi di malam-malam yang hening, melakukan

tafakur dan refleksi, melihat masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kita juga dianjurkan sebagai umat hamba Allah untuk berlomba-lomba meraih kebaikan di bulan suci ini. Kita juga diminta untuk berlomba-lomba mendapatkan

ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’aala dan yang tidak kalah pentingnya kita diminta untuk menjaga lidah dan lisan kita menghadapi apapun seraya tetap sabar.

Saya tahu para ulama setiap hari terus menerus menyampaikan pesan-pesan keagamaan, pesan-pesan moral dan pesan-pesan kebajikan ini kepada kita semua. Saya selaku umara, mari kita jalankan semuanya itu. Yang ingin saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, sekali lagi selaku umara, adalah bagaimana dari refleksi kita mengambil hikmah dan pelajaran dari bulan suci Ramadhan ini untuk selanjutnya kita terapkan, kita aplikasikan, di dalam memajukan dan mensejahterakan kehidupan bangsa sebagaimana yang diamanatkan oleh konstitusi kita, Undang-undang Dasar 1945, karena wajib hukumnya, mulai dari saya, sampai Kyai Syukri Zarkasyi dan para sesepuh dan pengurus di Pondok Modern Gontor ini dan semuanya untuk menjalankan Undang-undang Dasar secara benar.

Hadirin hadirat sekalian,

(3)

Tujuan hidup, apa yang kita ingin capai dalam kehidupan ini, sesungguhnya dapat dirumuskan dalam dua hal. Pertama kita ingin tentu mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kita juga ingin mendapatkan kesejahteraan baik secara lahir maupun batin. Nah di sinilah indahnya dan agungnya ajaran Islam karena Islam meletakkan keseimbangan di keduanya, dunia, akhirat, lahir dan batin. Adalah menjadi kewajiban orang seorang, kewajiban kita semua, untuk berikhitiar dan berjuang mencapai kedua tujuan kehidupan itu. Tidakkah kita mendengar dan masuk dalam hati sanubari kita bahwa kita harus menuntut akhirat kita seolah hari esok akan mati, dan kita harus menuntut dunia kita alias bekerja keras seolah-olah kita akan hidup selamanya, hidup seribu tahun lagi. Dan tidakkah amat jelas bahwa Allah tidak akan mengubah nasib sebuah kaum kecuali kaum itu mengubah dalam dirinya, dalam hatinya, untuk melakukan kebaikan di masa depan. Sangat jelas, sudah lengkap tuntunan ajaran Islam yang harus kita jalankan bersama-sama sebagai umat hamba Allah untuk mencapai kedua tujuan yang mulia itu.

Hadirin hadirat yang saya muliakan,

Kita juga menyadari bahwa Islam sangat membenci bagi mereka yang berjiwa lemah, mudah menyerah, berpikir negatif dan bersikap pesimis. Sebaliknya, Islam terus menerus mengajarkan umatnya untuk memiliki keimanan dan karakter yang kuat, yaitu yang pandai dan terus menerus bersyukur, yang sabar, tawakal dan tegar ketika menghadapi ujian, yang tidak pernah berhenti berikhtiar, dan berjuang untuk mengatasi masalah dan membangun hari esok yang lebih baik. Jadi kesimpulan pertama dari apa yang sampaikan ini adalah kehidupan yang sejahtera lahir dan batin,

kebahagiaan yang ingin kita raih, baik dunia maupun akhirat tidaklah akan datang dengan sendirinya. Semua itu harus diikhtiarkan, harus diperjuangakan. Saya ambil contoh, Saudara-saudara para mahasiswa, para santri, di bawah bimbingan para ustadz, para kiyai, terus belajar mengembangkan diri, menjemput masa depan yang akhirnya bisa mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan yang sama-sama kita tuju. Petani bercocok tanam, bekerja keras di bawah hujan dan terik matahari untuk mendapatkan kesejahteraan. Demikian juga nelayan, melaut, mencari ikan. Guru bekerja tiada lelah. Tentara berlatih dan berperang. Polisi, jaksa dan hakim memerangi kejahatan, memberantas korupsi. Pedagang berusaha, dan lain lain.

Semuanya adalah kewajiban orang seorang untuk mencapai tujuan, hidup bahagia, hidup sejahtera, dalam

keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara lahir dan batin. Demikian pula negara, demikian pula yang dilaksakanan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang alhamdulillah sekarang ini kepemimpinan dipercayakan kepada saya. Negara, hadirin hadirat, sesungguhnya ingin membangun masyarakat yang aman, adil dan sejahtera. Jangan diragukan, karena itu amanah konstitusi. Itu aspirasi rakyat dan kontrak dari para penyelenggara negara. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan yang besar itu; aman, adil dan sejahtera, negara juga harus melakukan perjuangan yang gigih dan terus menerus, tidak boleh surut sekalipun, tidak boleh gamang, tidak boleh gentar, tidak boleh menyerah menghadapi rintangan

apapun. Dan semuanya itu bisa dicapai oleh negara kita, oleh bangsa kita, kalau semua komponen bangsa, semua elemen masyarakat bersatu melangkah bersama dan bekerja keras baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang berada di ujung depan termasuk lembaga-lembaga negara yang lain, DPR, DPD, MPR, MA, MK, tentara, polisi, dan yang lain-lain, dunia usaha yang menggerakkan perekonomian, kaum profesional, tokoh masyarakat, pemuka agama, pemuka masyarakat, pemuka adat, dan lain-lainnya dan masyarakat luas dan tentunya sebagaimana tradisi baik dari Pondok Modern Darussalam Gontor, termasuk juga putra putri terbaik dari Pondok Pesantren Gontor ini yang harus ikut berjuang dengan gigih untuk memajukan kesejahteraan bangsa dan negara kita.

Dengan cerita itu, apa yang mesti terus kita lakukan? Kalau kita ingin Indonesia kita makin aman dan damai, di Aceh, di Papua, di Poso, di Ambon, dan di tempat-tempat lain di Indonesia, tentu TNI, Polri, Pemda, berdiri di depan. Tapi kita semua juga ikut bertanggungjawab untuk menyukseskannya. Kalau ekonomi ingin tumbuh, dengan ekonomi tumbuh kesejahteraan rakyat bisa meningkat, tentu Pemerintah Pusat dan Daerah mengeluarkan kebijakan anggaran program untuk itu. Dunia usaha juga bekerja dengan keras, namun tanpa dukungan dan kebersamaan masyarakat luas, juga tidak akan berhasil dengan baik. Kalau kita ingin kejahatan diperangi, korupsi diberantas, tentu polisi, jaksa, hakim, KPK berdiri di depan. Pemerintah, kami juga sangat keras untuk memberantas korupsi, tapi tanpa dukungan masyarakat luas, hasilnya tidak akan baik sekali.

(4)

Kalau pendidikan ingin maju, Pemerintah Pusat dan Daerah mengembangkan semua upayanya, anggaran pendidikan alhamdulillah tahun depan sudah mencapai 20% yang akan digunakan untuk memajukan pendidikan umum dan

pendidikan keagamaan. Kalau pemerintah sejak 3 tahun yang lalu melaksanakan program Bantuan Operasional Sekolah termasuk untuk buku dan lain-lain, tetapi kalau landed peserta didik dan masyarakat luas tidak juga memberikan

dukungannya maka hasilnya tidak akan baik sekali.

Demikian juga kesehatan, kita ingin makin baik kesehatan kita. Semua bekerja. Ada asuransi yang kita sebut dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat, membantu yang miskin gratis berobat, dokter, paramedis, Posyandu, Pekan Imunisasi Nasional, Keluarga Berencana, semua kita galakan dan gerakkan, tetapi kalau masyarakat luas tidak memberikan dukungan, tentu hasilnya tidak akan baik sekali.

Dunia, bumi tempat kita hidup ini, sekarang menghadapi krisis, krisis iklim karena kesalahan manusia berabad-abad, krisis energi harga minyak meroket, contohnya, krisis pangan, ada kekeringan dan kekurangan pangan di banyak negara di dunia. Pemerintah berusaha mengatasi.

Pemerintah bekerja sama dengan negara–negara lain mengatasi, tapi komponen bangsa juga harus ikut. Dan yang terakhir, kemiskinan. Kemiskinan musuh semua negara di dunia. Dari 6,4 miliyar manusia di dunia, kurang lebih

separuhnya miskin. Di negara kita ada sejumlah bagian bangsa yang miskin, yang meskipun tahun ini angka kemiskinan terendah dalam 10 tahun terakhir, tapi kita belum puas dan harus terus berjuang dengan gigih, terus menerus

menurunkan kemiskinan itu. Dunia sepakat ingin mengurangi kemiskinan separuh sampai 2015, demikian juga kita ingin secepat-cepatnya mengurangi kesmiskinan. Semua program kita lakukan, mulai dari membantu yang miskin, beras untuk rakyat miskin, BOS untuk pendidikan, bantuan kesehatan gratis untuk yang miskin, BLT bersyarat, bantuan untuk lanjut usia, bantuan yang terkena musibah, dan lain-lain sebagaimana diamanahkan Undang – undang Dasar kita membantu kepada mereka. Kita berikan juga dana PNPM agar kecamatan dan desa di seluruh Indonesia bisa lebih membangun dirinya. Kita berikan Kredit Usaha Rakyat, Kredit untuk usaha mikro dan kecil, dengan prosedur yang mudah dibandingkan yang dulu. Semuanya itu, sekali lagi kalau ingin berhasil dengan baik, tetap memerlukan kebersamaan dan dukungan rakyat.

Kesimpulan kedua, yang saya sampaikan adalah Pemerintah akan berjuang dengan gigih. Kewajiban kami untuk mengatasi masalah dan memajukan kehidupan bangsa. Tapi diperlukan kebersamaan dari semua penyelenggara negara, pusat, daerah, dan diperlukan dukungan serta kebersamaan dengan elemen masyarakat. Jika di antara kita ada yang tidak mau untuk ikut mengatasi masalah dan memajukan ini sementara yang lain bekerja sangat keras, siang dan malam, bahkan jika ada yang menggangu apa yang kita lakukan secara bersama ini, tentu hasil yang kita capai berkurang. Yang harusnya nilainya 70, hanya 60, yang harusnya nilainya 80, hanya 70, atau lebih rendah. Mari kita sadari, bahwa meskipun Pemerintah akan terus berdiri di depan sebagai penjuru, tetapi kebersamaan dari seluruh komponen bangsa, seluruh rakyat Indonesia sungguh diperlukan.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’aala, Â

(5)

Mengakhiri sambutan ini, saya selaku Kepala Negara mengajak Saudara semua, umat Islam di Indonesia, bahkan seluruh rakyat Indonesia, untuk bersama-sama mengatasi persoalan yang dihadapi bangsa dan negara kita dengan keyakinan, semangat dan tekad yang tinggi, insya Allah, dengan ridho Allah Subhanahu wa Ta’aala, seberat apapun persoalan itu, kalau kita bersatu, melangkah bersama dan bekerja keras, akan dapat kita capai hal-hal yang baik di masa depan. Kepada kaum muslimin muslimat di seluruh tanah air, mari kita laksanakan ibadah kita dengan sebaik-baiknya seraya sekali lagi memohon rahmat dan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’aala. Mari kita perkokoh ahlak, moral, karakter, etika, dan budi pekerti manusia Indonesia yang religius dan bagi umat Islam, yang Islami. Kalau kita memiliki ahlak, moral, karakter seperti itu, kehidupan bersama di negeri kita ini akan semakin tentram, semakin rukun, dan semakin harmonis. Kalau kita memiliki ahlak, budi pekerti, moral, dan karakter seperti itu, kita akan terhindar dari perbuatan yang tercela, hal-hal yang mungkar. Dan akhirnya dengan karakter yang tangguh, bangsa Indonesia yang makin unggul, mandiri, berdaya saing dengan peradaban yang mulia, maka insya Allah, sekali lagi dengan ridho Allah Subahanhu wa Ta’aala, pembangunan yang kita laksanakan akan semakin berhasil. Dan akhirnya, saya sungguh berharap kepada pimpinan, pengurus, sesepuh, ulama dan keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor, teruslah menjadi salah satu kebanggaan, satu pusat pendidikan yang unggul, yang kita sebut dengan the center of excellence, tidak banyak pendidikan yang berkategori unggul, yang kedua teruslah mendidik dan mempersiapkan generasi muda yang tangguh, bukan generasi muda yang cengeng, generasi muda yang pesimis, generasi muda yang mengejar kesenangan duniawi, generasi muda yang masuk dalam perilaku yang tidak baik, narkoba, pergaulan bebas, dan lain-lain dan teruslah beramal bagi masyarakat luas.

Saya itulah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Sekali lagi semoga ibadah kita diterima oleh

Allah Subhanahu wa Ta’aala dan semoga Pondok Modern Darussalam Gontor terus berjaya di masa yang akan datang.

Sekian.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah“Bagaimana Hubungan Motivasi dengan Keikutsertaan Orang Tua yang Memiliki Remaja Putri dalam Mengikuti Bina Keluarga

Kesimpulan penelitian ini adalah time budget pressure dan pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit pada KAP di wilayah Bandung, dapat

Sangat jelas bahwa bantuan khusus bagi siswa yang mengalami masalah dalam model ini mendekati seperti apa yang dikatakan Kobi (1983) curricular integration.. Di

Judul dari penelitian ini adalah Pengaruh Pelatihan, gaji dan motivasi kerja terhadap Prestasi Kerja Guru Madrasah di Surabaya , agar tidak terjadi kesalah pahaman

Berdasarkan konsep kontrol diri yang dijelaskan diatas maka aspek kontrol diri dapat dijelaskan melalui self-discipline sebagai kemampuan individu untuk mengendalikan diri agar

were to listen to some of the bookmakers and racing men,’ fumed James Boucaut, a staunch Australia-based advocate of the Arab, ‘we should almost be led to suppose that the

Artinya semakin rendah dimensi Entertaiment Social, maka akan semakin tinggi Body Image pada anggota komunitas Kpop Solo. Sebaliknya, jika semakin

Sejalan dengan pengaturan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan standar dari the Institute of Internal Auditors serta