• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

16 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi. Penelitian ini memiliki salah satu ciri khas yaitu adanya kolaborasi (kerjasama) antara pihak praktisi dan peneliti dalam pandangan permasalahan. Praktisi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Salah satu tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memecahkan permasalahan yang nyata yang terjadi di dalam kelas demi peningkatan mutu pembelajaran (Kunandar, 2011: 63). Sedangkan menurut Soegeng (2012: 7) penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan yang dilakukan di kelas oleh guru/konselor, untuk meningkatkan mutu pembelajaran atau layanan dan keluaran (output, otcome), melalui tindakan tertentu, misalnya pemberian fasilitas pendidikan, penerapan model baru, dan lain-lain

Pendapat lain adalah menurut Supardi (2011: 17) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas, atau pada proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu kualitas pembelajaran agar pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat dan waktu penelitian

Tempat dan waktu penelitian merupakan tempat yang akan digunakan untuk penelitian dan waktu yang telah ditentukan oleh peneliti. Tempat penelitian adalah diSD Negeri Ledok 02, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.

(2)

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013-Mei 2014. Bulan-bulan ini merupakan Bulan-bulan efektif pembelajaran semster II (genap) tahun ajaran 2013-2014.. Adapun Jadwal pengambilan data sebagai berikut:

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian No Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan Desain penelitian 2 Penyusunan Proposal 3 Penyususan RPP dan instrument 4 Pelaksanaan Siklus 1 5 Pelaksanaan Siklus 2 6 Penyusunan Laporan 3.2.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Ledok 02, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga semester IItahun ajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas III adalah 43 siswa, terdiri dari 25 siswa perempuan dan 18 siswa laki – laki.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010: 118). Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu :

1. Variabel bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variable lain (Slameto, 2012:140). Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran matematika.

(3)

2. Variabel terikat

Variabel terikat merupakan variable yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variable bebas (Slameto, 2012:140). Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas III. Dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan dari kedua variabel tersebut. Penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas III melalui model pembelajaran Talking Stick SD Negeri Ledok 02 Salatiga.

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Supaya untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan kurang optimalnya hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri Ledok 02 Salatiga dengan melakukan observasi dan tes tertulis terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Langkah-langkah kegiatan dengan dua siklus adalah sebagai berikut: SIKLUS I

1. Tahap perencanaan (planning)

1) Menyusun rencana pembelajaran dengan kompetensi dasar menghitung keliling persegi dan persegi panjang.

2) Memilih dan menentukan pendekatan serta model yang tepat yaitu model pembelajaran Talking Stick.

3) Mempersiapkan alat peraga dan sarana yang akan digunakan dalam pembelajaran.

4) Membuat dan merancang lembar observasi siswa. 2. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)

1) Peneliti melaksanakan pembelajaran menghitung keliling persegi dan persegi panjang

2) Peneliti melakukan observasi terhadap kemampuan siswa saat pembelajaran berlangsung.

(4)

3) Peneliti menjelaskan materi yang akan dibahas dan mengelola kelas dengan kondusif.

4) Guru menyiapkan alat peraga berupa benda kongkrit yang masih berhubungan dengan keliling persegi dan persegi panjang.

5) Guru mengadakan tanya jawab sebagai awal kegiatan pembelajaran untuk mengingatkan pelajaran yang lalu.

6) Guru mempresentasikan pembelajaran dengan cara memberi contoh soal. 7) Guru menyiapkan tongkat untuk melakukan model pembelajaran Talking

Stick.

8) Guru menunjuk siswa dengan melakukan model pembelajaran Talking Stick dengan diiringi lagu. Siswa yang mendapatkan tongkat terakhirdiberi pertanyaan oleh guru.

9) Guru membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran.

10) Guru memberikan penghargaan sebagai hadiah kepada siswa yang berhasil mengerjakan soal dari kartu soal yang sudah dibuat oleh guru. 11) Guru mengkondisikan kelas tertib dan tenang kembali.

12) Siswa mengerjakan soal tes formatif secara individu. 3. Tahap pengamatan (observasi)

Pengamatan dilakukan oleh observer (guru kelas III) dengan mengamati kegiatan pembelajaran dengan lembar observasi.

4. Tahap refleksi (reflecting)

Merefleksikan hasil pengamatan diharapkan setelah ada siklus I ini, dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas III SD Negeri Ledok 02 Salatiga materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Hasil evaluasi siklus I sudah ada peningkatan hasil belajar. Untuk meningkatkan hasil belajar lagi maka peneliti untuk merencanakan tindakan pada siklus II, siklus II untuk memantapkan hasil belajar matematika dan mendapatkan hasil belajar yang lebih maksimal.

(5)

SIKLUS II

Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus II. 1. Tahap perencanaan (planning)

1) Menyusun rencana pembelajaran dengan kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengankeliling, luas persegi dan persegi panjang.

2) Memilih dan menentukan pendekatan serta model yang tepat yaitu Model pembelajaran Talking Stick.

3) Mempersiapkan alat peraga dan sarana yang akan digunakan dalam pembelajaran.

4) Membuat dan merancang lembar observasi siswa.

2. Tahap tindakan (acting)

Pelaksanaan tahap tindakan siklus II ini peneliti melakukan tindakan dengan memantapkan kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengankeliling, luas persegi dan persegi panjang.

Langkah-langkah sebagai berikut:

1) Peneliti melaksanakan pembelajaranmenyelesaikan masalah yang berkaitan dengankeliling, luas persegi dan persegi panjangdengan melibatkan kehidupan sehari-hari.

2) Peneliti melakukan observasi terhadap kemampuan siswa saat pembelajaran berlangsung.

3) Guru menyiapkan alat peraga berupa benda kongkrit.

4) Guru mengadakan tanya jawab sebagai awal kegiatan pembelajaran untuk mengingatkan pelajaran yang lalu.

5) Guru mempresentasikan pembelajaran dengan cara memberi contoh soal. 6) Guru menyiapkan Stick atau tongkat untuk melakukan model

pembelajaran Talking Stick.

7) Guru menunjuk siswa dengan melakukan model pembelajaran Talking Stick dengan diiringi lagu. Siswa yang mendapatka tongkat terakhir diberi pertanyaan oleh guru.

(6)

8) Guru membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran.

9) Guru memberikan penghargaan sebagai hadiah kepada siswa yang berhasil mengerjakan soal cerita tentang penjumlahan dan pengurangan. 10) Guru mengkondisikan kelas tertib dan tenang kembali.

11) Siswa mengerjakan soal tes tertulis secara individu.

3. Tahap pengamatan (observasi)

Pada tahap pengamatan, kegiatan yang dilakukan adalah pengamatan terhadap penggunaan model pembelajaran Talking Stick, mencatat perubahan yang terjadi, melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan memberikan balikan.

4. Tahap Refleksi (reflecting)

Merefleksikan hasil pengamatan dan hasil tes siswa pada siklus II. Diharapkan setelah dilakukan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick kelas III SD Negeri Ledok 02 Salatiga materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengankeliling, luas persegi dan persegi panjang dengan melibatkan kehidupan sehari-hari, keaktifan siswa lebih baik, dan ada keterlibatan siswa terhadap pembelajaran dan nilai ketuntasan dapat tercapai secara maksimal. Maka dari itu siklus II sebagai pelestarian peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas III dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

Berdasarkan rencana penelitian di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa mekanisme kerja diwujudkan dalam siklus dengan dua kali siklus. Setiap siklusnya direncanakan melaksanakan dua rencana pelaksanaan pembelajaran yakni materinya berlanjut artinya untuk pergantian RPP berikutnya menggunakan materi yang selanjutnya pula. Alokasi waktunya disesuaikan dengan jadwal pelajaran. Setiap siklus terdiri dari satu sampai dua pertemuan.

(7)

Untuk mekanisme kerja yang diwujudkan dalam dua siklus dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.1

Mekanisme Kerja Siklus I

Gambar 3.2

Mekanisme Kerja Siklus II 3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi teknik tes dan nontes. Teknis tes berupa tes tertulis sedangkan teknik nontes berupa observasi.

a. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193). Metode ini dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif dalam pembelajaran dengan model pembelajaran TalkingStick. Tes digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa pada mata pelajaran matematika. Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi disetiap akhir siklus.

SIKLUS I Perencanaan Pelaksanaan I Pengamatan I Refleksi I SIKLUS I Perencanaan I Pelaksanaan I Pengamatan I Refleksi I

(8)

b. Non Tes

Non tes dalam penelitian ini adalah observasi / pengamatan. Observasi menurut Arikunto (2010: 272) adalah suatu pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Penelitian ini menggunakan observasi yang dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa di dalam belajar pada pembelajaran matematika. Observasi terhadap guru untuk meningkatkan keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto, 2010: 203).

Instrumen penelitian untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Soal Tes Tertulis

Instrumen tes tertulis digunakan untuk membuat kriteria dalam mengukur keberhasilan suatu pembelajaran. Soal tes ini berbentuk pilihan ganda yang diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran tiap siklus. Adapun kisi-kisi instrumen tes adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Siklus I Standar

kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Nomor soal 5. Menghitung

keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah

5.1. Menghitung keliling persegi dan persegi panjang 1.Menghitung keliling persegi. 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 2.Menghitung keliling persegi panjang. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 Total 20

(9)

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Soal Siklus II Standar

kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor soal

5.Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah 5.2Menghitung luas persegi dan persegi panjang 1.Menghitung luas persegi. 1,2, 3,4,5 2.Menghitung luas persegi panjang 6,7,8,9,10 5.3Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengankeliling, luas persegi dan persegi panjang

3.Mampu memecahkan masalah yang

berkaitan dengan luas persegi

11, 12

4.Mampu memecahkan masalah yang

berkaitan dengan luas persegi panjang.

13,14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

Total 20

b. Lembar Observasi Guru

Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru selama proses pembelajaran menggunakan Pembelajaran Talking stick yang berlangsung sampai akhir pembelajaran. Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom jawaban sesuai hasil yang diamati observer terhadap aktivitas guru dan siswa pada setiap pertemuan. Adapun kisi-kisi lembar observasi guru adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru

Aspek Sub aspek Indikator No

item 1. Kegiatan

Awal

a. Guru melakukan apersepsi 1 b. Guru menyaimpaikan tujuan

pembelajaran

2 2.Kegiatan

Inti

A. Penyajian Materi a. Guru menyiapkan tongkat 3 b. Guru menjelaskan materi 4 B.Pendalaman Materi

a. Guru meminta siswa untuk membaca materi

5 b. Guru meminta siswa menutup

buku 6

C.Permainan Tongkat

a. Guru menjelaskan materi 7 b. Guru memberikan tongkat

pada siswa

(10)

c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa

9 D.Menarik kesimpulan a. Guru menarik kesimpulan dari

pembelajaran yang telah dilakukan

10

3.Kegiatan Akhir

E.Evaluasi a. Melakukan refleksi pembelajaran

11 b. Memberi soal evaluasi kepada

siswa

12

Total 12

c. Lembar Observasi Siswa

Kisi-kisi lembar observasi siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3.5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa

Aspek Sub aspek Indikator No

Item 1. Kegiatan

Awal

a. Siswa menjelaskan materi terdahulu 1 b. Siswa memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran 2 2.Kegiatan Inti

A.Penyajian Materi a. Siswa mendengarkan penjelasan guru

3

B.Pendalaman Materi

a. Siswa membaca buku paketnya masing-masing

4 b. Siswa menutup buku dan

memulai permainan talking stick

5

c. Siswa mendengarkan penjelasan tentang tata cara permainan

6

C.Permainan Tongkat

a. Siswa memindahkan tongkat secara estafet sambil

bernyanyi

7

b. Siswa menjawab pertanyaan dari guru

8

D.Menarik kesimpulan

a. Siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan

9

3.Kegiatan Akhir

E.Evaluasi a. Siswa melakukan refleksi pembelajaran

10 b. Siswa mengerjakan soal

evaluasi

11

(11)

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan/ kesahihan sebuah instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas tes dihitung dengan cara mengkorelasikan antara nilai yang diperoleh dari setiap butir soal dengan keseluruhan yang diperoleh.

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total Correlation). Kriteria instrumen menurut Saifuddin Azwar (1999) dalam Duwi Priyatno (2010:90) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan, tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas criteria 0,30 menjad 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Dalam hal ini peneliti menggunakan standar validitas 0,30. Validitas butir ini dihitung dengan menggunakan Statistical Package For The Social Science (SPSS) versi 16.0.

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery sebagai berikut:

≤ 0,7 :Tidak dapat diterima 0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima 0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus > 0,9 : Reliabilitas memuaskan

Untuk menguji instrumen penelitian ini digunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan memakai program SPSS 16.0. Hasil perhitungan reliabilitas soal tes akan menunjukkan bahwa soal tersebut dapat dipercaya atau tidak.

(12)

3.8 Indikator Kinerja

Tercapainya hipotesis tindakan ditentukan berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti. Adapaun indikator keberhasilannya adalah hasil belajar siswa pada rata-rata kelas sekurang-kurangnya 65. Siswa dikatakan tes hasil belajar berhasil apabila mencapai nilai di atas 65 yang sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

3.9 Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh akan di analisis. Pada penelitian ini, data akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1, dan nilai tes setelah siklus 2 dengan indikator keberhasilan.

Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan evaluasi pada setiap akhir siklus. Pada pertemuan ketiga tidak diadakan pembelajaran hanya evaluasi saja.

1) Analisis hasil belajar siswa

Untuk menganalisis hasil belajar siswa, perlu penghitungan prosentasi ketuntasan siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah :

Ketuntasan belajar:

Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa, perlu meninjau sesuai dengan dua kategori yaitu perorangan dan klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Daryanto, 2011: 192) yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65. Dan kelas dikatakan tuntas ketika mendapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%.

(13)

Tabel 3.6

Kriteria Ketuntasan Belajar Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

Tuntas

<65 Tidak Tuntas

2) Analisis aktivitas guru dan siswa

Untuk menghitung persentase aktivitas guru dan siswa melalui lembar observasi, peneliti menggunakan rumus :

Nilai yang didapat dari lembar observasi kemudian dimasukan dalam tabel kriteria ketuntasan data kualitatif.

Tabel 3.7

Kriteria Ketuntasan Observasi

Kriteria Ketuntasan Skala Penilaian Kualifikasi Baik Sekali Tuntas

Baik Tuntas Cukup Baik Tidak Tuntas Kurang Tidak Tuntas

(Poerwanti, 2007)

Gambar

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian  No  Kegiatan  1  2  3  4  1  2  3  4  1  2  3  4  1  Penyusunan  Desain  penelitian  2  Penyusunan  Proposal  3  Penyususan  RPP  dan  instrument  4  Pelaksanaan  Siklus 1  5  Pelaksanaan  Siklus 2  6  Penyusunan  Lapora
Tabel 3.2  Kisi-kisi Soal Siklus I

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu dalam remediasi menggunakan strategi konflik kognitif juga terjadi proses asimilasi dan akomodasi, dimana siswa akan mencocokkan konsepsi awal dengan

Keempat, untuk siswa yang memiliki minat rendah, kemampuan berbicara Bahasa Indonesia yang mengikuti pembelajaran dengan metode bermain peran lebih tinggi dari

Berbeda dengan ses i sebelumnya, data D3 sesi 201601 ini diambilkan dari data dosen eligibel D1/ D2 pada PDDIKTI sesuai dengan kondisi terakhir.. Data D2 yang tidak masuk D3

Panltia Pengadaan Barang/Jaaa Badan Kepegawaian Daetah Kabupabn Natuna akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekedaan jasa lainnya

Hasil dari evaluasi Dokumen Penawaran, dari ke-3 (ketiga) Penyedia yang memasukkan penawaran semuanya dinyatakan GUGUR pada Tahap Evaluasi Teknis, sehingga

Mengumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa Untuk Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2014, seperti tersebut di bawah ini

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang jumlah siswa, penyebab, keseringan, jenis buku, manfaat buku yang dipinjam bagi setiap siswa dan

7 Antara yang berikut, yang manakah berkaitan dengan amalan Sistem Kabilah dalam masyarakat Arab Jahiliah.. I