• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI IDENTIFIKASI MITOSIS AKAR BAWANG MERAH MEDIA PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI IDENTIFIKASI MITOSIS AKAR BAWANG MERAH MEDIA PEMBELAJARAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI IDENTIFIKASI MITOSIS AKAR BAWANG MERAH

(Allium cepa)

MENGGUNAKAN METODE SQUASH SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN

Moh. Imam Bahrul Ulum

Program Studi Pendidikan Biologi FKIP- Universitas Muhammadiyah Malang

Jl. Tlogomas 246 Malang Telp 464318 E-mail : iemam.bach@gmail.com

ABSTRAK

Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan sejenis tanaman multiguna yang digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap masakan, dan sebagai obat tradisional antiseptik. Mitosis merupakan pembelahan sel yang mana sel anakannya memiliki sifat yang sama dengan induk selnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pembelahan mitosis pada akar bawang merah (Alllium cepa) sebagai media pembelajaran. Metode yang umum digunakan dalam membuat preparat mitosis yaitu dengan squash. Metode squash yaitu suatu metode untuk mendapatkan suatu preparat dengan cara meremas suatu potongan jaringan atau suatu organisme secara keseluruhan, sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis yang dapat diamati di bawah mikroskop. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada preparat squash akar bawang merah (Allium cepa) telah mengalami pembelahan mitosis sel pada tahap profase.

Kata kunci: Allium cepa, Mitosis,Squash, Media pembelajaran.

ABSTRACT

Red onion (Allium cepa L.) is a multipurpose plant are used as a seasoning, flavoring, vegetable dishes, and traditional medicine as an antiseptic. Mitosis is cell division which child is which has the same properties with the parent cell. This research aims to identify the division of mitosis in onion root (Allium cepa L.) as a medium of instruction. A common method used in making the mitotic squash preparations. Squash method is a method to get a preparations by way of squeezing apiece of tissue or an organism as a whole, so that it brings a thin material which can be observed under the microscope. Based on the observations that have been made onthe root squash preparations of onion (Allium cepa L.) have undergone mitosis cell division at this stage of prophase.

Keywords: Allium cepa, Mitosis, Squash, Learning Media.

PENDAHULUAN

Salah satu dari Kompetensi Inti (KI) pembelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII adalah “Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah”. Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan dari KI tersebut adalah menganalisis proses pembelahan sel. Materi pembelajaran pembelahan sel merupakan kumpulan konsep konkret yang dapat dipahami siswa dengan cara melakukan kegiatan

(2)

pengamatan pembelahan sel secara langsung melalui media preparat mitosis akar tanaman. Kegiatan pengamatan secara langsung melalui media preparat mitosis akar tanaman dapat memotivasi belajar siswa, melatih keterampilan proses siswa serta meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelahan sel.

Bawang merah (Allium cepa L.)

merupakan sejenis tanaman multiguna yang digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap masakan, dan sebagai obat tradisional antiseptik. Bahan aktif minyak atsiri bawang merah terdiri dari sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin (Muhlizah dan HeningS, 2000 ; Ritonga., et al. 2009 : 3).

Bawang merah termasuk dalam divisi Spermatophyta, sub divisi Angiospermae, kelas Monocotyledonae, ordo Liliales, familia Liliaceae, genus

Allium, spesies Allium ascalonicum L.,

sinonim Allium cepa var. ascalonicum.

Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi, hingga ketinggian +1.100 m dpl. Namun produksi terbaik dihasilkan di dataran rendah (0-500 m dpl), bersuhu 25-32°C, pH tanah antara 5,5-6,5, dan mendapat sinar matahari + 70% (Wibowo, 1991 : 63).

Mitosis merupakan pembelahan sel yang mana sel anakannya memiliki sifat yang sama dengan induk selnya. Menurut Suryo (2001 : 27) fase pada mitosis terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase.

Bahan utama pembuatan preparat mitosis adalah sel yang melakukan

pembelahan mitosis. Sel-sel yang sedang melakukan mitosis ditemukan pada bagian tanaman yang aktif mengalami pertumbuhan (meristematis), paling mudah ditemukan pada bagian ujung akar (Loveless, 1983 : 91).

Metode yang umum digunakan dalam membuat preparat mitosis yaitu dengan squash. Metode squash yaitu suatu metode untuk mendapatkan suatu preparat dengan cara meremas suatu potongan jaringan atau suatu organisme secara keseluruhan, sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis yang dapat diamati di bawah mikroskop (Suntoro, 1983 : 14).

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Achmad Zainal Abidin dan J. Djoko Budiono (2014) Studi Indeks Mitosis Bawang Untuk Pembuatan Media Pembelajaran Preparat Mitosis dengan hasil yang dapat disimpulkan bahwa IM A. sativum, A. cepa dan A.

fistulosum berbeda-beda sekalipun

dalam satu genus. IM A. sativum tertinggi terjadi pada jam 09.00 WIB dengan nilai 11.410%; IM A. cepa tertinggi terjadi pada jam 12.00 WIB dengan nilai 11.326%; sedangkan IM A.

fistulosum tertinggi terjadi pada jam

06.00 WIB dengan nilai 12.617%. Media preparat mitosis squash tentang indeks mitosis meristem ujung akar Allium

dengan pewarna hematoksilin, layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk pengamatan pembelahan mitosis sel.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah mengidentifikasi pembelahan mitosis pada akar bawang merah

(Alllium cepa) sebagai media

(3)

burung dara yang digunakan sebagai media preparat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pembelahan mitosis pada akar bawang merah (Alllium cepa)

sebagai media pembelajaran.

Manfaat penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi acuan identifikasi pembelahan sel (mitosis), selain itu dapat digunakan sebagai media pembelajaran preparat mitosis.

MATERI DAN METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan mengambil sampel akar bawang merah (Allium cepa) secara acak.

Pada penelitian ini objek penelitian yang digunakan adalah bawang merah

(Allium cepa). Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah ujung akar bawang merah (Allium cepa) yang telah di tumbuhkan selama 1 minggu.

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang kampus III Jl.Tlogomas 246 Malang Telp. 464318. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Maret 2015.

Pada pembuatan preparat Squash alat dan bahan serta prosedur kerjanya adalah sebagai berikut:

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah ; Botol flakon, Hotplate, Gelas arloji, Beaker glass, Jarum pentul, Mikroskop, Kaca benda, Kaca penutup.

Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Ujung akar

(allium cepa), Larutan FAA, HCL,

Aquades, Larutan pewarna Safranin, Xylol, Enthelen.

Prosedur kerja

Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengecambahkan akar bawang merah Allium cepa. Penumbuhan akar dilakukan di dalam gelas plastik yang berisi air dengan cara menusuk bagian tengah bawang merah secara horizontal sedemikian rupa sehingga hanya bagian akarnya saja yang menyentuh air dan ditunggu selama kurang lebih 1 minggu dengan asumsi bahwa akar bawang sudah muncul.

Setelah selama kurang lebih 1 minggu, akar bawang merah Allium cepa telah muncul. Langkah selanjutnya memotong akar bawang merah Allium cepa dengan panjang 1 cm. Potongan-potongan akar bawang merah Allium cepa kemudian difiksasi dengan larutan FAA ke dalam botol flakon selama 24 jam. Fiksasi ini dimaksudkan agar kondisi fisiologis potongan akar bawang merah Allium cepa stabil untuk jangka waktu tertentu sama dengan kondisi saat dipotong. Setelah proses fiksasi selesai potongan akar dipindahkan ke dalam beaker glass dan ditetesi HCl dan Aquades dengan perbandingan 1:10. Kemudian merebus sampai mendidih diatas hotplate sampai lunak. Hal ini bertujuan untuk melunakkan jaringan agar mudah dipejet di kaca objek saat pembuatan preparat nantinya.

Langkah berikutnya yaitu memindahkan akar bawang merah

(Allium cepa) ke dalam gelas arloji dan

kemudian dicuci menggunakan aquades selama 5 menit. Setelah proses pencucian selesai akar bawang merah diberi pewarnaan menggunakan

(4)

Safranin selama 1 jam. Setelah proses pewarnaan selesai langkah berikutnya yaitu memindahkan akar bawang merah di atas kaca benda dan memejet akar bawang merah menggunakan jarum pentul sampai sel-sel terpisah. Kemudian akar yang sudah di pejet ditetesi xylol murni yang berfungsi sebagai zat untuk menjernihkan atau clearing suatu specimen atau preparat sehingga memudahkan dalam pengamatan.

Langkah terakhir adalah menambahkan ethelen dan menutup dengan kaca penutup kemudian melakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan melihat pembelahan mitosis yang terjadi pada akar bawang merah (Allium cepa).

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan metode observasi langsung. Metode observasi pada penelitian ini yaitu langsung mengamati pembelahan sel yang terjadi pada akar bawang merah

(Allium cepa) dengan mikroskop.

Pada penelitian ini data yang diperoleh dari metode observasi selanjutnya dianalisis menggunakan analisis diskriptif dengan menyajikan data dalam bentuk gambar, tabel, dan uraian analisis data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan pengamatan dibawah mikroskop didapatkan hasil pembelahan mitosis sel yang terjadi pada akar bawang merah (Allium cepa)

ditemukan sel sedang mengalami pembelahan tahapprofase.

Menurut (Satrosumarjo, 2006 : 6) Tahap profase ditandai dengan benang-benang kromatin memendek dan

menebal, terbentuknya kromosom, setiap kromosom membelah dan memanjang membentuk kromatid, membrane inti mulai menghilang. Selain tahapan pembelahan pada akar bawang merah (Allium cepa) juga ditemukan dinding sel, nukleus dan sitoplasma.

Gambar 1. Preparat Squash Akar Bawang Merah (Allium cepa)

Keterangan :

1. Nukleus 2. Sitoplasma 3. Dinding sel

Potret : Samsung galaxy tab s Perbesaran : 400 kali

Tanggal Pengambilan gambar : 29 Maret 2015

Gambar 2. Foto Literatur Preparat Akar Bawang Merah (Allium cepa)

(Sumber : Satria, 2014 : 4) Keterangan : 1. Sitoplasma

2. Nukleus 3. Dinding sel

(5)

Tabel 1. Identifikasi Pembelahan Sel Akar Bawang Merah (Allium cepa)

Sampel Pembelahan Sel Jumlah Akar Bawang Merah (Allium cepa) Profase 5 Metafase - Anafase - Telofase - Dari hasil pengamatan pada tabel 1 menunjukkan bahwa pembelahan yang terjadi pada akar bawang merah (Allium

cepa) ditemukan sel sedang mengalami

pembelahan tahap profase sebanyak 5 sel, sedangkan untuk tahap metafase, anafase, telofase tidak ditemukan.

Salah satu faktor keberhasilan dalam pembuatan preparat akar bawang merah (Allium cepa) adalah penentuan waktu yang tepat pada saat pemotongan akar untuk mengetahui waktu pembelahan mitosis akar bawang. Umumnya tanaman melakukan pembelahan sel pada pagi hari. Selain itu faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pembuatan preparat mitosis akar bawang merah (Allium cepa) adalah pada teknik squash.

Berdasarkan pengamatan bahwa dalam melakukan pengamatan khususnya preparat pejetan (squash)

yang harus diperhatikan adalah tingkat pencacahan karena tingkat ini membutuhkan waktu yang sangat lama karena dalam mencacah harus semuanya benar-benar terpotong (tersayat). Supaya bila dipejet dalam pereparat semua akar bawang merah akan menyebar sehingga dengan mudah dapat dilihat dibawah mikroskop.

KESIMPULAN

Metode Squash merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan suatu sediaan dengan cara memejet sebuah objek diatas gelas objek atau kaca preparat. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada preparat squash akar bawang merah (Allium cepa) telah mengalami pembelahan mitosis sel pada tahap profase.

SARAN

Berdasarkan penelitian ini, disarankan bagi peneliti selanjutnya yang harus lebih diperhatikan adalah tingkat pencacahan karena tingkat ini membutuhkan waktu yang sangat lama karena dalam mencacah harus semuanya benar-benar terpotong (tersayat). Supaya bila dipejet dalam pereparat semua akar bawang merah akan menyebar sehingga dengan mudah dapat dilihat dibawah mikroskop.

DAFTAR PUSTAKA

Loveless, A. R. 1983. Prinsip-prinsip

Biologi Tumbuhan untuk

Daerah Tropik. Terjemahan

oleh Kartawinata, K., Danimiharja, S., Soetisna, U. 1987. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ritonga, Arya W & A. Wulansari. 2009.

Pengaruh Kolkisin Terhadap

Kromosom Ujung Akar

Bawang Merah. Program

Studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman. IPB Sastrosumarjo, S. 2006. Panduan

laboratorium. Bogor: IPB

Press.

Satria, Arif B. 2014. Laporan Praktikum Mikroteknik Preparat Squash Akar Bawang Merah Dan

(6)

Biologi. Universitas Negeri Semarang.

Suntoro, S. Handari. 1983. Metode

Pewarnaan (Histologi dan

Histokimia). Jakarta: Bhratara

Karya Aksara.

Suryo. 2008. Genetika Strata I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wibowo, S. 1991. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah dan

Bawang Bombay Edisi

Keempat. Jakarta: Penerbit

Gambar

Gambar  1.  Preparat  Squash  Akar

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop, hasil yang diperoleh pada pengamatan pembelahan mitosis dengan preparat ujung akar bawang merah di dapatkan tiga fase, yaitu

sehingga inti sel ujung akar bawang merah ( Allium cepa) dapat terlihat

Peserta didik dapat menganalisis dengan teliti proses pembelahan sel pada tumbuhan Tahap Mitosis pada Ujung Akar Bawang merah (Allium cepa).. Peserta didik dapat menyajikan data

Kualitas preparat mitosis Allium cepa menggunakan pewarna alami dari ekstrak kulit buah naga merah menunjukkan hasil yang baik pada jenis pelarut akuades

Jawab: Pada ujung akar bawang banyak sel yang mengalami aktivitas dengan rentang 5 menit sebelum dan sesudah pukul 00.00 sehingga dalam pemotongan akar dari

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah pengaruh larutan kulit bawang merah ( Allium cepa L. ) berpengaruh terhadap pertumbuhan akar pada stek

Aulia El Halim, Dkk yang berjudul “ Pemanfaatan Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L .) Sebagai Pengganti Rooton F Untuk Menstimulasi Pertumbuhan Akar Stek

EFEKTIVITAS SARI UMBI BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR BIBIT DURIAN (Durio zibethinus Murr.) VARIETAS MONTONG.. Imam Maliki 1 , Nurullah Asep Abdilah