• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPORT CARGO CLEARANCE FLOW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPORT CARGO CLEARANCE FLOW"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Arrival at Port

Limit Unloading Docking - Stacking in CY Berthing- Clearance Customs Handling Container Handover

Gate-Out

System Bonded/ CFS/ Warehouse/ Factory Storage Shipping Line Port Authority CIQ+S Forwader/ Agent Terminal Operator Terminal Operator Shipping Line Prsh.Bongkar Muat Trucking Forwader Terminal Operator Shipping Line PBM / TKBM Forwader Importer/ Exporter (Info) Customs Importer/ Exporter Cust.Broker (PPJK) Terminal Operator Bank + OGA Terminal Operator Importer/ Exporter Customs Br(PPJK) Trucking Security Importer/ Exp/PPJK Customs Terminal Operator Trucking Security Customs (if Bonded) Bonded W/H Co. Importer/ Exporter Customs Broker (PPJK) Customs Flow of Goods :

(3)

Trade Transaction Flow

 Nilai Barang (Value of goods)  Main Freight

 Insurance

 On Arrival Terminal charges

 Biaya/Fee bank

 Tax & Duties (BM dan PDRI)

 Biaya lainnya (delivery to destination)  Warehouse storage  Export Packaging  Loading charges  Inland Freight  Terminal charges  Forwarder’s Fees  Loading on Vessel

(4)

Kontrak Pengangkutan

Contract

Of

Carriage

Notify party

Consignee

Pengirim Pengangkut

(5)

Komponen Biaya Impor

Rp. 13.000/kg Insurance Biaya lainnya (delivery to destination) Nilai Barang ( FOB, CFR, CIF ) USD 0,75 On Arrival Terminal Charges Bea Masuk dan

Pajak BC Biaya Bank Freight 1 2 3 4 5 6 7

(6)

2. FREIGHT ( ANGKUTAN )

Biaya tambang yang dikenakan oleh

maskapai pengangkutan atas jasa

pengangkutan barang

B/L Freight Rate

Charter Party Rate

 Negotiation base

 Status charter : voyage charter,

time charter, bareboat charter

 Metode Hitung : Lumpsump dan

Tonnage angkut

 Normal Freight and negotitation

 Metode hitung :

- atas dasar berat barang - atas dasar volume barang - atas dasar harga barang

(7)

Komponen Biaya

Charter Freight

War risk premium

Extra insurance premium

Cargo insurance

Government tax

Withoulding tax

Value added tax

Biaya sewa

Biaya bunker

Port Charges

Canal dues

(8)

Rumus Pajak Dalam Rangka Impor :

Tarif Pajak X Nilai Impor

BEA MASUK DAN PAJAK

(Nilai Pabean + BM)

Macam-macam Pajak atas Impor :

a. PPN

10%

b. PPnBM

bervariasi

c. PPh Pasal 22

2,5 % (API), 7,5 % (tanpa API)

Biaya untuk pembayaran Pajak atas Impor :

PNBP Rp. 100.000 untuk sekali transfer PIB

Biaya formulir SSPCP di Bank Rp. 100.000

(9)

5. BIAYA BANK

Biaya Telegraphic Transfer (TT)

Biaya TT berkisar 5 -15 USD

Setor tunai mata uang sama di tambah provisi antara 1/16-1/8

% dari nilai barang, kalau valuta beda pakai kurs jual beli.

Untuk TT masuk dikenakan biaya USD 5

BIAYA BANK PADA UMUMNYA :

Biaya Buka LC :

Provisi ( antara 1/16 - 1/8 % dari nilai LC )

Biaya komunikasi 5 – 10 USD ( SWIFT=The Society for

Wordwide Interbank Financial Telecomunication)

(10)

Perhitungan :

Nilai Pabean = 8.015 X 9.000 = Rp 72.135.000,00 Bea Masuk = 5 % X 72.135.000 = Rp 3.606.750,00

Rumus Pajak

= Tarif Pajak X

(Nilai Pabean + BM)

PPN

= 10% X (72.135.000 + 3.606.750)

=

Rp 7.574.175

PPh

= 2,5% X (72.135.000 + 3.606.750)

=

Rp. 1.893.544

MENGHITUNG PAJAK

Misal :

1. Harga CIF

= USD 8,015.00

2. NDPBM 1 USD

= 9.000,00

3. Tarif Bea Masuk

= 5%

4. Tarif PPN

= 10%

(11)

1. Biaya untuk pelayaran

Terminal Handling Surcharge (THC) berkisar USD 95 (20”) dan 145 (40”)

THC sbg syarat mendapatkan DO

2.

Biaya Bongkar / Steve doring

3. Biaya Penataan / Cargo doring

4. Sewa Gudang

5. Demurage

Charge atas kelebihan waktu penggunaan container di luar free time demurrage (7-15-21 hr) sejak container diletakkan pd port container yard (CY)

6. Biaya Detention

Denda “penahanan” container oleh penyewa setelah melakukan unloading

7. Biaya lain (PPJK, Buruh, Transportasi)

6. On Arrival Terminal

Charges

Biaya untuk mengeluarkan barang dari kapal di pelabuhan bongkar

sampai ke gudang importir

(12)

1. Biaya pelayaran (THC) = USD 100 100 x 9.000 = Rp. 900.000,00

2. Biaya Bongkar / Steve doring = Rp. 250.000,00

3. Biaya Penataan / Cargo doring = Rp. 300.000,00

4. Sewa Gudang = Rp. 500.000,00

5. Biaya PPJK = Rp. 2.000.000,00

6. Biaya Buruh = Rp. 200.000,00

7. Biaya Transportasi (Trucking) = Rp. 750.000,00

Jumlah biaya inklaring

= Rp. 4.900.000,00

(13)

biaya administrasi

formulir

telepon

teleks

faksimile

biaya-biaya kecil lainnya dalam rangka

Impor

(14)

1. Harga barang = Rp. 67.500.000

2. Biaya Freight = Rp. 4.500.000

3. Biaya Asuransi = Rp. 135.000

4. Bea Masuk dan PDRI = Rp. 13.274.469

5. Biaya Bank = Rp. 90.000

6. Biaya Inklaring = Rp. 4.900.000

TOTAL

= Rp. 90.399.469

LANDED COST

Seluruh biaya dalam rangka impor barang hingga barang

sampai di gudang importir

(15)

Invoice

B/L atau AWB

Polis Asuransi

SSPCP

Dokumen Bank

Dokumen Inklaring

Dll

(16)

Harga penyerahan barang dari pemasok Fob USD 5 per pasang

Freight dari Taiwan ke Tanjung Priok USD 200

Asuransi USD 30

Tarif Bea Masuk : 10%, PPN : 10% dan PPh : 2,5%

Biaya Bank, Rp 200.000

THC, USD 80

Biaya Bongkar dan Sewa Gudang di pelabuhan, Rp 1.000.000

Trucking ke gudang Importir di Bekasi, Rp. 750.000

LATIHAN

PT Whong Che Fu di Bekasi mengimpor sepatu merek Speed Dech dari Taiwan sebanyak 1000 pasang dengan informasi sebagai berikut :

Bila kurs USD 1 = Rp 10.000, hitunglah berapa besarnya biaya yang mesti dikeluarkan hingga barang impor sampai di tangan Importir (landed cost) !

(17)

Kelebihan Penggunaan Sea

Freight

a.

Unit

capacity

kapal jauh lebih besar untuk

pengangkutan dalam jumlah besar sekaligus.

b. Biaya bongkar muatnya lebih efisien dibandingkan

melalui darat.

c.

Biaya angkut

(freight)

per unit lebih murah karena

pengangkutannya dalam jumlah banyak.

(18)

Jasa Angkutan

Sea Freight

Airways Freight Multi Moda Transport

Inland Freight 

Liner

Tramper

Charter

Perishable goods

Asosiasi IATA

 Kereta Api (Railway Co.)

 Truk (Trucking Company

(19)

KEPELABUHAN

Pelabuhan ad. Tempat yang terdiri dari daratan dan

perairan di sekitarnya dengan bata2 tertentu sebagai

tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan

ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat

kapalbersandar, berlabuh, naik turun penumpang

dan / atau bongkar muat barang yang dilengkapi

dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan

penunjang pelabuhan serta sebagai tempat

(20)
(21)

Jenis Pelabuhan berdasarkan jenis

moda transportasi

1.

Pelabuhan Laut

Pelabuhan bila dilihat dari jenisnya:

1.

Pelabuhan Umum

2.

Pelabuhan Khusus

Berdasarkan kegiatan perdagangan luar negeri:

1.

Pelabuhan Impor

2.

Pelabuhan ekspor

Berkaitan dengan kewenangan Bea dan Cukai:

1.

Customs Port

2.

Free Port

Fungsi Pelabuhan ::

1.

Tempat Pertemuan

(22)

1. Pelabuhan Laut

Instansi Pemerintah yang terkait dengan

pelabuhan:

1. Administrasi Pelabuhan (Aspel)

2. Syahbandar

3. Bea dan Cukai

4. Imigrasi

5. Dinas Karantina

6. Keamanan dan Ketertiban (KP3/KPLP)

7. PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo)

(23)
(24)

1. Pelabuhan Laut

Perusahaan-perusahaan yang terkait dengan

Kepelabuhan:

1. Perusahaan Pelayaran

2. Perusahaan Bongkar Muat

3. Freight Forwarder

4. EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut)

5. PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan)

6. Perusahaan Surveyor

(25)

2. Pelabuhan Udara

Pelabuhan umum yang melayani kegiatan angkutan

udara di wilayah bandar udara (baik milik

pemerintah maupun swasta)

Bandar udara/ bandara dibagi atas dua area yaitu:

1. Land Side Area

2. Air Side Area

(26)

3. Pelabuhan Darat

ad. Suatu kawasan di daerah pedalaman yang

berfungsi sebagai pelabuhan laut yang

khusus unntuk angkutan dengan

menggunakan peti kemas.

(27)

Nilai pabean 27

PENGANTAR

NILAI PABEAN

(28)

NILAI PABEAN

Nilai yang digunakan

sebagai dasar untuk

menghitung Bea Masuk

dan Pajak dalam rangka

impor

(29)

BM = … % BTBMI X CIF

Nilai pabean 29

(30)

METODE PENETAPAN NILAI PABEAN

Metode I : nilai transaksi barang impor ybs

Metode II : nilai transaksi barang identik

Metode III : nilai transaksi barang serupa

Metode IV : metode deduksi

Metode V : metode komputasi

Metode VI : metode penetapan NP berdasarkan

data yang tersedia di daerah pabean

Nilai pabean 30

HARUS DIGUNAKAN

SECARA HIERARKHI

(31)

METODE I

NILAI PABEAN UNTUK

PENGHITUNGAN BEA

MASUK ADALAH NILAI

TRANSAKSI DARI BARANG

YANG BERSANGKUTAN

(32)

NILAI TRANSAKSI

HARGA YANG SEBENARNYA DAN/ATAU

SEHARUSNYA DIBAYAR

OLEH PEMBELI KEPADA PENJUAL

ATAS BARANG YANG DIJUAL

UNTUK DIEKSPOR KE DALAM DAERAH

PABEAN

(33)

Nilai pabean 33

NILAI TRANSAKSI

HARGA SEBENARNYA DIBAYAR

(ACTUAL PAID)

:

HARGA

BARANG YANG PADA WAKTU

IMPORNYA TELAH DILUNASI

HARGA SEHARUSNYA DIBAYAR

(PAYABLE)

:

HARGA BARANG

YANG PADA WAKTU

(34)

TIDAK DIANGGAP TRANSAKSI JUAL

BELI :

barang promosi

barang kiriman hadiah

barang konsinyasi

barang sewaan (under lease)

impor

sementara

barang yang dikirim secara cuma-cuma

barang yang diimpor oleh anak cabang

perusahaan.

(35)

NILAI TRANSAKSI

tidak termasuk :

pengeluaran pembeli untuk kepentingannya,

misalnya : biaya promosi, pembukaan LC, uji

coba dll.

bunga / deviden

discount

post importation cost, misalnya : biaya

pemeliharaan, bantuan tehnis, pengangkutan

setelah pengimporan, BM dan PDRI.

(36)

BIAYA-BIAYA TERTENTU

YANG DITAMBAHKAN PADA NILAI TRANSAKSI

1. Biaya yang dibayar oleh pembeli, sepanjang belum

termasuk dalam nilai transaki

Komisi dan jasa kecuali komisi pembelian

Biaya mengemas

Biaya mengepak

2. Assist

3. Royalty dan biaya lisensi

4. Proceeds

5. Biaya transportasi

6. Biaya pengangkutan, pemuatan, pembongkaran dan

penanganan barang s/d tempat impor di daerah pabean

7. Insurance

(37)

ASSIST

nilai dari barang dan/atau jasa

yang dipasok oleh pembeli (importir) kepada

penjual (eksportir)

dengan cuma-cuma atau harga yang

diturunkan

untuk kepentingan produksi dan penjualan

barang yang akan diekspor ke Indonesia

sepanjang belum termasuk pada nilai transaksi

(38)

UNSUR ASSIST

material, komponen, bagian dan barang sejenis yang

terkandung pada barang

peralatan, cetakan, barang sejenis yang digunakan untuk

pembuatan barang

material yang dikonsumsi untuk pembuatan barang

tehnik, pengembangan, design, perencanaan dan

sket-sket dll, yang dibuat diluar Daerah Pabean dan diperlukan

untuk pembuatan barang

(39)

ROYALTI DAN

BIAYA LISENSI

PEMBAYARAN

YANG BERKAITAN DENGAN

PERDAGANGAN, PEMAKAIAN

BARANG

YANG MENGANDUNG HAKI

(40)

ROYALTI DAN BIAYA LISENSI

DITAMBAHKAN PADA HARGA YANG

SEBENARNYA / SEHARUSNYA

DIBAYAR SEPANJANG BELUM

TERMASUK DALAM HARGA YANG

SEBENARNYA / SEHARUSNYA

DIBAYAR

(41)

PERSYARATAN ROYALTI / BIAYA LISENSI

TERMASUK DALAM NILAI TRANSAKSI :

DIBAYAR OLEH IMPORTIR

MERUPAKAN PERSYARATAN PEMBELIAN

BARANG IMPOR

BERKAITAN DENGAN BARANG IMPOR

YANG BERSANGKUTAN

(42)

PROCEEDS

nilai dari bagian pendapatan

yang diperoleh pembeli (importir)

atas penjualan kembali, pemanfaatan atau

pemakaian barang impor yang bersangkutan di

Daerah Pabean

yang disampaikan secara langsung atau tidak

langsung

kepada penjual (eksportir)

(43)

BIAYA PEMUATAN, PEMBONGKARAN DAN PENANGANAN YANG

BERKAITAN DENGAN PENGANGKUTAN BARANG IMPOR, adalah :

INLAND FREIGHT, BIAYA PEMUATAN, BIAYA

PEMBONGKARAN, BIAYA PENYIMPANAN,

BIAYA PENANGANAN BARANG (HANDLING

CHARGES)

YANG TIMBUL SEJAK BARANG DIANGKUT

KE PELABUHAN ATAU TEMPAT IMPOR DI

DAERAH PABEAN

BIAYA TERSEBUT TIDAK TERMASUK FREIGHT

(44)

BIAYA ASURANSI

Yang tercantum dalam polis asuransi

Apabila asuransi ditutup didalam negeri, nilai rupiah yang tercantum

dianggap nihil

importir wajib menyerahkan polis asuransi

(45)

• SOAL

• Paijo berniat mendirikan usaha percetakan. Sebagai pebisnis intelek, Paijo mengadakan riset dengan biaya Rp 10.000.000,oo untuk mengetahui tipe cetakan yang sedang digemari pasar. Akhirnya diketahui bahwa cetak hologram sedang tren dan sangat banyak peminatnya.

Kemudian Paijo mengutus seorang agennya, Lugimin, untuk bertransaksi dengan Gerhard Schroeder di Jerman, pembuat mesin percetakan hologram. Untuk seluruh jasanya, Lugimin dibayar oleh Paijo sebesar Rp 20.000.000,oo. Di Jerman, Lugimin tidak dapat bertemu

langsun dengan Schroeder. Ia hanya dapat bertemu dengan Angela Merkel yang mewakili Schroeder. Biaya jasa bagi Merkel menjadi tanggungan Lugimin sebesar Euro 2.000,oo. Disepakati dalam suatu perjanjian jual beli bahwa Lugimin akan membeli satu set alat cetak hologram dengan nilai Euro 200.000,oo. Dalam perjanjian dijelaskan bahwa pihak Schroeder tidak bertanggung jawab atas pengangkutan dari pabriknya sampai ke pabrik Paijo. Namun nilai penjualan sudah termasuk biaya perakitan atau pemasangan mesin di pabrik Paijo dan pelatihan bagi operator setelah perakitan selama 1 bulan dengan nilai Euro 10.000,oo. Disebutkan pula bahwa atas pemanfaatan mesin itu selama 1 tahun pertama, setiap

pencetakan 1000 lembar kertas, pihak Paijo akan mengirim kepada pihak Schroeder sebesar Euro 0,1. Pembayaran itu akan dilakukan setiap bulan dengan perkiraan cetak setiap bulan adalah 1.000.000 lembar kertas.

• Lugimin mengurus pengepakan mesin itu dan mengangkutnya ke pelabuhan muat dengan biaya sebesar Euro 1.000,oo. Di pelabuhan muat Lugimin menyerahkan pengangkutan

dengan kapal ke Pelabuhan Tanjung Priok kepada Maersk. Biaya pengangkutan sebesar Euro 10.000,oo. Asuransi pengangkutan dibayar di Jakarta sebesar Rp 20.000.000,oo. Ketika

sedang transit di Singapura, barang tertahan oleh oknum kepabeanan di pelabuhan sehingga Paijo harus mengeluarkan biaya pelicin SGD 100,oo.

(46)

• PAIJO BERTRANSAKSI

• Paijo sebagai pengusaha penjualan hand phone berniat membeli hand phone Phillips Xenium 9@9++ langsung dari pabriknya di Belanda. Karena Paijo begitu sibuk, ia mengutus pegawainya, Lugimin, untuk mengurus negosiasi pembelian ke Belanda. Paijo membayar Lugimin sebesar Rp 5.000.000,oo sebagai ongkos jasa. Seluruh biaya akomodasi Lugimin ditanggung oleh Paijo. Tiket pergi pulang Jakarta - Belanda senilai US$ 1.000,oo dan pembayaran fiskal Rp 1.000.000,oo dibayar Paijo di Jakarta. Di Belanda Lugimin menginap di Scheveningen selama 2 minggu dengan biaya Euro 750,oo. Ternyata Lugimin tidak berhasil bertemu dengan direktur Phillips BV namun hanya dapat bertemu dengan utusannya, Van Der Wijk. Biaya jasa untuk Van Der Wijk dibebankan kepada Paijo sebesar Euro 1.000,oo. Akhirnya disepakati Lugimin membeli 1.000 hand phone dengan total harga Euro 50.000,oo. Lugimin mengurus pengepakan dan pengangkutan dari pabrik Phillips ke Bandara Schipool Amsterdam. Biaya pengepakan senilai Euro 75,oo dan ongkos angkut senilai Euro 100,oo menjadi tanggungan Paijo. Di Schipool terjadi masalah dengan pihak kepabeanan Belanda dan akhirnya Lugimin harus mengeluarkan pelicin sebesar Euro 1.000,oo. Biaya pengangkutan dengan pesawat sebesar US$ 4.000,oo dan asuransi pengangkutan US$ 500,oo dibayar Lugimin. Pesawat tiba di Bandara Soekarno Hatta dan setelah dihitung, Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor yang harus dibayar adalah Rp 137.500.000,oo namun Lugimin bernegosiasi dengan petugas Bea dan Cukai di Bandara sehingga akhirnya cukup dibayar Rp 75.000.000,oo. Sebagai ucapan terima kasih petugas Bea dan Cukai diberi sumbangan suka rela tanpa tekanan Rp 25.000.000,oo. Keluar dari bandara, barang dibawa dengan mobil boks ke gudang Paijo di Tanah Abang. Di tengah jalan, mobil itu dicegat preman dan minta uang keamanan Rp 1.000.000,oo. Demi kelancaran usaha akhirnya permintaan itu dipenuhi. Ternyata perjalanan belum selesai, sopir yang kesal setelah ketemu preman tidak memperhatikan lampu lalu lintas yang menyala merah. Mobil dihentikan polisi,

akhirnya disepakati sidang di tempat dengan polisi yang bertugas dan dikenai denda Rp 50.000,oo. Untuk ongkos angkut itu Paijo membayar kepada sopir sebesar Rp 1.000.000,oo. Atas segala

pembayaran yang dilakukan Lugimin dan sopir dimintakan ganti ke Paijo.

• Dengan kondisi seperti di atas, bila US$ 1 = Rp 10.000,oo dan Euro 1 = Rp 11.000,oo, Paijo akan memperhitungkan nilai dasar untuk penjualan hand phone itu dengan nilai berapa ?

(47)

CONTOH KASUS 1

• Chirac di Prancis mengadakan penjualan ke Chen Sui Bian di Taiwan. Barang

berupa lukisan bunga matahari karya Rembrandt diangkut dengan sangat hati-hati dari Bandara Charles de Gaul. Nilai jual beli itu adalah Euro 20.000.000,oo dengan kondisi barang sampai di rumah pembeli. BG Lee di Singapura yang sangat

mengagumi seni mengetahui adanya transaksi itu dan segera menghubungi Chen Sui Bian menyatakan minatnya untuk membeli lukisan tersebut. Dan akhirnya terjadi kesepakatan bahwa BG Lee membeli lukisan itu dengan harga SG$

50.000.000,oo. Transaksi itu berlangsung sangat kilat sehingga barang yang baru tiba di bandara Taiwan segera diangkut lagi untuk diteruskan ke Singapura.

Pengangkutan dari Taiwan ke Changi Singapura menjadi tanggung jawab BG Lee senilai SG$ 5.000,oo.

• Seminggu di Singapura, lukisan itu oleh BG Lee kemudian dihadiahkan kepada Paijo di Jumantoro sebagai ucapan terima kasih atas jasa Paijo dalam upaya diplomasi Singapura mendekati Presiden Indonesia. Barang diangkut dengan

pesawat dan tertulis pada AWB bahwa biaya pengangkutan dari Singapura adalah US$ 1000,oo.

• Sebagai karya seni asli yang istimewa, lukisan itu memiliki sertifikat yang

menjelaskan riwayatnya termasuk perjalanan kepemilikannya sampai ke BG Lee lengkap dengan nilai transaksinya.

• Saudara sebagai pegawai Bea dan Cukai di Soekarno Hatta bertugas menetapkan nilai pabean lukisan itu. Jelaskan apa yang akan Saudara lakukan.

(48)

METODE II

NILAI

TRANSAKSI

BARANG

IDENTIK

Nilai pabean 48

(49)

BARANG IDENTIK

adalah :

Barang yang sama dalam segala hal

meliputi karakter fisik, mutu dan reputasi

dibuat dinegara yang sama

oleh produsen yang sama atau yang

berbeda

perbedaan kecil yang tidak mempengaruhi

fungsi, karakter fisik, mutu, reputasi dan

harga barang

diabaikan

Nilai pabean 49

(50)

PERSYARATAN PENGGUNAAN

METODE II

NP tidak dapat ditetapkan berdasarkan Metode I

Tgl. B/L atau AWB dari PIB barang identik dan barang yg sedang ditetapkan NP-nya sama.

Dalam hal tidak ada, digunakan nt barang identik dari PIB dgn tgl. B/L atau AWB dlm jk wt 30 hr sblm / sesudah tgl. BL/AWB dari PIB yang sedang ditetapkan NP-nya.

Tingkat perdagangan dan jumlah barang identik sama. Dalam hal tidak ada, harus dilakukan penyesuaian.

Jika terdapat lebih dari satu data yang memenuhi syarat, digunakan data yang NT-nya paling rendah.

Nilai pabean 50

(51)

Nilai pabean 51

PENETAPAN NILAI PABEAN BERDASARKAN METODE II

( Pasal 10 Kep. 81/BC/89 )

Data PIB :

Tgl B/L Eksportir Importir Jenis barang jumlah Hg. Satuan Tk. Perdag.

07/03/02 E I Brg . X 500 100 cu wholesaler

Made in Japan dozens

Data di Bea dan Cukai :

Tgl B/L Eksportir Importir Jenis barang jumlah Hg. Satuan Tk. Perdag.

15/02/02 A B Brg . X 500 100 cu wholesaler

Made in Japan dozens

(52)

METODE III

NILAI PABEAN

BERDASARKAN NILAI

TRANSAKSI BARANG

SERUPA

Nilai pabean 52

(53)

BARANG SERUPA

adalah

Barang yang meskipun tdk sama dlm segala hal

tetapi memiliki karakter fisik sama, komponen

material sama, berfungsi sama dan secara

komersial saling dapat dipertukarkan,

dibuat dinegara yang sama,

oleh produsen yang sama atau yang berbeda.

Nilai pabean 53

(54)

PERSYARATAN PENGGUNAAN METODE

III

NP tidak dapat ditetapkan bdrkan Metode I dan II

Tgl. B/L atau AWB dari PIB barang serupa dan barang yg sedang ditetapkan NP-nya sama.

Dalam hal tidak ada, digunakan nt brg serupa dari PIB dgn tgl. B/L atau AWB dlm jk wt 30 hr sblm / sesudah tgl. BL / AWB dari PIB yang sedang ditetapkan NP-nya.

Tingkat perdagangan dan jumlah barang serupa sama. Dalam hal tidak ada, harus dilakukan penyesuaian.

Jika terdapat lebih dari satu data yang memenuhi syarat, digunakan data yang NT-nya paling rendah.

Nilai pabean 54

(55)

Barang I : Flasdisc Kingstone, 32G, asal China , case warna hitam

BL tgl 8 Januari 2000, diangkut kapal laut, PIB tgl 1 Februari 2000 Nilai pabean ditetapkan dengan metode I senilai Rp 200.000,00 Barang II : Flasdisc Kingstone, 32G, asal China , case warna silver

AWB tgl 2 Januari 2000, diangkut pesawat, PIB tgl 3 Januari 2000 Nilai pabean ditetapkan dengan metode I senilai Rp 250.000,00 Barang III : Flasdisc Vandisk, 32G, asal China , case warna hitam

AWB tgl 15 Januari 2000, diangkut pesawat, PIB tgl 16 Januari 2000 Nilai pabean ditetapkan dengan metode I senilai Rp 2.500.000,00 Barang IV : Flasdisc Vandisk, 32G, asal China , case warna silver

BL tgl 11 Januari 2000, diangkut kapal laut, PIB tgl 1 Februari 2000 Nilai pabean ditetapkan dengan metode I senilai Rp 2.750.000,00 DATA KPPBC

(56)

SOAL 1

Paijo mengimpor Flasdisc Kingstone, 32G, asal China , case warna biru BL tgl 10 Januari 2000, diangkut dengan kapal laut, PIB tgl 1 Februari 2000 Nilai pabean tidak dapat ditetapkan dengan metode I

Tentukan Nilai pabean barang itu.

SOAL 2

Paijo mengimpor Flasdisc Kingstone, 32G, asal China , case warna biru

BL tgl 13 Februari 2000, diangkut dengan kapal laut, PIB tgl 21 Februari 2000 Nilai pabean tidak dapat ditetapkan dengan metode I

(57)

SOAL 3

Paijo mengimpor Flasdisc Vandisk, 32G, asal China , case warna biru

BL tgl 10 Januari 2000, diangkut dengan kapal laut, PIB tgl 1 Februari 2000 Nilai pabean tidak dapat ditetapkan dengan metode I

Tentukan Nilai pabean barang itu.

SOAL 4

Paijo mengimpor Flasdisc Kingstone, 32G, asal China , case warna hijau BL tgl 13 Februari 2000, diangkut dengan kapal laut, PIB tgl 1 Februari 2000 Nilai pabean tidak dapat ditetapkan dengan metode I

(58)

METODE IV

NILAI PABEAN

BERDASARKAN

METODE DEDUKSI

Nilai pabean 58

(59)

METODE DEDUKSI

adalah penetapan NP berdasarkan

Harga satuan yang terjadi dari penjualan di

pasar Daerah Pabean

dari barang impor ybs,

barang identik atau

barang serupa

dengan kondisi sebagaimana saat brg diimpor

dikurangi dengan sejumlah faktor pengurangan.

Nilai pabean 59

(60)

FAKTOR PENGURANGAN,

adalah biaya-biaya yang timbul setelah brg tiba di

pelabuhan tujuan di Daerah Pabean, yaitu :

Komisi Keuntungan Pengeluaran Umum Biaya Transpotasi Asuransi Biaya Lain Bea Masuk dan Pajak Impor Nilai pabean 60

(61)

PERSYARATAN PENGGUNAAN METODE

IV

NP tidak dapat ditetapkan berdasarkan Metode I, II dan III

Harga jual tangan pertama (harga importir)

Harga satuan barang yang terjual dalam jumlah terbanyak

Harga satuan dr penjualan yg terjadi pd tgl. yang sama atau paling lama 30 hr sebelum

atau sesudah tgl. PIB yang sedang ditetapkan NP-nya. Jika tdk ada digunakan

penjualan s/d 90 hari sesudah tgl. PIB dari barang yang ditetapkan NP-nya

Kondisi barang sama. Dalam hal tdk ada

atas permintaan importir dpt

digunakan kondisi brg yg tdk sama

penyesuaian perubahan kondisi oleh

importir.

Data disediakan importir, kecuali tidak sesuai dengan kelaziman

perdagangan

digunakan data lain yang relevan.

(62)

METODE V

NILAI PABEAN

BERDASARKAN

METODE

KOMPUTASI

Nilai pabean 62

(63)

METODE KOMPUTASI

adalah

Metode penetapan NP

dengan cara

menjumlahkan sejumlah

unsur biaya

sehingga diperoleh harga

CIF di Daerah Pabean

(64)

UNSUR BIAYA YANG DIJUMLAHKAN

DIDALAM METODE V

biaya / harga bahan baku

biaya proses produksi

keuntungan

pengeluaran umum

biaya transportasi termasuk biaya pemuatan, pembongkaran dan

cargo handling s/d pelabuhan tujuan di Daerah Pabean.

(65)

CARA PENENTUAN JUMLAH BIAYA

DIDALAM METODE V

Bdsrkan

informasi

produsen brg

yg sedang

ditetapkan

NP-nya

menggun

akan data

pembuku

an

produsen

yg disusun

sesuai

prinsip

umum

akuntansi

yang

berlaku di

negara

produsen

Nilai pabean 65

(66)

METODE VI

berdasarkan

prinsip-prinsip

Metode I, II, III, IV

atau V

yang diterapkan

secara fleksibel

berdasarkan data

yang tersedia di

Daerah Pabean

Nilai pabean 66

(67)

PERSYARATAN PENGGUNAAN METODE VI

NP tidak dapat ditetapkan

berdasarkan Metode I, II, III, IV

dan V

NP ditetapkan dengan cara

mengulangi kembali prinsip dan

ketentuan Metode I s/d V yang

ditetapkan secara fleksibel

berdasarkan data yang tersedia di

Daerah Pabean

(68)

1. harga jual di Daerah Pabean dari barang yang diproduksi di daerah pabean;

2. sistem yang menetapkan nilai pabean lebih tinggi apabila terdapat alternatif nilai;

3. harga pasar dalam negeri negara pengekspor;

4. biaya produksi selain yang dihitung dengan menggunakan Metode Komputasi yang telah ditentukan untuk barang identik atau barang serupa;

5. harga barang yang diekspor ke suatu negara selain ke dalam Daerah Pabean;

6. nilai pabean minimal;

7. nilai pabean yang ditetapkan dengan sewenang-wenang atau fiktif.

Ketentuan larangan dalam Metode VI

(69)

KASUS 1

Paijo sebagai orang yang pintar mendapat bea siswa untuk menempuh S2 di Jepang. Ketika berada di Jepang, Paijo teringat bahwa adiknya, Lugimin, sedang berulang tahun. Sebagai kakak yang penuh pengertian Paijo berniat memberi hadiah ulang tahun untuk Lugimin. Paijo membeli sebuah Televisi berwarna merk Sony ukuran 29” pada sebuah supermarket di Tokyo dengan harga tertulis JPY 20.000,oo. Karena sedang masa sale maka Paijo mendapat diskon sehingga cukup membayar sebesar JPY 15.000,oo.

Kemudian Televisi itu dipack dalam peti kayu dan diberi gabus sebagai peredam getaran supaya tidak rusak dalam perjalanan pengiriman ke kampung Lugimin di Kecamatan Jumantoro. Barang selanjutnya dikirim melalui kiriman kilat pos dengan biaya JPY

3.000,oo. Pada dokumen deklarasi yang ditempel di atas peti Paijo menulis secara jujur bahwa barang di dalam peti adalah Televisi dengan nilai JPY 15.000,oo. Kebiasaan jujur Paijo ditunjukkan pula dengan tidak membuang etiket harga TV yang tetap tertempel pada TV tersebut dan menyertakan kuitansi pembelian dalam peti kiriman itu.

Ketika barang tiba di kantor pos lalu bea Surakarta, petugas Bea dan Cukai memeriksa kiriman itu dan menghitung bea masuk dan pajak dalam rangka impornya.

Apabila Saudara adalah Koordinator Pelaksana yang bertugas di kantor pos lalu bea Surakarta, jelaskan apa yang akan Saudara lakukan berkaitan dengan penetapan nilai pabean barang tersebut !

(70)

• Suatu ketika dunia dilanda penyakit kuku dan mulut (PKM). Negara-negara Amerika latin termasuk wilayah yang parah terkena penyakit itu. Indonesia yang bebas PKM mati-matian berusaha menjaga agar penyakit itu tidak menjalar ke Indonesia. Terbit larangan mengimpor pakan ternak termasuk jagung dari Amerika Latin. Akhirnya jagung produksi Australia diburu oleh negara-negara yang bebas PKM. Para peternak Indonesia yang begitu bergantung pada jagung produk Amerika latin kebingungan mencari pemasok di luar negara yang terjangkit PKM.

• Tersebutlah sebuah kapal bermuatan jagung dari Australia yang bebas PKM sedang berlayar ke India. Kapal tersebut memuat 150.000 ton jagung yang telah dibeli oleh Sadhu Sundar Singh dengan nilai CIF New Delhi US$ 30.000,oo. Ketika kapal sedang dalam perjalanan, Sadhu Sundar Singh akhirnya menjual jagung itu kepada Thaksin Simarmata di Tahiland seharga CIF Bangkok US$ 50.000,oo. Kapala segera berganti arah menuju ke Thailand. Tiba-tiba Amerika Serikat dan Afrika Selatan yang bebas PKM melepas cadangan jagungnya ke pasaran internasional sehingga harga jagung di perdagangan dunia turun drastis.

• Paijo sebagai peternak ayam di Kecamatan Jumantoro juga sangat membutuhkan jagung. Ia segera mengadakan kontak dengan Thaksin dan bernegoisasi untuk membeli jagung dari

Australia yang masih berada di kapal dan belum tiba di Thailand itu. Dengan berbagai upayanya akhirnya Paijo berhasil membeli jagung itu dengan harga CIF Semarang US$ 20.000,oo. Kapal yang hampir tiba di Tahailand itu segera berganti arah lagi menuju Semarang.

• Seluruh perjalanan kapal dan jagung tersebut terdokumentasi dengan baik. Seluruh transaksi yang pernah terjadi tertulis pada dokumen yang sah dan ditunjukkan kepada petugas Bea dan Cukai di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Mas Semarang.

Sebagai Kepala Seksi Pabean di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Mas, apa yang Saudara lakukan dan berapa nilai pabean jagung itu ?

(71)

CONTOH KASUS 3

• Lugimin begitu gemar dengan lagu karya The Beatless. Ketika berlibur ke eropa bersama

Vaya Tour dengan biaya Tour US$ 2.000,oo, sengaja ia meluangkan waktu ke studio Paul McCartney dan melihat property milik personel The Beatless. Ia begitu terpesona dengan lagu “Let It Be”. Lugimin kemudian membeli kopi lagu itu dalam CD sebanyak 100 keping CD yang niatnya akan dibagikan kepada para rekanan bisnisnya di Indonesia. Pembelian itu dibuktikan hanya dengan kuitansi pembayaran tanpa ada perjanjian yang rinci dengan nilai pembayaran tertulis US$ 1.000,oo.

• Ketika akan meninggalkan Bandara di Inggris, Lugimin berurusan dengan petugas pabean.

CD yang dibawanya ternyata dianggap melanggar HAKI karena tidak ada pembayaran royalti atas lagu “Let It Be” kepada Michael Jackson sebagai pemilik IPR-nya. Agar urusan tidak berkepanjangan, Lugimin akhirnya membayar royalti itu melalui pembayaran

langsung dengan kartu kreditnya senilai US$ 100,oo. Atas pembayaran ini Lugimin mendapat bukti pembayaran.

• Ketika tiba di Bandara Soekarno Hatta, Lugimin mencoba bernegoisasi dengan Paijo,

petugas Bea dan Cukai yang adalah teman kampunya dulu, agar CD yang dibawanya tidak dikenai Bea Masuk. Sebagai gantinya, Lugimin menjanjikan akan ke rumah Paijo dan membawa souvenir dari Eropa. Ternyata Paijo tidak tergoda rayuan Lugimin segingga akhirnya ia harus membayar BM dan PDRI sebagaimana yang seharusnya dibayar.

Referensi

Dokumen terkait