• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apabila asuransi ditutup didalam negeri, nilai rupiah yang tercantum dianggap nihil  importir wajib menyerahkan polis asuransi

Dalam dokumen IMPORT CARGO CLEARANCE FLOW (Halaman 44-48)

SOAL

Paijo berniat mendirikan usaha percetakan. Sebagai pebisnis intelek, Paijo mengadakan riset dengan biaya Rp 10.000.000,oo untuk mengetahui tipe cetakan yang sedang digemari pasar. Akhirnya diketahui bahwa cetak hologram sedang tren dan sangat banyak peminatnya.

Kemudian Paijo mengutus seorang agennya, Lugimin, untuk bertransaksi dengan Gerhard Schroeder di Jerman, pembuat mesin percetakan hologram. Untuk seluruh jasanya, Lugimin dibayar oleh Paijo sebesar Rp 20.000.000,oo. Di Jerman, Lugimin tidak dapat bertemu

langsun dengan Schroeder. Ia hanya dapat bertemu dengan Angela Merkel yang mewakili Schroeder. Biaya jasa bagi Merkel menjadi tanggungan Lugimin sebesar Euro 2.000,oo. Disepakati dalam suatu perjanjian jual beli bahwa Lugimin akan membeli satu set alat cetak hologram dengan nilai Euro 200.000,oo. Dalam perjanjian dijelaskan bahwa pihak Schroeder tidak bertanggung jawab atas pengangkutan dari pabriknya sampai ke pabrik Paijo. Namun nilai penjualan sudah termasuk biaya perakitan atau pemasangan mesin di pabrik Paijo dan pelatihan bagi operator setelah perakitan selama 1 bulan dengan nilai Euro 10.000,oo. Disebutkan pula bahwa atas pemanfaatan mesin itu selama 1 tahun pertama, setiap

pencetakan 1000 lembar kertas, pihak Paijo akan mengirim kepada pihak Schroeder sebesar Euro 0,1. Pembayaran itu akan dilakukan setiap bulan dengan perkiraan cetak setiap bulan adalah 1.000.000 lembar kertas.

Lugimin mengurus pengepakan mesin itu dan mengangkutnya ke pelabuhan muat dengan biaya sebesar Euro 1.000,oo. Di pelabuhan muat Lugimin menyerahkan pengangkutan

dengan kapal ke Pelabuhan Tanjung Priok kepada Maersk. Biaya pengangkutan sebesar Euro 10.000,oo. Asuransi pengangkutan dibayar di Jakarta sebesar Rp 20.000.000,oo. Ketika

sedang transit di Singapura, barang tertahan oleh oknum kepabeanan di pelabuhan sehingga Paijo harus mengeluarkan biaya pelicin SGD 100,oo.

PAIJO BERTRANSAKSI

Paijo sebagai pengusaha penjualan hand phone berniat membeli hand phone Phillips Xenium

9@9++ langsung dari pabriknya di Belanda. Karena Paijo begitu sibuk, ia mengutus pegawainya, Lugimin, untuk mengurus negosiasi pembelian ke Belanda. Paijo membayar Lugimin sebesar Rp 5.000.000,oo sebagai ongkos jasa. Seluruh biaya akomodasi Lugimin ditanggung oleh Paijo. Tiket pergi pulang Jakarta - Belanda senilai US$ 1.000,oo dan pembayaran fiskal Rp 1.000.000,oo dibayar Paijo di Jakarta. Di Belanda Lugimin menginap di Scheveningen selama 2 minggu dengan biaya Euro 750,oo. Ternyata Lugimin tidak berhasil bertemu dengan direktur Phillips BV namun hanya dapat bertemu dengan utusannya, Van Der Wijk. Biaya jasa untuk Van Der Wijk dibebankan kepada Paijo sebesar Euro 1.000,oo. Akhirnya disepakati Lugimin membeli 1.000 hand phone dengan total harga Euro 50.000,oo. Lugimin mengurus pengepakan dan pengangkutan dari pabrik Phillips ke Bandara Schipool Amsterdam. Biaya pengepakan senilai Euro 75,oo dan ongkos angkut senilai Euro 100,oo menjadi tanggungan Paijo. Di Schipool terjadi masalah dengan pihak kepabeanan Belanda dan akhirnya Lugimin harus mengeluarkan pelicin sebesar Euro 1.000,oo. Biaya pengangkutan dengan pesawat sebesar US$ 4.000,oo dan asuransi pengangkutan US$ 500,oo dibayar Lugimin. Pesawat tiba di Bandara Soekarno Hatta dan setelah dihitung, Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor yang harus dibayar adalah Rp 137.500.000,oo namun Lugimin bernegosiasi dengan petugas Bea dan Cukai di Bandara sehingga akhirnya cukup dibayar Rp 75.000.000,oo. Sebagai ucapan terima kasih petugas Bea dan Cukai diberi sumbangan suka rela tanpa tekanan Rp 25.000.000,oo. Keluar dari bandara, barang dibawa dengan mobil boks ke gudang Paijo di Tanah Abang. Di tengah jalan, mobil itu dicegat preman dan minta uang keamanan Rp 1.000.000,oo. Demi kelancaran usaha akhirnya permintaan itu dipenuhi. Ternyata perjalanan belum selesai, sopir yang kesal setelah ketemu preman tidak memperhatikan lampu lalu lintas yang menyala merah. Mobil dihentikan polisi,

akhirnya disepakati sidang di tempat dengan polisi yang bertugas dan dikenai denda Rp 50.000,oo. Untuk ongkos angkut itu Paijo membayar kepada sopir sebesar Rp 1.000.000,oo. Atas segala

pembayaran yang dilakukan Lugimin dan sopir dimintakan ganti ke Paijo.

Dengan kondisi seperti di atas, bila US$ 1 = Rp 10.000,oo dan Euro 1 = Rp 11.000,oo, Paijo akan

memperhitungkan nilai dasar untuk penjualan hand phone itu dengan nilai berapa ?

CONTOH KASUS 1

Chirac di Prancis mengadakan penjualan ke Chen Sui Bian di Taiwan. Barang

berupa lukisan bunga matahari karya Rembrandt diangkut dengan sangat hati-hati dari Bandara Charles de Gaul. Nilai jual beli itu adalah Euro 20.000.000,oo dengan kondisi barang sampai di rumah pembeli. BG Lee di Singapura yang sangat

mengagumi seni mengetahui adanya transaksi itu dan segera menghubungi Chen Sui Bian menyatakan minatnya untuk membeli lukisan tersebut. Dan akhirnya terjadi kesepakatan bahwa BG Lee membeli lukisan itu dengan harga SG$

50.000.000,oo. Transaksi itu berlangsung sangat kilat sehingga barang yang baru tiba di bandara Taiwan segera diangkut lagi untuk diteruskan ke Singapura.

Pengangkutan dari Taiwan ke Changi Singapura menjadi tanggung jawab BG Lee senilai SG$ 5.000,oo.

Seminggu di Singapura, lukisan itu oleh BG Lee kemudian dihadiahkan kepada

Paijo di Jumantoro sebagai ucapan terima kasih atas jasa Paijo dalam upaya diplomasi Singapura mendekati Presiden Indonesia. Barang diangkut dengan

pesawat dan tertulis pada AWB bahwa biaya pengangkutan dari Singapura adalah US$ 1000,oo.

Sebagai karya seni asli yang istimewa, lukisan itu memiliki sertifikat yang

menjelaskan riwayatnya termasuk perjalanan kepemilikannya sampai ke BG Lee lengkap dengan nilai transaksinya.

Saudara sebagai pegawai Bea dan Cukai di Soekarno Hatta bertugas menetapkan

METODE II

• NILAI

TRANSAKSI

Dalam dokumen IMPORT CARGO CLEARANCE FLOW (Halaman 44-48)

Dokumen terkait