30 SEPTEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2016 (TIDAK DIAUDIT) KECUALI LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian 1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d , 3 71.808.527.751 115.865.761.398
Piutang Usaha - Pihak ketiga 2f , 4 15.326.909.380 10.276.286.000
Piutang lain-lain
Pihak berelasi 2m , 31 1.400.000.000 1.400.000.000
Pihak ketiga 5 1.126.376.107 976.837.918
Aset keuangan lancar lainnya
Dimiliki hingga jatuh tempo 6 32.800.000.000 1.000.000.000
Tersedia untuk dijual 2e , 7 5.324.056.783 5.124.898.438
Persediaan 2g , 8 35.741.374.727 31.771.219.374
Biaya dibayar di muka 2h , 9 309.336.812 372.779.981
Uang muka pembelian aset tetap 10 6.072.700.000
-Pajak dibayar dimuka 17a 7.045.102.468 8.119.594.345
Jumlah Aset Lancar 176.954.384.028 174.907.377.454
ASET TIDAK LANCAR
Properti Investasi 2j , 11 2.267.201.133 2.268.176.133
Aset tetap 2k , 12 10.481.596.957 11.927.709.719
Aset pajak tangguhan bersih 2p , 17d 10.560.062.895 10.501.356.310
Beban eksplorasi ditangguhkan 2l 29 101.737.769.470 96.522.406.168
Uang jaminan 1.100.000 2.540.000
Jumlah Aset Tidak Lancar 125.047.730.455 121.222.188.330
JUMLAH ASET 302.002.114.483 296.129.565.784
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Direktur
Pontianak, 20 Oktober 2017 S.E. & O.
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha - pihak ketiga
13
11.925.484.822 8.347.674.977Utang lain-lain - pihak ketiga
14
251.425.300 251.425.300Utang dividen
15
1.378.400.158 1.361.493.303Beban akrual
16
132.272.302 60.732.555Utang pajak
17b
788.918.042 1.292.819.38918
219.780.000 219.780.000Jumlah liabilitas jangka pendek 14.696.280.624 11.533.925.524
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Kewajiban imbalan pasca kerja
2o , 19
21.829.122.047 21.331.236.675Jumlah Liabilitas jangka panjang 21.829.122.047 21.331.236.675
JUMLAH LIABILITAS 36.525.402.671 32.865.162.199
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham
- Modal dasar 540.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham - Modal ditempatkan dan disetor penuh
lembar saham
pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016
20
82.782.488.000 82.782.488.000Tambahan Modal Disetor
21
(1.884.250.047) (2.001.838.246)Penghasilan komprehensif lainnya 3.789.194.243 3.602.383.084
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 5.950.000.000 5.600.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 136.654.820.041 134.191.947.577
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk 227.292.252.237 224.174.980.415
Kepentingan nonpengendali
23
38.184.459.575 39.089.423.170Jumlah Ekuitas 265.476.711.812 263.264.403.585
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 302.002.114.483 296.129.565.784
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Jaminan Sewa Kantor
Direktur S.E. & O. Budiono Pontianak, 20 Oktober 2017 331.129.952
Beban Pokok penjualan 2n 25 63.669.670.396 69.053.433.245 LABA BRUTO 17.857.927.059 23.225.709.905 Beban usaha 26 (17.069.416.063) (18.841.303.124) Pendapatan lain-lain 27 4.586.153.872 6.419.444.408 Beban lain-lain 28 (132.910.559) (1.228.106.941) LABA USAHA 5.241.754.309 9.575.744.248
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 5.241.754.309 9.575.744.248
Penghasilan (beban) pajak penghasilan 2p 17c (1.229.477.529) (1.849.016.011)
LABA TAHUN BERJALAN 4.012.276.780 7.726.728.237
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN : Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan (kerugian) aktuarial atas program
pensiun manfaat pasti 19 58.743.200 (616.392.556)
Pajak penghasilan terkait dengan pos yang tidak
direklasifikasi 17d (14.685.800) 154.098.139
44.057.400
(462.294.417) Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Aset keuangan tersedia untuk dijual
keuntungan (kerugian) tahun berjalan 7 190.338.345 1.138.076.001
Transfer ke laba rugi - (671.020.101)
Pajak penghasilan terkait dengan pos yang
yang direklasifikasi 17d (47.584.586) (116.763.975)
142.753.759
350.291.925 186.811.159
(112.002.492) TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN 4.199.087.939 7.614.725.745 Laba rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada :
Pemilik entitas induk 4.799.652.176 8.640.096.992
Kepentingan nonpengendali (787.375.396) (913.368.755)
4.012.276.780
7.726.728.237
Total laba rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk 4.986.463.335 8.528.094.500
Kepentingan nonpengendali 23 (787.375.396) (913.368.755)
4.199.087.939
7.614.725.745
Laba per saham dasar 2q 30 14,49 26,09
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Pontianak, 20 Oktober 2017 S.E. & O.
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK
Modal Ditempatkan Ditentukan Belum Ditentukan Keuntungan (kerugian) Entitas Induk nonpengendali Ekuitas
Catatan dan Disetor Penggunaannya Penggunaannya aktuaria
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo 01 Januari 2016 82.782.488.000 93.450.650 (2.095.288.896) 5.250.000.000 124.911.840.170 618.110.771 2.564.063.394 214.124.664.089 27.171.414.955 241.296.079.044
Peningkatan modal 13.200.000.000 13.200.000.000
Uang muka setoran modal
Cadangan Umum 22 350.000.000 (350.000.000) -
-Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak -
-Deviden Tunai 22 (1.655.649.760) (1.655.649.760) (1.655.649.760)
Laba (rugi) 8.640.096.992 8.640.096.992 (913.368.755) 7.726.728.237
Pendapatan komprehensif lainnya 853.557.001 (462.294.417) 391.262.584 - 391.262.584
- Transfer ke laba rugi (503.265.076) (503.265.076) (503.265.076)
82.782.488.000
93.450.650 (2.095.288.896) 5.600.000.000 131.546.287.402 968.402.696 2.101.768.977 220.997.108.829 39.458.046.200 260.455.155.029 Saldo 01 Januari 2017 82.782.488.000 93.450.650 (2.095.288.896) 5.600.000.000 134.191.947.577 813.513.404 2.788.869.680 224.174.980.415 39.089.423.170 263.264.403.585
Peningkatan modal -
-Uang muka setoran modal
-Cadangan Umum 22 350.000.000 (350.000.000) - -Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak 117.588.199 117.588.199 (117.588.199)
-Deviden Tunai 22 (1.986.779.712) (1.986.779.712) (1.986.779.712)
Laba (rugi) 4.799.652.176 4.799.652.176 (787.375.396) 4.012.276.780
Pendapatan komprehensif lainnya 142.753.759 44.057.400 186.811.159 - 186.811.159
- Transfer ke laba rugi - -
-82.782.488.000
93.450.650 (1.977.700.697) 5.950.000.000 136.654.820.041 956.267.163 2.832.927.080 227.292.252.237 38.184.459.575 265.476.711.812
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo 30 September 2017
Tersedia untuk Dijual
Saldo 30 September 2016
perubahan ekuitas anak Agio Saham
Penerimaan dari pelanggan 78.926.625.765 96.124.171.010
Penerimaan kas lainnya 551.282.837 1.235.519.250
Pembayaran kepada pemasok (59.890.193.155) (52.125.983.869)
Pembayaran gaji dan tunjangan (19.693.391.524) (20.043.672.360)
Pembayaran beban operasi lainnya (5.255.121.832) (5.810.737.703)
Kas yang diperoleh (digunakan untuk) operasi (5.360.797.909) 19.379.296.328
Penerimaaan bunga dari aktivitas operasi 796.056.932 1.155.937.419
Pengembalian (pembayaran) pajak 2.097.583.875 902.854.246
Arus kas neto dari aktivitas operasi (2.467.157.102) 21.438.087.993
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
Penerimaan bunga 3.077.177.890 4.061.009.995
Penerimaan dividen 59.835.616 71.420.732
Pencairan (penempatan) aset keuangan dimiliki
hingga jatuh tempo (31.800.000.000) (13.800.000.000)
Pencairan (penempatan) aset keuangan tersedia
untuk dijual - 2.588.501.351
Pembayaran uang muka pembelian aset tetap 10 (6.072.700.000)
-Pembayaran untuk perolehan aset tetap 12 (25.768.000) (1.734.442.341)
Penerimaan dari Penjualan aset tetap 12 88.000.000 311.400.000
Penambahan biaya eksplorasi ditangguhkan (5.215.363.302) (28.545.811.218)
Arus kas neto dari aktivitas investasi (39.888.817.796) (37.047.921.481)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
Pembayaran dividen tunai (1.834.837.235) (1.513.308.360)
Piutang kepada pihak berelasi - 450.000.000
Arus kas neto dari aktivitas pendanaan (1.834.837.235) (1.063.308.360)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (44.190.812.133) (16.673.141.848)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 115.865.761.398 101.814.991.509
Efek perubahan nilai kurs pada kas dan setara kas 133.578.486 (966.409.921)
SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 71.808.527.751 84.175.439.740
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
a. Pendirian dan Informasi Umum
Dewan Komisaris 30 September 2017 31 Desember 2016
Komisaris Utama Tn. Ng Tjie Koang Tn. Ng Tjie Koang
Komisaris Tn. Budi Satria Sanusi Tn. Budi Satria Sanusi
Komisaris Independen Tn. Corneiles Tedjo E..,SE,MBA Tn. Corneiles Tedjo E..,SE,MBA
Direksi
Direktur Utama Tn. Siang Hadi Widjaja Tn. Siang Hadi Widjaja
Direktur Tn. Ir. Winata Indradjaja Tn. Ir. Winata Indradjaja
Direktur Tn. Ir. Honky Widjaja Tn. Ir. Honky Widjaja
Direktur Tidak Terafiliasi Tn. Budiono Tn. Budiono
Komite Audit
Ketua Tn. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA Tn. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA
Anggota Tn.Tjhin Khim Kiat, SE Tn.Tjhin Khim Kiat, SE
Tn. Drs. Halim Makopolo Tn. Drs. Halim Makopolo
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai berikut:
Jumlah kompensasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan, untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 9.495.490.172 dan Rp13.349.619.719
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan Sutjiono, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 tanggal 4 Januari 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 117 tanggal 24 Juni 2015 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka ("POJK No.32") dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik ("POJK No. 33"). Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Hukum Umum Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.03-0950607 tanggal 10 Juli 2015.
Perusahaan berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat. Kantor Pusat beralamat di Jl Tanjungpura No. 263 D,
Pontianak 78122 sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei Raya, Kab. Kubu Raya, Pontianak 78391.
Pada periode laporan yang disajikan tidak terdapat ekspansi maupun penciutan usaha
Jumlah karyawan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing 96 dan 101 orang.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri lem, barang-barang kimia dan pertambangan. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
c. Entitas Anak
Perusahaan memiliki saham Entitas anak, sebagai berikut :
Entitas Anak Domisili Jenis Usaha
PT Intitirta Primasakti Jakarta Pertambangan
d. Penerbitan laporan keuangan
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Sampai tanggal 30 September 2017, entitas anak sedang melakukan kegiatan geohidrologi di lokasi tambang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang bertujuan menunjang pembuatan Laporan JORC (The Joint Ore Reserves Committee) dan juga sedang mempersiapkan untuk mendapatkan proyek pembangunan tenaga listrik dari PLN di Jambi.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
31 Desember 2016 Persentase
Kepemilikan Jumlah aset (Rp)
67%
Pada tanggal 18 Juni 1990 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan Surat No.
SI-118/SHM/MK.10/1990, untuk menawarkan 2.270.000 sahamnya kepada masyarakat, dan pada tanggal 8
Agustus 1990 seluruh saham Perusahaan telah tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT Bursa Efek Jakarta).
30 September 2017
2017 2016
67% 118.520.840.727 120.932.151.550
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 pada tanggal 20 Oktober 2017
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijadikan jaminan
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012.
Laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian
Mata uang fungsional Perusahaan adalah dalam Rupiah dan setiap Entitas Anak di dalam Kelompok Usaha menetapkan mata uang fungsionalnya sendiri dan transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).
a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
- PSAK 1 (revisi 2015) : Penyajian laporan keuangan
- PSAK 4 (revisi 2015) : Laporan keuangan tersendiri pada entitas asosiasi dan ventura bersama
- PSAK 5 (revisi 2015) : Segmen Operasi
- PSAK 7 (revisi 2015) : Pengungkapan pihak-pihak berelasi
- PSAK 15 (revisi 2015) : Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama
- PSAK 16 (revisi 2015) : Aset tetap
- PSAK 19 (revisi 2015) : Aset tak berwujud
- PSAK 22 (revisi 2015) : Kombinasi Bisnis
- PSAK 24 (revisi 2015) : Imbalan kerja
- PSAK 25 (revisi 2015) : Kebijakan akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan kesalahan
- PSAK 53 (revisi 2015) : Pembayaran berbasis saham
- PSAK 65 (revisi 2015) : Laporan keuangan konsolidasian
- PSAK 66 (revisi 2015) : Pengaturan bersama
- PSAK 67 (revisi 2015) : Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain
- PSAK 68 (revisi 2015) : Pengukuran nilai wajar
- ISAK 30 (revisi 2015) : Pungutan
- ISAK 31 (revisi 2015) : Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13 “Properti investasi".
- PSAK/SFAS 70 : Akuntansi aset dan liabilitas pengampunan pajak
- PSAK 69 : Agrikultur
- ISAK 31 : Interpretasi atas ruang lingkup
- PSAK 13 : Poperti investasi
- Amandemen PSAK 1 : Penyajian laporan keuangan
- Amandemen PSAK 16 : Aset tetap
- Amandemen PSAK 2 : Laporan arus kas
- PSAK 3 (Penyesuaian 2016) : Laporan keuangan interim
- PSAK 24 (Penyesuaian 2016) : Imbalan kerja
- Amandemen PSAK 46 : Pajak penghasilan
- PSAK 58 (Penyesuaian 2016) :
- PSAK 60 (Penyesuaian 2016) : Instrumen keuangan: pengungkapan
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 adalah sebagai berikut:
Pada tanggal pengesahan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan perusahaan
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan
Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan.
Penerapan dari standar akuntansi dan interpretasi standar akuntansi baru yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) yang berlaku efektif 1 Januari 2016 meliputi:
b. Prinsip konsolidasian
c. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
d. Kas dan setara kas
e. Aset keuangan lancar lainnya
f. Piutang usaha
g. Persediaan
Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode first-in, first-out (FIFO).
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset keuangan lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Pembukuan Perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan
Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan
Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian antara Perusahaan dan entitas anak yang belum direalisasi dan material telah dieliminasi.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi aset dan liabilitas Perusahaan dan entitas anaknya dimana Perusahaan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, memiliki lebih dari setengah hak suara dan memiliki kemampuan mengendalikan kebijakan keuangan dan operasional entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian atau Perusahaan memiliki kemampuan mengendalikan entitas walaupun memiliki kurang dari atau sama dengan setengah hak suara.
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dari tanggal laporan posisi keuangan disajikan sebagai aset keuangan tidak lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
h. Biaya dibayar dimuka
i. Sewa
Sebagai lesse (penyewa)
(ii) Sebagai lessor (yang menyewakan)
j. Properti investasi
Perusahaan menerapkan model nilai biaya atas akun pembelian properti investasi selama tahun berjalan. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan termasuk pengeluaran langsung diatribusikan.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 30 (revisi 2011), “Sewa. Penerapan PSAK ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Setiap laba atau rugi yang berasal dari tidak diakuinya aset (perhitungan selisih antara hasil bersih pengurangan dan jumlah tercatat aset) termasuk dalam laporan laba rugi akhir tahun dimana akun tersebut dihentikan pengakuannya.
(i)
Dalam sewa pembiayaan, setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat.
Apabila aset disewakan dengan sewa operasi, aset disajikan di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Penghasilan sewa diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Penghasilan sewa diakui selama masa sewa dengan menggunakan metode investasi neto yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan.
Dalam sewa operasi, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebaga sewa operasi (Operating Lease).
Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset atau aset-aset tertentu.
Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan (Finance Lease).
-Perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu.
-Apabila aset sewa disewakan dengan sewa pembiayaan, nilai kini pembayaran sewa diakui sebagai piutang. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang tersebut diakui sebagai penghasilan sewa pembiayaan tangguhan.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah:
k. Aset tetap - pemilikan langsung
- Tanah
- Golongan bangunan dana prasarana
- Golongan bukan bangunan dan prasarana yang terdiri dari : Golongan II :
Golongan III :
Group II : 25% Group III : 10%
meliputi mesin dan perlengkapan dengan masa manfaat lebih dari 8 tahun.
meliputi kendaraan/alat angkutan dan inventaris kantor dengan masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini juga mengatur akuntansi tanah sehingga PSAK ini juga mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. ISAK No. 25 yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut mengenai perlakuan beberapa hak atas tanah di Indonesia beserta biaya terkait.
Golongan bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) sebesar 5% per tahun dari biaya perolehan, sedangkan golongan bukan bangunan sesuai dengan golongannya disusutkan dengan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), masing-masing dengan tarif per tahun sebagai berikut :
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount )
maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap bila telah selesai dan siap untuk digunakan.
Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.
Apabila manfaat ekonomi suatu aset tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya, maka aset tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aset tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian tahun berjalan.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
Perusahaan dan Entitas Anak memilih model biaya dalam kebijakan akuntansi aset tetap dimana aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap digolongkan menjadi :
l. Beban eksplorasi ditangguhkan
m. Transaksi hubungan berelasi
n. Pengakuan pendapatan dan beban f.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan eksplorasi, geologi dan fisika Entitas Anak ditangguhkan dan akan diamortisasi mulai saat tambang umum yang bersangkutan mulai menghasilkan dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan estimasi cadangan batubara yang ada.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak atau induk;
Suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa perusahaan, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
a.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
c.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau perusahaan lain yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak .
g.
suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak ;
Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan dan Entitas anak ; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan Entitas anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas anak ; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas Anak ; b.
Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai venture; d.
e.
o. Imbalan Pasca Kerja
p. Pajak Penghasilan
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak ("SKP") diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
Keuntungan dan kerugian atas kurtailmen diakui ketika terdapat komitmen untuk mengurangi jumlah karyawan yang tercakup dalam suatu program secara signifikan atau ketika terdapat perubahan ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan, pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi karyawan memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Perusahaan dan Entitas Anak di Indonesia memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Beban yang diakui di laba rugi termasuk biaya jasa kini, beban/pendapatan bunga, biaya jasa lalu dan keuntungan/kerugian penyelesaian.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk perusahaan yang berbeda.
Pengukuran kembali yang timbul dari program pensiun manfaat pasti diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Pengukuran kembali terdiri keuntungan dan kerugian aktuaria, imbal hasil aset program (diluar pendapatan bunga yang sudah diakumulasi dalam perhitungan bunga neto/aset) dan setiap perubahan atas dampak batas atas aset (diluar pendapatan bunga yang sudah diakumulasi dalam perhitungan bunga neto/aset).
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya atau ekuitas.
Jumlah yang diakui sebagai imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
q. Laba bersih per saham
r. Informasi segmen
s. Penggunaan Estimasi
t. Instrumen keuangan 1. Aset keuangan
Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK 50 (revisi 2014) : “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (revisi 2014) : “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60 (revisi 2014) : “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” dan PSAK 68 (revisi 2014): “Pengukuran nilai wajar” PSAK 50 (revisi 2014) mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham", LPS dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu periode.
PSAK 55 (revisi 2014), antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis serta lingkungan ekonomi di mana perusahaan beroperasi.
PSAK 60 (revisi 2014), antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.
PSAK 68 (revisi 2014) memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
t. Instrumen keuangan (lanjutan) t1. Aset keuangan (lanjutan)
Pengakuan awal
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: •
•
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, investasi jangka pendek dan investasi pada entitas asosiasi.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, dan investasi jangka pendek Perusahaan dan Entitas Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate). Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai.
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
t. Instrumen keuangan (lanjutan) t1. Aset keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) • • -t2. Liabilitas keuangan Pengakuan awal
Perusahaan memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS:
Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS. Investasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang usaha, utang lain-lain, utang dividen, biaya masih harus dibayar, dan liabilitas imbalan pasca kerja.
Liabilitas keuangan dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui Laporan laba rugi komprehensif, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo [Held-To-Maturity (“HTM”)]
Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%, dan investasi jangka panjang lainnya. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Investasi tersedia untuk dijual reksadana pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi. Investasi tersebut selanjutnya diukur berdasarkan klasifikasinya. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh dan ditentukan pada saat pengakuan awal.
Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available For Sale (“AFS”)]
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
Instrumen keuangan (lanjutan) t2. Liabilitas keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: •
•
t3. Saling hapus dari instrumen keuangan
t4. Nilai wajar instrumen keuangan
t5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Pinjaman dan utang
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui Laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui Laporan laba rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam Laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam Laporan laba rugi konsolidasian.
Instrumen keuangan (lanjutan)
t6. Penurunan nilai dari aset keuangan
•
t7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.
Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada Laporan laba rugi.
Aset keuangan
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah.
Liabilitas keuangan
Dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.
Instrumen keuangan (lanjutan) u. Penurunan nilai aset non-keuangan
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas sebuah aset adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan, selain goodwill, yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai,maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.
Kas : Rupiah Valas Jumlah Kas Pihak ketiga : Bank : Rupiah
Bank Permata, Pontianak
CCB Indonesia (Bank Windu), Jakarta Bank UOB Indonesia , Jakarta Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Mayapada, Pontianak Bank Central Asia , Pontianak Bank UOB Indonesia , Pontianak Bank Mandiri, Jakarta
May Bank,(Bank BII) Pontianak Bank BTPN, Jakarta
Bank Mandiri, Pontianak Bank Nobu, Pontianak
CCB Indonesia (Bank Windu), Pontianak Bank Panin, Pontianak
Bank CIMB Niaga, Jambi
Dollar Amerika Serikat
Bank Permata , Pontianak Bank OCBC NISP, Pontianak CCB (Bank Windu), Pontianak Bank UOB Indonesia , Jakarta Bank Commonwealth, Pontianak
Deposito Berjangka :
Rupiah
Bank Mayapada , Pontianak
CCB Indonesia (Bank Windu), Pontianak Bank Permata, Pontianak
May Bank, Pontianak
Bank UOB Indonesia, Jakarta Bank OCBC NISP, Pontianak
CCB Indonesia (Bank Windu), Jakarta
US Dollar
CCB (Bank Windu), Pontianak Jumlah
Tingkat bunga deposito Rupiah berjangka per tahun Tingkat bunga deposito US Dollar berjangka per tahun Tidak ada kas dan Setara kas pada pihak berelasi
271.141.573 10.000.000.000 7.906.866.052 9.072.978.866 4.000.000.000 82,52 672.471,01 1.135.000,00 20.096,47 146.154,41 146.462,94 6.541,15 46,52 92,34 1.135.000,00 1.807.471,01 1.723.483,63 15.000.000.000 6,75% - 8,00% 115.865.761.398 55.803.375.343 14.000.000.000 10.000.000.000 15.249.860.000 1.976.077.986 435.613,21 588.483,63 505.865,08 252.671.875 116.259.498 935.874 232.635.522 34.591.089 522.881.561 26.719.063 752.371.350 188.608.416 118.980.698 2.124.898.139 750.494.108 28.255.515.368 232.635.522 197.940.753 154.252.899 664.324.690 1.085.554.351 27.714.541.143 134.610.923 197.940.753 4.202.107.416 1.555.395.163 15.313.420.000 5.000.000.000 13.803.375.343 8.000.000.000 1.240.680 1.108.738 1.963.730.653 5.852.899.090 87.886.891 4.000.000.000 71.808.527.751 127.409.823 627.648 6.825.131.659 15.289.997 33.189.493.363 558.752.414 138.373.056 51.588.947 31.684.873 181.837.433 36.707.719.250 79.714.175 31.739.857 25.108.414 6,75% 1,75% - 2% 2%
Pihak ketiga :
a. Rincian piutang usaha berdasarkan debitur: PT Sabak Indah
PT Erna Djuliawati PT Harjhon Timber Limited PT Resource Alam Indonesia CV Surya Utama
PT Putra Kalimantan Sukses jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai Piutang Usaha-Bersih
b. Rincian piutang usaha berdasarkan lokasi penjualan adalah sebagai berikut :
Pontianak Jambi Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai Piutang Usaha-Bersih
c. Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: Rupiah
USD Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai Piutang Usaha-Bersih
d. Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga sejak tanggal faktur, adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo: 1 s.d 30 hari 31 s.d 60 hari 61 s.d 90 hari
> 150 hari Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai Piutang Usaha-Bersih
e. Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai: Saldo awal
Penghapus bukuan piutang usaha yang tidak dapat ditagih Saldo akhir
15.326.909.380
30 September 2017
Piutang usaha yang berumur sampai dengan 30 hari setelah tanggal jatuh tempo dikategorikan lancar, sehingga tidak dibentuk penyisihan. Apabila berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, dibentuk penyisihan berdasarkan estimasi kemampuan bayar tiap-tiap debitur yang bersangkutan.
10.276.286.000 Rp 1.419.000.000 30 September 2017 15.326.909.380 2.681.520.160 31 Desember 2016 Rp 15.326.909.380 7.647.286.000 10.276.286.000 10.276.286.000 5.612.286.000 10.276.286.000 Rp 6.983.625.000 196.658.000 Rp 4.664.000.000 945.072.480 98.329.000
Dalam saldo piutang usaha tidak terdapat piutang usaha kepada pihak berelasi.
4.664.000.000 6.983.625.000 98.329.000 2.479.996.200 184.991.840 8.343.284.380 15.326.909.380 31 Desember 2016 15.326.909.380 15.326.909.380 338.803.300 -98.252.000 6.862.750.600 5.317.376.000 15.326.909.380 10.276.286.000 15.326.909.380 10.276.286.000 10.276.286.000 1.210.000.000 9.980.401.180
Selama periode laporan, tidak ada piutang usaha yang direstrukturisasi dan yang dijadikan sebagai jaminan pinjaman Perusahaan. 10.276.286.000 10.276.286.000
Pihak ketiga:
Karyawan
Bunga deposito / obligasi Dividen reksa dana Pendapatan Sewa Lain-lain
Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah
ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA - DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO
Pihak ketiga
Deposito Rupiah
Bank Mayapada , Pontianak Bank BTPN, Jakarta
Jumlah Deposito Rupiah
Jumlah aset keuangan lancar lainnya dimiliki hingga jatuh tempo Tingkat bunga deposito Rupiah berjangka per tahun
ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA - TERSEDIA UNTUK DIJUAL
Efek Ekuitas tersedia untuk dijual :
Biaya perolehan :
Saham Bank OCBC NISP : sebanyak Lembar
Saham PT Berlian Laju Tanker : sebanyak Lembar Laba (rugi) yang belum direalisasi
Nilai Pasar Efek Harga pasar saham per lembar Bank OCBC NISP
Harga pasar saham per lembar PT Berlian Laju Tanker Tbk
Reksa dana Terproteksi - (Rupiah)
Bank Permata
BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 1 Laba (rugi) yang belum direalisasi
Nilai Pasar Reksa dana
915.300.000 1.000.000.000 Rp1.865 Rp 7 1.000.000.000 31 Desember 2016 Rp2.070 Rp196 6 6,75% - 7,50% 1.126.376.107 684.100.000 14.904.110 3.800.000.000 235.758.808 553.188.539 15.075.000 1.029.290.000 471.891 2.133 1.014.210.000 1.000.000.000 423.591.000 423.591.000 1.000.000.000 Rp Rp 32.800.000.000 29.290.000 452.899 Rp196 880.494.783 452.899 456.450.884 977.232.438 Rp 1.126.376.107 30 September 2017 976.837.918 7,50% Terhadap piutang lain-lain tidak dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat tertagih.
1.000.000.000 32.800.000.000 Rp 196.171.997 30 September 2017 14.904.110 14.210.000 31 Desember 2016 27.000.000 Rp 976.837.918 29.000.000.000
-Obligasi - Rupiah
Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap 1 2012
Obligasi - US Dollar
Laba (rugi) yang belum direalisasi Jumlah obligasi USD
Jumlah obligasi Jumlah aset keuangan lancar lainnya tersedia untuk dijual Suku bunga reksa dana Rupiah
Kupon Obligasi Rupiah
Kupon Obligasi Pemerintah US Dollar (Indon 42)
Harga nominal, harga beli dan harga pasar penempatan Indon42 adalah sebagai berikut :
Bank Permata, Pnk
Jumlah unit dan Nilai Aset Bersih (NAB) atas reksa dana : Bank Permata
BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 1
Mutasi laba (rugi) yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Efek Ekuitas Obligasi Reksa dana
Pencairan reksa dana Pencairan Obligasi Rp 30 September 2017 3.414.272.000 1.000.000,0000 1.029.290.000 30 September 2017 789.282.000 Rp 1.000.000.000 Nilai Wajar Rp 456.450.884 5.324.056.783 1.275.022.884 4.049.033.899 5.124.898.438 % % 30 September 2017 Harga Pasar 500.000.000 517.286.000 US$ 5,25% 3.133.456.000 6 - 8% Unit 3.414.272.000 157.500 216.000 9,40% 31 Desember 2016 laba (rugi) Rp 31 Desember 2016 98,000% 196.000 laba (rugi) 1.000.000,0000 196.000 1.014,2100 NAB 424.043.899 1.528.185.851 5.865.025.750 4.690.695.500 977.232.438 1.000.000,0000 Belum direalisasi 1.174.330.250 1.500.000.000 Nilai Perolehan (13.975.851) 553.188.539 28.185.851 6.614.739.399 2.116.170.000 216.000 Unit 1.000.000,0000 31 Desember 2016 1.755.704.640 880.494.783 200.000 2.633.456.000 Rp Rp US$ 30 September 2017 NAB 5.324.056.783 5.124.898.438 9,40% US$ Indon42 di Bank Permata, Pontianak
Harga Harga 2.124.990.000 (2.074.525.500) 789.282.000 8% 2.914.272.000 5,25% 31 Desember 2016 500.000.000 Rp 108,000% 5.324.056.783 US$ - - 1.084.684.539 (500.000.000) 4.040.213.899 (657.044.250) 8.370.444.039 - - Beli 1.029,2900 Nominal Nilai Wajar (2.731.569.750) 2.624.990.000 29.290.000 Belum direalisasi Rp 424.043.899 Nilai Perolehan 200.000 - - (513.975.851) 4.049.033.899 1.275.022.884 157.500
Saldo awal
Laba (rugi) selama tahun berjalan
Keuntungan yang direalisasi atas pencairan reksa dana Saldo akhir
Tidak ada penempatan deposito, reksa dana dan Obligasi pada pihak berelasi.
PERSEDIAAN
Barang jadi
Barang dalam proses Bahan baku dan pembantu Suku cadang
Jumlah
Cadangan penyisihan persediaan usang Jumlah
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Asuransi Tenaga Kerja
Sewa tanah dan ruang kantor dan parkir Jumlah
UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP 10
Uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp 6.072.700.000 adalah uang muka pembelian tanah untuk persiapan lokasi pembangkit listrik dari entitas anak sebesar Rp 6.000.000.000 dan pembelian mesin genset untuk entitas induk sebesar Rp 1.084.684.539 - 931.556.946 1.084.684.539 78.254.400 187.304.137 56.083.000 2.082.668.422 23.253.619 29.263.392.569 (671.020.101) 1.275.022.884 1.275.022.884 Rp Berdasarkan hasil penelaahan terhadap fisik dari persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan penurunan atas nilai persediaan dan persediaan usang.
Persediaan tidak dijaminkan kepada pihak manapun.
107.221.444 824.147.694 1.755.704.640 3.128.465.258 309.336.812
Asuransi merupakan premi asuransi gedung, bangunan,peralatan pabrik, kendaraan dan persediaan milik PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk. 372.779.981 Rp 30 September 2017 3.991.263.040 35.741.374.727 Rp 30 September 2017 2.145.378.541 190.338.345 31 Desember 2016 1.229.961.251 24.404.616.542 1.266.848.478 35.741.374.727 31.771.219.374 230.000.193 31 Desember 2016 Rp Rp 30 September 2017 9 8
Tahun 2016 diterima pencairan sebagian Reksa dana NISP Proteksi Income Plus XIX, atas pencairan tersebut Perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp
13.975.851,-Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 2,262,258 pada 30 September 2017 dan US$ 2,760,466 pada 31 Desember 2016. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan.
Pada bulan Juni 2016 dicairkan obligasi Indon42 di Bank Commonwealth, atas pencairan tersebut Perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp
614.437.250,-Rp
31.771.219.374
Harga Perolehan : Kepemilikan Langsung : Tanah Bangunan Akumulasi penyusutan: Bangunan Harga Perolehan : Kepemilikan Langsung : Tanah Bangunan Akumulasi penyusutan: Bangunan
Rincian properti berupa tanah adalah sebagai berikut:
Kelurahan Kebon Jeruk, Kec.Kebon Jeruk,Jakarta Barat Hak Guna Bangunan Kelurahan Kebon Jeruk, Kec.Kebon Jeruk,Jakarta Barat Hak Guna Bangunan Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak Hak Guna Bangunan
2.252.242.800 1.433.761.364 Rp 1.449.694.697 2.268.176.133 1.433.761.364 3.701.937.497 2.252.242.800 -2.269.476.133 Rp 1.432.461.364 Lokasi Rp 01 Januari 2016 975.000 975.000 Penambahan 2.252.242.800 Rp Pengurangan 2.267.201.133 3.701.937.497 2.252.242.800 2.203.676.250 1.434.736.364 01 Januari 2017 Penambahan 931 Rp
Nilai wajar atas dua kavling tanah yang berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta yaitu dengan luas 1.159 m² berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pajak Bumi Bangunan (PBB) tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp 19.986.955.000. Adapun tanah yang berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak belum dapat ditentukan nilai wajarnya mengingat transaksi jual-beli tanah yang serupa di sekitar lokasi tanah tersebut sangat jarang terjadi.
Perusahaan menetapkan kebijakan untuk menyajikan nilai properti investasi di laporan posisi keuangan dengan menggunakan model biaya.
31 Desember 2016 Pengurangan Rp Reklasifikasi 1.449.694.697 1.433.761.364 3.701.937.497 Rp 1.449.694.697 468.276.250 94.750 2.203.676.250
Properti investasi bangunan berupa ruang perkantoran seluas 222m2 berlokasi di Menara Sudirman lt.7C, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta. Umur manfaat bangunan 20 tahun. Beban penyusutan dihitung dengan metode garis lurus dan dialokasikan ke beban administrasi dan umum.
3.701.937.497 1.300.000 1.433.761.364 2.268.176.133 1.300.000 31 Desember 2016 Reklasifikasi Rp Rp Rp 30 September 2017 1.434.736.364 30 September 2017 m2 Rp 1.533.150.000 202.250.000 468.276.250 Luas 1.449.694.697 31 Desember 2016 1.432.461.364 30 September 2017 228 Rp 202.250.000
Hak atas tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2022 sampai 2027. Hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.
1.533.150.000
ASET TETAP
Rincian dan mutasi aset tetap per 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut :
Harga Perolehan : Kepemilikan Langsung :
Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan & alat pengangkutan Inventaris kantor
Aset dalam penyelesaian Nilai Perolehan Penyisihan
Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan & alat pengangkutan Inventaris kantor
Nilai buku
Mobil Nissan New X-Trail Mobil minibus 30 September 2017 7.749.706.281 363.795.781 5.886.050.747 Penambahan 5.886.050.747 01 Januari 2017
Ruang perkantoran di Menara Sudirman disewakan kepada PT Swisstime Perkasa International. Jumlah pendapatan sewa ruang kantor sebesar Rp 449.550.000 per 30 September 2017 dan Rp.329.670.000 per 30 September 2016.
30 September 2017
Rp Rp
Reklasifikasi
Tanah berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta disewakan kepada PT Berkat Bukit Emas berlimpah. Jumlah pendapatan sewa tanah sebesar Rp 72.000.000 per 30 September 2017 dan Rp 81.000.000 per 30 September 2016. Pengurangan 14.259.473.138 10.481.596.957 12 Rp 395.918.000 -1.704.402.150 -5.214.481.889 2.903.566.724 886.619.035 -9.913.754.210 14.652.696.138 (7.749.706.281) 7.749.706.281 26.831.909.121
Rincian penjualan aset tetap per 30 September 2017 sebagai berikut : 2.304.025.479 123.270.022 2.695.000 25.768.000 -1.426.445.833 31.045.164.659 -Rp 52.760.995 Rp 1.704.402.150 31.045.164.659 2.926.639.724 347.788.071 350.483.071 393.223.000 10.452.585.174 (7.749.706.281) 25.768.000 5.267.242.884 56.191.880.418 55.821.730.418 27.195.704.902 2.695.000 42.565.071 11.927.709.719 44.264.170.699 40.000.000 393.223.000
Harga Perolehan Nilai buku Harga Jual
Rp 1. 353.223.000 45.434.929 80.000.000 34.565.071 45.434.929 88.000.000 8.000.000 8.000.000 Rp 2.424.600.501 45.340.133.461 2. -Laba Rp Rp
Harga Perolehan : Kepemilikan Langsung :
Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan & alat pengangkutan Inventaris kantor
Aset dalam penyelesaian Nilai Perolehan Penyisihan Alat pengangkutan
Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan & alat pengangkutan Inventaris kantor
Nilai buku
Alat angkutan :
Motor air KM Mutiara Kapuas GT 29 NT8 Mobil tanki
Mobil Honda CRV Sepeda motor Honda
Beban Overhead Pabrik Beban Usaha Saldo akhir 50.000.000 147.809.091 4. 3. 432.617.000 1. 62.464.219 240.000.000 50.000.000 2.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal pelaporan. 904.028.131 177.535.781 623.426.091 311.400.000 1.426.445.833 30 September 2017 177.911.204 1.400.000 1.966.760.267 Rp 1.024.577 01 Januari 2016 31 Desember 2016 522.417.702
Aset tetap tidak dijaminkan kepada pihak manapun.
Hak atas tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2022 sampai 2027. Hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.
Seluruh aset tetap kecuali tanah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 10.100.500.000 dan US$ 3,867,742 pada 30 September 2017 dan Rp 10.473.615.000 dan US$ 3,864,534 pada 31 Desember 2016. 1.228.115.045 Rp 738.645.222 375.423 Rp 8.000.000
Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:
Harga Jual 20.000.000 42.742.925.319 26.365.776.561 5.214.481.889 5.152.277.579 62.204.310 2.134.507.593 169.517.886 Nilai buku 31.045.164.659 14.652.696.138 Rp 623.426.091 -Rp Rp Rp Pengurangan Rp Penambahan -7.749.706.281 -5.886.050.747 - -1.674.149.091 30.443.250 31.001.814.659 43.350.000 - -2.903.566.724 56.191.880.418 7.749.706.281 2.873.123.474 -Reklasifikasi Harga Perolehan Rp Rp 133.488.796 12.324.438.849 1.966.760.267 35.000.000 Rp 20.000.000 31 Desember 2016 5.886.050.747 31 Desember 2016 1.704.402.150 1.268.905.511 445.514.887 9.090.363.586 26.831.909.121 11.927.709.719 44.264.170.699 Laba 2.304.025.479 623.426.091 445.514.887 466.132.560 9.913.754.210 55.067.364.168 1.747.942.341 (7.749.706.281) 1.704.402.150 -13.601.973.138 (7.749.706.281)