• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERUMUSAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERUMUSAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PERUMUSAN

Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan.

4.1 Gambaran Umum Responden

Penelitian ini dilakukan di SMK Kristen Salatiga, yang berlokasi di Jalan Tentara Pelajar No.6 Salatiga yang memiliki guru tetap 19 orang, guru tidak tetap 10 orang, karyawan tetap 5 orang, dan karyawan tidak tetap 5 orang. SMK Kristen Salatiga merupakan salah satu yayasan pendidikan swasta terkemuka di Salatiga yaitu Yayasan Kemakmuran Rejeki. SMK Kristen Salatiga memiliki beberapa jurusan kompetensi keahlian yaitu Akuntansi, Pemasaran, Administrasi Perkantoran dan Multimedia.

Tabel 4.1

Jumlah siswa kelas X SMK Kristen (Bisnis dam Manajemen) Periode tahun 2012 / 2013

NO PROGRAM KEAHLIAN JUMLAH SISWA

1 Pemasaran 30

2 Akuntansi 29

3 Perkantoran 39

4 Multimedia 17

JUMLAH 115

(2)

Adapun struktur organisasi SMK Kristen sebagai berikut : STRUKTUR ORGANISASI SMK KRISTEN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Keterangan :

3.1.1.1 KOMITE SEKOLAH : Lukas

3.1.1.2 KEPALA SEKOLAH : Eko Pambudyo, S.Pd.

3.1.1.3 WAKA KUR. : Sri Handayani, S.Pd.

YKR DINAS KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH MAJELIS SEKOLAH DUDI

WAKA KUR. WAKA SIS

TATA USAHA KA. LAB BP / BK KA. PROLI MULTIMEDIA GURU MULTIMEDIA SISWA I.4 II.5 - III.4 KA PROLI ADM. PERKT KA. PROLI AKUTANSI KA. PROLI PEMASARAN GURU ADM. PERKT SISWA I.3 II.4 III.3 GURU AKUNTANSI SISWA I.2 – I.3 II.2 – II.3 III.2 GURU PEMASARAN SISWA I.I II.1 III.1 Keterangan : : Macam jabatan : Garis wewenang dan tanggung jawab : Garis kerjasama

(3)

3.1.1.4 WAKA SIS : I Wayan Eddy Sulistyo, S.Pd. 3.1.1.5 KA PROLI MULTIMEDIA : Satyarini Budiniarti, S.Pd. 3.1.1.6 KA PROLI ADM. PERKT : Dra. Yuheti Kumalasanti 3.1.1.7 KA PROLI PEMASARAN : Cahyo Gunarto, S.Pd. 4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan atau analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai variabel yang diteliti. Alat analisis yang dipakai pada analisis ini ialah tabel distribusi frekuensi, perhitungan ukuran tendensi pusat (modus), ukuran disperse, diagram statistik dan estimasi parameter.

1.2.1.1 Minat Belajar Kewirausahaan

Tabel. 4.2 Tabel Distribusi Motivasi Berwirausaha Siswa

Kelas Interval Xi Fi Prosentase

1 58 - 66 62 14 26.42 2 66 - 74 70 19 35.85 3 74 - 82 78 12 22.64 4 82 - 90 86 4 7.55 5 90 - 98 94 2 3.77 6 98 - 106 102 0 0.00 7 106 - 114 110 2 3.77 53 100.00

Sumber: Data yang diolah Tahun 2013

Tabel 4.2 dijelaskan bahwa minat belajar kewirausahaan pada siswa SMK Kristen Salatiga digolongkan menjadi 7 kelas. Minat belajar kewirausahaan prosentase tertingginnya adalah 100%, dari jawaban tertinggi sebesar 110 diprosentasekan = 100% dan yang terendah adalah 56,66%, dari jawaban terendah sebesar 17 diprosentasekan =

(4)

52,72%. Pada kelas minat belajar kewirausahaan terendah berkisar antara 58 – 66 sebanyak 14 siswa dan kelas tertinggi kelas ketujuh 106 – 114 sebanyak 2 siswa.

Tendensi pusat dalam penelitian ini menggunakan modus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai modus atau nilai terbanyak sebesar 65.00 artinya nilai terbanyak pada variabel minat belajar kewirausahaan pada Siswa SMK Kristen Salatiga terletak pada nilai sebesar Mo = 65.00. (lihat lampiran 4.2.1.1.1).

Ukuran dispersi dalam penelitian ini penulis menggunakan Indeks Variabel Kumulatif (IVK). Nilai IVK dalam motivasi siswa berwirausaha sebesar 86,95 artinya ketidakmerataan skor nilai minat belajar kewirausahaan pada siswa SMK Kristen Salatiga sebesar IVK (Indeks Variabel Kumulatif) = 86,95 (lihat lampiran 4.2.1.1.2).

Gambaran tentang diagram statistik dalam penelitian ini penulis menggunakan diagram histogram. Diagram histogram pada minat belajar kewirausahaan menunjukan bahwa titik tertinggi berada ditengah, awal mula diagram ini memiliki ketinggian yang terendah kemudian semakin meningkat hingga titik tertinggi kemudian mulai menurun., untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (lampiran diagram histogram 4.2.1.1.3). Diagram tersebut memberikan gambaran visual tentang minat belajar kewirausahaan pada Siswa SMK Kristen Salatiga.

1.2.2 Analisis Lanjut

4.2.2.1 Analisis Kendal tau B

Korelasi Kendal Tau B untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan korelasi bila datanya berbentuk ordinal (Sugiyono, 2008: 215). Analisis statistik ini menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 16.0 dengan teknik perhitungan bivarate.

(5)

Tabel 4.3. Hasil Analisis Korelasi Kendall tau_b Variabel Minat Siswa Terhadap Hasil Belajar pada Siswa SMK Kristen Salatiga

Correlations Minat Hasil Kendall's tau_b Minat Correlation Coefficient 1.000 .189 Sig. (2-tailed) . .069 N 53 53 Hasil Correlation Coefficient .189 1.000 Sig. (2-tailed) .069 . N 53 53

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 4.3 menjelaskan bahwa korelasi antara minat siswa terhadap hasil belajar adalah = 0,189. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif signifikan namun rendah, antara minat siswa terhadap hasil belajar pada Siswa SMK Kristen Salatiga. Angka signifikansi = 0,000<0,05. Hal ini menunjukan hasil penelitian ini signifikan karena angka signifikansinya 0,000, berarti H0 ditolak dan H1 diterima, menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara variabel minat siswa terhadap hasil belajar Siswa SMK Kristen Salatiga diterima.

(6)

Analisis uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hipotesis yang telah disusun sebelumnya dapat diterima atau ditolak. Hipotesis mengenai terdapat hubungan positif signifikan antara minat siswa dengan hasil belajar kewirausahaan diterima karena angka korelasinya adalah sebesar = 0,189 (positif) sehingga hipotesis ini diterima, walaupun dalam penelitian ini angka korelasinya rendah, atau signifikansinya = 0,000 < 0,05.

4.4 Pembahasan

Pada pembahasan penelitian ini digunakan dengan menggunakan landasan teori pada bab 2. Hasil analisis yang telah dilakukan mengenai hubungan antara minat belajar kewirausahaan dengan hasil belajar kewirausahaan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa minat belajar mempunyai hubungan positif pada hasil belajar. Artinya bahwa adanaya minat untuk belajar kewirausahaan menyebabkan hasil belajar yang tinggi pula begitu pula sebaliknya rendahnya minat belajar kewirausahaan menyebabkan rendahnya hasil belajar kewirausahaan pada siswa. Hal ini juga didukung oleh teori Tidjan (1976; 71) bahwa “minat diartikan sebagai gejala psikologis yang menunjukkan bahwa minat adanya pengertian subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik perhatia dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada obyek tersebut. Minat yang dimiliki siswa SMK Kristen berawal dari dalam diri dan juga dari luar diri untuk belajar kewirausahaan. Adapula pendapat yang menyatakan “minat adalah gejala psikologis yang menunjukkan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang”.Ngalim Purwanto (2002; 73). Dengan demikian minat merupakan perasaan senang terhadap suatu obyek untuk mencapai hasil yang maksimal.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara minat belajar kewirausahaan terhadap hasil belajar kewirausahaan. Artinya bila minat belajar

(7)

kewirausahaan tinggi maka tinggi pula hasil belajar kewirausahaan, begitu pula sebaliknya bila nilai mata pelajaran kewirausahaan rendah maka rendah pula minat belajar kewirausahaan siswa. Hal ini didukung oleh teori bahwa hasil belajar merupakan indicator dari perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengak mengalami proses belajar dimana untuk mengungkapnya biasanya menggunakan suatu alat penilaian yang ditetapkan sekolah oleh guru (Soematri, 2001; 1). Nilai tersebut dinilai dari segi kognitif karena guru sering memakainya untuk melihat pengusaan pengetahuan sebagai pencapaian hasil belajar siswa.

Minat belajar kewirausahaan SMK Kristen adalah sebesar 99,3%. Hasil ini menenunjukan bahwa minat siswa belajar kewirausahaan adalah tinggi. Minat menurut para ahli yaitu menurut Slameto, minat adalah suatu perasaan cenderung lebih suka kepada sesuatu hak atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Dibandingkan dengan Mahfud Shalahuddin, mengemukakan minat secara sederhana, minat adalah perhatian yang mengandung unsure-unsur perasaan. Selain itu Abu Ahmad,mengemukakan minat adalah sikap seseorang termasuk tiga jiwa (kognisi, konasi, dan emosi) yang tertuju pada sesuatu dan dalam hubungan itu terdapat unsure perasaan yang sangat kuat. Ada pula Andi Mappiare mengemukakan minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, perasaan takut atau kencenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah – ubah. Minat untuk belajar kewirausahaan sangat dibutuhkan

(8)

sebagai bekal setelah lulus dari SMK mengingat kewirausahaan merupakan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan mencari peluang agar dapat memperoleh pendapatan atau keuntungan.

Gambar

Tabel  4.2  dijelaskan  bahwa  minat  belajar  kewirausahaan  pada  siswa  SMK  Kristen  Salatiga  digolongkan  menjadi  7  kelas
Tabel 4.3. Hasil Analisis Korelasi Kendall tau_b Variabel Minat Siswa Terhadap  Hasil Belajar pada Siswa SMK Kristen Salatiga

Referensi

Dokumen terkait

Mercedes-Benz Anda akan kami jaga dalam kondisi unggul dengan Mercedes-Benz Service Centers yang secara rutin melakukan servis, perawatan, dan perbaikan berkala dengan spare

Khusus (Ketik Tahun) READINESS CRITERIA (Ketik Tahun) Detail Lokasi (Kecamatan/Kelurahan/De sa) Kawasan Strategis Kabupaten/kota (KSK) Volume Tahun Pelaksanaan SUMBER PENDANAAN

Evaluasi kondisi eksisting dilakukan dengan membandingan hasil perhitungan debit eksisting dan debit limpasan air hujan. Kedua nilai tersebut dibandingkan untuk

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag H2 : tekanan pihak eksternal

Pulang Pisau adalah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah Kabupaten

Jumlah individu (ekor) dan berat (kg) dan hasil tangkapan bubu lipat pada pagi dan sore hari.. bubu lipat dari yang tertinggi hingga yang terendah pada pagi dan sore hari di

Karya kain panjang ini bersifat fungsional sebagai busana lilit, hasil yang diperoleh motif ornamen baru yang dikreasikan penulis sebagai ide penciptaan Tugas Akhir

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh suhu 29 °C merupakan suhu terbaik untuk pemeliharaan kepiting bakau dengan sistem resirkulasi, hal ini dapat dilihat