• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BLITAR KEPUTUSAN BUPATI BLITAR NOMOR 188/428/ /KPTS/2015 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI BLITAR KEPUTUSAN BUPATI BLITAR NOMOR 188/428/ /KPTS/2015 TENTANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BLITAR KEPUTUSAN BUPATI BLITAR NOMOR 188/428/409.012/KPTS/2015

TENTANG

KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR,

Menimbang : bahwa dalam rangka memberikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kabupaten Blitar, maka perlu menetapkan Kebijakan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Blitar yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Blitar;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur (diumumkan tanggal 8 Agustus 1950);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah ( SPIP );

(2)

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan keuangan Daerah sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2011;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Kebijakan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tahun 2014;

10.Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis daerah Pemerintah Kabupaten Blitar;

11.Peraturan Bupati Blitar Nomor 23 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Blitar;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Kebijakan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tahun 2015 sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini;

KEDUA : Kebijakan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah meliputi :

a. Pengawasan Administrasi Umum;

b. Pemeriksaan kasus pengaduan dilingkungan pemerintah daerah;

c. Pemeriksaan khusus yang dilaksanakan terhadap obyek yang menerima dana DAK, BOS, Hibah dan Bansos yang bersumber dari dana Provinsi dan Pemerintah Pusat;

d. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

e. Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah; f. Evaluasi LAKIP SKPD.

KETIGA : Membebankan biaya pelaksanaan tugas pelaksanaan Kebijakan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah pada APBD Kabupaten Blitar

(3)

KEEMPAT : Akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan Keputusan ini.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Blitar

pada tanggal

BUPATI BLITAR,

HERRY NOEGROHO

(4)

LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI BLITAR

NOMOR :188/428/409.012/KPTS/2014 TANGGAL : 17 DESEMBER 2014

KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Peraturan

Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 yang ditindak lanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Kebijakan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2014, perlu untuk menetapkan Kebijakan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah karena kebijakan ini merupakan proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang –undangan. Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah pada hakekatnya adalah pengawasan terhadap kinerja pemerintah daerah yang dilaksanakan oleh pejabat pengawas pemerintah dalam rangka menghimpun/menemukan informasi yang obyektif dan independen untuk menguji dan menilai kelayakan pelaksanaan kegiatan dan laporan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

Untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pengawasan menjadi salah satu aspek penting dalam keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Seiring dengan tuntutan tata kepemerintahan yang baik (good governance ), pengawasan juga mempunyai peran yang strategis, Strategis karena pengawasan merupakan determinan terwujudnya akuntabilitas, salah satu karakteristik good governance. Oleh karena itu sesuai dengan visi, misi Inspektorat Kabupaten Blitar yaitu “ Pemberdayaan Aparat Pengawasan Internal Pemerintahan dalam mewujudkan Akuntabilitas Kinerja yang Sehat “ maka perlu diciptakan lembaga pengawasan yang baik , dalam arti mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien.

B. Tujuan

Penetapan Kebijakan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar bertujuan :

1. Memberikan pedoman didalam merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, memantau dan mengevaluasi kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar.

(5)

2. Sebagai pedoman dalam penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan menetapkan fokus prioritas kegiatan pengawasan yang benar-benar strategis dan bermanfaat.

C. Ruang Lingkup Pengawasan.

Ruang lingkup Pemeriksaan atas penyelenggaraan pemerintahan diantaranya : 1. Pengawasan Administrasi Umum yang meliputi :

a. Perencanaan terdiri dari Renstra, Renja dan RKA b. Organisasi dan Tata Kerja

c. Administrasi Kepegawaian d. Pengelolaan Keuangan Daerah e. Pengelolaan barang daerah

f. Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) g. Pelaksanaan Pembangunan fisik

2. Pemeriksaan kasus pengaduan dilingkungan pemerintah daerah yang didasarkan pada laporan pengaduan dari masyarakat.

3. Pemeriksan kusus yang dilaksanakan terhadap obyek yang menerima dana BOS,DAK , Hibah dan Bansos yang bersumber dari dana Provinsi dan Pemerintah Pusat.

4. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sejumlah 112 Desa dari 220 Desa

5. Reviu Laporan keuangan 6. Evaluasi LAKIP SKPD

II. POKOK POKOK KEBIJAKAN PENGAWASAN A. KEBIJAKAN PENGAWASAN

Pelaksanaan kegiatan pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang meliputi :

1. Pembinaan dan Pengawasan Penyelnggaraan Pemerintahan Daerah pada SKPD yaitu :

a. Pemeriksaan secara berkala terhadap awal perencanaan yang meliputi Renstra, Renja, RKA, struktur organisasi dan tata kerja, pegawai daerah, keuangan daerah, barang daerah dan urusan pemerintahan dengan menghimpun / menemukan informasi untuk menguji dan menilai kelayakan pelaksanaan kegiatan dan atau laporan kegiatan penyelenggaraan pemerintah daerah untuk menilai :

 Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

 Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) SKPD

 Efisiensi dan kehematan dalam penggunaan sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan organisasi SKPD.

b. Pemeriksaan Khusus /kasus pengaduan masyarakat di lingkungan Pemerintah Daerah.

(6)

c. Pemeriksaan Khusus yang dilaksanakan pada obyek pemeriksaan yang menerima dana BOS,DAK, Bansos dan Hibah yang bersumber dari dana Provinsi dan Pusat.

d. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan desa.

2. Penerapan pelaksanaan ketentuan Pasal 6 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standard Akutansi Pemerintahan yang menyatakan bahwa Sistem Akutansi Pemerintahan pada Pemerintah Daerah diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan yang mengacu pada Pedoman Umum Sistim Akutansi Pemerintahan Daerah dan Pasal 4 ayat (5) Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Kebijakan Akutansi Pemerintah Daerah yang meliputi Kebijakan Akutansi, pelaporan keuangan dan kebijakan akutansi akun yang akan diterapkan mulai tahun 2015.

B. PELAKSANAAN PENGAWASAN 1. Pendekatan Pemeriksaan

Pemeriksaan reguler dilaksanakan secara menyeluruh terhadap berbagai aspek penyelenggaraan pemerintah yang meliputi aspek kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, efisiensi penggunaan sumber daya dan efektifitas dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, penggunaan sumber daya

melalui pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, pengujian data, analisis prosedur, analisis hasil dan analisis kualitatif serta pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Inspektorat juga melaksanakan pengawasan dalam rangka peningkatan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD/ unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar yang melalui:

1. Pemeriksaan regular pada SKPD /Unit Kerja.

2. Pemeriksaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa 3. Reviu Laporan Keuangan pemerintah daerah

4. Evaluasi LAKIP SKPD /Unit Kerja.

5. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal SKPD. 6. Pemeriksaan atas pengaduan masyarakat.

7. Join Audit dengan BPKP dan Inspektorat Provinsi dalam rangka melaksanakan pemeriksaan PNPM.

2. Optimalisasi Persiapan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD).

Guna efektifitas pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan, maka perlu dipersiapkan hal hal sebagai berikut :

a. Ketersediaan SDM Pengawasan

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Pengawas

(7)

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) dan Angka Kreditnya, maka perlu dilakukan penghitungan ketersediaan SDM Pengawasan yang akan ditugaskan, baik sebagai Auditor maupun sebagai Pengawas Pemerintahan. Sesuai Tugas Pokok dan fungsi , pengawas pemerintahan yang

melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan didaerah diluar pengawasan keuangan, maka latar belakang pendidikan non ekonomi/akutansi akan diutamakan ditugaskan pada Pengawas Pemerintah, dengan harapan pelaksanaan

pengawasan urusan keuangan akan dilakukan oleh SDM yang professional sesuai dengan latar belakang pendidikan akutansi. Disamping itu untuk penempatan pejabat pemeriksa hendaknya memperhatikan latar belakang dan track record pejabat yang bersangkutan.

Sumber Daya Manusia/aparatur Inspektorat Kabupaten Blitar saat ini berjumlah 39 orang terdiri 18 orang perempuan dan 21 orang laki-laki dengan perincian sebagai berikut :

No. Uraian/Jabatan Jumlah Keterangan

1 Inspektur 1 Orang

2 Sekretaris 1 Orang

3 Irban Wilayah 4 Orang

4 Kasubag 3 Orang

5 Pejabat Fungsional P2UPD 24 Orang

6 Staf Sekretariat 6 Orang

Total... 39 Orang

b. Penetapan Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit beserta Tim penilai angka kredit pengawasan di Kabupaten Blitar.

Sesuai Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 Tahun 2010 dan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit untuk Tim penilai Tingkat Kabupaten adalah Inspektur Kabupaten yang dibantu oleh Tim Penilai Kabupaten untuk menilai Pengawas Pemerintahan Pertama golongan ruang III/a dan III/b sampai dengan Pengawas Pemerintahan Muda golongan ruang III/c dan III/d dan Pengawas Pemerintahan Madya Gol ruang IV/a pada Inspektorat Kabupaten Blitar.

Tim Penilai Angka Kredit Pengawas Pemerintahan terdiri dari unsur teknis yang membidangi pengawasan pemerintahan, unsur kepegawaian dan Pejabat Fungsional Pengawas Pemerintahan minimal 2 (dua) orang dengan susunan sebagai berikut :

 Seorang Ketua merangkap anggota

 Seorang Wakil Ketua merangkap sebagai anggota.

 Seorang Sekretaris merangkap sebagai anggota dan;

 Paling kurang 4 (empat) anggota.

(8)

3. KEGIATAN DAN SASARAN PENGAWASAN

Untuk mendukung terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang berkualitas, kompetitif, produktif, efisien dan efektif secara optimal dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel, transparan, bersih dan bebas dari praktek praktek Korupsi Kolusi

dan Nepotisme, Pemerintah Kabupaten Blitar dengan organ pengawasannya menyusun program program pengawasan tahun 2015 dengan komponen dan unsur yang terdiri dari pengawasan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yaitu Dinas Instansi , Badan-badan, Kantor, Bagian, Sekretariat DPRD dan Rumah Sakit Umum Daerah dengan unsur-unsur pemeriksaan meliputi :

 Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan pada pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi , Organisasi dan Tata Laksana, pengelolaan keuangan Daerah, Pembinaan Aparatur dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian serta pengelolaan Barang/asset pemerintah Daerah.

 Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

 Melakukan pengawasan dan evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dengan menilai, mengevaluasi dan mendalami kembali temuan-temuan hasil pemeriksaan tersebut.

4. IMPLEMENTASI PENGAWASAN

Implementasi dari pengawasan terhadap komponen dan unit pelaksana tersebut diimplementasikan melalui :

a. Pengawasan Reguler ( PKPT)

Pengawasan Reguler/PKPT adalah pemeriksaan secara berkala dan komperehensif terhadap kelembagaan, keuangan daerah, barang daerah dan urusan pemerintahan yang berdasarkan materi pemeriksaan

b. Pengawasan /Pemeriksaan Kasus Pengaduan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menampung dan menanggapi aspirasi dan pengawasan masyarakat ( yang disertai dengan bukti/identitas awal yang jelas ) terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah serta mengklarifikasi sejauhmana kebenaran dari pengaduan tersebut.

c. Pemeriksaan Pemerintahan Desa

Pengawasan Pemerintahan Desa dimaksudkan untuk memberikan pembinaan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa, program Alokasi Dana Desa (ADD) dan adanya program pusat yang mengalokasikan anggaran untuk desa sebesar satu milyar untuk masing-masing desa.

d. Pemeriksaan Bansos-Hibah, DAK,BOS

Pemeriksaan dilakukan untuk memberikan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan yang didanai dari dana APBD dari rekening Bansos/Hibah , DAK dan BOS yang sumber dananya dari dana Provinsi dan Pemerintah Pusat. e. Reviu Laporan Keuangan

(9)

Berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu Atas Laporan Keuangan Daerah, salah satu tugas Inspektorat selaku Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) pada Pemerintah Kabupaten Blitar adalah untuk melakukan Reviu atas laporan keuangan dan kinerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan sebelum disampaikan oleh Bupati kepada Badan Pemeriksa Keuangan.

f. Evaluasi LAKIP-SKPD

Evaluasi terhadap LAKIP dilaksanakan sebagai stimulasibagi Instasi diligkungan Pemerintah Kabupaten Blitar untuk terus berusaha menyempurnakan praktik penyelenggaraan pemerintah yang baik berdasarkan prinsip-prinsip Good Governace dan fungsi manajemen berbasis kinerja. 5. INDIKATOR CAPAIAN

 Capaian keluaran (output) dari Kebijakan Pengawasan ini adalah terselenggaranya kegiatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Capaian hasilnya (outcome) adalah efektifnya pelaksanaan pengawasan yang tercermin dari terlaksananya tindakan korektif terhadap permasalahan tertentu sesuai rekomendasi yang diberikan guna mencegah meluasnya permasalahan yang terjadi di lingkungan Pemerintah Daerah.

 Capaian manfaatnya (benefit) adalah terpenuhinya pelaksanaan urusan Pemerintah Daerah yang menjadi kewenangan pemerintah daerah penyelenggaraan pemerintahan daerah.

 Capaian dampak (impact) adalah terselenggarannya pelayanan kepada masyarakat secara memadahi berdasarkan standar pelayanan minimun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

6. PELAPORAN

Bupati meyampaikan laporan hasil pelaksanaan pengawasan urusan pemerintah di daerah dan penyelenggaraan pemerintahan desa persemester kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur melalui Inspektorat Provinsi Jawa Timur.

III. PENUTUP

Kebijakan pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Blitar tahun 2015 ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

BUPATI BLITAR,

Referensi

Dokumen terkait

Pada siklus 1 pertemuan 1, rasa ingin tahu anak-anak belum menunjukkan hasil yang memuaskan karena rasa ingin tahu anak masih rendah, anak masih kurang mengerti

Definisi Bioinformatika menurut Fredj Tekaia dari Institut Pasteur [TEKAIA2004] adalah: "metode matematika, statistik dan komputasi yang bertujuan untuk

Dibutuhkan suatu media dalam hal ini adalah aplikasi pada multi platform smartphone, yaitu smartphone berbasis sistem operasi Android, BlackBerry, dan Symbian yang

Kinerja keuagan perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk dengan menggunakan metode EVA (Economic Value Added) dikatakan bahwa dari tahun 2011 sampai tahun 2015 bernilai

Prosedur Penelitian (Satu Pendekatan Praktek) Edisi Revisi XI.. instrument penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrument dan kualitas pengumpulan data

Agar kepercayaan dan kenyamanan pelanggan TV kabel terjaga maka sistem informasi iuran TV kabel berbasis web merupakan suatu solusi untuk permasalahan yang ada pada

Ishq Na Karna (Sad Songs Medley) - Full HD Video Song - Phir Bewafai. Woh Kisi Aur Se Full Video | Phir Bewafai | Agam Kumar Nigam | T-Series ... Bewafa sanam movie all mp3

Hasil pembuktian menunjukkan pengaruh yang signifikan budaya kerja terhadap prestasi kerja pada dinas pendapatan daerah kota Palembang. Hasil ini sesuai dengan