Efektivitas Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Matematika Di SMA
Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah
Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Tarbiyah, STAIN Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon 451432, Indonesia,
Telepon: +62 231 481264
Berdasarkan Penelitian Yang Dilakukan Oleh Penulis Di Sma Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes, Diketahui Bahwa Setelah Proses Pembelajaran Bidang Studi Matematika Siswa Selalu Diberikan Tugas. Tugas Itu Berupa Membuat Rangkuman Atau Mengerjakan Latihan Soal. Meskipun Demikian, Siswa Masih Saja Menganggap Matematika Merupakan Pelajaran Yang Sulit Dan Hasil Belajarnyapun Masih Belum Maksimal. Adapun Masalah Dalam Penelitian Ini Adalah Efektivitas Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika.Penelitian Ini Bertujuan Untuk Memperoleh Data Tentang Pelaksanaan Pemberian Tugas, Hasil Belajar Matematika, Dan Sejauhmana Pengaruh Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Ips Di Sma Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes.Pemberian Tugas Merupakan Upaya Meningkatkan Belajar Siswa, Baik Di Sekolah Maupun Di Rumah. Pemberian Tugas Juga Sebagai Suatu Pemberian Pekerjaan Oleh Guru Kepada Siswa Untuk Mencapai Tujuan Dalam Proses Pembelajaran Matematika. Dengan Pemberian Tugas Tersebut Siswa Belajar Mengerjakan Tugas. Dalam Melaksanakan Kegiatan Belajar, Siswa Diharapkan Memperoleh Suatu Hasil Belajar Yang Maksimal Berupa Bertambahnya Pengetahuan Dan Pemahaman Dalam Pembelajaran Matematika. Metode Dalam Penelitian Ini Menggunakan Metode Kuantitatif Dengan Teknik Pengumpulan Data Melalui Observasi, Studi Dokumentasi, Angket Dan Tes. Populasi Dalam Penelitian Ini Adalah Siswa Sma Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes Dengan Target Populasi Kelas Xi Ips Sma Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes Yang Sekaligus Dijadikan Sebagai Sampel Dengan Jumlah 30 Siswa. Variabel Dalam Penelitian Terdiri Dari Dua Variabel Yaitu Variabel X Dan Variabel Y. Variabel X Merupakan Pemberian Tugas Dan Variabel Y Merupakan Hasil Belajar Matematika. Data Yang Diperoleh Adalah Hasil Angket Dan Tes, Kemudian Dianalisis Dengan Uji Normalitas Menggunakan Chi-Kuadrat. Setelah Data Diketahui Normal, Maka Dilanjutkan Uji Homogenitas, Kemudian Melakukan Uji Independen Dan Persamaan Regresi Dengan Uji Varians, Uji Korelasi Dan Hipotesis. Hasil Analisis Data, Menunjukan Bahwa Pelaksanaan Pemberian Tugas Dalam Pembelajaran Matematika Termasuk Kategori Cukup Baik Dengan Skor Rata-Rata Angket Sebesar 50,5. Hasil Belajar Matematika Termasuk Kategori Cukup Baik Dengan Skor Rata-Rata Sebesar 69,03. Dan Pengaruh Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Ips Pada Bidang Studi Matematika Sebesar 14,6% Dan Sisanya 85,4% Ditentukan Oleh Faktor Lain. Sedangkan Hasil Uji Hipotesis Dengan Uji-T Didapatkan Thitung = 3,232 Dan T Tabel Dengan Taraf
Signifikan (Α) = 0,01 Dan N = 30 Dengan Menggunakan Uji Satu Pihak Dk= N-2 =30-2 =28 Diperoleh Ttabel = 2,467. Dari Hasil Perhitungan Menunjukan Bahwa T Hitung > T Tabel (3,232
>2,467). Berdasarkan Kriteria Uji, Ho Ditolak Dan Ha Diterima, Artinya Pemberian Tugas Mempengaruhi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Ips Di Sma Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes.
Kata Kunci : efektivitas, hasil belajar matematika, pemberian tugas.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, pengajaran matematika di sekolah perlu ditingkatkan. Karena, matematika merupakan mata pelajaran yang banyak kaitannya dengan mata pelajaran lainnya, seperti: fisika, biologi, kimia dan sebagaianya.
Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, maka tenaga pendidik (guru) memegang peranan penting terutama dalam proses pembelajaran. Demikian pula peserta didik turut memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan, khususnya dalam menerima materi
pelajaran. Keberhasilan dan kualitas pendidikan disekolah dapat dilihat dari prestasi belajar siswanya. Untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan kurikuler ini perlu diadakannya evaluasi. Jadi dalam bidang pendidikan khususnya persekolahan, evaluasi mempunyai makna bagi siswa, guru, maupun sekolah. Karena evaluasi ini juga dapat digunakan oleh guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar dan metode- metode ajar yang digunakan. (Ngalim Purwanto, 2006:5)
Bardasarkan studi pendahuluan, pembelajaran matematika di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes setelah kegiatan proses pembelajaran berlangsung siswa diberikan tugas, tugas tersebut berupa membuat rangkuman ataupun menyelesaikan soal-soal. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa pada saat itu cukup memuaskan. Akan tetapi, masih saja ada siswa yang mendapat hasil belajar yang kurang. Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa pengajaran matematika di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes khususnya kelas XI IPS masih banyak menemui permasalahan dan salah satu faktor penyebabnya adalah minat belajar siswa terhadap matematika masih rendah. Hal ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Ini terlihat dari hasil ulangan yang rata-ratanya masih kurang jika dilihat dari standar kelulusan belajar minimum di SMA Ma’arif Bulakamba. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian Efektivitas Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata Pelajaran Matematika Di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes.
MATERI DAN METODE
Sampel. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Suharsimi Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes tahun ajaran 2008/2009 semester II yang berjumlah 30 siswa. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 2006:134). Berdasarkan teori di atas, karena populasi dalam penelitian ini subjeknya kurang dari 100 maka sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS, yang berjumlah 30 siswa (sampel kuota). Hal ini dikarenakan jumlah kelas XI IPS di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes adalah kelas tunggal.
Teknik Eksperimen. Setiap penelitian memiliki metode penelitian yang tepat agar mudah dalam pencapaian tujuan yang diharapkan, pada praktek penelitian juga diperlukan desain penelitian yang sesuai dengan kondisi dan seimbang dengan keadaan penelitian yang akan dilakukan.
10 | EduMa, Vol. 1, No. 1, Juni 2009: 9 – 16
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian adalah studi kasus yaitu penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail tentang efektivitas pemberian tugas dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran matematika di SMA Ma’arif Bulakamba Brebes. Adapun rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keterangan :
X : Treatment/ perlakuan pemberian tugas O : Hasil observasi sesudah treatment
Adapun analisis data yang dilakukan yakni : uji validitas menggunakan korelasi product moment, uji reliabilitas menggunakan alpha croanbach, uji tingkat kesukaran, uji daya pembeda, uji normalitas menggunakan chi-kuadrat, uji homogenitas menggunakan uji F, analisis korelasi dan regresi.
HASIL Deskripsi Data
Data Hasil Angket
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Angket Kelas Interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2
27 - 35 6 31 961 186 5766 36 - 44 4 40 1600 160 6400 45 - 53 6 49 2401 294 14406 54 - 62 9 58 3364 522 30276 63 - 71 3 67 4489 201 13467 72 – 80 2 76 5776 152 11552
Jumlah 30 321 ∑FiXi =1515 ∑FiXi2 = 81867
Tabel 2. Pengelompokan Skor Data Angket
Nilai Kategori Frekuensi Prosentase(%)
80 - 100 Baik sekali 0 0 66 - 79 Baik 4 13,3 56 - 65 Sedang 8 26,7 40 - 55 Rendah 11 36,7 < 40 Rendah sekali 7 23,3 Jumlah 30 100
Data Hasil Belajar Matematika
Data Hasil Tes Awal
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Tes Awal
Kelas Interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2
20 - 29 8 24.5 600.25 196 4802 30 - 39 5 34.5 1190.25 172.5 5951.25 40 - 49 11 44.5 1980.25 489.5 21782.75 50 - 59 4 54.5 2970.25 218 11881 60 - 69 1 64.5 4160.25 64.5 4160.25 30 ∑FiXi=1155 ∑FiXi2=48787,5
Nilai rata-rata diperoleh dengan membagi jumlah FiXi dengan jumlah Fi = jumlah sampel yang ada. Dari data hasil perhitungan didapatkan nilai rata-ratanya adalah 35,5 dengan varians sebesar 148,965dan simpangan baku adalah 12,205.
Data Hasil Tes Akhir
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Tes Akhir
Kelas Interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2
45 - 52 6 48. 5 2352.2 5 291 14113.5 53 - 60 4 56. 5 3192.2 5 226 12769 61 - 68 4 64.5 4160.25 258 16641 69 - 79 6 72. 5 5256.2 5 435 31537.5 77 - 64 4 80. 5 6480.2 5 322 25921 85 - 92 5 88.5 7832.25 442.5 39161.25 93 - 100 1 96. 5 9312.2 5 96.5 9312.25 30 ∑FiXi = 2071 ∑FiXi2= 149455,5
Tabel 5. Pengelompokan Nilai Data Tes Hasil Belajar Nilai Kategori Frekuensi Porsentase
(%) 86 - 100 Baik sekali 3 10 71 - 85 Baik 11 36,7 61 - 70 Sedang 6 20 50 - 60 Rendah 8 26,7 < 50 Rendah sekali 2 6,6 Jumlah 30 100
Uji Normalitas. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji chi-kuadrat. Kriteria pengujianya adalah jika X2
hitung < X2tabel maka data berdistribusi
normal, sedangkan X2
hitung > X2tabel maka data tidak berdistribusi normal.
Uji Normalitas Data Angket (Skala Psikologi). Dari hasil perhitungan angket di dapatkan harga X2
nyata α = 0,05 dan dk = 5 adalah 11,07. Karena X2
hitung < X2tabel maka data
pada kelompok eksperimen berdistribusi normal.
Uji Normalitas Data Tes. Dari hasil perhitungan tes awal didapatkan X2
hitung
= 1,66 sedangkan X2
tabel dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk = 5 adalah
11,07. Karena X2
hitung < X2tabel maka data tersebut berdistribusi normal.
Sedangkan Dari hasil perhitungan tes akhir didapatkan X2
hitung = 2,83
sedangkan X2
tabel dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk = 5 adalah 11,07.
Karena X2
hitung < X2tabel maka data tersebut berdistribusi normal.
Uji Homogenitas. Dalam uji homogenitas ini digunakan rumus 2
2 2 1
S
S
F
=
dengan kriteria pengujiannya jika Fhitung < Ftabel maka data tersebut memiliki
varians yang homogen. Sedangkan jika Fhitung > Ftabel maka data tersebut
memiliki varians yang tidak homogen. Dari hasil perhitungan diperoleh harga Fhitung = 0,345 sedangkan harga Ftabel dengan taraf nyata α = 0,05
dan db = 29 adalah 1,90. karena Fhitung < Ftabel maka data tersebut memiliki
varians yang homogen.
Uji Independen Dan Linearitas Regresi
Dari hasil perhitungan diperoleh a = 50,20 dan b = 2,34 sehingga persamaan regresi yang didapat adalah sebagai berikut: Ŷ = 50,20 + 2,34 x. Hasil perhitungan uji independen dan kelinearan regresi dapat dilihat dalam tabel analisis berikut ini.
Tabel 6. Ringkasan Anava Varians Uji Independen dan Linearitas Regresi
Sumber Variasi db JK RJK F Total 30 149575 - – Regresi (a) Regresi (b/a) Residu 1 1 28 143520, 8 57614,9 7 51560,8 09 143520,8 57614,97 1841,46 31,29 Tuna Cocok Kekeliruan 23 5 50598,3 09 962,5 2199,93 192,5 1,915
Dari tabel di atas diperoleh :
1)
Hasil perhitungan uji independen didapat Fhitung =31,29 sedangkan Ftabel dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk = ( 1, 28 )
adalah 4,20. Sehingga Fhitung > Ftabel berarti hubungan antara ubahan
bebas dependen.
2)
Hasil perhitungan uji kelinearan regresi didapatFhitung = 1,915 sedangkan Ftabel dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk =
( 24, 4 ) adalah 5,77. Sehingga Fhitung < Ftabel maka persamaan tersebut
Uji Korelasi
Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi dengan menggunakan produk moment diperoleh nilai koefisien korelasi rxy = 0,521. Nilai rxy = 0,521 jika di
interpretasikan termasuk kategori cukup kuat. Ini berarti terjadi korelasi yang cukup kuat dan didapat nilai pengaruh sebesar 14,6%. Yang dapat diartikan bahwa pemberian tugas efektif/ memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran matematika di SMA Ma’arif Bulakamba Brebes (Standar kompetensi turunan fungsi). Dan sisanya 85,4% dipengaruhi oleh faktor lain seperti intelegensi, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan, dan lingkungan.
Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian tugas dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran matematika di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t. uji hipotesis dilakukan setelah uji korelasi.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t, pada lampiran 34 didapatkan nilai thitung = 3,232 dan untuk ttabel dengan taraf
nyata α = 0,01 dan n = 30 dengan menggunakan uji satu pihak dk= n-2 =30-2 =28. maka ttabel = 2,467. Adapun pasangan hipotesis nol dan
tandingannya yang di uji adalah: Ho : Pemberian tugas tidak mempengaruhi dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran matematika di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes. Ha : Pemberian tugas mempengaruhi dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran matematika di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes. Kriteria pengujiannya adalah tolak Ho jika thitung < ttabel dan terima Ha jika thitung >ttabel.
Hasil perhitungan menunjukan bahwa thitung >ttabel = 3,232 > 2,467.
Ini berarti tolak Ho dan terima Ha yang artinya signifikan. Dengan demikian variabel bebas (X) pemberian tugas terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) hasil belajar matematika siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran matematika di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes. Dan ini juga berarti bahwa pemberian tugas efektif diberikan dalam pembelajaran matematika.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis deskripsi data dapat disimpulkan bahwa, proses pembelajaran di kelas XI IPS pada mata pelajaran matematika dalam pelaksanaan pemberian tugas berjalan cukup baik. Hal ini dilihat dari penyebaran data angket yang meliputi: pemberian tugas pada mata pelajaran matematika, motivasi dalam proses pembelajaran matematika dan hasil belajar matematika. Berdasarkan uji normalitas yang berupa data angket mengenai pemberian tugas pada 30 siswa kelas XI IPS di SMA Ma’arif Bulakamba didapat rata-rata 50,5, varians = 184,81 dan simpangan bakunya = 13,5 . Maka dari sini dapat diketahui bahwa pelaksanaan
pemberian tugas berjalan dengan cukuip baik sedangkan hasil analisis data yang berupa tes ada pokok bahasan turunan didapat rata-rata peningkatan tes = 32,83 varians sebesar 39,109 dan simpangan baku = 6,254. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 30.
Berdasarkan uji homogenitas didapatkan x hitung = 0,345 sedangkan
F tabel = 1,90 yang berarti bahwa data bervarians homogen. Untuk uji
independent dan kelinearan regresi dapat diketahui persamaan regresi Ŷ = 50,20 + 2,34 x. uji independent dengan tabel Anava didapatkan F hitung=
31,29 dan F tabel = 4,20. Sedangkan uji kelinearan regresi dengan tabel
anava didapatkan Fhitung = 1,915 dan Ftabel = 5,77.
Analisis selanjutnya yaitu uji korelasi, didapatkan Ha diterima secara signifikan berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pemberian tugas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika pada pokok bahasan turunan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar rxy = 0,521 > r tabel = 0,374 untuk
taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 28. Adapun besarnya pengaruh pemberian tugas terhadap hasil belajar matematika di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes adalah sebesar 14,6%. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33.
Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, terlihat bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pemberian tugas dan hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan dengan didapatkan nilai t hitung = 3,232 dan
untuk t tabel dengan α = 0,01 n = 30 dengan menggunakan uji satu pihak
diperoleh t tabel = 2,467. Karena t hitung > t tabel (3,232 >2,467) maka artinya
ada korelasi yang signifikan antara pemberian tugas dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran matematika di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes. Hasil penelitian ini berarti mendukung teori belajar Thorndhike tentang prinsip law of exercise yang menyatakan bahwa koneksi antara kondisi (yang merupakan perangsang) dengan tindakan akan menjadi lebih kuat karena latihan-latihan, tetapi akan melemah bila koneksi antara keduannya tidak dilanjutkan atau dihentikan. Pemberian tugas dalam hal ini merupakan bentuk latihan-latihan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru mata pelajaran matematika.
KESIMPULAN
Berdasarkan landasan teori pada bab II dan hasil analisis data pada bab IV, hasil penelitian pada kelas XI IPS di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes tahun pelajaran 2008/2009 semester 2 pada standar kompetensi turunan fungsi, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan
pemberian tugas dalam proses pembelajaran matematika pada kelas XI IPS di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes menunjukan kategori cukup dengan nilai rata-rata hasil angket sebesar 50,5.
2. Hasil belajar
matematika (pada standar kompetensi turunan fungsi) siswa kelas XI IPS di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes menunjukan kategori cukup dengan nilai rata-rata tes sebesar 69,03.
3.
Pengaruh/ efektivitas pemberian tugas dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran matematika di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes menunjukan bahwa skor rata-rata hasil belajar matematika meningkat sebesar 32,83. Berdasarkan uji korelasi korelasi dengan rumus product moment rxy hitung= 0, 521 dan rxytabel = 0, 374, karena rxyhitung> rxytabel , maka dapat dikatakan terdapat korelasi yang cukup kuat
antara variabel X (pemberian tugas) dan variabel Y (hasil belajar matematika) dan menunjukan nilai pengaruh sebesar 14,6%. Yang dapat diartikan bahwa pemberian tugas efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika. Kemudian uji hipotesis dengan uji-t yaitu didapatkan thitung = 3,232 dan t tabel = 2,467. Karena t hitung > t tabel (3,232
>2,467) yang artinya ada korelasi yang signifikan antara pemberian tugas dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS pada pada mata pelajaran matematika di SMA Ma’arif Bulakamba Kabupaten Brebes.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, Dr. ( 2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2006). Manajemen Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta --- . (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
--- . (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
E.T Ruseffendi. (1991). Pengantar kepada membantu guru mengembagkan kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito
Hamalik, Oemar, Dr (2001). Kurikulun dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hakim, Thursan, Drs. (2000). Balajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara Nasution, Drs, Prof. (2004). Didaktik asas-asas mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara
Mulyasa, Dr, Prof. (2007). Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Mulyati, Dr. (2005). Psikologi Belajar. Yogyakarta:C.V Andi Offset
Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Gaung Ciputat: Persada Pers
Purwanto, Ngalim, Drs. (2006). Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda Karya
Riduwan, Drs. (2008). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru – Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta
Riyanto, Yatim (2001). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. Sardiman, A. M. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers
Sudjana. (1996). Metode statistika. Bandung :Tarsito
---. (2002). Penilaian Hasil Prases Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito ---. (2002). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito
Suherman, Erman, Dkk. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung:
J ICA
Supranata, Sumarna, Dr. (2004). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Belajar. Bandung : PT Rosda karya
Winaryo. (2007). Bimbingan Pemantapan Matematika Dasar SMA. Bandung: C.V Irama Widya