BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi juga merupakan target sasaran Millenium Development Goals
(MDGs) tahun 2015 yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per
1.000 kelahiran hidup, perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja
keras karena kondisi saat ini, AKI 118 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB
24 per 1.000 kelahiran hidup. Menurut Menteri Kesehatan, Kementerian
Kesehatan telah melakukan berbagai upaya percepatan penurunan AKI dan
AKB antara lain mulai tahun 2010 meluncurkan Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) ke Puskesmas di Kabupaten/Kota yang difokuskan pada
kegiatan preventif dan promotif dalam program Kesehatan Ibu dan Anak
(Menkes BOK. 2012 ; h. 4).
Menurut penelitian Septyantie (Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia
; 2013 : hal 221), BOK merupakan bantuan dana dari pemerintah pusat
melalui Kementrian Kesehatan. Tujuannya untuk membantu pemerintah
daerah melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan untuk mempercepat pencapaian Millenium
Development Goals (MDGs) dengan meningkatkan kinerja puskesmas dan jaringannya serta Pos Kesehatan Desa (PKD).
Bentuk kegiatan yang dapat dibiayai oleh BOK antara lain :
pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, pasangan
usia subur), kunjungan rumah / lapangan pemasangan stiker P4K, ANC, PNC, pelayanan di posyandu (penimbangan, penyuluhan, pelayanan KIA, KB, imunisasi, gizi dll). Pemeriksaan kehamilan yang difokuskan pada
kegiatan promotif diantaranya : penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil,
penyuluhan tentang peningkatan gizi, penyuluhan tentang pemeliharaan
kesehatan diri dan lingkungan, pendidikan sex selama kehamilan, informasi
payudara, informasi tentang obat-obatan yang boleh dikonsumsi, informasi
tentang tanda-tanda persalinan. Sedangkan, pada kegiatan preventifnya
adalah pemeriksaan kehamilan rutin, konsumsi tablet Fe dan asam folat, pengaturan pola makan dan diet yang tepat, serta mobilisasi tubuh (Buku
saku kepmenkes RI. 2011 ; h.16).
Dalam rangka menurunkan resiko AKI pemerintah diharapkan bisa
mengoptimalkan dana BOK dalam upaya peningkatan cakupan persalinan
ditolong tenaga kesehatan terlatih (Pn). Salah satu cara meningkatkan
cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Pn) adalah dengan
mendatangkan tenaga kesehatan ke rumah ibu hamil yang tidak bisa datang
ke puskesmas, dana transportasi dapat didanai dari dana BOK. Kunjungan
Neonatus (KN) merupakan kunjungan yang dilakukan petugas kesehatan ke rumah ibu bersalin, untuk memantau dan memberikan pelayanan kesehatan
untuk ibu dan bayinya. Pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 741/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan, KN dibagi
menjadi tiga, yaitu : KN Pertama adalah kunjungan pada 0-2 hari, KN Kedua
adalah kunjungan 2-7 hari, dan KN Ketiga adalah kunjungan setelah 7-28
hari. Memberikan pelayanan promotif dan preventif pada masa nifas untuk
mendeteksi secara dini terjadinya masalah pada masa nifas serta informasi
tentang keluarga berencana (4T) (Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia.
2013 ; h. 217).
Pelaksanaan Monev BOK di Puskesmas Kabupaten Banyumas
dilaksanakan oleh Tim Pengelola BOK Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyumas yang melibatkan lintas program. Realisasi pencapaian Kegiatan
BOK Kabupaten Banyumas yang terdiri dari 39 unit puskesmas, sampai
dengan bulan September 2012 mencapai 82% (Dinkes Banyumas. 2012).
Untuk itu bidan berperan penting menjaga kelangsungan hidup ibu
dan anak terutama di pedesaan. Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan
yang memiliki posisi penting dan strategis dalam penurunan AKI dan AKB,
memberikan pelayanan yang berkesinambungan/komprehensif (yang dimulai
dari memberikan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB)
(Varney. 2006 ; h. 313) dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan
melalui pendidikan kesehatan dan konseling, promosi kesehatan,
pemberdayaan perempuan serta melakukan deteksi dini pada kasus-kasus
rujukan.
Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk mengambil kasus “ Asuhan Kebidanan Komprehensif pada kehamilan trimester III, persalinan,
bayi baru lahir, nifas dan masa antara pada Ny. C umur 20 tahun G1P0A0 di Puskesmas Somagede Kabupaten Banyumas ”. Penulis berharap dengan adanya studi kasus mampu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
dalam penanganan dan pemberian asuhan secara komprehensif. Selain itu
dengan adanya studi ini dapat mengoptimalkan asuhan pada ibu mulai dari
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Serta
diharapkan bidan mampu memberikan asuhan komprehensif pada ibu secara
keseluruhan dan mengoptimalkan asuhan yang diberikan dengan standar
pelayanan dan kewenangan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif pada kehamilan trimester III, persalinan,
bayi baru lahir, nifas sampai pemberian asuhan masa antara sampai dengan
6 minggu pasca persalinan pada Ny. C umur 20 tahun G1P0A0 di Puskesmas Somagede Kabupaten Banyumas ? ”.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan Asuhan Kebidanan secara komprehensif sesuai
standar pelayanan kebidanan pada kehamilan trimester III, persalinan,
bayi baru lahir, nifas dan masa antara pada Ny. C umur 20 tahun G1P0A0
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney dan
didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data pada kehamilan trimester III,
persalinan, bayi baru lahir (BBL), nifas dan masa antara pada Ny. C
umur 20 tahun G1P0A0 secara komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan dengan pola fikir Varney dan dituangkan
b. Mampu menginterpretasikan data sehingga dapat mengidentifikasi
diagnosa masalah pada kehamilan trimester III, persalinan, bayi baru
lahir (BBL), nifas dan masa antara pada Ny. C umur 20 tahun
G1P0A0 melalui pendekatan manajemen kebidanan.
c. Mampu menerapkan diagnosa atau masalah pada kehamilan
trimester III, persalinan, bayi baru lahir (BBL), nifas dan masa antara
pada Ny. C umur 20 tahun G1P0A0 secara komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan.
d. Mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera pada
kehamilan trimester III, persalinan, bayi baru lahir (BBL), nifas dan
masa antara pada Ny. C umur 20 tahun G1P0A0 secara komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan.
e. Mampu menyusun rencana asuhan yang menyeluruh pada kehamilan
trimester III, persalinan, bayi baru lahir (BBL), nifas dan masa antara
pada Ny. C umur 20 tahun G1P0A0 secara komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan.
f. Mampu mengimplementasikan asuhan pada kehamilan trimester III,
persalinan, bayi baru lahir (BBL), nifas dan masa antara pada Ny. C
umur 20 tahun G1P0A0 di wilayah Kabupaten Banyumas.
g. Mampu mengevaluasi hasil asuhan pada kehamilan trimester III,
persalinan, bayi baru lahir (BBL), nifas dan masa antara pada Ny. C
umur 20 tahun G1P0A0 secara komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan.
h. Mampu mendokumentasikan hasil asuhan pelayanan kebidanan
komprehensif mulai dari kehamilan trimester III, persalinan, bayi baru
lahir (BBL), nifas dan masa antara dengan metode SOAP.
D. RUANG LINGKUP
1. Sasaran
Sasaran pada kasus ini yaitu Ny. C umur 20 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu 4 hari, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan masa antara di
2. Tempat
Lokasi pengambilan kasus pada Ny. C ini dilakukan di Puskesmas
Somagede dan dirumah Ny. C Tanggeran Kecamatan Somagede
Kabupaten Banyumas.
3. Waktu
a. Penyusunan proposal dilakukan pada bulan Febuari 2015
b. Pengambilan kasus dilakukan pada praktek PKK 3A bulan
Maret-April 2015
c. Penyusunan karya tulis dilaksanakan bulan April - Agustus 2015
E. MANFAAT
1. Manfaat praktis
a. Bagi mahasiswa
Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
telah diperoleh selama perkuliahan, serta menerapkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan dalam kehidupan baik dimasyarakat,
BPM, puskesmas dan rumah sakit.
b. Bagi institusi
Hasil studi kasus yang diperoleh dapat menjadi bahan masukan bagi
pihak-pihak penentu kebijakan dan segenap institusi kesehatan agar
dapat mengutamakan progam kesehatan dalam upaya menurunkan
AKI dan AKB.
c. Bagi puskesmas dan BPM
Dapat meningkatkan mutu pelayanan dan standar pelayanan
kebidanan yang berkualitas dalam memberikan Asuhan Kebidanan.
2. Manfaat teoritis
Diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan bagi pembaca untuk menambah wawasan
pengetahuan dan dapat digunakan sebagai proses pembelajaran
F. METODE MEMPEROLEH DATA
Dalam pengambilan data menggunakan 7 langkah Varney yang terdiri
dari pengumpulan data dasar, interpretasi data, diagnosa potensial,
identifikasi kebutuhan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh data primer dan data
sekunder.
1. Data primer
a. Wawancara (anamnesa)
Penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab
langsung dengan pasien atau pihak yang berhubungan dengan
masalah tersebut (Notoatmodjo, 2010 ; h. 139).
b. Pemeriksaan fisik diantaranya :
1) Inspeksi
Inspeksi yaitu melihat perubahan-perubahan yang terjadi dan keadaan umum pasien sebagai perbandingan yang harus
diperhatikan keadaan sisi lainnya (Matondang, 2009 ; h. 19).
2) Palpasi
Palpasi menggunakan kedua tangan untuk menyentuh bagian tubuh untuk membuat suatu pengukuran sensitif tanda khusus
fisik (Matondang, 2009 ; h. 19).
3) Perkusi
Perkusi yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan cara mengetuk bagian tubuh menggunakan ujung-ujung jari (Matondang, 2009 ;
h. 19).
4) Auskultasi
Auskultasi merupakan teknik pemeriksaan fisik dengan mendengarkan suara atau bunyi yang dihasilkan (Muttaqin, 2010 ;
h.12-19).
2. Data sekunder
a. Dokumentasi
Untuk memperoleh data penulis menggunakan metode pengumpulan
data dengan cara mengambil data yang ada dan telah dilakukan
b. Studi pustaka
Penulis menggunakan beberapa buku yang berhubungan dengan
asuhan kebidanan dan mencari informasi dari beberapa sumber dan
referensi yang berhubungan dengan asuhan kebidanan komprehensif
(Alimul. 2008 ; h. 7).
c. Media elektronik
Penulis membuka beberapa jurnal yang berhubungan dengan asuhan
kebidanan komprehensif (Arif. 2008 ; h. 10).
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai pendahuluan yang meliputi latar
belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, manfaat,
metode memperoleh data dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
Menguraikan tentang asuhan kebidanan komprehensif pada
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara.
B. Asuhan Kebidanan
Berisi tentang manajemen kebidanan menggunakan 7 langkah
Varney meliputi pengumpulan data dasar untuk
mengumpulkan data yang diperlukan, interpretasi data untuk
menemukan masalah atau diagnosa, mengidentifikasi
diagnosa atau masalah potensial, mengidentifikasi dan
menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera, merencanakan asuhan kebidanan secara menyeluruh,
melaksanakan perencanaan dan melakukan evaluasi.
C. Konsep Hukum
Berisi landasan hukum baik undang-undang maupun
Kepmenkes dan Standar Pelayanan Kebidanan mengatur
tugas pokok bidan dan kompetensi bidan.
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi tentang asuhan kebidanan komprehensif dimulai dari
potensial, identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera, perencanaan, pelaksanaan dan melakukan evaluasi
menggunakan metode SOAP.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang kasus yang diambil tentang asuhan kebidanan
komprehensif dengan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas
dan masa antara dengan menggunakan metode SOAPIE, yang
terdiri dari data subyektif, data obyektif, assessment, planning,
implementasi, evaluasi.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil dari pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA