Pengertian dan Sejarah Kriptografi
Jackson Sihite
jackson@raharja.info
Abstrak
Kriptografi mungkin masih menjadi suatu istilah yang asing bagi sebagian orang di
berbagai Negara. Namun sebenarnya kriptografi amat mudah dijumpai meskipun
mungkin hanya sebagian kecil dari masyarakat di dunia yang mampu merasakan langsung
kegunaan dari kriptografi tersebut. Dalam tulisan kali ini akan membahas tentang
pengertian dan sejarah dari kriptografi. Kriptografi dalam bahasa Yunani berarti
tersembunyi. Dalam masa modern ini, kriptografi dianggap sebagai cabang baik dari
matematika dan ilmu komputer serta berhubungan erat dangan teori infromasi.
Kriptografi saat ini banyak digunakan dalam masyarakat maju, Oleh karena itu, masih
diperlukan pengetahuan dan pengenalan lebih mendalam tantang aplikasi dari kriptografi
modern terutama di bidang keamanan sistem informasi.
Kata Kunci:kriptografi, ekripsi, dekripsi, chipertext, plaintext.
Pendahuluan
Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua suku kata yaitu kripto dan graphia.
Kripto artinya menyembunyikan, sedangkan graphia artinya tulisan. Kriptografi adalah
ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek
keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta
autentikasi data. Tetapi tidak semua aspek keamanan informasi dapat diselesaikan dengan
Kriptografi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni untuk menjaga keamanan pesan.
Ketika suatu pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat lain, isi pesan tersebut mungkin
dapat disadap oleh pihak lain yang tidak berhak untuk mengetahui isi pesan tersebut.
Untuk menjaga pesan, maka pesan tersebut dapat diubah menjadi suatu kode yang tidak
dapat dimengerti oleh pihak lain. Enkripsi adalah sebuah proses penyandian yang
melakukan perubahan sebuah kode atau pesan dari yang bias dimengerti, disebut
plainteks, menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti, disebut dengan cipherteks.
Sedangkan proses kebalikannya untuk mengubah cipherteks menjadi plainteks disebut
dekripsi. Proses enkripsi dan dekripsi memerlukan suatu mekanisme dan kunci tertentu,
dan kesatuan sistem ini sering disebut dengan cipher.
Pembahasan
Pengertian Kriptografi
Kriptografi adalah ilmu mengenai teknik enkripsi dimana “naskah asli” (plaintext) diacak menggunakan suatu kunci enkripsi menjadi “naskah acak yang sulit dibaca” (ciphertext)
oleh seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi. Kata kriptografi berasal dari bahasa
Yunani, “kryptós” yang berarti tersembunyi dan “gráphein” yang berarti tulisan.
Sehingga kata kriptografi dapat diartikan berupa frase “tulisan tersembunyi”. Menurut
Request for Comments (RFC), kriptografi merupakan ilmu matematika yang
berhubungan dengan transformasi data untuk membuat artinya tidak dapat dipahami
(untuk menyembunyikan maknanya), mencegahnya dari perubahan tanpa izin, atau
mencegahnya dari penggunaan yang tidak sah. Jika transformasinya dapat dikembalikan,
kriptografi juga bisa diartikan sebagai proses mengubah kembali data yang terenkripsi
menjadi bentuk yang dapat dipahami. Artinya, kriptografi dapat diartikan sebagai proses
Implementasi dari kriptografi sangat banyak bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari,
seperti Automatic Teller Machine (ATM),Penggunaan ATM untuk banking, bahkan
mulai meningkat menjadi Internet Banking, Mobile Banking, Komunikasi elektronik
seperti telepon tetap, cellular, SMS, MMS. 3G, Komunikasi via Internet seperti email,
messaging, chatting, Voice Call dan E-Government , E-Commence.
Menurut catatan sejarah, kriptografi sudah digunakan oleh bangsa Mesir sejak 4000 tahun
yang lalu oleh raja-raja Mesir pada saat perang untuk mengirimkan pesan rahasia kepada
panglima perangnya melalui kurir-kurinya. Orang yang melakukan penyandian ini
disebut kriptografer, sedangkan orang yang mendalami ilmu dan seni dalam membuka
atau memecahkan suatu algoritma kriptografi tanpa harus mengetahui kuncinya disebut
kriptanalis.
Seiring dengan perkembangan teknologi, kriptografi pun mulai berubah menuju ke arah
kriptografi yang lebih rumit dan kompleks. Kriptografi mau tidak mau harus diakui
mempunyai peranan yang paling penting dalam peperangan sehingga algoritma
kriptografi berkembang cukup pesat pada saat Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Menurut catatan sejarah, terdapat beberapa algoritma kriptografi yang pernah digunakan
dalam peperangan, diantaranya adalah ADFVGX yang dipakai oleh Jerman pada Perang
Dunia I, Sigaba/M-134 yang digunakan oleh Amerika Serikat pada Perang Dunia II,
Typex oleh Inggris, dan Purple oleh Jepang. Selain itu Jerman juga mempunyai mesin
legendaris yang dipakai untuk memecahkan sandi yang dikirim oleh pihak musuh dalam
peperangan yaitu, Enigma.
Aspek Keamanan Kriptografi
Kriptografi memiliki beberapa aspek keamanan antara lain :
Kerahasiaan (confidentiality), menjamin bahwa data-data tersebut hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu saja. Kerahasiaan bertujuan untuk melindungi
Otentikasi (authentication), merupakan identifikasi yang dilakukan oleh masing
– masing pihak yang saling berkomunikasi, maksudnya beberapa pihak yang berkomunikasi harus mengidentifikasi satu sama lainnya. Informasi yang didapat
oleh suatu pihak dari pihak lain harus diidentifikasi untuk memastikan keaslian
dari informasi yang diterima.
Integritas (integrity), menjamin setiap pesan yang dikirim pasti sampai pada penerimanya tanpa ada bagian dari pesan tersebut yang diganti, diduplikasi,
dirusak, diubah urutannya, dan ditambahkan. Integritas data bertujuan untuk
mencegah terjadinya pengubahan informasi oleh pihak-pihak yang tidak berhak
atas informasi tersebut. Untuk menjamin integritas data ini pengguna harus
mempunyai kemampuan untuk mendeteksi terjadinya manipulasi data oleh
pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Manipulasi data yang dimaksud di sini meliputi
penyisipan, penghapusan, maupun penggantian data.
Nirpenyangkalan (Nonrepudiation), mencegah pengirim maupun penerima mengingkari bahwa mereka telah mengirimkan atau menerima suatu pesan. Jika
sebuah pesan dikirim, penerima dapat membuktikan bahwa pesan tersebut
memang dikirim oleh pengirim yang tertera. Sebaliknya, jika sebuah pesan
diterima, pengirim dapat membuktikan bahwa pesannya telah diterima oleh pihak
yang ditujunya. (Ariyus, 2008).
Sejarah Kriptografi
Kriptografi memiliki sejarah yang panjang dan mengagumkan. Penulisan rahasia ini dapat
dilacak kembali ke 3000 tahun SM saat digunakan oleh bangsa Mesir. Mereka
menggunakan hieroglyphcs untuk menyembunyikan tulisan dari mereka yang tidak
diharapkan. Hieroglyphcs diturunkan dari bahasa Yunani hieroglyphica yang berarti
ukiran rahasia. Hieroglyphs berevolusi menjadi hieratic, yaitu stylized script yang lebih
Spartan dalam bentuk sepotong papyrus atau perkamen dibungkus dengan batang kayu.
Sistem ini disebut Scytale. Sekitar 50 SM, Julius Caesar, kaisar Roma, menggunakan
cipher substitusi untuk mengirim pesan ke Marcus Tullius Cicero. Pada cipher ini,
huruf-huruf apfabet disubstitusi dengan huruf-huruf-huruf-huruf yang lain pada alfabet yang sama. Karena
hanya satu alfabet yang digunakan, cipher ini merupakan substitusi monoalfabetik.
Cipher semacam ini mencakup penggeseran alfabet dengan 3 huruf dan mensubstitusikan
huruf tersebut. Substitusi ini kadang dikenal dengan C3 (untuk Caesar menggeser 3
tempat).
Secar umum sistem cipher Caesar dapat ditulis sbb.:
Zi = Cn(Pi)
Dimana Zi adalah karakter-karekter ciphertext, Cn adalah transformasi substitusi
alfabetik, n adalah jumlah huruf yang digeser, dan Pi adalah karakterkarakter plaintext.
Disk mempunyai peranan penting dalam kriptografi sekitar 500 th yang lalu. Di Italia
sekitar tahun 1460, Leon Battista Alberti mengembangkan disk cipher untuk enkripsi.
Sistemnya terdiri dari dua disk konsentris. Setiap disk memiliki alfabet di sekelilingnya,
dan dengan memutar satu disk berhubungan dengan yang lainnya, huruf pada satu alfabet
dapat ditransformasi ke huruf pada alphabet yang lain.
Bangsa Arab menemukan cryptanalysis karena kemahirannya dalam bidang matematika,
statistik, dan lingiustik. Karena setiap orang muslim harus menambah pengetahuannya,
mereka mempelajari peradaban terdahulu dan mendekodekan tulisantulisannya ke
huruf-huruf Arab. Pada tahun 815, Caliph al-Mamun mendirikan House of Wisdom di Baghdad
yang merupakan titik pusat dari usaha-usaha translasi. Pada abad ke-9, filsuf Arab
al-Kindi menulis risalat (ditemukan kembali th 1987) yang diberi judul “A Manuscript on Deciphering Cryptographic Messages”.
Pada 1790, Thomas Jefferson mengembangkan alat enkripsi dengan menggunakan
tumpukan yang terdiri dari 26 disk yang dapat diputar secara individual. Pesan dirakit
menjalankan panjang tumpukan disk. Kemudian, batang berjajar diputar dengan sudut
tertentu, A, dan huruf-huruf dibawah batang adalah pesan yang terenkripsi Penerima akan
menjajarkan karakter-karakter cipher dibawah batang berjajar, memutar batang kembali
dengan sudut A dan membaca pesan plaintext.
Sistem disk digunakan secara luas selama perang sipil US. Federal Signal Officer
mendapatkan hak paten pada sistem disk mirip dengan yang ditemukan oleh Leon Battista
Alberti di Italia, dan dia menggunakannya untuk mengkode dan mendekodekan
sinyal-sinyal bendera diantara unitunit. Sistem Unix menggunakan cipher substitusi yang
disebut ROT 13 yang menggeser alfabet sebanyak 13 tempat. Penggeseran 13 tempat
yang lain membawa alfabet kembali ke posisi semula, dengan demikian mendekodekan
pesan. Mesin kriptografi mekanik yang disebut Hagelin Machine dibuat pada tahun 1920
oleh Boris Hagelin di Scockholm, Swedia. Di US, mesin Hagelin dikenal sebagai M-209.
Pada tahun 20-an, Herbert O. Yardley bertugas pada organisasi rahasia US MI-8 yang
dikenal sebagai “Black Chamber”. MI-8 menjebol kode-kode sejumlah negara. Selama konferensi Angkatan Laut Washington tahun 1921-1922, US membatasi negosiasi
dengan Jepang karena MI-8 telah memberikan rencana negosiasi Jepang yang telap
disadap kepada sekretaris negara US. Departemen negara menutup MI-8 pada tahun 1929
sehingga Yardley merasa kecewa. Sebagai wujud kekecewaanya, Yardley menerbitkan
buku The American Black Chamber, yang menggambarkan kepada dunia rahasia dari
MI-8. Sebagai konsekuensinya, pihak Jepang menginstal kode-kode baru. Karena
kepeloporannya dalam bidang ini, Yardley dikenal sebagai “Bapak Kriptografi Amerika”.
Pada 1978 Rivest, Shamir dan Adleman menemukan rancangan enkripsi kunci publik
yang sekarang disebut RSA. Rancangan RSA berdasar pada masalah faktorisasi bilangan
yang sulit, dan menggiatkan kembali usaha untuk menemukan metode yang lebih efisien
untuk pemfaktoran. Tahun 80-an terjadi peningkatan luas di area ini, sistem RSA masih
aman. Sistem lain yang merupakan rancangan kunci publik ditemukan oleh Taher
Penutup
Kriptografi merupakan salah satu dari media komunikasi dan informasi kuno yang masih
dimanfaatkan hingga saat ini. Kriptografi di Indonesia disebut persandian yaitu secara
singkat dapat berarti seni melindungi data dan informasi dari pihak-pihak yang tidak
dikehendaki baik saat ditransmisikan maupun saat disimpan. Sedangkan ilmu
persandiannya disebut kriptologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana tehnik
melindungi data dan informasi tersebut beserta seluruh ikutannya.
Referensi
http://trendscomica.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-dan-sejarah-kriptografi.html
http://kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-sejarah-dan-jenis-kriptografi.html http://
http://globallavebookx.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-kriptografi.html
http://ilmu-kriptografi.blogspot.co.id/2009/05/sejarah-kriptografi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi
Biografi
Nama lengkap saya Jackson Sihite yang akrab di panggil Jackson, kesibukan
saya sehari-hari bekerja di salah satu perusahaan swasta di daerah Tangerang.
Selain sibuk bekerja saya juga sedang kuliah di salah satu Perguruan Tinggi di
Tangerang.