• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 Contoh PTK SD Kelas 4 IPA Sudah Jadi Langsung Pakai | Dokumen Sekolah BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "4 Contoh PTK SD Kelas 4 IPA Sudah Jadi Langsung Pakai | Dokumen Sekolah BAB I"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah 1. LatarBelakangMasalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003).

Pendidikan merupakan modal utama bagi setiap bangsa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dimana dalam kegiatan belajar mengajar tersebut siswa sebagai penerima pesan, pencari, dan penyimpan isi pelajaran sedangkan guru sebagai pemberi dan pengelola pelajaran. Agar kegiatan belajar mengajar berlangsung secara efektif serta siswa dapat menerima pesan yang disampaikan oleh guru dengan baik, maka guru harus memperhatikan komponen-komponen yang membentuk kegiatan belajar mengajar.Seperti yang di kemukakan olehMoedjiyono (s. Soni, 1991/1992) Komponen-komponen tersebut yaitu siswa, guru, tujuan, isi pelajaran, metode, media, dan evaluasi.

Berdasarkan komponen-komponen diatas, maka seorang guru harus menentukan strategi dalam mengajar, salah satunya yaitu menentukan metode yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dilakukan agar pesan atau materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima siswa dengan baik.Selain itu agar siswa dapat memahami dan menguasai materi pelajaran dengan mudah.Salah satu penerapan yaitu pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dimana ilmu pengetahuan alam

merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk dipelajari diSekolah Dasar, Ilmu Pengetahuan Alam juga merupakan terapan dalam kehidupan sehari-hari.Untuk itu guru harus kreatif dan inovatif dalam menentukan metode pembelajaran.

(2)

disampaikan oleh guru dengan baik sehingga prestasi belajar siswa meningkat. Keadaan seperti ini terlihat di kelas IV SD Negeri 3 Suru Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016, dimana masih terdapat beberapa siswa yang tidak begitu aktif baik dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru, siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru, siswa senang bermain dan berbicara sendiri, sehingga pemahaman siswa terhadap materi rendah, dan ketika diberi tes formatif siswa tidak bisa

mengerjakan.

Permasalahan diatas dapat menyebabkan materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan baik, pengetahuan siswa tidak akan bertambah karena siswa cenderung pasif. Hingga pada akhirnya tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Siswa juga tidak memiliki pemahaman dan pengalaman selama proses pembelajaran serta hasil prestasi belajar siswa juga rendah dengan perolehan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Oleh karena itu, peneliti ingin mengadakan penelitian perbaikan pembelajaran dengan judul “Penerapan Metode Diskusi, Demonstrasi dan Alat Peraga Model Bunga Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Materi Bagian – bagian Bunga Di SDN 3 Suru

Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2015 / 2016” 2. IdentifikasiMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas tersebut, maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Guru kurang memotivasi siswa dalam proses pembelajaran 2. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran masih rendah 3. Siswa kurang berminat terhadap materi pelajaran

4. Guru kurang jelas dalam menyampaikan materi

5. Proses pembelajaran masih monoton dan belum ada variasi metode pembelajaran 6. Guru tidak menggunakan alat peraga dalam menjelaskan materi

7. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran

8. Siswa sering berbicara sendiri saat guru menjelaskan materi pelajaran

(3)

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, peneliti menganalisis kondisi pembelajaran dari awal. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya penguasaan materi oleh siswa, yaitu :

a. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak melibatkan siswa langsung dalam kegiatan pembelajaran

b. Penggunaan media pembelajaran yang kurangtepat.

Kedua factor penyebab rendahnya penguasaan materi oleh siswa tersebut oleh peneliti dicari alternative pemecahannya, yaitu dengan menggunakan metode diskusi, metode demonstrasi dan alat peraga model bunga..

Penggunaan metode dan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan sangat menunjang keberhasilan pembelajaran, apabila metode tersebut mampu membuat siswa terlihat secara aktif baik secara fisik maupun secara psikis. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran berarti siswa mengalami langsung dalam membangun

pengetahuan pada dirinya. B. PembatasanMasalah

Dalam penelitian ini, materi tentang bagian bunga dibatasi pada bagian – bagian bunga, prestasi belajar siswa dibatasi dengan nilai sesuai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60.

C. RumusanMasalah

Berdasar latar belakang masalah, identifikasi masalah dan analisis masalah, maka dapat di rumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

Apakah penerapan metode diskusi, demonstrasi dan alat peraga model bunga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi bagian–bagian bunga pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Suru Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2015 / 2016.

D. TujuanPenelitianPerbaikanPembelajaran

(4)

Berdasarkan rumusan masalah penelitian perbaikan pembelajaran di atas, tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 3 Suru Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2015 / 2016 tentang bagian – bagian rangka dengan menggunakan Metode Diskusi, Demonstrasi dan alat peraga model bunga.

E. ManfaatPenelitianPerbaikan

Setelah melakukan penelitian perbaikan pembelajaran ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dalam peningkatan mutu pendidikan.

1. Manfaat bagi guru

Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, karena dengan adanya perbaikan akan menimbulkan rasa puas sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, membantu untuk mengembangkan kreativitas guru serta pengetahuan dan keterampilan guru.

2. Manfaatbagisiswa

Dengan adanya perbaikan pembelajaran maka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran sehingga akan lebih aktif dan tidak merasa bosan pada saat pembelajaran berlangsung serta dapat melatih keberanian dan tanggung jawab siswa.

3. Manfaatbagisekolah

Dari kesemua hasil pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ini,dapat meningkatkan kerja sama antar guru,sebagai harapan yang dapat memberikan

informasi dan dapat dijadikan sebagai acuan di dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, terutama pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sehingga hasilnya akan berdampak pada kemajuan dan perkembangan belajar siswa dalam memperoleh nilai hasil belajarnya.

4. Manfaat bagi dunia pendidikan

Dapat memberikan sumbangan demi meningkatkan mutu pendidikan BAB II

KAJIAN PUSTAKA

(5)

1. Pengertian IPA

Pembelajaran adalah proses pencarian pengetahuan dari suatu subjek atau kemampuan dengan belajar pengalaman atau perintah (Sugiono, 2000:78). Proses pembelajaran secara keseluruhan dari awal sampai akhir kegiatan harus dapat membangkitkan aktivitas siswa sebagai subyek dalam pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran IPA.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta – fakta, konsep – konsep, atau prinsip – prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut di dalam kehidupan sehari – hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari – hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah – masalah yang dapat diidentifikasikan.Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.

2. Tujuan IPA Diajarkan di Sekolah Dasar

Mata Pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan

(6)

7. Memperolah bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya

3. Ruang Lingkup mata pelajaran IPA untuk Sekolah Dasar

Ruang lingkup mata pelajarn IPA untuk SD meliputi aspek – aspek sebagai berikut :

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan

2. Benda/materi, sifat – sifat dan kegunaannya, meliputi : cair, padat dan gas

3. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana

4. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda –benda langit lainnya

B. Metode Diskusi

1. Pengertian Metode Diskusi

Yang dimaksud dengan metode diskusi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa di dalam kelompok ( 3-7 orang ) untuk mengadakan perbincangan secara ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau mencari berbagai alternative pemecahan terhadap suatu masalah.

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Moedjiono Cs 1991/1992 dalam buku SBM, tujuan metode diskusi yaitu untuk mengembangkan pikiran yang kritis, sikap demokratis, pengembangan rasio emosional siswa dan secara lebih terperinci disebutkan sebagai berikut :

1) Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan

2) Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, para guru, dan bidang studi yang dipelajari

3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan konsep diri (self-concepts) yang lebih positif

4) Meningkatkan keberhasilan siswa dalam menemukan pendapat 5) Mengembangkan sikap terhadap isu – isu kontroversial

2. Kebaikan dan Kelemahan Metode Diskusi

Kebaikan Metode Diskusi yaitu sebagai berikut :

(7)

2) Setiap siswa mendapat kesempatan yang sama secara terbuka untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga memungkinkan adanya keterlibatan secara intelektual, mental dan sosioemosional dalam proses belajar

3) Setiap siswa dapat ditumbuh kembangkan cara berfikir yang kritis, demokratis dan ilmiah serta sikap social/kerja sama

4) Dapat menumbuhkan keberanian berbicara sehingga mempunyai kepercayaan diri dan sikap toleransi

5) Setiap siswa dapat menguji tingkat penguasaan pengetahuan, menguji pandangan terhadap nilai tertentu dan melatih mengambil keputusan secara tepat terhadap masalah – masalah yang dihadapi

6) Dapat membantu siswa yang kurang dapat memahami penjelasan guru dikelas, sehingga dikelompok bisa memperolah keterangan dari teman sebaya

Kelemahan metode diskusi yaitu sebagai berikut :

1) Berhasil tidaknya/tercapai tidaknya tujuan belajar sulit diramalkan karena tergantung pada kepemimpinan ketua kelompok dan anggota – anggotanya dalam peran serta proses belajar

2) Menyita waktu yang cukup banyak, sehingga bahan pelajaran masih banyak maka kurang tepat

3) Kecenderungan siswa ramai, maka perlu tempat yang khusus sehingga tidak mengganggu kelas lain

4) Dapat didomonir oleh siswa yang menonjol dan yang tidak pandai bicara menjadi pasif/minder dan hanya menyetujui saja terhadap hasil diskusi

5) Apabila siswa belum memiliki pengetahuan dasar terhadap bahan yang didiskusikan maka akan merasa sulit dan hanya jadi penonton saja

6) Guru sering enggan menggunakan metodde diskusi, karena kurang menyadari

manfaatnya disamping sulit mengatur/pengelola kelas dan menyita waktu yang cukup banyak

3. Jenis – jenis diskusi dan peranan guru :

Jenis diskusi dan peranan guru dalam memimpin diskusi yang dikemukakan oleh Moedjiono Cs dalam buku metode diskusi P2 LPTK Jakarta adalah sebagai berikut :

Jenis – jenis diskusi :

1) Whole Group, kelas merupakan satu kelompok diskusi, duduk setengah melingkar dengan dipimpin oleh guru

(8)

3) Panel, kelas dibagi menjadi kelompok kecil (3-5) orang yang mendiskusikan suatu pokok tertentu, dengan duduk didepan kelas yang dipimpin oleh seorang moderator. 4) Syndicate Group, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5

siswa, yang tiap kelompok ditugasi membahas sub – sub topic(aspek tertentu) yang berbeda dari topic yang sama

5) Brain Storming Group, setiap siswa diberi kesempatan secara bebas untuk

menyumbangkan ide-ide yang dirasa tepat terhadap persoalan yang dilontarkan guru atau untuk memberi masukan-masukan, sehingga terbina rasa percaya diri dan menghormati pendapat teman lain

6) Symposium, beberapa siswa (kelompok) membahas tentang berbagai aspek dari satu pokok tertentu dan membacakan di muka kelas secara singkat (10-15) kemudian disanggah oleh kelompok penyanggah dan juga siswa-siwwa yang lain

7) Kolokium, guru dalam menyajikan pokok pelajaran tertentu dapat mengundang satu atau lebih nara sumber, duduk di depan kelas, yang secar langsung siswa

dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan

8) Informal Debate, kelas dibagi dua kelompok yang sama besar, sama pandainya untuk memperdebatkab suatu problem tertentu

9) Fish Bowl, sekelompok siswa sebagai inti, duduk secara melingkar mendiskusikan suatu pokok tertentu, dan siswa-siswa yang lain melingkari kelompok inti itu untuk mendengarkan dan bila ingin mengemukakan pendapat maka ia masuk duduk pada kursi yang disediakan dalam kelompok inti itu. Apabila sudah dipersilahkan bicara oleh pemimpin diskusi maka baru bicara dan setelah selesai ia meninggalkan tempat duduk itu

Peranan guru sebagai pemimpin diskusi : 1) Iniating

Menyarankan gagasan baru, atau cara baru didalam melihat masalah yang sedang didiskusikan

2) Seeking Information

Meminta fakta yang relevan atau informasi yang otoritatif tentang topik diskusi 3) Giving Information

Memberi fakta yang relevan atau menghubungkan pokok diskusi dengan pengalaman pribadi peserta

4) Giving Opinion

Memberi pendapat tentang pokok yang dipertimbangkan kelompok, bisa bentuk menantang consensus atau sikap “nrimo” kelompok

(9)

Merumuskan kembali pernyataan seseorang, memperjelas pernyataan seseorang anggota

6) Elaborating

Mengembangkan pernyataan seseorang, memperjelas pernyataan seseorang anggota 7) Controlling

Meyakinkan bahwa giliran berbicara merata, meyakinkan bahwa anggota yang perlu bicara, memperoleh giliran bicara

8) Encouraging

Bersikap preseptif dan responsive terhadap pernyataan serta buah pikiran anggota 9) Setting Standart

Memberi atau meminta kelompok menetapkan kriteria untuk menilai urutan anggota atau cara berbuat dadakam diskusi (misalnya, mencari consensus lain atuaran

mainnya dengan brain storming) 10) Harmonizing

Menurunkan kadar ketegangan, misalnya dengan memberi kesempatan dua pihak yang berselisih pendapat untuk melacaki posisi masing-masing

11) Reliefing Tension

Mencoba melakukan tindakan penyembuhan setelah mengetahui sebab-sebab ketegangan dan frustasi

12) Coordinating

Menyimpulkan gagasan-gagasan pokok yang muncul didalam diskusi, membantu kelompok mengembangkan gagasan-gagasan didalam diskusi

13) Crientating

Menetapakan dimana kelompok tengah berada dan kemana kelompok harus pergi (secara konseptual)

14) Testing

Memeriksa pendapat serta perasaan kelompok tenteng arah yang seharusnya ditempuhbdiskusi

15) Consensus Testing

Memeriksa tingkatan kesepakatan kelompok, menghindarkan divergensi pandangan yang tidak perlu

16) Summarizing

Merangkum semua yang telah dikemukakan, mengorganisir gagasan-gagasan dan informasi yang dikemukakan

4. Langkah – langkah Penerapan Metode Diskusi  Pertama :

(10)

- Guru merancang/menentukan jenis diskusi yang akan diterapkan serta mengorganisir kelas dengan membagi siswa kedalam kelompok atau hanya menjadi satu kelompok untuk diskusi kelas

 Kedua

- Pada waktu kegiatan akan dimulai, guru membentuk kelompok diskusi, memilih ketua, sekretaris, mengatur ruang, dsb

- Guru mengemukakan topic masalah, garis-garis besar jalannya diskusi, sasaran diskusi

- Siswa-siswa melaksanakan kegiatan diskusi dikelompoknya masing-masing yang dipimpin oleh ketua kelompok sebagai pengatur lalu lintas percakapan

- Guru berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lainnya untuk memonitor jalannya diskusi

- Tiap kelompok menyusun laporan yang akan disampaikan pada diskusi kelas atau disampaikan kepada guru

- Hasil laporan tiap kelompok pada diskusi kelas ditanggapi oleh kelompok-kelompok lain dan guru memberikan komentar, ulasan dan bersama-sama siswa membuat kesimpulan akhir

- Tiap siswa mencatat hasil akhir diskusi kelas, sedangkan guru mengumpulkan hasil diskusi dari tiap kelompok

 Ketiga

- Guru menutup kegiatan diskusi dengan memberikan tugas-tugas lanjutan dan meberikan evaluasi tentang jalannya diskusi tersebut

C. Metode Demonstrasi

Kata metode demonstrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu metha yang berarti melalui atau melewati dan trodos yang berarti jalan atau cerita. Dalam bahasa inggris dijumpai istilah method yang berarti metode, ikhtiar, cara, jalan. Jadi metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu sebagai bahan perbandingan, dikutip dari pendapat Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M.Sc. Ed dalam bukunya yang berjudul dasar dan teknik interaksi belajar mengajar yang menyatakan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.

(11)

proses yang disertai penjelasan, ilustrasi seperlunya dan siswa mengamati dengan seksama.

Kebaikan Metode Demonstrasi

a. Dapat memperjelas pemahaman siswa dengan mengamati peragaan dari guru.

b. Dapat memperkecil kemungkinan terjadinya pemahaman yang salah terhadap bahan pelajaran dibandingkan dengan mendengarkan ceramah dari guru.

c. Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dengan secara langsung mengamati peragaan dalam demonstrasi.

d. Dapat mempermudah pemusatan perhatian siswa, karena secara khusus dituntut mengamati secara seksama.

e. Mendorong keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum diketahui selama kegiatan demonstrasi berjalan.

Kelemahan Metode Demonstrasi :

a. Memerlukan waktu yang cukup lama.

b. Memerlukan waktu persiapan yang matang, teliti dan cermat. c. Memerlukan peralatan yang memadai.

d. Belum tentu semua dapat mendemonstrasikan ulang setelah menyaksikan peragaan guru.

e. Tidak semua bahan pelajaran dari berbagai bidang studi tepat di demonstrasikan. D. Alat Peraga

Menurut Waluya (2006), ditinjau dari fungsinya, media/alat peraga dapat: (a) memberikan motivasi belajar, (b) memberikan variasi dalam pembelajaran, (c) mempengaruhi daya abstraksi, (d) memperkenalkan, memperbaiki, dan meningkatkan pemahaman konsep dan prinsip.

(12)

mempelajari IPA. Oleh karena semangat dan motovasi yang tumbuh dari diri peserta didiksendiri diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

Menurut Brunner dalam Dahar (1988) menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran IPA sebaiknya peserta didik diberi kesempatan mempersiapkan alat peraga yang dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik oleh peserta didik dalam memahami suatu konsep IPA. Arti bahwa alat peraga yang dirancang secara khusus pada tulisan ini adalah bahwa setiap objek memiliki satu atau beberapa atribut.Setiap atribut yang dimiliki oleh objek tersebut harus dihadirkan pada alat peraga sebagai model objek tersebut. Apabila alat peraga yang disediakan guru belum memuat atribut yang sama dengan atribut yang dimiliki oleh objek geometri, maka alat peraga tersebut belum efektif bahkan masih bisa menimbulkan miskonsepsi. Ini berarti bahwa mengembangan media / alat peraga harus dilakukan secara cermat. Hasil pengembangan alat media/alat peraga oleh seseorang yang tidak memiliki pemahaman konsep/prinsip pada materi pokok tertentu akan diragukan keefektivannya.

Selain itu Brunner dalam Hawa (2008) menegaskan bahwa proses internalisasi dalam belajar akan terjadi dengan sungguh-sungguh (artinya proses belajar terjadi secara optimal), apabila pengatahuan yang sedang dipelajari oleh peserta didik tersebut dipelajari melalui 3(tiga ) tahap yaituEnaktif, Ikonik dan Symbolik (EIS).

Menurut Gagnon dan Collay, dalam Tasfirani (2008), menyatakan bahwa Question merupakan bagian pokok dalam pembelajaran kontruktivis (PK). Dalam PK pertanyaan haruslah yang mampu mempengaruhi, mengilhami, atau menyatupadukan pemikiran peserta didik selama proses pembelajaran. Pertanyaan dapat ditempatkan pada semua elemen dari PK. Pertanyaan dapat digunakan untuk memperkenalkan situasi, menyusun, pengelompokan, menset, mendukung pembelajaran aktif, menunjukkan/ memperagakan dengan cepat dan tepat, dan mendorong refleksi.

E. Prestasi Belajar

Seperti yang peneliti kutip dari internet dengan alamat http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/

(13)
(14)

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.

1. Faktor Intern,

Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

- Kecerdasan/intelegensi

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalany perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam

kegiatan belajar mengajar.

Menurut Kartono (1995:1) kecerdasan merupakan “salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia

dapat mencapai prestasi yang tinggi.”

(15)

Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak dalam usaha belajar.

- Bakat

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu.” Kartono (1995:2) menyatakan bahwa “bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” Menurut Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan “bakat diartikan sebagai kemampuan indivedu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.” Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.

- Minat

(16)

sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.” Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.

- Motivasi, Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Nasution (1995:73) mengatakan motivasi adalah “segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.” Sedangkan Sardiman (1992:77) mengatakan bahwa “motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin

melakukan sesuatu.”

(17)

supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.

2. Faktor Ekstern. Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.”

- Keadaan Keluarga, keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto bahwa: “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.”Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong

dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.

Dalam hal ini Hasbullah (1994:46) mengatakan: “Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas upertama-tama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak

danpandangan hidup keagamaan.”

(18)

tekun.Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.

- KeadaanSekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang

baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.

Menurut Kartono (1995:6) mengemukakan “guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.

- Lingkungan Masyarakat

di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada. Dalam hal ini

Kartono (1995:5) berpendapat:

Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan anakpun dapat terpengaruh pula.Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagai mana temannya.

(19)

Tulang – tulang yang tersusun teratur membentuk rangka.Agar tulang yang bersambungan dengan tulang lain dapat digerakkan, diperlukan suatu penghubung. Penghubung antartulang disebut sendi.Bagian yang dapat menggerakkan rangka disebut otot. Tulang terbesar dalam tubuh adalah tulang paha di paha, dan yang terkecil adalah stapes tulang di telinga tengah. Dalam orang dewasa, tulang terdiri dari sekitar 30-40% dari berat total tubuh, dan setengah dari berat ini adalah air.

Bayi yang baru lahir mempunyai lebihdari 300 bagian tulang yang kebanyakan adalah tulang rawan.Namun, setelah dewasa jumlah tulang makin berkurang yaitu tinggal 206 dan tulang menjadi keras. Hal ini disebabkan terjadinya penyatuan tulang, misalnya penyatuan tulang ubun – ubun bayi.Tulang manusia dewasa terbentuk dari sel hidup yang dikelilingi oleh mineral (kebanyakan kalsium dan fosfat) dan zat lentur yang disebut kolagen.Sel adalah bagian terkecil yang menyusun makhluk hidup.

Bagian – bagian rangka manusia yaitu : a. Rangka kepala (tengkorak)

Tulang – tulang yang membentuk rangka kepala antara lain tulang dahi, tulang hidung, rahang atas, rahang bawah, dan tulang pipi. Rangka kepala bagian depan membentuk dasar wajah manusia dan bagian belakang membentuk batok kepala. Tulang – tulang yang membentuk wajah adalah tulang dahi, tulang hidung, tulang pipi, tulang rahang atas, dan tulang rahang bawah.

b. Rangka badan

Rangka badan tersusun mulai dari tulang leher sampai tulang ekor yang jumlahnya 33 ruas tulang.Tiga puluh tiga tulang ini disebut juga tulang belakang. Pada bagian depan, tulang – tulang rusuk melekat ketulang dada. Tulang rusuk dan tulang dada membentuk rongga dada.Di atas rongga dada terdapat rangka bahu (pundak). Bahu dibentuk oleh tulang selangka dan tulang belikat. Di bagian bawah, terdapat rangka panggul (gelang panggul), yang dibentuk oleh tulang pinggul dan tulang kemaluan.

c. Rangka anggota gerak

(20)
(21)

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Senin tanggal dua puluh tujuh bulan April tahun dua ribu lima belas (27-04-2015), yang bertanda tangan dibawah ini Pejabat Pengadaan Langsung Kegiatan-kegiatan

Ch 6: Mengukur return dan i ik Ch7: Memahami diversifikasi dan teori Ch8: Memilih portfolio yang optimal Ch9: Memahami model il i Investasi optimal risiko portfolio

Panitia Pengadaan Barangfasa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2011 Bidangb. Pekerjaan Konstruksi sesuai SK Bupati Banyuwangi Nomor :

[r]

Dalam tipe eksplanatif ini penelitian akan memfokuskan pada penelitian studi pustaka (library research), dengan menggunakan tipe diatas penelitian ini dilakukan dengan alasan

OUT LINE PEDOMAN KEPALA SEKOLAH DALAM PIGP..

membeli  mobil  tersebut  Bapak  Surya  Belum  memiliki  uang  yang  cukup  dan  memutuskan  untuk 4. meminjam  uang  pada  Bank  Syariah  Makmur  Sejahtera. 

PELAYANAN PUBLIK BIDANG PERIZINAN (Studi Mengenai Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dalam Pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Di Kantor