• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis direct marketing dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Ichsan Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis direct marketing dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Ichsan Sidoarjo."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel untuk Memenuhi Salah

Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

FITRI YULIANTINI

B34213031

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Abstrak

Fitri Yuliantini, 2017. Analisis Direct Marketing dalam KBIH Al-Ichsan Sidoarjo

Kata kunci : Direct Marketing.

Fokus masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu bagaimana sistem pemasaran langsung yang terdapat pada “KBIH Al-Ichsan”.

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam pengolahan datamenggunakan triangulasi data dengan tujuan untuk menguji keabsahan data yang diperoleh. Selanjutnya, data dianalisis dimulai dengan memilah-milah data, menyajikan data secara keseluruhan, kemudian menarik kesimpulan dari hasil analisis yang diperoleh.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah Berdasarkan hasil analisa yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pada KBIH Al-Ichsan Sidoarjo menerapkan sistem direct marketing melalui kualitas pelayanan yang diberikan kepada jama’ah dengan cara memuaskan jama’ah. Dalam proses memuaskan jama’ah KBIH Al-Ichsan meliputi pelayanan jasa yang berkualitas, jalinan hubungan silaturrahmi yang baik. Dari analisis data diatas bahwa dalam melakukan pemasaran langsung KBIH Al-Ichsan dapat melakukan langkah langkah sebagai berikut :

1) Kenali target konsumen yang akan dituju. Dalam hal ini dapat mengambil langkah awal dengan melakukan suatu pendekatan silaturrahmi.

2) Setelah menemukan calon konsumen yang tepat terapkan teori direct respon. Dengan cara memberikan katalog, brosur, majalah atau media lain yang berisikan tentang informasi yang berhubungan dengan produk atau jasa yang akan dipasarkan. (direct respons)

3) Simpan data konsumen seperti nomor telepon atau alamat yang bisa dihubungi agar dapat selalu berhubungan dengan pelanggan agar tercipta suatu hubungan jangka panjang dan dapat memudahkan dalam memberikan informasi yang berhubungan dengan produk atau jasa yang tersedia. (database)

4) Ketika telah mendapatkan konsumen tetap atau calon konsumen, berikan atau kirim informasi terbaru yang terkait dengan produk atau jasa yang disediakan. Dalam hal ini dapat berupa sms, email atau whatsapp. (direct mail)

5) Buat suatu perkumpulan yang bertujuan untuk memberikan wadah bagi

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... V ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Konsep ... 7

F. Sistematika Pembahasan ... 10

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 12

B. Kerangka Teoritik ... 14

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 32

B. Lokasi Penelitian ... 33

C. Jenis dan Sumber Data ... 33

D. Tahap-tahap Penelitian ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

(8)

G. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umun Obyek Penelitian ... 44

B. Penyajian Data ... 52

C. Analisis Data ... 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran dan Rekomendasi ... 82

C. Keterbatasan Penelitian ... 82

DAFTAR PUSTAKA

(9)

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Menurut James A. F. Stoner, Manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan usaha-usaha

para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.1 Sedangkan Luther Gulick mendevinisikan manajemen sebagai suatu bidang

ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk

memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk

mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi

kemanusiaan.2 Fungsi Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui Planning (menentukan tujuan

bagi perusahaan di masa depan serta memutuskan tugas dan penggunaan

sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut), Organizing

(meliputi organisasi karyawan dan sumber daya lainnya melalui cara yang

konsisten dengan tujuan perusahaan), Actuating (tindakan untuk

mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang

sudah ditentukan ke arah tercapainya tujuan), dan Controlling (fungsi

manajemen yang berkaitan dengan pengawasan aktivitas karyawan,

(10)

pertahanan organisasi pada jalur pemenuhan tujuan, dan pengoreksian bila

diperlukan).3

Dari penjelasan diatas menunjukkan manajemen memiliki peran

yang penting dalam suatu organisasi atau suatu lembaga. Hal ini

dikarenakan dalam setiap organisasi pemiliki tujuan utama dalam

melakukan aktivitas organisasi. Tujuan tersebut tidak akan bisa tercapai

tanpa adanya suatu proses pelaksanaan organisasi. Dengan adanya proses

manajemen dapat diharapkan bahwa organisasi tersebut dapat berjalan

secara sistematis sehingga tujuan organisasi dapar tercapai sesuai target dan

tepat waktu. Dalam organisasi selain memerlukan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan, organisasi juga

memerlukan pemasaran guna untuk meningkatkan kualitas organisasi

tersebut.

Pemasaran didefinisikan sebagai aktivitas individual dan

organisasional yang menfasilitasi dan memperlancar hubungan pertukaran

yang saling memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui

pengembangan, distribusi, promosi, dan penetapan harga barang, jasa serta

gagasan..4 Sedangkan menurut Kotler dan Keller pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.5

3 Jonathan Gunawan,2013, ANALISA MANAJEMEN DAN STRATEGI BISNIS PADA UD. CAHAYA ABADI

INDAH DI SURABAYA, Vol. 1, No. 3, hal 1

4 Syamsul Anam, 2014, Diktat Matakuliah Pengantar Manajemen Pemasaran, hal 3

5 Nandan limakrisna dan Wilhelmus Hary Susilo,2012, Manajemen Pemasaran teori dan aplikasi

(11)

Adapun konsep pemasaran (marketing consept) yang menyarankan bahwa

sebuah organisasi seharusnya memenuhi keinginan dan kebutuhan

konsumen, dan selalu dekat dengan mereka untuk menyediakan produk dan

layanan yang akan dibeli dan akan digunakan konsumen secara pantas.6 Dari penjelasan tersebut menunjukkan bahwa pemasaran juga

dibutuhkan oleh organisasi dalam memfasilitasi pelaksanaan kegiatan yang

dilakukan oleh organisasi tersebut. Dalam hal ini pemasaran juga

merupakan proses pertukaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan yang terdapat pada organisasi. Agar konsep pemasaran

dalam sebuah organisasi tersebut bisa tercapai dengan baik maka

manajemen memiliki peranan penting dalam mengelolah pemasaran

tersebut.

Manajemen Pemasaran adalah ilmu yang mempelajari perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian terhadap produk (barang dan jasa),

penetapan harga, pelaksanaan distribusi, aktivitas promosi, yang dilakukakn

oleh orang tertentu, yang ditunjang dengan bukti fisik untuk menciptakan

pertukaran guna memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan, sehingga

mencapai tujuan perusahaan.7 Konsumen dapat dikatakan setia terhadap suatu pelayanan jasa apabila ketika konsumen tersebut merasakan sebuah

kepuasan dalam terhadap pelayanan yang mereka terima.

Haji merupakan sarana dan media bagi umat islam untuk

melaksanakan ibadah ke Baitullah dan tanah suci. Karena setiap tahun

6 J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, 2013, perilaku konsumen dan strategi pemasaran, Salemba

Empat, Jakarta halaman 4

(12)

sebagian kaum muslimin dari seluruh dunia datang untuk menunaikan

ibadah haji. Ibadah Haji merupakan aktifitas suci yang pelaksanaannya

diwajibkan oleh Allah kepada seluruh ummat Islam yang telah mencapai

(istitho’ah) mampu, disebut aktifitas suci karena seluruh rangkaian kegiatan

adalah ibadah. Haji juga disebut sebagai ibadah puncak yang

melambangkan ketaatan serta penyerahan diri secara total kepada Allah baik

secara fisik-material maupun spiritual.

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) merupakan sebuah

layanan bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah haji dan umrah

dengan pembimbing ibadah. Menunaikan ibadah haji dan umrah merupakan

sesuatu yang sangat dirindukan oleh semua umat Islam. Tidak sedikit umat

Islam yang melaksanakannya, meskipun telah dilakukannya berkali-kali.

Peranan KBIH dalam hal ini tentunya sangat diperlukan, tujuannya adalah

untuk membina dan membimbing jamaah. Hal ini tampak dari bagaimana

KBIH saat ini menerapkan menejemen modern, seperti pemanfaatan iklan,

brosur, dan bahkan pelayanan “jemput bola”.8

Setiap perusahaan memiliki strategi promosi yang berbeda. Promosi

merupakan salah satu alat dalam bauran pemasaran. Promosi penting

keberadaannya bagi suatu perusahaan. Aktivitas promosi menjadi ujung

tombak penerimaan pasar sasaran terhadap suatu produk. 9

Dalam melakukan promosi dapat menggunakan metode direct

marketing. Sistem pemasaran interaktif yang yang menggunakan satu atau

8 Koeswinarno, 2014, Efektivitas kelompok Bimbingan Ibadah Haji dalam memberikan pelayanan

dan Bi bingan Terhadap Ja a’ah haji, kementerian agama RI, jakarta, hal : 4

9 Kotler, philip dan Kevin Lane Keller, 2008, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas jilid dua ,

(13)

lebih media umum untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat

diukur pada suatu lokasi. Berbeda dengan periklanan, pendekatan direct

marketing ini ditunjukkan secara individu. 10

Bimbingan jama’ah haji merupakan bagian dari pembinaan,

pelayanan, dan perlindungan terhadap jama’ah haji yang menjadi salah satu

tugas pemerintah sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2008 tentang penyelenggraan ibadah haji.11 Dengan adanya keberadaan KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) dapat menjadi mitra

pemerintahan dalam pelaksanaan ibadah haji.12

“KBIH Al-Ichsan” merupakan lembaga sosial islam yang bergerak

dibidang manasik haji terhadap calon jamaah haji baik selama pembekalan

di tanah air maupun pada saat ibadah di tanah suci. Lokasi yayasan KBIH

Al-Ichsan berada di Jl. Ngemplak Rt. 22 Rw. 05 Desa Pagerwojo,

Kecamatan Buduran , Kabupaten Sidoarjo.

Peneliti sengaja memilih objek penelitian di KBIH Al-Ichsan

dikarenakan adanya hal yang menarik yaitu meskipun sistem pemasaran

yang digunakan dinilai cukup sederhana; tidak seperti KBIH yang lain yang

telah menganut modern marketings, tetapi jama’ah yang menggunakan jasa

KBIH tersebut cukup banyak. Hal itu disebabkan pengenalan jasa kepada

calon jamaah yang akan dituju menggunakan pendekatan secara langsung

sehingga dapat menjalin hubungan dengan para calon jama’ah.

10 Kotler, philip dan Kevin Lane Keller, 2008, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas jilid dua ,

Erlangga, jakarta, hal : 180

11 Kementerian agama RI, 2013, Tuntunan manasik haji dan umroh. Hal : 1

12 Koeswinarno, 2014, Efektivitas kelompok Bimbingan Ibadah Haji dalam memberikan pelayanan

(14)

Terdapat sebuah penelitian yang menyatakan bahwa dalam

menggunakan pemasaran langsung dapat memberikan pengaruh negatif dan

tidak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan. Tetapi disini

peneliti ingin membuktikan bahwa dengan menggunakan direct marketing

dapat memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan penjualan/

pemasaran jasa.

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas dan

pertimbangan-pertimbangan yang ada, maka penulis tertarik melakukan

penulisan dengan judul “Analisis Direct Marketing KBIH Al-Ichsan

Sidoarjo”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana sistem Direct Marketing yang dilakukan oleh KBIH al Ichsan

Sidoarjo?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem direct marketing yang dilakukan oleh KBIH

Al-Ichsan Sidoarjo.

D. Manfaat Penelitian

Diharapkan Penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan

masukan bagi pihak terkait mengenai faktor-faktor di dalam pemasaran

secara langsung yang dapat mempengaruhi keputusan calon jama’ah haji

dalam memilih lembaga bimbingan ibadah haji, sehingga dapat berguna

(15)

E. Definisi Konsep

Konsep atau pengertian merupakan salah satu unsur pokok dari

penelitian. Konsep sebenarnya adalah definisi secara singkat dari

sekelompok fakta atau gejala yang menjadi pokok perhatian.13 Untuk menghindari kemungkinan adanya kesalahpahaman dalam memahami

penelitian ini, dan guna mempermudah memahaminya, berikut akan

dijelaskan beberapa istilah yang dijadikan judul dalam penelitian ini, antara

lain :

1. Sistem

Sistem merupakan suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian

banyak bagian.14 Sistem yang digunakan untuk menunjuk pengertian pengertian metode pengatur organisasi dapat juga memiliki arti suatu bentuk

atau pola pengaturan, pelaksanaan, pemrosesan dan juga dalam pengetrtian

metode pengelompokan dan lain sebagainya.15 Dalam hal ini sistem merupakan beberapa komponen yang saling berhubungan dalam mencapai

suatu tujuan.

2. Direct Marketing

Secara tradisonal Direct Marketing dipandang sebagai suatu bentuk

khusus pemasaran dan periklanan, yang hanya sesuai untuk

produk-produk dan jasa yang ditawarkan.16

13 Koentjoroningrat, 1994, metode Penelitian Masyarakat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

hal:21

14 Amiri, tatang M, 1996, pokok-pokok teori sistem, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal : 1 15 Ibid. Hal : 3

16 Shim, Terence A, 2003, Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu, Erlangga,

(16)

Sedangkan menurut Direct Marketing Association memberikan

definisi Direct Marketing merupakan suatu sistem interaktif yang

menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk menghasilkan

suatu respon yang dapat diukur dan/atau transaksi di segala lokasi. 17

3. Hubungan Dengan Jama’ah

Menurut Howard Bonham, Vice Chairman, American National Red

Cross, hubungan masyarakat adalah suatu seni untuk menciptakan

pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperdalam

kepercayaan publik terhadap seseorang atau suatu organisasi/ badan.18 Sedangkan definisi lain yang terdapat dalam Webster’s Nesw

International Dictionary yang mengartikan hubungan masyarakat

merupakan suatu kegiatan dari organisasi untuk menciptakan dan

memelihara hubungan-hubungan yang sehat dan produktif dengan

masyarakat tertentu, sehingga dapat persesuaian dengan lingkungan

sekelilingnya yang berkaitan. 19

Dari kedua teori diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan dengan

jama’ah dapat diartikan sebagai suatu hubungan yang tercipta antara

pihak pelayanan jasa yaitu KBIH Al-Ichsan dengan konsumen yaitu

jama’ah yang bertujuan untuk menjalin silaturahim yang dapat

membangun kedekatan emosional sekaligus bertujuan menyampaikan

informasi tentang jasa yang ditawarkan.

17 Ibid. Hal 558

(17)

Setelah mengambil beberapa teori diatas, maka definisi konsep

dalam penelitian ini adalah suatu metode pengenalan suatu jasa dengan

menggunakan beberapa media dengan memanfaatkan jalinan

silaturrahmi yang dapat membangun kedekatan emosional sekaligus

bertujuan menyampaikan informasi tentang jasa yang ditawarkan.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan runtutan dan sekalaigus

kerangka berfikir dalam penulisan skripsi. Agar lebih memahami penulisan

skripsi ini, maka disusunlah sistematika pembahasan :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini disajikan dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui

secara jelas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep dan sistematika

pembahasan dalam penelitian ini.

Bab II : Kajian Teori

Bab ini peneliti menentukan teori apa yang sesuai dengan penelitian

ini. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori yang berkaitan

dengan pemasaran langsung dalam suatu bisnis jasa.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini, membahas secara detail mengenai metode yang digunakan

dalam upaya penelitian yang terdiri dari pendekatak dan jenis

penelitian, tahap-tahap penelitian, jenis dan sumber data, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, serta teknik validitas atau

(18)

memberikan gambaran secara utuh mengenai metode penelian yang

digunakan dalam penelitian. Sehingga hasil penelitian ini nantinya

diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirancang

pada sub bab rumusan masalah diatas.

Bab IV : Penyajian dan Analisis Data

Analisis data dalam bab ini membahas tentang hasil penelitian. Bab

ini mencakup tentang gambaran umum obyek penelitian, penyajian

data, serta pembahasan hasil penelitian (analisis data).

Bab V : Penutup

Penutup dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dan

(19)

BAB II

Kajian Teoritik

A. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian yang pertama berjudul “Analisis Sistem Pemasaran

Penjualan Langsung Berjenjang Syari’ah (PLBS) pada PT. Arminareka

Perdana Jakarta” oleh Ibnu Rijal . Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2013. Penelitian ini ditemukan dalam

menjalankan bisnis dengan metode pemasaran penjualan langsung maka

tercipta sistem yang baik yang dapat mempengaruhi pingkatan calon

jama’ah.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang

pemasaran langsung pada bidang jasa KBIH. Namun pembahasaannya

berbeda yaitu pada penelitian di atas membahas tentang penerapan

penjualan langsung sedangkan yang akan dilakukan ini membahas lebih

spesifik tentang direct marketing.

Penelitian yang kedua berjudul “Analisis Bauran Promosi Dalam

Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Daihatsu Pada PT. Jujur Jaya

Sakti Makassar” oleh Dwitha Ririn Tiyani, Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dab Bisnis Universitas Hassanuddin Makasar tahun

2012. Penelitian ini menemukan bahwa bauran promosi memiliki

pengaruh simultan yang sangat besar terhadap volume penjualan mobil

(20)

langsung menunjukkan bahwa penjualan pribadi memberikan pengaruh

negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang

promosi Namun pembahasaannya berbeda yaitu objek yang diteliti

berbeda. Pada penelitian sebelumnya pembahas tentang pemasaran

produk sedangkan penelitian yang akan datang membahas tentang

pemasaran jasa. Dan pembahas penelitian sebelumnya tentang

penerapan bauran promosi sedangkan yang akan dilakukan ini

membahas lebih spesifik tentang direct marketing.

Penelitian yang ketiga berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran

UMKM (Usaha Kecil Menengah) Tiara Handycraft Dalam Pemasaran

Produk” oleh Amelya Dian Agustin, Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu

Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel tahun

20116. Dalam penelitian ini ditemukan strategi pemasaran dilakukan

Tiara Handicraft dengan bantuan strategi MPR (Marketing Public

Relation) yang cukup efisien dan efektif. komunikasi secara langsung

yang dilakukan dengan penawaran produk secara langsung kepada

customer, sehingga customer dapat memberikan apresiasi terhadap

barang yang akan dipesan, melalui apresisai customer tersebut dapat

menjadi acuan bagi karyawan dan Tiara Handicraft untuk

mengembangkan kreatifitas dalam menghasilkan produk. Sedangkan

strategi secara eksternal dilakukan dengan bantuan media dan sosial

media. Dengan media, Tiara menerima tawaran talkshow pada

(21)

produk yang dihasilkan. Selain itu, terkadang media juga datang ke

rumah produksi Tiara Handicraft, guna meliput kegiatan sehari-hari

karyawan difabel Tiara Handicraft dalam pengerjaan hingga

menghasilkan suatu produk.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang

pemasaran. Namun pembahasaannya berbeda yaitu pada penelitian di

atas membahas tentang penerapan komunikasi yang digunakan dalam

pemasaran suatu produk, sedangkan yang akan dilakukan ini membahas

tentang pemasaran langsung dalam pemasaran suatu jasa. .

B. Kerangka Teori

1. Pemasaran Jasa

Menurut Christopern Lovelock & Lauren K Wright

pemasaran jasa adalah bagian dari system jasa keseluruhan dimana

perusahaan tersebut memiliki sebuah bentuk kontak dengan

pelanggannya, mulai dari pengiklanan sehingga penagihan, hal itu

mencakup kontak yang dilakukan pada saatpenyerahan jasa.18

Industri jasa saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat

besar dan bertumbuhnya pun sangat pesat. Pertumbuhan tersebut

selain diakibatkan oleh pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada

sebelumnya, juga disebabkan oleh munculnya jenis jasa baru,

sebagai akibat dari tuntutan dan perkembangan zaman. 19

(22)

Beberapa survey menunjukkan, kurang berkembangnya

bidang jasa dalam pemasaran bisnis juga disebabkan20 :

a. Umumnya kurang memiliki aktivitas marketing mix yang

dijalankan dalam bagian pemasaran

b. Kemungkinan kurang melakukan analisis pada daerah yang

ditawarkan

c. Kemungkinan dalam menangani periklanan, mereka lebih

banyak menggunakan tenaga interen daripada biro iklan di luar

perusahaan

d. Kemungkinan kurang memiliki suatu rencana penjualan yang

menyeluruh

e. Kemungkinan kurang program latihan penjualan

f. Kemungkinan kurang menggunakan perusahaan riset pemasaran

dan konsultan pemasaran

g. Kemungkinan kurang mengeluarkan biaya pemasaran yang

besar kalau kalau biaya itu dinyatakan sebagai persentase dari

penjualan kotor

2. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah sara dimana perusahaan

berusaha menginformasikan, membujuk dan mengingatkan

konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk

yang mereka jual. 21

20Syamsul Anam, 2014, Diktat Matakuliah Pengantar Manajemen Pemasaran, jurusan Manajemen

Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya.

21 Kotler, philip dan Kevin Lane Keller, 2008, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas, Erlangga,

(23)

Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi.

Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk

memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalankan fungsi

pemasaran, maka yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan

tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada

khalayak. 22

3. Bauran Promosi

Promosi Merupakan salah satu alat bauran pemasaran.

Promosi penting keberadaannya bagi suatu perusahaan. Aktivitas

promosi menjadi ujung tombak penerimaan pasar sasaran terhadap

suatu produk.

Menurut Etzel, Walker dan Stanton bauran promosi adalah

gabungan dari penjualan pribadi, periklanan, promosi penjualan,

humas, dan publisitas, yang diharapkan membantu organisasi untuk

mencapai tujuan pemasaran.

Alat-alat bauran promosi cukup beragam. Perusahaan

sebaiknya menggunakan alat-alat bauran promosi secara

terintegrasi. Alat-alat bauran promosi terdiri dari :

a. Periklanan (advertising)

Segala bentuk penyajian promosi ide, barang, atau jasa

secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang

memerlukan pembayaran. Media yang pada umumnya

digunakan untuk melakukan periklanan antara lain media cetak,

(24)

iklan media elektronik, papan nama, billboard, spanduk, folder,

dan katalog.23

b. Promosi penjualan (seles promotion)

Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan untuk

menarik respon pembeli yang lebih kuat dan lebih cepat,

termasuk efek jangka panjangseperti menjelaskan penawaran

produk dan mendorong penjualan yang menurun.24 c. Penjualan Pribadi (personal selling)

Keunggulan utama penjualan pribadi adalah terjadinya

komunikasi dua arah secara tatap muka antara penjual dan calon

pelanggan, sehingga penjual dapat mengetahui secara langsung

respon dari pelanggan.25

d. Hubungan masyarakat (public relation)

Bentuk komunikasi yang bertujuan menjalin relasi, baik

edengan berbagai stakeholder perusahaan melalui publisitas

positif, citra korporasi yang bagus dan dan penanganan rumor,

peristiwa, dan cerita negatif.26 e. Publisitas (publicity)

Cara yang digunakan untuk mewujudkan pengaruh secara

tidak langsung kepada pasar sasaran agar mereka mengetahui

dan menyukai produk dan perusahaan.27

23 Rosad dan RW. Suparyanto,2015, Manajemen Pemasaran, IN MEDIKA, Bogor, hal : 178

24 Kotler, philip dan Kevin Lane Keller, 2008, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas, Erlangga,

jakarta, hal : 190

(25)

f. Informasi dari Mulut Ke Mulut (Word Of Mouth)

Informasi dari mulut ke mulut adalah bentuk promosi dengan

cara menyebarkan informasi mengenai barang/ jasa melalui

obrolan dari seseorang ke orang lain. Peranan orang lain sangat

penting dalam mempromosikan barang/ jasa. Pelanggan akan

berbicara dengan pelanggan lain yang berpotensial tentang

pengalaman dan menerima jasa tersebut, sehingga Informasi dari

mulut ke mulut ini memiliki pengaruh terhadap pemasaran

barang/ jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi yang

lain.28

4. Direct Marketing

Secara tradisonal Direct Marketing dipandang sebagai suatu

bentuk khusus pemasaran dan periklanan, yang hanya sesuai untuk

produk-produk dan jasa yang ditawarkan. Sedangkan menurut

Direct Marketing Association memberikan definisi Direct

Marketing merupakan suatu sistem interaktif yang menggunakan

satu atau lebih media periklanan untuk menghasilkan suatu respon

yang dapat diukur dan/atau transaksi di segala lokasi. 29

Tujuan pemasar melakukan direct marketing adalah untuk

membina hubungan dengan pelanggan agar dapat megukur respon

pelanggan dengan segera. Direct marketing dilakukan dengan

28 Tri, Niken Hapsari, 2010, Seluk beluk promosi dan bisnis cerdas beriklan untuk usaha kecil dan menengah, A plus, Jogjakarta, hal 33

29 Shim, Terence A, 2003, Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu, Erlangga,

(26)

menggunakan periklanan respon langsung, surat langsung (termasuk

katalog), telemarketing, dan penjualan langsung.30

Direct marketing tidak harus dilakukan dengan bertatap

muka secara langsung, tetapi pemasarannya ditunjuk secara

langsung kepada seseorang.31 Direct marketing dapat menjangkau calon pelanggan pada saat yang tepat dan dibaca oleh calon

pelanggan yang lebih memiliki prospek. Direct Marketing

memungkinkan pemasar menguji media dan pesan alternatif untuk

menemukan pendekatan yang paling efektif dari segi biaya. Direct

Marketing juga membuat penawaran dan strategi pemasar langsung

yang kurang dapat dilihat oleh pesaing. Direct Marketing juga dapat

mengukur respon terhadap kampanye mereka.32

Direct marketing mulai dilirik oleh berbagai manfaat karena

memiliki manfaat seperti, dapat memilih daftar alamat yang memuat

nama dengan karakteristik yang spesifik, membuat tawaran yang

sulit dilihat oleh pesaing, informasi dapat langsung dipahami oleh

calon pembeli yang berminat, dapat mengukur tanggapan dari

konsumen sehingga dapat digunakan untuk membuat keputusan

yang lebih menguntungkan.33 Bentuk umum direct marketing dapat

30 Ibid, hal 559

31 Tri, Niken Hapsari, 2010, Seluk beluk promosi dan bisnis cerdas beriklan untuk usaha kecil dan menengah, A plus, Jogjakarta, hal 30

32 Kotler, philip dan Kevin Lane Keller, 2008, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas, Erlangga,

jakarta, hal : 241

(27)

menggunakan direct response, direct mail, database, direct selling,

telemarketing, digital marketing.34

a. Direct respon

Pemasaran melalui direct respon atau respon langsung dapat

melalui surat langsung atau media lainnya untuk menyampaikan

pesan yang mendorong para pembeli untuk membeli secara

langsung dari pemasangan iklan. Pemasaran melalui direct

respon juga menggunakan majalah, dan media lain dengan

maksud menciptakan tindakan langsung dari pelanggan.35 Pada umumnya, ada tiga ciri khas yang menggolongkan

sebagai respon langsung, yaitu36 :

1) Memberikan penawaran tertentu

2) Bisikan semua informasi yang perlu bagi prosspek untuk

membuat keputusan

3) Memasukkan penggunaan sarana lain untu respon

(kupon, nomer telepon, atau keduanya), untuk

menfasilitasi tindakan langsung.

b. Direct Mail

Pengiriman surat secara langsung (direct mail) kepada

konsumen melalui internet pada dasarmya adalah sama dengan

mengirim surat dengan perantara kurir. Pengiriman surat atau

34 Rosad dan RW. Suparyanto,2015, Manajemen Pemasaran, IN MEDIKA, Bogor, hal : 180 3535 Terence A. Shimp,2003, Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu edisi ke lima, Erlangga, Jakarta, hal : 559

(28)

pesan cenderung mulai meninggalkan cara lama menggunakan

perantara kurir yang cenderung lambat dan menggantikannya

dengan media elektronis seperti SMS, elektronik mail (e-mail),

dan sebagainya dengan yang lebih cepat. 37 Pengiriman surat secara elektronis merupakan upaya untuk menjangkau

konsumen yang memiliki kebutuhan khusu melalui pesan yang

spesifik.

Direct mail atau pemasaran surat langsung dapat mengacu

pada setiap bahan periklanan yang dikirim langsung kepada

orang yang akan dipengaruhi oleh si pemasar. Dalam hal ini

dapat berbentuk seperti surat, kartu pos, kalender, folder,

katalog, dan lain sebagainya.Terdapat ciri khusus dalam direct

marketing yaitu38 :

1) Kemampuan menjangkau sasaran.

Surat langsung dapat mentargetkan sekelompok orang

yang ditetapkan dengan jelas.

2) Dapat diukur

Surat langsung memungkinkan untuk mengetahui secara

tepat efektivitas usaha yang telah dilakukan karena

pemasar dengan tepat seberapa banyak surat yang

dikirim dan seberapa banyak orang yang menjawab.

3) Dapat dipertanggung jawabkan

37 Morisan, 2014, Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu edisi pertama,Kencana,

Jakarta, hal : 334

38 Terence A. Shimp,2003, Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu edisi ke lima,

(29)

Setiap keputusan bisnis harus dapat dipertanggung

jawabkan hasilnya. Para komunikator pemasaran

semakin dituntut untuk menyederhanakan hasil hasil

usaha komunikasi mereka. Surat langsung

menyederhanakan tugas ini. Karena hasil langsung siap

untuk ditunjukkan para menejer merek dapat

menyesuaikan anggaran yang dialokasikan untuk surat

langsung.

4) Feksibel

Karena surat langsung yang efektif dapat dibuat dengan

relatif cepat, sehingga memungkinkan perusahaan untuk

meluncurkan suatu pemasaran surat langsung sesuai

perubahan yang terjadi dilingkungannya. Surat langsung

menawarkan manfaat yang memungkinkan pemasar

untuk menguji ide ide komunikasi dalam sekala kecil

dengan cepat dan tanpa diketahui oleh pesaing. Surat

langsung juga fleksibel dalam bentuk, warna, dan

ukuran. Selain itu untuk mengubah surat langsung relatif

sederhana, dan tidan mahal.

5) Efisien.

Surat langsung memungkinkan untuk mengarahkan

usaha komunikasi hanya kepada kelompok yang

(30)

target tersebut lebih besaar dibandingkan dengan usaha

pemasaran masal.

Menurut Ducan, direct mail memiliki sejumlah keunggulan

sebagai media pemasaran langsung39 :

1) Lebih selektif. Surat langsung memungkinkan penetapan

target secara lebih tepat.

2) Pemilihan format yang terbatas. Surat langsung lebih kuat

daalam proses personalisasi.

3) Surat langsung melibatkan konsumen

c. Database

Pengiriman surat langsung yang berhasil mengharuskan

adanya database dikomputer. Alamat - alamat yang ada di

database ini harus masih aktif sehingga dapat dihubungi.

Database memungkinkan kontak dengan para pelanggan yang

ada sekarang atau calon pelanggan yang akan diakses, atau

disampaikan oleh perusahaan yang memiliki database tentang

alamat alamat surat atau nomor telepon.40

Prusahaan pemasaran berbasis data menyediakan segala

pelayanan one stop service, yaitu dengan memberi nama, alamat,

kualifikasi calon konsumen, dan juga memberikan jasa untuk

mengirimkan pesan pemasar kepada calon konsumen.41

39 Amin, Totok Soefijanto dan ika karlina idris, 2012, Komunikasi pemasaran di Indonesia,

Gramedia, Jakarta, hal 124

40 Terence A. Shimp,2003, Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu edisi ke lima,

Erlangga, Jakarta, hal : 568

(31)

Pada umumnya, suatu alamat adalah segala sesuatu yang

menempatkan pelanggan secara unik dalam waktu dan ruang

dalam database, sehingga respon, tindakan pemasaran, dan

responded dapat dicocokkan. Suatu database yang up-to-date

memberikan pada perusahaan sejumlah aset, termasuk

kemampuan untuk :42

1) Mengupayakan pemasaran langsung kepada orang yang

merupakan prospek terbaik untuk penawaran.

2) Menawarkan berbagai pesan kepada kelompok

pelanggan yang berbeda

3) Menciptakan hubungan jangka panjang dengan para

pelanggan

4) Meningkatkan produktivitas komunikasi pemasaran

5) Mengkalkulasi nilai seumur hidup dari suatu pelanggan

atau calon pelanggan.

d. Telemarketing

Telemarketing (pemasaran jarak jauh) dapat membantu

perusahaan dalam meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya

penjualan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Perusahaan

menggunakan pusat panggilan untuk telemarketing kedalam

(menerima telpon dari pelanggan dan Telemarketing keluar

memulai telepon ke prospek dan pelanggan).43

42 Terence A. Shimp,2003, Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu edisi ke lima,

Erlangga, Jakarta, hal : 568

43 Kotler, philip dan Kevin Lane Keller, 2008, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas jilid dua ,

(32)

Batu dan Wyman (1986) menyatakan bahwa telemarketing

adalah rangkaian aplikasi yang terintegrasi dan sistematis

dengan media telekomunikasi dan teknologi pengolahan

informasi berikut sistem manajemen informasi pemasaran.44

Telemarketing juga memiliki kelemahan yang signifikan.

Kelemahan utamanya adalah telemarketing tidak dapat

digunakan pada produk yang memerlukan visualisasi dan

pemahaman.45

Pemasaran melalui telepon merupakan bentuk dominan dari

pemasaran langsung. Telemarketing meliputi telemarketing

berdasarkan pemakaian telepon pemakaian telpon keluar dan

telemarketing berdasarkan pemakaian telepon pemakaian telpon

masuk sebagai berikut :

1) Telemarketing keluar (outbond telemarketing)

banyak perusahaan menggunakan telepon untuk

mendukung bahkan menggantikan wiraniaga

konvensional. Telemarketing keluar digunakan bersama

sama dengan periklanan, surat langsung, penjualan

katalog, dan penjualan tatap muka.46

2) Telemarketing masuk (incoming telemarketing)

44 Amin, Totok Soefijanto dan ika karlina idris, 2012, Komunikasi pemasaran di Indonesia,

Gramedia, Jakarta, hal : 124

45 Ibid, hal : 125

46 Terence A. Shimp,2003, Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu edisi ke lima,

(33)

Pemasaran melalui telepon masuk dapat meliputi pilihan

nomor bebas pulsa dan pelayanan nomor dial yang bukan

merupakan panggilan gratis bagi pemakai. Untuk

melaksanakan program telemarketing melalui telepon

masuk dengan berhasil, perusahaan harus dapat

meyakinkan bahwa kebutuhan bagi calon pelanggan

dapat terpenuhi.

e. Kajian Teori Berdasarkan Perspektif Islam

Syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis

yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan

nilai dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam

keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip

muamalah (bisnis) dalam Islam. Ini artinya bahwa dalam syariah

marketing, seluruh proses, baik proses penciptaan, proses

penawaran, maupun proses perubahan nilai, tidak boleh ada hal-hal

yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang

Islami.47 Maka strategi pemasaran Islam adalah puncak dari marketing itu sendiri. Spiritual marketing adalah sebagai jiwa dalam

bisnis. Ia bagai pelita yang menerangi lingkungannya, memancarkan

cahaya kebenaran, di tengah-tengah kegelapan. Meluruskan

praktik-praktik pemasaran yang menyimpang seperti kecurangan,

(34)

kebohongan, propaganda, iklan palsu, penipuan, kezaliman, dan

sebagainya.48

Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh Rasulullah yang

pertama, Strategi harga. Strategi Harga yang digunakan oleh Nabi

Muhammad SAW berdasarkan prinsip suka sama suka. Dalam

al-Qur’an dijelaskan sebagai berikut: dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka di antara kamu. Dan jangalah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu.

QS. An-nisa’ (4) 29.

Ayat diatas menjelaskan bahwa mencari harta diperbolehkan

dengan cara berniaga dengan dasar kerelaan kedua belah pihak tanpa

suatu paksaan. Dalam upaya mendapatkan kekayaan tidak boleh ada

unsur zalim kepada orang lain, baik individu atau masyarakat. 49 Strategi harga yang digunakan Rasulullah SAW yang lain

adalah prinsip tidak menyaingi harga orang lain dan tidak

menyongsong membeli barang sebelum dibawa ke pasar serta tidak

berbohong. Dan strategi lain yang diterapkan adalah dengan prinsip

untuk membantu orang lain. Nabi Muhammad pun menetapkan

harga suatu barang yang dijual walaupun dengan sahabat dan

(35)

kerabat terdekatnya.50 Kedua, Strategi Tempat. Pemilihan Tempat Nabi Muhammad SAW lebih menganjurkan untuk berjual beli di

pasar.

Pada masa Rasulullah SAW orang banyak membeli

makanan dari rombongan orang-orang berkendaraan. Nabi

Muhammad SAW mengirim utusan kepada mereka supaya

melarang mereka menjual makanan di tempat mereka beli, sehingga

mereka dipindahkan ke tempat menjual makanan.

Ketiga, Strategi Promosi. Promosi yang dilakukan oleh

Rasulullah SAW lebih menekankan pada hubungan dengan

pelanggan, meliputi berpenampilan menawan, membangun relasi,

mengutamakan keberkahan, memahami pelanggan, mendapatkan

kepercayaan, memberikan pelayanan hebat, berkomunikasi,

menjalin hubungan yang bersifat pribadi, tanggap terhadap

permasalahan, meciptakan perasaan satu komunitas, berintegrasi,

menciptakan keterlibatan dan menawarkan pilihan.51

Penampilan Rasulullah ketika mempromosikan barang yang

dijual dangat menawan dengan wajah yang tampan, muka yang

ceria, telapak tangan yang lembut dan bau keringat yang harum.

Beliau menyatakan bahwa membangun silaturrahim atau

membangun relasi merupakan kunci keberhasilan dalam pemasaran.

50 Abdullah Sahroni, , Implementasi Strategi Pemasaran Rasulullah Dalam Konteks Kontemporer (Analisis di Swalayan Pamella Yogyakarta dan La Tansa Gontor Ponorogo), (online), jilid XV NO. 1 hal. 123

(36)

Memahami pelanggan dan lebih mengutamakan keberkahan

daripada keberhasilan penjualan, merupakan salah satu strategi

promosi yang dilakukan Rasulullah.52

ْ ْنم ق خ دحا سْفن ن م م خ لا م ب او تا س نلا يأ ي

ْنم ثب ج

ْم ْي ع ك َ إ حْ ْْا هب ولء ست لا َ او تا ء سن ا يثك َ ج

يق

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah

menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah

memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. QS. An-Nisa (4) 1

Dari ayat ini Allah memerintahkan kepada manusia agar

bertaqwa kepada Allah, yang menciptakan manusia dari seorang diri

yaitu Adam. Kemudian dari diri yang satu itu Allah menciptakan

pula pasangannya yang biasa disebut dengan nama Hawa. Dari

Adam dan Hawa berkembang biaklah manusia. Kemudian Allah

memerintahkan manusia untuk bertaqwa kepada-Nya. Allah juga

memerintahkan agar manusia selalu memelihara silaturrahmi antara

keluarga dengan membuat kebaikan dan kebajikan yang merupakan

(37)

ديس أ يبأ ْنع ْلا يف ق هيبأ د لْهأ لج لا ل ي ْ أ ْلا بأ إ و ي م س هْي ع

هْج ْيغ ْنم ع نْبا ْنع ثيدحْلا ا ه ْدق حيحص د نْسإ ا ه سيع وبأ ق

(38)

BAB III

Metode Penelitian

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metodologi penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu.54 Metode penelitian akan menjadi suatu cara atau proses yang digunakan di dalam melakukan penelitian serta

menjadi alat bagi peneliti dalam melakukan analisis data yang ada.

Sehingga, dapat menemukan sebuah kesimpulan dari penelitian tersebut.

Sesuai dengan judul penelitian yang diajukan yaitu “Analisis Direct

Marketing KBIH Al-Ichsan Dalam Menjalin Hubungan Dengan Calon

Jama’ah” Maka pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan

penelitian lapangan dalam kategori penelitian kualitatif. Metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme.55

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif

deskriptif. Jenis penelitian deskriptif bermaksud membuat penyandaran

secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat

populasi tertentu.56Dalam artian peneliti mengurai secara mendalam

Bagaimana sistem Direct Marketing yang dilakukan oleh Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji Al-Ichsan Sidoarjo yang merupakan objek

penelitian ini.

54 Sugiyono, 2014. Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D cetakan XXI. Alfabeta,

Bandung, hal. 2

55 Ibid, hal : 9

(39)

B. Lokasi Penelitian

Yayasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Ichsan

Sidoarjo bertempat di Jln. Ngemplak Rt. 22 Rw. 05 Desa Pagerwojo

Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Pemilihan lokasi tersebut

berdasarkan atas pertimbangan selain dikarenakan yayasan tersebut

menggunakan metode pemasaran langsung, lokasi penelitian mudah

dijangkau oleh peneliti, dengan harapan pelaksanaan berjalan dengan

lancar.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, data adalah keterangan atau

bahan nyata yang dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan).57 Sedangkan yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah

subjek dimana data dapat diperoleh. Jenis data penelitian terdiri dari dua

macam sebagai berikut :

a. Data primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data yang

pertama di lapangan atau sumber pertama di mana sebuah data

dihasilkan.58 Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data atau data yang diperoleh langsung dari sumbernya,

diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam hal ini, data yang

diambil adalah data tentang bagaimana sistem Direct Marketing

57 Kbbi.web.id/data

58 Burhan Bungin, 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Airlangga University Press, Surabaya, hal.

(40)

(pemasaran langsung) yang dilakukan oleh KBIH al Ichsan Sidoarjo

yang akan diperoleh dari :

1) Owner : sebagai pemilik

2) Staf : sebagai pihak yang melakukan promosi dan pengenalan

jasa kepada calon jama’ah

3) Pelanggan : sebagai konsumen yang menerima promosi secara

langsung dan pengenalan jasa dari pihak pelaku bisnis jasa.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh ke dua setelah data

primer. Data tersebut diperoleh dari bahan perpustakaan dan peneliti

secara tidak langsung dengan melalui media perantara. Misalnya

orang lain atau melalui perantara dokumentasi, atau data yang bukan

diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari

jurnal atau majalah.

2. Sumber Data

Sumber data merupakan datautama dicatat melalui catatan tertulis

atau melalui perekaman dan pengambilan foto. Pencatatan sumber data

utama melalui wawancara atau pengamatan serta merupakan hasil usaha

dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya.59 D. Tahap – Tahap Penelitian

1. Tahap pra lapangan

a. Menyusun Rancangan Penelitian

(41)

Rancangan penelitian yang dimaksud adalah proposal

penelitian. Dalam hal ini ditempatkan pada BAB I, BAB II, BAB

III, yang berisi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, sistematika

pembahasan, kajian teoritik dan metode penelitian.

b. Memilih Lapangan Penelitian

Peneliti memilih lapangan penelitian dan menentukan bagian

yang akan diteliti yaitu Analisis Direct Marketing KBIH ( Al-Ichsan

Dalam Menjalin Hubungan Dengan Calon Jama’ah.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

melakukan penggalian data atau informasi tentang objek penelitian

yang akan diteliti. Kemudian, ada ketertarikan yang timbul dalam

diri peneliti untuk menjadikan sebagai objek penelitian, karena

dirasa sesuai dengan disiplin ilmu peneliti selama ini.

c. Mengurus Perizinan

Peneliti perlu mengetahui siapa yang berkuasa dan

berwewenang untuk mengeluarkan dan memberikan izin penelitian

skrisi. Dalam hal ini peneliti mengurus perizinan kepada Porgaram

studi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel

Surabaya, untuk mendapatkan izin dari pihak lembaga sebagai legal

formal untuk menggali data tentang Analisis Direct Marketing

KBIH Al-Ichsan Sidoarjo.

(42)

Pada tahap ini, barulah memulai berorientasi lapangan, akan

tetapi dalam hal-hal tertentu peneliti memulai keadaan lapangan itu

sendiri, seperti menanyakan hal-hal yang ringan.

Peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian lapangan

terhadap objek yang dijadikan bahan penelitian. Dengan

pertimbangan bahwa objek tersebut belum ada yang meneliti, dan

memiliki menarik untuk dijadikan objek penelitian. Serta dengan

pertimbangan bahwa objek tersebut juga relevan, jika dibedakan

dari sudut disiplin keilmuan.

e. Memilih dan Memanfaatkan Informasi

Informan merupakan orang dalam latar penelitian. Dalam hal

ini peneliti memilih informan yang akan memberikan data atau

informasi mengenai focus yang akan dibahas. Informal tersebut

adalah dari pihak owner, staf dan pelanggan di yayasan KBIH

Al-Ichsan.

f. Menyiapkan Peralatan Penelitian

Peneliti tidak hanya mempersiapkan peralatan tetapi juga

alat-alat untuk penelitian yaitu seperangkat alat tulis dan alat

perekam sebagai alat untuk menggali dan mengumpulkan data dari

informan.

Untuk alat perekam, sebagaimana pada umumnya sering

dilakukan oleh wartawan media berita yaitu menggunakan

handphine yang bisa merekam suara. Lebih tren jaman modern

(43)

a. Tahap pekerjaan lapangan

1) Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri

Untuk memasuki tahap pekerjaan lapangan, peneliti perlu

memahami latar belakang penelitian terlebih dahulu. Selain itu,

peneliti juga harus mempersiapkan dirinya, baik secara fisik maupun

mental, serta tidak melupakan etika.

Peneliti menjelaskan pada informan bahwa, penelitian yang

berjudul “Analisis Direct Marketing KBIH Al-Ichsan Dalam

Menjalin Hubungan Dengan Calon Jama’ah.” peneliti menggali

data tentang pemasaran langsung yang digunakan untuk

mempromosikan jasa yang ditawarkan. Sehingga, lembaga

kepanduan tersebut menjadi lembaga lebih mampu bersaing dengan

yayasan yang serupa.

2) Memasuki Lapangan

Dalam lapangan penelitian, peneliti memposisikan diri

dalam lingkungan objek penelitian dengan cara menjalin hubungan

keakraban. Salah satunya adalah dengan saling mengenal satu sama

lain dengan subjek, serta tidak lupa menjaga kesopanan.

3) Berperan serta mengumpulkan data

Peranan peneliti pada lokasi penelitian memang harus

dibatasi dan terjadwal. Jadwal penelitian hendaknya, telah disusun

secara tepat, hati-hati dan luwes karena untuk mengantisipasi

keadaan lapangan yang susah untuk diramal. Namun, tidak

(44)

peneliti dapat melakukan pengumpulan data. Maka, peneliti dapat

terlibat langsung dalam kegiatan yang sedang terjadi dalam lokasi

penelitian, serta mengumpulkan dan mencatat data yang diperlukan

yang kemudian dianalisa secara intensive.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan, dan berpartisipasi secara langsung pada objek penelitian,

guna memperoleh data yang diperlukan. Dalam hal ini, peneliti

menggunakan teknik observasi partisipatif moderat, dimana peneliti

dalam mengumpulkan data observasi partisipatif dalam beberapa

kegiatan akan mengikutinya, namun tidak semuanya.60

Dalam teknik observasi ini peneliti melihat dan mengamati sendiri,

kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi

pada keadaan sebenarnya. Observasi yang akan dilakukan oleh peneliti

adalah bagaimana proses pemasaran dan pelayanan yayasan KBIH

Al-Ichsan kepada pelanggan, serta mengamati pelanggan dalam

menggunakan jasa bisnis ini dan pelayanannya.

2. Wawancara

Burhan Bungin berpendapat bahwa, “Wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak,

yaitu pewawancara dan narasumber atau informan.”61 Sejalan dengan itu,

Stewart dan Cash mendefinisikan wawancara lebih terperinci,

sebagaimana yang dikutip oleh Haris Herdiyansyah, sebagai berikut:

60 Sugiyono, 2014. Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D cetakan XXI. Alfabeta,

Bandung, hal. 227

61 Burhan Bungin, 2001. Metodologi penelitian kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya,Bandung, hal.

(45)

“Wawancara diartikan sebagai sebuah interaksi yang di dalamnya terdapat pertukaran atau berbagi aturan, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi. Wawancara bukanlah suatu

kegiatan dengan kondisi satu orang melakukan/memulai

pembicaraan sementara yang lain hanya mendengarkan, akan tetapi adanya interaksi yang berkesinambungan antara pewawancara dan

informan”.62

Wawancara atau interview merupakan metode yang digunakan oleh

peneliti dalam penggalian data, dengan cara menanyakan langsung

kepada informan atau responden. Wawancara dapat dilakukan dengan

cara mengajukan pertanyaan spontan atau dengan menggunakan

pedoman wawancara. Kemudian peneliti merekam atau mencatat hasil

dari wawancara.Informan pertama yang akan diwawancarai adalah

manajer. Yang merupakan pemilik ide dan pengelola bisnis. Yang kedua

adalah general manajer sevagai penanggung jawab sekaligus pengontrol

jalannya proses kinerja staf. Yang ketiga adalah tiga orang staf

pelayanan dan pemsaran. Dan yang keempat adalah tiga orang

pelanggan yang pernah menggunakan jasa yayasan KBIH Al-Ichsan

Sidoarjo.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen dan cenderung menjadi data skunder.

Pemakaian metode dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah ilmiah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan

lain sebagainya.63

62 Haris Herdiyansyah, 2010. Metodologi penelitian kualitatif. Salemba Empat, Jakarta, hal. 118 63 Sugiyono, 2014. Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D cetakan XXI.

(46)

Setelah peneliti melakukan pengamatan dokumentasi, lalu, peneliti

memohon izin untuk meminta copyan data dokumentasi kepada lembaga

yang berhak. Metode dokumentasi, akan mendukung hasil penelitian

dengan metode wawancara dan observasi.

F. Teknik Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif, menjaga keabsahan data yang diperoleh

merupakan faktor utama. Maka dalam melakukan keabsahan data peneliti

perlu memeriksa data kembali sebelum diproses dalam bentuk laporan yang

disajikan. Agar tidak terjadi kesalahan, maka peneliti melakukan uji

kredibilitas data.

Dalam hal ini, teknik validitas data yang digunakan oleh peneliti adalah

teknik Triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data

dengan cara menggabungkan dari berbagai teknik, dan sumber data yang

telah diperoleh. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik

observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama. Sedangkan, triangulasi sumber berarti peneliti

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang

sama.64

Peneliti menggabungkan semua hasil penelitian, baik dari wawancara,

observasi dan dokumentasi. Dengan kata lain, triangulasi merupakan

menguji keabsahan dari hasil penelitian dengan peneliti, metode, teori, dan

64 Sugiyono, 2014. Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D cetakan XXI. Alfabeta,

(47)

sumber data.65Jika sudah dipastikan triangulasi memiliki hasil yang sama dari awal hingga akhir, maka data yang diperoleh dianggap kredibel.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam tahap triangulasi

data sebagai berikut:

a. Peneliti melakukan pengecekan tentang hasil dari pengamatan

wawancara, maupun hasil data yang diperoleh dengan cara

observasi dan dokumentasi.

b. Penulis meneliti apa yang dikatakan informan tentang pemasaran

jasa yayasan KBIH Al-Ichsan, secara umum dengan mengecek data

yang sudah ada apakah sesuai atau tidak.

c. Membandingkan pendapat dan atau perspektif informan satu

dengan informan yang lain.

d. Membandingkan wawancara dengan isi dokumen

Dengan demikian data yang dikumpulkan peneliti dapat

dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.

G. Teknik Analisis Data

Aktivitas peneliti dalam menganalisis data melalui tiga tahapan, yaitu

mereduksi data, data display, dan conclusion drawing/verification. Tahap

pertama, peneliti mereduksi data. Dalam hal ini, peneliti memperoleh data dari

lapangan dalam jumlah yang banyak, acak, dan tidak teratur sehingga perlu

dilakukan reduksi data. Adapun hasil dari mereduksi data, peneliti lebih

65 Burhan Bungin, 2007. Penelitian kualitatif komunikasi, ekonomi, kebijakan public, dan ilmu

(48)

memfokuskan pada pemasaran yayasan dan jalinan hubungan yang digunakan

yayasan KBIH Al-Ichsan Sidoarjo.

Tahap kedua, peneliti mengkoordinasi data, menyusun data dalam

bentuk suatu pola hubungan sehingga semakin mudah dipahami. Bentuk

display data sering digunakan dalam penyajian data kualitatif berbentuk teks

naratif. Agar peneliti lebih memahami data yang di display, peneliti melakukan

pengujian apa saja yang diperoleh dilapangan dan di dukung dengan data yang

di temukan seperti dengan dokumentasi maupun wawancara tidak terstruktur.

Dengan demikian, hasil data display memudahkan peneliti dalam upaya

pemaparan dan penegasan kesimpulan.

Tahap ketiga, peneliti mencari hubungan antara hasil penyajian data

dengan teori yang telah dikemukakan dalam bab dua. Hasil penggabungan

antara penyajian data dengan teori ditampilkan dalam analisis data. Hasil dari

analisis data disajikan dalam bentuk kesimpulan. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Sehingga, peneliti perlu melakukan verifikasi data jika tidak

ditemukan bukti yang kuat saat penelitian dilapangan. Temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masi remang-remang

(49)

BAB IV

ANALISIS SISTEM DIRECT MARKETIG KBIH AL-ICHSAN DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN CALON JAMA’AH

A. Gambaran Umum KBIH Al-Ichsan Sidoarjo 1. Sejarah dan Profil KBIH Al-Ichsan

KBIH Al-Ichsan merupakan salah satu lembaga yang menyelenggarakan

bimbingan ibadah haji dan umroh. KBIH Al- Al-Ichsan Rahmah didirikan oleh H.

Ach. Khusaini, AQ pada tahun 2005. Sebelum mendirikan KBIH Al-Ichsan, sejak

tahun 1997 Abah khusaini telah berkecimpung di dunia pelayanan haji bersama

rekan kerjanya.

Setelah dirasa siap dan mampu barulah beliau meminta restu kepada ulama’

untuk mendirikan KBIH dan restu tersebut tlah didapat asalkan dengan catatan

mampu dalam segala hal, baik dari segi ilmu, visi dan Harta benda. Pada tahun 2005

KBIH Al-Ichsan lulus izin operational. KBIH Al-Ichsan telah mendapat izin resmi

dari Kementerian Agama Sidoarjo sesuai dengan surat surat keputusan No.1614

Tahun 2014. Saat ini dengan perubahan zaman, makin banyak muncul Kelompok

Bimbingan lain. Saat ini jumlah dari KBIH Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 sekitar

223 KBIH tersebar di beberapa kota di Jawa Timur.66 Akta izin KBIH Al-Ichsan :

a) Akta pendirian yayasan al-Ichsan

Nomer : 01, Notaris. Bintarto Triatmodjo, SH

Tanggal : 02 Mei 2005

b) Izin haji (KBIH)

66Departemen Agama, Daftar jumlah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Provinsi Jawa Timur

(50)

Nomer : Kw. 13. 3/1/Hj.01/1355/2005

Tanggal : 8 Juni 2005

c) Izin operasional KBIH Kemenag RI

Nomor : 1614 tahun 2014

Tanggal : 29 Desember 2014

2. Letak Geografis KBIH Al-Ichsan Sidoarjo

Lokasi KBIH Al-Ichsan yang berada di Jl. Ngemplak Rt. 22 Rw. 05

Desa Pagerwojo Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. KBIH ini berada

ditengah pemukiman yang tidak jauh dari jalan raya. Dengan

batasan-batasan sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Pagerwojo

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan makam mbah Ali Mas’ud

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Jl. H. Ali Mas’ud

d. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Pagerwojo

3. Visi dan Misi

Visi : Menyelenggarakan bimbingan haji agar dapat menyempurnakan

ibadah haji dan umrah semata karena Allah SWT menuju cita-cita

haji mabrur.

Misi :

1. Membimbing jamaah haji dan umrah untuk mencapai

ibadah yang sempurna.

2. Mengantarkan jamaah haji dan umroh yang berwawasan

(51)

3. Sebagai mitra pemerintah yang ikut serta mensukseskan

penyelenggaraan ibadah haji.

4. Menyelenggarakan Perjalanan Umrah yang berkualitas dan berstandar

Syari’at Islam.

5. Menjadikan Jama’ah yang berwawasan Islami dan dapat menjaga

kemabruran Umrah.

6. Peningkatan ibadah dan kepuasan Jama’ah sebelum, waktu dan setelah

umrah adalah cita-cita kami.

Produk yang ditawarkan

a. Haji Reguler

Syarat pendaftaran:

1) Mengisi formulir pendaftaran dengan melampirkan:

(a) Foto copy bukti lunas setoran awal BPIH dari Bank (2 lembar)

(b) Foto copy bukti pendaftaran dari Departeman Agama (SPPH)

(2lembar)

(c) Foto copy KTP yang masih berlaku (2 lembar)

(d) Pas photo berwarna ukuran 3x4 (10 lembar)

(e) Foto copy KSK

(f) Foto copy surat nikah / ijazah / akte kelahiran

2) Buku tabungan haji dengan saldo Rp. 25.100.000,-

b. Badal Haji (Haji Amanah)

Syarat pendaftaran :

1) Identitas diri yang akan di badalkan

(52)

(b) Alamat

2) Foto (1 lembar)

3) Biaya Rp. 7.500.000

c. Fasilitas bimbingan KBIH Al-Ichsan

1) Buku Materi Manasik Haji

2) Buku Do’a Manasik Haji

3) Pakaian Seragam Bryan Makkah

4) Buku Kenangan Atau Memory Haji

5) Membantu Pelaksanaan Haji Amanah Dan Dam (Denda)

6) Syahadah Atau Piagam Haji dan Badal Haji

7) Foto Kenangan.

1. Jumlah jama’ah KBIH Al-Ichsan

2. Struktur Organisasi KBIH Al-Ichsan

Dalam menjamin kelancaran kegiatan operasional, diperlukan suatu

koordinasi diantara semua jenjang agar kegiatan-kegiatan dapat terlaksana

dengan tertib sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Untuk mengatur 0

20 40 60 80 100

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Jama'ah KBIH Al-Ichsan

(53)

mekanisme penyelenggaraan aktivitas yang ada di KBIH Al-Ichsan, dibentuk

suatu struktur organisasi yang mengklasifikasikan bidang-bidang pekerjaan dan

tugas masing-masing anggota. Struktur organisasi diharapkan dapat

meminimalisir kemungkinan-kemungkinan komunikasi yang kurang baik yang

bisa mengakibatkan beberapa hal yang saling tumpang tindih dalam

melaksanakan aktivitas kerja KBIH Al-Ichsan. Adapun struktur organisasi

(54)

Susunan Pengurus

Bagan 3.1

Penasehat

KH. Imam Kasman

KH. Ma’sum Akhmad

Ketua

Ust. H. Achmad Khusaini, AQ

Wakil ketua

Drs. KH. A. Khusairi

Bendahara H. Abd. Majid, S. Fil.I Sekertaris

H. Achmad Zaeni, S. Sos.I

Pembimbing KH. Abd. Mutholib, BA

Ust. H. Ach. Khusaini, AQ

Drs. KH. A. Khusairi

Anggota Hj. Nuryanti Afida

(55)

Keterangan susunan struktur lembaga KBIH Al-Ichsan:

1. Penasehat : KH. Imam Kasman

KH. Ma’sum Akhmad

2. Ketua : Ust. H. Achmad Khusaini, AQ

3. Wakil ketua : Drs. KH. A. Khusairi

4. Sekretaris : H. Achmad Zaeni, S. Sos.I

5. Bendahara : H. Abd. Majid, S. Fil.I

6. Anggota : Hj. Nuryanti Afida

: H. Moch. Dimyanti

7. Pembimbing Manasik : Ust. H. Ach. Khusaini, AQ

KH. Abd. Mutholib, BA

Drs. KH. A. Khusairi

Masing-masing unit memiliki tugas, tanggung jawab dan fungsi yang

berbeda-beda. Secara terperinci, tugas dari masing-masing unit dalam struktur

organisasi KBIH Al-Rahmah adalah :

1. Penasehat

a. Bertugas untuk mengawasi kegiatan organisasi, dan bersifat tidak

langsung.

b. Bertugas sebagai penasehat di dalam KBIH.

2. Ketua

a. Bertugas sebagai pengontrol, pengelola, pengawas dan penanggung

jawab atas semua kegiatan di KBIH

b. Bertugas melaksanakan tugas harian dan mengawasi secara langsung

Gambar

  Gambar 4.1 Proses bimbingan yang dilakukan oleh yayasan KBIH Al-Ichsan

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses pembelajaran pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil belajar yaitu 74,40 karena siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran inkuiri ,siswa sudah aktif

tcrschut kami mohon ijin dan hantuan hagi mahasiS\Va yang bcr~~1ngkutnn agar dapat mdakukan pcngamhilan data. di ternpat yang

Limbah yang tidak ditangani dan dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan merugikan lingkungan sekitar. Bahkan beberapa industri pengolahan karaginan menggunakan

Cyber Crime adalah membuat video animasi 3 dimensi untuk menyampaikan pesan mengenai Cyber Crime dan pencegahannya. Software 3D yang digunakan dalam pembuatan

Infrastruktur merupakan fasilitas utama dan terpenting untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi. Fasilitas transportasi misalnya memungkinkan orang, barang dan jasa

Upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai peningkatan pemberian ASI tertuang dalam Peraturan Pemerintah No33 tahun 2012 tentang ASI eksklusif yaitu Air Susu

Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa karakteristik individu yang berhubungan secara bermakna dengan pemilihan makanan adalah status alergi berhubungan dengan pemilihan

Dengan teknologi eSP yang disematkan pada spesifikasi Honda Vario 150 eSP membuat motor matik ini makin sempurna dan juga menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah dan lebih