• Tidak ada hasil yang ditemukan

S 919 WPB.19 KP.045 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S 919 WPB.19 KP.045 2017"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran I Lampiran Surat Kepala KPPN Banjarmasin Nomor : S-919/WPB.19/KP.045/2017 Tanggal : 15 Maret 2017

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS PELAKSANAAN ANGGARAN K/L TAHUN 2017

A. Reviu atas perencanaan kegiatan, penyerapan, dan capaianoutputSatker

1. Koordinasi dan konfirmasi antara KPPN dengan Satker di lingkup wilayah kerjanya melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Reviu atas rencana kegiatan

1) Satker melakukan reviu rencana kegiatan berdasarkan jenis belanja pada DIPA;

2) Satker melakukan reviu rencana kegiatan berdasarkan kategori output pada kertas kerja RKA-KL/POK.

b. Reviu atas rencana penyerapan/penarikan dana

1) Satker melakukan reviu deviasi Halaman III DIPA Satker setiap awal Triwulan menggunakan data yang disediakan pada tool ME Budget Execution untuk menilai kesesuaian rencana penarikan dana dengan realisasi Satker.

2) Satker menyusun perbaikan rencana penyerapan/penarikan dana pada Halaman III DIPA untuk Triwulan selanjutnya.

3) Hasil reviu dan perbaikan rencana penyerapan/penarikan dana antara KPPN dengan Satker agar dituangkan dalam Kertas Kerja Reviu dan Analisis Ringkas Reviu.

c. Reviu atas rencana capaianoutput

1) Satker melakukan reviu realisasi capaian output sesuai dengan rencana pencairan

dana berdasarkan kategori output Satker setiap awal Triwulan, menggunakan data

yang disediakan pada tool ME Budget Execution, untuk menilai kesesuaian rencana

penyerapan/penarikan dana dengan rencana capaianoutputSatker.

2) Satker menyusun perbaikan rencana penyerapan/penarikan dana pada Halaman III DIPAakibat penyesuaian rencana capaianoutput, untuk Triwulan selanjutnya.

3) Hasil reviu dan perbaikan rencana penyerapan/penarikan dana antara KPPN dengan Satker agar dituangkan dalam Kertas Kerja Reviu dan Analisis Ringkas Reviu.

d. Pelaksanaan reviu dilakukan pertukaran data melalui media surat elektronik dan media social (email,WAdan sejenisnya).

2. Berdasarkan hasil reviu rencana penyerapan/penarikan dana dan reviu rencana capaian kinerja, satker harus melakukan pengajuan revisi Halaman III DIPA akibat penyesuaian rencana penyerapan/penarikan dana dan rencana capaian output, kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan sesuai dengan mekanisme Revisi DIPA.

3. Berdasarkan hasil reviu rencana penyerapan/penarikan dana dan rencana capaian output

tingkat KPPN, Satker menyampaikan usulan Revisi Halaman III DIPA paling lambat pada minggu pertama bulan berikutnya setelah akhir triwulan periode reviu.

4. Pelaksanaan reviu atas rencana pelaksanaan kegiatan, capaian kinerja dan rencana penarikan dana Satker dilaksanakan setiap triwulan.

(3)

B. Penyelesaian Tagihan

1. Satker melakukan ketentuan mengenai penyelesaian tagihan sebagai berikut:

a. Tagihan diajukan oleh penerima hak kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada negara.

b. SPP-LS untuk pembayaran tagihan diterbitkan oleh PPK dan disampaikan kepada Pejabat Penandatangan dan Penguji SPM (PPSPM) paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah dokumen pendukung dari penerima hak dinyatakan lengkap.

c. Penerbitan SPM-LS oleh PPSPM paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak SPP-LS diterima dari PPK.

d. PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan.

e. Dalam pelaksanaan penyelesaian tagihan, Satker agar memastikan batas waktu penyelesaian tagihan terpenuhi dan melakukan pengendalian serta pengawasan pada setiap tagihan.

f. Untuk batas waktu penyelesaian tagihan s.d. tgl. 31 Maret 2017 diselesaikan paling lambat tanggal 27 April 2017. Selanjutnya, tagihan bulan-bulan berikutnya diselesaikan paling lambat 17 hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada negara.

2. Agar penyelesaian tagihan dapat diselesaikan secara tepat waktu maka Satker harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Uraian SPM yang diajukan agar dilengkapi dengan catatan sebagai berikut:

1) Untuk SPM-UP/GUP/TUP/PTUP paling kurang memuat nomor dan tanggal SPP; 2) Untuk SPM-LS yang ditujukan kepada penyedia barang/jasa, paling kurang memuat:

a) Nomor dan tanggal SPP;

b) Nomor dan tanggal Perjanjian/Kontrak; dan

c) Nomor dan tanggal Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) atau Berita Acara Serah Terima BAST);

3) Untuk SPM-LS yang ditujukan kepada Bendahara Pengeluaran/pihak lainnya untuk keperluan belanja pegawai non gaji induk, pembayaran honorarium, dan perjalanan dinas, paling kurang memuat:

a) Nomor dan tanggal SPP; dan

b) Nomor dan tanggal Surat Keputusan/Surat Tugas.

C. Penyampaian Data Kontrak

1. Norma waktu penyampaian data kontrak adalah sebagai berikut:

a. Kontrak didaftarkan ke KPPN paling lambat 5 hari kerja setelah kontrak ditandatangani.

b. Kontrak tanggal 3 Januari 2017 sampai dengan tanggal 21 Februari 2017 (yang seharusnya

sudah didaftarkan ke KPPN pada tanggal 28 Februari 2017) dan kontrak tanggal 21 Februari sd tanggal 3 Maret 2017, disampaikan kepada KPPN paling lambat tanggal 10 Maret 2017.

c. Kontrak yang ditandatangani setelah tanggal 3 Maret 2017, didaftarkan ke KPPN paling lambat 5 (lima) hari kerja sebagaimana huruf a.

d. Perlakuan terhadap data kontrak yang terlambat diatur sebagai berikut :

1) Apabila waktu pendaftaran data kontrak tidak bersamaan dengan waktu pengajuan SPM, maka data kontrak dapat didaftarkan kembali ke KPPN setelah terlebih dahulu mendapat Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak dari Kepala KPPN.

2) Apabila waktu pendaftaran data kontrak bersamaan dengan waktu pengajuan SPM,

(4)

e. Dalam kondisi mendesak, pengajuan SPM yang bersamaan dengan penyampaian data kontrak,dapat dipertimbangkan diproses oleh KPPN dengan melampirkan Surat Pernyataan dari KPA dan mendapat persetujuan Kepala KPPN.

2. Format Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak dan Surat Pernyataan dari KPA dibuat sesuai Lampiran IV.

D. Pengelolaan Uang Persediaan (UP)/Tambahan Uang Persediaan (TUP)

1. Pengelolaan Uang Persediaan (UP)/Tambahan Uang Persediaan (TUP) adalah sebagai berikut:

a. UP harus diajukan secara rasional dengan mempertimbangkan kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan.

b. Satker agar segera melakukan revolving UP (penggantian UP) jika penggunaannya telah mencapai minimal 50%.

c. Dalam hal terdapat rencana kegiatan Satker yang memerlukan dana lebih besar dari UP yang dimiliki, maka Satker agar melakukan:

1) Mempercepat frekuensi Penggantian Uang Persediaan (GUP). 2) Mengajukan TUP sesuai norma, yaitu:

a) Pengajuan disertai rincian rencana penggunaan TUP; b) TUP habis digunakan dalam 1 (satu) bulan;

c) TUP digunakan untuk kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak bersifat LS. 3) Mempertanggungjawabkan TUP sesuai dengan rencana penggunaan TUP.

2. Dalam hal Satker tidak melakukan revolvingUP dalam waktu 1 (satu) bulan, maka KPA harus

memberikan penjelasan secara tertulis kepada KPPN saat mengajukan SPM-GUP.

3. Dalam hal penggunaan TUP tidak sesuai dengan rencana, maka KPA harus memberikan penjelasan secara tertulis kepada KPPNsaat mengajukan SPM-PTUP.

4. Apabila Satker melakukan keterlambatan dalam pertanggungjawaban UP/TUP maka KPPN akan:

a. Menyampaikan surat teguran kepada satker yang terlambat mengajukan

pertanggungjawaban UP/TUP dengan tembusan kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan; b. Tidak memberikan TUP lagi kepada Satker yang sudah melakukan perpanjangan

pertanggungjawaban TUP lebih dari 2 kali;

c. Memberikan TUP kepada Satker yang sudah melakukan perpanjangan

pertanggungjawaban lebih dari 2 kali, sepanjang telah mendapat ijin pemberian TUP dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

d. Pemberian/penolakan ijin pemberian TUP oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan dilakukan berdasarkan surat permohonan ijin pemberian TUP dari KPPN.

(5)

Lampiran II Lampiran Surat Kepala KPPN Banjarmasin Nomor : S-919/WPB.19/2017 Tanggal : 15 Maret 2017

A. FORMAT HASIL REVIU RENCANA PENYERAPAN/PENARIKAN DANA

Bagian Anggaran Satuan Kerja

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi 1 Bel. Pegawai

NO PETUGAS REVIU NAMA JABATAN TTD 1 KPPN

2 SATKER

Jumlah

KERTAS KERJA HASIL REVIU RENCANA PENYERAPAN/PENARIKAN DANA

Desember No Jenis Belanja

Jumlah

Pagu DIPA

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Juni Juli Agustus September Oktober November

Januari Februari Maret April Mei

B. FORMAT HASIL REVIU RENCANA CAPAIANOUTPUT

Bagian Anggaran Satuan Kerja

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

1 Operasional

NO PETUGAS REVIU NAMA JABATAN TTD 1 KPPN

2 SATKER

No Kategori Output Pagu DIPA Jumlah

Jumlah

KERTAS KERJA HASIL REVIU RENCANA REALISASI OUTPUT

Juni

Triwulan I Triwulan II

(6)

C. ANALISIS RINGKAS HASIL REVIU

ANALISIS RINGKAS HASIL REVIU

Bagian Anggaran Satuan Kerja

No Uraian Isu/Permasalahan Rekomendasi

Tindak Lanjut

A Analisis Hasil Reviu Penyerapan/Penarikan Dana

1 Belanja Pegawai

2 Belanja Barang

3 Belanja Modal

4 Belanja Lain-Lain

B Analisis Hasil Reviu Capaian

Output

1 OutputOperasional

2 OutputPelayanan

Publik/Tusi

3 OutputInfrastruktur

4 OutputKesejahteraan

Hari/Tanggal

NO

PETUGAS

REVIU NAMA JABATAN TTD

1 KPPN

(7)

Lampiran III Lampiran Surat Kepala KPPN Banjarmasin Nomor : S-919/WPB.19/2017 Tanggal : 15 Maret 2017

A. SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN TAGIHAN LEBIH DARI 17 (TUJUH BELAS) HARI KERJA

Surat Pernyataan Kuasa Pengguna Anggaran

SURAT PERNYATAAN NOMOR...

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ………

NIP : ………

Satuan Kerja : ………

Unit Organisasi : ………

Kementerian/Lembaga : ………

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa penyelesaian tagihan SPM No ….. tanggal ….., diselsaikan selama …. hari kerja, atau telah melampaui 17 hari kerja yaitu:

1 Pengajuan tagihan ………… hari kerja

2 Penyelesaian SPP ………… hari kerja

3 Penyelesaian SPM ………… hari kerja

4 Penyampaian SPM ke KPPN ………… hari kerja

Keterlambatan tersebut disebabkan keadaan tertentu yaitu...

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, apabila di kemudian hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

………... Kuasa Pengguna Anggaran,

(Tanda Tangan) (Nama Jelas) Materai

Rp6.000

(8)

Lampiran IV Lampiran Surat Kepala KPPN Banjarmasin Nomor : S-919/WPB.19/2017 Tanggal : 15 Maret 2017

A. FORMAT SURAT DISPENSASI PENDAFTARAN DATA KONTRAK DAN SURAT PERNYATAAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN

1. Surat Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak

Nomor : tanggal, bulan, tahun

Lampiran :

Perihal : Permohonan Dispensasi Pengajuan Kontrak

Yth. Kepala KPPN……….. di………

Sehubungan dengan Surat Menteri Keuangan nomor S-153/MK.05/2017 hal Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017, kami mengajukan dispensasi pengajuan atas Kontrak tanggal…………..sebagaimana rincian dibawah ini :

No Nomor Kontrak Tanggal Kontrak Nilai Kontrak

Keterlambatan pengajuan atas data-data kontrak tersebut dikarenakan……… Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih.

Kuasa Pengguna Anggarn

Nama NIP.

(9)

2. Surat Pernyataan Kuasa Pengguna Anggaran

SURAT PERNYATAAN NOMOR...

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ………

NIP : ………

Satuan Kerja : ………

Unit Organisasi : ………

Kementerian/Lembaga : ………

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa keterlambatan pendaftaran Data Kontrak ke KPPN disebabkan keadaan mendesak yaitu...

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, apabila di kemudian hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

……….., ………..20xx Kuasa Pengguna Anggaran,

(Tanda Tangan) (Nama Jelas) Materai

Rp6.000

(10)

Lampiran V Lampiran Surat Kepala KPPN Banjarmasin Nomor : S-919/WPB.19/2017 Tanggal : 15 Maret 2017

A. FORMAT PENGELOLAAN UP/TUP

1. Surat Penjelasan KeterlambatanRevolvingUP

Kepada Yth

Kepala KPPN …….

Sehubungan SPM-GUP kami dengan Nomor ….. tanggal ………..sebesar Rp …. (dengan

huruf), dengan ini diberitahukan bahwa pengajuan revolving UP mengalami keterlambatan selama ……….. (dengan huruf) hari apabila dibandingkan dengan SP2D UP/GUP Nomor ……. tanggal

………..sebesar Rp …. (dengan huruf)akibat:

1. ………. 2. ………., dst

Selanjutnya kami akan berupaya melakukan revolving UP dalam waktu 1 (satu) bulan sejak pencairan.

Demikian kiranya maklum.

……….., ………..20xx Kuasa Pengguna Anggaran

………. NIP ………

Tembusan:

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi ………..

(11)

2. Surat Penjelasan Ketidaksesuaian Penggunaan Dana TUP

Kepada Yth

Kepala KPPN …….

Sehubungan dengan SPM-PTUP Nomor ….. sebesar Rp …. (dengan huruf), dengan ini

diberitahukan bahwa penggunaan dana TUP yang kami ajukan tidak sesuai dengan rencana pengunaan TUP sebagaimana surat kami nomor ……. tanggal …… mengenai permintaan TUP yaitu:

No Rencana Penggunaan Dana

TUP (SPM TUP)

Selanjutnya apabila terdapat kebutuhan TUP berikutnya, kami akan berupaya agar penggunaan dana TUP (SPM-PTUP) yang diajukan sesuai dengan rencana penggunaan dana TUP yang diajukan.

……….., ………..20xx Kuasa Pengguna Anggaran

………. NIP ………

Tembusan:

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi ………

Referensi