• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPSI BPRS 9.5 Kewajiban Lain Pinjaman Subordinasi 301213

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PAPSI BPRS 9.5 Kewajiban Lain Pinjaman Subordinasi 301213"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

9.5.1

IX.5. PINJAMAN SUBORDlNASl

A. Definisi

01. Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang berdasarkan suatu perjanjian hanya dapat dilunasi apabila Bank telah

memenuhi kewajiban tertentu dan dalam hal terjadi likuidasi

hak tagihnya berlaku paling akhir dari semua kewajiban dan investasi tidak terikat.

B. Dasar Pengaturan

01. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.

02. Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan

Keuangan Syariah.

C. Penjelasan

01. Tujuan adanya pinjaman subordinasi:

a. Mengumpulkan dana untuk menambah setoran modal.

b. Memenuhi kebutuhan dana di Bank dari pemilik atau pemegang saham.

c. Memperkuat permodalan Bank.

02. Prinsip Syariah yang dapat digunakan untuk pinjaman subordinasi adalah Qardh atau Mudharabah Muqayyadah.

03. Qardh merupakan pinjaman tanpa imbalan yang

memungkinkan peminjam untuk menggunakan dana tersebut selama jangka waktu tertentu dan wajib

mengembalikannya dalam jumlah yang sama pada akhir

periode yang disepakati.

04. Pinjaman subordinasi yang menggunakan prinsip Qardh

harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Adanya akad tertulis antara Bank dan pemberi

(2)

9.5.2 b. Pemilik dana dilarang meminta tambahan yang

ditetapkan di muka;

c. Bank dapat memberikan hadiah/bonus berdasarkan

kemauan sendiri;

d. Mendapat persetujuan dari Bank Indonesia;

e. Tidak dijamin oleh Bank yang bersangkutan dan disetor

penuh;

f. Minimal berjangka waktu lima tahun;

g. Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat

persetujuan Bank Indonesia dan dengan pelunasan tersebut permodalan Bank tetap sehat; dan

h. Hak tagihnya dalam hal likuidasi berlaku paling akhir

(jika ada sisa hasil likuidasi).

05. Mudharabah Muqayyadah adalah akad mudharabah dimana

shahibul maal memberikan batasan kepada mudharib

mengenai tempat, cara dan obyek investasi.

06. Pinjaman subordinasi yang menggunakan prinsip

Mudharabah Muqayyadah harus memenuhi ketentuan

sebagai berikut:

a. Adanya akad tertulis antara Bank dan pemberi

pinjaman;

b. Pemilik dana memperoleh nisbah bagi hasil sesuai

kesepakatan;

c. Mendapat persetujuan dari Bank Indonesia;

d. Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan disetor

penuh;

e. Minimal berjangka waktu lima tahun;

f. Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat

persetujuan Bank Indonesia dan dengan pelunasan

tersebut permodalan Bank tetap sehat; dan

(3)

9.5.3 07. Pinjaman subordinasi yang dapat dijadikan komponen modal

pelengkap ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

D. Perlakuan Akuntansi

D1. Pengakuan dan Pengukuran

01. Pinjaman subordinasi diakui pada saat dana diterima sebesar

jumlah yang disepakati.

D2. Penyajian

01. Pinjaman subordinasi disajikan di Neraca sebesar saldo

pinjaman subordinasi yang belum dilunasi pada tanggal laporan.

E. llustrasi Jurnal

01. Pada saat pinjaman subordinasi ditandatangani

Dr. Tagihan komitmen-pinjaman subordinasi

Kr. Rekening lawan-tagihan komitmen

02. Pada saat realisasi pinjaman subordinasi:

a. Pada saat pembayaran biaya transaksi (notaris, asuransi dan lainnya):

Db. Pinjaman subordinasi – Biaya transaksi

Kr. Kas/Rekening…

b. Pada saat penerimaan dana:

Dr. Rekening lawan-tagihan komitmen

Kr. Tagihan komitmen-pinjaman subordinasi Dr. Kas/kliring/rekening…

Kr. Pinjaman subordinasi

03. Pada saat pengakuan beban bagi hasil/bonus Db. Beban bagi hasil/bonus

Kr. Kewajiban segera-bagi hasil Mudharabah Muqayyadah

(4)

9.5.4 04. Pada saat bagi hasil/bonus dibayarkan

Db. Kewajiban segera-bagi hasil Mudharabah Muqayyadah

/bonus Qardh

Kr. Kas/kliring/rekening…

05. Pada saat penyelesaian pinjaman subordinasi

a. Pelunasan

Dr. Pinjaman subordinasi Kr. Kas/kliring/rekening…

b. Dialihkan menjadi setoran modal

Dr. Pinjaman subordinasi Kr. Modal disetor

F. Pengungkapan

Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain:

01. Sumber dana pinjaman subordinasi berasal dari pihak berelasi;

02. Nisbah bagi hasil, jangka waktu dan jatuh tempo; dan

03. Akad yang dipergunakan.

G. Ketentuan Lain-lain

01. Pengalihan pinjaman subordinasi menjadi setoran modal hanya dapat dilakukan berdasarkan ketentuan Bank

Referensi

Dokumen terkait

Tabungan BSM merupakan tabungan dalam mata uang rupiah yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. Akad mudharabah muthlaqah

Kemudian penerapan prinsip-prinsip akuntansi syariah pada prosedur sistem informasi akuntansi pemberian pinjaman yang diterapkan USP Amanah Kopma UNY belum

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, bank yang menggunakan prinsip syariah tidak menggunakan sistem bunga dalam menentukan imbalan atas dana yang digunakan atau dititipkan

⇨ Pajak penghasilan atas gaji, upah, honorarium, tunjangan, pensiun, kegiatan, dan imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa (termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan

Akad qardh pada gadai emas Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah Padang Panjang digunakan sebagai akad pinjaman atau pembiayaan yang diterima oleh nasabah dari

Penyaluran dana dengan prinsip bagi hasil khususnya pada produk pembiayaan mudharabah merupakan produk yang lebih umum digunakan dibandingkan dengan pembiayaan

Keberadaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dalam sistem perbankan Indonesia merupakan bank umum yang berlandaskan pada prinsip syariah, prinsip syariah

Besar imbalan jasa ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan qardh yang diberikan kepada nasabah.6 Bank Perkerditan Rakyat Syariah BPRS Kotabumi Cabang Bandar Lampung