LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SD NEGERI SENDANGADI 1
02 JULI
–
17 SEPTEMBER 2014
Disusun oleh :
Dimas Gandadara
NIM. 11604221042
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
PENGESAHAN
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah Dasar Negeri Sendangadi 1 ini
telah diperiksa dan disahkan oleh Dosen Pembimbing PPL, Kepala Sekolah dan Guru Penjas
Sekolah Dasar Negeri Sendangadi 1 yang beralamatkan di Beningan, Sendangadi, Mlati,
Sleman. Sebagai salah satu syarat matakuliah PPL Program S1 PGSD Penjas Fakultas Ilmu
Keolahragaan.
Oleh
Dimas Gandadara NIM. 11604221042
Yogyakarta, 10 September 2014
Mengesahkan, Dosen Pembimbing
Drs. M. Husni Thamrin, M.Pd NIP. 194911101981031001
Guru Pembimbing
Jumadi , A.Md NIP. 19630429 198403 2 003
Mengetahui, Kepala Sekolah
SD NEGERI SENDANGADI 1
Nur Suharyanto,S.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas izin serta rahmat dan
hidayahNya, kami dapat menyelesaikan PPL Universitas Negeri Yogyakarta 2014 di Sekolah
Dasar Sendangadi 1 sehingga dapat berjalan dengan lancar dan dengan hasil yang memuaskan.
Sehingga penyusunan laporan ini dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu.
PPL merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa
program studi S1 PGSD Penjas dengan tujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa pada
dunia pendidikan khususnya mengajar yang sebenarnya. Penyusunan ini merupakan tahap akhir
dari serangkaian kegiatan PPL, yang dilaksanakan dari tanggal 2 Juli 2014 sampai tanggal 17
September 2014. Kegiatan PPL yang telah kami laksanakan ini tidak lepas dari kontribusi dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kekuatan sehingga penyusun mampu
melaksanakan PPL dengan baik dan dapat menyusun laporan ini dengan lancar.
2. Bapak Nur Suharyanto, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri Sendangadi 1
3. Bapak M. Husnithamrin selaku dosen pembimbing PPL yang telah memberikan
6. Siswa–siswi SDN Sendangadi 1 yang telah bersedia mengikuti serangkaian kegiatan praktik belajar mengajar serta berbagai program kegiatan yang telah direncanakan.
7. Tedi Andriyanto dan Diana Ratnasari rekan satu kelompok yang telah bersama-sama
melaksanakan PPL dengan penuh semangat.
8. Orang tua kami, bapak ibu, serta saudara kami yang telah banyak mendukung, memberi
motivasi dan selalu mendoakan kami.
9. Seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan PPL baik secara langsung maupun
tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan.dari Allah
KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SD NEGERI SENDANGADI 1
DIMAS GANDADARA 11604221042
ABSTRAK
Praktik Pengalaman Lapangan adalah mata kuliah yang bersifat aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya kedalam program pelatihan untuk menyiapkan mahasiswa calon guru penjas di sekolah dasar agar mampu menguasai kemampuan keguruan pendidikan jasmani. Sehinga dapat mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai calon guru penjas di sekolah dasar yang profesional. Dalam pelaksanaan PPL ini masih di bawah bimbingan serta pengarahan dari Dosen pembimbing, Guru pembimbing, dan juga dalam pengawasan langsung dari kepala sekolah agar setiap mahasiswa dalam pelaksanaan tugasnya di sekolah dapat terarah sesuai yang diharapkan, setelah mendapat bimbingan setiap mahasiswa diberi tugas mandiri dilanjutkan dengan ujian praktik mengajar.
Praktek Pengalaman Lapangan dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September 2013, yang terlebih dahulu diserahkan oleh dosen pembimbing kepada sekolah yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan ini mahasiswa dituntut untuk mencoba menerapkan ilmu yang didapatnya. Pada intinya PPL yang dilaksanakan menjadi beberapa tahap, yaitu persiapan, orientasi, atau pembekalan, membantu guru, praktek pembimbing, praktek kemandirian, juga mengikuti beberapa kegiatan persekolahan.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PPL ... 1
B. Analisis Situasi ... C. Tujuan PPL ... 1
D. Manfaat PPL ... 1
E. Rumusan Program Kegiatan PPL ... 2
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PPL A. PERSIAPAN 1. Penentuan Sekolah dan Pengelompokan Siswa ... 4
2. Observasi Awal ... 4
B. PELAKSANAAN 1. Praktek Mengajar Penjas ... 5
2. Pelaksanaan Praktek Persekolahan ... 6
C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN 1. Hambatan-hambatan dalam Mengajar ... 7
2. Usaha untuk Mengatasi ... 7
3. Laporan PPL Individu ... 9
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 8
B. Saran ... 8
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai calon pendidik diperlukan persiapan dan pengalaman dalam mengajar. Hal
ini diperlukan waktu yang lama untuk menjadi guru yang profesional. PPL ini dimaksudkan
untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik agar nantinya setiap mahasiswa
setelah lulus memiliki bekal untuk melangkah lebih jauh lagi. Oleh karena itu PPL
dilaksanakan. Untuk meningkatkan tujuan-tujuan pendidikan nasioanal yang membentuk
manusia Indonesia yang berkualitas diperlukan tenaga-tenaga pengajar atau penyelenggara
dengan kriteria-kriteria dan persyaratan tertentu. Diantara sekian banyak komponen yang
terikat dalam pengelolaan pendidikan, guru pendidik, guru harus mampu mengembangkan
tugasnya, yaitu tugas profesional, tugas kemasyarakatan dan tugas kemanusiaan. Dalam
melaksanakan tugas profesional, seorang guru diharapkan dengan kegiatan mendidik,
mengajar, dan melatih. Ketiga kegiatan itu merupakan suatu kebulatan tekad dan keharusan
untuk dilaksanakan oleh guru dengan penuh tanggung jawab sebagai seorang guru yang
kelak bergelut dalam dunia pendidikan, mahasiswa sebagai calon guru tidak cukup hanya
dengan pengetahuan teoritis.
Secara teoritis mahasiswa sebagai calon guru yang dibekali berbagai ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan pendidikan maupun dengan pelajaran yang akan
diajarkan, namun semua itu belum cukup sebagai bekal bagi seorang pendidik yang
profesional dan berkualitas tinggi. Bekal yang tak kalah pentingnya untuk melengkapi hak
tersebut adalah pengalaman baru sebagai aplikasi teori yang pernah diperoleh dengan
kenyataan di lapangan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan penting
bagi seorang calon guru dengan harapan setelah selesai nanti mereka memiliki bekal untuk
memasuki dan bergelut dalam dunia kependidikan sesuai dengan profesi masing-masing.
Program PPL harus sudah direncanakan sebaik mungkin dengan memperhatikan
berbagi aspek–aspek penting sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan,
dalam hal ini ialah sekolah yang digunakan untuk praktek. Adapun dipilihnya lingkungan
sekolah sebagai sasaran lokasi PPL dimaksudkan agar mahasiswa dengan bekal ilmu yang
telah diperoleh sesuai program studinya, yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjas (S1
PGSD Penjas) diharapkan dapat menyumbangkan sesuatu hal baru yang berharga untuk
peningkatan pembelajaran di sekolah, sekaligus memperoleh pengalaman dari guru maupun
siswa yang kemudian digunakan sebagai tambahan ilmu untuk dapat diterapkan pada
maupun di dunia kerja nantinya. Sehingga ada hubungan timbal balik antara sekolah dengan
mahasiswa.
SD Negeri Sendangadi I yang beralamat di jalan Magelang Km 7,5 Mlati Beningan,
Sendangadi, Mlati, Sleman. Merupakan salah satu sekolah dasar yang digunakan sebagai
sasaran untuk mahasiswa PPL UNY 2013. Dengan visi di SD Negeri Sendangadi I, yaitu: ”Unggul dalam Prestasi Berlandaskan IMTAQ dan IPTEK”, serta misinya: (1) melaksanakan pembelajaran aktif kreatif efektif dan menyenangkan; (2) menumbuhkan
budaya mutu; (3) mendorong dan membantu setiap siswa dalam mengenali potensi dirinya;
(4) menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama serta budaya bangsa; (5)
menerapkan manajemen mutu terpadu. Mahasiswa PPL UNY 2013 berupaya semaksimal
mungkin untuk memberikan sumbangan ide, kegiatan, dan tindakan dalam membantu
mewujudkan visi dan misi SD Negeri Sendangadi I. Meskipun tidak terlalu besar dan
bernilai bagi sekolah, namun diharapkan bisa bermanfaat untuk sekolah, mahasiswa,
perguruan tinggi, dan masyarakat.
Melihat pentingnya program PPL maka setelah selesai pelaksanaan program perlu
didokumentasikan secara baik dalam bentuk laporan. Laporan tersebut selain sebagai bentuk
pertanggungjawaban juga sebagai bahan refleksi yang memiliki nilai akademis tinggi.
Dalam pembuatan laporan dipisahkan satu sama lain supaya lebih mudah dipahami. Adapun
dalam laporan ini akan membahas mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari
PPL.
B. Analisis Situasi
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 1-6 februari 2013 yang
dilakukan untuk mengetahui kondisi sekolah baik fisik maupun non fisik yang kemudian
digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan program PPL dan PPL dimana
observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan sesuai dengan pedoman pada
lembar observasi, maka didapatkan hasil bahwa SD Negeri Sendangadi I yang berlokasi di
jalan Magelang, Mlati Beningan Sleman Yogyakarta memiliki lahan yang cukup luas,
bangunan fisik sekolah masih baru dan tertata dengan rapi. SD Negeri Sendangadi I sudah
memiliki fasilitas yang memadai untuk proses belajar mengajar di dalam kelas, untuk sarana
dan prasarana olahraga pun sangat memadai dengan tersedianya Lapangan olahraga di depan
sekolah. Ruangan–ruangan di SD Negeri Sendangadi I juga dalam kondisi yang baik.
Adapun uraian dari kondisi fisik dan nonfisik sekolah selengkapnya sebagai berikut:
1. Kondisi Fisik Sekolah SD Negeri Sendangadi I
Secara umum gedung SD Negeri Sendangadi I terdiri dari satu lantai yang
UKS, ruang Perpustakan, gudang, dapur, mushola, ruang keagaman Khatolik, Halaman
Dan ruang-ruang lain untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
a. Jumlah Ruang Kelas
Sekolah ini memiliki jumlah kelas sebanyak 12 kelas, yang terdiri dari kelas
Ia, Ib, IIa, Iib, IIIa, IIIb, IVa, Ivb, Va, Vb,VIa, VIb. Fasilitas di masing–masing
kelas sudah cukup bagus. Meja, kursi masih dalam kondisi baik.
b. Ruang Kepala Sekolah
Ruang kepala sekolah menghadap ke arah selatan di antara ruang kelas VIb
dan ruang guru. Ruang kepala sekolah ini terpisah dari ruang guru. Di dalam ruang
kepala sekolah ini terdapat kursi dan meja tamu yang biasa digunakan untuk
menerima tamu–tamu sekolah. Dalam ruang kepala sekolah ini dilengkapi dengan
dua buah komputer dan dua buah printer yang biasa digunakan untuk mengetik
administrasi dan keperluan sekolah oleh tenaga TU. Terdapat almari etalase yang
digunakan untuk menyimpan piala–piala hasil prestasi siswa dan sekolah yang
tertata dengan rapi. Di tembok–tembok dipasang papan administrasi dinding.
Disamping ruang kepala sekolah terdapat satu ruangan untuk menyimpan
perlengkapan-perlengkapan seperti : sound system, stetoskop, manekin anatomi
tubuh manusia,dll. Keamanan di dalam ruang kepala sekolah cukup baik,karena
diseluruh ventilasi, cendela dan pintu sudah diberi tralis dari besi.
c. Ruang Guru
Ruang guru teletak di sebelah ruang kepala sekolah menghadap ke arah
selatan. Di dalam ruang guru ini juga difungsikan sebagai ruang TU (mengetik)
untuk guru. Fasilitas untuk ruang guru ini sudah cukup lengkap, kursi dan meja
guru yang sangat bagus dan tersusun rapi. Ditambah lagi dengan adanya TV 32
inch yang dipasang diatas dinding membuat Ruag Guru menjadi tempat istirahat
yang nyaman bagi para Guru-guru ketika mengisi waktu sengang setelah mengajar.
Dibelakang sendiri terdapat almari besar yang berguna untuk menyimpan berbagai
macam media pembelajaran untuk guru-guru dalam penunjang kegiatan
pengajaran.
d. Perpustakaan dan ruang baca
Perpustakaan dan ruang baca menghadap ke arah barat di depan ruang kelas
Ib. Fasilitas–fasilitas yang tersedia di perpustakaan yaitu kursi dan meja untuk
ruang baca, lemari dan koleksi buku–buku cerita, serta referensi dan buku–buku
pelajaran. Koleksi buku–buku di perpustakaan ini berupa buku–buku cerita dan
referensi, buku pelajaran dan buku-buku ilmiah. Almari/rak buku yang tersedia
dengan rapi. Terdapat juga satu buah komputer untuk mecari data-data buku yang
ada didalam perpustakaan tersebut.
e. Ruang Komputer
Ruang komputer menghadap ke arah timur . Di ruangan ini terdapat 22
buah komputer yang sudah dilengkapi dengan jaringan internet, 1 buah printer, 1
buah screen proyektor, 3 almari, 46 kursi dan 23 meja. Komputer tersebut
digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran TIK.
f. Gudang dan dapur
Gudang terletak di belakang UKS menghadap ke arah timur. Ruangan ini
cukup luas. Digunakan untuk menyimpan alat–alat olahraga seperti bola dll. Dapur
juga terletak di belakang UKS bersebelahan dengan gudang. Dapur ini berfungsi
sebagai tempat menyiapkan minuman untuk guru dan karyawan.
g. Mushola dan Tempat Wudhu
Mushola terletak di belakang sekolah. Mushola bersebelahan dengan kamar
mandi. Mushola ini keadaannya sangat bersih dan baik setelah diadakanya
renovasi, dan biasa digunakan oleh siswa dan guru untuk melakukan shalat Dhuha
dan Dzuhur. Tempat wudhu terletak di sebelah utara mushola. Tempat wudhu ini
terdiri dari enam kran air untuk berwudhu. Antara kran yang digunakan untuk
tempat wudhu putra maupun putri tidak dipisahkan, melainkan terdapat pada satu
tempat yang sama. Kondisi tempat wudhu ini cukup bersih, dengan lantai terbuat
dari keramik dan air kran selalu mengalir dengan lancar.
h. Kantin Sekolah
Kantin sekolah terletak di depan dapur. Tidak ada ruangan khusus untuk
kantin. Fasilitas yang tersedia berupa meja, kursi. Kantin sekolah beroperasi pada
hari Senin sampai jum’at pada jam istirahat pertama dan istirahat kedua. Harga
makanan dan minuman yang dijual pun terjangkau untuk kalangan anak SD.
i. Halaman Sekolah
Halaman sekolah terletak didepan gedung utama SD. Tepatnya berada di
tengah–tengah. Halaman sekolah memiliki multifungsi antara lain sebagai tempat
upacara, lapangan olahraga, dan tempat bermain. Sebagai tempat upacara, di
halaman tersedia fasilitas tiang bendera. Sebagai lapangan olahraga, di halaman
sudah terdapat bak pasir untuk lompat jauh, terdapat lapangan bulutangkis. Sebagai
tempat bermain, halaman cukup luas untuk bermain atau berlarian anak–anak.
j. Taman Sekolah
Taman sekolah terletak di pinggir halaman dengan berbagai tanaman antara
lain: lidah mertua, pepaya, ketapang dll. Taman sekolah ini berfungsi sebagai
penghias, dan perindang.
k. Tempat Parkir
Di SD Negeri Sendangadi I telah disediakan tempat parkir untuk
memarkirkan sepeda siswa, sepeda motor guru, dan juga tamu. Tempat parkir ini
terletak disebelah selatan pintu gerbang, dan di samping kantin sekolah. Dibuat
dengan lantai dari konblok, lahannnya tidak begitu luas tetapi terdapat atap yang
terbuat dari seng sehingga sepeda dan sepeda motor akan tetap aman bila terjadi
hujan.
l. Toilet
Toilet/WC menghadap timur, bersebelahan dengan gudang sekolah dan
dapur. Antara toilet siswa dengan guru dibedakan dengan papan nama yang ada di
atas . Toilet untuk guru satu ruang, dan toilet untuk siswa dua ruang. Ada juga toilet
yang terletak disamping mushola dengan jumlah yang sama. Kondisi toilet dalam
keadaan baik setelah adanya renovasi. Masing-masing toilet terdiri dari satu bak air,
satu kran, dan satu kloset.
2. Kondisi Non Fisik Sekolah
Kondisi nonfisik yang dimaksud di sini ialah kondisi sekolah yang tidak tampak
secara nyata dilihat mata, tetapi mendukung proses belajar mengajar. Misalnya
berkaitan dengan suasana belajar, potensi guru, dsb. Adapun uraian tentang kondisi
nonfisik SD Negeri Sendangadi I antara lain:
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah SD Negeri Sendangadi I dijabat oleh Bapak Nur Suharyanto,
S. Pd. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tugas antara lain sebagai berikut.
1) Sebagai administrator yang bertanggung jawab pada pelaksanaan kurikulum,
ketatausahaan, administrasi personalia pemerintah, dan pelaksana instruksi dari
atasan.
2) Sebagai pemimpin usaha sekolah agar dapat berjalan dengan baik.
3) Sebagai supervisor yang memberikan pengawasan dan bimbingan kepada guru,
karyawan, dan siswa agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan lancar.
Dalam hal tugas–tugas tersebut Bapak Nur Suharyanto telah menjalankannya
dengan baik. Setiap mengambil keputusan, dan kebijakan yang berkaitan dengan
sekolah, Bapak Nur Suharyanto terlebih dahulu mendiskusikannya dengan
yang baik di sekolah seperti: disiplin berangkat pagi, mengucapkan salam setiap
bertemu, dsb. Dengan demikian, baik siswa, guru, maupun kami selaku
mahasiswa PPL dapat menjadikan beliau sebagai teladan dalam bertugas,
bertingkah laku, berdisiplin, dsb. Dengan kepemimpinan Bapak Nur Suharyanto
ini SD Negeri Sendangadi I terus berkembang semakin baik, dan mendapatkan
akreditasi A.
b. Potensi Guru
SD Negeri Sendangadi I memiliki guru dan karyawan yang siap membantu
kelancaran proses belajar mengajar di sekolah dengan kurikulum KTSP. Jumlah
keseluruhan guru berdasarkan data formasi guru dan tenaga administrasi SD Negeri
Sendangadi I terdiri dari 12 orang guru kelas, 3 guru agama, 2 guru penjaskes, 2
guru Kesenian, 1 guru bahasa Inggris, dan 1 guru TIK. Masing–masing guru
mempunyai kompetensi dan latar pendidikan sesuai dengan bidang yang
diajarakannya. Pendidikan guru-guru SD Negeri Sendangadi I rata–rata dari jenjang
D2 sampai S1. Sehingga guru–guru di sekolah ini dapat dikatakan berkualitas.
Semuanya mengabdi di sekolah dengan dedikasi tinggi. Hal ini terlihat dari
kedisiplinan dan cara mereka saat mengajar untuk mencerdaskan siswa–siswa.
Dalam proses pembelajarannya semua guru mempunyai persiapan yang baik,
meliputi silabus, program pengajaran, dan RPP. Guru juga senantiasa menggunakan
dan memanfaatkan media untuk belajar siswa. Di kelas rendah-tinggi yaitu kelas I–
VI diampu oleh guru kelas masing–masing. Masing–masing kelas diampu oleh satu
guru kelas dengan menerapkan semi bidang studi untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia, IPA, IPS, Bahasa Inggris. Di SD Negeri Sendangadi I hubungan antar
guru dapat terjalin dengan baik dan saling berkoordinasi sehingga pembelajaran
dapat berjalan dengan lancar, baik, dan maksimal.
c. Tenaga Administrasi dan Karyawan
SD Negeri Sendangadi I mempunyai seorang tenaga perpustakaan yang
setiap istirahat berada di perpustakaan untuk melayani siswa–siswa yang ingin
membaca dan meminjam buku. Karyawan lain yang dimiliki SD Negeri Sendangadi
I yaitu dua orang penjaga sekolah. Penjaga sekolah inilah yang setiap hari membuka
dan menutup pintu, menjaga, membersihkan dan menyediakan minuman untuk guru
dan siswa.
d. Potensi Siswa
SD Negeri Sendangadi I memiliki jumlah siswa yang cukup banyak yaitu
350 siswa. Siswa–siswi di sekolah ini sangat aktif baik pada saat pelajaran maupun
saat beraktivitas di luar kelas. Tingkat kecerdasan rata–rata siswa disekolah ini juga
begitu pula dengan mahasiswa PPL UNY. Siswa–siswa juga selalu aktif dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah, seperti Pramuka dan
Bulutangkis.
SD Negeri Sendangadi I selain kegiatan belajar mengajar reguler juga
diadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat, minat, dan potensi
siswa. Kegiatan ekstrakulikuler di SD Negeri Tlogoadi meliputi: pramuka, drum
band, seni tari, bulutangkis, dan tenis meja. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut
dilaksanakan di luar jam sekolah yaitu setelah pulang sekolah dan sore hari.
Kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan satu kali seminggu. Siswa bebas memilih
kegiatan ekstra sesuai dengan minatnya masing–masing. Namun khusus untuk
ekstra pramuka semua siswa wajib untuk mengikuti.
C. Tujuan PPL
Tujuan dan manfaat PPL seperti yang tertulis di atas sebagai tugas akhir adalah
untuk menambah pengalaman dan melatih mahasiswa agar bersosialisasi dan beradaptasi
serta mengalami pengalaman faktual tentang proses pembelajaran dan kegiatan penjas yang
ada di sekolah dasar. Sehingga ini dapat dijadikan mahasiswa untuk mempersiapkan diri
menjadi pendidik yang profesional, kompeten, dan memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan sebagai calon pendidikan jasmani di sekolah dasar dan
sebagai latihan untuk dapat memahami karakteristik siswa sekolah dasar. Sehingga nantinya
benar-benar siap sebagai pendidik.
D. Manfaat PPL
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses penjas di
sekolah.
b. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan
pemecahan pendidikan khususnya yang di sekolah dasar.
c. Memperoleh pengalaman dan keterampilan melakukan pembelajaran.
d. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk berperan sebagai motivator, dan membantu pemikiran sebagai “problem solver”.
2. Bagi Sekolah yang digunakan PPL
a. Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan calon pendidik
baru.
b. Mendapat bantuan pemikir, tenaga, ilmu dan teknologi dalam perencanaan dan
3. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta
a. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan PPL di sekolah guna pengembangan
kurikulum dan iptek yang sesuai dengan kebutuhan sekolah dasar.
b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai permasalahan
untuk pengembangan penelitian dan pendidikan.
E. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan
Kegiatan PPL bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar. Kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa
program kependidikan untuk mendapatkan pengalaman melalui praktik mengajar sesuai
dengan jurusan studi yang ditempuh. Kegiatan PPL ini dilaksanakan pada tanggal 2 Juli
2014 hingga 17 September 2014. Dengan adanya program ini, diharapkan mahasiswa dapat
menjadi tenaga pendidik yang profesional.
Program PPL merupakan mata kuliah wajib tempuh bagi mahasiswa S1
kependidikan, dengan nilai SKS, sebesar 3 SKS. Oleh karena itu, perlu adanya persiapan
yang matang, sebelum melaksanakan program PPL, yang disusun dalam suatu rancangan
kegiatan PPL. Rancangan kegiatan PPL ini disusun sebagai bekal awal bagi mahasiswa
praktikan, sebelum terjun langsung melakukan praktik mengajar di kelas, sehingga pada saat
pelaksanaan kegiatan PPL, mahasiswa benar-benar sudah siap untuk melaksanakan kegiatan
praktik mengajar, baik itu untuk kegiatan belajar teori maupun kegiatan belajar praktik.
Perumusan program PPL dilakukan setelah proses observasi untuk mengidentifikasi
masalah yang ada di lokasi PPL. Program yang disusun berdasarkan masukan dan
pertimbangan–pertimbangan yang matang, sehingga tidak semua masalah yang
teridentifikasi menjadi dasar untuk penyusunan program. Adapun hal-hal yang menjadi
pertimbangan dalam penyusunan program sebagai berikut.
1. Kebutuhan dan manfaat bagi sekolah
2. Kemampuan dan kompetensi mahasiswa
3. Dukungan dan swadaya sekolah
4. Waktu yang tersedia
5. Sarana dan prasarana yang tersedia
6. Kesinambungan program
Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu rangkaian dalam
kegiatan PPL UNY 2014 yang terdiri dari dua program, yaitu program utama PPL dan
program PPL insidental.
1. Program Utama Praktik Pengalaman Lapangan yaitu:
b. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Pembuatan media pembelajaran dan instrument penilaian.
d. Praktik mengajar mandiri di kelas.
e. Pengoptimalan pembelajaran, membimbing siswa berpikir kreatif dalam
memecahkan masalah dan praktik penanganan kasus pada saat proses belajar
f. Melaksanakan ujian praktik mengajar (PPL) dengan menerapkan inovasi
pembelajaran pada kelas rendah dan tinggi.
g. Penyusunan laporan PPL II.
2. Program Praktik Pengalaman Lapangan insidental yaitu:
a. Mengisi kelas kosong apabila ditinggal guru yang sedang berkepentingan.
b. Membantu guru melengkapi administrasi jika dibutuhkan.
Pelaksanaan PPL terdiri dari beberapa tahapan dan setiap tahapan mempunyai
serangkaian kegiatan yang harus diikuti oleh setiap peserta baik individu maupun secara
kelompok. Adapun tahap yang pertama yaitu penyusunan program dan rancangan kegiatan
PPL. Adapun rancangan program dan kegiatan tersebut yaitu:
1. Rancangan kegiatan Program Utama
a. Melakukan observasi kelas, proses belajar, peserta didik di kelas rendah dan tinggi
secara individu.
b. Penyusunan RPP dan pembuatan media pembelajaran yang akan digunakan untuk
pelaksanaan belajar mengajar.
c. Praktek mengajar mandiri dengan menerapkan inovasi pembelajaran meliputi kelas I – VI.
d. Pengoptimalan pembelajaran dan membimbing siswa berpikir kreatif dalam
memecahkan masalah melalui metode yang bervariatif pada saat praktik mengajar.
e. Praktik penanganan kasus pada proses belajar siswa selama proses praktik mengajar.
f. Melaksanakan ujian praktik mengajar (PPL) dengan menerapkan inovasi
pembelajaran pada kelas rendah dan tinggi.
g. Penyusunan laporan PPL.
2. Rancangan Program insidental
Program insidental ini yaitu mengisi/mengajar kelas yang kosong apabila
ditinggalkan guru yang sedang berkepentingan dan membantu melengkapi administrasi
guru apabila dibutuhkan. Dalam pelaksanaanya menyesuaikan kondisi dari sekolah.
Dengan berdasarkan pada kondisi tersebut maka rancangan kegiatannya tidak dapat
dipastikan, hanya ditentukan jadwal piket mahasiswa dalam kelompok untuk hari Senin,
Kamis, Jumat. Sehingga apabila pada hari-hari tersebut ada kelas yang kosong maka
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
A. PERSIAPAN
1. Penentuan Sekolah dan Pengelompokan Mahasiswa
Sebelum melaksanakan program PPL tentunya perlu adanya persiapan agar
kegiatan dapat berjalan dengan lacar dan sukses. Adapun tahap–tahap persiapan PPL
antara lain:
a. Pendaftaran dan Pengelompokan
Mahasiswa wajib mendaftar sebagai calon peserta PPL, kemudian Tim PPL
melakukan seleksi untuk mengelompokkan calon-calon mahasiswa menjadi
kelompok-kelompok kecil yang nantinya akan ditempatkan pada sekolah-sekolah
yang sudah ditentukan.
b. Pembekalan
Pelaksanaan pembekalan diadakan pada tanggal 31 Januari 2014 dan
bertempat di Ruangan Bagian bawah GOR UNY, Universitas Negeri Yogyakarta Jl.
Kolombo Yogyakarta. Hal ini bertujuan agar mahasiswa memperoleh kompetensi
sebagai berikut: (1) memahami dan menghayati konsep dasar, arti, tujuan, program,
pelaksanaan, dan evaluasi PPL; (2) mendapatkan informasi lokasi PPL; (3) memiliki
pengetahuan etika calon guru di sekolah dasar; (4) memiliki pengetahuan untuk dapat
bersikap dan bekerja kelompok dalan rangka penyelesaian tugas; (5) memiliki
kemampuan menggunakan waktu secara efisien pada saat melaksanakan program
PPL. Dengan harapan mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan
PPL nantinya.
c. Penyerahan dan Penerjunan
Mahasiswa PPL Diserahkan oleh Dosen pamong kepada pihak sekolah SD
Negeri Sendangadi I pada tanggal 7 Februari 2014 yang kemudian diterima secara
simbolis oleh Kepala sekolah SD Negeri Sendangadi I. Setelah penyerahan selesai
maka secara resmi mahasiswa PPL UNY menjadi keluarga SD Negeri Sendangadi I.
2. Observasi Awal
Kegiatan observasi dilaksanakan pada tanggal 1-6 Maret 2014. Kegiatan ini
bertujuan agar mahasiswa mengenal secara langsung kondisi lingkungan sekolah
tempat praktik PPL dan untuk mengetahui hal-hal yang perlu dijadikan program
dalam kegiatan PPL, baik program fisik maupun nonfisik. Hasil observasi tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar perencanaan program kegiatan PPL dan
penyusunan proposal. Adapun yang diobservasi adalah sebagai berikut :
a. Observasi sarana dan prasarana olahraga
Kegiatan ini meliputi pengamatan kelengkapan peralatan olahraga, fasilitas
yang tersedia di sekolah dan lingkungan sekolah sebagai dasar untuk perencanaan
pembelajaran.
b. Observasi pembelajaran di kelas dan di lapangan
Observasi pembelajaran di lapangan merupakan kegiatan pengamatan
komponen pendidikan dan norma-norma yang berlaku di sekolah. Kegiatan ini
bertujuan memperoleh pengetahuan dan pengalaman mengenai tugas guru
khususnya dalam mengajar. Objek pengamatan meliputi komponen-komponen
profesional yang dicontohkan oleh para guru pamong.
c. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Observasi proses belajar mengajar meliputi bagaimana persiapan guru dan
cara mengajarnya. Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai berikut.
1) Mencari informasi berkenaan dengan penerapan KTSP, Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2) Mengamati kegiatan proses belajar mengajar, antara lain: membuka pelajaran,
menyampaikan materi, penggunaan bahasa, penggunaan waktu, gerak, cara
memotivasi siswa supaya semangat dalam mengikuti pembelajaran,
penguasaan siswa, penggunaan, cara membuat kesimpulan, bentuk, dan cara
evaluasi, serta cara menutup pelajaran dengan baik.
Observasi peserta didik dilakukan untuk mengetahui jumlah siswa di
masing-masing kelas, mengenal karakteristik siswa, aktivitas siswa saat
pembelajaran. Kegiatan ini berguna untuk menentukan teknik penguasaan kelas,
metode, penilaian yang tepat.
Hasil dari masing-masing obervasi tersebut digunakan sebagai dasar
perencanaan program, perencanaan pelaksanaan melalui tahapan :
1) konsultasi program dengan DPL serta pihak sekolah, baik dengan kepala
sekolah, koordinator lapangan maupun dengan guru pembimbing PPL individu
2) rapat koordinasi para anggota kelompok PPL untuk merencanakan pembagian
jadwal PPL, menentukan format penilaian, menentukan teknik dalam
penyusunan RPP, dan sebagainya.
Observasi, proses belajar mengajar, dan peserta didik ini dilakukan secara
individu dengan pembagian kelas sesuai dengan guru pembimbingnya. Hasilnya
kemudian didiskusikan dengan kelompok. Dari pelaksanaan observasi ini
mahasiswa mendapatkan pengetahuan, pengalaman yang kemudian dapat
menjadikan bekal dalam PPL.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) direncanakan untuk
dilaksanakan oleh masing-masing mahasiswa sesuai dengan materi, jadwal dan
kelas yang sudah di tentukan. Pembuatannya dilakukan beberapa hari sebelum
mahasiswa praktik mengajar. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini dibuat dalam
satu kertas folio. Dalam penyusunan RPP direncanakan dengan meminta
pertimbangan guru pembimbing untuk menyajikan bagaimana pembelajaran yang
seharusnya dilaksanakan. Selain itu mahasiswa juga meminta pertimbangan
mengenai media yang akan digunakan agar dapat sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang direncanakan.
a. Perencanaan Pembuatan Media Pembelajaran dan Instrumen Penilaian
Dalam pembuatan media pembelajaran direncanakan oleh mahasiswa
secara individu disesuaikan dengan materi dan kelas yang akan digunakan untuk
praktik mengajar. Pembuatan media pembelajaran direncanakan dilakukan oleh
mahasiswa PPL satu sampai dua hari sebelum hari pelaksanaan pembelajaran.
Persiapan media presentasi dan media pembelajaran wajib dilakukan oleh
mahasiswa sebagai salah satu bukti mahasiswa melakukan inovasi pembelajaran.
Selain media, mahasiswa juga harus membuat instrumen penilaian untuk siswa
yang akan diberikan setelah pembelajaran. Instrumen evaluasi ini digunakan untuk
mengetahui dan mengukur sejauh mana kemampuan siswa, pemahaman siswa
terhadap suatu materi yang telah disajikan. Selain itu juga untuk mengukur dan
menilai sejauh mana keberhasilan mahasiswa PPL dalam melaksanakan PPL.
b. Perencanaan Praktik Mengajar Mandiri
Kegiatan PPL direncanakan dilaksanakan selama 2 bulan dengan kehadiran
mahasiswa setiap hari. Masing-masing mahasiswa direncanakan melaksanakan
kegiatan PPL sebanyak 17 kali praktik dilapangan. Untuk setiap minggunya
masing-masing mahasiswa melakukan PPL sebanyak 6 kali. Pada setiap pertemuan
c. Melaksanakan ujian praktik mengajar.
Ujian praktik mengajar (PPL) dilaksanakan ketika mahasiswa PPL sedang
melakukan pengajaran mandiri dan saat itu juga Guru pamong melakukan
penilaian.
d. Penyusunan laporan PPL.
Laporan direncanakan untuk disusun setelah program kegiatan praktik
mengajar mandiri dan ujian selesai dilaksanakan oleh semua mahasiswa.
Pembuatan laporan ditargetkan sebelum penarikan telah selesai dan dikerjakan oleh
kelompok. Sistematika laporan terdiri dari laporan kelompok, dan laporan individu
tetapi dalam satu laporan.
B. PELAKSANAAN
1. Praktek Mengajar Penjas
a. Praktek Terbimbing
Guru pembimbing memberikan kritik dan saran pada mahasiswa praktikan
atas proses pembelajarannya telah dilakukan sehingga dapat dipergunakan untuk
koreksi perbaikan selanjutnya.
Praktikan diharapkan tidak perlu ragu-ragu dalam penyampaian materi,
harus jelas dan tegas, sehingga siswa dapat melaksanakan sesuai apa yang menjadi
penjelasan guru.
b. Pelaksanaan Praktek Mengajar
Dalam bab pelaksanaan ini antara program penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pembuatan media serta instrumen penilaian
tidak dijelaskan terperinci pada nomor-nomor tetapi langsung di uraikan pada
program praktik mengajar mandiri karena kedua program tersebut merupakan
bagian dari tahapan-tahapan dalam praktik mengajar mandiri.
Praktek mengajar mandiri dimaksudkan untuk melakukan kegiatan
mengajar sebagaiman layaknya guru penjaskes. Pelaksanaan PPL mandiri
dilakukan sebanyak 6 kali seminggu (jadwal pelaksanaan terlampir).
Adapun tahapan dalam pelaksanaan praktik mengajar mandiri sebagai berikut:
1. Meminta Materi Pembelajaran Kepada Guru Pembimbing.
Setelah menentukan pembagian jadwal pelaksanaan praktik mengajar
maka mahasiswa meminta materi, kompetensi dasar, indikator kepada guru
2. Pembuatan RPP dan perangkat mengajar lainnya
Sebelum mahasiswa melakukan praktik mengajar maka harus
mempersiapkan silabus, rencana program pembelajaran (RPP), media ataupun
lembar kerja siswa yang digunakan untuk memandu kelancaran proses belajar
mengajar. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut dijabarkan
mengenai standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok,
langkah-langkah pembelajaran, metode, sumber belajar, penilaian.
3. Persiapan Bahan Ajar
Di dalam kurikulum dan silabus sudah terdapat bahan ajar yang akan
disampaikan kepada siswa. Tugas dari mahasiswa ialah mengembangkan
bahan ajar tersebut, menentukan media yang akan digunakan supaya bahan
ajar dapat tersaji secara menarik dan memotivasi dalam mengikuti proses
belajar mengajar.
4. Pembuatan Media dan instrumen penilaian siswa.
Setelah menyiapkan bahan ajar maka tahapan selanjutnya ialah
pembuatan media dan instrumen penilaian. Dalam membuat media ini
disesuaikan dengan materi pelajaran.
5. Konsultasi dengan Guru pembimbing
Setelah mahasiswa membuat rencana pelaksanaan pembelajaran,
mempersiapkan bahan ajar dan media kemudian mahasiswa melakukan
konsultasi dengan guru pembimbing. Tujuan tahap konsultasi ialah untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam mengajar maupun
dalam penulisan rencana pelaksanaan pembelajaran.
6. Umpan Balik dari Guru Pembimbing
Setelah melaksanakan praktek mengajar, guru pembimbing memberikan
umpan balik, masukan, saran, dan kritik kepada mahasiswa baik yang
berkaitan dengan proses pembelajaran maupun pada penulisan RPP. Umpan
balik yang diberikan ada yang secara lisan dan ada pula melalui tulisan
komentar pada RPP. Selain itu guru juga memberikan masukan mengenai
metode-metode dalam pengelolaan kelas dan menguasai siswa. Dengan
adanya umpan balik ini mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangannya sehingga dapat digunakan sebagai refleksi.
a. Pengoptimalan Pembelajaran dan Membimbing Siswa Berpikir Kreatif
dalam Memecahkan Masalah.
Dalam proses melaksanakan pengoptimalan pembelajaran dan
Para mahasiswa menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk
melaksanakan kegiatan ini. Mahasiswa menggunakan bermacam-macam
metode yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan materi yang
disajikan seperti metode pemecahan masalah (problem solving), metode
inkuiri, demostrasi, permainan dan sebagainya.
b. Praktik penanganan kasus pada proses belajar siswa selama proses praktek
mengajar.
Kasus yang sering ditemui pada saat mahasiswa praktek mengajar ialah
banyak anak-anak yang ramai dan tidak mau memperhatikan pembelajaran dari
guru sehingga sangat menggangu proses belajar mengajar. Kasus seperti itu
biasanya diatasi mahasiswa dengan menasehati dan pada saat pembelajaran.
Kasus lain yang dihadapi yaitu adanya anak yang hiperaktif sehingga tidak bisa
diam selalu bergerak, berjalan ke sana kemari dan mengganggu teman-teman
yang lainnya sampai menangis. Tindakan yang dilakukan ialah mencoba
memfungsikan siswa tersebut sebagai pemimpin, seolah-olah menjadi asisten
guru. Selama pelaksanaan PPL berbagai kasus yang ditemui pada siswa
diselesaikan pada saat proses belajar mengajar. Namun pada kasus-kasus yang
cukup berat dengan meminta saran dan soluisi dari guru.
c. Melaksanakan administrasi guru meliputi penilaian hasil belajar.
Pelaksanan program ini dilakukan dengan memberikan hasil
evaluasi yang diperoleh siswa pada saat praktik mengajar mandiri dengan
soal evaluasinya.
d. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan ini dilaksanakan tepat waktu dimulai selama
program KKN PPL berlangsung. Laporan dibedakan menjadi laporan
kelompok dan laporan individu namun dalam bentuk satu laporan atau
satu jilidan. Program kelompok disusun oleh beberapa anggota kelompok,
sedangkan program individu dikerjakan oleh masing-masing individu.
Sistematika laporan tersusun dari: bab I pendahulun, bab II perencanaan,
pelaksanaan, analisis hasil, dan refleksi. Bab III penutup (kesimpulan dan
saran). Laporan PPL II ini disahkan oleh ketua kelompok, sekertaris,
kepala sekolah dan dosen pembimbing.
e. Program Insidental
Perencanaan program insidental PPL yang akan dilakukan yaitu
membantu mengisi/mengajar kelas yang kosong apabila guru kelasnya
sedang berkepentingan. Dengan berdasarkan pada kondisi tersebut maka
rancangan kegiatannya tidak dapat dipastikan, hanya ditentukan jadwal
pada hari-hari tersebut ada kelas yang kosong maka mahasiswa tersebut
yang mengisi kelas yang kosong.
Program insidental yang dilaksanakan yaitu mengisi/mengajar kelas yang kosong
karena ditinggal oleh guru kelas karena sedang ada kepentingan. Adapun uraiannya
sebagai berikut:
Tujuan : Mengisi kelas yang kosong supaya tidak ramai.
Bentuk kegiatan : Mengajar kelas yang kosong
Sasaran : Siswa
Tempat : Ruang kelas
Realisasi waktu
pelaksanaan
: Kelas I a ( hari Sabtu, 20 Juli 2014)
Kelas III b ( hari Sabtu, 20 Juli 2014)
Hasil : Pembelajaran berjalan lancer
Hambatan : Kesulitan dalam menyampaikan materi karena tidak
ada rencana sebelumnya.
Solusi : Menegur, berusaha menarik perhatian siswa
Pelaksana : Dimas Gandadara (kelas Ia dan III b)
C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN
Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan telah dilaksanakan beberapa kegiatan
yang bermanfaat bagi mahasiswa ke depan. Mahasiswa terjun langsung ke Sekolah Dasar,
berkesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah.
Mahasiswa praktikan telah memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang sangat
berharga. Hal itu dapat digunakan sebagai bekal untuk terjun ke Sekolah Dasar secara
langsung nantinya, sebagai guru Sekolah Dasar yang bertugas mengemban amanat untuk
memajukan dunia pendidikan.
Berbagai pengalaman dan hasil belajar yang diperoleh mahasiswa selama PPL antara
lain:
1. Mahasiswa mengetahui berbagai jenis ketrampilan mengajar bagi seorang guru yang
2. Dalam melaksanakan pembelajaran mahasiswa mendapat arahan, kritikan dan saran dari
dosen pembimbing, guru pembimbing dan sesama mahasiswa sehingga dapat
mengetahui kekurangan dalam mengajar dan dapat melakukan upaya perbaikan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui berbagai keadaan sekolah dan kelas mencakup adminitrasi
dan manajemen sekolah yang dilakukan kepala sekolah dan guru kelas.
4. Mahasiswa dapat memahami perilaku dan karakteristik siswa di kelas dan di luar kelas.
5. Mahasiswa dapat memahami perilaku seorang guru di dalam dan di luar kelas.
6. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam fasilitas yang dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar dan mengetahui cara menggunakannya.
7. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami karakteristik siswa dan latar belakang yang
berbeda-beda dan dapat mencari alternatif pemecahan bila menemui siswa yang
bermasalah.
8. Mahasiswa memperoleh pengalaman mengajar dan pengalaman melaksanakan kegiatan
praktik persekolahan.
9. Mahasiswa mendapat kesempatan untuk berlatih melaksanakan tugas guru kelas secara
mandiri dan dapat menghayati kehidupan seorang guru secara utuh.
10. Mahasiswa memperoleh pengalaman bahwa menjadi seorang guru memerlukan
kemampuan yang kompleks tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik.
11. Adanya berbagai macam karakteristik siswa, minat, dan motivasi belajar siswa,
mahasiswa memperoleh gambaran untuk merencanakan serta melaksanakan proses
belajar mengajar dengan baik.
1. Hambatan-hambatan dalam Praktik Mengajar
a. Kesulitan dalam pengelolaan kelas.
b. Kurangnya perhatian siswa pada materi yang diberikan karena kebanyakan siswa
lebih berminat pada permainan sepak bola untuk putra, dan kasti untuk putri.
c. Adanya siswa yang kurang disiplin, ramai, dan tidak tertarik pada materi yang
disampaikan.
d. Banyaknya jumlah siswa dan berbagaimacam karakteristik siswa dalam
pembelajaran sehingga waktu yang digunakan kurang efektif dan efisien.
e. Luasnya Lapangan dan banyaknya benda-benda yang memicu anak untuk
2. Usaha-usaha untuk Mengatasi
a. Dalam hal ini kesulitan pengelolaan kelas terletak pada banyaknya siswa yang
kurang memperhatikan, untuk mengatasinya yaitu dengan nada suara tegas, dan
agak keras.
b. Siswa yang bandel ditunjuk untuk memberikan contoh atau menerangkan dan
harus ada konsekuensinya. Biasanya diberi hukuman dengan lari mengitari barisan
c. Memberi materi dengan cara yang kreatif dan tidak membosankan.
d. Meminjam alat dari fakultas atau memodifikasinya sendiri.
3. Laporan PPL Individu Dimas Gandadara (11604221042)
Di dalam bab ini di uraiakan pelaksanaan program PPL secara individu berkaitan
dengan perencanaan, persiapan, dan anlisis hasil dan refleksi. Adapun penjabaran dari
program pelaksanan PPL individu sebagai berikut.
Laporan PPL Individu Dimas Gandadara( 11604221042 )
Kegiatan PPL yang saya lakukan sebagai berikut.
a. Persiapan
Pada tahap persiapan meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) meminta materi pada guru penjasorkes yang akan digunakan untuk praktek
2) berkonsultasi pada guru tentang materi yang diterima dan cara pembelajarannya
3) berkonsultasi pada guru media yang sesuai dan tepat untuk menerangkan materi
yang akan di terangkan
4) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
5) menyiapkan media pembelajaran dan alat olahraga
6) menyusun evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan PPL diatur sedemikian rupa sehingga setiap mahasiswa
mendapatkan giliran praktik merata kelas I–VI (A dan B) meliputi mata pelajaran
penjas.
Adapun jadwal praktek saya sebagai berikut.
Praktek Mandiri
NO HARI/ TANGGAL KELAS MATA
PELAJARAN MATERI
1 Selasa /12 Agustus 2014 6 Penjaskes Gerak dasar lokomotor / Hidup bersih dan sehat
2 Rabu /13 Agustus 2014 5 Penjaskes bola kasti dengan tema ‘’Hidup
Rukun”
3 Kamis /14 Agustus 2014 2 Penjaskes ‘’Gerak dasar Manipulatif’’ dengan
tema Hidup rukun di sekolah
4 Jumat /15 Agustus 2014 1 Penjaskes gerak dasar non lokomotor /
5 Sabtu /16 Agustus 2014 3 Penjaskes Start Jongkok
6 Senin/18 Agustus 2014 2 Penjaskes gerak non lokomotor dalam
permainan sederhana dengan tema
hidup rukun
7 Selasa/19 Agustus 2014 1 Penjaskes materi gerak dasar lokomotor denga
tema diriku
8 Rabu/20 Agustus 2014 6 Penjaskes gerak dasar bola basket yang
dimodifikasi dengan tema benda
disekitar lingkungan sekitar wujud
benda dan dirinya
9 Kamis/21 Agustus 2014 4 Penjaskes gerak dasar kasti dengan tema
keberadaan budaya bangsaku
10 Sabtu/23 Agustus 2014 6 Penjaskes Permainan Rounders
11 Senin/25 Agustus 2014 2 Penjaskes konsep gerak variasi lokomotor
dengan tema hidup bersih dan sehat
12 Rabu/27 Agustus 2014 5 Penjaskes Kombinasi pola gerak dasar bola
besar dengan tema benda-benda
dilingkungan sekitar
13 Kamis/28 Agustus 2014 4 Penjaskes kombinasi pola gerak dasar bola
besar dan dengan tema indahnya
kebersamaan
14 Jumat/29 Agustus 2014 1 Penjaskes gerak dasar lokomotor dengan tema
aku dan teman baruku
15 Rabu/03 September 2014 5 Penjaskes gerak dasar atletik nomor lempar
lembing dengan tema pengalaman
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan PPL yang telah dilakukan mulai dari persiapan, pelaksanaan,
sampai dengan penyusunan laporan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Praktik pengalaman lapangan dapat memberikan pengalaman yang nyata terhadap
penyelenggaraan formal di sekolah dasar yang sangat penting bagi mahasiswa program
kependidikan.
2. Praktikan sebagai calon pendidik selain mendapat pengalaman tentang praktik
mengajar juga mengetahui lebih tentang bermacam-macam permasalahan dan cara
mengatasinya.
3. Kegiatan PPL tersebut merupaakn kegiatan yang menyangkut proses belajar mengajar
pada suatu tempat tertentu di dalam kelas maupun di lapangan untuk mencapai tujuan
pendidikan sesuai dengan GBPP, KTSP.
4. Semakin banyak praktikan bertatap muka/mengajar langsung dengan siswa, semakin
banyak pengalaman yang didapat.
5. Kemampuan guru mengajar mempengaruhi motivasi siswa untuk belajar.
6. Pelaksanaan praktek pengalaman lapangan dapat terlaksana dengan baik karena adanya
kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan pihak sekolah dan pihak terkait lainnya.
B. SARAN
1. Untuk Universitas Negeri Yogyakarta
a) Perlu adanya pertemuan atau koordinasi antara pihak Universitas, koordinator
praktek, dan mahasiswa PPL sebelum mengajar di lapangan.
b) Sebaiknya dosen pembimbing lapangan lebih sering memantau perkembangan
mahasiswa dalam melaksanakan PPL.
c) Diharapkan membuat mekanisme pembekalan yang lebih terarah dan terencana
dengan matang, baik fisik maupun mental.
2. Bagi Mahasiswa PPL
a) Perlu meningkatkan kepribadian yang lebih baik agar mencerminkan tenaga
pendidik, karena guru merupakan suritauladan yang baik bagi anak didiknya.
b) Perlu peningkatan dalam mempersiapkan segala sesuatu sebelum mengajar. Selain
itu agar tetap menjaga kekompakan dalam kelompok, sehingga tercipta kebersamaan,
keakraban, dan kerja sama yang baik antar kelompok.
c) Harus mampu berinteraksi dengan segala elemen sekolah dengan baik, khususnya
d) Menjaga hubungan antar teman praktikan dan guru.
e) Menjaga nama baik alamamter.
f) Kedisiplinan, kerjasama yang baik dengan semua mahasiswa, sekolah dan pihak
yang terkait lainnya perlu ditumbuhkembangkan.
3. Bagi sekolah
a. Hendaknya lebih ditingkatkan untuk penggunaan media dalam pembelajaran.
b. Peningkatan fasilitas yang mendukung kegiatan pembelajaran, terutama yang
berkaitan dengan fasilitas olahraga terutama sarana dan prasarana olahraga, demi
DAFTAR PUSTAKA
Rahardica APP. 2012. Laporan Kegiatan Individu KKN PPL. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
TIM UPPL. 2014. Materi Pembekalan KKN-PPL. Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta.
TIM UPPL. 2014. Panduan PPL UNY 2014. Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta.