• Tidak ada hasil yang ditemukan

dcae8 sessi 2 pengenalam citra dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "dcae8 sessi 2 pengenalam citra dasar"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Pengenalan Dasar

Citra

(2)

Representasi Citra Digital

(3)
(4)
(5)

Kuantisasi Citra

 Citra digital sesungguhnya dibentuk melalui pendekatan yang dinamakan kuantisasi. Kuantisasi adalah prosedur yang dipakai untuk membuat suatu isyarat yang bersifat kontinu ke dalam bentuk diskret

(6)

Digitalisasi citra biner 8x8 piksel untuk memperlihatkan bentuk piksel ideal

(7)

Jangkauan nilai pada citra keabuan

Kompon en warna Bit per Piksel Jangkaua n Penggunaan 1

1 0-1 Citra biner: dokumen faksimili

8 0-255 Umum: foto dan hasil pemindai

12 0-4095 Kualitas tinggi: foto dan hasil pemindai

14 0-16383 Kualitas profesional: foto dan hasil pemindai

(8)

Jangkauan nilai pada citra berwarna

Kompone

n Warna

Bit per

Piksel

Jangkauan

Penggunaan

3

24

0-1

RGB umum

36

0-4095

RGB kualitas tinggi

42

0-16383

RGB

kualitas

profesional

(9)

Kuantisasi citra dengan

(10)

Kualitas Citra

Di samping cacah intensitas kecerahan, jumlah piksel yang

digunakan untuk menyusun suatu citra mempengaruhi kualitas citra.

Istilah resolusi citra biasa dinyatakan jumlah piksel pada arah lebar dan tinggi.

(11)

Efek resolusi berdasar jumlah piksel pada citra

(12)

Membaca Citra

Bentuk pemanggilannya:

Img = imread(nama_file_citra)

Dalam hal ini, nama_file_citra menyatakan nama file citra yang hendak dibaca dan Img menyatakan larik (array) yang

(13)

Daftar format file gambar yang bisa dibaca oleh imread Format Gambar Eksten si Keterangan

TIFF .tif, .tif Tagged Image File Format merupakan format citra yang mula-mula dibuat boleh Aldus. Kemudian, dikembangkan oleh Microsoft dan terakhir oleh Adobe.

JPEG .jpg, .jpeg

Joint Photographics Expert Group adalah format citra yang dirancang agar bisa memampatkan data dengan rasio 1:16.

GIF .gif Graphics Interface Format merupakan format yang memungkinkan pemampatan data hingga 50%. Cocok untuk citra yang memiliki area yang cukup besar dengan warna yang sama.

BMP .bmp Windows Bitmap merupakan format bitmap pada Windows.

PNG .png Portable Network Graphics biasa dibaca ‘ping’. Asal mulanya dikembangkan sebagai pengganti format GIF karena adanya penerapan lisensi GIF. Mendukung pemampatan data tanpa menghilangkan informasi aslinya.

(14)

Contoh berikut digunakan untuk membaca file citra bernama mandrill.png yang terdapat pada folder C:\Image.

 

>> Img = imread(’C:\Image\mandrill.tif’);

(15)

Mengetahui Ukuran Citra

Secara umum, ukuran matriks Img adalah M x N. Untuk

mengetahui nilai M dan N yang sesungguhnya, dapat digunakan fungsi pada Octave yang bernama size. Contoh untuk mengetahui dimensi pada matriks Img:

 

>> Ukuran = size(Img)  Ukuran =

 

512 512  

>>   

(16)

Untuk mendapatkan jumlah baris dan jumlah kolom secara tersendiri, perlu diberikan perintah seperti berikut:

>> jum_baris = Ukuran(1);  >> jum_kolom = Ukuran(2);  >> 

 

Angka 1 dan 2 pada ukuran menyatakan indeks. Dengan cara seperti itu, jum_baris berisi jumlah baris pada larik Img dan jum_kolom berisi jumlah kolom pada larik Img.

Sebagai alternatif, dapat ditulis perintah seperti berikut:  

>> [jum_baris, jum_kolom] = size(Img);   

(17)

Menampilkan Citra

 Citra dapat ditampilkan dengan mudah melalui fungsi imshow. Contoh berikut digunakan untuk menampilkan citra yang terdapat di Img:

 

>> imshow(Img);  >>

(18)

 Apabila dikehendaki untuk menampilkan dua citra di dua jendela masing-masing, fungsi figure perlu dipanggil terlebih dulu

sebelum memanggil imshow. Contoh:  

>> Sungai = imread('C:\Image\innsbruck.tif');  >> Bangunan = imread('C:\Image\altstadt.png');  >> figure(1); imshow(Sungai); 

>> figure(2); imshow(Bangunan);   

 Hasilnya, gambar sungai ditampilkan di jendela 1 dan gambar bangunan diletakkan di jendela 2. Gambar berikut

(19)
(20)

Octave menyediakan fasilitas yang memungkinkan dua buah citra diletakkan dalam satu jendela. Berdasarkan larik Sungai dan

Bangunan di depan, dapat dicoba untuk memberikan perintah berikut:

 

>> close all; 

(21)
(22)

Mengenal Jenis Citra

Ada tiga jenis citra yang umum digunakan dalam pemrosesan citra.

(23)

Citra Berwarna

Citra berwarna, atau biasa dinamakan citra RGB, merupakan jenis citra yang menyajikan warna dalam bentuk komponen R (merah), G (hijau), dan B (biru). Setiap komponen warna menggunakan 8 bit (nilainya berkisar antara 0 sampai dengan 255). Dengan

(24)

Warna dan nilai penyusun warna

Warna

R

G

B

Merah

255

0

0

Hijau

0

255

0

Biru

0

0

255

Hitam

0

0

0

Putih

255

255

255

(25)
(26)

Citra berwarna dan representasi warnanya.

Setiap piksel dinyatakan dengan nilai R, G,

dan B

Catatan  Perlu diketahui, sebuah warna tidak hanya dinyatakan

(27)

 Citra berwarna pun dibaca melalui imread. Contoh:  

>> Kota = imread('C:\Image\innsbruckcity.png');   

Nah, sekarang dapat dicoba untuk mengenakan size pada Kota:  

>> size(Kota)  ans =

 

(28)

Hasil pembacaan citra berwarna

(29)

Berikut adalah cara untuk mendapatkan komponen R, G, dan B pada larik Kota di depan:

 

>> R = Kota(:,:,1);  >> G = Kota(:,:,2);  >> B = Kota(:,:,3); 

Untuk menampilkan gambar berwarna, imshow bisa digunakan seperti kalau mau menampilkan gambar berskala keabuan.

Contoh:  

>> figure(1); 

(30)
(31)

Citra Berskala Keabuan

Sesuai dengan nama yang melekat, citra jenis ini menangani

gradasi warna hitam dan putih, yang tentu saja menghasilkan efek warna abu-abu. Pada jenis gambar ini, warna dinyatakan dengan intensitas. Dalam hal ini, intensitas berkisar antara 0 sampai

(32)

Citra Biner

(33)

 Contoh berikut menunjukkan cara membaca dan menampilkan citra biner.  

>> Img = imread('c:\Image\daun_bin.tif');  >> imshow(Img); 

>> 

(34)

Mengonversi Jenis Citra

Dalam praktik, seringkali diperlukan utuk mengonversi citra berwarna ke dalam bentuk citra berskala keabuan mengingat banyak pemrosesan citra yang bekerja pada skala keabuan.

Namun, terkadang citra berskala keabuan pun perlu dikonversikan ke citra biner, mengingat beberapa operasi dalam pemrosesan citra berjalan pada citra biner.

(35)

Secara umum citra berwarna dapat dikonversikan ke citra berskala keabuan melalui rumus:

 

 

dengan R menyatakan nilai komponen merah, G menyatakan nilai komponen hijau, dan B menyatakan nilai komponen biru

(36)

Misalnya, sebuah piksel mempunyai komponen R, G, B sebagai berikut:

 

R = 50 G = 70 B = 61  

Jika a, b, dan c dibuat sama, akan diperoleh hasil seperti berikut:

I = (50 + 70 + 60) / 3 = 60

Salah satu contoh rumus yang biasa dipakai untuk mengubah ke skala keabuan yaitu:

(37)

Contoh berikut menunjukkan cara melakukan konversi dari citra berwarna ke citra biner.

 >> Img =

imread('C:\Image\innsbruckcity.png'); 

>> Abu = uint8(0.2989 * double(Img(:,:,1))

+ ... 

0.5870*double(Img(:,:,2)) + ... 

0.1141 * double(Img(:,:,3))); 

>>

imshow(Abu); 

Catatan  Tanda … menyatakan bahwa perintah pada baris tersebut masih mempunyai lanjutan pada baris berikutnya.

 Tanda : berarti semua nilai.

 double dipakai untuk melakukan konversi dari tipe bilangan bulat 8 bit (uint8) ke tipe double (yang memungkinkan pemrosesan bilangan real berpresisi ganda).

(38)
(39)

 Bagaimana halnya kalau dikehendaki untuk mengonversikan citra berskala keabuan ke citra biner?

 Strategi yang dipakai yaitu dengan menerapkan suatu nilai yang dikenal sebagai nilai ambang (threshold). Nilai tersebut dipakai untuk menentukan suatu intensitas akan dikonversikan menjadi 0 atau menjadi 1. Secara matematis, konversi dinyatakan dengan rumus:

(40)

% KEBINER Digunakan untuk mengonversi file % daun_gray.png ke citra biner

Img = imread('c:\Image\daun.tif'); [tinggi, lebar] = size(Img);

ambang = 160; % Nilai ini bisa diubah-ubah biner = zeros(tinggi, lebar);

for baris=1 : tinggi for kolom=1 : lebar

if Img(baris, kolom) >= ambang Biner(baris, kolom) = 0;

else

Biner(baris, kolom) = 1; end

end end

(41)

Hasil konversi daun.tif ke bentuk biner

Untuk menjalankan program di depan, berikan perintah

(42)
(43)

Fungsi yang disediakan

Octave

untuk kepentingan

konversi ke aras keabuan

Fungsi Kegunaan

im2bw(I, level)

im2bw(RGB, level)

Berguna untuk mengonversikan citra

berskala keabuan (I) ataupun berwarna (RGB) ke dalam citra biner dengan menggunakan level sebagai ambang konversi. Di MATLAB, jika argumen kedua (yaitu level) tidak

disertakan, nilai 0,5 secara bawaan

digunakan sebagai ambang konversi. Pada Octave, argumen kedua harus disertakan. Nilai balik fungsi ini berupa citra biner

(44)

Agar terbiasa dengan kedua fungsi tersebut, berikut disajikan contoh penggunaannya. Contoh pertama:

 

>> Img = imread('C:\Image\daun.tif');  >> BW = im2bw(Img, 0.6); 

>> imshow(BW); 

(45)
(46)

Adapun contoh pemakaian rgb2gray:

 

>> RGB =

imread('C:\Image\innsbruckcity.png'); 

>> Abu = rgb2gray(RGB); 

>> imshow(Abu); 

 

(47)
(48)

Menyimpan Citra

 Untuk kepentingan menyimpan citra ke dalam file, fungsi imwrite

pada Octave dapat digunakan. Pemakaiannya:  

imwrite(A, nama_file)  

A dapat berupa larik dua dimensi (citra berskala keabuan) ataupun larik berdimensi tiga (citra RGB).

Contoh:  

>> Img = imread('C:\Image\daun.tif');  >> X = 255 – Img; 

(49)
(50)

Latihan:

1. Jelaskan mengenai koordinat citra.

2. Apa yang dimaksud dengan kuantisasi citra?

3. Jelaskan hubungan jumlah bit dalam kuantisasi citra dengan kompresi data.

4. Jelaskan makna kualitas citra.

5. Jelaskan pengertian :

6. citra berwarna

7. citra berskala keabuan

8. citra biner

9. Jelaskan mekanisme untuk mengubah citra berwarna ke dalam citra

(51)

10. Bagaimana prinsip untuk mengubah citra berskala keabuan ke citra biner?

11. Ubahlah innsbruckcity.png ke citra berskala keabuan dan

kemudian simpan dengan nama inns_gray.png.

12. Buatlah program untuk memproses citra daun_gray.png agar diperoleh hasil seperti berikut.

13. Gunakanlah fungsi im2bw untuk mengonversikan citra

innsbruckcity.png ke dalam bentuk citra biner dengan

menggunakan level sebesar 0,7, 0,5, dan 0,3. Bagaimana kesan Anda mengenai hasil-hasil yang diperoleh?

14. Buatlah program untuk menguantisasi citra daun_gray.png

dengan 2 bit. Tampilkan hasilnya. Apakah hasilnya masih

Referensi

Dokumen terkait

(i) Operasi negatif, yaitu mendapatkan citra negatif ( negative image ) meniru film negatif pada fotografi dengan cara mengurangi nilai intensitas pixel dari nilai

• Pada aplikasi pemampatan citra, pemampatan citra berwarna lebih relevan bila warna RGB-nya dikonversikan ke HSI karena algoritma pemampatan pada citra skala-abu dilakukan

Pada citra grayscale metode kuantisasi bekerja dengan mengurangi derajat keabuan, sehingga jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasikan citra menjadi berkurang.. Oleh

Pada citra grayscale metode kuantisasi bekerja dengan mengurangi derajat keabuan, sehingga jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasikan citra menjadi berkurang.. Oleh

tingkat ketelitian hasil interpretasi foto udara pankromatik hitam putih skala 1:8900 tahun 1996 dan citra Quickbird berwarna skala 1:5400 tahun 2008 untuk interpretasi

Pemrosesan citra ini dimaksudkan adalah pemrosesan terhadap citra masukan yang merupakan hasil akuisisi citra, untuk diolah dengan beberapa metode fundamental pengolahan

• Pada aplikasi pemampatan citra, pemampatan citra berwarna lebih relevan bila warna RGB-nya dikonversikan ke HSI karena algoritma pemampatan pada citra skala-abu dilakukan

• Contoh penjumlahan dua buah citra: mengurangi pengaruh derau (noise) di dalam data, dengan cara merata-ratakan derajat keabuan setiap pixel dari citra yang sama yang