1
STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR
STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR
MODERN DAN TRADISIONAL
MODERN DAN TRADISIONAL
KADIN INDONESIA
KADIN INDONESIA
Prof. Mudradjad Kuncoro, Ph.D, M.Soc. Sc.
Anggota Tim Ahli Bidang Ekonomi Kadin Indonesia6
2
ISU
UTAMA
Jarak antara ps tradisional dg
hypermarket yg saling berdekatan.
Tumbuh pesatnya minimarket (yg dimiliki pengelola
jaringan) ke wilayah pemukiman.
Penerapan berbagai macam syarat perdagangan oleh ritel modern yang memberatkan pemasok barang.
Kondisi Ps tradisional secara fisik sangat tertinggal maka perlu ada program kebijakan untuk melakukan
pengaturan
3
Pasar Tradisional vs Modern:
4
The 2007 Retail Asia Pasific (RAP) Top 500
Rangking & Awards
Ranking Indonesia
Ranking
RAP* Tipe outlet Merek Perusahaan Retailing Outlet
Penjuala n (Rp milliar)
Area Penjualan
(m2)
Penjualan per m2
1 147 Hypermarket CARREFOUR Carrefour Indonesia 24 7,228 168,000 43,021,427
2 195 Dept Store RAMAYANA
Ramayana Lestari
Sentosa 89 4,850 456,900 10,615,014
3 233 Hypermarket HYPERMARKET Matahari Putra Prima 28 3,528 140,000 25,200,001
4 254 C-Store INDOMARET Indomarco Prismatama 1800 3,035 237,180 12,797,623
5 263 C-Store ALFAMART Sumber Alfaria Trijaya 1475 2,849 184,380 15,453,194
6 313 Supermarket ALFA SUPERMARKET Alfa Supermarket 34 1,993 70,600 28,206,197
7 320 Supermarket SUPER INDO Lion Superindo 49 1,878 62,230 30,175,638
8 352 Supermarket HERO Hero Supermarket 93 1,593 133,920 11,895,759
9 354 Dept Store SOGO, JAVA, DEBENHAMS Mitra Adi Perkasa 17 1,583 162,540 9,739,141
10 369 Book Store GRAMEDIA Gramedia Asri Media 63 1,487 79,380 18,729,025
11 414 Hardline ELECTRONIC CITY Graha Sudirman Centre 7 1,170 57,420 20,381,052
12 453 Dept Store TOSERBA YOGYA Akur Pratama 48 956 137,890 6,931,612
13 458 Health & Beauty KIMIA FARMA Kimia Farma Apotek 325 945 35,750 26,422,659
14 492 Hardline ACE HARDWARE Ace 20 804 80,000 10,043,999
5
Perkembangan Penjualan Perusahaan Ritel
Indonesia Tahun 2007
0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000
P
e
njua
la
n (
R
P
M
illia
r)
Merek
6
Perkembangan
Outlet Perusahaan Ritel
7
Rise of Supermarket In Indonesia
z From tiny share in mid
1990s to 30% food retail nationally 2005:
{ Growing at 15% a
year (versus 5% a year for traditional retail)
{ Rapidly displacing small shop (warung) in cities
{ Gradually replacing
traditional market
{ Projection: by 2010, supermarket will have > 50% of food retail Indonesia
8
Penyebaran Geografis dan Sosioekonomi
Sum ber : AC Nielsen ( 2004)
Super m ar ket Geogr aphic Spr ead
z 5 tahun yang lalu hampir
semua supermarket berada di Jabotabek, namun sekarang hanya sekitar 50%
z Pembangunan supermarket meluas ke pulau-pulau
lainnya, ke secondary cities, dan tertiary cities, bahkan pedesaan besar di Jawa.
z Awalnya supermarket hanya untuk kalangan “A
Consumers” (Konsumen
Kelas Atas), Namun sekarang merambah ke “B and C
9
Permasalahan umum yang dihadapi
Pasar Tradisional
{ Banyaknya pedagang yang tidak tertampung.
{ Pasar tradisional mempunyai kesan kumuh.
{ Dagangan yang bersifat makanan siap saji mempunyai kesan kurang
higienis.
{ Pasar modern yang banyak tumbuh dan berkembang merupakan
pesaing serius pasar tradisional.
{ Rendahnya kesadaran pedagang untuk mengembangkan usahanya
dan menempati tempat dasaran yang sudah ditentukan.
{ Banyaknya pasar yang berstatus sebagian tanah milik Pemerintah
Daerah dan sebagian milik Pemerintah Desa.
{ Banyaknya pasar yang sampai saat ini tidak beroperasi secara
maksimal, karena adanya pesaing pasar lain sehingga perlu pemanfaatan lokasi secara efektif.
{ Masih rendahnya kesadaran pedagang dalam membayar retribusi
10
Estimate: 2% per year drop in market
share of traditional retail
11
Perpres
Perpres No. 111/2007 No. 111/2007 tentang tentang
Perubahan Atas Perpres No. 77/2007 ttg
Perubahan Atas Perpres No. 77/2007 ttg
Daftar Bidang Usaha Yg Tertutup & Bidang Usaha Yg Terbuka Dg Per
Daftar Bidang Usaha Yg Tertutup & Bidang Usaha Yg Terbuka Dg Persyaratan syaratan Di Bidang Penanaman Modal
Di Bidang Penanaman Modal
MODAL DALAM NEGERI 100%
Minim ar k et < 400 m 2 Super m ar ket < 1.200 m 2
Dept .St or e < 2.000 m 2
Perpres No.118/ 2000
Non Pembatasan Ritel Kepemilikan Asing (skala
besar)
12
ARAH KEBI JAKAN PERPRES No. 112/ 2007
Pemberdayaan pasar tradisional agar dpt tumbuh dan
berkembang serasi, saling memerlukan, saling memperkuat serta saling menguntungkan;
Memberikan pedoman bagi penyelenggaraan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern;
Memberikan norma-norma keadilan, saling menguntungkan dan tanpa tekanan dlm hubungan antara pemasok barang dg toko modern;
Pengembangan kemitraan dg UK, sehingga tercipta tertib persaingan dan keseimbangan kepentingan produsen, pemasok, toko modern dan konsumen.
1
2
4 3
13
BATASAN LUAS LANTAI PENJUALAN TOKO MODERN
BATASAN LUAS LANTAI PENJUALAN TOKO MODERN
(PERPRES 112/2007)
(PERPRES 112/2007)
a.
Minimarket kurang dari 400 m2;
b.
Supermarket 400 m2 s/d 5.000 m2;
c.Hypermarket diatas 5.000 m2;
14
Pe r k u la k a n Hanya boleh berlokasi pada atau pada akses sistem
jaringan jalan arteri atau kolektor primer atau arteri sekunder
H y pe r m a r k e t da n Pu sa t Pe r be la n j a a n
a. Hanya boleh berlokasi pada atau pada akses sistem jaringan jalan arteri atau kolektor; dan
b. Tidak boleh berada pada kawasan pelayanan lokal atau lingkungan (perumahan) di dalam kota/ perkotaan
Su pe r m a r k e t da n D e pa r t m e n t
St or e
a. Tidak boleh berlokasi pada sistem jaringan jalan lingkungan; dan
b. Tidak boleh berada pada kawasan pelayanan lingkungan (perumahan) di dalam kota/ perkotaan.
Pa sa r
Tr a dision a l Boleh berlokasi pada setiap sistem jaringan jalan
15
PERI ZI NAN
M in im a r k e t ;
Su pe r m a r k e t ;
D e pa r t e m e n st or e ;
H y pe r m a r k e t ; d a n
Pe r k u la k a n
I z in Usa h a Tok o M ode r n ( I UTM )
Pe r t ok oa n ;
M a ll;
Pla sa ; da n
Pu sa t Pe r da ga n ga n
Ps Tr a dision a l
I z in Usa h a Pe n ge lola a n Pa sa r Tr a dision a l ( I UP2 T)
I z in Usa h a Pu sa t Pe r be la n j a a n ( I UPP)
1
2
3
Ke le n gk a pa n Pe r m in t a a n I UP2 T, I UPP da n I UTM
15
I UP2T, I UPP dan I UTM diterbitkan oleh Bupati/ Walikota dan Gubernur untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pedom an t at a car a per izinan dit et apk an oleh Ment er i
Studi kelayakan termasuk AMDAL
1 4
Rencana Kemitraan dengan UK.
16
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pemerintah dan Pemerintah Daerah baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama sesuai dengan bidang tugas masing-masing melakukan pembinaan dan pengawasan Pasar dan Toko Modern;
¾ Mengupayakan sum ber - sum ber alt er nat if pendanaan unt uk pem ber day aan;
¾ Meningkat kan kom pet ensi pedagang dan pengelola;
¾ Mem pr ior it ask an k esem pat an m em per oleh t em pat usaha bagi pedagang Pasar Tr adisional yang t elah ada sebelum dilakukan r enovasi at au r elokasi;
¾ Mengev aluasi pengelolaan.
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
Pasar Tradisional
¾ Mem ber day ak an Pusat Per belanj aan dan Toko Moder n dalam m em bina Pasar Tr adisional;
¾ Mengaw asi pelaksanaan kem it r aan;
17
Program Pengembangan Pasar
Program Pengembangan Pasar
Tradisional
Tradisional
2004 - 2007 : 228 unit, Rp.180 M
Strategi
Jk Pendek:
1. Fasilitasi pembangunan/renovasi fisik pasar 2. Peningkatan kompetensi pengelola pasar 3. Program pendampingan pasar
4. Penataan dan pembinaan pasar (Perpres No. 112/2007)
5. Optimalisasi pemanfaatan lahan pasar
Jk Menengah-Panjang
1. Pengembangan konsep koridor ekonomi pasar tradisional
2. Perbaikan jaringan suplai barang ke pedagang pasar
3. Pengembangan konsep pasar sebagai koridor ekonomi (pasar wisata)
4. Kompetisi pasar bersih/penghargaan dan sertifikasi
Dukungan Langkah Terintegrasi
• Kebijakan fiskal
• KUR (Kredit Usaha Rakyat)
• Kredit Lunak Pembangunan Pasar
• Dukungan DAK untuk infrastruktur perdagangan didaerah
• Partnership (Pemerintah, Pemda, BUMN, Swasta)
Target 2008
101 unit, 144 M
S/D 2012 : Rp. 15 T untuk 460 Kab/Kota
• Pasar percontohan 6 unit
• Pasar desa/daerah terpencil
• Pasar perbatasan • Pelatihan/magang
pengelola pasar • Kuliner
• Promosi produk UKM
• Pusat distribusi
untuk pasar tradisional
• Koridor ekonomi
pasar
Pendek Menengah Panjang
Fokus dan waktu Status dan
Target Alasan
13.450 unit pasar tradisional, 12 juta pedagang kecil
Akses mudah bagi pemasok kecil (petani/pengrajin)
PEMBERDAYAAN PASAR
PEMBERDAYAAN PASAR
TRADISIONAL
18
PEMBERDAYAAN PASAR
PEMBERDAYAAN PASAR
TRADISIONAL
TRADISIONAL
Nilai Strategis Pasar Tradisional
Nilai Strategis Pasar Tradisional
z Pedagang ritel tradisional = 10 jt (Sensus Ekonomi BPS th 2006)
z Pasar tradisional paling sering dikunjungi pembeli
{India 11 kali/bulan
{Srilangka 11 kali/bulan
{Philipina 14 kali/bulan
{Indonesia 25 kali/bulan
{Vietnam 29 kali/bulan
z Kemudahan akses bagi pemasok kecil
termasuk petani
z Keunggulan pasar basah tradisional:
19
USAHA KECIL & BAPAK ANGKAT
z
Berdasarkan analisis data
BPS (2001):
{
Tidak punya Bapak Angkat
(2,4 juta unit usaha atau
95,1%)
{
Punya Bapak Angkat (123
ribu unit usaha atau 4,9%):
z
Bahan baku
z
Pemasaran
z
Permodalan
z
Bimbingan & pelatihan
z
Lainnya
Catatan: Jenis keterkaitan merupakan pilihan ganda
Sumber: Kuncoro (2007) 0 10 20 30 40 50 60 IKR IK
Banyaknya Usaha IK dan IKR Menurut Jenis Keterkaitan dengan Bapak Angkat,
20
Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) oleh BUMN
zSebagai salah bentuk tanggung jawab
BUMN terhadap lingkungannya, Kementerian Negara BUMN menetapkan
Kep-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara (PK) dan Program Bina Lingkungan (BL):
{ Dana PK bersumber dari penyisihan
laba setelah pajak sebesar 1% sampai dengan 3%, Hasil bunga pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dari
dana Program Kemitraan setelah
dikurangi beban operasional, dan
Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain
{ Dana BL bersumber dari Penyisihan
laba setelah pajak maksimal sebesar 1% (satu persen) dan Hasil bunga deposito dan atau jasa giro dari dana Program BL.
Kemitraan
Tahun
Pinjaman Pembinaan
Bina
Lingkungan
1989 s/d 2001
2.659,2
342,0
-
2002 459,7
50,2
36,1
2003 570,3
52,3
44,2
2004 653,1
69,5
188.9
2005 (prognosa)
465,3
48,9
33.9
Jumlah Kumulatif 4.807,6
562,9
303.1
21
OF ECONOMIC ACTIVITIES
A Cluster
DEMAND
SUPPLY EXPORTERS
INDUSTRIES
TRADERS/
COLLECTORS
22
Solution
Link small scale producers with larger
enterprises knowledgeable about non-local
markets
Organise production and sales through
larger intermediaries such as an exporter or
trading house.
Pasar Lokal Penjualan lebih
besar Pasar
ke luar daerah
UKM
23
Supermarket Supplier Procurement
System
S
u
m
b
e
r:
F
A
O
(
2
0
0
6