• Tidak ada hasil yang ditemukan

25 L TO2 2012 Keterangan Saksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "25 L TO2 2012 Keterangan Saksi"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor SOP

25/L/TO.2/BKIPM.2/2013

Tanggal Pembuatan

2 Maret 2011

Tanggal Revisi

12 Januari 2012

Tanggal Efektif

31 Desember 2013

Disahkan oleh

Nama SOP

Dasar Hukum:

Kualifikasi Pelaksana:

1.

1.

2.

2.

3.

3.

4.

5.

6.

7.

Keterkaitan:

Peralatan/perlengkapan:

1.

SOP Penangkapan (Tertangkap Tangan).

1. Alat transportasi dan komunikasi.

2.

SOP Penindakan.

2. Alat tulis kantor dan komputer.

3.

SOP Wasmatcapulbaket.

Peringatan:

Pencatatan dan pendataan:

UU No. 8 Th. 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

Memiliki kewenangan untuk melaporkan pelanggaran tindakan karantina ikan.

UU No. 16 Th. 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.

Memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan karantina ikan.

UU No. 45 Th. 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31

Tahun 2004 tentang Perikanan.

PPNS Karantina Ikan.

PP No. 15 Th. 2002 tentang Karantina Ikan.

Permen KP No. PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Permen KP No. PER.25/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan

Hasil Perikanan.

Kepmen KP No. KEP.47/MEN/2009 tentang Pedoman Penyusunan

Prosedur Operasional Standar di Lingkungan Departemen Kelautan dan

Perikanan.

PUSAT KARANTINA IKAN

Keterangan Saksi

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

INDONESIA

Kepala Pusat Karantina Ikan

BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU

DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

Ir. Muhammad Ridwan, M.M, M.P

(2)

Penyidik/ PPNS KI

Kepala UPT/Atasan

PPNS

Saksi Kelengkapan Waktu Output

1. Membuat surat panggilan kepada saksi dengan nama dan alamat yang benar sesuai dengan identitas, mengetahui Kepala UPT.

Laporan Kejadian, SPDP 5 menit Surat Panggilan Tersangka

2. Menandatangani surat panggilan saksi dan menyampaikan ke Penyidik/PPNS KI.

Surat Panggilan Tersangka

5 menit Surat Panggilan Tersangka

3. Mengantar surat panggilan ke alamat yang tertera pada surat panggilan dan membuat tanda terima.

Surat Panggilan Tersangka

1 hari Tanda Terima

4. Menerima dan menandatangani tanda terima surat panggilan dan memenuhi panggilan penyidik/PPNS KI.

Tanda Terima 3 hari Tanda Hadir

5. Menyiapkan sarana dan prasarana sebelum melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi.

Surat Perintah 30 menit Sarana dan Prasarana Pemeriksaan

6. Menanyakan kepada saksi apakah bersedia hadir pada saat persidangan dilaksanakan.

Pertanyaan Penyidik < 24 jam Jawaban Saksi

7. Menjawab pertanyaan Penyidik/PPNS KI, jika tidak bersedia maka akan diambil sumpah sebelum pemeriksaan, jika bersedia tidak perlu dilakukan pengambilan sumpah.

Draft BA Pemeriksaan Tersangka

60 menit Draft BA Pemeriksaan Tersangka

8. Mengambil Sumpah Saksi dengan disaksikan Rohaniawan dan membuat Berita Acara Pengambilan Sumpah terhadap saksi apabila saksi tidak dapat hadir pada saat persidangan dan menandatanganinya.

Pengambilan Sumpah 15 menit BA Pengambilan Sumpah

9. Melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi berdasarkan surat panggilan.

Draft BA Pemeriksaan Tersangka

10 menit Draft BA Pemeriksaan Tersangka

SOP Keterangan Saksi

No. Uraian Kegiatan

Pelaksana Mutu Baku

Keterangan

Bersedia Tidak

(3)

10. Membuat Berita Acara dan membacakan hasil pemeriksaan terhadap saksi.

Draft BA Pemeriksaan Tersangka

60 menit Draft BA Pemeriksaan Tersangka

11. Menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan.

Draft BA Pemeriksaan Tersangka

5 menit Jawaban Tersangka

12. Menandatangani dan memaraf setiap lembar Berita Acara

pemeriksaan. Draft BA Pemeriksaan

Tersangka

10 menit BA Pemeriksaan Tersangka

13. Menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan menandatangani dan memaraf setiap lembar Berita Acara Ketidaksediaan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Draft BA Pemeriksaan Tersangka

5 menit Pertanyaan Kesediaan Tersangka

14. Menandatangani dan memaraf setiap lembar Berita Acara Ketidaksediaan Menandatangani Berita Acara

Pemeriksaan (BAP).

Draft BA Pemeriksaan Tersangka

10 menit BA Pemeriksaan Tersangka

15. Menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan menandatangani dan memaraf setiap lembar Berita Acara Ketidaksediaan Ketidaksediaan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Draft BA Pemeriksaan Tersangka

5 menit Pertanyaan Kesediaan Tersangka

16 Menandatangani dan memaraf setiap lembar Berita Acara Ketidaksediaan Ketidaksediaan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Draft BA Pemeriksaan Tersangka

10 menit BA Pemeriksaan Tersangka

17 Menunjuk Penyidik/PPNS KI lainnya sebagai saksi untuk menandatangani dan memaraf setiap lembar Berita Acara Ketidaksediaan Ketidaksediaan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Draft BA Pemeriksaan Tersangka dan

Pernyataan Ketidaksediaan Menandatangani

15 menit Penetapan Penyidik/PPNS KI

sebagai Saksi

18 Bersama-sama dengan Penyidik/PPNS KI lainnya (sebagai saksi) menandatangani dan memaraf setiap lembar Berita Acara Ketidaksediaan Ketidaksediaan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Draft BA Pemeriksaan Tersangka dan Draft BA

Ketidaksediaan Menandatangani BA

Pemeriksaan

10 menit BA Ketidaksediaan Menandatangani BA Pemeriksaan yang

Referensi

Dokumen terkait

Perat uran Pem erint ah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 t ent ang Tat acara Perlindungan Terhadap Saksi, Penyidik, Penunt ut Umum dan Hakim dalam

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul : ANALISIS KETERANGAN SAKSI VERBALISAN SEBAGAI AKIBAT PENCABUTAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN

Abdul Mun'im Idries, dkk, 2002, PenerafxitJ I/mu Kedokteran Kehakiman dalam Proses Penyidikan, PT. Karya Unipers, Jakarta, HIml.. ahli dilengkapi dengan Berita Acara Sumpah

Skripsi ini membahas tentang bagaimanakah penerapan hukum pembuktian dalam hukum acara pidana, bagaimanakah kedudukan keterangan saksi sebgaai alat bukti dalam KUHAP, dan

Melakukan analisa yuridis dan analisa kasus untuk mengetahui adanya tindak pidana KI dan/atau undang-undang lainnya dan/atau pelanggaran tindakan karantina dan/atau tidak

Melakukan analisa yuridis dan analisa kasus untuk mengetahui adanya tindak pidana KI dan/atau undang-undang lainnya dan/atau pelanggaran tindakan karantina dan/atau tidak

Dikaitkan dengan perkara a quo, teori dan norma yang diatur dalam KUHAP adanya kesamaan bahwa saksi bersama-sama sebagai terdakwa dalam perkara terpisah maka tidak