• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpustakaan Biro Hukum - Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perpustakaan Biro Hukum - Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA

NOMOR : 2/25/KPTS/CK/1974.

TENTANG

PENUNJUKAN PEJABAT PELAKSANA, TATA CARA

DAN PENETAPAN HARGA PENJUALAN RUMAH NEGERI.

DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA :

MENIMBANG : bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.

16 Tahun 1974 jis Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun

1974 dan surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan

Umum dan Tenaga Listrik dan Menteri Keuangan Nomor :

211/KPTS/1974

perlu menunjuk pelaksana,

KEP-1189/MK/IV/8/1974

menetapkan tata cara dan penetapan harga penjualan

rumah Negeri.

MENGINGAT

: 1. Undang-Undang No. 27 Tahun 1957;

2. Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 1974;

3. Keputusan Presiden No. 173 Tahun 1966;

4. Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1974;

5. Keputusan Presiden No. 40 Tahun 1974;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik

No. 3/PRT/1968 dengan segala perubahan dan

tambahannya;

7. Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan

Tenaga Listrik dan Menteri Keuangan

No. 211/KPTS/1974

a.

melakukan pertimbangan dan persetujuan atas

permohonan membeli rumah Negeri Golongan III

seluruh indonesia.

(2)

dan Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum

dan Tenaga Listrik dan Menteri Keuangan No.

211/KPTS/1974

KEP-1189/MK/IV/8/1974 seluruh Indonesia.

c. mengangkat Panitia Penaksir harga penjualan rumah

Negeri golongan III beserta ganti rugi atas tanahnya

di seluruh Indonesia dengan ketentuan bahwa Panitia

Penaksir untuk menetapkan harga taksiran penjualan

rumah Negeri golongan III (tiga) beserta ganti rugi

atas tanahnya di seluruh Indonesia diangkat oleh

Direktur Jenderal Cipta Karya yang susunan

keanggotaannya terdiri dari wakil-wakil

instansi-instansi sebagaimana ditetapkan dalam Surat

Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan

Tenaga Listrik dan Menteri keuangan Nomor

211/KPTS/1974

KEP-1189/MK/IV/8/1974.

2. Kepala Jawatan Gedung2 Negara Daerah Jakarta di Jakarta.

3. Kepala Jawatan Gedung2 Negara Daerah Bogor di Bogor

4. Kepala Jawatan Gedung2 Negara Daerah Bandung di Bandung

5. Kepala Jawatan Gedung2 Negara Daerah Semarang di Semarang

6. Kepala Jawatan Gedung2 Negara Daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta di Yogyakarta.

7. Kepala Jawatan Gedung2 Negara Daerah Surakarta di Surakarta.

8. Semua Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi.

Tersebut 2 s/d 8 untuk :

melakukan penjualan rumah Negeri golongan III masing-2 untuk

rumah-rumah yang berada dalam lingkungan wewenangnya dengan

ketentuan bahwa setiap penjualan yang dilakukan harus terlebih

dahulu memperoleh persetujuan dari Direktur Tata Bangunan.

khusus untuk Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Timur

termasuk rumah Negeri, yang berada dalam lingkungan wewenang

Kepala-kepala Jawatan Gedung-gedung Negara Daerah Surabaya

dan Malang.

(3)

KETIGA : Segala ketentuan yang pernah ada dan bertentangan dengan

keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

KEEMPAT : Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Keputusan ini diatur

lebih lanjut oleh Direktur Tata Bangunan.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan

ketentuan bahwa segala sesuatu akan diubah dan diperbaiki

sebagaimana mestinya bila kemudian hari ternyata terdapat

kekeliruan dalam penetapan ini

Ditetapkan di

: J A K A R T A.-

Pada tanggal

: 25 September 1974.-

DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA,

t.t.d.

(Ir. Rachmaat Wiradisurya).-

SALINAN surat keputusan ini disampaikan kepada :

1. Yth. Para Menteri Kabinet Pembangunan II.

2. Yth. Para Ketua Lembaga Tinggi Negara.

3. Yth. Para Ketua Lembaga Non Departemen 1 s/d 3

untuk diketahui dan dipergunakan.

4. Yth. Direktur Tata Bangunan.

5. Yth. Para Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi.

6. Yth. Para Kepala Jawatan Gedung2 Negara 4 s/d 6 untuk dilaksanakan.

(4)

TATACARA DAN PENETAPAN HARGA PENJUALAN RUMAH NEGERI.

A. TUJUAN.

Penunjukan pelaksana, Tata cara dan penetapan harga penjualan rumah Negeri, pada

tingkat pertama ditujukan kepada Instansi-lndtansi Departemen Pekerjaan Umum

sendiri (direktorat Tata Bangunan Direktorat Jendral Cipta Karya, Kepala Dinas

Pekerjaan Umum Propinsi, Jawatan Gedung-Gedung Negara Daerah diseluruh

Indonesia) untuk dilaksanakan, dan pada akhirnya ditujukan kepada

Departemen-Departemen, Lembaga-Lembaga Negara yang berkepentingan dalam rangka

penjualan rumah Negeri.

B. DASAR.

1. Pasal 5 ayat (2) Undang2 Dasar 1945

2. Undang-undang Perbendaharaan Indonesia (I.C.W. Staatsblad 1925 Nomor 448)

sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-undang Nomor

9 Tahun 1968 serta peraturan-peraturan pelaksanaannya

3. Undang-undang Nomor 72 Tahun 1957 tentang Penetapan Undang-undang

Darurat Nomor 19 Tahun 1955 tentang Penjualan Rumah2 Negeri Kepada

Pegawai Negeri sebagai Undang2 (Lembaran Negara R.l. Tahun 1957 Nomor

158) jo Burgelijke Woningregeling Staasblad 1934 No. 147 dengan perubahan

dan tambahannya

4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok

Agraria (Lembaran Negara R.l. Tahun 1960 Nomor 104)

5. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1961 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara R.l. Tahun 1961 Nomor 263)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1974 tentang Pelaksanaan Penjualan

Rumah Negeri

7. Keputusan Presiden R.l. Nomor 13 Tahun 1974

8. Keputusan Presiden R.l. Nomor 40 Tahun 1974

9. Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dan Menteri

Keuangan Nomor tentang pelaksanaan Penjualan rumah

Negeri

10. Prosedur Tetap Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor

12/Protap/1972 tanggal 20 Pebruari 1972

I. TATA CARA PENJUALAN RUMAH NEGERI.

1. YANG BERHAK MEMBELI RUMAH NEGERI IALAH:

a. Pegawai Negeri (Sipil dan Anggota ABRI) dan Pegawai Daerah

211/KPTS/1974

(5)

b. Penjabat Negara bukan Pegawai Negeri/bukan Pegawai Daerah

c. Pegawai Negeri/Pegawai Daerah/Pejabat Negara sebagaimana dimaksudkan

pada huruf a dan b diatas yang telah dipensiun termasuk Perintis Kemerdekaan

dan Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia baik yang dipekerjakan

kembali maupun yang tidak, berdasarkan peraturan-peraturan Kepegawaian

yang berlaku

d. Janda/Duda Pegawai Negeri/Pegawai Daerah/Pejabat Negara sebagaimana

dimaksudkan pada huruf a dan b diatas yang masih berhak menerima tunjangan

pensiun

e. Janda/Duda Pahlawan, yang suaminya/isterinya dinyatakan sebagai Pahlawan

berdasarkan peraturan perundang2-an yang berlaku.

2. PERSYARATAN UNTUK MEMBELI RUMAH NEGERI

.

Bagi yang tersebut pada huruf 1. a dan b:

a. mempunyai masa kerja sekurang2-nya 10 (sepulah) tahun.

b. penghuni sah/pemegang Surat Izin Penghunian (S.I.P.) yang sah.

c. belum pernah dengan jalan/cara apapun memperoleh/membeli rumah dari

Negara berdasarkan peraturan perundang2-an yang berlaku.

Bagi yang tersebut pada huruf 1. c:

a. menerima pensiun dari Negara.

b. penghuni sah/pemegang Surat Izin Penghunian (S.I.P.) yang sah.

c. belum pernah dengan jalan/cara apapun memperoleh/membeli rumah dari

Negara berdasarkan peraturan perundang2-an yang berlaku.

Bagi yang tersebut pada huruf 1. d:

a. masih berhak menerima tunjangan pensiun dari Negara, yang:

1. almarhum suami/isterinya sekurang2nya mempunyai masa kerja 10

(sepuluh) tahun pada Negara, atau

2. masa kerja almarhum suami/isterinya ditambah dengan jangka waktu sejak

yang bersangkutan menjadi janda/duda berjumlah sekurang-kurangnya 10

(sepulah) tahun.

b. penghuni sah/pemegang Surat Izin Penghunian (S.l.P.) yang sah.

(6)

Bagi yang tersebut pada huruf 1. e :

a. almarhum suami/isterinya oleh Negara dinyatakan sebagai pahlawan dan masih

berhak menerima pensiun dari Negara.

b. penghuni sah/pemegang Surat Izin Penghunian (S.I.P.) yang sah.

c. almarhum suami/isterinya belum pernah dengan jalan/cara apapun memperoleh/

membeli rumah dari Negara berdasarkan peraturan perundang2-an yang

berlaku .

3. PERMOHONAN MEMBELI RUMAH NEGERI.

Permohonan membeli rumah Negeri diajukan oleh calon pembeli dengan mengisi

formulir yang telah disediakan (contoh lampiran).

Permohonan tersebut diajukan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga

Listrik cq. Direktur Jenderal Cipta Karya cq. Direktorat Tata Bangunan.

Melalui:

Kepala2 Jawatan Gedung2 Negara Daerah dan Kepala2 Dinas Pekerjaan

Umum.Propinsi yang bersangkutan masing2 untuk rumah Negeri yang berada

dalam lingkungan wewenangnya.

Khusus untuk:

rumah yang berada dalam lingkungan wewenang:

Kepala Jawatan Gedung2 Negara Daerah Surabaya diajukan melalui Kepala Dinas

Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Timur dengan perantaraan Kepala Jawatan

Gedung2 Negara Daerah Surabaya.

Kepala Jawatan Gedung2 Negara Daerah Malang diajukan melalui Kepala Dinas

Umum Propinsi Jawa Timur dengan perantaraan Kepala Jawatan Gedung2 Negara

Daerah Malang.

Tembusan permohonan tersebut disampaikan kepada Menteri Keuangan dan

Menteri/Pimpinan Lembaga tempat/bekas tempat bekerja pemohon.

4. KELENGKAPAN PERMOHONAN

.

Setiap calon pembeli diwajibkan melengkapi permohonannya:

a. PEGAWAI NEGERI SIPIL & ABRI DAN PEGAWAI DAERAH:

1. Salinan Surat Izin Penghunian

2. Surat Keterangan Masa Kerja

3. Surat Pernyataan Belum Pernah membeli rumah dari Negara

(7)

b. PEJABAT NEGARA BUKAN PEGAWAI NEGERI/BUKAN PEGAWAI

DAERAH:

1. Salinan Surat Izin Penghunian

2. Surat Pengangkatan sebagai Pejabat Negara

3. Surat Pernyataan belum pernah membeli rumah dari Negara

4. Tanda bukti pembayaran sewa rumah sampai dengan bulan yang terakhir

c. PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL & ABRI/PEJABAT NEGARA

TERMASUK PERINTIS KEMERDEKAAN DAN VETERAN

PEJUANG KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA:

1. Salinan Surat Izin Penghunian

2. Surat Keterangan/Salinan Surat Keputusan Pensiun/Perintis Kemerdekaan/

Veteran

3. Surat Pernyataan belum pernah membeli rumah dari Negara

4. Tanda bukti pembayaran sewa rumah sampai dengan bulan yang terakhir

d. JANDA/DUDA PEGAWAI NEGERI/PEGAWAI DAERAH/PEJABAT

NEGARA:

1. Salinan Surat Izin Penghunian

2. Surat Keterangan meninggalnya almarhum suami/isteri

3. Salinan Surat Keputusan Penerima Pensiun

4. Keterangan tentang masa kerja almarhum suami/isteri

5. Surat Pernyataan belum pernah membeli rumah dari Negara

6. Tanda bukti pembayaran sewa rumah sampai dengan bulan yang terakhir

e. JANDA/DUDA PAHLAWAN:

1. Salinan Surat Izin Penghunian

2. Surat Keterangan meninggalnya suami/isteri

3. Salinan Surat Keputusan penetapan sebagai Pahlawan

4. Salinan Surat Keputusan penerima pensiun

5. Surat Pernyataan belum pernah membeli rumah dari Negara

(8)

5. PEMBERITAHUAN HARI DAN TANGGAL PENAKSIRAN KEPADA

PEMOHON:

Setelah permohonan pembelian diteliti dan memenuhi syarat maka Kepala

Jawatan Gedung2 Negara Daerah/Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi yang

bersangkutan mermberitahukan kepada pemohon yang bersangkutan tentang hari

dan tanggal penaksiran Panitia Penaksir.

6. PENAKSIRAN OLEH PANITIA PENAKSIR DAN PENILAIAN OLEH

PANITIA PENILAI HARGA RUMAH DAN GANTI RUGI ATAS TANAH

:

P E N A K S I R A N .

Setelah persyaratan permohonan dipenuhi calon pembeli, maka dilakukan

penaksiran oleh Panitia Penaksir. Panitia Penaksir diangkat oleh Direktur Tata

Bangunan atas usul Kepala Jawatan Gedung2 Negara Daerah/Kepala Dinas

Pekerjaan Umum Propint kecuali Panitia Penaksir untak Daerah Khusus Ibukota

Jakarta dan Panitia Penilai untuk seluruh Indonesia diangkat oleh Direktur

Jenderal Cipta Karya dan susunannya terdiri dari unsur2:

a. Untuk rumah Negeri yang berada di Daerah Khusus Ibukota Jakarta:

- Seorang wakil Direktorat Tata Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya

sebagai Ketua merangkap anggota

- Seorang wakil Direktorat Tata Kota dan Daerah Direktorat Jenderal Cipta

Karya sebagai anggota

- Seorang wakil Direktorat Investasi & Kekayaan Negara Direktorat Jenderal

Moneter sebagai anggota

- Seorang wakil Pemerintah Khusus Ibukota Jakarta sebagai anggota

- Seorang wakil Instansi Agraria Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai

anggota

b. Untuk rumah Negeri yang berada didaerah lainnya:

- Dua orang wakil Dinas Pekerjaan Umum Propinsi atau Jawatan Gedung2

Negara Daerah. masing-masing sebagai Ketua/merangkap anggota

- Seorang wakil Kantor Daerah Direktorat Jenderal Moneter atau wakil

Kantor IPEDA Wilayah/Propinsi apabila di Daerah belum terdapat

Perwakilan Direktorat Jenderal Moneter, sebagai anggota

- Seorang wakil Pemerintah Daerah sebagai anggota

- Seorang wakil Instansi Agraria setempat sebagai anggota

Sebelum melaksanakan tugasnya, Panitia Penaksir mengangkat sumpah dihadapan

Pejabat Pemerintah yang ditunjuk untuk itu dan dinyatakan dengan bukti berita

acara Pengangkatan Sumpah (Contoh lampiran)

(9)

PENILAIAN .

Penilaian dilakukan oleh Panitia Penilai yang diangkat oleh Direktur Jenderal

Cipta Karya dan susunannya terdiri dari pejabat2:

a. Untuk rumah Negeri yang berada di Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

- Seorang wakil yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Cipta Karya sebagai

Ketua merangkap anggota

- Seorang wakil yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pengawasan Keuangan

Negara sebagai anggota

- Seorang wakil yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri sebagai anggota

b. Untuk rumah Negeri yang berada di daerah lainnya:

- Seorang wakil yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Cipta Karya sebagai

Ketua merangkap anggota

- Seorang wakil yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pengawasan Keuangan

Negara sebagai anggota

- Seorang wakil yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri sebagai anggota

dengan ketentuan keanggotaan Panitia Penaksir tidak boleh dirangkap dengan

keanggotaan Panitia Penilai

Panitia Penilai sebelum melaksanakan tugasnya mengangkat sumpah sebagaimana

dilakukan Panitia Penaksir (Contoh lampiran)

7. KEPUTUSAN PENJUALAN DAN PENETAPAN HARGA PENJUALAN

RUMAH BESERTA GANTI RUGI ATAS TANAH.

Setelah penaksiran dan penilaian dilakukan maka Kepala Jawatan Gedung2

Negara Daerah/Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi yang bersangkutan

menyampaikan berkas permohonan pembelian lengkap dengan berita acara

penaksiran dan berita acara penilaian (masing2 dalam rangkap dua) kepada

Direktur Tata Bangunan untuk diteliti/ dipertimbangkan

Direktur Tata Bangunan setelah meneliti pada tingkat terakhir bahwa syarat

permohonan sudah dipenuhi serta status rumah dan tanah sudah jelas memenuhi

persyaratan. mengeluarkan surat keputusan penjualan dan penetapan harga

penjualan rumah beserta ganti rugi atas tanah

Harga penjualan ditetapkan sebesar 50% dari harga taksiran dari Panitia Penaksir

yang telah disetului oleh Panitia Penaksir

(10)

8. PEMBERITAHUAN PENETAPAN HARGA

Setelah surat keputusan penjualan dan penetapan harga penjualan dikeluarkan,

maka sambil menyampaikan salinan surat keputusan tersebut Direktur Tata

Bangunan memberitahukan kepada calon pembeli dengan suatu pemberitahuan,

tentang harga yang harus dibayar dengan tembusan kepada Menteri Keuangan/dan

Menteri/Pimpinan Lembaga tempat bekerja/bekas tempat bekerja calon pembeli

(Contoh lampiran)

Selambat2-nya 6 (enam) bulan setelah tanggal pemberitahuan calon pembeli harus

menyampaikan pernyataan kepada Kepala Jawatan Gedung2 Negara

Daerah/Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi yang bersangkutan setuju/tidak

setuju membeli rumah dengan harga sebesar yang telah ditetapkan yang harus

dinyatakan dengan suatu surat pernyataan (Contoh lampiran) dan tembusannya

disampaikan kepada Menteri Keuangan/dan Menteri/Pimpinan Lembaga

tempat/bekas tempat bekerja calon pembeli

Apabila calon pembeli menyatakan persetujuannya, kepadanya diberikan Surat

Perintah Setor angsuran pertama minimum sebesar 50% (limapuluh perseratus)

dari harga penjualan kepada Kantor Bendahara Negara atau kedalam rekening

(Rekening Kas Negara). pada Bank Indonesia, Bank Pemerintah lainnya atau Giro

Pos selambat2-nya dalam batas waktu 6 (enam) bulan terhitung mulai tanggal

pemberitahuan

9. PENANDATANGANAN SURAT PERJANJIAN SEWA BELI.

Setelah calon pembeli membayar angsuran pertama dengan tanda bukti membayar

dari Kantor Bendahara Negara atau Bank Indonesia, Bank Pemerintah lainnya

atau Giro Pos, dan calon pembeli telah membaca dan mengerti dengan jelas dan

paham akan isi surat perjanjian maka surat perjanjian sewa beli dapat

ditandatangani oleh kedua belah pihak di kantor Direktorat Tata Bangunan untuk

rumah Negeri yang terletak di Jakarta dan di Kantor Jawatan Gedung2 Negara

Daerah/Dinas Pekerjaan Umum Propinsi yang bersangkutan, sebagai pihak kesatu

Surat perjanjian sewa beli dibuat dalam rangkap 8 (delapan) dan 2 (dua)

diantaranya dibubuhi bea meterai secukupnya dengan perincian.

a. Lembar kesatu yang dibubuhi bea meterai diberikan kepada pihak kedua

b. Lembar kedua yang dibububi bea meterai dan lembar ketiga disimpan oleh

pihak kesatu

c. Lembar keempat dan kelima diberikan kepada Direktur Tata Bangunan

(11)

10. PENGAWASAN PERJANJIAN SEWA BELI

Selama masa perjanjian sewa beli, Direktur Tata Bangunan dan Kepala Jawatan

Gedung2 Negara Daerah/Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi yang

bersangkutan melakukan pengawasan pelaksanaan kewajiban pihak kedua

sebagaimana ditetapkan dalam surat perjanjian sewa beli

Dalam hal pihak kedua tidak memenuhi kewajibannya, setelah menerima

peringatan dari pihak kesatu yaitu peringatan pertama, kedua dan ketiga atau yang

terakhir masing-masing dalam jangka waktu 1 (satu) bulan, perjanjian sewa beli

dapat diputuskan secara sepihak oleh pihak kesatu, setelah memperoleh

persetujuan pemutusan dari Direktur Tata Bangunan. Surat peringatan tersebut

disampaikan kepada alamat rumah yang bersangkutan dengan bukti tanda terima

11. SURAT KEPUTUSAN PENYERAHAN HAK MILIK RUMAH

Setelah pihak kedua melunasi angsuran-angsuran sampai dengan angsuran

terakhir dan memenuhi jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal

penandatanganan surat perjanjian sewa beli maka Kepala Jawatan Gedung2

Negara Daerah/Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi yang bersangkutan

menyampaikan tanda bukti pelunasan tersebut kepada Direktur Tata Bangunan

Atas dasar tanda bukti pelunasan tersebut, maka Direktur Tata Bangunan

mengeluarkan surat keputusan penyerahan hak milik rumah kepada pembeli dan

surat keputusan melepaskan hak atas tanah kepada instansi Agraria agar kepada

pembeli rumah dapat diberikan sesuatu hak atas tanah menurut ketentuan

peraturan perundang2-an Agraria yang berlaku

PEDOMAN PENETAPAN HARGA PENJUALAN RUMAH DAN GANTI

RUGI ATAS TANAH

1. RUMAH

Nilai rumah ditetapkan berdasarkan nilai ganti (vervangingswaarde) biaya yang

dipergunakan untak membangun rumah yang bersangkutan dalam keadaan waktu

penjualan dikurangi penyusutan

Nilai biaya pembangunan dihitung menurut luas dari tiap bagian bangunan

dikalikan dengan harga index didaerah yang bersangkutan

Penyusutan dilakukan menurut pasal 5 Surat Keputusan Bersama Menteri

Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik / Menteri Keuangan sebagai berikut:

(12)

Permanent, Semipermanent, dan Darurat maximum susutan 75 % dengan

ketentuan

1. Penambahan/perluasan bangunan dengan biaya Negara besar susutannya

dihitung mulai tahun pembuatannya (tahun penambahan/perluasan)

2. Pembongkaran seluruh bangunan dan pembangunnya kembali (herbouwen)

dengan biaya Negara besar susutannya dihitung mulai tahun pembangunan

kembali

Cara perhitungan luas bangunan

Luas bangunan/tiap2 bagian bangunan dihitung penuh dalam M2 (meter persegi)

menurut ukuran luarnya

Perbaikan dan perluasan

Perbaikan, perluasan, dan tambahan, dengan biaya Negara harus diperhitungkan

dalam taksiran, sedangkan perbaikan, perluasan dan tambahan dengan biaya

penghuni dan dengan izin Instansi yang berwenang, tidak diperhitungkan dalam

taksiran

2. KELENGKAPAN RUMAH

Nilai kelengkapan rumah seperti instalasi listrik, instalasi air, instalasi gas, pagar,

septick tank dan lain2-nya ikut diperhitungkan dalam taksiran

3. TANAH

Nilai tanah ditetapkan berdasarkan nilai pasaran yang sebenarnya berlaku secara

riil pada waktu penjualan

Faktor-faktor yang menentukan nilai tanah, antara lain: karena letak tanah

misalnya terletak di:

a. daerah elite

b. daerah perumahan biasa

c. daerah pinggiran kota

d. dipinggir jelan raya

e. dipinggir jalan kecil

f. pada gang kecil

g..daerah yang bising seperti yang dekat pasar, pabrik, dan lain-2

h. dan lain-2

Luas tanah

Luas tanah diukur dan dihitung dalam M2 (meter persegi) dengan pembulatan

keatas

(13)

4. HARGA TAKSIRAN RUMAH DAN GANTI RUGI ATAS TANAH

(14)

L A M P I R A N

dari

(15)

BERKAS PERMOHONAN BELI RUMAH

A. PEGAWAI NEGERI SIPIL & ABRI

1. Permohonan : FORM : A. 1 dan A.2 (ABRI) 2. Salinan Surat Ijin Penghunian : Salinan

3. Surat Keterangan Masa Kerja : Form : F 4. Surat Pernyataan belum pernah membeli

rumah\Negeri : Form : G

B. PEJABAT NEGARA

1. Permohonan : FORM : B 2. Salinan Surat Ijin Penghunian : salinan 3. Salinan Surat Pengangkatan sebagai

Pejabat Negara : salinan + ` 4. Surat Pernyataan belum pernah membeli

rumah Negeri : Form : G

C. PENSIUN PEGAWAI NEGERI & ABRI

1. Permohonan : FORM : C 2. Salinan Surat Ijin Penghunian : salinan 3. Surat Keterangan Pensiunan atau salinan

surta keterangan Pensiun : salinan + 4. Surat Pernyataan belum pernah membeli

rumah Negeri : Form : G

D. JANDA/DUDA PEGAWAI NEGERI

1. Permohonan : FORM : D 2. Salinan Surat Ijin Penghunian : salinan 3. Surat Keterangan meningganya alm.

suami/istri : Dari Lurah disyahkan Camat.+ 4. Salinan Surat Keputusan Penerima

Pensiun : salinan + 5. Keterangan Tentang masa kerja alm.

Suami/istri : Form : F 6. Surat Pernyataan belum pernah membeli

rumah Negeri : Form : G

E. JANDA/DUDA PAHLAWAN

1. Permohonan : FORM : E 2. Salinan Surat Ijin Penghunian : salinan

3. Surat Keterangan meninggalnya alm.

suami/isteri : Dari Lurah disyahkan Camat. + 4. Salinan surat Keputusan Penerima

Pensiun : salinan + 5. Salinan Surat Keputusan Penetapan

sebagai Pahlawan : salinan + 6. Surat Pernyataan belum pernah membeli

rumah negeri : Form : G

(16)

Catatan : Diisi dengan huruf cetak/ditik.- LEMBAR KE : I-II-III-IV-V-VI.-

F O R M : A.I

Kepada Yth:

Bapak Menteri Pekerjaan Umum C.q. Direktur Jenderal Cipta Karya Melalui

Sdr. Kepala Dinass Pekerjaan Umum Propinsi …………../ Direktur Tata Bangunan

Di ………..

Perihal : Permohonan membeli Rumah Negeri

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. N a m a : ………

Mengajukan permohonan membeli rumah Negeri yang dewasa ini saya tempati, berdasarkan Undang-undang No. 72 Th.1957 Jo. Peraturan Pemerintah No. 16 Th.1974

Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapat dikabulkan.

Mengetahui/menyetujui : *) ……….. tanggal ……… 19 …..

PEMOHON,

Materai Rp. 25,-

( ………..) (………..)

(17)

Catatan : Diisi dengan huruf cetak/ditik LEMBAR KE : I-II-III-IV-V-VI.-

F O R M : A.2

Kepada Yth:

Bapaak Menteri Pekerjaan Umum C.q. Direktur Jenderal Cipta Karya Melalui

Sdr. Kepala Dinass Pekerjaan Umum Propinsi …………../ Direktur Tata Bangunan

di ………..

Perihal : PERMOHONAN MEMBELI RUMAH NEGERI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. N a m a : ………

mengajukan permohonan membeli rumah negeri yang dewasa ini saya tempati, berdasarkan Undang-undang No. 72 Th.1957 Jo. Peraturan Pemerintah No. 16 Th.1974

Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapat dikabulkan.

Mengetahui/menyetujui : *) ……….. tanggal ……… 19 …..

Pemohon,

Materi Rp. 25,-

( ………..) (………..)

(18)

Catatan : Diisi dengan huruf cetak/ditik LEMBAR KE : I-II-III-IV-V-VI.-

F O R M : B

Kepada Yth:

Bapak Menteri Pekerjaan Umum C.q. Direktur Jenderal Cipta Karya Melalui

Sdr. Kepala Dinass Pekerjaan Umum Propinsi …………../ Direktur Tata Bangunan

di ………...

Perihal : PERMOHONAN MEMBELI RUMAH NEGERI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. N a m a : ……… 2. Tempat dan tanggal lahir : ……… 3. Badan/Lembaga Negara

Tempat Bekerja : ……… 4. Kedudukan dalam Badan/Lembaga

Negara : ………

Mengajukan permohonan membeli rumah negeri yang dewasa ini saya tempati, berdasarkan Undang-undang No. 72 Th.1957 Jo. Peraturan Pemerintah No. 16 Th.1974

Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapat dikabulkaan.

Mengetahui/menyetujui : *) ……….. tanggal ……… 19 …..

Materai Rp. 25.-

( ………..) (………..)

(19)

Catatan : Diisi dengan huruf cetak/ditik LEMBAR KE : I-II-III-IV-V-VI.-

F O R M : C

Kepada Yth:

Bapaak Menteri Pekerjaan Umum C.q. Direktur Jenderal Cipta Karya Melalui

Sdr. Kepala Dinass Pekerjaan Umum Propinsi …………../ Direktur Tata Bangunan

di ………...

Perihal : PERMOHONAN MEMBELI RUMAH NEGERI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. N a m a : ……… 2. Tempat dan tanggal lahir : ………

3. Pekerjaan Sekarang : ……… 4. Instansi terakhir tempat bekerja : ……… 5. Tunjangan Pensiun : ………

Kabupaten/Kotamadya

B. Huruf Daftar Nomor : ………

8. Tanggal dan nomor surat ijin

penghunian : ………

Mengajukan permohonan membeli rumah negeri yang dewasa ini saya tempati, berdasarkan Undang-undang No. 72 Th. 1957 Jo. Peraturan Pemerintah No. 16 Th. 1974

Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapat dikabulkaan.

Mengetahui/menyetujui : *) ……….. tanggal ……… 19 …..

Materai Rp. 25.-

( ………..) (………..)

(20)

Catatan : Diisi dengan huruf cetak/di-tik

F O R M : C. LAMP.

SURAT KETERANGANN TENTANG BERHENTI DARI JABATAN NEGERI KARENA

MEMPEROLEH HAK PENSIUN

---

NOMOR : ………..

Yang bertanda tangan di bawah ini:

N a m a : ………

Pangkat/ Golongan : ………

Jabatan : ………

dengan ini menerangkan bahwa,

N a m a : ………

Pemohon beli rumah negeri,

A. Letak:

Jalan : ………

Blok : ………

Kecamatan : ………

Kabupaten/Kodya : ………

B. Huruf Daftar Nomor : ………

Sampai dengan tanggal : …………. 19 …… adalah Pegawai Negeri pada Instansi kami dan berhenti dari jabatan Negeri karena memperoleh hak Pensiun mulai tanggal : ………. 19 ….. dengan masa kerja pada Pemerintah, seluruhnya ……….. tahun,-

Demikian keterangan ini dibuat untuk melengkapi permohonan membeli rumah negeri yang diajukan olehnya.

……… tanggal …………..19…….

……… ………

*) ………

(………..)

(21)

Catatan : Diisi dengan huruf cetak/ditik LEMBAR KE : I-II-III-IV-V-VI.-

F O R M : D

Kepada Yth:

Bapak Menteri Pekerjaan Umum C.q. Direktur Jenderal Cipta Karya Melalui

Sdr. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi …………../ Direktur Tata Bangunan

di ………...

Lampiran :

Perihal : PERMOHONAN MEMBELI RUMAH NEGERI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. N a m a : ……… 2. Tempat dan tanggal lahir : ……… 3. P e k e r j a a n : ……… 4. Tunjangan pensiun janda/duda : ……… 5. Nama almarhum suami/istri : ……… 6. Tempat dan tanggal meninggalnya

suami/istri : ……… 7. Instansi tempat bekerja terakhir

almarhum suami/istri : ……… 8. Masa kerja almarhum suami/istri : ……… 9. Rumah Negeri yang ditempati

a Letak:

10.Tanggal dan nomor surat ijin

penghunian : ………

Mengajukan permohonan membeli rumah Negeri yang dewasa ini saya tempati, berdasarkan Undang-undang No. 72 Th.1957 Jo. Peraturan Pemerintah No. 16 Th. 1974

Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapat dikabulkaan.

Mengetahui/menyetujui , *) ……….. tanggal ……… 19 …..

Materi

Rp. 25.-

( ………..) (………..)

(22)

Catatan : Diisi dengan huruf cetak/ditik LEMBAR KE : I-II-III-IV-V-VI.

FORM : E

Kepada Yth:

Bapak Menteri Pekerjaan Umum C.q. Direktur Jenderal Cipta Karya Melalui

Sdr. Kepala Dinass Pekerjaan Umum Propinsi …………../ Direktur Tata Bangunan

di ………..

Lampiran :

Perihal : PERMOHONAN MEMBELI RUMAH NEGERI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. N a m a : ……… 2. Tempat dan tanggal lahir : ……… 3. P e k e r j a a n : ……… 4. Tunjangan janda/duda Pahlawan : ……… 5. Nama almarhum suami/istri : ……… 6. Tempat dan tanggal meninggal

suami/istri : ……… 7. Instansi tempat bekerja terakhir

almarhum suami/istri : ………

Mengajukan permohonan membeli rumah negeri yang dewasa ini saya tempati, berdasarkan Undang-undang No. 72 Th. 1957 Jo. Peraturan Pemerintah No. 16 Th.1974

Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapat dikabulkan.

Mengetahui/menyetujui : *) ……….. tanggal ……… 19 …..

Materi Rp. 25.-

( ………..) (………..)

(23)

Catatan : Diisi dengan huruf cetak/ditik

F O R M : F.-

SURAT KETERANGAN TENTANG MASA KERJA *)

NOMOR :……….

Yang bertanda tangan dibawah ini,

N a m a : ……….. Pangkat / Golongan : ………..

Jabatan : ………..

dengan ini menerangkan bahwa,

N a m a : ……….. Pangkat / Golongan : ……….. No. Reg. TUK/BARTUK : ………..

Jabatan : ………..

Pemohon beli rumah Negeri

A. Letak :

Jalan : ………..

Blok : ………..

Kecamatan : ……….. Kabupaten/Kodya ………..

B. Huruf Daftar Nomor : ………..

Telah bermasa kerja pada Pemerintah seluruhnya : ……….. tahun,

Demikian keterangan ini dibuat untuk melengkapi permohonan membeli rumah negeri yang diajukan oleh yang bersangkutan.

………. Tanggal …………. 19………

( ………..)

(24)

Catatan : Diisi dengan huruf cetak/ditik

F O R M : G ,-

SURAT PERNYATAAN BELUM PERNAH MEMBELI/MEMPEROLEH RUMAH NEGERI (Lampiran surat permohonaan membeli Rumah Negeri).-

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

N a m a : ……….. Penghuni dan Pemohon beli

Rumah Negeri : ………..

A. Letak :

Jalan : ………..

Blok : ………..

Kecamatan : ……….. Kabupaten/Kotamadya : ………..

B. Huruf Daftar Nomor : ………..

Dengan ini menyatakan bahwa saya belum pernah dengan jalan/cara apapaun memperoleh/membeli rumah dari Negara berdasarkan peraturan yang berlaku antara lain:

- Undang-Undang No. 3 PRP Tahun 1960 (L.N. Th. 1960 No. 19) - P.P. No. 223 Tahun 1961 ( L.N. Th. 1961 No. 278)

- Peraturan Pres. Kab. R.I. No. 2/PRK/1965

- Kep. Ment. Utama Bidang EK/KEU No. Kep/66/MENKEU/VIII/1967 - Peraturaan-peraturan lainnyaa yang masih berlaku.

Bila pernyataan saya ini tidak benar, maka penjualan rumah yang saya mohon ini dapat dibatalkaan secara sepihak dan saya bersedia memikul kerugiaan-kerugian Negara dan sanksi-sanksi yang ditimbulkan karenanya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

……….. tanggal …………..19,…

Mengetahui: *) Hormat saya,

Materai Rp. 25.-

( ………..) ( ……….)

(25)

Salinan Surat Penunjukan Rumah Negeri Untuk Lampiraan Permohonan Beli

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Hdno : ……….….

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Persil No. : ………..

DIREKTORAT TATA BANGUNAN B l o k : ………..

Jalan Kramat Raya 63 Telp.46939-47787-47678 Letaknya : ……….…….

JAKARTA ……….………

Sewa Sebulan : Rp. ….………...

Nomor : ………

SURAT PENUNJUKAN RUMAH NEGERI

(Berdasarkan Peraturan Perumahan Sipil tahun 1934-lembaran Negara tahun 1934 No. 147)

Diberikan kepada : ………...

P a n g k a t : ………...

Departemen/Jawatan : ………...

Gaji Pokok : ………...

Tempat tinggal lama : ………...

Jumlah keluarga : ……….. ………orang terdiri dari:

Nomor Nama-nama anggota Keluarga Laki2 Perempuan Umur Keterkan Ikatan

Untuk mendiami rumah negeri : ………

………

Berdasarkan surat : ………

Setelah ditinggalkan oleh : ………

Surat penunjukan ini berlaku

surut mulai tanggal : ………

Tidak berlaku lagi pada tanggal : ………

jika rumah tsb. diatas belum dapat ditempati

Keterangan lain - lain : ………...

1. Rumah negeri tersebut dapat dipergunakan selama yang bersangkutan menjadi Peg. Negeri. 2. Yang bersangkutan diwajibkan memberitahukan

kepada Direktorat Tata Bangunan Seksi Perse- waan, tanggal mulai menempati rumah tersebut guna perhitungan sewanya.

(26)

CONTOH PERHITUNGAN HARGA.-

RUMAH PERMANEN X DIDAERAH X.-

DATA-2

1. Konstruksi = permanen 2. Dibangun = tahun 1950 3. Luas = 80 M2 4. Tanah = 300 M2

PERHITUNGAN: a. RUMAH

Harga taksiran pada tahun 1974

- Umur = 24 tahun . Susut = 24 x 1 % = 30 %

- Harga per M2 kalau bangunan tersebut didirikan tahun 1974 dimisalkan Rp. 40.000 .- per M2

1 4

Harga taksiran kalau dibangun tahun 1974 = 80 x Rp. 40.000.-= Rp. 3.200.000 . - - - Susut = 30 % x Rp. 3.200.000 . - = Rp. 960.000. --

- Taksiran rumah = R. 3.200.000 .- - Rp. 960.000.- = Rp. 2.240.000.--

b. TANAH

Nilai pasaran per M2 dimisalkan Rp. 20.000.-- Susut = tidak ada

Taksiran = 300 x Rp. 20.000.- = Rp. 6.000.000.--

RUMAH DAN TANAH

- Rp. 2.240.000.-- + Rp. 6.000.000.-- = Rp. 8.240.000.--

HARGA PENJUALAN

- 50 % x Rp. 8.240.000.- = Rp. 4.120.000.--

ANGSURAN PERTAMA

- 50 % x Rp. 4.120.000.- = Rp. 2.060.000.--

ANGSURAN SELANJUTNYA (SISA) : Angsuran selanjutnya : Rp. 2.060.000.-- Angsuran = 60 bulan

(27)

BERITA ACARA PENAKSIRAN HARGA RUMAH NEGERI

DAN GANTI RUGI ATAS TANAH.

Pada hari ini ………. tanggal ………. kami Panitia Penaksir harga rumah Negeri golongan III dan ganti rugi atas tanahnya, untuk Daerah: ……… ……… yang diangkat dengan Surat Keputusan ………

1. ………. Ketua merangkap anggota 2. ………. Anggota

3. ………. Anggota 4. ………. Anggota 5. ………. Anggota

telah memeriksa dan menaksir harga rumah dan ganti rugi atas tanah Rumah Negeri golongan III:

Letaknya

dan memperoleh data-data sebagai berikut (terlampir) :

Berdasarkan data-data tersebut, kami masing-masing anggota Panitia Penaksir memberikan taksiran harga rumah dan ganti rugi atas tanahnya sebagai berikut:

Nama Anggota Harga rumah Ganti rugi atas tanah

1. ……… Rp. ………. Rp. ……… 2. ……… Rp. ………. Rp. ……… 3. ……… Rp. ………. Rp. ……… 4. ……… Rp. ………. Rp. ……… 5. ……… Rp. ………. Rp. ………

Dari hasil pemeriksaan diatas harga taksiran ditetapkan dengan mengambil harga rata-rata Panitia Penaksir yaitu:

R u m a h Rp. ………. (………..) ………...) Ganti rugi atas tanah Rp. ……….(………

……….)

Maka taksiran harga rumah dan ganti rugi atas tanah:

Rp. ……….. (……….)

(28)

Dibuat untuk lembar ke : ………..

Tanggal : ……… 19, ….

Panitia Penaksir

Nama Tanda tangan

(29)

LAMPIRAN : Berita penaksiran harga rumah negeri Tanggal

Hdno.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

A BANGUNAN Konstruksi Keadaan Luas Harga Harga

(P;SP;D) (B;R;RS) M2 Per M2 Bangunan

I Bangunan asli di bangun pada tahun:

Penyusutan

(30)

PETUNJUK CARA MENGISI LAMPIRAN BERITA ACARA PENILAIAN HARGA RUMAH NEGERI

• Hdno terdapat dalam kartu legger

• Bangunan asli dibangun pada tahun: ………. (tahun pembangunannya)

• Tambahan/Perluasan dilaksanakan pada tahun : ………. (tahun pelaksanaan), dengan biaya : ………. (sendiri atau Negara)

• Perbaikan /perombakan dilaksanakan pada tahun: ………(tahun pelaksanaan), dengan biaya: ………..(sendiri atau Negara)

• Bila dilaksanakan dengan biaya sendiri dan pada waktu melaksanakan Tambahan/Perluasan/Perombakan seizin Instansi yang berwenang, maka dalam penaksiran haarga, bagian-bagian tersebut tidak diperhitungkan: sebaliknya bila dibiayai oleh Negara, bagian-bagian tersebut diperhitungkan.

• Kolom (5) diisi dengan : luas tiap-tiap bagian Bangunan

• Kolom (6) diisi dengan : harga bangun per M2 pada saat bangunan tersebut ditaksir dengan mengingat kondisi pada kolom (3) dan (4)

• Kolom (7) diisi dengan : luas (5) dikalikan dengan harga per M2 (6)

• Kolom (8) diisi dengan : persetasi penyusutan yang sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dan Menteri Keuangan Nomor:

211/KPTS/1974 dikalikan dengan harga bangunan (7).

• Kolom (9) diisi dengan : harga bangun (7) dikurangi penyusutan (8)

• Jumlah harga taksiran bangunan diisi dengan . jumlah harga taksiran tiap-tiap bagian bangunan

• Hak diisi dengan : pakai atau guna bagunan atau milik

• Akte diisi dengan : Nomor dan tanggal

• Sertipikat diisi dengan : Nomor dan tanggal

• Luas tanah jelas

• Harga per M2 tidak jelas

• Harga taksiran ganti rugi atas tanah adalah luas tanah dikalikan dengan harga taksiran

(31)

BERITA ACARA PENILAIAN HARGA TAKSIRAN PENJUALAN RUMAH NEGERI DAN GANTI RUGI ATAS TANAHNYA

NOMOR : ………

Pada hari ini : ………. tanggal ………., kami Panitia Penilai harga taksiran penjualan rumah negeri golongan III dan ganti rugi atas tanahnya untuk ……… yang diangkat dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor: ……… tanggal ……….

1. sebagai Ketua merangkap Anggota

2. sebagai Anggota

3. sebagai Anggota

telah meneliti dan menilai Berita Acara penaksiran harga rumah negeri golongan III berikut ganti rugi atas tanahnya yang dilakukan oleh Panitia Penaksir Wilayah: ………. (……….) Nomor ……….. tanggal ………... pada rumah dan tanah yang terletak:

J a l a n : ………

Dengan ini berpendapat bahwa menurut penelitian dan penilaian kami:

a. Nilai rumah tersebut tidak ditetapkan berdasarkan nilai biaya yang dipergunakan untuk membangun rumah yang bersangkutaan pada waktu penjualan

b. Nilai ganti rugi atas tanah tersebut tidak ditetapkan berdasarkan nilai pasaran yang sebenarnya berlaku secara riil pada waktu penjualan

c. Harga penilaian kami:

R u m a h : Rp. ……… .……(………

(32)

Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sesungguhnya dalam rangkap 8 (delapan) untuk dipergunakan seperlunya.

Panitia Penilai:

Nama Tanda tangan,

(33)

LAMPIRAN : Berita Acara Penilaian

Nomor : ……… Tanggal : ……….

Konstruksi Keadaan Luas Harga/M2 Harga Bangunan Penyusutan Harga penilaian

(P.SP.D) (B,R.RS) M2 Rp. Rp. (% Rp.) (Rp.)

I Bangunan asli dibangun pada tahun: ………..

a b c d

II

a b c d

III

a b c d

Status: Luas Harga

B. TANAH Hak-akte: M2 per M2 Harga penilaian ganti rugi atas tanah Rp.

Sertipikat:

Panitia Penilai: Anggota, Anggota, Sekretaris

Ketua,

( ) ( ) ( ) ( )

Jumlah harga penilaian rumah Rp. ………

Jumlah harga B4enilaian rumah dan ganti rugi atas tanah (dibulatkan) Rp. ………… + Rp. ……… = Rp. ……….( ………….………..)

Dengan huruf ( ………...………) Perhitungan Harga Rumah Negeri Jalan : ………. Hdno. : ………

A

:……… :……… :………

(34)

Contoh :

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM PROPINSI : ……… KEPALA JAWATAAN GEDUNG2 NEGARA DAERAH : ………...

Kepada

Yth, Sdr. Direktur Tata Bangunan Jalan Kramat Raya No. 63 di

J A K A R T A

SURAT – PENGANTAR,-

Nomor : Tanggal :

Dengan ini kami sampaikan dengan hormat berkas permohonan membeli rumah Negeri berikut berita acara penaksiran dan berita acara penilaian (semuanya rangkap dua) untuk bahan pertimbangan dan keputusa persetujuannya sebagai berikut:

Nomor Urut Nomor dan tanggal agenda penerimaan permohonan

Nama Pemohon Alamat rumah yang dimohon

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM PROPINSI : ……… KEPALA JAWATAAN GEDUNG2 NEGARA DAERAH : ………...

(35)

Contoh:

Jakarta, 1975 .- DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT TATA BANGUNAN

JALAM KRAMAT RAYA NO. 63 JAKARTA

Nomor :

Lampiran : 1 (satu) salinan surat keputusan Direktur Tata Bangunan 1 contoh surat pernyataan

Perihal : Keputusan penjualan dan penetapan Harga penjualan rumah beserta Ganti rugi atas tanahnya.-

Berkenan dengan permohonan Saudara yang diterima --- tanggal :--- Nomor : :--- untuk membeli rumah Negeri yang dewasa ini Saudara tempati, dengan ini diberitahukan sebagai berikut:

1. Setelah berkas permohonan Saudara disertai berita acara penaksiran dari Panitia Penaksir dan berita acara penilaian dari panitia penilai disampaikan kepada kami untuk memperoleh petimbangan putusan, maka dengan surta keputusan Direktur Tata Bngunan Nomor: ---, Tanggal: --- (salinan terlampir) rumah Negeri Golongan III (tiga) yang dewasa ini Saudara tempati dapoat dijual kepada Saudara dengan harga Rp. ---) 2. Perjanjian sewa beli antara ---dengan Saudara baru dapat dibuat

setelah Saudara melakukaan penyetoran angsuran pertama sebesar ---50 % x Rp--- = Rp--- ---kepada Kas Negara --- Penyetoran angsuran pertama ini harus Saudara lakukan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan terhitung tanggal surat Keputusan Direktur Tata Bangunan terlampir.

Sisanya yaitu sebesar Rp--- (---) diangsur dalam jangka waktu 60 (enam puluh) bulan, sedikit2-nya dengan angsuran bulanan yang sama sebesar Rp---(---

(36)

Demikian agar Saudara maklum dan segera menghubungi kepala Jawatan Gedung2 negara Daerah/Kepala Dinas Pekerjaan Umum : ………. untuk penjelasan seperlunya dengan menyampaikan pernyataan seperti contoh terlampir.

A.N. DIREKTUR TATA BANGUNAN,

Kepala Dinas Eksploitasi,

( D. SITORUS S.H)

TEMBUSAN disampaikan kepada: 1. Bapak Menteri Keuangan di Jakarta 2. Bapak __________________________ 3. Kepala kantor Bendahara Negara

(37)

Contoh:

KEPUTUSAN DIREKTUR TATA BANGUNAN NOMOR : ………

Tentang

PERSETUJUAN DAN PEMBERIAN KUASA PENJUALAN RUMAH NEGERI GOLONGAN III BESERTA GANTI RUGI

ATAS TANAHNYA TERLETAK DI JALAN

HDNO.AA BESERTA PENETAPAN HARGA PENJUALANNYA.

DIREKTUR TATA BANGUNAN

MENIMBANG : 1. bahwa permohonan membeli rumah Negeri atas nama Saudara ……..………. untuk membeli rumah Negeri Golongan III yang dewasa ini ditempatinya terletak di Jalan……… ……… ………Hdno……….. yang disampaikan oleh Kepala Jawatan Gedung2 Negara Daerah Jakarta di Jakarta beserta Berita Acara Penaksiraan dari Panitia Penaksir Wilayah…………Jakarta………Nomor : ………. Tanggal : ………. Dan Berita Acara Penilaian dari Panitia Penilai Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : ………. Tanggal ………dengan surat pengantarnya Nomor : ………tanggal ………telah memenuhi Syarat.

2. bahwa menurut penelitian, rumah yaang dimohon adalah rumah Negeri Golongan III yaang telah berumur 10 tahun lebih, tidak dalam sengketa dan status tanahnya adalah tanah Negara, maka rumah tersebut rtelah memenuhi syarat untuk dijual beserta ganti rugi atas tanahnya berdasarkan Undang2 No. 72 Tahun 1957, jis, Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1974 dan Keputusan Presiden No. 40 Tahun 1974

3. bahwa berdasarkan taksiran harga rumah dan ganti rugi atas tanahnya yang ditetapkan oleh Panitia Penaksir dan Panitia Penilai tersebut diatas, Direktur Tata Bangunan telah menentukan pedoman penetapan harga penjualan rumah beserta ganti rugi atas tanahnya dengan surat Nomor : ………..tanggal ……….

MENGINGAT : 1. Undang-undang No. 72 Tahun 1957 2. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1974 3. Keputusan Presiden Nomor 40 tahun 1974

4. Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dan Menteri Keuangan Nomor : 211/KPTS/1974

KEP-1189/MK/IV/8/1974 tanggal 22 Agustus 1974

5. Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 2/25/KPTS/CK/1974 tanggal 25 September 1974

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :

(38)

rumah Rp. ………..(……….) dan ganti rugi atas tanahnya Rp. ………..(………. ………) sehingga seluruhnya menjadi Rp……….……….. yaitu sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari harga taksiran yang telah ditetapkan sebagai pedoman penetapan harga penjualan rumah dan ganti rugi atas tanahnya dengan ketentuan pembayaran:

angsuran pertama sebesar 50% (lima puluh perseratur) dari Rp.………(……… ………..…....) harus disetorkan ke Kas Negara………..oleh Saudara……….pada saat perjanjian sewa beli ditanda tangani.

Sisanya yaitu sebesar Rp. ………(………

………..…)

diangsur dalam jangka waktu 60 (enam puluh) bulan, sedikitnya dengan angsuran bulanan yang sama sebesar Rp………... (………..……….. ………..) dengan catatan, angsuran terakhir sebesar Rp……….……….. baru dapat dilunasi pada bulan terakhir masa berlakunya perjanjian sewa beli

rumah.

KEDUA : Menunjuk dan memberi kuasa kepada Saudara Kepala Jawataan Gedung-gedung Negara Daerah Jakarta di Jakarta untuk melakukan penjualan rumah Negeri tersebut kepada Saudara ………dengan perjanjian sewa beli menurut contoh perjanjian sewa beli yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dan Menteri Keuangan Nomor: 211/KPTS/1974

KEP-1189/MK/IV/8/1974

tanggal 22 Agustus 1974 dan menyampaikan perjanjian sewa beli tersebut kepada:

a. lembar kesatu yang dibubuhi bea materai diberikan kepada pihak kedua b. lembar kedua yang dibubuhi bea materai dan lembar ketigaa disimpan oleh

pihak kesatu (kepala Jawatan Gedung2 Negara Daerah jakarta di Jakarta) c. lembar keempat dan kelima diberikan kepada Direktur Tata Bangunan d. lembar keenam diberikan kepada Saudara Kepala K.B.N, Jakarta untuk

dasar penagihan pembayaran

e. lembar ketujuh dan kedelapan diberikaan masing2 kepada Badan Pemeriksa Keuangan di Jakartaa dan Direktur Jenderal Moneter di Jakarta

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahw segala sesuatu akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya bila dikemudian hari ternyataa terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

Ditetapkan di : J A K A R T A Pada tanggal :

DIREKTUR TATA BANGUNAN.

(39)

SALINAN surat keputusan ini disampaikan kepada: 1. Yth, Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta 2. Yth, Direktur Jenderal Anggaraan di Jakarta

3. Yth, Direktur Jenderal Pengawas Keuangan di Jakarta 4. Yth, Direktur Jenderal Moneter di Jakarta

5. Yth, Sekretaris Jenderal Departemen P.U.T.L di Jakarta 6. Yth, Inspektur Jenderal Departemen P.U.T.L di Jakarta 7. Yth, Direktur Jenderal Cipta Karya di Jakarta

8. Yth, Inspektur Keuangan dan Administrasi Dep. P.U.T.L. di Jakarta 9. Yth, Kepala Kantor Bendahara Negara di Jakarta

10. Yth, Kepala Kantor Kas Negara di Jakarta 11. Yth, Direktur Tata Bangunan di Jakarta

12. Yth, Kepala Seksi Persewaan Dinas Eksploitasi Dit, Tata Bangunan di Jakarta 13. Yth, Kepala Seksi pendaftaran Dinas Eksploitasi Dit, Tata Bangunan di Jakarta 14. Yth, Kepala Seksi Ur. Tanah Dinas Eksploitasi Dit. Tata Bangunan di Jakarta 15. Yth, Kepala Jawatan Gedung2 Negara Daerah Jakarta di Jakarta

(40)

CONTOH

………tanggal…………..19……

Nomor :

Perihal : Pernyataan membeli rumah

Kepada Yth,

Sdr. Direktur Tata Bangunan Melalui:

Kepala Jawatan Gedung2 Negara

Daerah Jakarta, Jalan Kramat Raya No.63

di

J A K A R T A . -

Dengan hormat,

Berkenaan dengan surat Saudara Nomor: ………. tanggal:……….beserta lampirannya yaitu salinan surat keputusan Direktur Tata Bangunan Nomor : ………tanggal: ……….dengan ini kami nyatakan sebagai berikut:

1. Menyetujui membeli rumah Negeri Golongan III yang dewasa ini kami tempati dengan harga yang telah ditetapkan dalam surat keputusan Saudara tersebut.

2. Sanggup melakukan pembayaran angsuran pertama minimum sebesar 50% daari harga penjualan yang ditetapkan yaitu 50% x Rp. ………..= Rp……….selambat-lambatnya 6 (enam) bulan terhitung tanggal surat keputusan Saudara termaksud. -

3. Memenuhi segala persyaratan/ketentuan dalam pelaksanaan penjualan.

Demikianlah pernyataan ini kami buat untuk mendapatkan penyelesaian selanjutnya.

Hormat kami,

Materai Rp.25,-

(……….)

TEMBUSAN disampaikan kepada:

1. Bapak Menteri Keuangan di Jakarta 2. Bapak Menteri ………

3. Kepala kantor Bendahara Negara di Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Kerja III Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Daerah Kabupaten Lamandau akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi untuk paket

Kelompok Kerja III Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2013 akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi untuk paket

Sehubungan dengan proses Pemilihan Langsung dengan PascaKualifikasi Satu Sampul untuk paket pekerjaan REHABILITASI GEDUNG RSUD GAYO LUES (IGD Lama, Administrasi, Laboratorium, VIP

Demikian kami sampaikan untuk dilaksanakan sebaik- baiknya, atas perhatiannya disampaikan

 Badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara yang sebagian atau seluruh dananya.. bersumber

2013, maka dengan ini diumumkan bahwa Pemenang Pelelangan Pemilihan Langsung pekerjaan tersebut di atas adalah sebagai berikut :.. NO

Pada hari ini Rabu Tanggal Dua Puluh Bulan Maret Tahun Dua Ribu Tiga Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah

The rise of politic of Dayak ethnic made the influence of ethnicity extremely strong in pointing out positions of Eshelon II in Sintang local government bureaucracy after