• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk Teknis PPDB Tahun Pelajaran 2015 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Petunjuk Teknis PPDB Tahun Pelajaran 2015 2016"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR : 256 TAHUN 2015 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA RAUDHATUL ATHFAL DAN MADRASAH DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung tujuan pembangunan nasional dalam bidang

pendidikan, perlu dilakukan pembinaan dan bimbingan teknis tentang pelaksanaan pendidikan;

b. bahwa salah satu bimbingan teknis yang terkait dengan pendidikan

adalah Penerimaan Peserta Didik Baru setiap awal tahun pelajaran yang dilakukan dalam rangka memberikan petunjuk tata cara penerimaan peserta didik baru secara benar;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir a

dan b di atas, perlu menetapkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada Raudhathul Athfal dan Madrasah di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Nomor 78 Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Nomor 41 Tahun 2005 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negera Nomor 23 Tahun 2010, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Nomor 112 Tahun 2010);

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007

(3)

5. Peratura

Memperhatikan : 1. Keputus Penerim

2. Peratura

2012 t Sekolah

Menetapkan : PETUNJUK T RAUDATUL A

ran Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 T ar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan M

ran Menteri Pendidikan Nasional Nomo g Kriteria Kelulusan serta Pelaksanaan Ujian jian Nasional;

ran Menteri Agama Republik Indonesia Nom g Organisasi dan Tata Kerja Instansi Ver

;

tusan Direktur Jendral Pendidikan Islam 2015 imaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelaja

ran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Pedoman Penerimaan Peserta Did ah/Madrasah di Daerah Istimewa Yogyakarta;

MEMUTUSKAN:

TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDI ATHFAL DAN MADRASAH DI LINGKU

KEMENTERIAN AGAMA DAERA

RTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru 15/2016 yang digunakan sebagai petunjuk baru tahun pelajaran 2015/2016 sebagaiman

utusan ini.

nerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pe kesempatan pada setiap madrasah untuk men ondisi yang ada.

i mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

(4)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR …… TAHUN 2015

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA RAUDATUL ATHFAL DAN MADRASAH DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I

PENGERTIAN

Pasal 1

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah kegiatan penerimaan calon peserta didik

dan siswa yang memenuhi syarat tertentu untuk memperoleh pendidikan pada bentuk satuan pendidikan, mengikuti suatu jenjang pendidikan atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi ;

2. Perpindahan siswa adalah perpindahan dari madrasah atau sekolah pada madrasah atau

sekolah yang lain pada jenjang yang sama ;

3. Peserta Didik Baru adalah Peserta Didik yang mendaftarkan diri pada Raudlatul Athfal,

Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah ;

4. Daya Tampung adalah jumlah/ruang belajar yang tersedia pada suatu madrasah yang

dipersiapkan untuk peserta didik baru dengan mempertimbangkan rasio kelas ;

5. Rasio Kelas adalah perbandingan antara ruang belajar dengan jumlah peserta didik dalam

kelas itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kelayakan pada interaksi belajar mengajar

6. Surat Keterangan Hasil Ujian Sekolah/Madrasah (SKHUS/M) adalah surat resmi yang

menerangkan bahwa pemegangnya telah mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan dalam US/M ;

7. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUS/M) dan Surat Keterangan Yang

Berpenghargaan Sama (SKYBS) adalah surat resmi yang menerangkan bahwa pemegangnya telah mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan secara nasional ;

8. Ijazah/STTB adalah surat pernyataan resmi dan sah yang menerangkan bahwa

pemegangnya telah tamat belajar pada sekolah/ madrasah ;

9. Program Paket A adalah program pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang

diselenggarakan oleh kelompok belajar yang memberikan pendidikan setara dengan Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) ;

10. Program Paket B adalah program pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang

diselenggarakan oleh kelompok belajar yang memberikan pendidikan setara dengan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) ;

11. Program Paket C adalah program pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang

diselenggarakan oleh kelompok belajar yang memberikan pendidikan setara dengan Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA) ;

12. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah Istimewa

Yogyakarta ;

13. Kanwil Kementerian Agama adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah

Istimewa Yogyakarta ;

14. Dinas Kabupaten/ Kota adalah Dinas yang menangani bidang pendidikan di Kabupaten/

(5)

15. Kankemenag adalah Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se Daerah Istimewa Yogyakarta ;

16. Raudhathul Athfal/Bustanul Athfal adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang

menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 (empat) tahun sampai memasuki pendidikan dasar ;

17. Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan

program pendidikan dini bagi anak usia 4 (empat) tahun sampai memasuki pendidikan dasar ;

18. Madrasah adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah

Aliyah (MA) baik negeri maupun swasta di lingkungan pembinaan/ koordinasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ;

19. Sekolah adalah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Menengah Atas (SMA) baik negeri maupun swasta di lingkungan pembinaan/koordinasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ;

20. Orang tua/wali calon peserta didik/siswa adalah seseorang yang karena kedudukannya,

menjadi penanggung jawab langsung terhadap anak asuhnya ;

21. Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama dengan Ijazah adalah surat keterangan

resmi yang menerangkan bahwa pemegangnya mempunyai pengetahuan setingkat dengan tamatan suatu jenjang/ tingkat pendidikan formal tertentu, yang dihargai sama dengan Ijazah tingkat/ jenjang pendidikan formal tertentu tersebut .

BAB II

U M U M

Pasal 2

T u j u a n

Penerimaan Peserta Didik Baru bertujuan memberi kesempatan yang seluas - luasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik - baiknya untuk memasuki satuan pendidikan yang lebih tinggi dengan tertib, terarah dan benar

Pasal 3

A s a s

Penerimaan Peserta Didik Baru harus berasaskan :

1. Obyektivitas artinya bahwa penerimaan siswa, baik siswa baru maupun pindahan harus

memenuhi ketentuan umum yang diatur dalam keputusan ini ;

2. Transparansi artinya pelaksanaan penerimaan siswa bersifat terbuka dan dapat diketahui

oleh masyarakat termasuk orang tua siswa, untuk menghindarkan penyimpangan – penyimpangan yang mungkin terjadi ;

3. Akuntabilitas artinya penerimaan siswa dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat

baik prosedur maupun hasilnya ;

4. Tidak diskriminatif artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti

program pendidikan tanpa membedakan suku, daerah asal, agama dan golongan.

BAB III

PERSYARATAN

Pasal 4

(6)

Persyaratan calon Peserta Didik Raudhathul Athfal (RA) adalah :

1. Berusia 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) tahun untuk kelompok A ;

2. Berusia 5 (lima) sampai dengan 6 (enam) tahun untuk kelompok B ;

3. Memiliki Akte Kelahiran

4. Kelompok A, B bukan merupakan jenjang belajar, melainkan semata-mata

pengelompokan belajar yang berdasarkan pada kelompok usia anak.

Pasal 5

Madrasah Ibtidaiyah

Persyaratan calon siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah :

1. Telah berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun wajib diterima ;

2. Apabila rasio kelas belum terpenuhi calon peserta didik yang telah berusia 6 (enam) tahun

dapat diterima dengan prioritas usia yang lebih tua berdasarkan peringkat ;

3. Memiliki Akte Kelahiran/ Surat Keterangan Lahir ;

4. Apabila pendaftar melebihi daya tampung maka madrasah dapat mengadakan seleksi .

Pasal 6

Madrasah Tsanawiyah

Persyaratan calon siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah :

1. Telah tamat dan lulus MI/SD/Program paket A dan memiliki Ijazah, SKHUS/M atau

Surat Keterangan yang berpenghargaan sama ;

2. Memiliki STTB, STK, SKHUS/M atau SKYBS;

3. Berusia setinggi-tingginya 18 (delapan belas) tahun pada tanggal 27 Juli 2015 ;

4. Apabila pendaftar melebihi daya tampung maka madrasah dapat mengadakan seleksi.

Pasal 7

Madrasah Aliyah

Persyaratan calon siswa kelas X Madrasah Aliyah (MA) adalah :

1. Telah tamat dan lulus MTs/SMP/Program paket B dan memiliki Ijazah, SKHUN/ SKYB

2. Memiliki Ijazah atau Surat Keterangan lain yang berpenghargaan sama ( SKYBS );

3. Berusia setinggi-tingginya 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 27 Juli 2015 ;

4. Demi peningkatan kualitas madrasah dapat mengadakan seleksi selain potensi akademik .

BAB IV

PENGELOLAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

Pasal 8

(7)

Pasal 9

Jadwal Pelaksanaan

Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru dilakukan di RA dan Madrasah bersangkutan dan dilaksanakan sebagai berikut :

a. RA

No Kegiatan Waktu Jam Keterangan

1 Pendaftaran PPDB 22-24 Juni 2015 08.00 – 13.00

2 Seleksi 24 Juni 2015 13.00- selesai

3 Pengumuman 25 Juni 2015 09.00

4 Daftar Ulang 25-27 Juni 2015 08.00 – 13.00

5 Hari Pertama masuk 27 Juli 2015 07.00

Catatan :

Bagi RA yang belum terpenuhi kuotanya diperkenankan membuka pendaftaran peserta didik baru sampai tanggal 25 Juli 2015.

b. MI

No Kegiatan Waktu Jam Keterangan

1 Pendaftaran PPDB 22-24 Juni 2015 08.00 – 13.00

2 Seleksi 24 Juni 2015 13.00- selesai

3 Pengumuman 25 Juni 2015 08.00

4 Daftar Ulang 25-27 Juni 2015 08.00 – 13.00

5 Hari Pertama masuk 27 Juli 2015 07.00

Catatan :

Bagi MI yang belum terpenuhi kuotanya diperkenankan membuka pendaftaran peserta didik baru sampai tanggal 25 Juli 2014.

c. MTs

No Kegiatan Waktu Jam Keterangan

1 Pendaftaran PPDB 6-8 Juli 2015 08.00 – 13.00

2 Seleksi 9 Juli 2015 08.00- 14.00

3 Pengumuman 9 Juli 2015 14.00

4 Daftar Ulang 10-11 Juli 2015 08.00 – 13.00

5 Hari Pertama masuk 27 Juli 2015 07.00

Catatan :

(8)

c. MA :

No Kegiatan Waktu Jam Keterangan

1 Pendaftaran PPDB 1-3 Juli 2015 08.00 – 13.00

2 Seleksi 3 Juli 2015 13.00- selesai

3 Pengumuman 4 Juli 2015 08.00

4 Daftar Ulang 4-6 Juli 2015 08.00 – 15.00

5 Hari Pertama masuk 27 Juli 2015 07.00

Catatan :

Bagi MA yang belum terpenuhi kuotanya diperkenankan membuka pendaftaran peserta didik baru sampai tanggal 25 Juli 2015.

Pasal 10

1. Setiap calon siswa yang mendaftarkan diri pada madrasah tertentu, wajib menyerahkan

SKHUS/M asli atau fotokopi/Surat Keterangan lain yang berpenghargaan sama dan apabila surat-surat tersebut diminta kembali sebelum pengumuman, maka dianggap mengundurkan diri ;

2. Madrasah wajib menyediakan formulir pendaftaran calon siswa baru .

Pasal 11

Jumlah Peserta Didik/ Siswa Per Kelompok/Rombel

1. Jumlah peserta didik/ siswa tiap – tiap kelas diatur sebagai berikut :

a. RA maksimum 24 (dua puluh empat) ;

b. MI maksimum 28 (dua puluh delapan) ;

c. MTs maksimum 32 (tiga puluh dua) ;

d. MA maksimum 32 (tiga puluh dua) ;

e. Madrasah yang akan menerima siswa baru tidak boleh melebihi batas maksimum ;

2. Tiap madrasah hanya dibenarkan menerima calon siswa kelas I/VII/X sebanyak

rombongan belajar yang telah diluluskan dan kecukupan lokal kelasnya .

3. Bagi Madrasah yang akan menambah rombongan belajar melebihi yang telah diluluskan,

maka wajib minta persetujuan kepada kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, secara

tertulis disertai dengan alasan-alasannya.

4. Bagi yang tidak ada izin dari Kanwil, maka rombel tambahan tersebut tidak diakui guna pemenuhan jam mengajarnya.

Pasal 12

Seleksi

(1). Madrasah dapat mengadakan seleksi calon peserta didik jika pendaftar melebihi daya tampung;

(2). Seleksi calon siswa kelas l Madrasah Ibtidaiyah/Tingkat Dasar dilakukan semata-mata berdasarkan usia dan tidak mempersyaratkan telah mengikuti RA/BA/TK ;

(3). Seleksi calon siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) dapat dilaksanakan dengan tes, yang soal tesnya disusun oleh madrasah atau dengan menggunakan Surat Keterangan Hasil Ujian Sekolah/Madrasah (SKHUS/M);

(9)

Pasal 13

Seleksi calon siswa kelas VII MTs yang dilakukan dengan cara tes :

1. Mata pelajaran yang diteskan meliputi PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan

Pengetahuan Agama atau dapat menggunakan hasil Ujian Sekolah/Madrasah MI/SD yang meliputi 3 (tiga) mata pelajaran (Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA) ;

2. Nilai maksimum masing – masing mata pelajaran adalah 10, sehingga maksimum nilai

untuk 6 mata pelajaran adalah 60 ;

3. Penetapan penerimaan siswa baru dilakukan dengan mendasarkan pada rangking

akumulasi nilai hasil tes dan nilai prestasi non akademik ;

4. Nilai prestasi non akademik ditentukan oleh kepala madrasah bersama komite madrasah

dan panitia PPDB madrasah .

Pasal 14

Seleksi calon siswa kelas X MA dilakukan dengan cara :

1. Seleksi hasil Ujian Nasional dari SKHUN dan/atau ditambah tes kemampuan keagamaan ;

2. Penetapan penerimaan siswa baru dilakukan dengan mendasarkan pada rangking

akumulasi nilai hasil Ujian Nasional, kemampuan agama dan nilai prestasi non akademik

3. Nilai prestasi non akademik ditentukan oleh kepala madrasah bersama komite madrasah

dan panitia PPDB madrasah.

Pasal 15

1. Calon siswa adalah siswa yang belum menikah dan selama dalam pendidikan dilarang

menikah ;

2. Calon siswa yang diterima wajib mentaati semua peraturan madrasah.

Pasal 16

Penerimaan Siswa Pindahan

1. Penerimaan siswa pindahan yang mengikuti orang tua yang melaksanakan kewajiban

pindah tugas/ kepindahan domisili baik dari provinsi/ wilayah lainnya diatur sebagai berikut :

a. Siswa dari anak PNS/TNI/POLRI yang dimutasikan dengan menunjukkan/

melengkapi surat pindah tugas orang tua/wali siswa yang bersangkutan ;

b. Siswa anak dari mereka yang bukan PNS/TNI/POLRI agar melengkapi fotokopi/

kartu keluarga orang tua/ wali siswa serta surat keterangan pindah dari lurah setempat yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah berdomisili di wilayah yang baru atau dari wali siswa yang menanggungnya ;

c. Penempatan siswa pindahan diutamakan pada madrasah yang sejenis dan minimal

status akreditasinya sama ;

d. Perpindahan kelas I/VII/X dengan alasan mengikuti perpindahan tugas orang tua

pelaksanaannya sebelum ulangan semester 1/ganjil ;

2. Siswa pindahan dari sekolah umum dapat diterima di madrasah yang sederajat dengan

status akreditasi yang sama;

3. Kepala madrasah asal dan kepala madrasah yang dituju agar memberi kemudahan atas

(10)

4. Siswa yang pindah akibat kasus khusus (daerah konflik atau bencana alam) dapat diterima selama daya tampung memungkinkan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.

BAB V

Penambahan Nilai Prestasi Non-Akademik

Pasal 17

(1) Calon peserta didik baru yang berasal dari SD/MI, SMP/MTs, di Daerah Istimewa

Yogyakarta yang memiliki prestasi di bidang olah raga/seni/kreativitas dan minat mata pelajaran perorangan maupun beregu, diberikan penghargaan dalam bentuk penambahan nilai pada jumlah nilai SKHUS/M dan SKHUN yang diperhitungkan dalam penentuan peringkat PPDB.

(2) Penambahan nilai penghargaan terhadap prestasi olah raga/seni/kreativitas dan minat

mata pelajaran yang diselenggarakan secara berjenjang dan dikoordinasikan oleh Kementerian Agama dan/atau Induk Organisasi ditetapkan sebagai berikut :

a. Bersifat kompetitif :

1) Tingkat Internasional.

- Juara I diberi tambahan nilai 1,5

- Juara II diberi tambahan nilai 1,4

- Juara III diberi tambahan nilai 1,3

2) Tingkat Nasional :

- Juara I diberi tambahan nilai 1,2

- Juara II diberi tambahan nilai 1,1

- Juara III diberi tambahan nilai 1,0

3) Tingkat Regional Wilayah

- Juara I diberi tambahan nilai 0,9

- Juara II diberi tambahan nilai 0,8

- Juara III diberi tambahan nilai 0,7

4) Tingkat Provinsi :

- Juara I diberi tambahan nilai 0,6

- Juara II diberi tambahan nilai 0,5

- Juara III diberi tambahan nilai 0,4

5) Tingkat Kabupaten/Kota :

- Juara I diberi tambahan nilai 0.3

(11)

- Juara III diberi tambahan nilai 0,1

b. Bersifat nonkompetitif:

1) Olah raga

a) Calon peserta didik baru yang mewakili Negara untuk mengikuti acara resmi Tingkat Internasional diberi penghargaan setingkat Juara III

Nasional diberi tambahan nilai 1,0, yang dibuktikan dengan

Surat Ketetapan/Keputusan yang dikeluarkan oleh KONI/Pengda Pusat Organisasi Cabang Olah Raga yang bersangkutan.

b) Calon peserta didik yang masuk dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), Pekan Olah Raga Pelajar Nasional diberi penghargaan setingkat Juara III Provinsi diberi tambahan nilai 0,4.

c) Calon peserta didik yang mengikuti Pekan Olah Raga Pelajar Wilayah diberi

penghargaan setingkat Juara III tingkat Kabupaten diberi tambahan nilai 0,1.

2) Seni, Kreativitas dan minat Mata Pelajaran

Calon peserta didik yang mewakili eksibisi Tingkat Internasional diberi tambahan nilai 0,4

a. Penghargaan terhadap prestasi pada minat mata pelajaran bersifat kompetitif

yang diselenggarakan Instansi/Lembaga lain milik pemerintah sesuai kompetensinya dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Tingkat Internasional.

- Juara I diberi tambahan nilai 1,0

- Juara II diberi tambahan nilai 0,9

- Juara III diberi tambahan nilai 0,8

2. Tingkat Nasional :

- Juara I diberi tambahan nilai 0,7

- Juara II diberi tambahan nilai 0,6

- Juara III diberi tambahan nilai 0,5

b. Penambahan nilai prestasi non akademik pada penerimaan peserta didik baru

MTs dan MA dilakukan dengan cara menambahkan jumlah nilai pada SKHUS/M dan SKHUN dengan nilai prestasi non akademik kemudian dibagi jumlah mata pelajaran dalam SKHUS/M dan SKHUN;

c. Pengesahan sertifikat penghargaan prestasi Olah Raga/Seni/Kreativitas dan

minat mata pelajaran diatur sebagai berikut :

1. Prestasi tingkat Internasional, Nasional, Regional dan Provinsi oleh

(12)

2. Prestasi tingkat Kabupaten/Kota oleh Kankemenag Kab/Kota.

d. Penambahan nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekolah yang dituju

dengan berpedoman pada peraturan ini.

e. Sertifikat Penghargaan sebagaimana dimaksud adalah sertifikat penghargaan

yang diperoleh dua tahun terakhir pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.

f. Calon Peserta didik yang memiliki lebih dari satu prestasi, pemberian

penambahan nilai penghargaan ditentukan pada prestasi tertinggi

g. Calon peserta didik lulusan SD/MI, SMP/MTs dari luar Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, pemberian penambahan nilai penghargaan hanya diberikan pada Prestasi Tingkat Nasional dan Internasional.

BAB V

BIAYA DAN PEMANTAUAN

Pasal 18

1. Biaya PPDB diatur seringan mungkin dan sesuai dengan RAPBM tahun pelajaran

berjalan yang telah disyahkan oleh pejabat yang berwenang ;

2. Bagi calon siswa yang mengalami hambatan sosial ekonomi dan dibuktikan dengan Surat

Keterangan yang sah dari pejabat yang berwenang agar dibebaskan atau diberi keringanan dari biaya .

Pasal 19

Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing – masing mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru.

BAB VI

HARI PERTAMA MASUK MADRASAH

Pasal 20

1. Hari pertama masuk madrasah pada hari Senin tanggal 27 Juli 2015.

2. Kegiatan pada hari – hari pertama masuk madrasah tanggal 27, 28 dan 29 Juli 2015 diatur

sebagai berikut :

a. Bagi peserta didik baru RA/BA, dilaksanakan kegiatan pengenalan di RA/BA ;

b. Bagi siswa kelas 1 MI dilaksanakan kegiatan pengenalan madrasah (MOS);

c. Bagi siswa kelas VII MTs, dan kelas X MA dilaksanakan kegiatan Masa Orientasi

Siswa (MOS).

d. Kegiatan Masa Orientasi Siswa diarahkan agar tidak menjurus pada perpeloncoan

atau sejenisnya ;

e. Bagi siswa kelas II s.d. kelas VI MI , kelas VIII dan IX MTs, serta kelas XI dan XII

MA diisi kegiatan pembelajaran sesuai dengan situasi kondisi setempat .

BAB VII

SANKSI

Pasal 21

(13)

2. Sanksi sebagaimana dima

3. Pakaian seragam dan saran

a. Pakaian seragam madr

ditambah identitas mad

b. Pakaian seragam madr

siswa ;

c. Bagi siswa yang oran

miskin, diijinkan tid madrasah mengusaha tersebut ;

d. Pengadaan sarana bela

dikaitkan dengan kegia

4. Kebijakan PPDB/ PSB me

ikut campur tangan, termas

5. Pelaporan dilakukan seca

Agama Kabupaten/Kota s Istimewa Yogyakarta.

ajib menyiapkan jadwal pelajaran sebelum h

membuat Program Kerja, Rencana Kerja Mad apatan dan Belanja Madrasah ( RAPBM ) tah ntuan yang berlaku

ana madrasah :

adrasah adalah seragam OSIS, olah raga dan p adrasah ;

drasah diusahakan sendiri oleh masing – masi

ang tuanya mengalami hambatan sosial ekon tidak menggunakan pakaian seragam madra

hakan bantuan/ melakukan upaya untuk m

lajar dan alat perlengkapan lainnya untuk sisw giatan PPDB/ PSB ;

enjadi kewenangan Madrasah, maka tidak dib asuk komite madrasah ;

cara berjenjang mulai dari madrasah Ke Ka sampai Kantor Wilayah Kementerian Agam

BAB IX

PENUTUP

Pasal 23

i terdapat kekeliruan dalam keputusan ini aka n sebagaimana mestinya;

erlaku sejak tanggal ditetapkan dan dilaksan

Ditetapkan di : Yogya

tratif dan/atau sanksi

hari pertama masuk

adrasah (RKM) dan ahun pelajaran 2015/

pramuka atau dapat

asing orang tua/ wali

onomi atau keluarga drasah, atau kepala mengatasi masalah

swa tidak dibenarkan

ibenarkan pihak lain

Kantor Kementerian ma Provinsi Daerah

kan ditinjau kembali

anakan untuk tahun

yakarta ei 2015

YAH

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal kewenangannya Lembaga Administrasi Negara (LAN) melaksanakan pengembangan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) antara lain kewenangan penelitian, pengkajian

Reaksi kusta adalah interupsi dengan episode akut pada perjalanan yang sangat kronis.Reaksi kusta merupakan reaksi hipersensitivitas, yaitu hipersensitivitas

Lesi kulit dapat ditentukan dari beberapa sampai banyak berwarna kemerah–merahan sampai kecoklat-coklatan atau hypochronik, dan ada lesi-lesi yang tersendiri yang

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara mata kuliah Telaah Kurikulum Fisika dengan Pengembangan Program Pembelajaran Fisika (P3F), dimana mata kuliah

Berdasarkan pada uraian analisis yang telah dilakukan pada penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh tagline #SemuanyaSemaunya terhadap brand awareness by.U pada

Aplikasi sejenis dengan logika fuzzy metode Sugeno dapat dimanfaatkanuntuk efisiensi penggunaan bahan material pada pembangunan sebuah rumah [1].Suatu aplikasi yang dirancang

Teori pengendalian konvensional adalah berdasarkan pada hubungan masukan dengan keluaran sistem atau fungsi alih, sedangkan teori pengendalian modern berdasarkan

Kawasan Khusus/Tematik adalah kawasan untuk pengembangan perumahan pada hamparan tanah yang fisiknya telah dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dan permukiman