• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN NOMOR : 70 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENETAPAN ZONA INTEGRITAS KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN NOMOR : 70 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENETAPAN ZONA INTEGRITAS KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR NOMOR : 70 TAHUN 2015

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENETAPAN ZONA INTEGRITAS KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

Menimbang : 1. Bahwa untuk menyelenggarakan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government) maka diperlukan institusi pemerintahan yang profesional yang berlandaskan pada tertib administrasi dan bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme.

2. Bahwa untuk mewujudkan seperti point a di atas perlu dibentuk Tim Zona Integritas untuk membantu mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar

3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan petunjuk teknis pelaksanaan penetapan Tim Zona Integritas di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Korupsi;

3. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

4. Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012;

5. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas

www.neeviaPDF.com

(2)

Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani di Lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;

6. Instruksi Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani di Lingkungan Kementerian Agama.

Memperhatikan : Sosialisasi Inspektorat Jenderal Kementerian RI tentang Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani tanggal 2 September 2014.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENETAPAN TIM ZONA INTEGRITAS DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

Pasal 1

Menetapkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penetapan Tim Zona Integritas di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar yang merupakan tim mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas Melayani (WBBM) di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar.

Pasal 2

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penetapan Tim Zona Integritas di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar pada Diktum KESATU tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.

Pasal 3

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Denpasar Pada tanggal : 1 Januari 2015

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar

KOMANG SRI MARHENI, S.Ag, M.Si NIP. 196510091987022003

(3)

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENETAPAN TIM ZONA INTEGRITAS DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA DENPASAR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (goodgovernance) sesuai dengan arah dan kebijakan reformasi birokrasi secara nasional, saat ini Kementrian Agama tengah melaksanakan program reformasi birokrasi dengan titik berat pasca perbaikan di bindang organisasi, ketatalaksanaan, kepegawaian dan pelayanan. Perbaikan di bidang kelembgaan yang telah dilaksanakan adalah dengan melakukan penataan organisasi Kementrian Agama agar dapat lebih efisien, efektif, berhasil guna dan berdaya guna dalam mentransformasikan dan merefleksikan setiap tugas dan fungsi yng diemban. Sejalan dengan danya penataan organisasi tersebut, harus diikuti dengan perbaikan di bidang ketatalaksanaan dan kepegawaian secara simultan. Dan tidak kalah penting yang harus diperbaiki adalah kualitas pelayanan kepada masyarakat. Seuai dengan PMA No 13 Tahun 2012 salah satu fungsi Kementrian Agama adalah memberikan pelayanana, bimbingan dan pembinaan.

Salah satu prioritas langkah reformasi birokrasi Kementrian Agama adalah memberikan pelayanan publik yang optimal. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden No 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan

Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Maka Mentri Agama pada Diktum Kesatudan Diktum Ketiga mengamanahkan kepada setiap Pimpinan Satuan Kerja Melaksanakan Pembangunan Zona Integritas menuju wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)

www.neeviaPDF.com

(4)

dan wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada satuan kerja masing – masing dan wajib menyusun Rencana Aksi dan memantau Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas menuju wilayah Babas dari Korupsi dan wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan satuan kerja masing – masing. Berdsarkan amanat peraturan di atas maka Kantor Kementrian Agama Kota Denpasar untuk mendukung percepatan program pembangunan zona integritas di lingkungan Kantor Kementian Agama Kota Denpasar.

1.2 Dasar Hukum

1. Undang – undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang – undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pinada korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang – undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Korupsi;

3. Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

4. Intruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012;

5. Peraturan Mentri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani di Lingkungan Kementrian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah;

6. Intruksi Mentri Agama Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan wilayah Birokrasi bersih dan Melayani di Lingkungan Kementrian Agama;

7. Peraturan Mentri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 27

Tahun 2014 tentang pedoman pembangunan agen perubahan instansi pemerintah

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan petunjuk teknis penetapan tim zona integritas di lingkungan Kantor Kementrian Agama Kota Denpasar dimaksudkan adalah untuk menyediakan pedoman

www.neeviaPDF.com

(5)

yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan rekrutmen pegawai sebagai Tim Pembengunan Zona Integrias. Sedangka tujuan penyusunan pedoman tersebut adalah :

1. Untuk membantu instansi di lingkunga Kementrian Agama Kota Denpasar dalam merekrut Tim Pembangunan Zona Integritas

2. Untuk mempercepat Pembangunan Zona Integritas menuju wilayah Bebas

dari Korupsi (WBK) dan wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Kementrian Agama Kota Denpasar

3. Untuk membantu Satker di Lingkungan Kementrian Agama Kota Denpasar dalam melakukan penataan dan pembenahan system di lingkungan Kementrian Agama Kota Denpasar.

1.4 Ruang Lingkup

Pedoman ini digunakan bagi seluruh Satker di lingkungan Kementrian Agama Kota Denpasar dalam rangka pelaksanaan pembangunan zona integritas di lingkungan Kantor Kementrian Agama Kota Denpasar . Isi pedoman meliputi Kriteria Tim Zona Integritas, Tahapan Pembentukan Tim Zona Integritas, Tugas Tim Zona Integritas , Mekanisme Kerja Tim Zona Integritas dan penutu

(6)

BAB II

PEMBENTUKAN TIM ZONA INTEGRITAS

2.1. Kriteria Tim Zona Integritas

Kriteria bagi setiap individu di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar untuk dapat dipilih menjadi Zona Integritas adalah:

1. Berstatus sebagai pegawai (PNS/Honorer) di Lingkungan Kantor

Kementerian Agama Kota Denpasar

2. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin pegawai

3. Bertanggungjawab atas tugas yang diberikan sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya

4. Taat aturan disiplin dan kode etik pegawai serta konsisten terhadap

penegakan aturan disiplin dan kode etik

5. Mampu memberikan pengarahan positif dan memberikan tauladan di

Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar

6. Bahan Inovatif dan poaktif terkait dengan pelaksanaan tugas fungsi dan

upaya meningkatkan kualitas kinerja untuk mendukung pelaksanaan Zona Integritas di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar

2.2. Tahapan Pembentukan Tim Zona Integritas

Tahap yang harus dilakukan dalam membentuk Tim Zona Integritas di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar meliputi:

1. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar melakukan penilaian dan

seleksi internal individu atau pegawai di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar

2. Penilaian dilakukan secara sederhana yang tidak memerlukan dana dengan

melihat laporan kinerja dan trek record pegawai tersebut

3. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk ditetapkan

sebagai Tim Zona Integritas

4. Selanjutnya Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar melakukan

penetapan secara formal melalui surat keputusan

(7)

BAB III

TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM ZONA INTEGRITAS

3.1. Tugas Tim Zona Integritas

Tugas Tim Kerja Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM pada Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar antara lain:

1. Penanggung Jawab dan Wakil Penanggung Jawab mempunyai tugas:

a. menyusun kebijakan penyelenggaraan Pembangunan ZI menuju WBK dan

WBBM;

b. menyusun dan menyampaikan laporan kemajuan atas realisasi penyelenggaraan ZI menuju WBK dan WBBM setiap triwulan, semester dan tahunan; dan

c. menyusun dan melaporkan kegiatan penyelenggaraan pembangunan ZI menuju

WBK dan WBBM kepada Pengarah;

2. Ketua mempunyai tugas:

a. menyiapkan rencana aksi dan jadual kegiatan pembangunan ZI menuju WBK dan

WBBM sesuai dengan arah dan kebijakan yang ditetapkan;

b. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Tim Kerja Pembangunan ZI menuju

WBK dan WBBM pada Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar;

c. melaporkan penyelenggaraan pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM kepada

Penanggungjawab.

3. Koordinator Tim Kerja mempunyai tugas:

a. menyusun dan membahas rencana aksi dan jadwal kegiatan pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM;

b. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan pemantauan pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM antar Unit Eselon III yang sederajat;

c. mengkoordinasikan tugas-tugas kesekretariatan; dan

d. menyusun laporan penyelenggaraan pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM.

4. Anggota mempunyai tugas:

a. menyiapkan bahan rumusan rencana aksi penyelenggaraan pembangunan ZI

menuju WBK dan WBBM;

(8)

b. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi penyelenggaraan pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM antar Unit Eselon III yang sederajat;

c. memfasilitasi pelaksanaan internalisasi dan implementasi pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM;

d. menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan

pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM pada Unit Eselon II;

e. menyiapkan bahan penyusunan laporan penyelenggaraan pembangunan ZI

menuju WBK dan WBBM; dan

f. mengelola administrasi dan keuangan penyelenggaraan Tim Kerja pembangunan

ZI menuju WBK dan WBBM;

g. mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan penyeleng-garaan pembangunan ZI

menuju WBK dan WBBM; dan

h. menyiapkan laporan penyelenggaraan Tim Kerja pembangunan ZI menuju WBK

dan WBBM.

3.2. Mekanisme Kerja Tim Zona Integritas

Mekanisme Kerja Tim Zona Integritas perlu diterapkan agar diperoleh harmonisasi dan sinergi gerak langkah antar tim pemantau independen dan komponen satker di linngkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar dalam upaya bersama-sama melaksanakan pembangunan Zona Integritas di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar. Mekanisme Kerja Tim Zona Integritas perlu ditetapkan adalah:

1. Tim Zona Integritas bertanggunngjawab langsung kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar dan pimpinan innstansi di atasnya

2. Tim Zona Integritas menyusun rencana kerja dan rencana aksi pembangunnan zona integritas di lingkungan Kantor Kementerian Agama ota Denpasar

3. Tim Zona Inntegritas dan tim pemantau independen melakukan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalamm upaya merefleksikan kemajuan dan hambatan/kendala yang dihadapi 4. Tim Zona Integritas secara aktif melakukan internalisasi dalam upaya pembangunan ZI

menuju WBK dan WBBM kepada para pegawai, guru, masyarakat dan lembaga atau

www.neeviaPDF.com

(9)

instansi lain melalui berbagai cara seperti pertemuan rutin, sosialisasi, workshop, pembinaan atau pelatihan.

BAB IV PENUTUP

Demikian Petunjuk Teknis ini dibuat untuk menjadi pedoman pelaksanaan pembangunan Zona Integritas di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar semoga ada manfaatnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar

KOMANG SRI MARHENI, S.Ag, M.Si NIP. 196510091987022003

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menitikberatkan pada proses pengubahan status keanggotaan anggota Other Topics yang dihasilkan oleh algoritma Suffix Tree Clustering menggunakan metode

Untuk itulah, sebagai wujud peningkatan tanggung jawab terhadap lulusan UKSW dan sebagai jembatan bagi perusahaan untuk melakukan rekrutmen kepada lulusan terbaik

Kemudian Majelis Hakim seharusnya menyimpulkan bahwa dengan kondisi tersebut, maka terciptanya tujuan perkawinan seperti yang dikehendaki dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH... STRATEGI MENUJU WBK

Setelah membentuk Tim Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM di Lingkungan Pengadilan Agama Banjarnegara yang diformalkan melalui Keputusan Ketua Pengadilan Agama

Dalam Article 3 yang dikutip di atas, terutama yang diberi garis miring, menunjukkan bahwa Nansei Shoto, yang didalamnya termasuk Kepulauan Ryukyu dan Kepulauan

Puji syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Aplikasi Pencarian Apotek

71 Keterangan ini juga dibenarkan oleh Abdullah Najih (Kepala KUA Kec. Tayu), bahwa syarat administrasi pengajuan nikah dari kedua mempelai sudah terpenuhi, tetapi wali dari