• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perda No.21 perubahan IMB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perda No.21 perubahan IMB"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN BUOL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 21 TAHUN 2009

T E N T A N G

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL

NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BUOL

Menimbang : a. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 12 Tahun 2003 tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi serta perkembangan, sehingga perlu diadakan perubahan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan di Kabupaten Buol;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 12 Tahun 2003 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

2. Undang–Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana Undang–Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang– Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);

(2)

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 179, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3900) sebagaimana telah diubah dengan Undang Nomor 11 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3966);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

6. Undang–Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

7. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

(3)

12.Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

14.Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 12 Tahun 2003 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan ( Lembaran Daerah Kabupaten Buol Tahun 2003 Nomor 12);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BUOL dan

BUPATI BUOL M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (Lembaran Daerah Kabupaten Buol Tahun 2003 Nomor 12 ) diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 1, huruf diubah menjadi angka, kemudian kalimat dalam huruf b, huruf d, huruf e, huruf f , huruf g, huruf i, dan huruf j diubah, sehingga keseluruhan Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalahDaerah Kabupaten Buol.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

(4)

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah.

5. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintah oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip-prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip-prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6. Dinas Tata Ruang dan Perumahan adalah Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kabupaten Buol.

7. Kepala Dinas Tata Ruang dan Perumahan adalah Kepala Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kabupaten Buol.

8. Pejabat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas tertentu dibidang Pajak Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan yang berlaku.

9. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

10. Bendaharawan Khusus Penerima adalah Bendaharawan Khusus Penerima pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Buol.

11. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Buol.

12. Pemegang Kas Daerah adalah Bank Pembangunan Daerah atau Bank Presepsi yang di tunjuk

13. Peraturan Daerah adalah Peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah atas persetujuan DPRD.

14. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang-Undangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi.

15. Retribusi adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

16. Bangunan adalah bangunan gedung beserta bangunan – bangunan yang secara langsung merupakan kelengkapan dari bangunan, gedung tersebut dalam batas satu pemilikan.

17. Mendirikan Bangunan adalah pekerjaan bangunan seluruhnya atau sebagian termasuk pekerjaan menggali, menimbun atau meratakan tanah yang berhubungan dengan pekerjaan mengadakan bangunan.

18. Merubah Bangunan adalah pekerjaan mengganti dan atau menambah bangunan yang ada, termasuk pekerjaan membongkar yang berhubungan dengan pekerjaan mengganti bagian bangunan tersebut.

(5)

20. Garis sempadan adalah garis khayal yang ditarik pada jarak tertentu sejajar as jalan, as sungai dan as pagar yang merupakan batas antar bagian kapling atau pekarangan yang boleh dan yang tidak boleh dibangun.

21. Koefesien Dasar Bangunan adalah bilangan pokok atas perbandingan antara luas lantai dasar bangunan dengan luas kapling / pekarangan.

22. Koefesien Lantai Bangunan adalah bilangan pokok atas perbandingan antara jumlah luas lantai bangunan dengan luas kapling / pekarangan.

23. Koefesien Bangunan adalah tinggi bangunan diukur dari permukaan tanah sampai denga titik teratas dari bangunan tersebut.

24. Bangunan permanen adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan lebih dari 15 (lima belas) tahun.

25. Bangunan Semi permanen adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan 5 (lima) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun.

26. Bangunan Temporer adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan kurang dari 5 (lima) tahun.

27. Harga Bangunan adalah bangunan yang menurut perhitungan analisa yang telah diperiksa kebenarannya oleh instansi yang ditunjuk oleh Kepala Daerah.

28. Jalan Protokol / Utama adalah jalan dengan lebar badan jalan tidak kurang dari 8 (delapan) meter.

29. Jalan Kolektor adalah jalan dengan lebar badan jalan tidak kurang dari 7 (tujuh) meter.

30. Jalan Antar Lingkungan adalah jalan dengan lebar badan jalan tidak kurang dari 3 (tiga ) meter.

31. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya retribusi yang terutang.

32. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.

33. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi, Dana Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Sosial yang sejenis, Lembaga bentuk usaha tetap dan bentuk usaha lainnya.

34. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban Retribusi Daerah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Retribusi Daerah.

(6)

mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

2. Ketentuan Pasal 5 ayat (3) Tabel B, Tabel C dan Tabel D dan ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan pasal 5 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 5

(1) Tingkat penggunaan jasa izin mendirikan bangunan dengan rumus yang didasarkan atas jumlah faktor luas lantai bangunan, tingkat bangunan, Status/Umur Bangunan dan Kelas Jalan.

(2) Faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini,diberikan bobot (koefisien).

(3) Besarnya koofisien sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, ditetapkan sebagai berikut:

Tabel A.

No. LUAS LANTAI BANGUNAN KOEFISIEN

1. Luas Lantai Bangunan s/d 100,00 M² 0,25

2. Luas Lantai Bangunan s/d 250,00 M² 0,50

3. Luas Lantai Bangunan s/d 500,00 M² 0,75

4. Luas Lantai Bangunan s/d 1000,00 M² 1,00

5. Luas Lantai Bangunan s/d 2000,00 M² 1,25

6. Luas Lantai Bangunan s/d 3000,00 M² 1,50

7. Luas Lantai Bangunan > 3000,00 M² 1,75

Tabel B.

No. TINGKAT BANGUNAN KOEFISIEN

1. Bangunan Lantai Satu 0,25

2. Bangunan Lantai Dua 0,50

3. Bangunan Lantai Tiga 0,75

4. Bangunan Lantai Empat 1,00

5. Bangunan Lantai Lima 1,25

(7)

Tabel C.

1. Bangunan dibangun Tahun 1990 ke bawah 0,25

2. Bangunan dibangun Tahun 1991 – 1995 0,50

3. Bangunan dibangun Tahun 1996 – 2000 0,75

4. Bangunan dibangun Tahun 2001 – 2007 1,00

5. Bangunan dibangun Tahun 2008 – 2012 1,25

6. Bangunan dibangun Tahun 2013 keatas 1,50

Tabel E.

7. Lebar Jalan 30,00 M keatas 1,75

(4) Tingkat penggunaan jasa dihitung penjumlahan antara koefisien-koefisien sebagaimana dimaskud pada ayat (3) Tabel A sampai dengan Tabel E.

3. Ketentuan Pasal 7 ditambah 4 (empat) ayat yaitu ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6) dan ayat (1) dihilangkan, sehingga keseluruhan Pasal 7 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 7

(1) Besarnya tarif retribusi untuk bangunan permanen ditetapkan sebesar Rp. 2.500,-/ M². (2) Besarnya tarif retribusi semi permanen ditetapkan sebesar Rp. 2.000,-/ M².

(8)

b. Pagar semi permanen dengan ketinggian:

- Kurang dari 2.00 M Rp. 500,-/M - Lebih dari 2,00 M Rp. 1.000,-/M (4) Biaya retribusi ijin mendirikan bangunan tower/menara detetpakan sebagai berikut:

a. Tinggi tower 0 – 25,00 M Rp. 1.000.000,-/3 tahun b. Tinggi tower 25,01 – 51,00 M Rp. 2.000.000,-/3 tahun c. Tinggi tower 51,01 – 75,00 M Rp. 3.000.000,-/3 tahun d. Tinggi tower 75,01 – 100,00 M Rp. 4.000.000,-/3 tahun e. Tinggi tower 100,01 M keatas Rp. 5.000.000,-/3 tahun

(5) Besarnya retribusi biaya balik nama IMB, pengaturan lokasi bangunan, pengawasan pekerjaan bangunan, dan pembangunan site plan lokasi bangunan ditetapkan sebagai berikut:

a. Besarnya retribusi balik nama IMB ditetapkan sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah besarnya IMB;

b. Biaya pengaturan lokasi bangunan ditetapkan sebesar 2% (dua persen) dari jumlah biaya retribusi IMB;

c. Biaya pengawasan pekerjaan bangunan ditetapkan sebesar 4% (empat persen) dari jumlah biaya retribusi IMB; dan

d. Biaya pembuatan site plan lokasi bangunan ditetapkan 1% (satu persen) dari jumlah biaya retribusi IMB.

(6) Khusus bangunan gudang yang didirikan diluar kawasan industri dengan luas maksimal 300 M² tarif retribusi ditetapkan sebesar Rp. 60.000,-/ M² tanpa penjumlahan koefisien.

4. Ketentuan pasal 17 ayat (1) diubah sehingga pasal 17 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 17

(1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah).

(2) Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran. Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Buol.

Ditetapkan di Buol

pada tanggal 18 Agustus 2009

(9)

AMRAN H. A. BATALIPU Diundangkan di Buol

pada tanggal 18 Agustus 2009

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN

MACHMUD BACULU

Gambar

Tabel A.No.
Tabel C.No.

Referensi

Dokumen terkait

Persamaan diatas merupakan persamaan dasar yang digunakan untuk menghitung beban kritis (P cr  ) untuk kombinasi tumpuan yang berbeda dengan mengganti Le dengan

Kesimpulan pada pemaknaan lirik lagu “ Drama Keadilan “ yang dipopulerkan oleh Saykoji ini adalah banyaknya permasalahan – permasalahan yang dialami negara

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) pada Perguruan Tinggi di Kota Bandung Populasi terdiri dari 6 Perguruan tinggi

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Pembimbing: Dwi Astuti Wahyu Nurhayati, SS. Kata kunci: kesulitan, pelafalan, tehnik latihan. Pelafalan merupakan salah satu

Setiap guru harus memenuhi persyaratn sebagai man usia yang bertanggungjawab dalam bidang pendidikan. Guru sebagai pendidik bertanggungjawab untuk mewariskan nilai-nilai

Sesuai dari hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa pengawasan alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian dilihat dari pola preventif pemanfaatan tanah dari

Dari melihat bentuk peringatan Maulid Nabi yang dilakukan oleh masyarakat hingga menimbulkan kemungkaran maka ia mengeluarkan beberapa nasihat yang ia tulis dalam

Kadar air merupakan salah faktor yang penting dalam menentukan kuantitas asap cair yang dihasilkan karena semakin semakin menurunnya kadar air maka pada saat proses