BUPATI INDRAGIRI
HILIR
PERATURAN DAERA}I IVTEUPATEN INDRAGIRI
HILIR
I{OMOR06
TAITUN 2012TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIII DENGAN RAHMAT
TIMAN
YANG MAHA ESAMenimbang
:
a.BUPATI INDRAGIRI TTILIR,
pahwa
pemerintah
berkewajiban
meni'gkatkan
kualitas
pelayananpublik
yang menjadi harap:an clandambaan
seluruh
warga
-
masyarakat
dalamhubungannya
dengan
peningkatan
kesejahteraanmasyara-kat;
bahwa
membangun kepercayaan masyarakat
ataspelayanan
publik
yang diselenggarakan penyelenggarapelayanan
publik
merupakan kegiatan
yang
harusdilakukan seiring tuntutan
dan
rrarapari
wargamasyarakat tentang perlunya peningkatan
kualitas pelayanan publik;bahwa daerah berkewajiban merayani setiap
warganegara
dan
penduduk
untuk
memenuhi
liak
dankebutuhan
dasarnya
clalam kerangka
pelayananpublik
makadiperlukan
normahukum
yang memberipengaturan
untuk
membangun
kepercayaanmasyarakat atas pelayanan publik;
bahwa berdasarkan ketentuan dalam
undang-unda'g
Nomor
25 Tahun 2o0g
tentang pelayananpuoi*
aa.,sebagai
upaya
untuk
meningkatl<an
kualitas
danmenjamin penyediaan pelayanan
publik
sesuai dengan asas-asasumum
pemerintahan yangbaik
sertauntuk
memberiperlindungan bagi
setiap warga negara danpenduduk
dari
penyalahgunaan*e*errarrg
diclalampenyelenggaraan
pelayanan
publik,
diperlukanpengaturan hukum yang rnendukungnya;
bahwa
berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud padahuruf
a,huruf
b,huruf
c, danturuf
d,maka
perlu
dibentuk Peraturan Daerah
Kabupaten IndragiriHilir
tentang Pelayanan publik;b.
c.
d.
Mengingat
Undang-Undang
Nomor
6
Tahun
1965
tentang Pembentukan Kabupaten DaerahTingkat
II
InclragiriHilir
Dengan Mengubah
Undang-UndangNomor
12Tahun
1956 tentang
Pembentukarr.Daerah
CtonomKabupaten
Dalam
Lingkungan
Provinsi
SumatraTengah (Lembaran Negara
Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor275fl;
Undang-Undang
Nomor
8Tahun
1974tentang
Pokok-Pokok
Kepegawaian
(Lembaran
Negara
Republik IndonesiaTahun
1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor308i)
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 43Tahun
Igggtentang
Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3S90);Undang-Undang
Nomor
9
Tahun
1998
tentangKemerdekaan Menyampaikan
Pendapat
di
MukaUmum
(Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Tahun1998 Nomor
181,
Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3789);Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang Penyelenggara Negarayang Bersih
dan
Bebas
dariKorupsi,
Kolusi
dan
Nepotisme {Lembaran
Negara Republik IndonesiaTahun
1999 Nomor 75, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851) sebagaimanatelah
diubah
dengan
Undang-Undang Nomor 30Tahun
2OO2 tentang Komisi PemberantasanTindak
Pidana
Korupsi
(LembaranNegara
RepublikIndonesia
Tahun
20A2 Nomor
137,
Tanebahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a25Q;Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2OO4
tentangPemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara
RepublikIndonesia
Tahun
2OO4
Nomor
125,
TambahanLembaran
NegaraRepublik Indonesia
Nomor
4437) sebagaimanatelah
diubah
dengan
Undang-UndangNomor
12 Tahun
200B
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomora9afl;
Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2OO4
tentang Perimbangan KeuanganAntara
PemerintahFusat
danPemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara. RepubiikIndonesia
Tahun
2AO4
Nomor
126,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor
a
3B);Undang-Undang Nomor
74
Tahun
2008
tentangKeterbukaan
Informasi
Publik
(Lembaral
NegaraRepublik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tarnbahan Lembaran NegaraRepublik
indonesia Nomor Ba6);Undang-Undang Nomor
37
Tahun 2008
tentangOmbudsman
Republik Indonesia (Lembaran
NegaraRepublik
Indonesia
Tahun
2008
Nomor
139,Tambahan
Lembaran Negara
Repubiik
IndonesiaNomor a899);
1.
4. c
.)
5.
6.
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun 2009
tentangPelayanan
Publil(
(Lembaran
Negara
RepublikIndonesia
Tahun 2009
Nomor
II2
Tambahan Lembaran NegaraRepubiik
Indonesia Nor-nor S0BB);Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2OO9 tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat,
Dewan Perwalcilan Rakyat,Dewan
Perwakilan
Daerah
dan
Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun
2OO9 Nomor 123, Tambahan Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Nomor 5043);Undang-Undang
Nomor
12
Tahun
2OI1
tentangPembentukan
Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2011Nomor
82,
Tambahan Lembaran Negara
RepublikIndonesia Nomor
523fl;
Peraturan Pemerintah Nomor
68 Tahun
1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalam PenyelengaraanNegara {Lembaran Negara
RepublikIndonesia
Tahun
1999
Nomor
129,
TambahanLembaran Negara
Republik
Indonesia Nomor 38b6); Peraturan Pemerintah Nomor65 Tahun 2005
tentangPedoman
Penyusunan
Standar
Pelayanan
Minimal (LembaranNegara Repubiik indonesia
Tahun
2005Nomor
150
Tambahan Lembaran Negara
Republikindonesia a585);
Peraturan Pemerintah Nomor
79 Tahun 2005
tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan PenyelenggaraanPemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara
RepublikIndonesia
Tahun
2005
Nomor
165,
Tambahan Lembaran NegaraRepublik
indonesia Nomor a593); Peraturan Pemerintah Nomor38 Tahun
2AO7 tentang PembagianUrusan
PemerintahanAntara
Pemerintah,Pemerintahan
Daerah Provinsi
dan
PemerintahanDaerah Kabupaten/I(ota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Nomor a737);Peraturan Pemerintah
l\omor 41 Tahun
2AO7 tentangOrganisasi Perangkat
Daerah
(Lembaran
NegaraRepublik
indonesia Tahun 2CIO7 Nomor 69, TambahanLembaran Negara
Republik
Indonesia Nomor a7alJ;Dengan persetqjuan bersarxr.a
DEIT/AI{ PERqIATilI"AN RAT(YAT DAERAIT I{ABI'PATEN INDRAGIRI HILIR Dan
BI}PATI INDRAGIRI HILIR MEMUTUSI{AN : B.
9.
10.
11.
72.
13.
14.
15.
Menetapien
:
FERATURAN
DA-DR^fIIIPELAYANAN PUBLIK.
tsAB
I
KETEI{TUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah
ini,
yang dimaksud dengan:1.
Daerah adalah Kabupatenindragiri
Flilir.2'
Pemerintahan Daerah ada-lah penyelenggaraanurusan
pemerintahan olehpemerintah
daerah
dan
DPRD
mentrut
asas
otonomi
dan
t rgu"
pernbantuan
denganprinsip
otonomi
seluas-luasnyadalam sistern
dan
prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagairnana d.imaksuddalam undang-undang Dasar Negara Republik
IndonesiJrahun
1 945.
3.
Pemerintah Daerah adarah pemerintah Kabupaten IndragrriHilir.
4.
Bupati adalah BupatiIndragiri
Hilir.5'
Dewan Perwakilan Rakat Daerah selanjutnya dj.tulis DpRD adaiahDewan Perwakilan Rakat Daerah Kabupaten Indragiri
Hilir.
6'
Pemantau Penyelenggara Pelayanan Publik adalah DPRD, masyarakat atau kelompok masya::akat.7
'
Pelayanan
publik
adalah
s9slla
kegiatan
dalam
rangka
pemenuhan
kebutuhan pelayanan
sesuai-hak-haf,
dasar setiap
*rign
negara
da'
penduduk
atas suatu
barang,
jasa
atau
pelayanan
aariinistiasi
y;;
disediakan oleh penyelenggara pelayanan yans
terkait
d.engankepentingai
publik.B.
A[asan satuan kerja
Penyelenggaraadalah
pimpinan satuan kerja
yangmembawahi
secara langsung
satu
atau-
teufr
satuan
kerja
v""E
melaksanakan pelayanan publilc.
9.
Penyelenggara PelayananPublik
adalah
lembagadan atau
unit
kerjapcllyanan
publik
PemerintahDaerah
atau
Badan Usaha
Milik
naerahdan/atau
organisasi
yang
berada
di
bawah Pemerintah Daerah
yang menyelenggarakan pelayanan publik.10.Pel:.ksana pelayanan
publik
yang selanjutnya
clisebut pelaksana adalah.pejabat, pegawai, petugas,
dan
setiap
oran.gyang
bekeq'a
di
dalamOrganisasi
Penyelenggarayang
bertugas melaksan"katr
tindakan
atau serangkaian tindakan pelayanan publik.11.
Pt:nerima
layanan
publik
adalah
masyarakat, orang-perorang
atausekelompok
orang
dan/
atau
lembaga
dan/atau
badan
hilkui
yangmemiliki
hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan publik.12.Standar pelayanan
adalah ketentuan yang berisi norma,
ped.oman, dan kesepakatan sebagaiukuran
tentang
pelayanan,sarana
d*.r
prasaranapelayanan
yang
dirumuskan
secara bersama
oleh
pihak-piirak
yang berkepentingan.13'Indeks Kepuasan Masyarakat adalah
ukuran kepuasan
penerima iayanan y€rngdisediakan
oleh
Penyelenggara PelayananPublili
berdasarkanstandar pelayanan yang ditetapkan.
14.
Pertanggungjawaban penyelenggaraan
peiayanan
publik
acia]ahperwujudan kewajiban
Penyeienggara
pelayanan
p;bHk
mengena-ipencapaian
tujuan yang ditetapkan melalui
mekanisrne pertanggungjawaban yang ditetapkan kepada pejabat yang berwenang.15. Pr:ngaduan adalah pemberitahuan, pelaporan dan penyampaian keberatan
1 0'
ombudsman
3aa!n lembaga.Ialg
mengawasi penyeienggaraan perayananpubiik
yangditingkat
pu.ai
aiseuit
otriu,rar*L"
h.;;;iik
inclonesia dan
$:.ffi*
keberadaannya disesuaikan dengan p..,rrrdang-undangan yang17' Sengketa Pelayanan
Publik
adalah
perselisihanyang
timbul
di
bida'g
pclayanan
publik
antara
penerimaa-"g;
penyelengara layanarr akibat
ketidaksesuaian.
antara
pelayanan
y;"g
-
diierimi
d.engan
standar pelayanan yang berlaku.18'organisasi
Penyelenggaraadalah
PerangkatDaerah
atau
Badan
usahaMilik
Daerah,mulai dari
Kabupaten"".ip"i
io"tingr.at-ffitrrrrgan/dusun
berkewajiban memberikan
o.iuy"rr".r,
r<epada-i.y"C?i
berdasarkan kewenangannya masing-masin g.19'Penghargaan adalah imbalan
jasa
dan/atau
penghargaanyang
diberikan keqa$a Penyelenggara PelayananPubiik atas
prestasi
kerja
dalam melaksanakan tugas memberikan peiayananpublik
berdasarkan penilaian pejabat yang berwenang.
20.
Pembinaan
adalah
upaya-upaya
yarlg
diberikan oreh
pejabat
yangberwenang kepada
penyelenggaraatau
unit
penyelenggarapelayana'
Fublik
untuk
lebihmeningkalfan
kua]itas dan kinerju p.?ivurrannya.2'l'Pelayanan
administrasi adalah
pelayananyang
menghasiikan
berbagai bentuk dokumen resmi yang
dibuiuhkan
oreh publik.22'Pelayanan barang adalah pelayanan
yang
menghasilkan berbagai bentuk dan
jenis
barang yang cligunakan danbiunt rrri.Jr .,.rt.rt
dlry"r",
publik.23' Pelayanan
jasa
adalah pelayananylng
menghasilkan berbagaibentuk
dan jenis jasa yangdibutuhkan oleh
plffiIo.
24'sistem
informasi
pelayanan
publik
adalah rangkaian
kegiata:r. yangmeliputi penyimpanan
dan
pengelolaaninformasi antara
penyelenggara dan masyarakat secara timbat Uatit< dengan berbagai bentuk-bahasa lisan dantulisan
serta media elektronik.25'
Maklumat
pelayanan adalah pernyataantertulis yang berisi
keseluruhan rincian kewajiban dan
janji
yang teidapat dalamstlndir
pela5.an"rr.26' Mcdiasi adalah penyelesaian sengketa pelayanan
publik antar
para pihak melalui banfuan oleh pihak yang berwenang.
BAB
II
MAKSUD, TUJUAN, AS.AS, DAN RUANG LINGKUP
Bagian Kesatu
-
Maksud dantujuan
PasaL 2
Pengaturan
penyelenggaraan
pelayanan
pubtik
d.imaksuclkan untuk
memberikan
kepastian
hukum
terhad"p p..ty"lenggaraan
p*t"yon"n
publik
dan
pemenuhanhak-hak
masyarakat-seiara
uerliratitas,^terintegrasi
dan berkesinambungan.
Pasal
3Penyelenggaraan pelayanan
publik
bertujuanuntuk
:b.
terwujudnya
kualitas
pelayzuran, penyelen ggaraarr pelayananpublik
dan Nepotisme;c.
terwujudnya
batasandan
hubungan yangjelas
tentanghak,
tanggungjawab,
kewajiban,dan
kewenangan seruruhpihak
yan;
terkait
alig"i
penyelenggaraan pelayanan publik;d.
terwujudkan
kepastianhukum dan
pemenuhanhak
dalam melindungi masyarakatuntuk
mendapatkan pelayananpublik
secara berkualitaJ, terintegrasi dan berkesinambungan; dane.
terpenuhinya
penyelenggaraan
pelayanan
publik
sesuai
d.enganperaturan perundang-undangan.
Ragian Kedua
Asas Penyelenggaraan pelayanan
publik
Pasal
4 Penyelenggaraan Pelayananpublik
berasaskan :. kepentingan umum;
. kepastian hukum;
kesamaan hak;
. keseimbangan hak dan kewajiban;
keprofesionalan; partisipatif;
persarnaan perlakuan/ tidak
diskriminatif;
keterbukaan;akuntabilitas;
fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; ketepatan
waktu;
dankecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
prinsip
*","",11ffJ:-1T""","n
pub'k
Pasal 5
Penyelenggaraar] pelayanan
publik
dilakukan berdasarkan prinsip :a. kesederhanaan;
b. kejelasan; c. kepastian waktu;
d.
akurasi; e. keamanan;f.
tanggungjawab;g. kelengkapan sarana dan prasarana; h. kemudahan akses;
i.
kedisiplinan, kesopanan dan kerama.han; danj.
kenyamanan.Bagian Keenrpat Ruang
Lingkup
Fasal 6
(1) Ruang lingkup pelayanan
publik,
meliputia.
pelayanan barangpublik;
b.
pelayanan jasapublik;
danc.
pelayanan administrasi.(2) Pelayanan
publik
sebagaimanadimaksud
pacla ayat sesuai kewenangan pemerintah daerah beidasarkan perundang-undangan yangdiatur
lebihlanjut
dengan(i),
disetenggarakanketentuan
peraturan Peraturan Bupa.ti.(1) {2)
tsAB
III
PEMBINA DAN PENANGGUNGJAWAB PELAYANAI{ PUBLIK pasal Z
Pembina Penyelenggaraan perayanan pubrik adarah Bupati. Pembina sebagaimana dimaksud ayat (1), mempunyai tugas
:
a.
melakukan pembinaan;b.
melakukan pengawasan; danc.
meiakukan eva-luasi terhadap pelaksanaan tugas pelayanan pr_rblik. Pembina sebagaimana dimaksud na$a_1yat t2), menyampaikan raporan pelaksanaan pelayananpublik
kepadanpno
bua.
".iiup
*khi.i^t.,r..
pasal g
eelSnS$ung
jawab
PelayananPublik
adalah sekertaris Daerah
atau pejabat lain yang
ditunjuk
oleh pembina.Penanggung jawab mempunyai tugas:
a.
mengkoordinasikan kelancaran penyelenggaraan pelayananpublik;
b.
melakukan evaluasi penyeienggaraan perayananpubiik;
danc.
melaporkan
-
|.n"au"
pembina
pelaksanaan
penyelenggaraanpelayanan publik.
penyelenggara bertanggung kegagalan penyelenggaraan
(31
(1)
(2)
BAts TV
ORGANISASI PEITYELFNGGARA DA}I PENATAAN PELAYANAN PUBLIK
Bagian Kesatu
I : Organisasi penyelenggara
Pasal 9
(1)
o::ganisasi Penyeienggara menyelenggarakan pelayanan pr,rblik.(2)
Penyelenggaraan pelayananpublik
sebagaimana dimaksud. padaayat
(1), meliputi:a.
pelaksanaan pelayanan publik;b.
pengelolaan pengaduan;c.
pengelolaan informasi;d.
pengawasan internal;e.
penyuluhan kepada masyarakat; danf.
pelayanan konsultasi.(3)
Penyelenggaradan seluruh
bagian organisasi jawab atas ketidakmampuan, pelanggaran danpeiayanan.
(1)
(2)
Bagian Kedua
penyelenggaraan dan penataan perayanan
pubtik
Pasal 1OPenyelenggaraan Pelayanan
Fublik,
dapat dilakukan melalui
pelayanan sistem terpadu dan pelayanan khusus.
Pengaturan mengenai
sistem
pelayanan terpad"udan
perayanan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat111,
diatur
lebihlanjut
d;;;
peraturanBupati.
Bagian
Ketlga
Tugas danTanggung Jawab Pasal 11
Penyelenggara Pelayanan Publik bertugas dan bertangung jawab men,rusun
standar
operasionalprosedur
"esu"I
dengan
spM-pa?a ..rrrit
kedanyamersing-masing yang ditetapkan dengan
perituran nupati.
Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagaimana tersebut dalam ayat
(1)
sekurang-kuran gnya memuat: a. Prosedur Pelayanan
b. Wakhr Penyelesaian c. Biaya Pelayanan d. Produk Pelayanan e. Saranadan Prasarana
f.
Kompetensi Petugas pemberi pelayananStandar
Operasional Prosedur (SoP) sebagaimana dimaksud.dalam
Ayat(2)
diatur
lebihlanjut
dengan peraturan Bupati.(1)
(2)
(2)
Pasal 12
(1) Penyelenggara Pelayanan Publik
yajib
menyampaikan pertanggrngjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Bupati melaiui pejabatt;g.beivenang.
(2)Penyampaian pertanggungiawaban sebagaimana
dimaksud
ayat
(1)
dilalcukan secara
priodik
setiaptiga
bulan-, setiapakhir tahun
cian/atau waktu tertentu apabila aaan*-hal
yang bersifat khusus.(3)
Tata cara pely?mpaian
pertanggungjawaban sebagaimanadiatur
dalam ayat (1)diatur
lebihlanjut
dengan peraturan Bupati.Baglan Keempat
Evaluasl Penyelenggaraan pelayanan
publik
Pasal L3
(1)Penyelenggara
pelayanan
publik
berkewajiban meiaksanakan
evaluasi terhadap
kinerja
pelaksanadi
lingkungan -organisasi secaraberkala
dan berl<elanjutan.(2)
Evaluasi
penyeienggara sebagaimanadimaksud
pada
ayat (1),
wajibmeiakukan upaya peningkatan kapasitas pelaksana.
(3) Evaluasi kinerja sebagaimana dimaksud ayat (1),
dilakukan
berdasarkan: a.indikator
pelayananpublik;
dan(4)
pelaksanaan evaruasi
kinerja-
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(3)bertujuan
untuk
meningkatkankinerjl
offirr"*
penyerenggara perayananpubiik
sesuai standar pelayanan.(1)
Penyelenggara
berkewajiban pelaksana secara;a.
transparan;b.
tidak diskriminatif;
dan".
berkeadilan.(2) Penyelenggara
wajib
memberikanmemiliki prestasi kerja. penghargaan
kepada pelaksana
yang(3)
Penyelenggara
w4iib
memberikan
sanksi
kepada
pelaksana
yang melakukan pelanggaran.Pasal 14
melakukan
penyeleksian
dan promoslpenghargaan dan
diatur
iebihlanjut
penyerahan dilaksanakan
(4) Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai mekanisme pemberians-anksi sebagamana dimaksud
pada
ayat (2)aa,
ayal
tg)
dengan Peraturan Bupati.
Bagian
Kelima
Hubungan
Antar
penyelenggara Pasal 15(1) Peningkatan efesiensi
dan
efektifitaskerjasama antar penyelenggara. pelayanan,
dapat dilakukan
melalui(2)
Kerjasama
antar
penyeienggara sebagaimanadimaksud
pacra
ayat
(1),meliputi:
a-
kegiatan yang berkaitan dengan teknis operasional pelayanan; danb.
fasilitas pendukung pelayanan.(3) Kerjasama penyelenggara
dapat dilakukan
apabila
penyeienggaratidak
dapat melakukan sendiri karena:keterbatasan sumber daya manusia; keterbatasan fasilitas pendukung; atau keadaan darurat.
a.
b.
c.
KerJasam.
""r;:#l;-trTffitan
Pasal 16pihak Lain
(i)
Penyelenggara dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain.(2) Ke-rjasama
yang
dimaksud
pada
ayat (1)
daiam
bentuksebagian
tugag
penyelenggarian
pei"y"r*
publik
yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-unaangan.BAts V
HAK, KDtrIAJIBAI{ DAN LARANGAN Bagian Kesatu
Hak
dan Kewajiban FenyelenggaraPasatr 17 Penyelenggara
memiliki
hak:a. independensi;
b. melakukan kerjasama;
c. menerima anggaran pembiayaan penyelenggaraan pelayanan
publik;
d.melakukan
pembelaan terhadap pengaduandan
tuntutan tidak
sesuaidengan kenyataan dalam penyelenggaraan pelayanan
publik;
e.
menolak permintaan
pelayananyang
bertentangandengan
peraturan perundang-undangan; danf.
mempertimbangkan pelayanan yang bertentangan dengan norrna sosial budaya masyarakat setempat.Fasal 18 Penyelenggara berkewajiban :
a. menJrusun dan menetapkan standar pelayanan;
b. menlrusun, menetapkan dan mempublikasikan maklumat pelayanan; c. menempatkan pelaksana yang kompeten;
d. menyediakan
sarana, prasarana,
dan/atau
fasilitas
pelayananpubiik
yang mendukung terciptanyaildim
pelayanan yang mernadai;e. memberikan pelayanan
yang
berkua-litas sesuai Asas penyelengga-raan pelayananpublik;
f.
melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan;g. berpartisipasi
aktif
dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;h.
memberikan
pertanggungiawaban
terhadap
pe1a5'sn.r
yang diselenggarakan;i.
nrembantu masyarakat dalam memahami hak dan tanggung ja.r,vabnya;j.
bertanggung
jawab
da-Lampengelolaan
organisasi
penyelenggara pelayananpublik;
k. memberikan pertanggungjawaban sesuai dengan
hukum yang
berlakuapabila mengundurkan
diri
atau
dengan melepaskan tanggung jawab atas posisi atau jabatan; danl.
memenuhi panggilan
atau
mewakili
organisasi
untuk
hadir
atau melaksanakan perintah suatu tindakanhukum
atas permintaan pejabatyang
berwenangdari
lembaga negaraatau
instansi pemerintah
yangKewaJiba"
u"f
T;ll#::Hgi
peraksana Pasal 19Pelaksana berkewajiban :
a. melakukan kegiatan pelayanan sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh Penyelenggara;
b. memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pelayanan;
c.
memenuhi
panggllanuntuk
iradir
atau
melaksanakanperintah
suatutindakan
hukun
atas permintaan pejabat yang berwenangdari
lembaga negara atau instansi pemerintah yang berwenang;d. memberikan pertanggungjawaban apabila mengundurkan
diri;
dane. melakukan evalusi dan membuat laporan keuangan dan
kinerja
kepaCa penyelenggara secara berkala.Pasal 20 Pelakseina dilarang :
a. merangkap sebagai komisaris atau penguruls organisasi usah.a bagi:
1)
Pelaksana yang berasal dari lingkungan insta::si pemerintah;2)
Badan usahamilik
negara;dan3)
Badan usahamilik
daerah.b. meninggaikan
tugas
dan
kevl'ajiban,kecuali mempunyai alasan
yang jelas, rasional, dan sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan; c. menambah pelaksana tanpa persetujuan penyelenggara;d.
membuat
perjanjian
kerjasama denganpihak
lain
tanpa
persetujuan penyelenggara; dane. melanggar asas penyelenggara pelayanan publik.
Bagian
Ketiga
IIak
dan Kewajlban Penerima Layanan Pasal 21Penerima Layanan berhak :
a. mengetahui kebenaran
isi
standar pelayanan; b. mengawasi pelaksanaan standar pelayanan;c. mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan;
d. mendapat advokasi, periindungan,
dan/atau
pemenuhan pelayanan; e.memberitahukan kepada pelaksana
untuk
memperbaiki
pelayananapabila
pelayanan
yang
diberikan
tidak
sesuai dengan
standar pelayanan;f.
mengadukan Pelaksana
yang
melakukan
penyimpangan
standarpelayanan
dan/atau tidak
memperbaiki pelayanan
kepada Penyelenggtra, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Onibudsman; g.mengadukan
Penyelenggarayang
melakukan penyimpangan
standar'pelayanan
dan/atau
tidak
memperbaiki pelayanan kepada
pembina Penyelenggtra, Dewan PewakilanRa\yat
Daerah, dan Ombudsman; dan h. mend.apat pelayanan yangberkualitas
sesuai dengan Asas ciantujuan
Fasal 22 Penerima Layanan berkewajiban :
a. mematuhi dan memenuhi ketentuan sebagaimana dipersyaratkan dalam standar pelayanan;
b.
ikut
menjaga terpeliharanya
sa.rana,prasarana,
dan/atau
fasilitas pelayananpublik;
danc. berpartisipasi
aktif
dan memenuhi peraturan perundang-unclangan vang terkait dengan penyelenggara pelayanan pubtrik.BAB
VI
PEI{YELENGGARS.AN PELAYANAN PUBLIK Bagian Kesatu
Standar Pelayanaxr Pasal 23
(1)
Penyelenggara
berkewqjiban
menJrusun
dan
menetapkan
standar pelayanan dengan memperhatikan kemampuan Penyelenggala, kebutuhan ma.syarakat, dan kondisi lingkungan.(2)
Dedam
men5rusundan
rnenetapkan
standar
pelayanan
sebagaimanadimaksud
pada
ayat (1),
Penyelenggara
wqiib
mengikutsertakan mai.syarakat danpihak
terkait.(3) Penyelenggara berkewajiban menerapkan standar peiayanan sebagaimana dirnaksud pada ayat (1).
(4) Pengikutsertaan
masyarakat
dan pihak terkait
sebagaimana dimaksuctrpada
ayat (2)
dilakukan
dengan
prinsip tidak
diskriminatif,
terkait
langsung dengan
jenis
pelayanan,
memiliki
kompetensi
dan mengutamakan musyawarah, serta memperhatikan keberagaman.(5) Penyusunan standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada
ayat
(1) dan ayat (2) dilakr:kan dengan pedoman tertentu yangdiatur
lebihianjut
da-lamPeraturan Bupati.
Pasal
24
Komponen standar pelayanan sekurang-kurangnya
meliputi
:a. dasar hulmm; b. persyaratan;
c. sistem, mekanisme, dan prosed.ur;
d. jangka
waktu
penyelesaian;e.
biaya/tarif;
f.
produk pelayanan;g. sarana, prasarana,
dan/atau
fasilitas; h. kompetensi pelaksana;i.
pengawasan internal;j.
penanganan pengaduan, saran, dan masukan; k.jumlah
pelaksana;m, jaminan
keamanan
dan
keseramatan perayanan da-ram
bentukkomitmen
untuk
memberikan
rasa
atnan, bebas
dari
bahaya,
dan resiko keragu-raguan; dann,
evaluasi kinerja pelaksana.Baglan Kedua
Maklumat
pelayananFasal 25
(1) Penyelenggara
wajib
menJrusundan
menetapkan
maklumat
pelayananpublik
yang
merupakan pernyataan
kesanggupan penyelenggaradul"*
melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan
sJbagaimana dirnaksud dalam Pasal 23.(2)
Mzrklumat
pelayanan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1),
wajibdipublikasikan
serta disosialisasikan secara jelas dan luas.Bagian
Ketiga
Sistem
Informasi
Pelayananpublik
Pasal 26(1) Penyelenggaraan Layanan
Fublik
dapat dilakukan melalui sistem informasi;(2) Sistem informasi berisi semua informasi pelayanan
publik
yang berasal dari penyelenggara;(3) Penyelenggara
wajib
mengelolasistem informasi yang
terdiri
atas
sistem informasi elektronik atau non etrektronik;(4)
sistem
informasi
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat (3),
sekurang-kurangnya memuat :
a.
profil penyelenggara;b.
profil pelaksana;c.
standar pelayanan;d.
maklumat pelayanan;e.
pengeloiaan pengaduan; danf.
penilaian kinerja(5) Penyelenggara
wajib
menyediakaninformasi
sebagaimanadimaksud
pada ayat (4), kepada masyarakat secara terbuka dan mud.ah diakses.(6) Pengaturan lebih
lanjut
mengenai Sistem Informasi Pelayanan purblik diatr-rr lebihlanjut
dalam Peraturan Bupati.Pasal
27
Dokurnen,
akta,
dan
sejenisnyayang berupa
produk
eiektronik
atau
nonelektronik dalam
penyelenggaraan pelayananpublik
dinyatakan sah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Bagian Keempat
Pengelolaan Sarana, Prasarana,
dan/atau Fasilitas
Pelayananprrblik
Fasal 28(1) Penyelenggara dan pelaksana wajib mengelola:
b.
fasilitas pelayanan publik.(2) Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan
secara:a.
efektif;b.
eiesien;c.
transparan;d.
akuntabel;e.
berkesinambungan; danf.
bertanggungjawab.(3) Kewajiban pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a.
peniiaian kelayakan sarana dan prasaranadan/atau
fasilitas pelayanan publik;b.
pemeliharaandan/atau
penggantian sarana prasarana; danc.
pemeliharaandan/atau
penggantian fasilitas pelayanan publik.Fasal 29
(1)
seluruh
saranadan
prasaranadan/atau
fasilitas pelayananpublik
harus digunakan sesuai peruntukannya.(2)
Penyelenggara
dilarang
membiarkan,memanfaatkan sarana
dan
prasaranadan/atau
yangtidak
sesuai dengan peruntukannya.(3) Rehabilitasi
atau
perbaikan prasarana dan/atar.r fasilitas pelayananpublik
tidak boleh mengakibatkan terhentinya pelayanan publik.
Pasal 3O
Pengelolaan
sarana,
prasarana,
dan/atau fasilitas
pelayanan
publik
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
27 d,an Pasal28
diseienggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBagian
Kelima
Biaya/Tarif
Pelayananpublik
pasal 31(1)
Biaya/tarif
pelayananpublik
yang menjadi
tanggungjawab
pemerintah Daerah dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Aan betanja Daerah.(2)Biaya/tarif
pelayanan
pubiik
selain
yang
dimaksud
pada ayat
(1),dibebankan kepada penerima pelayanan
publik
(3)
Penentuan
biaya/tarif
pelayananpublik
sebagaimana dimaksr-rd. padaayat
(1)dan ayat
(2),ditetapkan
olehBupati
dengan persetujua.,npRn
dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.BAB
VII
PETUGAS PEITYELENGGARA PELA}'ANAN PUBLIK
Pasal
32(1) Penyelenggara
Pelayanan
Publik
wajib
melakukan pernbinaan
dan pengembangan kapasitas petugas Penyeienggara PelayananPublik untuk
meningkatkan
kompetensi dan
etos
keq'anyaguna
memenuhi
indeks kepuasan masyarakat dalam memberikan pelayanan;
(2) Tata cara pembinaan dan pengembangan kapasitas sebagaimana
climaksud pada ayat (1)
diatur
lebihlanjut
dengor, peraiuranBupatil
Pasal 33
Petugas menyelenggarakan pelayanan
publik
harus berprilakusebagai berikut:
a.
adil,
tidak diskriminatif,
dan bertanggungjawab;b.
cermat;c.
santun dan ramah;d.
tegas, andal, dantidak
memberikan putusan yangberlarut-iarut;
e.
profesional;f.
tidak mempersulit;g.
patuh pada perintahh.
menjunjung
tinggi penyelenggara;i.
tidak
membocorkaninformasi atau
dokumen yangwajib
dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-und.angan;j.
terbuka
dan
mengambil rangkah
yang
tepat
untuk
menghind.ari benturan kepentingan;
k'
tidak
menyalahgunakan sara.na clan prasarana serta fasilitas pelayanan publik;1.
tidak
memberikan informasi
yang
salah menanggapipermintaan informasi
serta kepentingan masyarakat;m.
tidak
menyalahgunakan
informasi, yangdimiliki;
n.
sesuai dengan kepantasan; dano.
tidak menyimpang dari prosedur.jabatan,
dan/atau
kewenanganBAB
VIII
PENGAqIASAN DAN PEMANTATIAN FEIIYELENGGARAAN FELAYAI\NAN PUBLIK
Bagian Kesatu Fengawasan
pasal
84
Pengawasan penyeienggaraan pelayanan
pubik
dilakukan oieh
penga\Mas internal dan pengawas eksternal.Pengawasan internal penyelenggaraan pelayanan
publik
diiaku kan meialui:a.
pengawasan oleh atasan langsung; clanb.
pengawasax oleh pengawas fungsionai.(3)
Pengawasan
eksternal
penyeienggaraanpelayanan
publik
clilakukanmelalui:
a.
penga'il/asan oleh masyarakat;b.
pengawasan oleh ombudsman d^an pengawasan lainnya yangdiakui
oleh pemerintah; danc.
pengawasan oleh DPRD.atasan yang sah dan wajar;
niiai-nilai
alcuntabilitas
dan
integrasi
institusi
atau
menyesatkan
dalamproaktif dalam
memenuhi(1)
Bagian Kedua
Partisipasi
Masyarakat dalam Pelayanan PubliXrPasal
35Partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik,
berupa:a. memberi masukan kepada
PenyelenggaraPelayanan
Publilc
dalam merumuskan standar pelayanan;b.
memberikan
saran
untuk
perbaikan
penyelenggaraan peiayananpublik;
danc.
mengawasi penyelenggaraan pelayananpubiik
dan penyelesaian pengaduan sesuai peraturan yang berlaku.BAB
IX
PENILAIAN KINERJA DAN INDPKS KEPUASAN MASYARAI{AT
Pasal
36(1) Perryelenggara berkewajiban melakukan penilaian
kinerja
penyelenggaraan pelayananpublik
secara berkala.(2) Penilaian
Kinerja
sebagaimanadimaksud
padaayat
(1)dilakukan
dengan menggunakanindikator
kinerj a berdasarkan standar peiayanan.(3) Perrilaian
Kinerja
sebagaimanadimaksud pada ayat
(2)termasuk
indeks kepuasan masyarakat.BAB
X
PENG.A,DUAN PELAYANAN PUBLIK Bagian Kesatu
Tata
Cara Pengaduan Pasal37
(1) Tata cara pengaduan pelayanan
publik,
yaitu:a.
keberatandan
pengaduan pelayanan publ.ikdiajukan terlebih
dahulu kepada Penyelenggara Pelayanan Publik;b.
keberatan
dan
pengaduan
disampaikan
secarajelas, tertuiis
dan bertanggungawab disertai identitas yang j elas ;c.
penyelenggara Pelayanantrublik
harrs
menindaklanjuti
keberatan danpengaduan
yang diterima
sesuai prosedur
dan
mekanisrne
yang berlaku; dand.
dalam hal Penyelenggara Pelayanan Publiktidak
dapat meninclaklanjuti sebagaimana dimaksud padahuruf
c
maka keberatan dan pengaduan diteruskan kepada Pengawas Fenyelenggara Pelayanan Publik.(2) Tata cara dan prosedur pengajuan keberatan dan pengaduan
diatur
lebihlanjut
dengan Peraturan Bupati.Bagian Ked,ua
Penegakan ltrukum Felayanan
Publik
Pasa1 38
(1) Penerima layanan
publik
yangtidak
puas atasputusan
penyelesaian ataspengaduan
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
36,
dapat
melakukan(2) Tat"a cara
dan
prosedur upayahukum
sebagairnana dimaksucipada
ayai (1), dilakukan berdasarkanhukum
acara peradiian masing-masing.B"A.B
XI
PEMBERIAI{ PENGHARGAAN Pasal 39
Petugas Penyelenggara Pelayanan
Publik
dapatdiberikan
penghargaanuntuk
memberikan motivasi
dan
meningkatkan kinedanya berdasarkan
penilaian dan pemilihan dengan mempertimbangkan aspek-aspek :a.
akhlak, moral, sopansantun
dan keramahtamahan;b.
kemampuan teknis berupa kemampuan, kepandaian, keterampiian dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan fungsinya;c.
prestasi
kerja,
yaitu
bekerja berdasarkan
perencanaanyang
baik, capaian target dan kinerja yang baik;d.
kepuasan,
yaitu tidak
mendapat
atau
paling sedikit
mendapatkankomplain,
keberatanatau
pengaduan Cari masyarakat:rtau
penerima iayanan atas kinerja pelayanannya;dan/atau
e.
kerjasama dalarntim
kerja atau kelompok,tidak
egois dan l<realif.BAB
XII
KETENTUAN SANKSI Pasal 4O
(1) Tindakan penyimpangan
atau
pengabaian terhadap kewajiban, \t'ewenaig,prosedur
dan
substansi
penyelenggaraanpelayanan
publik
merupakan pela.nggaranyang dapat dikenakan sanksi
sesuaiperaturan
perunCang-unciangan.(2) Pelzrnggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pelanggarax administrasi.
(3)
Berrtuk sanksi
dari
pelanggaran sebagaimanadimaksud pada
ayat
(2),dapat berupa:
a.
peringatan lisan;b.
peringatan tertuiis;c.
penundaan kenaikan pangkat; ataud.. pemberhentian sebagai petugas Penyelenggara Pelayanan Pubiik.
B/I,B
XIII
PENUTUP Pasal 41
Petunj
uk
Pelaksanaan Peraturan Daerahini
harus ditetapkan daiam waktu
paling lambat 1 (satu) tahunterhitung
sejak berlakunya Peratu.ran Daerah ini.Pasal 4?
Hal-hal yang belum
cukup
d.iatur dalam Peraturan Daerah
ini
sepanjangPasal 43
Peraturan Daerah
ini mulai
berlaku pada tanggal ditetapkan.Agar
setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganDaerah
ini
dengan penempatannya
dalam
Lembaran
Daerarr Indragiri
Hilir.
Peraturan Kabupaten
Ditetapkan di
Indragiri Hilir
Pada tanggal
2o
Qeravnber2On
ft&".
nj-"FATr
TNDRAGTRIun
rn/
/
7/
INDRA MUCHLIS ADNAIY
Diundangkan di Tembilahan
Pada
tanggal
20
Defernber
2OI2t -l+
SEI(RETARTS1
KABUPATEN IND
DAERAH
/
fr"rnu.m,7f
Pembina Utama Madya NrP. 1e550621 198603
r
OO2A.
PEI{JEIASAN
PERATURA1V DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR" NOMOR 06 TAHUN 2012
TENTAI{G
PEI{YELENGGARAAN PPLAYANATI PUBLIK I(ABUPATEIT INDRAGIRI
HILIR
PENJELASAN UMUM
1. Pelayanan Publik merupakan
pilar
dasar penyelenggaraan pemerintahanyang
berbasis keralqratan.
Di
Kabupaten
Indragiri
Flilir
secara substansial telah terbangun pemahamanuntuk
mewujudkan pelayanajlpublik
@ublic
seruice)
yang
sesuai
dengan
koridor
tata
kelola pemerintahan yang baik (good. gouernance). Pemahaman demikian secaratematik merupakan alasan fundamental
dari
kehenclakpublik
untuk
men]rusun perangkat
hukum
dalam rangka membangun
pelayanan-pelayananpublik
Qtublic seruicer)yang
mengedepankan prinsip-prinsipdemokrasi, transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas
Cenganparadigma
baru
(the
new
paradigm) berubahnya
birokrasi
sebagai pangreh menjadi abdi alias pelayanan masyar.akat.Untuk
itulah
Peraturan Daerah tentang
Penyelenggaraan pelayananPublik
di
KabupatenIndragiri
Hiiir
secarajelas
hend.ak meneguhkankonstruksi birokrasi
sebagai
pelayan
publik
(ciuil
seruants) yang berposisi sebagai pengabdiralryat.
Konstalasidemikian
secarayuridis
I'azimnyamenciptakan hubungan
hukum
yang masuk pada
r,vilayahirubungan-hubungan
dinas
publik.
Pada
tataran
demikian
peiayanpublik
terkualifikasi dalam
organisasibirokrasi yang harus
berkiprah secarafungsional yang
tugasnya berorientasipada aspek
operasional pelayanan masyarakat.2.
i(ehendak
kolektif
untuk
membangun pelayanan
publik
yang rnengimplementasikanprinsip-prinsip
good gouernance d.engantingkat
lrrofesionaiitas
tinggi
tentunya
mutlak
diformulasikan cialam
bentukirukum
peraturan
daerah
Kabupaten
Indragiri
Hilir
tentang Irenyelenggaraarl Publikdi
IfubupatenIndragiri
Hilir
sebagai bagian dariperaturan
perundang-undangandi
negarahukum
Republik
Indonesia a,tas dasa-t Pasal 1 ayat3 UUD
1945. Perangkathukum
dalarn takaraniimu
hukum
yang berupa peraturan perundang-unclangan diagendakanuntuk
merealisir apa yangdiinginkan
pembentuknya. Pasal1
angka 2perundang-undangan adalah
peraturan tertulis
yang rnemuatnorma hukum
yangmengikat
secaraumum dan
dibentuk
atau
ditetapkan oleh
lembaga negaraatau
pejabat yang berwenangmelalui
prosedur yang ditetapkandalam
Peraturan
perundang-undangan.
Dalam
negara
hukum
(rechtstaat)
penyusunan peraturan perundang-undangan
merupakan bagiandari
aktivitas teknologihukum
dalam rangka memberikan rambr"rperilaku
subyek
hukum.
sebagai bagian
dari
pembentukan hukum
peraturan daerah bermuatan "norma hukum" yang berorientasi
pada kepentinganpublik
yangakan
berfungsi memberikan ,,payung hukum,,setiap aktivitas
peiaku hukum
untuk
merealisir
"cita-cita
dasar pelayananpublik"
yang hendak diaturnya.Dengan
demikian peraturan
daerahini
secarapraktis
adalah
produkdari
kebijakan
pembentuknya
yang
hendak
menjadikan
pelayananpublik yang
benar-benar meralgrat
(demi ralryat).
Secara
filosofisperaturan daerah
ini
pun
dibuat bukan
untuk
peraturan
itu
sendiri,tetapi
juga
masyarakat luas. Apalagi dalam pasal
6
und.ang-undangNomor
10 Tahun
2004 tentang
PembentukanPeraturan
Perundang-undangan telahditentukan
bahwa materi. muatan peraturan perundang-undangan mengandung azas: pengayornan, kemanusiaan, kebangsaaan, kekeluargaan, kenusantaraan, bhineka tunggalika,
keadilan, kesamaankedudukan
dalamhukum
dan pemerintahan,ketertiban dan
kepastianhukum
dan atau keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.3.
HaI tersebut
menandakanbahwa
pembentukanperaturan
ctaerahini
berupaya semaksimal mungkinuntuk
mendasarkan pada pemikiran dan errgumentasikeilmuan
maupun
praktek
hukum
derni
terbangunnya pelayananpublik
yang
berwawasankeralryatan serta
kepemerintahan secara seimbangdalam bingkai
negarakesatuan Republik
Indonesiauntuk
penyeienggaraan pelayanan pr-rblik guna menciptakan masyarakat s;ejahtera,adil
danmakmur,
secara sosial, ekonomi,politik
darr.bldaya
serta
pemberian otonomiyang
luas
kepadadaerah
sebagai prasyarattttamanya.
Tujuan
ini
dapat dicapai melalui peningkatan
pelayananpublik yang
diatur
dalam kebijakan
daerahberupa peraturan hukum
tentang penyelenggaraan pelayanan publik.4. Penyelenggaraan peiayanan
publik
oieh aparatur pemerintah dewasaini
masih ditemukan
banyak kelemahan sehinggabelum
dapat memenuhipemerintah. Mengingat
salah satu fungsi
pemerintah adalahmelaya'i
masyarakat
maka
pemerintah
perlu terus
berupaya menilgkatkan
kualitas pelayanan.
5'
Kebijakan
untuk
mewujudkan
birokrasi
yang
profesional
dalampenyelenggaraan
tata
kelola pemerintahan yangbaik
dalam prakteknyabanyak
menghadapi
rintangan.
pelayanan
publik harus
berani mengubah paradigmanyadari
mental
pangrehmenjadi
pamongyaitu
dari penguasa rnenjadi pelayan.6'
suatu
pemerintahanakan
berjalan denganbaik
apabiiadikontrol
olehkekuatan-kekuatan
politik
atau
organisasi
massa.
Namun,
bila
kekuatan-kekuatan
politik dan
organisasi
massa tersebut
kurangmampu menjalankan fungsi-fungsi
artikulasi dan
agregasi kepentinganmasyarakat,
apalagi
bila
tidak
ditunjang
dengan adanya
prosespengambilan
keputusan (role
malcing)dan
pengontrolan
pelaksanaan iceputusanyang
baik,
maka
hal
ini
bisa
mengakibatkan
kekuasaan birokrasi menjadi semakin besar.Bila
kekuasaan
birokrasi
lebih
besar,
akan
memungkinkan
aparatbirokrasi dapat
dengan
reruasa mengendalikan
lingkungan
ruarbirokrasi,
sehingga
dapat
mengokohkan kedudukajlnya
daiam
tataorganisasi
pemerintahan
negara.oleh
karena
itu,
perlu
adanya
alatpengendaii
bagi aparat birokrasi dalam
menggunakan kekuasaannya )/angtidak
saja bersifat normatif dan legislatif. Alat pengendaliini
antaralain
berupa
pembudayaan
disiplin kerja
cian
pengawasan melekat,fungsionalisasi
unit-unit
kerja, revitaiisasi pegawai dengan memberikan rnotivasi kerja yang memadai, pembenahan etikakerja,
dan sebagainya,termasuk
penerapan pengadilantata
usaha
negara secarabenar
dan profesional.7.Bagi
para
penyelenggarapemerintahan negara
yang
berkehenclak rnenyatukan negaratindakan dan
kebijaksanaan d.engantatanan nilai
y€mghidup dan
berkembangdi
masyarakat, rnaka aparat
birokrasitramsiah
sensitif,
responsif,
dan
akuntabel.
Sensitivitas
dan responsibilitas pada dasarnya merupakanwujud
sikap tanggung jawabaparat
birokrasi terhadap
kepentingan
masyarakat.
sedangkanalcuntabiiitas
atau
tanggung gugat merupakan
pem,'r-rjudan tanggungjawab
publik
dan
pelayananpublik.
Dengandemikian,
pacla dasarnyapengertian tanggung gugat
itu
sendiri
memlilcidua dimensi.
pertama,berr'pa
pemberian
kewenangan
kepacla
aparat birokrasi
untuk
B.
l<ekuasaan
aparat birokrasi
sebenarnyabukan
tanpa kenclaii (out of
control), tetapi tetap dibatasi oieh perangkat kendali dariluar
dan saranakendali
dari
dalam.
Dengan
demikian,
pelaksanaan
kerja
aparatbirokrasi
sebenarnya
merupakan hubungan tirnba-l
balik
yangberkesinambungan,
yakni
antara
kekuasaan
yang
climiliki
dengan tanggung gugat yang harus diberikan kepada masyarakat.8.
Ilerdasarkan
pemikiran
yang
demikian,
dalam
penyelenggaraanpelayanan
publik
dengan konsep tanggunggugat terdapat
tiga
aspek)'ang sangat menonjol,
yakni
(1) setiap pejabat pada
masing-masingtingkat
manajerialharus memiliki
tanggung jawab )ranglebih
besar;
(2)setiap aparat birokrasi
har-uspunya sikap responsif
terhaclap segalapermasalahan
yang terjadi
cii
masyarakat,
khususnya
kelompokrnasyarakat
yang membutuhkan
pelayananprioritas
;
(3)
dan
setiapaparatur
harus
punya komitmen yang besar pada
nilai
dan
standar moralitas yang tinggi dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan.9. Pelayanan
publik
merupakanaktivitas atau
kegiatan organisasipublik
yang
dilakukan
aparaturnya dengan memberikan
jasa-jasa
unbukkemudahan-kemudahan dalam rangka mengamalkan
dan
mengabdikandiri
kepada publik/masyarakat.
Tetapi dalam
prakteknya
terdapat rnasalahyang dirasakan
masyarakat bahwasaat
ini
terd.apat patologidan
stigmabirokrasi
pelayananpublik, antara
lain
:
aparat
peiayananlebih
menampilkan
diri
sebagai rna;jikan
daripada peiayan,
trebihmementingkan
diri
sendiri daripada
masyarakatyang
harus
dilayani,lebih
berorientasi
pada status
quo
daripada peningkatan
pelayanan, lebih memusatkan pada kekuasaan dan cenderung menolak perubahan,serta
lebih
mementingkan
prosedur daripada substansi.
Namun,peraturan daerah
ini
telah memuatprinsip-prinsip
dasar pelayanpublik
secara komprehensif.PASAL DEMi PASAL Pasal 1
Cukup jelas Fasal 2
Cukup jelas Pasal 3
Cukup jelas Fasal
4
Fluruf a :
I{uruf
b :Jaminan terwujudnya
hak dan
kewajiban dalampenyeienggaraan pelayanan,Iluruf
c :Pemberian peiayanan
ticiak
membed.akan
suku,
ras, agama,golongan, gender, dan status ekonomi.Huruf d
:Pemenuhan hak hams sebanding dengan ks\ rajiban yang harus dilaksanakan, baik oieh pemberi rnaupun penerima pelayanan.
Huruf
e :Pelaksana
pelayanan
harus
memiliki
kompetensi
yang
sesuai dengan bidang tugas.Huruf f
:Peningkatan
peran
sertzt
masyarakat
daiam
penyelenggaraanpelayanan
dengan
memperhatikan
aspirasi,
kebutuha.n,
dan harapan masyarakat.l{unf
g :Setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan yang adil.
Huruf h
:setiap
penerima pelayanan dapat denganmudah
mengakses dan memperoleh informasi mengenai pelayanan yangdiinginkan
.Huruf
i
:Proses
penyelenggaraan
pelayanan harus
d.apatdipertanggungjawabkan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.Humfj
:Pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga tercipta keadilan dalam pelayanan.
F{uruf
k
:Penyelesaian setiap jenis pelayanan
diiakukan
tepatwaktu
sesuai dengan standar pelayanan.Fluruf
1:setiap
jenis
pelayanan
tlilakukan
secara
cepat
mudah,
dan terjangkau.Pasal 5
Huruf
a :kesederhanaan
maksudnya prosedurnya
tidak
berbelit-belit, mudah dipahami dan dilaksanakan.Huruf b
:Kejelasan maksudnya
jelas
dalam
hal:
persyaratan
teknis
danadministratif;
unit
kerja/pejabat
yang
berwenang
clanbertanggungj awab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan dalam
pelaksanaan pelayananpublik;
sertarincian
biaya dan tata cara pembayarannya.Huruf
c :Kepastian
Waktu maksudnya adalah dapat
diselesaikan dalamkurun
waktu yang teiah ditentukan.Huruf d
:Akurasi maksudnya bahwa produknya diterima dengan
benar, tepat dan sah.Keamanan: proses
dan produknya
memberikanrasa aman
dan kepastian hukum.Fiuruf f:
Tanggungjawab
maksudnya adalah
penyeienggar"abertanggungjawab
atas
penyelenggaraan
pelayanan
danpenyelesaian persoalan yang timbul.
Huruf
g:Kelengkapan sarana
dan
prasarana maksudnyaadalah
tersediasarana
dan
prasarana
kerja,
peralatan
kerja
dan
pend.ukunglainnya yang
memadai termasuk penyediaan sarana
teknglogi telekomunikasi dan informatika.Huruf
h:Kemudahan akses maksudnya adalah tempat,
lokasi
clan saranapeiayanan
yang
memadai,
mudah
dijangkau
dan
dapatmemanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika. i-{uruf i:
Kedisiplinan, kesopanan,
dan
keramahan maksudnya
adalah pemberi layanan harus bersikapdisiplin,
santun, serta ikhlas. I-Iurufj:
Kenyamanan maksudnya adalah lingkungan pelayanan
harustertib, teratur,
nyarnan,
bersih,
rapi,
serta
dilengkapi
dengan berbagai fasiiitas pendukung pelayanan.Pasal 6 Ayat (1) :
Huruf
a :Yang dimaksud pelayanan barang antara
iain:
air bersih, bar.ang cetakan danlain
sebagainyaHuruf b
:Yang dimaksud bentuk
pelayananjasa
antara
lain:
pelayaanpendidikan,
pemeliharaan kesehatan,
penyelenggaraan peiayanan transportasi danlain
sebagainya.Huruf
c :Yang
dimaksud
dokumenresmi
dalam pelayanan administrasiini
antaralain: Kartu
Tanda Penduduk (KTP),Akte
pernikahan,Akte
Kelahiran,Akte
Kematian,dan
ljin
Mendirikan
BangJr:nan(IMB), dan
lain
sebagainya. Pasal 7Cukup jelas Pasal 8
Culmp jelas Pasal 9
Pas;al 1O
Cukup jeias Pasal 1.I
Alt'"tt (2) :
huruf
a:Prosedur pelayanan
yang dibakukan bagi
pernberi dan_
penerima pelayanan termasuk pengaduan.huruf
b :waktu
penyelesaian
yang
ditetapkan sejal<
saatpengajuan permohonan
sampai
deiga'
penyeiesaian pelayanan termasuk pengacluan.huruf
c :Biaya
/
tarip
pelayanan
termasuk rinciannya
yangditetapkan dalam proses pemberian pelayanan"
huruf
d :Hasil
pelayanan
yang
akan
d.iterima
sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.huruf
e:Penyediaan
sarana
dan
prasarana
pelayanan
yang memadai oleh penyelenggara pelayanan pubiik.huruf
f
:Kompetensi Petugas Pemberi pelayanan harus ditetapkan
dengan
tepat
berdasarkan
pengetahu.an,
keatilian,ketrampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan. Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas Pasal 14
Cukup jelas Pasal 15
Cukup jelas Pasal L6
Cukup jelas Pasal 17
Cukup jelas Pasal 18
Cukup jelas Pasal 19
Cukup jelas trasal
20
Cukup jelas Fasal 21
Paaal22 Cukup jelas
Pasal28
Cukup jelas Fasal
24
Cukup jelas
Pasa1 25
Cukup jelas Pasal
26
Cukup jelas
Pasal2T
Cukup Jelas Pasal 28
Cukup Jelas Pasal 29
Cukup jelas Pasal 3O
Cukup jelas Pasal 31
Cukup jelas Pasal 32
Cukup jelas Fasal 33
Cukup jelas Fasal
34
Cukup jelas Fasal 35
Cukup jelas Fasal 36
Cukup jeias Fasal
37
Cukup jelas Fasal 38
Cukup Jelas Pasal 39
Cukup Jelas Pasal 4O
Cukup Jeias Pasal 41
Pasal42
Cukup Jelas Pasal 43
Cukup Jelas