• Tidak ada hasil yang ditemukan

Miskonsepsi Perkembangbiakan Tumbuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Miskonsepsi Perkembangbiakan Tumbuhan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Miskonsepsi Pada Buku Pelajaran Biologi Kelas 3 SLTP Pokok Bahasan Perkembangbiakan Tumbuhan

Oleh: Budiwati Jurdik Biologi FMIPA UNY

Abstrak

Sampai saat ini disinyalir masih dijumpai buku pelajaran biologi yang mengandung salah konsep (miskonsepsi) dan tetap dipergunakan sebagai buku pegangan dalam proses belajar mengajar (PBM). Tulisan ini berisi hasil identifikasi dan koreksi akan adanya miskonsepsi pada buku pelajaran biologi SLTP untuk kelas 3 yang disusun oleh Saktiyono dan diterbitkan oleh Penerbit Erlangga, Jakarta tahun 2003 khusus pada pokok bahasan Perkembangbiakan Tumbuhan.

Hasil identifikasi menunjukkan adanya beberapa miskonsepsi pada materi pokok bahasan Perkembangbiakan Tumbuhan antara lain penggunaan istilah mikrofil, perbedaan sporogenesis dan gametogenesis bunga, proses mikrosporogenesis bunga dan proses megasporogenesis.

Referensi

Dokumen terkait

ONGKOS KIRIM ISEKI TRAKTOR 4 WD Merk ISEKI Model NT540F

Komunikasi yang dilakukan petugas pelaksana sudah baik dalam melaksanakan tugasnya untuk memberikan pelayanan penempatan tenaga kerja, namun dalam kaitannya

Ini sebuah kenyataan yang di buat oleh penulis untuk melihat bagaimana pemerolehan kemampuan pengucapan pada empat peserta yang berusia antara 3 ½ – 4 tahun dari sekolah taman

報告1 : ポスト三・一一の核セキュリティ 宮坂, 直史Miyasaka, Naofumi 慶應義塾大学法学研究会 2012 法學研究 : 法律・政治・社会 Journal of

Sama dengan rasio berat organ ginjal, rasio berat organ hati tidak terjadi perubahan berat yang begitu nyata artinya hewan yang diberi variasi dosis memilki rasio

Perlu dilakukan pengambilan sampel darah dan pengukuran jumlah trombosit darah lebih dari satu kali selama pemberian air kelapa muda pada hewan uji penelitian

Bahan yang diperlukan untuk penelitian ini diantaranya, tikus wistar jantan, ransum pakan standar, serbuk kulit batang Cinnamomum burmanii, ethanol,

- Hoàn cảnh trẻ có nguy cơ bị ngộ độc: môi trường xung quanh trẻ có chất độc, sang chấn tâm lý làm trẻ tìm cách tự đầu độc, đã ăn uống, nuốt phải các chất hoặc