IURNAI,
P]NDIDIIMil
IMRIIil]R
Penerbit
Lembaga Pengembangan dan
Penjaminan
Mutu
Pendidikan
(LPMP)
Universitas Negeri Yogyakatrta
Redaktur
Ketua
Sekretaris
Anggota
Penyunting Penyelia
Desain Sampul
Sekretariat
Sirkulasi
Prof. Dr.
Burhan Nurgiyantoro
Sri Sumardiningsitr, M.Si.
Prof. Dr.
Husaini
Usman
Prof. Dr.
Anik
Gufron
Prof. Dr. Suwarna
Prof. Dr. Suharjana
Dr. Heru Kuswanto
Dr. Marzuki
Dr. Dadan
RosanaLosina
Purnastuti, Ph.D.
Sugirin,
Ph.D.Dr. Anwar Efendy
I Wayan
Suardana, M.Sn.Dra. Sri Ningsih
Sri
Ayati,
S.Pd.Ganjar Triyono,
S.Pd.Binar
Winantaka,
S.Pd.Suparjiyem
Alamat Redaksi: LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta,
Karan gmalang Yo gyaka rla, 5528'L, Telp. $27 4) 5 861 68 p sw. 233 ; (027 4) 55 0852; Fax. (0274) 550838, e-mail: lppmp@uny.ac.id.
Redaktur mengundang
dosen dan peneliti
untuk menuiis artikel
pada
lurnal
Pendidikan Karakter.Artikel
yang dimuat belum tentu merupakan
cerminan sikap dan atau pendapat
penyunting.
Tanggung jawab
terhadap
isi dan atau akibat dari tulisan berada pada penulis
m
Tahun
II, Nomor
3, Oktober 2072runmr
P]ilDMIIMT
MNAI(I]N
ffi
["@e
Pengembangan danPeniaminan
Mutu Pendidikan
(LPPMP)ieflrulsif
aBNegeti
Yogyakarta
DAFTAR
ISI
Prodigy:
An
Innovative Approachfor Character
DevelopmentSamsiah l:vlohd lais, Ab. Aziz
Md.
Yatim, dan Mohatnmed Aziz Slnhlvlohnrtmd
Arry
(Sultanldis
Eilucation Unioersity) ...Pembelajaran
Nilai
Keberagamandalam
PembentukanKarakter
Siswa SekolahDasarLrklusi
Murnpunimti (Unioersitas N egeri Y ogy akarta)
Character Education through Peer Assessment
I.G. A. Lokita Purnamil<n Utami (Ganesha Unio ersity of Education)
Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa ]erman
Sulis Triyono (Unioersitas
Negri
Y ogyakarta)Potret Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Salafiah Y'minSumnrdi(lJnioersitasPendidikanlndonesiaBandung)
Teaddng Extensive Reading Program
with
CharacterBuilding
Theme:fuomZerc
toHero
Ary
SetyaBudhiNingrum (STAINKediril ,...
Perrberdayaan
Karakter Hormat
dengan Implementasi
Tata
Bahasa darr
TataKrma
dalam Perkuliahan Ekspresi LisanIII
*twarna, Pumtadi, dan
Veny Inilria Ekoutati (l)niaersitasNegei Yogyalurta)
neran
SMP Berbasis Pesantren sebagaiUpaya
PenanamanPendidikan
Karakterkcpada Generasi Bangsa
Didik
Sulwdi
(D irektur P embinaan S MP Ditj m Dikdos Kemdikbud)ktgembangan Karakter
BerbasisKearifan
Lokal
HammtayuHayuning Bmtmta
@fifikasi
Nilai-nilai
Karakter Berbasis Budaya)Wtm
(Unioersitas N egei Y o gy alurta)kmrbuhan
Semangat
Kebangsaanunfuk
Memperkuat Karakter
Indonesia-dalui
Pembelajaran Bahasar'
Itsty
arini (lJnioer sitas N egeri Y o gy akarta)23,9-247
248-257
2fi-268
269-279
?enz
293-303
3E3ts
37G328
PENGINTEGRASIAN
PENDIDIKAN
KARAKTER
DALAM
PEMBELAJARANBAHASA JERMAN
Sulis
Triyono
FBS Universitas Negeri Yogyakarta
emait
sulis-triyono@uny.ac.id
Abstrak Pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
mta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diintegrasikan ke dalam program pembelajaran. Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pem-belajaran bahasa Jerman adalah mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam kompetensikeba-h""aan yang meliputi ranah kogmtif, afektif, dan psikomotorik. Kompetensi kebahasaan yang dicapai
dai
proses pembelajaran bahasa ferman adalah meliputi Hdruerstehen'keterampilan menyimalC,Sedtfertigl@if 'keterampilan bicara', I*sanerstehnt'keterampilan
membac{,
dart Schreibfertigkeit'}aampilan
menulis'. Dengan terintegrasinya pendidikan karakter ke dalam pembelajaran bahasaIcflnan diharapkan mahasiswa tidak hanya dapat meningkatkan prestasi akademik, tetapi juga dapat mengubah perilaku, sikap mental, perangai, budi pekerti, dan watak yang dimilikinya menjadi lebih
b*k
Penilaian keberhasilan bahasa Jerman mempergunakan tes lisan dantertulis denganmenggurul-hr
bahasa Jerman, sedang untuk penilaian pendidikan karakter menggunakan metode observasi danlaporan.
f,rra
(sn6i;
integrasi, p endidikan knr akter, p anbelaj aran bahasa I erman'T,X?tffi
IISf?$8ffi',3il,;ffi
ffi"T.
lbetract
Character education aimsto
dwelop skills and forms the charactel 6nd 6iyilizationof
aqdfied
nation in the context of the intellectual life of the nation that are integrated into the learning Fogram. Integrating character education in learning the German language is to integrate these valuesilo
the characterof
linguistic competencewhich
include cognitive, affective, and psychomotor.ffirguistic
competence achievedfrom
learningthe
German languageis
covering Hcinrerstehenkring
skills', Sprechfertigkeit rtalking skills', Leseverstehen'reading skills', and Schreibfertigkeit tmriting skills'. With the integration of character education into learning German language studentsre
ocpectednot only
to
improve academic achievemenLbut
also can change behavior, mental4l*tde,
temperament, character, and the character he has to be better. Assessment of the success offtCsrnan
language to use oral and written tests using thetcerman language was for the assessmentddraacter education using
observational and reporting methods.&lrwords:
integration, dtarscter education, learning GermanM{DAHI.JLUAN
Pentingnya
pendidikan
karakterlpg
harus diintegrasikan
ke
dalam
kuri-Hmr
di
sekolah dandi
perguruan tinggi
flrr=ate,1ak".g,
oleh
adanyarealitas
per-tmelahan
kebangsaanyang
berkembangdini
Misalny+
adanya disorientasi danlhm
dihayatinyanilai-nilai
Pancasila,ke-lam mewujudkan
nilai-nilai
Pancasila, ber-gesernyanilai
etika
dalamkehidupan
ber-bangsadan
bernegara; memudarnyakesa-daran terhadap
nilai-nilai
budaya
bangsaancaman disintegrasi bangsa,
dan
mele-mahnya kemandirian bangsa (Ram1y, 2011:1).
Hat
ini
mendorong para pakar
bidangpendidikan untuk
mendesainpendidikan
perangkat kebijakan terpadu270
krak
ini
masuk ke dalamkurikulum
di
se&dalu
Pendidikan
karakter
dimaksudkanuntuk
mengembangkankemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsayang
bermartabat
dalam
rangka
mencer-daskan kehidupan
bangsa.
Secara lebih khusus,pendidikan
karaktermemiliki
tigafutgsi
utam4 yaitu
(1) pembentukan dan pengembangan potensi; (2)perbaikan
dan penguatan;dan
(3)penyaring.
FIalini
di-maksudkan
untuk
menyaring
nilai-nilai
budaya
bangsa
lain
yang positif
untuk
menjadi karakter manusia dan warga
ne-gara Lndonesia agar
mmjadi
bangsa yang bermartabat(Nuh,
2011:5).Dalam
pembe-lajaran
bahasaasin& akan tampak
jelasbahwa mahasiswa
di
samping mempelajari bahasa secara otomatis mereka akanmem-pelajari
budaya
asing
itu.
Dengan
demi-kian, fungsi
penyaringan tersebut
sangatdiperlukan
agar mahasiswa dapatmemiliki
kepekaan terhadap
nilai-nilai
yangdianut-nya
dan
tidak
mudah
terpengamh
oleh budaya asing yangbelum tentu
cocokde-nganbudaya Indonesia.
Dalam
pembelajaran bahasa ]erman,materi
ajar y ang disampaikan kepadapem-belajar selalu berorientasi pada budaya Jer-man.
Hal ini
membuktikan
bahwaerattya
hubungan antara bahasa
dan
budaya.Mempelajari
bahasaJerman
berarti
pula
mempelajari budaya
Jerman,begitu
pula
sebaliknya.
Dalam kaitan
ini,
pembelajar bahasa]erman
secara otomatis akan selalumempelajari budayanya. Orang-orang
)er-man yang terkenal
dengan
kedisiplinan, keterbukaan,dan
selalu tepatwaktu
padasetiap
acaramenunjukan
sebuah budaya.Budaya
]erman
ini
tercermin
pula
pada bahasanya,misalnya afuran
penggunaankasus
noninatif,
akusatif,datif,
dan genetif pada sebuah bentuk gramatikal yang ketatmembuktikan adanya
faktor
kedisiplinan
yang menjadi salah satu karakter kuat yang
dimiliki
oleh
orang
Jermantersebut.
Ka-rakter
ini
telah
tertanam
sejaklama
dan sampai saatini
belum pemah
mengalami stagnasi. Oleh karenaitu,
agar dapat lebih berhasildi
dalam
mempelajari bahasa]er-man
diperlukan
carauntuk
mengintegrasi-kanpendidikan
karakterke
dalam pembe-lajaran bahasa ]ermandi
Jurusan Pendidik-an Bahasa )erman Fakultas Bahasa dan SeniUniversitas Negeri Yogyakarta.
Integrasi tersebut
dimulai
denganpe-nyusunan silabi
dan
dijabarkan
ke
dalamRPP
di
setiap
mata kuliah
keterampilanbahasa
]erman yang
meliputi
matakuliah
Hiiru er stehnt, Spre chfertigkeit, Lesan erstehen,dan S&reibfertigkert. Silabi dan RPP
pembe-lajaran
keterampilan
bahasa Jermanterse-but
harus memuat
semuanilai-nilai
yang berkarakter.Adapun tujuan
pengintegrasi-an
ini
untuk
membenfuk watak mahasiswaagar
memiliki nilai-nilai
kejujuran,
kreatif,mandiri,
tanggung jawab, toleran,disiplin,
menghargai, rasa
ingin
tahu, komunikatif,
peduli
lingkungan dan sebagainya.KONSEP
PENDIDIKAN KARAI(TER
Moon
(AstuU, 2011) mengemukakanbaliwa pendidikan karakter yang
diyakini
di
d.unia Barat adalah rasionalitas,keadil-an, dan keterbukakeadil-an, sedangkan bangsa
Ti-mur
menjunjungnilai-nilai
kesalehan, danloyal
kepada pemimpin.
Taylor
(Astuti,
2011) mengatakan
bahwa makna
dalam kehidupan pada dasamya adalahmenemu-kan
dan
menegakkankebaikan
atau
ke-benaranyang
disebut moralitas.
Perilakuberupa
pilihan
sikap, tindakan,
model,atau
gaya
hidup
merupakan
cerminanyang
dipilih
seseorang.HaI
ini
menunjuk-an
bahwa karakter
seseorEmgamat
di-pengaruhi oleh
adanyapilihan
sikap
dantindakan
yang dilakukannya. Sikap
dantindakan yang telah
dipilih
tersebut
ir*at
adanya prosesdi
dalam
diri
se-f,tFfitg
untuk dapat merealisasikan
pilih-qa
itu dan
mampu diaktualisasikannya
h
dalam
bentuk tindakan nyata
sebagaidmafrperilaku.
Agustian
(2009:a8)mengusulkan
tu-f*
rrilai
utama
yang sekaligus
menjadiryith
budi
utama ataa karakter
utama,Iffir
(1)
jujur,
(2)
tanggung
jawab,
(3)rffirer,
(
)
disiplin,
(5) kerja
sama
(5)ff,
dan
(7) peduli.
Ketujuh
nilai
utama5nlt
bersumber
dari
nilai-nilai
dalamr6ura
Islam inilah yang dikembangkan,
f,dihkan,
dibiasakan,
dan
dibudayakantrlam
training-training
Emotional SpritualfiMtient
(ESa).Ketuju
nilai
ini
harus
di-hrhrhkembangkan
sebagai
pembentuktmaku
utama yangdimiliki
sesmrang.Di
Desain Induk Pendidilan KarakterP,nr-[rdi, 2011:8) disebrrtkan
bahwa
karak-5
dalam proses perkembangan danpem-krlonnya
dipengaruhi oleh dua faktor,
,dhr
faktor lingkungan
(nurture) danfak-h
bawaan (nature). Tinjauan teoretisperi-h
berkarakter secara psikologismerupa-ht
perrnrujudandari
potensi
lntellegmceWient
(lQ),
EmotionalQumtient
(EQ),Wtual
Quotient (SQ) dan Adverse QuotimttfQ)
yang
dimiliki
oleh
seseorang.Sese-Gang
yang berkaraktermenurut
pandang-s
egama padadirinya terkandung
poten-dpotenst
yaitu:
sidiq,
amanalt, fathwtah,fur
tahlig. Berkaraktermenurut teori
pen-d[dikan
apabila seseorangmemiliki
potensibgnifif,
afektif, dan psikomotor yang
ter-&ralisasi
dalam kehidupannya. Adapun
uurnrt
teori sosial,
seseorangyang
ber-luakter
mempunyai
logika dan rasa
da-lrm
menjalin hubunganinha personal dan
hbnrngan
interpersonaldalam kehidupan
terurasyarakat.
Perilaku seseorang
y€urgber*arakter pada
hakikahrya
merupakanpwujudan
fungsi
totalitas
psikologis5rang
mencakup seluruh potensi individu
TI
manusia
(kogrrtif, afektif,
konatif,
danpsi-komotorik) drr, fungsi totalitas
sosialkul-tural
dalam konteks interaksi (dalam
ke-luarga
satuanpendidikan, dan
masyara-kat) dan berlangsung sepanjang hayat.
Berdasarkan
buku yang diterbitkan
oleh Pusat Kurikulum mengenai
Pengan-bangandan Pmdidikan
BudayaI
Karakter Bangsa: Pedotnan Sekolalt(Anonirru
20flD:9-10) disebutkan bahwa pelaksanaanpendi-dikan karakter telah teridentifikasi
18nilai
yang bersumber dari agama, Pancasila,bu-daya, dan
tujuan pendidikan
nasional,ya-itu:
(1)religius, Q)
jujrx,(3)
toleransL (4)disiplin,
(5) kerja keras, (5)kreatif, (4
man-dtut
(8) demokratis, (9) rasaingin
tahu
(10)semangat kebangsaan, (11)
cinta tanah air,
(12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/
komunikatif,
(14)cinta
damal
(15) gemar membaca, (16,)peduli lingkungan,
(t\
pe-duli
sosial,&
(18) tanggung jawab.Hal ini
memberikan
kontibusi positif
terhadappembelajaran
di
sekolah
dan
perguruanti.ggr. Pendidikan karakter yang telah
ter'
identifikasi tersebut dapat memudahkan
pendidik
unh.*
mengukur
tingkat
keber-hasil yang dicapai oleh pesertadidiknya.
Berdasarkan
buku P e
dom an P el aks ana-an Pmdidila-an
Karakter(Anonim,
2011)di-sebutkan bahwa fungsi
pendidikan
karater adalahuntuk
(1) mengembangkan potensidasar agar berhafi baik, berpikiran
baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat danmembangun perilaku bangsa yang
multi-kultur; dan
(3) meningkatkan
peradabanbangsa yang kompetitif
dalam
pergaulan dunia.Penilaian pendidikan karakter
menu-rut Anderson (Mardapi,
2011:189)memiliki
dua metode. Pertama
dengan metodeob-servasi
dan
kedua dengan menggunakan
metode laporan. Lewin (Mardapi, 2011:189) mengemukakan bahwa
perilaku
seseorangmerupakan
fungsi dari watak yang terdiri
272
atas
kognitif, afektif,
dan psikomotor,
se-dangkan
karakteristik lingkungan
saatpe-rilaku
atau
perbuatan
ditampilkan.
Jadi,tindakan
atau
perbuatan seseorangditm-tukan waktak
dirinya
dan kondisi
ling-kungannya.
PEMBELAJARAN
BAHASA
IERMAN
Goodman
(7D3:72)
mengemukakanbahwa
membacaadalah suatu
prosesre-septif bahasa. Keterampilan membaca
ada-lah
suatu
prosespsikolinguistik yang di
dalamnya merupakan
representasiunsur
permukaan
linguistik yang
diencodekan oleh penulis dan berinteraksi denganpem-baca sehingga pernbaca
dapat
memahamihal'hal yang tertuang dalam tulisan
ter-sebut.
Aktivitas
membacatidak lain
adalah proses evaluasi dan rekonstruksi fakta atauinformasi yang diperoleh
dari
pernaknaansimbol yang ada dalam wactuxa tulis. Mem-baca
merupakan kemampuan
untuk
me-mungut
makna yang adadari
suatu simbolyang tertulis.
Kegiatan membaca merupa-kart suatu proseskomunikasi
antara penu-lis dan pembaca. Dari wacanatulis
tersebut diharapkan pernbaca dapat memahamipe-san-pesan
yang
disampaikan
penulis
ke-padarrya.
Apabila komunikasi
ini
dapatberjalan
denganbaik, maka dapat
dikata-kan bahwakomunikasi
antarapenulis
dan pembacatidak
terdapat kendala.
Sebalik-nya
apabila pesan yangdipahami
pemba-catidak
sesuai dengan pesan yang tertulis,maka komunikasi mengalami kendala.
HaI
ini
didukung
oleh
penelitianZuehdi
Q077:%9)bahwa
pengrntegrasianpendidikan karakter dalam
perkuliaLranMembaca
Komprehensif
dapat
dilakukan
dengan menggunakan pendekatan
koope-ratif.
Nilai-nilai
yang diintegrasikanke
da-lam
proses pembelajaran tersebutmeliputi
ketaatan dalam beribadah, kejujuran, tang-gungjawab,kedisiplinan, kepedulian,
ker'
jasama,
dan hormat pada
orangtua. Matakuliah
yang
diintegrasikanke
dalam
perr-didikan
karakter
meliputi
Keterampilan Menyimak, Membaca, Berbicara, danKeb-rampilan Menulis.
Savignon (7992:8\ mengatakan bahwa
berbicara merupakan proses komunikasi
lisan. Komunikasi akan terjadi
jika
terdapatkesepakatan mengenai
makna dalam
kon-teks
bahasa
antara
pembicara
dan
pen-dengar pesan yang disampaikan.
Kesesuai-an
makna dalam konteks
bahasaitulah
yang pada akhirnya
menentukan efektif
atau
tidaknya informasi
y*g
disampaikanlewat
sebuahkomunikasi
tersebut.
Pem-bicara
yang efektif
tersebut
dapat
terjadiapabila pesan
yang
disampaikan
identik
dengan
pesan
yang
diterima (Hybel &
Weaver,1984:3).Maley
(l9U:2L\
mengemukakanbah-wa
menulis meliputi
tahapan
membang-kitkan motivasi
menulis,
mempersiapkan kerangkahrlisan,
mempersiapkankerang-ka
berpikir
yang disesuaikan dengan temafulisan,
menyusnn kerangka tulisan, meln-buatdraf
tulisan, merevisi tulisan, melaku-kan perbaimelaku-kan, dan siapuntuk
dipublikasi-kan.
Di
pihak Iain,
Eisterhold
(19%:99)rnengemukakan bahwa terdapat kesamaan
fioses
antara membaca dan menulis.Arti-nya,
sejumlah
pengalamanyang
dimiliki
seseorang sebelumnya
akan dapat
meln-bantu mempermudah membacapemaham-an
maupun mempermudah menulis.
Pro-ses menulis
meliputi
pros€skognitif,
struk-tur
bahasa, dan mekarrisme transfer.Domain
kognitif Bloom
ini
dikenal
dengan
istilah
Taksonomi'Bloom.
Dalamtaksonomi
ini,
dikemukakan enam
aspekpengetahuan
dan
kemampuan intelektual
seseorang. Keenam aspek tersebut adalah
(1)
pengetahuanatau
ingatffi;
Q)
pema-haman; (3) aplikasi
atau
penerapan;
(4)analisis; (5) sintesis;
dan
(5) evaluasi.mun
dalam
perkembangannya taksonomiini
telah
disempumakan
dan
disebut
de-ngan
istilah
taksonomi
New Bloom
(Dal-bru
2003:2-5).Selanjutnya Dalton
menga-takan bahwapada
perkembangan domainini
terdapat
dua
demensi
tujuan
pembe-hiaran.
Demensi pertama adalah fakta
Lonsep,
prinsip,
prosedur,
dan
metakog-nitif
dan demensi yang kedua adalah aspekingatan,
pemahaman,
aplikasi,
analisis,ryaluasi, dan
kreasi.
Untuk lebih
memu-datrkan pemaham taksonomiNew
Bloom, dipaparkan Tabel 1.Domain afektif yang
dikembangkan&h
Itathwohf
Bloom,dan
Masiaterdiri
etaE
lima
tingkatan,
yaitu:
(1)porerimaan
eilau perhatian; (2) penanggapan ataupem-terian
respons;
(3) penilaian atau
peng-hargaan;
(4)
pengorganisasiannilai-nilai;
dar, (5)
karakter
atau watak"Domain
afek-ff
ini
disebut
sebagaitaksonomi
Krath-rohl.
Domain psikomotorik
seperti
terse-but
dalam
BukuII
ProgrmnAkta
MengajarV-B:
Modul
Penggunaan Talcsnomi Tujuanhtdidikan
dalam Permcanaan KegiatanBe-hfu
Ungqjar
(Anonim,
1985:8-30) dikata-kan bahwa domain psikomotorini
meiiputi
lEma tingkatan yangmeliputi:
(1)penginde-,raru
(2) kesiapan
diri
untuk
melakukangmakan-gerakan
yang
terkoordinasi
(3)SFrakan atau tindakan secara
terpimpin,
(
) gerakan atau tindakan secara mekanik, danffi)
gerakan secara kompleks.Kelima
ting-hn
pada taksonomi psikomotorik ini
tutrubungan
erat dengan gerakan anggotahdan
yang
terkoordinasi
secara irxdah,hnunikasi
nonverbal,
dan perilaku
ber-masa.
Untuk
mengintegrasikanpendidikan
hkter
ke
dalam
pembelajaran
bahasamtrran
dapat dikemukan bahwapendidik-n
karakter harus
dimasukan
ke
dalam@pat
keterampilan bahasa. Keempatkete-273
rampilan
bahasaJerman tersebut
(Nid+
98A:D)
tercermin dalam
empatmata
ku-liah, yaitu
Hdoerstehen, Sprechfertigl<tt,Lese-aerstehen, dan Schreibfertigket. Keempat
ke-terampilan
ini
dapat dibagi ke dalam
tiga kelompok kemampuan yang harusdimiliki
oleh pembelajar (Rivers,
197
:19) y aitukog-nitif, produktif,
daninteraktif.
Padakelom-pok kognitif
berisi
persepsidan
abstraksi,kelompok produktif berisi artikulasi
dankonstruksi,
sedangkanpada kelompok
in-teraktif berisi
kemampuan reseptif
danproduksi
untuk
berkomukasi
baik
lisanmaupun
tulisan dalam
bahasa
Jerman.Y*g termasuk kemampuan reseptif
yaitu
Hdnterstehm d,an Leseuerctehen, sedangkan yang termasuk kemampuan
produksi yaitu
Sprechfertigket dan S chreibfertigJ<eit.
PENGINTEGRASIAN
PENDIDIKAN
KARAKTER
DATAM
PEMBELAIARAN
BAHASA
IERMAN
Berdasarkan
karakter yang
telahter-indentifikasi seperti
yang
termuat
padabuku
Pengembangan dan Pendidikan Bud^aya€
t
Karakter Bangsa, antaralain
disebutkanadanya sifat
jujur,
toleransi,disiplin,
kerjakeras,
kreatif, mandiri, demokratis,
rasaingin
tahu,
menghargai prestasi,dan
ber-sahabat/komunikatif, merupakan
bentukkonkret dari
sebuah karakter. Karakterini-lah yang harus
ditanarnkanke
dalam
diri
sipembelajar bahasa
]erman
yaitu
maha-siswa
agar
dapat terintegrasi
denganke-empat mata
kuliah
keterampilan
bahasa Jerman.Caranya adalah dosen
memberi-kan stimuli,
teladan, dan aturan yang jelaspada
mahasiswa
yang mengrkrti
perku-liahan,
misaLrya
untuk
menegakkan
ke-disiplinan
pada
diri
mahasiswa harus
di-tegaskan bahwa mahasiswa yang
tidak
me-menuhi
75% dariperkuliahan
doserutidak
diperbolehkan
mengikuti
ujian akhir
se-mester. Termasuk mahasiswa yang
274
bat
beberapa saat memasukike ruang
ku-liah,
tidak
diperbolehkan
mmgikuti
per-kuliahan.Sebaliknya
dosen harus memberikan teladanyang baik dan harus
disiplin.
Do-senharus
mengikuti
peraturan
akademikyang berlaku,
yuit,
harus memberikanper-kuliahan
secaramaksimal L5
kali
tatapmuka dan
tidak
datang terlambat
agartidak
ditiru
oleh
mahasiswanya.Hal
ini
hanya beberapa aspek yang
terkait
dengankedisiplinan. Masih banyak
hal lain
yangperlu
ditegakkan seperti harus berpakaianyang
rapl, tidak
berkaos,tidak
bersepatusandal tidak
bercelana jean,tidak
beram-but gondrong,
tidak merokok dan
sebagai-nya. Apabila
dibiasakan
secara terus-me_nerus
untuk
berbuat
disiplin,
niscaya di_siplin
menjadikarakter yang
dimiliki
olehsetiap mahasiswa.
Langkah-langkah
pengrntegrasianpendidikan
karakter antaralain
memasuk_an
nilai-nilai
seperti 18nilai-nilai
yang
te-lah
teridenffikasikan oleh pusat
Kuriku-lum
ke dalam penyusunan
silabi dan
ren-cana pelaksEuxaan pembelajaran (Rpp) mata
kuliah
Hrinterstehen, Sprechfertigkeit, Lesaner-stehm, dan S chreibfertigkeit. Selanjutry a,W
ngembangan
nilai-nilai
dalam silabus terse_but
ditempuh
melalui cararara
sepertiyang tercantum dalam
bt*;u
Desain IndukPendidikan Karakter
(Zuchda
2011,:79-20\.Pertama,
mengkaji Standar
Kompetensi(SK)
dan
Kompetensi
Dasar
(KD)
padapendidikan
dasar
dan pendidikan
mene-ngah, atau kompetensi program studi padapendidikan
tingg,
atau standarkompeten-si pendidikan nonformal.
Kedua, menenfukan apakah
kandung-an
nilai-nilai
dan karakter yEmg secarater-sirat
atautersurat dalam
SK danKD
ataukompetensi tersebut sudah tercakup
di
da-lamnya. Ketiga, memetakan keterkaitan
an-tara
SK/KD/kompetensi
dengannilai
danindikator untuk
mmentukan
nilai
yangakan dikembangkan. Keantpat, menetapkan
nilai-nilai/karakter
dalam silabus yangdi-susun.
Kelima, mencanfumkan nilai-nilai
yang
sudah tercantum
dalam
silabus
ke RPP.Keen am, mengembangkEm proses
pem-belajaran
peserta
didik aktif
yang
me-mungkinkan
peserta
didik
memiliki
ke-sempatan melakukan intemalisasi
nilai
danmenunjukkannya
dalamperilaku yang
se-suai. Kefujuft, memberikan bantuan kepadapeserta
didik
yang
mengalami
kesulitanuntuk
internalisasi
nilai
mau
pun
untuk
menunjukkannya dalam perilaku.
ffi
t:
ai
Tabel 1. Learning Objectives
C.oncept/
Principle
Procedure
Remember
Understand Reryreurber UnderstandFacb
FacbRemerber
UnderstandConcepts
ConceptsRernember Understand
Itocedurcs
ltocedureIvtetaugnitiae
Remember
UnderstandMetacog.
Metacog.Strategies
SkategiesApplyFacb Apply Conaepts Apply ftocedurcs Apply Metacog. Stratregies skiu Evaluate usingFacb, Conaepb, Itinciples and
Create using Facb,
Concepts,
Principles and I*ocedures Create Metacog. Stfategies A Analyzc usingFacb, Concepb, Itinciples and Procedures Analyze Meta. Strategies Eoaluate Create Y.nouidge Ilocedures Evaluate Metacog. Strategies AUlitV F
Ed
&ny
drfr
{rfur
lgd
Sumber: Elizabeth Dalton, 2003.
Contoh
rancangan
pengrntegrasianpendidikan karakter yang tertuang
dalamEilabi
dan
RPP pembelajaran keterampilanbahasa
]erman
sebagaimanadalam
Lam-piran
1.Selanjutrya
pengintegrasianpen-didikan
karakter dalam
pembalajaran ba-hasa ]ermandi
Jurusan Pendidikan BahasaI€rman FBS UNY, seperti pada Tabel 2.
Pengukuran penguasaan atau
keber-hsilan
bahasa]erman
menggunakan tes,hik
secaralisan maupun tertulis
bahasaIerman.
Testulis unhrk
mata
kuliah
Hdr-wrctehm dart
Leseoerstehen menggunakanTabel
2
MataKuliah
Stntkfiiran
und Wortschatz275
tes
pilihan ganda, tes menentukan
ichtig
dan falsch.
Untuk
Lesmerstehen ditambah dengantes
pemaharnan wacanalisan
be-rupa
pertanyaan
yang
membutuhkan
ja-waban esai dalam bahasa Jerman. Tes padamata
kuliah
Sprechfertigkeit menggunakan pertanyaanlisan
dan harus dijawab secaralisan
dalam
bahasa]erman oleh
mahasis-wa.
Tes
Schreibfertigl<eif menggunakan tesmenulis
bahasa
Jerman.
Adapun
temayang harus
ditulis
disesuaikandmgan
ma-teri yang telah dipelajarinya.Aspek
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Ketercapaian
Materi Pokok/ Penggalan
Materi
Kegiatan Perkuliahan
Nilai-nilai yang diharapkan
(1) Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami
kosa-kata dan kaidah-kaidah bahasa Jerrnan sesuai tingkat
dasar III (A2 Stufe).
(2) Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pem-bentukan kata bahasa ]erman, frasa, klausa, diksi, dan pola-pola kalimat bahasa ]erman tingkat dasar
III
(A2Stufe).
Mahasiswa mampu menguasai kosakata, kaidatu
pemben-tukan kata, frasa, klausa, diksi, dan pola kalimat bahasa Jer-man yang dipelajarinya sesuai tingkat dasar III (A2 Stufe).
Mahasiswa mampu menggunakan kosakat+ kaidah, pem-bentukan kata, frasa, klausa, diksi, dan pola kalimat bahasa Jerman dengan benar.
lnfinitiosatz, Nebmsatz, und Priiteritum.
Pembuatan makalah, presentasi, diskusi atau tanya jawab
dalam bahasa Jennan.
Jujur, tanggung jawab, kerja keras, mandiri, disiplin,
demo-kratis, rasa
ingin
tahu, berprestasi, kreatif, semangatke-bangsaan, peduli lingkungan.
Penilaian
pendidikan
karakter meng-gunakandua
metodeyang dapat
diguna-Laru yaitudengan metode
observasi danffie
laporan seperti yang dikemukakan Anderson QrAardapr, 2011:189). Tesini
me-rgandung
karakteristik tes afektif yangha-nya
bisadinilai
lewat
pengamatan, sepertitingkah laku
atauperilaku
mahasiswa. Da-lam halini,
perilaku
berbahasa |erman ma-hasiswa yangterkait
dengannilai-nilai
danpencapaian kompetensi bahasa Jerman ma-hasiswa.
[image:11.612.40.517.47.807.2]276
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan
di
atas, da_pat
disimpulkan
bahwa integrasi pendidik_ an karakter ke dalam pembelajaran bahasaJerman
dapat dilakukan
dengan beberapacara. Pertama,
menyvsun
silabi dan
Rpp pembelajaran bahasa ]emran yang memuatnilai-nilai. Adapun
pengrntegrasian nilai_nilai
tersebut masuk ke dalam matakuliah
keterampilan bahasa ]erman yang
meliputi
Hdnterstehen, Spre&fertigketi,
Leseuerstehen,dan S chr eibfer ti gkeit.
Kedua,
menyusun
materi dan
bahanajar
keterampilan
bahasa Jermanpada se_
tiap
perkuhahan.Adapun
nilai_nilai
yangdiintegrasikan
adalahnilai-nilai yang
ter_identifikasi oleh pusat
Kurikulum
sebagaisebuah
karakter seperti yang
bersumberdari agam4
Pancasila,budaya
dantujuan
pendidikan
nasional,yaitu
(1)reiigius,
(2)jujur,
(3) toleransr, (a)disiptin,
(5) kerjake_
ras, (5)
kreatif,
(Z)mandiri,
(g) demokratis,(9) rasa
ingin
tahu,
(1,0) semangat kebang_saan, (L1,)
cinta tanah
atr, (12) menghargaiprestasi, (13)
bersahabat/komunikatif,
(1.4) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) pe_duli
lingkungan,
(12)peduli
sosial, dan (1g)tanggung
jawab.
Ini
memberikan
kontri_busi positif
terhadap
pembelajarandi
se_kolah dan perguruan tinggi.
pendidikan
karakteryang
telahteridentifikasi
tersebut dapat memudahkanpendidik untuk
meng_ukur tingkat
keberhasily*g
dicapai
olehpeserta
didiknya.
Untuk
mengukur tingkat
keberhasil_an
bahasa]erman digunakan
tes,baik
tessecara
lisan maupun tes tertulis
dengan menggunakan bahasa Jerman, sedangun_
tuk
penilaian
pendidikan
karakter
rieng_gunakan metode
observasi
dan
laporan.Langkah-langkahnya dengan
mengobser_vasi pada
setiap prosesperkuliahan
yang sedang berlangsungdan
sekaligus meng_olaborasi semua dosen
pengampu
matakuliah
keterampilan
bahasa Jerman. De_ngan demikian,
penilian
dilakukan
secaraterus-menerus
dan
berkesinambungan se_hingga diperoleh hasil yang akurat.
peni_laian pendidikan karakter
dalam
pemh_
lajaran bahasa Jerman menggunakan kom_
binasi atas kedua model penilaian tersebut.
UCAPAN TERIMA
KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan ke_
pada teman
sejawatyang
telah
meluang_kan
waktu untuk
berdiskusi tentang peng_ integrasianpendidikan karakter dalampro-ses pembelajaran Bahasa Jerman. Ucapan
terima
kasihjuga disampaikan
kepada re_oiaoer dan pembaca
ahli yang
telah berke_nan memberikan masukan
unfuk
penyem_pumaan artikel
ini.
Semogaartikel
ini
da_patmenambah wawasan bagi pembaca ten_
tang pentingnya pengintegrasian pendidik_
ankarakter dalamproses pembelajaran, khu_
susnyapembejalaran bahasa Asing
fierman).
DAFTA.R
PUSTAKA
Agustian, Ary Ginanjar . 2OOg.,, tJpay aMem_
bentuk Pendidikan
Karakter,,, dalamDarmiyati Zuchdi (ed.)
pendidiknn(arakter,
Grand Designdan
Nilai_nilaiTarget. Yogyakarta:
UNy
press.Anonim.
1985. program Akta Mengajar V_B Komponen Bidang Studi Teknologi pen_didikan.
Buku
lI:
Modet
penggunaanTaksonomi
Tujuan
pendidikan dalamP erencanaan B elaj ar Mengaj ar. Jakarta:
Depdikbud
DitjenDikti.
Anonim.
2009. pmgembangan dnn pendidik_an Budaya dan Karakter Bangsa: pedo_
man Sekolah (hal. g-10). ]akarta: pusat
Kurikulum.
Anonim.
2017. pedoman pelaksanaon pendi_dilan
Knrakter
(Berdasarkan pengala_G
u
n
,d
3
h
L!
rG
fl
,nnl
di Satuan Pmdidil<anRintisan).Ia'
karta:
Kementerian Pendidikan
Na-sional
Badan Penelitian danPmgem-hngan
Pusat
Kurikulum dan
Per-bukuan.
ilohlti
Kun
Setyaning.
2017.
"Pengem-hngan
Model
PembelajaranKarak-E
BerbasisSeni". Dalam Darmiyati
Zuchdi (Ed.)
Pendidiknn lhrakter
ilala,m Prespektif
Teori
dan
Praktik. Yogyakarta:UNY
Press.[hmon,
Elizabeth. 2003. ThE"Nau
Bloort'sTox,onotty,"
Objectioes,and
Assess-ments.
Alamat
unduh
http://gaea-coop.org/ dalton/
publications/
new-bloom.pdf.
Ekhold,
Joan Carson.
L990.
Reading-Writing
Connection, Toutard aDescrip-tion for S econd Language Learners.
Cam-brigde: Cambrigde
University
Press.f
aman, Yeru.7993. Simply Read: Helping Others Leorn to Read. Canada: Reading Wings Inc.[fibel,
Sandra
and
Richard
L.
Weaver.79f14.
Speech Communication.New
York: D. Van Nostrad Company.
frdrwohl,
David R;
BenjaminS.
Bloom,Bertram B. Masia.
1964. "Taxonomyof
Educational Objective. TheClassi-fication of Educational Goals".
Hand-book
II:
Affectioe Domain.New
York: l.ongman Inc.illrley,
Alan.
1984. Resource Boolcsfor
Teach-rs.
Writing. Oxford:
Oxford
Univer-sity Press.
ZE
Mardapi, Djemari.
2[I[.
-Penih&n
h
didikan Karaktel'.
Dalam
DamfryaEZuchdi
ffd.)
PendidiknnY,ssler
ib
lam Prespektif Teori dan
Praktik
Yog-yakarta: UNY Press.
Nida,
Eugene
A.
1980.
karning
ForeignLanguage.
Machigan:
FriendshingPress.
Nuh,
Muhammad.
2017. Desain IndukPm-didikan Kar akter Kernenteian P en di
dik-an
Nasional.
Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional.Ra-ly,
Mansur.
2071. '[<ata
-Pengantar"p ada P e dontan P el aksan aan P mdidi?an
Yarakter, Berdasarknn Pengalaman di
Satumt Pendidikan
Rintisan.
Jakarta:Kementerian Pendidikan
Nasional,Badan Penelitian
dan
Pengembang-an, PusatKurikulum
dan Perbukuan.Rivers,
Wilga.
7997.
Teaching
ForeignLanguage Skill.
Clicago:
University of
Chicago Press.Savignon, Sandra
l.
1gg2. Communicatiae'
Competence:An
Expeimentin
Eoreign Language Teaching.Montreal
MarcelDidier
Lte.Zuchdi,
Darmiyati.
207'1. 'Bahasa danSas-tra
Lrdonesia
sebagaiWahana
Pen-didikan
Karakter",
dalam
Zuchdi,
Darmiyati (ud.)
Pendidiknn Karakter dalatn Prespektif Teori dan Praktik.Yog-yakarta: UNY Press . Hal. 215-
243.8
I^qfran
1. Integrasi Pendidikan Karakter dalam
Pembelaiaran Bahasa
]erman di
SMA/I\,IA/SMK untuk
T ema Alltagsleb enNo
Mata Pelaiaran StandarKomtetensi Kompetensi Dasar Indikator Nilai-nilai
4
S&reibfoigleif
Mengungkapkan 1. Menulis katAfrasa,
1. Mahasiswa mampuinformasi
secara
dan kalimatdengan
menulis kata,trasa,1. Siswa mampumeng- ]ujur,
tanggungja-identifikasib,unyi,
wab, kerja keras,ujaran (kata,
frasa
mandiri, disipiin,atau kalimat)
dalam
demokratis, rasasuatu konteks dengan
ingin
tahu,ber-mencocokar;menjo- prestasi, kreatif, dohkan dan membe- semangat
kebang-dakansecaratepat. saa+ peduli
ling-2. Siswamampl
mem-
kunga+peroleh Informasi
ruilrrn, informasi
ter-tentudan ataurinci
dari berbagai benhrk wacaru lisan
sederha-na secara tepat
1. Siswa mampu
me-
Jujur, tanggungja-nyampaikaninformasi
wab
kerja keras,secara lisan dalam ka- mandiri, disiplirr,
limat sederhana sesuai demokratis, rasa
konteks yang mencer-
ingin
tahu,
ber-minkan
kecakapan
prestasi, kreatif,berbahasayangsan- semangat
kebang-tun dan tepat. saan, peduli
ling-2.Mahasiswamampu kungkan.
melakukan dialog
sederhana dengan
lancar yangmencer-minkan kecakapan
berkomunikasi de
ngan santun dan tepat
1". Mahasiswamamlru jujur, tanggung
ja-mengidentifikasi ben- wab, kerja keras,
tuk dan tema wac€rna mandiri, disiplin,
sederhana secara tepat demokratis, rasa
2.Mahasiswamampu
ingin
tahu,ber-merrperoleh informa- prestasi, kreatif,
si umum,
inforsrasi
gemar membaca,tertentu dan atau
rinci
semangatkebang-dari wacana tulis
se-
saan, peduliling-derhana
kungan3. Membaca kata, frasa
dan atau kalimat
da-lam wacana tertulis
sederhana dengan
bpat
luiur, tanggung
ja-wab
kerja keras,I
llfiruerstchen2
Spredfuigkcit3
l$eoefftchenMemahami
wacana lisan
berbentuk
paparan/dialog
tentang terna Alltagslcben
Mengungkapkan informasi secara
lisan
dalamben-tuk paparan atau
dialogtentang @rraAlltagsl&m
Memahami
wacana tulis
berbentuk
paparan atau
dialog tentang
@ma Alltagslebett
1. Mengidentifikasi
bunyi, ujaran (kata,
frasa atau katima$
dalam suatu
kon-teks dengan
menco-cokkan,
menjodoh-kan dan
membe-dakan secara tepat
2. Mernperoleh masiumum,
infor-masi tertentu dan
atau rinci dari
ber-bagai
bentukwa-cana lisan sederhana
secara tepat
1.
Menyampaikanin-fomrasi secara lisan dalam kalimat
seder-hana sesuai konteks
yang mencenninkan
kecakapan berbahasa
.yang santun dan
tepat.
2. Melakukan dialog
sederhana dengan
lancar
yangmencer-minlonkecakapan
berkomunikasi de ngan santun dan n.'
tepat
.. -'1. Mengidentifikasi
bentukdanEma
wacalur sederhana
secara tepat
2. Mernperoleh masiumum,
infor-masi tertentu dan
atau rinci
dariwa-cana hrlis sederhana
3. Membaca kata, frasa
dan atau kalimat
da-lam wacana tertulis
sederhana dengan
tepat
a9
fr.
Mata PelaiaranKourtetensi Kompetensi Dasar Indikator Nilai-nilai tertulis dalam
bentukpaparan
1141 r{ialeg Entangtema
Alltagslebm
huruf, ejaan dan
tan-da baca yang tepat
2. Mengungkapkan in-forrrasi secara tertu-lis dalam kalimat se
derhana sesuai
kon-teks yangmencer-minkan kecakapan menggunakan kata,
frasa denganhuruf,
ejaan, tanda baca
dan strrktur yang tepat
dankalimat dmgan huruf, ejaan dan tanda
baca yang tepat
2. Mahasiswamampu mengungkapkan
in-formasi seara terhrlis dalam kalimat seder-hana sesuai konteks yang mencerminkan
kecakapan
menggu-nakankata,frasa
de-nganhunrf,
ejaan,tan-da baca ejaan,tan-dan struktur
yang tepat
mandiri, disiplin, demokratis, rasa
ingin
tahu,ber-prestasi, kreatif,
semangat
kebang-saan, peduli ling-kungan
fuiber:
Kurikulum
Bahasa ]ermanSMA/MA/SMK (2W:773)