• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

TERRY IRENEWATY, M.HUM.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

Pengantar:

Model mengajar berbeda dengan

pendekatan mengajar, meskipun kadang-kadang sering dipakai secara tumpang tindih.

Pendekatan sering diartikan sebagai

strategi mengajar lebih mengacu kepada bentuk kegiatan guru dan siswa yang

(3)

Di dalam gerak suatu kontinum itulah

tergambarkan model-model mengajar dan metode-metode mengajar, dan

bahkan teknik-teknik mengajar.

Ekspositorik Inkuiri

(4)

Pengertian:

(5)

 Richard Anderson (1987), terdapat dua model mengajar yakni teacher oriented

atau “tipe otokratis” atau model mengajar yang beroerientasi pada guru, dan student

oriented, atau atau “tipe demokratis” model

(6)

 Baron G. Massialas, menamakan kedua model tersebut pendekatan ekspositori dan pendekatan inkuiri.

(7)

Dapat disimpulkan bahwa model

mengajar merupakan suatu pola atau rencana yang digunakan guru dalam mengorganisasikan bahan atau materi pelajaran, kegiatan belajar siswa, dan dapat dijadikan petunjuk bagaimana

(8)

Pencapaian Tujuan Pembelajaran

Penggunaan model mengajar tertentu akan

menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran yang telah diprogramkan

sebagai akibat langsung dari kegiatan belajar yang telah diprogramkan (instructional effect).

Disamping itu, kegiatan belajar dapat

menghasilkan sesuatu yang sebenarnya tidak diprogramkan yang menyertai hasil belajar

(9)

Dampak instruksional (instructional effect) dan dampak penyerta (nurturant effect) dapat digambarkan:

(10)

MODEL-MODEL MENGAJAR

1. Model Pemrosesan Informasi

Rumpun model mengajar pemrosesan informasi

berorientasi pada cara individu atau siswa memberikan respons yang datang dari

lingkungannya melalui proses pemikiran secara ilmiah.

Bagaimana cara individu memberi respon yang

datang dari lingkungan dengan cara

(11)

Model ini menitikberatkan pada

proses individu dalam memecahkan masalah dan kecakapan intelektual umum, seperti:

Inductive thinking model

Inquiry training model

Concept attainment

(12)

2. Model Latihan Inkuiri

Model latihan inkuiri adalah model

mengajar yang bertujuan untuk melatih atau menolong siswa mengembangkan

(13)

Tahap-tahap penerapan model latihan inkuiri

Penyajian masalah

Pengumpulan dan verifikasi data

Mengumpulkan unsur baru

Merumuskan penjelasan

(14)

3. Model Mengajar Pribadi

Model mengajar peribadi (personal models):

berorientasi pada perkembangan diri individu dan pembentukan individu.

Model ini mengutamakan kepada proses yang

(15)

Rumpun model ini meliputi:

1. Pembelajaran Non-direktif

Penerapan model ini dalam pembelajaran

dimaksudkan agar siswa memiliki kemampuan belajar sendiri sehingga diperoleh suatu

(16)

2. Latihan Kesadaran

Model ini bertujuan agar siswa mampu

(17)

3. Model Synetics

Model ini dimaksudkan untuk

(18)

4. Model Konsepsional

Conceptual System model ini

memerhatikan kehidupan individual siswa.

Pembelajaran model ini dimaksudkan

agar siswa mampu meningkatkan

(19)

5. Model Pertemuan Kelas

Maksud pembelajaran model ini adalah

agar siswa memiliki pemahaman diri

(20)

4. Model Interaksi Sosial

 Hubungan individu dengan orang lain

atau masyarakat dan pemusatan perhatian terhadap proses sosial merupakan hal-hal yang sangat

(21)

Model interaksi sosial ini

berangkat dari dua asumsi:

 Pertama, masalah-masalah sosial

diidentifikasikan atas dasar

kesepakatan yang diperoleh dalam proses sosial dan menggunakan

prinsip sosial pula.

 Kedua, proses-proses sosial yang

(22)

 Konsekuensi model ini adalah bahwa

kegiatan belajar mengajar harus membantu para siswa untuk

mengembangkan kemampuan

korelasi dengan masyarakat yang pada gilirannya kelak akan mampu pula membangun masyarakat,

(23)

Rumpun model interaksi sosial

terdiri atas model-model:

 Investigasi Kelompok  Inkuiri Sosial

 Model LaboratoryRole Playing

(24)

1. Model Investigasi Kelompok

 Tujuan model ini adalah untuk

mengembangkan keterampilan

berpartisipasi dalam proses sosial (kelompok), melalui

mengkombinasikan keterampilan interpersonal dan inkuiri ilmiah

(25)

2. Model Inkuiri Sosial

 Tujuan penerapan model ini adalah

(26)

3. Model Laboratori

 Model ini bertujuan agar siswa

memiliki hubungan interpersonal

(27)

4. Model Bermain Peran

 Penerapan model ini dimaksudkan

untuk mendesain

pandangan-pandangan siswa ke dalam nilai-nilai pribadi dan nilai-nilai sosial, dengan tingkah laku mereka sendiri dan nilai-nilai itu menjadi sumber bagi

(28)

5. Model Simulasi Sosial

 Tujuan model ini menolong siswa

(29)

5. Model Delikan

Model mengajar ini lebih menitikberatkan

pada proses pembelajaran yang harus

dilakukan guru-siswa, yaitu proses dengar, proses lihat, dan proses kerja.

Model delikan dikembangkan untuk

(30)

Perbaikan Secara Terus

Menerus

Rencana

Implemen tasi

Evaluasi Refleksi

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses pengembangan kompetensi bagi guru SMP Abulyatama Aceh Besar, kepala sekolah tentu banyak memiliki kendala atau permasalahn terumata dalam memposisikan dirinya

SABUK CENDAK KAYU LOKO LIR GUMALIR BYANG BYANG TAGELUNG GELUNG MALANG TAK GELUNG GELUNG KONDE AMBUNE WALANG KUDEDER. SESONDER NGEDEDER

Mengingat pentingaya acara tersebut, kami mengharapkan agar dihadiri langsung oleh Direktur Utama/Direktur/Kuasa Usaha, dengan membawa Dokumen Penawaran Asli yang diunggah (upload)

Mata kuliah ini bertujuan memberikan kompetensi kepada mahasiswa untuk memahami dan menjelaskan hakikat, unsur-unsur pembangun puisi, jenis-jenis puisi, cara-cara membaca dan

Perihal : Undangan Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya Pekerjaan Perencanaan Teknik Di wilayah IV Kabupaten

melaui Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Landak adalah ASLI dan BENAR. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan

[r]

Mata kuliah ini mengkaji pengertian, tujuan, fungsi, isi organisasi, jenis layanan, wadah sumber belajar, prinsip-prinsip pengelolaan sumber belajar (fasilitas dan personalia),