• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA UNTUK PENDIRIAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DALAM BIDANG INDUSTRI ELEKTRONIKA PROFESIONAL DAN KOMPONEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA UNTUK PENDIRIAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DALAM BIDANG INDUSTRI ELEKTRONIKA PROFESIONAL DAN KOMPONEN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 1 6 TAHUN 1 9 9 1 TENTANG

PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA UNTUK PENDIRIAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DALAM BIDANG INDUSTRI ELEKTRONIKA

PROFESIONAL DAN KOMPONEN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa kemampuan t eknologi dan ekonomi yang dimiliki Unit Produksi Lembaga Elekt ronika Nasional yang t ergabung dalam Badan Pengelola Indust ri St rat egis dinilai memenuhi persyarat an unt uk dij adikan badan usaha dalam bent uk Perusahaan Perseroan (PERSERO);

b. bahwa sehubungan dengan penilaian di at as dan sesuai dengan ket ent uan Perat uran Pemerint ah Nomor 12 Tahun 1969 sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 24 Tahun 1972, dipandang perlu menet apkan penyert aan modal Negara dalam suat u Perusahaan Perseroan (PERSERO) dengan Perat uran Pemerint ah,

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Kit ab Undang-undang Hukum Dagang (St aat sblad Tahun 1847 Nomor 23) sebagaimana t elah beberapa kali diubah, t erakhir dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1971 (Lembaran Negara Tahun 1971 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2959);

3. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 t ent ang Penet apan Perat uran Pemerint ah Penggant i Undang-undang Nomor 1 Tahun 1969 t ent ang Bent uk-bent uk Usaha Negara (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2890) menj adi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2904);

(2)

Perseroan (PERSERO) (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2894) sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 24 Tahun 1972 (Lembaran Negara Tahun 1972 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2987);

5. Perat uran Pemerint ah Nomor 3 Tahun 1983 t ent ang Tat a Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Jawat an (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Perseroan (PERSERO) (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3246) sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1983 (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 37);

MEMUTUSKAN :

Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA UNTUK PENDIRIAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DALAM BIDANG INDUSTRI ELEKTROTEKNIKA PROFESIONAL DAN KOMPONEN.

BAB I

PENYERTAAN MODAL NEGARA

Pasal 1

(3)

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Maksud dan t uj uan Perusahaan Perseroan (PERSERO) adalah menyelenggarakan pengurusan, pengusahaan, pemasaran dan pengembangan indust ri elekt rot eknika prof esional sert a indust ri perangkat lunak dan perangkat keras elekt rot eknika komponen unt uk menunj ang keperluan indust ri Nasional.

BAB III MODAL PERSERO

Pasal 3

(1) Modal Perusahaan Perseroan (PERSERO) yang dit empat kan dan diset or pada saat pendiriannya, seluruhnya merupakan penyert aan modal Negara Republik Indonesia yang t erdiri dari kekayaan Unit Produksi Lembaga Elekt ronika Nasional, Badan Pengelola Indust ri St rat egis.

(2) Nilai kekayaan Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dit et apkan oleh Ment eri Keuangan berdasarkan hasil perhit ungan bersama oleh Depart emen Keuangan dan Badan Pengelola Indust ri St rat egis.

(3) Ket ent uan-ket ent uan lain mengenai permodalan Perusahaan Perseroan (PERSERO) diat ur dalam Anggaran Dasarnya t ermasuk ket ent uan mengenai modal dasar Perusahaan Perseroan (PERSERO) yang t erbagi at as saham-saham sesuai dengan ket ent uan Perat uran Pemerint ah Nomor 12 Tahun 1969

sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 24 Tahun 1972.

(4)

oleh Ment eri Keuangan.

BAB IV

PELAKSANAAN PENDIRIAN PERSERO

Pasal 4

Pelaksanaan pendirian Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan menurut ket ent uan-ket ent uan Kit ab Undang-undang Hukum Dagang (St aat sblad Tahun 1847 Nomor 23) sebagaimana t elah beberapa kali diubah, t erakhir dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1971 dengan memperhat ikan ket ent uan yang t ercant um dalam Perat uran Pemerint ah Nomor 12 Tahun 1969 sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 24 Tahun 1972.

Pasal 5

(1) Penyelesaian pendirian Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dikuasakan kepada Ment eri Keuangan.

(5)

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 6

Ket ent uan lebih lanj ut yang diperlukan bagi pelaksanaan Perat uran Pemerint ah ini diat ur oleh Ment eri Negara Riset dan Teknologi/ Ket ua Badan Pengelola Indust ri St rat egis dan Ment eri Keuangan baik secara bersama maupun sendiri-sendiri sesuai dengan bidang t ugasnya masing-masing.

Pasal 7

Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan. Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Dit et apkan di Jakart a pada t anggal 9 Maret 1991

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

t t d

SOEHARTO Diundangkan di Jakart a

pada t anggal 9 Maret 1991

MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

t t d

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan, bahwa sistem tanam jajar legowo berpengaruh nyata terhadap bobot tongkol per tanaman berkelobot dan tanpa kelobot dan bobot biji segar

Dengan tumpatnya pipa kondensat ini, maka level air kondensat dalam rebusan akan naik dan brondolan yang berada pada lori bagian bawah akan tergenang sehingga

Generally, Monascus sp. KJR2 grew well on durian seeds at various initial moisture content. Table 2 shows total mold count on fermented durian seeds at various initial

1 to optimise the soybean and sweet corn ratio to produce low level aflatoxin soycorn milk with good physicochemical properties and the highest

Upaya Mengatasi Prokrastinasi Akademik Melalui Layanan Konseling Kelompok dengan Teknik Stimulus Control pada Siswa Kelas IX-. E SMP

Tweening adalah proses membuat sebuah animasi pergerakan dengan cara memberikan perubahan pada bentuk atau posisi objek dengan menentukan1. keyframe awal dan

Perancangan Sistem Informasi Akademik menggunakan Metode Waterfall Studi Kasus Madrasah Aliyah Al-Mansyuriyah Kanza Mekar Jaya Tangerang.. Analisa dan Desain Sistem

Bisa saja seseorang mencuri computer kita yang berisi data penting, mungkin juga karyawan yang diberi hak untuk mengakses data melakukan kejahatan dengan menjual