• Tidak ada hasil yang ditemukan

DLHK Prov Jateng publikasi Penyampaian_Rapor_PROPERDA_2016 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH PPA2017 limdo edit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DLHK Prov Jateng publikasi Penyampaian_Rapor_PROPERDA_2016 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH PPA2017 limdo edit"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI PRODUK JADI EMISI UDARA

LIMBAH PADAT B3/NON B3 AIR LIMBAH

USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

UNIT UTILITAS

(3)

DEFINISI

(PP 82 thn 2001)

Pengendalian

pencemaran

air

adalah

upaya

pencegahan dan penanggulangan pencemaran air

serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas

air

agar sesuai dengan baku mutu air

;

Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar

makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada

atau harus ada dan atau

unsur pencemar yang

(4)

PENGERTIAN PENCEMARAN AIR

Pencemaran Air (Ps 1, angka 11 PP 82/2001)

definisi : Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, shg kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yg menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya

3 aspek yang mempengaruhi pencemaran air

:

1. Sebab : masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air (Praktis  parameter pada BMAL dan limbah lainnya)

2. Pelaku : oleh kegiatan manusia,

(5)

Baku mutu yg tercantun dlm Izin

Pembuangan/ Pemanfaatan air limbah

Baku Mutu Daerah (spesifik)

Baku mutu nasional (spesifik)

Baku mutu yg tercantum dlm dok.lingkungan/ Izin Lingkungan apabila lebih ketat dari BMAL Daerah dan BMAL Nasional

Baku mutu Daerah (tidak spesifik)

(6)

Pasal 20, ayat (3) UU No 32 Th 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan LH

Setiap orang diperbolehkan untuk membuang

limbah ke media lingkungan hidup dengan

persyaratan:

a.

memenuhi baku mutu lingkungan hidup; dan

b.

mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau

bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(7)

PP 82 Th 2001 tentang PENGELOLAAN

KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN KUALITAS AIR

PEMBUANGAN AIR LIMBAH

Pasal 37

Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang

membuang air limbah

ke air atau sumber air

wajib mencegah dan

menanggulangi terjadinya pencemaran air.

Pasal 38

Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang

membuang air limbah ke air atau sumber air

wajib mentaati

persyaratan yang ditetapkan dalam izin.

Dalam persyaratan izin pembuangan air limbah sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) wajib dicantumkan :

a.

kewajiban untukmengolah limbah;

b.

persyaratan mutu dan kuantitasair limbah yang boleh dibuang ke media lingkungan;

(8)

KEWAJIBAN PENANGGUNG JAWAB

(Pasal 8, Perda Prov Jateng No 5/ 2012–Perubahan atas

Perda Prov Jateng No 10/2004 - BM Air Limbah)

Setiap Usaha dan/atau kegiatan yg membuang air limbah ke lingkungan wajib:

1. memenuhi baku mutu air limbah

2. melakukan pengolahan air limbah sehingga mutu air limbah yang dibuang tidak melampaui BM air limbah;

3. membuat IPAL dan sistem saluran air limbah kedap air sehingga tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan

4. memasang alat ukur debit atau laju alir limbah pada inlet dan outlet IPAL serta inlet pemanfaatan kembali apabila air limbah yang dihasilkan dimanfaatkan kembali;

5. melakukan pencatatan debit harian air limbah baik untuk air limbah yang dibuang ke sumber air dan/atau laut, dan/atau yang dimanfaatkan kembali;

6. melakukan pencatatan pH harian air limbah;

(9)

8) melakukan pencatatan jumlah bahan baku dan produk harian

senyatanya;

9) memisahkan saluran pembuangan air limbah dengan saluran limpasan

air hujan;

10) menetapkan titik penaatan untuk pengambilan contoh uji;

11) memeriksakan kadar parameter air limbah secara berkala paling

sedikit 1 (satu) kali sebulan di lab yang terakreditasi dan teregistrasi di KLH;

12) menyampaikan laporan debit air limbah harian, pH harian, penggunaan

bahan baku, jml produk harian, dan kadar parameter air limbah secara berkala paling sedikit 1 kali per bulan pada bup/walikota dg tembusan kepada gub dan Menteri serta instansi lain yang terkait dan

13) melaporkan kepada bupati/walikota dg tembusan kepada gubernur

(10)

BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK

yang wajib ditaati :

 KUALITAS : Parameter-parameter  KUANTITAS : Konsentrasi/beban

No Parameter Kadar maksimum (mg/L)

1 BOD 100

2 TSS 100

3 Minyak & Lemak 10

4 pH 6 - 9

Perda Prov. Jateng No. 5 Th. 2012

Keterangan:

(11)

KELAS 4 KELAS 3 KELAS 2 KELAS 1

(pertanaman) (perikanan air tawar, peternakan, pertanaman)

(rekreasi air, perikanan air tawar, peternakan, pertanaman)

(air baku air minum, rekreasi air, perikanan air tawar, peternakan, pertanaman)

KELAS AIR & PERUNTUKANNYA

KUALITAS AIR SEMAKIN

BAIK

PENGGUNAAN AIR:

 SAAT INI

 YANG AKAN DATANG

(12)

KEBIJAKAN INTERNAL

• PERSH TDK/BLM MAKS PERHATIKAN LIMBAH • BIAYA KELOLA LIMBAH

DIANGGAP BEBAN • TDK TERBUKA DGN

MANAJEMEN PENANGANAN LIMBAH

TEKNOLOGI PENGOLAHAN

• DESIGN TDK SESUAI KONDISI LIMBAH

• DIPILIH BIAYA PALING KCL (OPERASIONAL)

• PENCAPAIAN BMALRENDAH

SUMBER DAYA MANUSIA • SERING TDK MEMENUHI STANDAR KOMPETENSI • TENAGA SORTIRAN /

NON PROFESIONAL

• TDK DIBEKALI PEDOMAN YG BAKU

SOP / PROSEDUR

• IPAL TDK ADA SOP / TANGGAP DARURAT

• OPERATOR SCR MANUAL • TDK ADA RECORD

KUALITAS LIMBAH SCR LENGKAP

(13)

CONTOH

(14)

Penerapan IPAL Komunal

Dalam penerapannya, sistem IPAL terdiri dari:

1. Prapengolahan merupakan pengolahan fisik untuk menghilangkan

padatan tersuspensi dan minyak antara lain pengendapan awal, screen

dan penangkap lemak

2. Pengolahan utama untuk menghilangkan zat padat terlarut yang tidak dapat direduksi secara fisik, biasanya merupakan pengolahan secara biologis dengan memanfaatkan mikroorganisme yang dilakukan secara anaerobik (tanpa oksigen) atau aerobik (dengan adanya oksigen).

Unit pengolahan anaerobik: Anaerobic Baffled Reactor (ABR), Biofilter

anaerobik, Anaerobic Filtration (AF), Anaerobic Fluidized Bed Bofilter (AFB),

biodigester, Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB).

Unit pengolahan aerobik / semi aerobik: Rotating Biological Contactor

(RBC), Trickling Filter, Biofilter aerob, lumpur aktif, Membrane Bioreactor

(MBR),

3. Pengolahan lanjut

Pengolahan lanjut untuk mendegradasi polutan yang belum tereduksi secara fisik maupun biologi antara lain denitrifikasi, pengendapan akhir

(15)

Tipe Sistem pra

Target air olahan

A tangki Imhoff, tangki biofilter anaerobik/AFB

76 % 58 Badan air

B Sedimentasi

awal AF sedimentasi RBC,

akhir

89% 25 Irigasi lanskap

C Sedimentasi awal,

UASB dan Biofilter,

hibrid lahan basah, filtrasi

pasir

87% 12-24 Perikanan/

pertanian

D Sedimentasi awal

ABR 50 % 80-125 Badan air

Tabel 2. Kinerja beberapa tipe IPAL Komunal

Umumnya IPAL dibangun oleh pemerintah atau masyarakat : sistem anaerobik atau sistem ABR.Kinerja pengolahan IPAL umumnya

mempunyai efisiensi 50 %, untuk kualitas efluen sistem pemgolahan lengkap (B dan C) mampu menurunkan BOD < 30 mg/L

(16)
(17)

BANGUNAN IPAL BIOFILTER ANAEROB

BAK OUTLET TERBUKA

PRINSIP :

1. Makin lama, makin baik

2. Makin panjang lintasannya, makin baik 3. Makin banyak bakteri, makin baik

4. Makin lambat aliran, makin baik 5. Makin merata aliran, makin baik

Media Flter :

(18)
(19)

SKEMA SISTEM

PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA KOMUNAL perpipaan

Dapu

r WC K,M

MANHOLE

MANHOLE

BAK KONTROL -1

BAK KONTROL -2

Komponen

BAK KONTROL -2

BAK KONTROL -2 BAK KONTROL -1

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP &

KEHUTANAN NOMOR P68 TAHUN 2016

(25)

TUJUAN PENGATURAN

(Pasal. 2)

Memberikan acuan mengenai Baku Mutu Air Limbah

domestik kepada :

a. Pemerintah Daerah provinsi dalam

menetapkan

baku mutu

air limbah domestik yang lebih ketat;

b. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi,

dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dalam

menerbitkan izin lingkungan

, SPPL dan/atau izin

pembuangan air limbah; dan

c. Penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan

pengolahan air limbah domestik dalam menyusun

(26)

Definisi Air Limbah Domestilk

PermenLH No. 05 Tahun 2014

Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari

usaha dan atau kegiatan pemukiman (

real estate

),rumah

makan (restauran), perkantoran, perniagaan, apartemen dan

asrama

PermenLHK No. P 68 Tahun 2016

(27)

KEWAJIBAN MENGOLAH AIR LIMBAH DOMESTIK

Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 6

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan air

limbah domestik wajib melakukan pengolahan air limbah

domestik yang dihasilkannya (

Pasal 3 ayat (1))

Dalam hal setiap usaha dan/atau kegiatan yang

(28)

CARA MENGOLAH AIR LIMBAH DOMESTIK

Pasal 3 ayat (2)

Pengolahan air limbah domestik dilakukan secara :

Tersendiri

tanpa menggabungkan air limbah domestik

dengan air limbah dari kegiatan lain

Terintegrasi

(29)

Pemenuhan Baku mutu air limbah domestik

Pasal 3 ayat (3) (4)

Pengolahan air limbah secara

tersendiri

wajib memenuhi BMAL

Lampiran I

Pengolahan air limbah secara

terintegrasi

wajib memenuhi BMAL

(30)

Parameter Satuan Kadar maksimum*

pH – 6 – 9

BOD mg/L 30

COD mg/L 100

TSS mg/L 30

Minyak & lemak mg/L 5 Amoniak mg/L 10 Total Coliform jumlah/100mL 3000 Debit L/orang/hari 100

Keterangan:

Rumah susun, penginapan, asrama, pelayanan kesehatan, lembaga pendidikan, perkantoran, perniagaan, pasar, rumah makan, balai pertemuan, arena rekreasi, permukiman, industri, IPAL kawasan, IPAL permukiman, IPAL perkotaan, pelabuhan, bandara, stasiun kereta api,terminal dan lembaga pemasyarakatan .

LAMPIRAN I

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia

(31)

PENGHITUNGAN BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK TERINTEGRASI

LAMPIRAN II

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia

Nomor : P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tanggal : 9 Agustus 2016

Debit air limbah paling tinggi adalah jumlah debit tertinggi air limbah domestik senyatanya (bila ada) atau berdasarkan prakiraan dari masing-masing kegiatan dan air limbah dari kegiatan lainnya, seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut:

1. Debit Air Limbah Paling Tinggi

Qmax : Debit air limbah paling tinggi, dalam satuan m3/waktu.

Qi : Debit air limbah domestik paling tinggi dari kegiatan i, dalam satuan m3/waktu.

Qm : Debit air limbah paling tinggi dari kegiatan m, dalam satuan m3/waktu.

Keterangan

(32)

PENGHITUNGAN BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK TERINTEGRASI

Penentuan kadar paling tinggi pada parameter yang sama dapat ditentukan dengan cara sederhana, yaitu dengan menggunakan metoda neraca massa dengan perhitungan sebagai berikut:

2. Kadar Air Limbah Gabungan Paling Tinggi

Keterangan

C

max

=

Σ

n

i

CiQi + CnQn

Qi + Qn

Cmax : Kadar paling tinggi setiap parameter, dalam satuan mg/l

Ci : Kadar paling tinggi setiap parameter dalam baku mutu air limbah domestik untuk kegiatan i, dalam satuan mg/l

Qi : Debit paling tinggi air limbah domestic kegiatan i, dalam satuan m3/waktu

Cn : Kadar paling tinggi setiap parameter dalam baku mutu air limbah untuk kegiatan n, dalam satuan mg/l

(33)

Untuk Kadar Parameter Yang Berbeda:

1. Parameter dari salah satu kegiatan lain yang tidak diatur di dalam baku mutu air limbah domestik dalam lampiran I Peraturan Menteri ini maka parameter tersebut wajib ditambahkan dalam baku mutu air limbah yang ditetapkan dalam izin;

2. Dalam hal terdapat Parameter yang sama dari beberapa kegiatan lain yang tidak diatur di dalam baku mutu air limbah domestik dalam lampiran I Peraturan Menteri ini maka parameter tersebut wajib ditambahkan dalam baku mutu air limbah yang ditetapkan dalam izin dengan kadar yang paling ketat .

(34)

PEMANTAUAN & PELAPORAN

Pasal 4

Pemantauan kualitas air limbah domestik

dilakukan paling sedikit

1 (satu) kali dalam 1

(satu) bulan

Pelaporan secara berkala

paling sedikit 1

(satu) kali dalam 3 (tiga) bulan

kepada

Bupati/Walikota

dengan

tembusan

(35)

PENCABUTAN KEPUTUSAN DAN PERATURAN

MENLH

(Pasal 13)

Keputusan Menteri LH Nomor 112 Tahun 2003 tentang

Baku Mutu Air Limbah Domestik;

Peraturan Menteri LH Nomor 05 Tahun 2014 tentang

Baku Mutu Air Limbah :

Lampiran XLIII

Usaha dan/atau kegiatan

perhotelan

Lampiran XIV huruf A bagi kegiatan fasilitas

pelayanan kesehatan

Lampiran XLVI tentang baku mutu air limbah bagi

(36)

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Jl. SETIABUDI (KOMPLEK DIKLAT PROV. JATENG) SRONDOL, SEMARANG Telp: 024-7478813 , Fax : 024-7475453

laman :www.jatengprov.go.id, surat elektronik :dlhk@jatengprov.go.id

Sekretariat PROPER

Gambar

Tabel 2. Kinerja beberapa tipe IPAL Komunal

Referensi

Dokumen terkait

of the graduates after completing education in English Education of IAIN Palangka Raya is5. the suitability between the skills and the job they

Sampel yang terpilih diberikan tes akhir, yaitu sebagai alat evaluasi untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar kognitif siswa pada materi bunyi..

Selama hal ini tidak ada tindak lanjut dari pemerintah dan Badan Amil Zakat, maka tidak menutup kemungkinan bagi semua pengelola dan amil zakat yang dilakukan

Penerapan instrumen lembar observasi langsung yang diterapkan oleh guru mata pelajaran akidah akhlak untuk menilai sikap sosial siswa di MTsN MODEL Palangka Raya Dapat di lihat

Jelaskan cara kerja penyetelan katup dan langkah-langkah kerjanya saat yang tepat untuk menyetel katup dan mengapa kelonggaran katup buang lebih besar dari pada kelonggaran

Finally, at the Appreciation (A) type there is one question at the EASY category, 5 questions at the MODERATE category, and one question DIFFICULT category. From those data

1) Pengembangan Budaya Keteladanan dan Kedisiplinan. Seluruh civitas akademik di sekolah seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, staf maupun murid harus

Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya