• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adaptasi Arsitektur Nieuwe Bouwen Pada Bangunan Kolonial Belanda Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Adaptasi Arsitektur Nieuwe Bouwen Pada Bangunan Kolonial Belanda Di Kota Medan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan arsitektur dipengaruhi dengan adanya perkembangan budaya,

sehingga arsitektur selalu berkembang ataupun mengalami perubahan bentuk pada

kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk hidup yang memiliki budaya.

Menurut Sumalyo (1997), sejarah perkembangan arsitektur di dunia berdasarkan

ciri-ciri bentuk dan karakter arsitektural dibagi menjadi empat, yaitu: primitif,

tradisional, klasik barat, dan modern. Dalam penelitian ini yang akan dibahas

adalah arsitektur modern karena merupakan awal dari perubahan secara

revolusioner yang membuat perubahan pada pola pikir dan pola hidup manusia.

Arsitektur modern mendunia pada awal abad ke-19 ditandai dengan terjadinya

revolusi industri dalam bentuk rasionalisasi dan penggunaan mesin secara besar

besaran karena metode konstruksi yang digunakan adalah fabrikasi

(Sumalyo,1997). Gaya arsitektur ini menekankan fungsi dan teknologi, tidak

hanya sebagai seni. Salah satu arsitektur modern yang karakter atau konsepnya

disebarkan di kongres CIAM adalah arsitektur Nieuwe Bouwen.

Arsitektur Nieuwe Bouwen merupakan arsitektur modern Belanda yang

berarti bangunan baru (konstruksi baru). Slogan utama dari arsitektur ini adalah

cahaya, udara, dan ruang. Istilah ini mulai berkembang di Belanda sesudah tahun

1920 yang kemudian masuk ke Indonesia dibawa oleh arsitek muda asal Belanda

(2)

Arsitektur Kolonial Belanda adalah sebutan untuk arsitektur yang berkembang

selama masa penjajahan Belanda di daerah jajahannya sehingga terjadinya

percampuran budaya dan penyesuaian terhadap iklim serta teknologi setempat

(Sumalyo, 1997). Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia adalah gaya arsitektur

yang memiliki ciri khas dan tidak terdapat pada negara jajahan lainnya karena

terjadinya percampuran budaya Belanda dengan budaya Indonesia yang sangat

beranekaragam, sehingga arsitektur kolonial Belanda di Indonesia memiliki

perbedaan pada setiap daerahnya.

Arsitektur Kolonial Belanda pada tahun 1920 mengalami perkembangan yang

pesat dikarenakan terjadinya politik etis di Indonesia. Perkembangan itu dibagi

menjadi 2, yaitu : arsitektur Indis dan arsitektur Nieuwe Bouwen. Dari kedua

arsitektur ini, Nieuwe Bouwen yang paling popular dan tersebar di Indonesia pada

masa itu (Kusno, 2009).

Arsitektur Nieuwe Bouwen berkembang di Indonesia sesudah tahun 1920

karena dibawa oleh arsitek-arsitek muda asal Belanda. Di Indonesia, arsitektur ini

sepenuhnya berorientasi ke Belanda dengan penyesuaian terhadap iklim dan

teknologi setempat (Handinoto, 1996). Dengan kata lain, adanya adaptasi

arsitektur Nieuwe Bouwen di Indonesia, sehingga terjadi modifikasi pada

bangunan walaupun masih menyerupai rancangan bangunan di negara asalnya.

Adaptasi arsitektur Nieuwe Bouwen terhadap iklim dapat dilihat pada fasad

bangunan karena fasad merupakan bagian terluar bangunan (Krier,2001). Dengan

demikian, fasad merupakan elemen yang paling awal menerima perubahan iklim

(3)

Terdapat beberapa bangunan bersejarah di Medan yang dipengaruhi oleh

arsitektur Nieuwe Bouwen. Namun, bangunan yang dipengaruhi arsitektur ini

kurang terawat, ada yang tidak mempertahankan bentuk aslinya serta ada juga

yang beralihfungsi. Di antara bangunan tersebut yang tidak banyak mengalami

perubahan bentuk adalah : Kantor PD Pasar, Kolam Renang Paradiso, dan Bank

Mandiri KC Medan Balaikota.

Gambar 1.1. Kantor PD Pasar Medan, kolam renang Paradiso, dan bank Mandiri KC Medan Balai kota (dari kiri ke kanan).

(Sumber : Tropenmuseum, Pribadi, dan Google)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada sub judul latar

belakang, maka muncul suatu permasalahan, yaitu:

1. Termasuk jenis Nieuwe Bouwen apakah yang mempengaruhi objek

penelitian tersebut?

2. Bagaimana bentuk adaptasi pada bangunan Kolonial Belanda di kota

Medan yang dipengaruhi oleh arsitektur Nieuwe Bouwen?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk menentukan jenis Nieuwe Bouwen yang mempengaruhi objek

(4)

2. Untuk menemukan bentuk adaptasi pada bangunan Kolonial Belanda di

kota Medan yang dipengaruhi oleh arsitektur Nieuwe Bouwen.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk akademis, dapat menjadi referensi ilmu pengetahuan terutama

untuk mahasiswa arsitektur, juga untuk masyarakat dan mahasiswa jurusan

lainnya mengenai adaptasi arsitektur Nieuwe Bouwen pada bangunan

kolonial Belanda di Medan. Selain itu, dapat menjadi bahan pertimbangan

untuk penelitian selanjutnya.

2. Untuk pemerintah, penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran

tentang adaptasi arsitektur Nieuwe Bouwen pada bangunan kolonial

Belanda di Medan, karena bangunan tersebut juga merupakan bangunan

(5)

1.5 Kerangka Berpikir

Latar Belakang

Pada latar belakang dijelaskan mengenai arsitektur secara umum, kemudian mengenai arsitektur modern, setelah itu dijelaskan mengenai arsitektur nieuwe bouwen. Penelitian yang akan dilakukan adalah adaptasi arsitektur nieuwe bouwen pada bangunan kolonial Belanda di Medan. Setelah itu, membuat alasan pemilihan bangunan kantor PD Pasar, kolam renang Paradiso, dan Bank Mandiri KC Medan Balaikota sebagai objek penelitian untuk melihat adaptasi arsitektur nieuwe bouwen pada bangunan tersebut.

2. Bagaimana bentuk adaptasi pada bangunan Kolonial Belanda di kota Medan yang dipengaruhi oleh arsitektur Nieuwe Bouwen?

Tujuan Penelitian

1. Untuk menentukan jenis Nieuwe Bouwen yang mempengaruhi objek penelitian. 2. Untuk menemukan bentuk

(6)

1.6 Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang penelitian. Dalam latar belakang

penelitian terdapat penjelasan mengenai pengambilan judul Adaptasi Arsitektur

Nieuwe Bouwen pada Bangunan Kolonial Belanda di Kota Medan. Kemudian,

membuat rumusan masalah menjadi dua poin dan tujuan maslah menjadi 2 poin.

Setelah itu, menguraikan manfaat penelitian yang terdiri dari dua poin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pencarian literatur mengenai arsitektur, arsitektur modern, sejarah dan

perkembangan arsitektur Nieuwe Bouwen di Belanda, konsep Nieuwe Bouwen,

kemudian membagi Nieuwe Bouwen menjadi tiga jenis dan mencari data

mengenai ke-3 jenis Nieuwe Bouwen tersebut. Setelah itu, mencari data

perkembangan arsitektur Nieuwe Bouwen di Indonesia dan mengenai adaptasi

arsitektur, kemudian menjelaskan mengenai adaptasi iklim dan teknologi

setempat. Data yang digunakan berasal dari buku, e-book, jurnal, dan artikel

online.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Menentukan jenis penelitian, variabel penelitian, sampel penelitian,

metode penelitian yang digunakan. Kemudian, menjelaskan mengenai bangunan

yang dijadikan objek penelitian baik dari segi letak letak maupun sejarahnya.

(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah mengumpulkan baik data primer maupun data sekunder, kemudian

data-data tersebut dianalisa untuk dapat menjawab pertanyaan yang menjadi

rumusan masalah pada penelitian ini. Selanjutnya, membuat tabel sebagai

ringkasan jawaban dari setiap pertanyaan yang menjadi rumusan masalah.

BAB V KESIMPULAN

Menguraikan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan, sehingga

dari kesimpulan dapat menemukan jawaban dari pertanyaan yang menjadi

rumusan masalah.

1.7 Batasan Penelitian

Penelitian ini hanya membahas mengenai bentuk pengaruh arsitektur

Nieuwe Bouwen dan bentuk adaptasi arsitektur Nieuwe Bouwen pada bangunan

Kolonial Belanda di Kota Medan yang mana adaptasi yang akan diteliti adalah

adaptasi iklim dan teknologi setempat. Pada penelitian ini, bentuk adaptasi iklim

hanya dilihat pada fasad bangunan yang menjadi objek penelitian.

1.8 Kesimpulan

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan terjadinya perkembangan yang pesat

pada arsitektur kolonial Belanda di tahun 1920. Arsitektur Nieuwe Bouwen

merupakan salah satu arsitektur yang membawa perubahan dalam dunia arsitektur

kolonial Belanda dan yang paling popular digunakan oleh para arsitek muda asal

Belanda pada saat itu di Indonesia termasuk di kota Medan. Arsitektur ini

berorientasi ke Belanda dengan beradaptasi terhadap iklim dan teknologi

(8)

dipengaruhi oleh arsitektur Nieuwe Bouwen, namun hanya tiga bangunan yang

belum mengalami perubahan bentuk bangunan, sehingga dapat menjadi objek

penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis Nieuwe Bouwen apa

yang mempengaruhi ketiga objek penelitian dan bagaimana bentuk adaptasi

Gambar

Gambar 1.1. Kantor PD Pasar Medan, kolam renang Paradiso, dan bank Mandiri KC Medan Balai kota (dari kiri ke kanan)

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas hidup pada kelompok yang biasa sarapan cenderung lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak biasa sarapan, namun tidak terdapat perbedaan signifikan secara

Penilaian proses pula dalam kajian ini ialah pemahaman dan penghayatan guru sebagai pelaksana pengajaran dan pembelajaran terhadap kurikulum bahasa Inggeris, dalam

Berdasarkan seluruh pengujian dan uraian laporan perancangan Robot line follower dengan kendali logika fuzzy, dapat diambil kesimpulan yang mungkin dapat dijadikan

Peningkatan temperatur liquidus (Ts1 dan Ts 2) dan tebal rongga akan meningkatkan panjang fluiditas pada komposisi 20-24%Sn yang berada pada fase α+L, sedangkan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan, hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan metode pembelajaran talking stick dan snowball throwing dapat

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Kompetensi Sosial Guru

tidak signifikan terhadap kinerja sumber daya manusia, kemudian kondisi yang ada di Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Wonosobo, maka rumusan masalah adalah

Tujuan penyambungan bibit kopi adalah untuk memanfaatkan dua sifat unggul dari bibit batang bawah yaitu tahan terhadap hama nematoda parasit akar, dan sifat unggul dan dari batang