• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEK 1105282 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S PEK 1105282 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

139 Ulfa Yudhistiara Budiono, 2016

STUD I D ESKRIPTIF KEMISKINAN D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran kemiskinan dilihat dari ekonomi dikategorikan sedang. Dimulai

dari pendapatan yang dimiliki keluarga pra sejahtera Kota Bandung rata-rata

sebesar Rp.475.830 perkapita perbulan. Selain itu sebagian besar keluarga pra

sejahtera Kota Bandung tidak memiliki modal yang mendukung pekerjaanya.

Sedangkan kebutuhan-kebutuhan dasar keluarga pra sejahtera Kota Bandung

terpenuhi baik itu kebutuhan makanan dan minuman, sandang dan perumahan,

namun begitu masih banyak keluarga miskin yang belum memiliki tempat

tinggal sendiri atau mandiri. Sedangkan untuk beban tanggungan, rata-rata

keluarga pra sejahtera Kota Bandung memiliki beban tanggungan 1-5 orang

setiap keluarganya.

2. Sebagian besar masyarakat miskin Kota Bandung memiliki kondisi spiritual

yang baik, tapi pada umumnya sebanyak 58% masyarakat miskin selalu

melaksanakan shalat, 40% masyarakat miskin selalu melaksanakan shalat

dengan tepat waktu dan 66% masyarakat miskin tidak pernah shalat berjamaah

dimasjid. sedangkan sebanyak 51% masyarakat miskin yang selalu

melaksanakan puasa tanpa membatalkan dengan sengaja. 73% dan 74% yang

selalu melaksanakan zakat waji dan berinfak tiap bulannya. Sebanyak 47%

masyarakat miskin selalu mengingatkan keluarganya beristiqomah dalam

beribadah, sebanyak 37% masyarakat miskin yang selalu mengikuti kegiatan

keagamaan di lingkungan sekitar dan 64% masyarakat miskin yang tidak

pernah bereperan dalam kegiatan keagamaan disekitar. Adapun kondisi

kemiskinan dilihat keseluruhan dalam kategori sedang.

3. Kondisi kemiskinan material (ekonomi) dan spiritual keuarga pra sejahtera

Kota Bandung rata-rata memiliki kategori sedang. Dimana dari sembilan

kemungkinan yang ada dalam kuadran kemiskinan material (ekonomi) dan

spiritual Kota Bandung, posisi sedang (material dan spiritual) berada diposisi

(2)

140

Ulfa Yudhistiara Budiono, 2016

STUD I D ESKRIPTIF KEMISKINAN D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2Saran

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, maka dapat diajukan saran

sebagai berikut:

1. Bagi penduduk miskin yang termasuk dalam kelompok umur produktif

sebaiknya menambah dan lebih mengasah keahliannya terutama yang bersifat

life skill (kecakapan hidup), dengan keahliannya tersebut keluarga pra

sejahtera Kota Bandung dapat memperoleh pendapatan yang lebih. Sehingga

pendapatanya dapat dialokasikan baik untuk memenuhi kenbutuhan pokok

keluarganya ataupun disisihkan atau di tabung untuk keperluan modal atau

usaha lainnya. Agar nantinya keluarga pra sejahtera Kota Bandung dapat

hidup mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain.

2. Seperti perkataan seorang sahabat Nabi yang bernama Abdullah Bin Amr Bin

Al-ash Radhiyallahu anhu, soal pandangan tentang masalah keduniaan yaitu.

“Bekerjalah engkau untuk kepentingan duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya, dan beribadahlah untuk kepentingan akhiratmu seakan-akan

kamu mati besok”. Artinya, dari dua kepentingan tersebut bukti bahwa kepentingan akhirat lah yang harus diutamakan karena waktunya yang sempit,

sedangkan urusan dunia boleh ditunda karena waktu yang masih panjang.

Keduanya memang sangat penting bagi kehidupan, berkerja memang ibadah

namun kewajiban beribadah lebih diprioritaskan karena rezeki tetap Allah lah

yang menentukan. Seperti hadits yang berbunyi, “Barang siapa yang akhirat

menjadi harapannya maka urusannya dan dunia akan datang kepadanya

dengan patuh dan hina, sebaliknya barang siapa menjadikan dunia sebagai

harapannya Allah akan menjadikannya kefakiran dan mencerai beraikan

urusannya” (HR. Tirmidzi). Untuk itu sebagai sesama umat muslim khususnya dikeluarga hendaknya saling mengingatkan dalam hal beribadah

dan memperbaiki yang salah agar menjadi tinggi derajatnya disisi Allah.

3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang kemiskinan baik

material maupun spiritual, disarankan untuk menambah indikator pengukuran

masing-masing variabel sehingga dapat lebih mewakili masing-masing

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan rata-rata perbulan untuk produk ijuk adalah sebesar RP 12.858.Pendapatan yang diperoleh dari produk ijuk cenderung kecil disertai dengan curahan kerja

Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan

Pendapatan perkapita adalah jumlah penerimaan perbulan yang diperoleh oleh anggota keluarga yang sudah memiliki penfhasilan dinilai dalam bentuk rupiah setiap bulan

konsumen produk rumah tangga merek tupperware di Kelurahan Cicadas.

1) Keluarga Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan. 2) Kualitas Angkatan Kerja adalah mereka yang

Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) pendapatan rata-rata ibu rumah tangga pekerja asam potong sebesar Rp 827.000 perbulan, (2) kontribusi pendapatan ibu

Melihat jumlah keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1 yang masih cukup tinggi yaitu sebanyak 439 keluarga atau sekitar 1.319 orang rata – rata satu keluarga terdiri dari 3

Golongan pendapatan rendah jika pendapatan rata-rata Rp.1.500.000 perbulan Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi status gizi diawali dari tingkat pendidikan yang berpengaruh terhadap