• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEK 1006164 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEK 1006164 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Silvia Sely Murthy, 2014

Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan bab hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, untuk

menjawab rumusan masalah yang diidetifikasi dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Gambaran umum industri kreatif di kota Bandung dan Cimahi berdasarkan

substansi dominannya dibagi kedalam empat substansi yaitu substansi

media, seni budaya, desain dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada

substansi dominan media terdapat kelompok industri kreatif Film, Video,

dan Fotografi, Televise & Radio, Musik, Periklanan, juga Penerbitan dan

Percetakan. Pada substansi dominan seni budaya terdapat kelompok

industri kreatif Kerajinan / Craft, Kuliner, juga Pasar Barang Seni dan

Pertunjukan Seni. Sedangkan pada substansi dominan desain terdapat

kelompok industri kreatif Desain, Fesyen, Arsitektur, dan Clothing/Distro.

Terakhir pada substansi dominan ilmu pengetahuan dan teknologi terdapat

kelompok indsutri kreatif Software/Aplikasi / Information Technologhy

(IT), Permainan Interaktif/Game, Animasi, juga Riset dan Pengembangan.

2. Rantai nilai industri kreatif di kota Bandung dan Cimahi diciptakan

melalui empat proses rantai nilai, yaitu kreasi, produksi, distribusi, dan

komersialisasi. Proses rantai nilai berawal pada proses kreasi, dimana

tahapan ini terdapat proses penyaluran ide yang dapat berasal dari pelaku

industri kreatif tersebut atau berasal dari klien atau konsumen, menjadi

rancangan yang siap produksi. Pada tahapan produksi melibatkan banyak

pihak yang dapat berasal dari sesama pelaku industri kreatif atau pun dari

industri diluar bidang kreatif. Pada tahap produksi terjadi proses

penciptaan produk guna merealisasikan ide melalui berbagai jenis teknis

dan sarana. Selanjutnya pada tahap distribusi dilakukan melalui berbagai

(2)

108

Silvia Sely Murthy, 2014

Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

proses pendistribusian produk. Terakhir tahap komersialisasi, tahapan ini

tidak bisa diabaikan begitu saja karena tahap ini merupakan ujung tombak

agar hasil kreasi yang telah siap di pasarkan dapat menarik minat para

konsumen. Proses komerisalisasi yang biasa digunakan adalah pameran

bidang kreatif maupun sosialisasi oleh pihak pemerintah.

3. Industri kreatif di kota Bandung dan Cimahi memilki kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, tiga

subtansi dominan yaitu, media, seni budaya, dan desain berada pada

kuadran satu, sedangkan substansi dominan ilmu pengetahuan dan

teknologi berada pada kuadran tiga. Kuadran satu merupakan posisi

memiliki kekuatan internal yang cukup baik dan peluang yang cukup

menjanjikan. Kekuatan internal yang dimiliki dapat membantu pelaku

kelompok indsutri kreatif tersebut merebut peluang yang ada di pasar.

Berbeda pada posisi kuadran tiga memiliki peluang yang cukup baik

namun, memiliki kelemahan internal yang harus dibenahi atau berada pada

posisi kuadran tiga. Pada kondisi ini para pelaku industri kreatif tersebut

diharapkan dapat mengatasi kelemahan yang ada pada internal dengan

memanfaatkan peluang yang ada di pasar.

4. Strategi yang dapat digunakan untuk pengembangan industri kreatif di

kota Bandung dan Cimahi adalah, untuk substansi dominan media, seni

budaya dan desain adalah strategi agresif., sedangkan untuk substansi

dominan IpTek menggunakan strategi turnaround. Strategi agresif

merupakan strategi yang meendukung proses pertumbuhan yang cepat.

Strategi turnaround merupakan strategi yang dilakukan pada perusahaan

yang menghadapi permasalahan yang besar dan melibatkan pihak yang

lebih luas, tindakan ini dilakukan karena disadari perusahaan masih

mempunyai sumber daya pada bentuk aset dan waktu yang memungkinkan

(3)

109

Silvia Sely Murthy, 2014

Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut:

1. Untuk tiga Substansi dominan industri kreatif di Kota Bandung dan Cimahi

yaitu media, seni budaya dan desain berada pada kuadran satu memiliki

kekuatan dan peluang yang tinggi. Strategi real yang dapat dilakukan oleh

para pelaku industri kreatif tersebut dengan melakukan berbagai promosi dan

perluasan pasar baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

2. Berbeda dengan tiga substansi dominan sebelumnya, untuk substansi dominan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang berada pada kuadran tiga. Posisi

kuadran tiga menghadapi situasi peluang pasar yang tinggi, tetapi menghadapi

kelemahan internal. Strategi real yang dapat dilakukan adalah mengecek

kembali masalah internal dan memperbaiki performance perusahaan agar

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Harga-harga Barang Substitusi, Pendapatan dan Kualitas terhadap Permintaan Smartphone Merek Nokia (Studi pada Counter-counter hanphone pada Mal di Kota Bandung)

Analisis Struktur Pasar dan Penetapan Harga pada Industri Telekomunikasi Telepon Seluler di Indonesia.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bekas impor di Pasar Cimol Gedebage Kota Bandung telah memiliki perilaku. kewirausahaan yang baik, sehingga dalam menjalankan usaha mereka

OPTIMALISASI ZAKAT PROFESI DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

: S urvey pada Tenaga Kerja di S entra Industri Tahu Cibuntu Kota Bandung Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. BAB VI

konsumen produk rumah tangga merek tupperware di Kelurahan Cicadas.

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS SEBLAK PARYZA DI KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Artinya semakin tinggi persaingan para pengusaha mebel di kota Bandung, maka laba atau keuntungan yang diperoleh akan semakin besar dan mencapai keuntungan yang