• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEK 1005994 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEK 1005994 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

121

Zahrotul Habibah, 2014

Analisis Struktur Pasar dan Penetapan Harga pada Industri Telekomunikasi Telepon Seluler di Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan sebelumnya, maka pada

bagian yang terakhir ini, penulis ingin mengemukakan beberapa kesimpulan

mengenai Struktur Pasar dan Penetapan Harga Pada industri telekomunikasi

telepon seluler di Indonesia. Ada beberapa kesimpulan yang ingin penulis

sampaikan diantaranya :

1. Industri telekomunikasi telepon seluler pada tahun 2013 mengarah kepada

struktur pasar oligopoli, dengan ciri-ciri 1) Memiliki hanya beberapa penjual

yaitu sebanyak 7 operator seluler, 2) Terdapat banyak pembeli dilihat dari

populasi pengguna telepon seluler dan banyaknya pelanggan yang

menggunakan produk atau jasa telekomunikasi telepon seluler, 3) Memiliki

hambatan masuk pasar dilihat banyaknya kewajiban yang harus dilakukan

dalam usaha telekomunikasi telepon seluler dan besarnya modal yang harus

dimiliki untuk mendirikan usaha tersebut, 4) Pada industri telekomunikasi

telepon seluler persaingan yang ada bukan lagi pada persaingan harga atau

perang tariff tetapi lebih kepada persaingan non harga seperti memperbaiki

layanan dan memperluas jaringan yang ditandai dari banyaknya BTS dan

service center yang dibangun dan gencarnya promosi yang ditandai dari

meningkatnya biaya untuk belanja iklan.

2. Pada industry telekomunikasi telepon seluler penetapan harga yang dilakukan

oleh perusahaan pada industri telekomunikasi telepon seluler ini sepenuhnya

merupakan keputusan masing-masing perusahaan dengan tidak melewati

batasan atau melenggar aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh

pemerintah. Sehubungan dengan struktur pasar oligopoly pada industri

tersebut maka penetapan harga dilakukan dengan tanpa adanya kolusi atau

(2)

122

Zahrotul Habibah, 2014

Analisis Struktur Pasar dan Penetapan Harga pada Industri Telekomunikasi Telepon Seluler di Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perdana dan tariff untuk jasa SMS, telepon, dan akses data. Dengan struktur

pasar oligopoly tanpa kolusi tersebut maka harga masih menjadi sasaran

dalam persaingan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar, karena di

Indonesia sendiri masih banyak masyarakat yang lebih memilih harga dan

tariff yang murah sehingga penurunan harga yang dilakukan oleh suatu

perusahaan akan mempengaruhi perilaku pesaing.

3. Strategi bersaing yang dilakukan oleh perusahaan pada industri

telekomunikasi telepon seluler tersebut yaitu strategi bersaing harga dan

strategi bersaing non harga. Strategi bersaing pada harga ditandai

beragamnya harga dan tariff yang ditawarkan oleh masing-masing operator

seluler.Sedangkan strategi bersaing non harga dilakukan dengan cara

promosi produk melalui berbagai iklan baik itu melalui media cetak

(suratkabar), media audio (radio), maupun media audio visual (televisi),

5.2 Saran

Saran yang dapatpenulisrekomendasikanuntukkesempataniniyaitu :

1. Perlu adanya pengawasan yang lebih dari pemerintah mengingat pada

industri telekomunikasi telepon seluler dengan struktur pasar oligopoly ini

rentan terjadinya persaingan tidak sehat dan memungkinkan adanya

monopoli dalam pasar. Selain itu untuk memperbaiki permsalahan pada

industry telekomunikasi telepon seluler ini sebaiknya pemerintah

mengeluarkan peraturan untuk mengadakan marger atau penggabungan antar

perusahaan demi meminimalisir persaingan yang tidak sehat.

2. Cara agar industry telekomunikasi telepon seluler di Indonesia berkembang

dengan baik maka perusahaan yang berada dalam industri telekomunikasi

telepon seluler dengan struktur oligopoli tersebut harus lebih mentaati

peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah yang tercantum pada

Undang-Undang Telekomunikasi, agar tidak terjadinya persaingan yang tidak sehat

(3)

123

Zahrotul Habibah, 2014

Analisis Struktur Pasar dan Penetapan Harga pada Industri Telekomunikasi Telepon Seluler di Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mengingat struktur pada industri telekomunikasi telepon seluler adalah

struktur pasar oligopoli maka dalam penetapan harga yang tanpa kolusi

tersebut diharapkan agar perusahaan tidak hanya mempertahankan

kedudukan atau untuk meraih pelanggan yang banyak dengan menjual murah

produknya tetapi juga dapat menyeimbangkan anatara harga dan kualitas

produk/layanan.

4. Meningkatnya pertumbuhan belanja iklan yang dilakukan oleh operator

dalam melakukan promosi seharusnya perusahaan tersebut dapat mentaati

etika beriklan agar konsumen tidak merasa dirugikan dengan iklan tersebut

karena beberapa tahun terakhir ini masih banyak masyarakat yang mengeluh

akibat merasa dirugikan oleh iklan tersebut. Dengan bertambahnya

pembangunan BTS dan layanan konsumen juga seharusnya perusahaan bisa

lebih memperbaiki lagi kualitas layanan atau sinyal sehingga masyarakat

dapat berkomunikasi dengan baik tanpa beratatap muka, dan meminimalisir

keluhan-keluhan masyarakat melalui layanan konsumen yang telah

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan Keterampilan Sosial Antara Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga Bulutangkis Dan Sepakbola. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

According to Abrams (1981:175), setting usually direct to the definition of place, connection of time, social environment where the events are happened in a story.. Setting gives

Setiap hasil penilaian tahap pertama dan tahap kedua memuat penjelasan mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan oleh guru pemula yang dapat menjadi

Studi Evaluasi Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (Ppkab) Sebagai Kawasan Pariwisata Edukasi ( Edutourism ).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

dengan mempertimbangkan ciri khas sekolah/madrasah, latar belakang pendidikan dan pengalaman guru pemula, ketersediaan pembimbing yang memenuhi syarat, penyediaan. buku

Hasil : Hasil dari penelitian ini adalah dari 50 responden didapati hasil sebanyak 31 orang (62%) tergolong tidak stres, sementara untuk stres ringan sebanyak 6

Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan judul “

 PK-7: Penilaian Kompetensi Profesional dalam Pembelajaran Untuk: Guru Pemula, Pembimbing, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Pemahaman yang sama tentang proses dan