Macam-Macam Hormon Tumbuhan dan Fungsinya
a. Hormon Auksin
Hormon auksin adalah hormon pertumbuhan yang pertama kali ditemukan dan ditemukan oleh Frits Went (1863-1935) pada tahun 1928 merupakan ahli botani Belanda yang mengatakan bahwa "tak mungkin terjadi pertumbuhan tanpa adanya zat tumbuh. Jenis hormon auksin pada tumbuhan yang telah dapat diekstraksi adalah asam indol asetat atau IAA. Auksin memiliki tempat sintesis pada meristen apikal seperti pada ujung batang (tunas), daun muda, dan kuncup bunga. Awalnya auksin diketahui terdapat di ujung kecambah gandum Avena sativa. Akan tetapi, ternyata ada juga zat diujung-ujung tumbuhan yang sama dengan Auksin. Jenis-jenis auksin yang telah ditemukan adalah aukin a dan auksin b. Auksin a sama dengan auksin b, hanya berbeda pada kandungan airnya. Auksin a mempunyai mol air yang lebih banyak dan zat heteroauksin yang diketahui sebagai asam indol Asetat (IAA). Fungsi Hormon Auksin
Merangsang perpanjangan sel
Merangsang pembentukan bunga dan buah
Merangsang pemanjangan titik buah
Mempengaruhi pembengkokan batang
Merangsang pembentukan akar lateral
Merangsang terjadinya proses diferensiasi
b. Hormon Sitokinin
Hormon sitokinin adalah hormon yang bersama dengan hormon auksin dalam memengaruhi pembelahan sel yang disebut dengan sitokinesis. Sitokin dapat diperoleh pada ragi santan kelapa, ekstrak buah apel dan juga pada jaringan tumbuhan yang membelah. Jenis hormon Sitokinin yang pertama kali ditemukan adalah kinetin. Sitokinin mempengaruhi berbagai proses pertumbuhan. buktinya IAA berpengaruh terhadap sintesis DNA dan mitosis sedangkan pada sitokinesis diatur oleh kinetin atau sitokinin. Dari eksperimen pada kultur jaringan terdapat bukti bahwa IAA dan kinetin memiliki efek yang berbeda-beda. Jika tempat pemeliharaan jaringan tumbuhan diberikan IAA dan kinetin maka yang terjadi adalah efek pertumbuhan dan perkembangan jaringan tertentu pula, tapi kinetin tampa disertai oleh IAA
maka tidak dapat menggiatkan pembelahan sel.
Fungsi Hormon Sitokinin
Mengatur pembentukan bunga dan buah
Membantu proses pertumbuhan akar dan tunas pada pembuatan kultur jaringan.
Merangsang pembelahan sel dengan cepat. Bersama-sama giberelin dan auksin, dapat membantu mengatur pembelahan sel yang terdapat didaerah meristem sehingga pertumbuhan titik tumbuh normal
Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah yang dilakukan dengan meningkatkan transpor zat makanan ke organ tersebut.
c. Hormon Giberelin
Hormon giberelin adalah suatu zat yang diperoleh dari salah satu jenis jamur yang hidup sebagai parasit pada padi di Jepang. Jamur tersebut adalah Gibberella fujikuroi. Giberelin pertama kali ditemukan oleh Eiichi Kurosawa pada tahun 1926. Tumbuhan padi yang terserang jamur tersebut memperlihatkan suatu gejala yang terjadi adanya pemanjangan abnormal. Percobaan pemakaian hormon giberelin telah dilakukan kepada jagung kerdil, yang hasilnya ternyata terlihat bahwa hormon giberelin dapat menambah tumbuh jagung tersebut. Semakin tinggi konsentrasi dari giberelin, maka semakin tinggi juga respons pertumbuhannya. Giberelin mempengaruhi pemanjangan sel maupun pada pembelahan pada jagung kerdil. Sedangkan tumbuhan jagung normal dan tumbuhan normal pemakain hormon giberelin tidak memberikan respons apapun. Giberelin jug mempengaruhi pemanjangan batang, perkembangan dan pertumbuhan pada akar, bunga dan buah.
Fungsi Hormon Giberelin
Mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel
Memengaruhi perkembangan embrio dan kecambah
Menghambat pembentukan biji
Mempengaruhi pemanjangan batang
Memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, bunga, dan bunga
d. Hormon Asam Traumalin (Hormon Luka)
Tanaman mampu memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya. Kemampuan tersebut dinamakan regenerasi (restitusi) yang dipengaruhi oleh hormon luka (asam traumalin). Hormon Asam Traumalin pertama kali dipelajari oleh Haberland dimana pada percobaan yang dilakukan dari jaringan tanaman yang dilukai lalu dicuci bersih, ternyata bekas bidang luka tidak membentuk jaringan baru. Pada jaringan luka yang dibiarkan
terbentuk jaringan baru di dekat luka.
Fungsi Hormon Asam Traumalin
Meregenerasi sel jika tumbuhan mengalami kerusakan jaringan
e. Hormon Gas Etilen
menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan kukuh dan bersama hormon lain akan menimbulkan reaksi dengan karakteristik seperti auksin dengan gas etilen yang dapat memacu perbungaan mangga dan nanas. Dengan giberelin, gas etilen dapat mengatur bunga jantan dan juga bunga betina pada tumbuhan yang berumah satu. Fungsi Hormon Gas Etilen
Mempercepat dalam pematangan buah
Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan kukuh
Memacu hormon lain dalam menimbulkan reaksi tertentu
Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar
Induksi sel kelamin betina pada bunga
Merangsang terjadinya pemekaran bunga pembesaran sel, atau dapat kedua-keduanya. Hormon Asam Absisat pertapa kali ditemukan pada tahun 1960 dari sekelompok peneliti yaitu Davies dan kawan-kawan yang mempelajari perubahan pada senyawa kimia yang menyebabkan terjadinya dormansi pada kuncup, dan
perubahan kimia saat daun-daun gugur.
Fungsi Hormon Asam Absisat
Menghambat perkecambahan biji
Mempengaruhi terjadinya dormansi pada kuncup
Menghambat pembelahan sel dan pembesaran sel
Membantu tumbuhan dalam mengatasi tekanan pada lingkungan yang kurang baik
Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian
g. Hormon Kalin
Hormon Kalin adalah hormon yang dapat merangsang pembentukan organ tubuh. Kalin dibedakan menjadi empat macam organ tubuh dengan fungsi yang berbeda-beda
Fungsi Hormon Kalin
Rizokalin : Rizokalin adalah hormon yang berfungsi dalam merangsang pembentukan akar
Filokalin : Filokalin adalah hormon yang berfungsi merangsang dalam pembentukan daun