• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arah Pengembangan dan Isu Aktual Dalam P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Arah Pengembangan dan Isu Aktual Dalam P"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

Deputi Bidang Bina Kinerja dan

Perundang-ARAH PENGEMBANGAN DAN 

ISU AKTUAL DALAM

(2)

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN PNS

RUU ASN

Penataan Sistem Rekrutmen Pegawai

Penyusunan Standar Kompetensi

Jabatan

Assessmen Individu berdasarkan

Kompetensi

Penguatan Jabatan Fungsional Tertentu

Pengembangan Sistem Informasi

Kepegawaian

Penerapan Sistem Penilaian Kinerja PNS

Pendidikan dan Pelatihan

Disiplin

(3)

I.

RUU ASN

1.

RUU inisiatif DPR

2.

Mengatur PNS dan PTT

3.

Tidak ada dikotomi PNS Pusat dan Daerah, yang ada PNS

NKRI

4.

Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) adalah pejabat karier

tertinggi di instansinya

5.

Dibentuk Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN),

yang antara

lain bertugas :

a.

Mengawasi Rekrutmen pengangkatan Jabatan Eksekutif

Senior

(4)

6. Manajemen PNS:

a. Perencanaan Kepegawaian, dalam penyusunan formasi

didasarkan pada:

1)

Analisis Jabatan

2)

Peta Jabatan

3)

Analisis Kebutuhan

4)

Analisis Beban Kerja

5)

Prediksi Pegawai 5 (lima) tahun kedepan

6)

Mendapat pertimbangan dan persetujuan Menteri

Keuangan dan BKN

(5)

b. Rekrutmen PNS:

1) Berdasarkan merit system

2) Berbasis kompetensi

3) Open system

4) Three steps selection (seleksi Administrasi, Test

Kompetensi Dasar dan Test Kompetensi Bidang)

5) Menggunakan metode :

a) Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri

b) Computer Assisted Test (CAT)

c) Assessment Center/Quasi Assessment

(6)

d. Pengangkatan Jabatan

:

1) Jenis jabatan kedepan:

a) Jabatan Eksekutif Senior/Jabatan Pimpinan Tinggi :

Utama

Madya

Pratama

b) Jabatan Fungsional :

Ahli

Pertama, Muda, Madya, Utama

Terampil

Pemula, Pelaksana, Mahir

c) Jabatan Administratif :

Pelaksana

Pengawas

Administrator

2) Pengangkatan Jabatan

a) Berbasis Kompetensi Jabatan

menyusun Standar

Kompetensi Jabatan

(7)

e. Penggajian

1) Untuk jabatan tertentu dibebankan pada APBN

2) Gaji berbasis jabatan (skala tunggal)

3) Tunjangan tidak boleh lebih besar daripada gaji pokok

f.

Pendidikan dan Pelatihan

1) Didasarkan pada analisis kebutuhan diklat

2) Latihan prajabatan direncanakan selama 1 (satu) tahun

3) Menetapkan indeks mengikuti diklat bagi setiap PNS

(10% waktu kerja pertahun untuk pengembangan diri)

4) Evaluasi pasca diklat

g. Reward and Punishment

1) Reward (Penghargaan), tanda jasa yang diberikan

dikaitkan dengan pembinaan karier

(8)

h. Pensiun

1) Pensiun PNS dan pensiun janda/duda PNS diberikan

sebagai jaminan hari tua dan sebagai penghargaan

atas pengabdian PNS.

2) Berubah dari system Pay As You Go menjadi Fully

Funded

(9)

II. PENATAAN SISTEM PERENCANAAN

PEGAWAI

Asesmen Individu berdsr.kan Kompetensi

Penerapan Sis. Penilaian Kinerja Individu

o

Analisis Jabatan

o

Informasi Jabatan/ Uraian Jabatan

o

Analisis Beban Kerja

o

Peta Jabatan

o

Analisis Jabatan

o

Informasi Jabatan/ Uraian Jabatan

o

Analisis Beban Kerja

(10)

PROFIL PNS

1.

Jumlah PNS tahun 2003 lebih kurang 3,7 juta menjadi

4.467.982,

keadaan tanggal 1 Januari 2013

2.

Prosentase jumlah PNS terhadap jumlah penduduk adalah

4.467.982 : 237.556.363 = 1 : 1,88 %

3.

PNS yang menduduki jabatan terdiri dari :

Jabatan Struktural (eselon I s.d V)

: 238.462 ( 5,34%)

Jabatan Fungsional Umum (staf)

: 1.977.430 (44,26%)

Jabatan Fungsional Tertentu (keahlian)

: 2.252.090 (50,40%)

Terdiri dari : Tenaga Guru

: 1.757.458

Tenaga Dosen/Guru Besar : 78.618

Tenaga Kesehatan

: 285.844

(11)

4.

Komposisi menurut usia 51 Tahun keatas

5.

PNS yang akan mencapai usia pensiun 2013-2014 sejumlah

256.901 dengan rincian:

tahun 2013 : 123.167

tahun 2014 : 133.734

No Kelompok Usia Jumlah Prosentase (%) 1 51 – 55 768.261 76,85

2 56 – 60 216.736 21,68 3 61 – 65 14.045 1,41

4 65 + 614 0,06

(12)

Rasio PNS terhadap penduduk Indonesia adalah 1,88 %

masih cukup moderat.

Sebagai perbandingan beberapa negara ASEAN:

No

Negara

Prosentase (%)

1

Indonesia

1,88

2

Malaysia

3,7

3

Filipina

2,9

4

Thailand

1,9

5

Kamboja

1,2

6

Laos

1,8

7

Vietnam

2,1

8

Brunai Darussalam

11,4

9

Myanmar

0,7

(13)

RASIO BELANJA PEGAWAI TERHADAP BELANJA

PUBLIK PADA PEMERINTAH DAERAH

Kelom

-pok

Pegawai dgn

% Belanja

APBD

Jumlah

instansi

Prosentase

( %)

Kebijakan yg dapat

dilakukan

I

≤ 30

52

9,92

(pro growth, pro poor, & pro job)

Growth

II

31 s.d. 40

76

14,50

Zero growth

III

41 s.d. 50

105

20,23

Minus growth

IV

51 s.d .60

145

27,67

Moratorium

V

61 s.d. 76

145

27,68

Moratorium

(14)

1. Rasio belanja pegawai dengan APBN/APBD masih

dibawah 50%

2. Analisis Jabatan

3. Analisis Beban Kerja

4. Prediksi Pegawai selama 5 tahun

5. Redistribusi Pegawai

HAL YANG HARUS DILAKUKAN DALAM

(15)

III. PENATAAN SISTEM REKRUTMEN

PEGAWAI

Evaluasi Jabatan

Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan

Asesmen Individu berdsr.kan Kompetensi

Penerapan Sis. Penilaian Kinerja Individu

Terbangunnya sistem rekrutmen yang:

o

Terbuka

o

Akuntabel

(16)

REKRUTMEN PNS

(17)

PP NO 56 TAHUN 2012 jo

PERKA BKN NO 9 TAHUN 2012

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

PENGADAAN CPNS

1.T.HONORER K-1 2.T.HONORER K-2 3.PELAMAR UMUM 4.DOKTER

5.TENAGA AHLI TERTENTU/

KHUSUS PENGANGKATANSEBAGAI CPNS

MEKANISME

WASDAL

PENGADAAN CPNS

PERSYARATAN

PEMBENTUKAN TIM

(

TIMLAKNAS & INST

.)

UJIAN SELEKSI (TKD & TKB) KHUSUS

TH. K-2 DAN UMUM

PENETAPAN NIP

(18)

T E N A G A H O N O R E R K - 1

VERIFIKASI & VALIDASI (BKN & BPKP)

KEPALA BKN MENGUMUMKAN

DAFTAR NAMA T.H. YANG MK

KEPALA BKN MENYAMPAI-KAN DAFTAR NAMA T.H. YANG MK KEPADA PPK PPK MELAKUKAN PENELITIAN TERHADAP T.H. YANG MK APABILA ADA PENGADUAN PPK MENGUMUMKAN T.H. YANG MK SELAMA 14 HARI

KALENDER MENPAN MENETAPKAN FORMASI DAN MENYAMPAIK AN KEPADA PPK PPK MENGUSULKAN PENETAPAN NIP KEPADA KEPALA BKN/ KAKANREG KEPALA BKN MENETAPKAN NIP PPK MENETAPKAN KEPUTUSAN PENGANGKATAN PPK MENEMPATKAN/ MENUGASKAN TIDAK ADA

MASALAH PPK MELAPORKAN

&

MENANDATANGANI HASIL YG MK

KEMUDIAN MENYAMPAIKAN

KPD BKN & TEMBUSAN KE

MENPAN

PPK MEMANGGIL T.H. YANG MK

UTK MELENGKAPI SYARAT ADMINSTRATIF BKN /KANREG MEMERIKSA APABILA TERDAPAT MASALAH BKN MENETAPKAN PERTEK FORMASI DAN

(19)

T E N A G A H O N O R E R K - 2

PPK MENYAMPAI-KAN DAFTAR

T.H K

-2

KE BKN

KEPALA BKN MENGUMUM-KAN

DAFTAR T.H. K-2

PPK

MENGUMUMKAN (UJI PUBLIK) DAFTAR T.H. K-2 SELAMA 21 HARI

KALENDER KEPALA BKN

MENYAMPAI-KAN DAFTAR T.H. K-2 KEPADA

PPK

PPK MENYAMPAIKAN HASIL

PEMERIKSAAN & TANGGAPAN KEPADA BKN PALING

LAMBAT 45 HARI KALENDER

MENPAN & RB DAN KEPALA BKN MENYELESAIKAN & MEMUTUSKAN ATAS PENGADUAN TERHADAP T.H. KEPALA BKN MENYAMPAIKAN LISTING T.H. YANG SUDAH DISELESAIKAN & DIPUTUSKAN KEPADA PPK PPK MELAKUKAN PENELITIAN & PEMERIKSAAN TERHADAP T.H. YANG MEMENUHI SYARAT APABILA ADA PENGADUAN

KONSORSIUM PTN MENPAN & RB MENENTUKAN

JADWAL PELAKSANAAN

TKD

T.H. YANG TERCANTUM DALAM LISTING BERHAK PPK MELAKSANAKAN TKD KONSORSIUM PTN MENGOLAH HASIL TKD PPK MELAKSAKAN TKB/WAWANCARA/

PRAKTEK PPK MENETAPKAN

KELULUSAN TKB/ WAWANCARA/ PRAKTEK

PPK MENGOLAH HASIL TKB/WAWANCARA/

PRAKTEK

7 hr kal

T.H. YANG TIDAK ADA PENGADUAN T.H. YANG MASIH ADA PENGADUAN

PPK MENETAPKAN DAN MENGUMUMKAN

T.H. YG MEMENUHI SYARAT DIANGKAT

CPNS

(20)

P E L A M A R U M U M

PPK MENGAJUKA N TAMBAHAN

FORMASI KE MENPAN & RB

TEMBUSAN KEPALA BKN KEPALA BKN MENYAMPAIKAN PERTIMBANGAN TEKNIS KEPADA

MENPAN & RB KEPALA BKN MENETAPKAN PERTIMBANG AN TEKNIS TAMBAHAN FORMASI

MENPAN & RB MENETAPKAN DAN

MENGUMUMKAN KELULUSAN TKD

MENPAN & RB MEMBERI PERSETUJUAN TAMBAHAN FORMASI INSTANSI DAERAH

KONSORSIUM PTN MENYUSUN

MATERI TKD

MENPAN & RB MENENTUKAN

JADUAL PELAKSANAAN

TKD

Pelamar yang lulus TKD mengikuti TKB PPK MELAKSA- NAKAN TKD KONSORSIUM PTN MENGOLAH HASIL TKD PPK MELAKSANAKAN TKB/WAWANCARA/ PRAKTEK PPK MENETAPKAN KELULUSAN TKB/WAWANCARA/ PRAKTEK PPK MENGOLAH HASIL TKB/ WAWANCARA/ PRAKTEK

MENPAN & RB MENETAPKAN TAMBAHAN FORMASI

INSTANSI PUSAT

MENPAN & RB MENYERAHKAN PENETAPAN DAN PERSETUJUAN FORMASI KEPADA PPK PPK MENGUMUMKAN PELAKSANAAN TKD PPK MENENTUKAN JADUAL TKB/ WAWANCARA/ PRAKTEK (INST. PEMB. JFT

MENYUSUN MATERI TKB) PPK MENGUMUM-KAN KEMBALI KELULUSAN TKD BKN/KANREG KEPALA BKN MENETAPKAN PPK MENETAPKAN KEPUTUSAN PPK MENEMPATKAN/M ENUGASKAN

PPK MENETAPKAN DAN MENGUMUMKAN

PELAMAR YG MEMENUHI SYARAT

(21)

Dokumen

Standar Kompetensi Jabatan:

Hard-competency

Dokumen

Standar Kompetensi Jabatan:

Hard-competency

IV. PENYUSUNAN STANDAR

KOMPETENSI JABATAN

Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan

Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan

(22)

Peta Profil

Kompetensi Individu:

Hard-competency

Soft-competency

Peta Profil

Kompetensi Individu:

Hard-competency

Soft-competency

Assessmen Individu berdasarkan

Kompetensi

V. ASSESSMEN INDIVIDU

BERDASARKAN KOMPETENSI

(23)

Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

+

Perilaku Kerja

Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

+

Perilaku Kerja

PP NOMOR 46 TAHUN 2011

VI. PENERAPAN SISTEM

PENILAIAN KINERJA PNS

(24)

SKEMATIS PENILAIAN PRESTASI

KERJA

SKEMATIS PENILAIAN PRESTASI

KERJA

PEMBINA ANPUNISHM ENT REKOMEN- DASI REKOMEN- DASI KINERJA PNS KINERJA PNS POTENSI PNS POTENSI PNS PRESTASI KERJA PNS PRESTASI KERJA PNS PERILAKU KERJA PNS PERILAKU KERJA PNS MINAT BAKAT PNS MINAT BAKAT PNS PSIKOTES ASSESSMENT CENTER PSIKOTES ASSESSMENT CENTER S K P

• OBYEKTIF

TERUKUR

AKUNTABE LPARTISIPAS ITRANSPAR AN ASPEK: • KUANTITASKUALITASWAKTU

BIAYA

ASPEK:

ORIENTASI PELAYANAN

INTEGRITAS

KOMITMEN

DISIPLIN

KERJASAMA

KEPEMIMPINAN

(25)

a. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui

proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai

ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.

b. Apabila nilai-nilai tersebut telah menyatu dalam dirinya, maka sikap

atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bila tidak berbuat

seperti nilai-nilai yang telah lazim dilakukan.

c. Terdapat empat faktor yang perlu diperhatikan dalam menumbuhkan disiplin dikalangan PNS yaitu :

1) Faktor kesadaran

2) Faktor keteladanan

3) Faktor motivasi

4) Faktor penegakan peraturan

d. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peningkatan disiplin PNS

VII. DISIPLIN PNS

(26)

a. butir-butir kewajiban dari 26 butir menjadi 17 butir, sedangkan butir

larangan dari 18 butir menjadi 15 butir (Pasal 3 dan 4)

b. penambahan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sbg kewajiban dan sanksi hukumnya. (Pasal 3 angka 12, pasal 9 angka 12)

c. butir larangan dalam mendukung capres/ cawapres dan anggota legislatif (DPR, DPD, dan DPRD) (Pasal 4 angka 12, 13 dan 14)

d. butir larangan dalam mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah (Psl 4 angka 15)

e. Untuk tingkat hukuman sedang, terdapat perubahan jenis hukuman

penurunan pangkat 1 (satu) tingkat untuk selama 1 (satu) tahun, yang selama ini sebagai tingkat hukuman berat. (Pasal 7 ayat (3) huruf c)

f. Untuk tingkat hukuman berat terdapat perubahan jenis hukuman berupa penurunan pangkat 1 (satu) tingkat untuk paling lama 1 (satu) tahun menjadi selama 3 (tiga) tahun. (Pasal 7 ayat (4) huruf a)

(27)

g. Untuk tingkat hukuman berat terdapat penambahan jenis hukuman berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan dalam jabatan setingkat lebih rendah. (Pasal 7 ayat (4) huruf b) h. Menambah ketentuan mengenai kewajiban untuk masuk kerja,

terlambat atau pulang sebelum waktunya dan sanksi hukumnya, yang dirumuskan secara rinci dan dihitung secara kumulatif. (Pasal 3 angka 11, Pasal 8 angka 9, Pasal 9 angka 11, Pasal 10 angka 9)

i. Pengaturan mengenai pejabat yang berwenang menghukum

secara lebih tegas dan rinci untuk menghindari ketidakpastian (Pasal 15-20)

j. Mempertegas pendelegasian kewenangan secara berjenjang

(28)

k. Ketentuan yang mengatur mengenai Pejabat yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan HD kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin (Pasal 21)

l. Pemanggilan kpd PNS yg diduga melakukan pelanggaran disiplin dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal pemeriksaan. Apabila 2 (dua) kali dipanggil dengan tenggang waktu 7 hari kerja, ybs tidak hadir, maka dapat langsung dijatuhi HD. (Pasal 23)

m. Sebelum PNS dijatuhi HD setiap atasan langsung wajib memeriksa

terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.

Pemeriksaan dilakukan secara tertutup dan hasilnya dituangkan

dalam bentuk BAP. (Pasal 24)

(29)

o. Khusus utk pelanggaran disiplin yg ancaman hukumannya sedang

dan berat dapat dibentuk Tim Pemeriksa oleh PPK atau pejabat lain yang ditunjuk. Tim pemeriksa terdiri atas atasan langsung, unsur

pengawasan dan unsur kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk. (Pasal 25)

p. Penyampaian keputusan HD dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak keputusan ditetapkan. (Pasal 31 ayat (3))

q. PNS yang melakukan beberapa pelanggaran disiplin, hanya dijatuhi

satu jenis HD yg terberat . PNS yg pernah dijatuhi HD kemudian

(30)

r. Keberatan terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan (Pasal 34-37) :

1) Keberatan diajukan secara tertulis pada atasan pejabat yg berwenang menghukum (APYBM) yg tembusannya disampaikan kpd pejabat yg berwenang menghukum (PYBM)

2) Diajukan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung mulai tanggal ybs menerima keputusan hukuman disiplin.

3) PYBM harus memberi tanggapan secara tertulis kepada APYBM dalam jangka waktu 6 (enam) hari kerja terhitung mulai tanggal ybs

menerima tembusan surat keberatan.

4) APYBM wajib mengambil keputusan atas keberatan yang diajukan oleh PNS dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja terhitung mulai tanggal ybs menerima surat keberatan.

5) Keputusan APYBM, dapat berupa penguatan, peringanan, pemberatan, atau pembatalan hukuman disiplin serta bersifat final

dan mengikat.

(31)

s. HD yang dapat diajukan banding administratif ke BAPEK (Pasal 34 ayat (2)) adalah untuk jenis hukuman tingkat berat berupa:

1) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri; 2)Pemberhentian tidak dengan hormat.

t. PNS yang sedang mengajukan banding administratif gajinya tetap

dibayarkan sepanjang PNS ybs tetap masuk kerja dan melaksanakan tugas. PNS ybs harus mengajukan permohonan izin

kepada PPK. (Pasal 39)

u. Apabila tidak mengajukan banding administratif, maka gajinya

dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya sejak hari ke 15 (lima belas) keputusan hukuman disiplin diterima. (Pasal 39 ayat (1) huruf b)

(32)

w. PNS yg mencapai BUP atau meninggal dunia pada saat menjalani HD:

1) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; 2) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun;

3) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu)

tahun;

4) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun,

dianggap telah selesai menjalani HD dan diberhentikan dengan

hormat sebagai PNS

(33)

Diklat Berbasis Kompetensi

Syarat

Jabatan

Syarat

Jabatan

Kompeten

si

Pegawai

Kompeten

si

Pegawai

GAP

GAP

(34)

TINGKAT KEBUTUHAN

DIKLAT

PERTANYAAN INTI YG HARUS

DIJAWAB REKOMENDASI PROSES

Organisasi

(Organization)

Inventarisasi

usulan kebutuhan diklat dari

masing-masing unit kerja

Di unit kerja mana

diklat dibutuhkan 1.Kebutuhan yg mendesak di unit kerja....

2.Pejabat Pengganti harus dilatih dahulu

Identifikasi

Kebutuhan Pelatihan

Jabatan

(Occupation) Kompetensi apa yang dibutuhkan dalam jabatan tsb.

Jabatan tsb harus memiliki persyaratan kompetensi, yakni …

Susun Analisis

Jabatan dan Standar Kompetensi Jabatan

Perorangan

(Individu) Siapa yang memerlukan diklat 1.Si A butuh Diklat..2.Si B butuh Diklat.. Pemetaan dan Spesifikasikan Orangnya

(35)

Core Bussiness Organisasi

Penguatan

Jabatan Fungsional Tertentu

Penguatan

Jabatan Fungsional Tertentu

IX. PENGUATAN JABATAN

FUNGSIONAL TERTENTU

(36)

4.467.982

orang

Jumlah Pejabat Fungsional Umum = 1.977.430 (44,26%) dengan tingkat pendidikan mulai dari SD s/d Pasca Sarjana

Struktural

Fungsional Tertentu

Fungsional Umum

= 238.462 ( 5,34%)

= 2.252.090 (50,40%)

= 1.977.430 (44,26%)

Jumlah Pejabat Fungsional Umum = 1.798.551 (40,25%) dengan tingkat pendidikan mulai dari SLTA s/d Pasca Sarjana

yang dapat diangkat dalam jabatan Fungsional Tertentu

(37)

2. PNS YANG MENDUDUKI JFU UNTUK 

DAPAT DIANGKAT KE DALAM JFT

SLTA

Diploma

Sarjana

(38)

Pengembangan e-government

X. PENGEMBANGAN SISTEM

INFORMASI KEPEGAWAIAN

Pengembangan

Database

Kepegawaian

Pengembangan

Database

(39)

a. Database PNS Nasional yang akurat dan mutakhir

b. Akurasi Database Pensiun

c. Akurasi Database Pejabat Negara

d. MIS Kepegawaian Nasional secara bertahap

e. Sistem Informasi yang terintegrasi secara On line System  melalui Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) :BKN Pusat dengan seluruh Kanreg

BKN dgn Instansi Pusat & DaerahBKD Prop dengan BKD Kab/Kota f. Penetapan NIP Baru secara Nasional

g. Kartu Pegawai Elektronik (KPE)

(40)

XI. PENINGKATAN PELAYANAN PNS

a. Standar Mutu Pelayanan berbasis ISO 9001:2000  Cepat, Murah, Zero Deffect , dan Empati  K5 (Kecepatan, Keakurasian,

Kepastian, Keramahan dan Kenyamanan)

b. Pelayanan Prima meliputi :

1) Pengangkatan CPNS;

2) Penetapan karpeg, karis/karsu;

3) Kenaikan pangkat PNS;

4) Pensiun PNS;

5) Pensiun pejabat negara;

6) Penyelesaian permasalahan kepegawaian

c. Menetapkan Standar Operatin Procedure (SOP)

d. Peningkatan kemampuan teknis kepegawaian pejabat pengelola kepegawaian di setiap instansi

(41)

XII.REMUNERASI DAN KESEJAHTERAAN

PNS

a. Sistem remunerasi yang adil dan layak :

1) Perbaikan struktur gaji PNS didasarkan pada beban kerja

2) Perbaikan rasionalitas kesenjangan gaji terendah dan tertinggi (rasio kondisi sekarang adalah 1 : 3,78)

BESARAN KENAIKAN GAJI POKOK PNS 2013

No Gol

GAJI POKOK

Kenaikan PP No. 15 Th 2012 PP No. 22 Th 2013

Terendah Tertinggi Terendah Tertinggi Terendah Tertinggi

Rp % Rp %

1 I 1.260.000 2.122.700 1.323.000 2.277.200 63.000 5.00% 154.500 7.28%

(42)

Tunjangan Jabatan Struktural Tunjangan Jabatan Struktural

ESELON PANGKAT Kepres 3 Th 2006 (1-1-2006) Perpres 26 Th 2007 (1-1-2007)

I - a IV/e Rp 4.500.000 Rp 5.500.000 I - b IV/d - IV/e Rp 3.500.000 Rp 4.375.000 II - a IV/c - IV/d Rp 2.500.000 Rp 3.250.000 II - b IV/b - IV/c Rp 1.500.000 Rp 2.025.000 III - a IV/a - IV/b Rp 900.000 Rp 1.260.000 III - b III/d - IV/a Rp 675.000 Rp 980.000 IV - a III/c - III/d Rp 360.000 Rp 540.000 IV - b III/b - III/c Rp 315.000 Rp 490.000 3) Penataan Tunjangan :

JabatanPrestasiKemahalan

(43)

b. Peningkatan manfaat/benefit :

1) Asuransi kesehatan

2) Tabungan hari tua

3) Taperum

Asuransi Kesehatan

Asuransi Kesehatan (Askes) sebesar 2 % x gaji pokok

Pemerintah memberikan subsidi 2 % untuk Askes

berdasarkan PP No. 28 Tahun 2003

Bapertarum

Tabungan Perumahan dirinci sebagai berikut :

(44)

10.000,-c. Perbaikan sistem pensiun

d. Perbaikan sistem pendanaan pensiun

e. Ketrampilan pada masa MPP dan modal kerjanya

THT dan Pensiun

Tabungan Hari Tua (THT) sebesar 3,25 % x gaji pokokIuran Pensiun sebesar 4,75 % x gaji pokok

No Jenis Pensiun

Pensiun Pokok Lama (PP No. 18/ 2012

Tgl 6 Peb 2012)

Pensiun Pokok Baru (PP No. 25/ 2013

Tgl 11 Apr 2013

Kenaikan

(Rp)

Terendah Tertinggi Terendah Tertinggi Terendah Tertinggi

a. Pegawai 1.260.000 3.475.800 1.323.000 3.751.500 63.000 275.700

b. Janda/duda 945.000 1.657.000 992.250 1.800.800 47.250 143.800

c. Janda/duda tewas 1.260.000 3.314.700 1.323.000 3.601.500 63.000 286.800

(45)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk kategori Pemula, dan untuk peserta yang tidak memperoleh lawan tandingnya, dapat dikembalikan uangnya pada saat registrasi ulang, atau mengikuti seleksi gladiator..

+5. ,eorang bayi lahir di :, tanpa anus. emeriksaan penunang yang harus dilakukan!  . ,eorang #anita berusia 5 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan kadang-kadang mengalami

Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993 : 13). Metode padan

Islam 3C 01-10-2012 Penyiap Bahan Penyusunan Kurikulum, Modul Dan Baha SUBBAG TENAGA KEPENDIDIKAN BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN

Tujuan : Mengetahui hubungan riwayat BBLR, riwayat ISPA, riwayat diare, asupan protein, asupan seng dan kejadian stunted pada anak usia 7-24 bulan di Desa Hargorejo,

HR belum mengsosialisasikan kegiatannya pada masyarakat adat, sementara Izin Lokasi dan IUP sudah dikeluarkan Bupati Nabire (SK Bupati Nomor 96 Tahun 2007),

tahunan, memiliki daun tunggal bertangkai yang letaknya bersilang berhadapan, helaian daun berbentuk bulat telur dengan permukaan berbulu halus, pinggir daun bergerigi

Pada penelitian ini di dapati 30 sampel sputum tukang becak bermotor dengan keluhan batuk ≥ 2 minggu yang ada di Kecamatan Medan Kota dan langsung di lakukan