• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kiri Islam Jaringan Intelektual dan Part

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kiri Islam Jaringan Intelektual dan Part"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

]>a/ihA di"

li

,lard

wa,

futul?ktnll) hddk brd tdn

b

bd ,r bida"s n"i dan Po,iurur

,,ntt'

dorilidt ttAd, *, I'i|d,A bnlury ab|eknJ F,S b.bd kel*rhagdn "tat t Di lrarkrddtal

f,

rtrkcl rnr akan mcmfokusk.rn pembahasan mcngenai aktivis muda Nahdlatul

A

UU-"

Jan keterhbann mereka dalam

jaingan

intelcktual kota dan gerakan

L I-'',r*;,r.

1970-an. NahdlatulUlama [r\U) yang

benni

kebangkitan ahliagama (ulama) mcrupakan otganisasi lslam tradisi()nal tcrbesar di lndonesix.r Organisasi ini

beranggotakan khususnva ulxma I'ang mcngaiar dan mcngelola pcsantren, santri-santri mereka dan anggota masyatakat sckitarnya yang sebagian besar berasal dati pcdesaan

Li\riikcl ini beriudul adi "uhc.sencc

ol

"lslamic Left)", Tht lnvolvemcot

of

Y{,ung Nahdlatul

Ulxnu in lndonee r Intellectu^lNework" Nlerupxkan lrrsi ftvisi dari hlkalah -ung dipresentasiltafl pada Lokikarm lnrcrflasional 'Ilas)ar2knt din Gemkin Raklxt (li Duni^ Idam" di UnrreBit^s K\oh of lro'cign stud,cs,25 26 Novcmber 2000 Dialihbahasakan olch \l.lmdadun Rxhmit.

'F.d$.rr.M Sx , Rqfttr)ttatnr oJ

1'

lrtulk.t,al ttp.: Vintasr Books, 1996), hlm. 21

NU (lilah "t^(lis bdal" d^hm rasa agama dan budrva. Disinl, pcnulis sc.era seddh ana memb.nknn detini! agama ian8 singat sempu bag, Islam liadrsi.nalis. lslam T'adisionilis menganut silah salu diri emp.t mazhabdxn pcmakn,an fte.eka

^t^s

il-Q ur'an dan Hadrrs ttrg.ntuns ktpada fiqih lslamNlodtrnis

menolnk /4rldan hcncari "modermtas" mclaluimerujuk secxra langsuns kapadaal-Qucan d2nllx(lits dengin tenalsinn Ians lasn,nal" fjdhad/. Lihat bcberapa diskusi tentans tradsi

Nu

]lartin lnn Bruin.scn. Th.ltrion for rhc FtrtuE: The Rcco.skuctro. of Trditionxltt Discou6c u,nh,n

\t

',

Grcg B^rton and Greg Featy (e<ls.), Nntulkht

ltla

a, 'rftdibata/ kld,i d"d Mad.,ti,

i

ltlo"aia, (<41^\ton:
(2)

kn

hhs, Jdi"g6 Lhkt't4t dz" pdrd pot

iL

Jawa.

NU

mengklaim

rnemiliki

anggota lebih dari 30 iuta di seluruh Indonesia.

Pada 1970

an

rerdapar karyz-l<arya. antropologis mengfnai NU yang menlehs-kan pesantr€n dan komunitasnya.a Baru-baru rni. terdapat berbagripeneloan yzng

menjclaskan

NU

sebagai pelaku

politik

dalam konteks politik nasional.s Artikel

ini

medgenyampingkan dulu dua hal di atas.

Penulis akan memusatkan pethatian pada

sejumlah kecil

individu

dan

organisasi-organisasi kecil yang berkeiran d€ngan NU,

-bukan

organisasi

NU

secara

keselu-ruhan-

darl mencoba

menempatkan mereka dalem konteks jadngan intelektual yang

lebih

luas dan

berbagai gerakan

sosial.6

lni

penulis lakukan karena, otang

memahami

NU

sebagai: Pcrtana,

NIJ

bukan organisasi modetn yang birokratik

dalam pengertian Max li(eber, retapi lebih

tepat sebagei sebuah iaringefl ulama dan

p€santren mereka.

kdru,

berbagei per-ubahan

NU

mengcnai peranannya dalam

politik nasional dan ranah kemasyarakatan

sela|: dipelopori oleh

seiumlah

kecil

pemimpifl secara individual. Sebagai misal,

NU

sebagai organisasi

memiliki

partat

politik

pada tahun 1970-an, tetapl kemu-dran bergeset kc kegiatan-kegiatan sosiai

pada penengzhan 'l

980-an. lntelekrual kota

dan "anak muda

NU"

non-ulama memain-kan peran penting dalam pergeseran ini.

"Kaum Intelektual

aktif"

ini diatur secata

organik

dan bcrbeda

dari

ulama

rradi-sional-i NU merubah kebiiakan formalnya setelah aksi-aksi individual oleh mereka

sendiri atau dengan membentuk kelom-pok-kelompok kecil yang independen.

Di

afltara organjsasi-organisasi

di

Indonesia
(3)

bahkan dengan Islam, berbagai OrnoP (Organisasi

Nofl

Pemerintah)

-yang

secara

formal

tidaL

mcmiliki

hubungan

dcngnn

NtJ

tetaPi

secara

cmosional

tcrlibat-

sangataktif dalam bidang sosial

dan inteiektual. Meskipun artikcl ini

bcrharap mcmberikar andil dalam kajian tentang NU, tcrapi ia memiliki tuiuan yang

lcbih luas. Artikel ini akan mendiskusikan

bagaimana para aktivis muda Muslim dari

desa

-atau

mereka vang

berdiridi

antara

ruang intelektualkota dan komunitas d€sa

tradisional-

membentuk

Pemikiran

mcrcka

dan

mengatut aktivitas meleka

dalam pcrubahan cepar Iodonesia modem Pada 1960-an, seiumlah Lecil anak muda

NU

kota non-ulama telah muncul sebagei

figur-figur pelopor

gerakan mahasiswa

antr-Sukarno

dan

anri-Komunis

Pada

par<.rh rcrakhrr lr)00-an. terdaPat banyak

aktivis Ornop jaringan

NU

yang mcmilikr buku-buku

Kiti

dan PosGstnrktu&lis, dao

di

srsi larn berkenzlan dengan berbagai

macam gerakan sosial. TetaPi aPa yang

lebih meojadi penelitian di sioi adalah apa

dan srapa yang membuat mereka bcrubah Pemlloran

Krn

adalah salah srtunya.

Kiri

dr

Indonesia

secara

polrtrk

berada di prngpran tctapr sebrgai rangkaian Pemi-kimn,ia senantiasa memiliki pengaruh yang

Ka

MlIAll

penting.

Kiri

tidak

haflya menawarkan

kepada mereka pandangan

hiduP

dan berbagai gagasan yang beraSam ragam seperti; analisa berbasis kelas, kesadaran

p

.u

galte-tonrio*tnusl. perang

Po'i\i

f,r'r,'

o_f ?N;non)

dan

sebagainya, retaPi juga

keahlian

untuk

memptakarsai kegiatan

sepertii

bagaimana

mcngatur

gerakan. bagaimana mcdgeksPresikan

diri

mereka

sendiri ke arah yang lebih bermakna, dan sebagainya. Sebagaimafla dipaparkan nanti, penulis tjdak hanya mencakup Sosraltsmc

dan

Komunisme scbagai pemikiran Krrr Letapr iuge bcnruk-bcntuk beragam prmi-kiran dan gerakan yang renlhami Marxrsmc

seperti:

"Kiri

baru","gerakan sosial baru", Post-Marxismc, Post-Strukturalisme dan

sebagainya. Dus, penulis mendi{inisikan

orang

Kiri

sebagai

berrkurl orang

Kirt

adalah scseorang yang

mengutip

sebelum

mengemukakan- berbagai pemrkrran Kirr

dalam tangka menjelaskan dan mensyahkan

pemiklran dan tindxkannya. lni mcruPakan

petbedaan yang ielas dengen orangislamist yang hanya mengutip al Qur'an dan Hadits

u1ltuk tuiuao yang sama.

Meskipun

Kin

-baik

Komunrs

mau-pun sosialis memiliki ttadisi yaflg Paniang dan kuat di

lndonesia-

ia lenyap dari arena

politik formal

sesudah tuduhan kudeta

k4adatut n",tu,Ab,gJi dinrye

ktdi

nda*, haAd daldn eAotun kt4Pi/&,

bd

g@rial'pritik- ADtonio Gr'msc,' Qunio llo$'xte dan Geofftey Novcll Smith diedit dm Airerien^hk^n d^rt S'latiut Jra- Pnio' Noh' ,@rr, Grp.: L.\'redce ard wishart, 1971). Gramsci menasul:*rn sccarr khuus kam Pbfesiooal bisnis

scb,sai ;telektul organik kot.. Pcnulis mc.definisikd secan k,s,r di nni b'hwe mtclcktual adal'ah pcmrmpin bid,ns akademik, sosi,l d.o Politik (tidak sehlu' tetaPi bisa iuga ekonomr, Iaog mcnslrtikulasikan b6bagaisarrsan dan kcgr.rd

dald

nasy.nkat. Pcnulis s€.ios

ndvebutk'n

kaum

intclcktuel akrif" sej.k te.dap,t k.s.n umun tenrang "intelektu.t akadcmik". Masalah mengenai dua macam kaum intelektual agana sang{d.h vtralunruk sebagianbes.rdunia Islam. Lihat Dale E E'ck€lmao d^n J^6et Pis. roti, Ll'!rti", Par;t;.i, (trp : Pridceto. Univetsitv Press' 1996)' hlm 16

(4)

k.i ltlah,l

i'a

LELAtkl dzn l,otai l>otnA Komunis pada '1965 dan

diikuti

pembu-nuhan

massal.s Bagaimanapun rnereka

masih

berrahan

dan

akan

kcmbali

ke kancah politik nasional ccpat atau lambat.

"Kiri

I s)am" yang didiskusikan dalam artikel ini akan menunlukkan jalan bagi kemtrng-kinan muncul kembalinya

Kiri

di

perpolitikan Indonesia.

Ini

adalah bagirn dari upay, terus-mencrus untuk meocad "ideo-logi tandingan" melawan

Libe-ralisme

global,

Liberalisme

Amuika dan Liberalisme pasar " llundam en

talisme"

lslam

mungkin merupakan jawaban

dari "kelompok Kanad"

dan

"Kiri

Islam"

mungkin adalah

jawaban

dari

kalangan

"Kiri

Tengah".'

Artikel ini akan disusun sebegai bcrikut. Peiana, kelompok mahasiswe dan intelek,

tu.l yang berbasis Muslim dan sosialis pada

1960-an akan secara singkat dijelaskan sebagai pembukaan. Da)am bagian

ini,

Nluslim Tmdisionalis telah muncul sebag*i

pemimpin intelektual dan mahasiswe untuk

pertama

kalinya.

Subchan

ZE,

yang memainkan peraflafl menoniol

di

antara mercka ,kan meniadi foktsbahasan,

kr*ta,

diskusi akan dipusatkan pada perkem,

bangan pata tokoh intelektual dan

mahr-siswa pada

pereode awal

Otde

Batu

Soeharto. LP3ES (Lembaga Pcnclitian, Pcndidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) metupakan aLtivitas sangat penting

yang

dilakukan oleh

mereka.

LP3ES

m€lihat pesantren sebagai agen pcngem' bangan masyarakat yang potensial, dan

katena itu, di sana terdapat banyak aktivis

NU

pngmunculdati

dalam gerakan sosial im. Kdg4 dua otaogmuda NU pada tahun

1970-an dan 80-an,

Abduttah-mao

Wahid dan

Masdar

F.

Mas'udi

akan

pula

mcnjadi

fokus

bahasan. Pendidikan keluatga

dan iatar

belakang

filosofis dari dua

tokoh

intc-lcktual

aktif

tersebut

akan

didis[usilan

sebagai "model"

meskipun bukan contoh yang

khas dad pergesemn tradisional Muslim di Indoncsie. Bagaima-na mcreka beNentuhan dengan

pemikitan

dan

gagasan

non-NU

dan

bagaimana dampaknya terhadap umat asli mereka akan

rf,enia

6^h^san. Keenpal,

penulis akan memusatkan pembahasan

pada keJompok intelektual aktif di

Yogya-kana yang mcmulai aktiviras intelektual dan sosial dan membentuk jaringan luas pada

akhit

1990-an. Terakbir,

penulis

akzn mcnlimpulkan bagaimana kalangan intc-lektual

aktif

anak muda

NU

membentuk pemikiran dan aktivitas mcrcka tcrmasuk menghadapi Islam non,ttadisional, Barat dan ide-idc Kiri pada beberapa dekade yang

lalu dan akan secara singkat mcnganalisis

permasalahan mcrckapada masa era pesca Soeha-rto sekatang ini.

*Partri Komunis pertaba di Asia, PKI di bentuk di ltindi. Bclanda rahun 1920.

'Dal.m ha1

i.i,

sangat men.lik bah$2 Pa.raiAsanat Nasional

(p

N) yang herb*is Muhamadiyah d.n pattai lslam lain.y2 membentuk .tiansi ..poros Tens.h,, di DpR.
(5)

Jaringan

Intelektual

Aktif

di

Katangan

Mu.lim

dan

sosialis

seiak 1960-an.

Ada

dua

partai Politik

Kiti,

Partai

S,rsialis lndonesra (PSl) dan Partri

Komunis lndoncsia

(PKI)

yang hiduP pada masa Soekatno. Basis massa

PKI

scbagran besal bertentrngan dengan or

ang

raaugrma,

dan parrar vang berbasrs tslam kecuali pada periode awal perjuangan kemerdekaan melawan Belanda. Soekarno

tclah

m€ncoba

untuk

mengimbangkan hubungan yang ndak

harmo

< antrra or-ang-urang Komunis, kalangan Islam taat,

dan orang-otang oasionalis

dengen

memunculkan

rciim

NASAKOM

Yang

berdasarkan nasionalisme,

^gafi^

d^t\ Komuntr.

NASAKOM

mengalami kega' galan yang menghasilkan P€mbunuhan

menger,kan terhadaP oranS_orang Komu-nis pada petcodc 1965-1966.

Bagaimanapun, PSI meniaga hubungan

Iang sangar bark dengan Parlal Maslumi

yang berbasis Muslim modernis. Banyak politisi Masyumi dan PSI betasal darilatat

belakang suku dan pendidikan yaflg sama. Nlereka adalah kalangan yang lumayan terpelajar di lembagalembaga pendidikan Barat dan banyak di antala mereke Perr'tah

belaiat di betbagai universitas di Belanda.

Mohammad Natsir, seoraflg mantan ketua

partai Masyumi dan salah scotang perdana

menteri,

dib€sarkan

dalam

lingkungan

pendidikan modem dari sekolah dasar. PSI adalah panai intelektual dengan 6gur utama

alumnus pendidikan Belanda,

Sutan

Syahrirro Mohammad Hatt^, wakil presi-den pertama lndonesia ir-rga dibesarkan

dalam pendrdrkan rrnggr Bclanda. Dia

diangkat

untuk

mentr.r.un

lembaga ' Iembaga kegotong

ro\on9^n

(.oapffahw)

dan sosral,sflk yang dirnggap brsa droru dt

lndonesia. PSI dan Masyumi berisj kaum rntelektual yang pro demokrasi P,rrlemen'

rer dan sangat kflLis melawan "Demokrasr Terpimprn"nya

Soekarno.

Ilereka

ber-oposisi kepada

NASAKOM

dan

m<ndu-kung Pemerintah Revo|.rsioner Republik Indonesia @RRI) pada 1957-1958. Setelah

itu

Mesyumi dan PSI dilarang dan tidak

muncul lagi

selama masa

Orde

Baru

Soeharto. Kekuatan

politik Mu"lim

mo'

derois dan sosialis dalam kaocah

politik

formal

nasronal sangat

dlbatasl

teraPi mereka tctap memiJiki pengaruh informal

dan

intelektual

yang

berarti

hingga

sekaraflg rr

(6)

Kin hb,, Jdi'gd hhkLh.t da, pdrd potr*

Masyumi-PSl memainkan peran yant

\angat signifikan dalam mengaklrtr Orde

Lama SoeLamo dan menganrar Orde Baru

Soeharto. Subhan

ZE

(1930-1973), tokoh

muda

NU

legendares, muncul dari dalam

kancah kekacauan politik iru.r, Subhan

ZE

dilahitkan

di

Kudus, Jawa Tengah.

Dia

bukanlah

anak

kiai tetapi

keluatganya

adalah ttadisionalis yang saleh. Dia belajar dr pesanrren dan sckolah sekuler lalu pergi

ke Amenka dan mendapatkan gclar dr. ploma dalam ilmu ekonomidari

UnNersr-tas

California p^d^

1962.

Dia

adalah pengusaha sukses dan sangat terkena) dr

kalangan mapanJakarta. Di organisasi NU,

Subhan

ZE

bcrtanggung

jawab dalam

urusan-urusan ekonomr dan dia menladr

salah saru Kerua Tanfidziyah

NU

pada

1 967. Dia menjadi figut nasional ketika

pKI

dituduh melakukan kudeta 30 Septcmb€r

1965. Karena Subhan

memiliki

jaringan yang luas di antara pam petinggi militer dan berbagai organisasi mahasiswa

lang

lain,

para sesepuh

NU

memberikan mandat

kepadanya

uflruk meneliti

fakta-fekta

mengenai

kudeta dan

mengamankan kcpenringan.kepentrngan

NU. Dia

me-ngambil pendirian yangielas anri Komurur

dan

membangun Kesatuan

Aksr

Peng-ganyangan Cerakan TiBapuluh Septcmber

fKAP-CecrapuJ

bcrsama

kelompok

-kelompok lain seperti Partai Katolik, dan

Himpunao

Mahasiswa

lslam

(HMI),

sebuah organisesi mrhasiswa berbasis

Masyumi. Dra

mcmiliki

hubungan yang

saflgat dekat d€ngan Jend€ral Nasoetion

yang memimpin gerakan enri Komuflis di

militer.

Subhan

segera

mcniadi

salah

seorang

pemimpin

sipil

yang

sangar pendng dalam gerakan maha5iswa g€nerasr 1966 scrta dalam kancah polirik nasional.

Meskipun mereka sukses dalam

menir-ruhkan dan mengaklirr rezim Soekarno,

mereka merasa kecewa terhadap Orde Beru

Soeharto yang segem mcnunjukkan sajah

Iang ororirrrian. Sebagai pemimpin parra,

\U.

Subhan

ZE

senng mcngkritiL

peme-rintah. Sebagai par rai politik NU bettatung dengan sangat baik pada Pemilu pettama di bawah rezim Orde Baru pada 1971 dan menjadi

partai oposisi

terbesar. Rezim Soeharto

-karena

menyadrri dukungan

rakyat yang dimiliki

NU-mencoba

untuk

melemahkannya dengan

segala cara. Kemudian sikap Subhan mela*an peme.

rintahan dan gaya hidupnya yeng "play

boy"

tidak

diterima

oleh

banyak ulama

konservatrf. Tidak

jelas

apakah

inr

merupakan intervensi

pemetintah

atau kepurusan ulama senior NU sendin. r€rapi alrbatnya, Subhan didesak

unruk

mele-t

klan iebatan ketua partai

NU

(IGmudian

Subhan meninggal dalam kccelakaan mobil yeng mrstenus diSaudr Arabra pada I9731. Subhrn menentang "Dcmokrasi

Terprm-pin"nya

Soekarno dan

sangat gigih

mendukung demoktasi parlcmentct lang drsuarakan

oleh

Masyumr-PSl. Serung guhnya. dia sangat dekar dengan mer€ka.

Subhan

ZE

adalah termasuk pemimpin

'rlnfomasi teotarg Subhan ZE. di sini bcrdasarkan pada tlrlisan beriku!

Aief

Mudatsi! ..Suhhao ZE, Buku Men ik yans Belum Sclesri",

I'nDa

10,1983,h^t_ 59-72., M.rdn vm B.uinesen, ,\,1,,,

1tudin, khn-tuhi

K,e,

P%didr WZaM Batu,

(y

y k^tr,: LKjS 1994), hat. 90-94.
(7)

NU

non ulama pertama kali yang terlibat saflgat dalam

di

kalangan intelektual dan aktivis kota.

Pada 1973, NU dan semua partai politik tslam yang lain "disederhanakan" ke dalam

Paftai

Peisatuan Pcmbaoguoan. Sama seperti pengalaman NU, semua kelompok po)ruk oposrsr diintervensi

oleh

r€zim kemudran, banyak manran aknvrs maha_

siswa generasi '1966 benar-beoar berubah mcrliadi

birokrat-birokrat dafl

Politisi-politisi Golkar

yang mendukung

pcme-ntah

Sehingga,

mcreka yang

,nglrr

mempe'rahankan posrsi oposisiona) relatit melawan negara m€me ukan taktik yaDg

hati-hati- Mcteka

harus menghindari

pol,uk

praklts

dan kritrsisme langsung melawan re zrm. Mcrcka mengorgantstr

kelomPok kaiian kccrl. Organrsasr

Non

Pemcrintah (ORNOP), dan

bekctja

scbagai

profesional

di

bidang

kewar-rawanao, keseiahteraan sosial, hukum dan scb4arnl a. Bebcrapa organrsasi-otganisasi sr,sal. Lembaga Banruan Hukum meru_

pakan conroh k}as takok allernlrif. mcski ddak langsun&

ORNOP

dan

Trensfoimasi

Soeial Kemuncutan dan Perkembangbiakan betbag2i

OrnoP

meruPakan fenomena

batu pada tahun 1970-an Cerakan ini satu atah deagan getakan

Kiri

aktif

di

Eropa

dan di bagran dunia yang lain. Unruk kasus lndoflesia

tlen

ini

lebih Ianiut menirgkat

seiak organisasi mehasiswa. Prrlai_Parlar

politik

dan bentuk-bentuk konvensional

gerakan

sosial sep€rti

Pclhimpunan

perhimpunao

buruh

dan

pctani,

sccara

lerat

dratur

oleh

pemcrrntah.

LPTES

menjadi satu

di

antara berbagai getakan ifltelektual tcrcrganisir yang Peoting pada tahun 1970-an dan 1980-an di lndoncsia.'J

LP3ES

diditikan

khususnya

olch

kaum rntelekLual Mu.lim Modernrs

ek'

M;sl umi

dan haum inteleLtual sosialis cks-PSl pada 1971 . Banyak di antara mercka iuga anggota

aktivis mahasiswa generasi

1966

LP3ES

bisa memanfaatkan patlonase dengan pata teknokrat eks-PSI scperti Dr. Emil Salim, kepala

deputi

Badan Petencanaan Pem_ bangLrnan

Nasional

(Bappenas) yang

kemudian meniadi

tr{cnteri

I-ingkuflgarr Hidup. l.P3l-S mclaksanakan berbagzr lenis penelitian tentang isu sosial dan

memPub-likasikan sebuah maiaiah ilmiah yang sangat berpengaruh "Ptisma".r{

Mcskipun LP3ES menganut

'lradisi"

Masl umi-PSI varg mendr-rkung dcmokrasi

pa

cmenter model Barat ia iuga meng_
(8)

KD IrlM,ld,'Ad Inr.L*J,zl ta, Pdtd Po[tig

asli dan pedesaar Dengan memanfaarken elemen-elemen asli, i2 mcncoba mena-watkan ialan alternatif dan berbasis akar

rumput

tefltang

pembangunan

sosial-ckonomi

di

Indonesia. Pata intelektual LP3ES mempelopori "transfotma^ii sosial"

yang mclarran "pcmbangunanisme" negara

meskipun

tidak

secara

langsung

dan

meruntut berbagai modifikasi.

Di

LP3ES dan

di

Oroop

ornop

besar lainnya pada

tahun 1970-an terdapat pengaruh-penga,

ruh luar

negeri

yang

sangat ieles. Ide

tcntang "trensformasi sosial" mendaszrkan diti kepada

teoi-teoti

keterganrungefl dan

pembebasan

yang

dikembangkan

di

Amcrika Selatan.ts Lembaga Studi Pem-bangunan (LSP)

lebih

langsung menya,

takan sikap anti pembangunanismc ini.

Adi

Sasono dari

IJP

s€laojutnya cenderuflg

kepada "Sosialisme IsJam" yang

mengeks-klusi non-Muslim dan memberi inspirasi sentimen-sentimen aflti Cina. Sebaliknye, aflak anak muda

NU

sering mengutip

teori-t€ofi

pembebasan

Katolik

dan

menjaga hubungan dengafl kalangan non-Muslim.

Selain penclitian dan be$agai usulan kebiiakan, LP3ES iuga melatih

intelektua.l-intelektud

aktif

kota dan melaksanakan

Program-program pcng€mbangan masya-takat, yakni mobilisasi partisipasi rakyat

melalui jalan alternatia

Aktivis

eks-Masyumi

yang berbasis

HMl,

Dawam

Raharjo,

ditektur

LP3ES

1980-1986

memiliki akses khusus ke pes?flften, sebuah

lembaga

pendidikan Islam

tradisional.

Banyak

aktivis Muslim Modernis

yang

semula mcncela sistem tradisional

pesan-tt€n,

mencrd

Poterrsinva sebagai agcn pengembangan mrsyarakat. LP3ES mcmu-laiprogram pelatihan enam bulan spesialis

Peogembangan masyaEkat yang bekeria-sama dcngan pcsaatrenNU pada 1978.

Di

sini, kesempatan terbuka bagi anak muda

NU

untuk

bergabung dengan berbagai

aktivitas Ornop. Intelektual non-Islam dan

sosialis

juga terlibat

dalam program

pelatihan

ini.

Dari

progam

LP3ES dan p€rtukatan pcngalaman di dalam pelatihan

ini

banyak

intelektual

aktif

merintis

jaringan lepas organih dan Losmopolitan.

Ketedibatan

Anak

Muda

NU

dalam Gerakan

SGial

(9)

betkon-scnftasikepada dua orang intelektual

aktif

yang memimpin anak muda

NU

untuk

menceburkan

diri

k€ dalam dunia OrooP

dan

gerakan sosial

lain.

Abdutrahman

Vahid

(1.

1940)

lahit

-sebagai

cucu Hasyim A.y'ari (1871-1047) salah seorans

tokoh pendii NU dan aflak

lfahid

Hasyim

(1 91 3- 1953) mantan ketua Tanfrdziyah NU

dan iuga

mrntan

m€nteri

agama-

di

J ombang lau a

Trmur.''

Selelah menamat

kan sekolah SNIP dan SMA diJakarta dan Yogyakarta dia belajar kepadaAli Maksum

1l0l5-l089:

dr

pesanuen

Krapyak

Yogyakarra. Dia pernah be)alar ke

Unrvcr-sitas

Al-Azat

di

Kairo

tetaPi "karena dra

rrdak

pua."

dra

pindah

ke Universitas Baghdad dan menggeluti berbagai kuoku lum Barar. Dra Iulusan bahasa Arab tetapi dra menulrr banyak buku tenrang masya'

rakat

Barat dan

filsafat

politik

dan

m€mbawanva

kembali ke

lndonesia.

Setelah kembali kc lndonesia-ia sebedtat mengaiar

di

pesanrren di Jombang tetapr

tidrk

lama dia pindah ke Jakarta dan

aktif

di banyak area. Dia setiflg menulis kolom untuk harian KomPas, Mingguan Tempq

ma!alah Prisma

terbitafl LP3ES

dan sebagainya.

Dia

juga meniadi pemimpin

cditot

"Wawasan" tetbitan LSP, sebuah

publikasi

yang mencari

jalan alternatif

pembangunan.rs

Dia

beketia

di

LP3ES dan Otnop yang lain dan tetlibat di dalam

iaringan luas kalangan intelektual aktif. Pada

rahun 1980-an ra mular bekerja dr PB\LJ.

Dia dipilih sebagai ketua Tanfidziyah NLr

betsama

kctua Syutiah Ahmad

Siddig

0926-1991) di Muktamar

NU

Situbondo pada 1984.

Di

dalam muktamat

ini

Nfl

memutuskan ' kembah ke

Khrttrh

1q26".

Menufirt

Khittah

(acuan periuangan)

NU

mendifinisrkan

dinnra

sebagai organr<asr sosial dan keagamaan

(non-Politik)

den menegaskan peraflannva

di

dalam tangka memperkuet kondisi sosial-ekonomi rakvat Indoncsia. Khittah sebenarnya di usulkan

oleh Ahmad Siddiq,

ulama senior yang

sangat dihormaE Pada

lq79

unruk dima-suk-kan ke dalam gagasan "aansformasr

sosial"nya Abdurrahman Wahid dan aktivis muda

NU

lainnya. Dalam rangka mem-persiapkao

Khittah

Abdurrahman \oahid

membefltuk

"Majlis

24",

sebuah komite

yang

terdiri 24 oratg

intelektual

akt;f

termasuk mantan

aktivis

mahasiswa

Zamrcni0. 1935) dan Masdar F Masudi Q. 1954). Penting dicatat di sini bahwa ulama tradisional Ahmad Siddiq juga memainkan peran yang substansial dalam hal

meflg-inisiasi adopsr

Khittah

dan

meLndungi

Abdurrahman Wahid ketika dia

dikritik

Larcna "keanehan" Perilakunya.
(10)

Kji

I

aD, Janrya, LkLAradt da, pdrzi pohh banyal srkali buku dalam berbagaibidang yang berbeda. dan membentuk gagasannya

sesua, konreks Indonesia. Bagrmunapun

rerap mungkrn

menveburkan

dt

stni

beberapa

dl

anraranla yang dra

kuup

dr

dalam

tu|san.tuhsannl,

dan

yang iug^

diradrkan refcrcnsi oleh generasr-gcnera.i

se'udahnya.

Idc

rentang ..rransaormr.r

sosial"

sebagai

contoh,

dilandasi oleh

Abdurrahman Wahid dcngan

.,Teol

Pembebasan

Katohk

sebagar rmplikasJ

bahw.r

agama,nr

merupakan pelopor

transfotmasi sosial. Dalam ilhazanah Islam

sendiri

ja

mengikud jejak Revolusi Iran

Khomaini, dan

"Kiri

Islam,,Hasan Hanafi

MesirD

Pada saar

itu,

sangat tidak lazim

bagi pemimpin Islam Sunni untuk memuji

gagasan-gzgasan

Kristen

maupun Islam

Sliah. Ia

seringkali

dikritik

ulama

NU

karena Leanehannya tetapi banyak generasi

berrkutnya yang setuiu dengan srkapnya. Said

Ag

Sllai

0

1953) sekarang menjabar

wakil

ketua Syuriah

NU seing

me(uiuk

teologi

Slah

dalam diskusi-diskusi agama. Ada beberapa intclektual

aktif

muda

NU

belajat

di

sekolah-sekolah Kristen dalam rangka memanfaatkan gagasan-gagasan Kristen ke dalam petspektif Islam tradi,

sional. Berbagaj ienjs bukuArab dan Eropa yang dibawa

Vahid

kembal

dari

Timur

Tengah

"dicuri"

oleh para pengikLrtnva yang lebih muda. Karya-karya para pcnuLs sepefti Fr€ire, Hanafi, Sartre, Habetmas, dan Foucruh dikop,. dipiniam dan dircrre. mahkan di kalangan anak mr:da

NU

pada

1980-an

dan

1990,an. Mereka mengacu

lebih

langsung kepada

pemrkiran-pemr-kiran

Kiri

tersebut.

Abdurrahman Wahid

tidak

memiliki

ijazah pendidikan tinggi formal tetapi dia lulus dari sekolah,sekolah sekuler di

Indo-nesia

dan

memiliki

kesempatan unruk

memperoleh perigetahuan ilmiah Barat di

Baghdad. Dengzn bakat yangluar biasa dia

memaknai ulang

pemikiran-pemikiran

asing ke dalam konteks Indonesia. Dia

mcnunjukkan bahwa orang

kelahiran

pesanttcn dapat mengambil bagian secari

aktif

dalam lingkaran

intelektual

dan Ornop nasional dan intemasional. Akibat nya, generasi yang

lebih

muda

di

NU

kadang-kadang sangat

kitis

kepada lJ(ahid,

khususnya setelah ia menjadi presiden

In

doflesia retapi

mereka

tetap

merujuk

kepada apa yang dilakukan dan digemkkan

Abdurrahman Wahid

dalam lingkaran

'rMirsuo \-ak2oura, "The R"dical Tradiuonalism of rhe Nahdl,rul Ulama in todones,a: A per

..nJ

A( "oun! of rhc 26rl- Nruond Congrrj, June I o-o. Sema6ne... LFp Brrron and U,eB Rat)

(cds ).

,rdr, h,l.;l

. _

Dsebagai @ntoh,

Abdurahma. Wahid,..p.nddgan rslm tentang Mzdisme

t

ninisme,,, ddah Ma'r,rai

H,burd,4gdd

da,

Nq

d, (J^kan^:

crdsi,do,

1999);hal. 115-159 (rulisan astrnya drterbrrk n di l,,s,Ai N omor 1 , 1 992 dan direrbirkd kehbali d; majalah berkala jn

,,.",t

NU,

,tiU,

Scpr.mber 1998) Abdurrahhm W.hid, ..Istam dan .Civ socicry', pcns,lm.. ln

d""*-".;Aqj,

(11)

intelektual

aktif

kota.

Mzsdar tr.

Mas'udi

(.

195a)

lahir

di

Purwokerto Jawa Tcngah.r Meskipun

or-ang tuanya bukan oror-ang yor-ang

saogat

te*enal, dia belajar dipesanften ptcstisius dan b€sar di Tegal Reio dan Krapyak dan

dipe

akukan sebagai anak kesayaogan oleh ulama seniotnl,a.

Ali

Maksum Ktapyak

(lihar

cararan

kaki

no.17) mcngijinkan

Nlasdar

untuk

membaca

buku-buku

pdbadinya. Masdar yang dilahirkao dan dibesarkan di bawah pcndidikan uadisional yang ketat, bertemu pertama kali dengan

pemikit-pemikit

modernis Islem

Timur

Tcngah

scperti Muhammad Abduh,

Qasim

Amin,

Muhammad

Iqbal,

dan

Muhammad Amin melalui buku'buku itu.

la

meniadi ketua organisasi mahasiswa

PMII

(pergerakan Mahasiswe Islam

lfldo-nesia) cabang Krapyak dan sering bertemu para akrivis

ufltuk

mendiskusikan tema-tcma agama dan non-agama. Ia belajar di

lnstitut

Agama

Islam Negeri

(lAlN)

Sunan

Kdijaga

Yogyakarta dan mener

bitkan

majzlah

mahasiswa

"Arena",

kemudian

me

niadi

wartawan untuk

"Ekuin"

di Jakatta. Ir{enjadi

aktivis

mahasiswa dan wartawan metupakan ialur

khas ke arah lingkaran intelektual aktif Lota bagi banyak anak muda

NUJalur

khas

ini

merupakan sarana dan tempat mereka mempelajan keahlian dasat untuk menjadi

intlektual;

bagaimana m€ngumpulkan

informasi, bagaimana menulis secara logis, bagaimana mcnerbitkan dan menyebarkan berbagai majalah, bagaimana mcngatur

organisasi, dan bagaimrna bergaLrl dengan orang lain.

Di

Jakarta, Masdat betkenalan dengan

lingkaran,nrelekrual

aktif

dr

l.P3ES.

Sebelumnva, pengetahuannya tentaflg

pemikiran-pcmikiran Barat terbatas kepada

pcmrbran sosrologr di kurikulum

lAl\,

tli

Jakar(a-lah

dia

bertemu orang sosiali' untuk pertama kali". Dia mcnjadi staf dan

kcmudran

menjadi drrekrur

PlM

lPer-himpunan Pengembangan P€santrcn dan

Masyerakat). Sebagai organisasi, P3M drdrnkan pada tahun

lq83

unruk melak !anakan

progrrm

pengembangan masv, rakatpesantrcn LP3ES Banyak aktivis P3M betafiliasi kc

NU

Mereka adalah Intelektual aktif lulusan

IAIN

yang bc*embang sedikrt

demi sedikit sejak

IAIN

menerima lulusan pesantren pada awal 1970-an. P3M

mem-perluas aktivirasnya meliputi diskusi-drskuv agama, publikasi, dan gerakan percmpuan. P3M menginisiasi diskusi agama Oalaqah) tentang isu-isu sosial-politik, penyebaran gagasan-gagasafl seperti pengembangan masyarakar.

hak

asarr manusrr dan

de-mokrasi

di

kalaflgan ulama

NU.

Para pendera

Kn(ren.

para

profesional

non-agama dan para akademisi sering diundang dalam acara halaqah untuk saling

betukar

pemikiran dan gaga"an. P3M iuga mener.

bitkan

malalah

"Pesantten"

yang

di

dalamnya

ikut

ambil

bagian para aktivrs I-SM baik dari lndoncsia maupun dati luar negeri, kaum akademisi darr ulama

ptog-resil

Mrsdar sendiri menerhirkan berbagar

interptetasi

(12)

K;n IiLD, Jdnisdn Ist bAt dt da, p6tai pabk

tefltang demokrasi dan percmpuan. p3M

menjadi model bagi Ornop kalangan

NU

yang aktif di dalam bidang sosial-ekonomi maupun wilayah wacafla serta men,adi

"jembatan"

antan

kaum intelektual kota

dengan ulama pedesaao.

Apakah

Xiri

Istam

Lahi

dari

Anak

Muda NU?

Lembaga

Kajian Islam dan

Sosial (LKrS) drdirikan pada rahun 1989

khu-susnya oleh mahasrswa dan lulusan

tAIN

Yokyakarta.':r LKrS sebagaiman Lp3ES di

org2nrrr

oleh kelompok irrclektual

aktif

(bukan oleh rokoh yang klausmatik).

&x

di

sini bahasan kita betpusat pada orga-nisasi. Penting juga untuk mendiskusikan jadngan luas yang dibuat oleh LKiS.

Menuru( buklernya

LKiS

mendukung pandangan Islam ya[g "transformatif dan

toleran"

dan melihat

lslam

sebagai "kekuatan progresif dao pembebasan".2

Sikap tethadap

lslam

ini

bedar-benar

tereflcksikan dalam pemiLiran dan aktivitas

para

aktivis

NU

yang

lebih

rue sepetti

lfahid

dan Masder. Seperti dua otang itu anggota

LKiS betkiprah

di

PMII

dan

kewattawanan sebelum memulai men-dirikan Ornop. Tidak sep€rti Masdar yang

baru

bettemu dengan kalangan sosialis ketika ia tinggal di]akffta, aktivis LKiS telah

memilki

komunikasi yang intensif deflgan

kalangan

intelektual

aktif

sosialis dan

sekuler sebelum mereka meodirikan LKiS.

Aktivis

mahasiswa Islam

di

Yogyakarta

telah

bclajat

mengenai

model

jaringan

kosmopolit

di

ibukota yang

di

buet oleh generasi-generasi sebelumnya. Mereka

sering keremu dengan

aktivis Ktisten,

sekuler dan

sosiaLs

unruk

berdiskusr

mengenar berbagei tema <osial-poliriL.

Perpustakaan Harta yang didirikan scbagar penghormaran kepadr wakrl presrden In-donesia yang sosialis

ini

merupakan satu

dati pusat pertemuan mereka. Mcreka juga membaca

buku-buku

Kiri

Barar

)'ang

dibawa oleh Abdurrahman Vahrd. Kemu.

dian penelu BeJanda Mardn van

Brurn€,-sen mcmbrnru

berbigr

kegiatan LKiS.

Dir

bekerja sebagai konsuhan L€mbaga Iknu Pengetahuan Indonesia

(UPI)

pada tehun 1986 1990 dan mengajar

di

IAIN

Yog

yakatta

dari

1991-1993.

Ia

mendorong mahasiswenya

"berfikit

secara

ilmiah

sosial". Saat itu juga aktivis LKiS mempe, toleh informasi tenta.rg studi-srudi Islam mutakhir diTimurTengah dafl Eropa dari

sLrmber-sumber

yadg

bervariasi

dan menetbitkan beberepa buku dalam bahasa

Indonesia. Banyak

dad

akademisi Islam

mutakhir

di

Eropa

seperti Muhammad Arkoun yeng sangat dipengaruhi oleh

post-strukturalisme. Mereka mencurigai dan mengkritik otentisitas Islam secara radikal memekai

pola

pikir

Kiri

seperti Michel

Foucault. F&ta ini selaniumya mendorcng

intelektual

LKiS

untuk

membaca pemi-kiran-pemikiran

Kiri

Barat.

rrPenulis telah mel.ku[.n l;dyak wwalc@ dcoga. kluroh a.ggot LKiS b.ik secam tormal maupun

infomal scja[ 1998 hingge 2000, seb.gian b.sar dr koror mercka di Yogyakartl Dltutirtkhrl

Mt

ad Sdizl Shdnt I2nbqo Kajian

l

aa

da" Sai4l@a1k

d^lDb.hB.

lnggris mapun bahasa Indolesia), tth., hal. 2.
(13)

Satu dati banyak buku sensasional yang

dit€rbitkan LKiS

adalah

"Kiri

Islam:

Antara Modernisme dan Post

Modernis-me".'z3 Buku

ini

berisi Peflgantar singkat tentang Hasan Haoafi Mesit dan ringkasan atas

karya

Hanafi

Yang

terkenal "Apa

Arti Kiti

ls-lam?"

Meflutut

anggota

l-KiS, buku

ifli

membuat

"aktivis

yaflg

tidxk

m€-nyukai buku, menjadi

se-nang membzca, dan santri

yang tidak suka aktif

men-iadi

aktif".

Analisa

atas

buku

ini

akan membantu

kita untuk memahami hasil akhir anak muda

NU

dan

apa arti

Kiri

buat meteLa.

Penulis mengajukan asumsi

Iuat dan pembebasan

dari

tatanan kolo nial".'?a

lni

sangat jelas segaris dengan konsep "ttaosformasi sosiat" di dalam kc

Otnop-an

di

Indonesia

seiak 1980-an

Ked'a,

iudu'l buku yang

"cantik",

"tslam

Kiri"

dan "Post-Modetnisme" sangat menank Pethatian

maha-siswa. Banyak anek muda

NU

mencati acuao

altetnatif

dalam memahami dunia dan ini sangat rnengutuungkan Publikasi LKiS.

Banyak dari mereka lebih

ber-odentasi aktif kePade mk!%t dan semakin berhasrat uotuk

benat-benar menerjuni g€rakan okYat radikal dafl Krri SaYa lama.

Jadi,apakah

Kiri

lslammun

cul dari

anak muda

NU?

Ya.

Tetapi

mereka

Kiti

dcngan kadat dan pendekatan yang betvariasi

Sebagai contoh,

di

NU

terdapat jumlah

signifikan kaum intclektual organik dan aktif. Ada

di

antata mereka yang sccara

langsung metuiuL kepada Pcrkembangn mutakhir di dalam gerakan dan akademih

Kiri Eropa

scperti "gerakan sosial batu"

dan kajian-kaiian

knltut^l (e tffal

n

dier,

serra

mclrbalkan

drri

dalam "perang

u,acana". Banyak

iuga yang

Kiti

lebih sebagai pemsaan Primotdial.

Lalu. aPa

Kil

lslam

,tu)

Dr srni penuli' mencarat dua c,fl khas. PenaDra-mcncuig i dan mengkritik otentisitas lslam (teks suci, seiarah, ulame) dergan memaLai pola

pikit

}K,zuo Shimogaki, M. lmam

A,z

<ho M' Jadul Mrui^ lPenqien"h')' K;i

lth

' Aaaru Mo&nbne

dar PNtn dmi'1r,.i r4,ar rvirr atu!

hnt+ II!t!

Ha''lf' Gogv*art': LKiS' 1993)
(14)

Ko lldh, ldi,so' Ltebktual d., Pdtd Polnl

Kiri Batat kontemporet Kedta,aknf

d,

zm atau kerja sama dengan gerakan sosial dan

politik yang sekular (atau Kiri), namun tetap

mcmiliki motivasi rdigius.5

Anak

Muda

NU

di Era

Kepresidenan

Abdurrahman

Vahid.

ALhir

rezim

Suharto membetikan

lingkungan wacana yang lebih bebas, yang

membuka ialan menuju demokrasi multi pattai di lndonesia. Saat ini bisa mengeks, prcsikan

kritik

pedas kepada pemerintah tanpa takut pembalasan dari pemerifltah. Baik lslam radikal maupun Marxisme bisa

dieksptesikan secam lebih terbuka. Lebih dari 100 partai polhik didirikan dan 48 di antaranya

ikut

serta dalam

pemilihan

umum 1999.

Dalam situasi politik semacarI'ini,

nain-rrra,

NU membertuk Partai Kebangkitan

Bangsa @KB) dan Abdurrahman Wahid

mcmberikan dukungan sangat jelas. ,{nak

muda NU intelektuat aktif umumnya setuju

dengan pcndirian

patai

tetapi meniaga

iarak daripanai. LKiS bersama

bermacam-macam

organisasi

di

Yogyakatta

dan rcmpat lain, mengorganisasikan iaringan

Ornop

untuk

mengawasi

pemilu.

P3M

meneruskan

halqah

ftqih

siyasah atau pcndidiken politik untuk ulama di dacrah, mendiskusikan materi,materi politik seperti

"Apa

itu

demokrasi?" menggunakan baik

gagasan Barat maupun Islam. Banyak di kalangan anak muda

NU

terlibat dalam

gerakan

Kiri sdikal

scpetri Parrai Rakyat

Dcmokratik (PRD) dan Irorum

Kota

(Forkot).

Sikap

kitis

mereka tethadap pcmerintah tidak berubah bahkan setelah Abdurrahman Wahid meniadi ptesiden

lndonesia. Mereka percaya penuh tcrha-dap demokasi yang mereka perjuangkan dan yang juga

dtsebt

cira-cita

Ciil

Soti'

e9.'16 Bahka.n penulis mengamati bahwa mereka bersikap

kitis

dan sinis tcrhadap partai

politik

dan

politik

pada umumnya. Sikap sinis terhadap partai

politik

yang tumbuh di bawah rezim otoritcr Socharto

mungkin

akan mengganggu pengem

bangan demokasi di lndonesia dan perar mercka di dalamnya. Kaum iotelektual kota

dari desa memiliki tugas untuk

mcngar-tikulasiLan gagasan

dan aktivitas

yeng

terpisah

baik

kepada masayarakat desa maupun masyarakat kota. Sebagaimana diqratakan Antonio Gramsci bahwa peran partai politik adalah kunci yang pentiryl

(prnd politik) be.taggug,aMb un(uk bergabuns bersam,-sim, kluD intclckrual orgaoik dari kelompok yans ada -yang

dohi.ad-

dan kalang.n intclctrual tradisional. Partai melakukao iungsi ini dalam ketergantungan yang tegas deng.n

fungsi dasatoya, yang mengcl.borxsi bagian komponennya s€ndiri <lemen kclompok

r\Penulis ak.n membahas ap. aninyz Kiri

dan Knj Ist.m dalam politik lfldonesia tcbih mendalam

r"Anak muda NU selalu mencita-cir.kan "civit socicr),,,sehaaai ruang publil

v,.8

bersifat

kesukarcla*anan, pengemhangm did, dan otonom dari oeg.re. rrhat AS Hik@, Ddo*,6i dar Gul

-td;,

0akaro: LP3ES, 1996), h,1.3. P.oulis rel.h mcmblhas hat if,i. r-ih.t Ken Miichi, .Two SrrcanD

o a I sl.mi. Civil SGiery Th eon* in Indooesi^," lomauo. Int mzti@dt CdP@ti,, S turn! (<)b. U.ivcr

s,t\r, 8-2,2000, hlm. 159-179- (dalam bahdaJ.paog). 'Anronio Gt^nsci, .leh.tio, rroD P.;rM, Ol.Or.

hln]s.

@

AtMf

Edii Na. torrt,
(15)

Sepcrtl Ahmad Siddiq untek Abdurrah-manWahid. dan Ali N{atum untuk Nlasdat

E Mas'utli, ulama' ttadi stom)

sep ierrjadi

sangat penting bagi intelektual aktif dalam rangka nengemukekan gagasan-gagasan

dan

lcbih

praktis unruk bertahan

di

otgarusasi. Organisasi mahasiswa, Ornop

dan pesanttcn juga menyediakan tuang bagi "penggabungan betsama" dua jenis intclektual. Sekarang apakah mereka bisa

memanfaatkafl

partai

politik

sebagai wilayah baru untuk mengkomunikasikao

dan mengartikulasikan aspirasi rakyat atau

tidak, tampak kusial b4gi apa yang mereka

sebut demokralsasi di lndonesia.

Catatan Tambahan

untuk

Anak

Muda

NU

Ini

tidak

bcraiti

bahwa penulis setuju dcngan partai politik di Indonesiamutakhit

dan anak muda

NU

yang

aktif

dalam

politik

sesudah Pemilu 1999. Bagaima napun, apa yang disebut

NU

non-politik

"jalur kuitural"

tidak

bisa menghindarl

tanggungiau,ab atas situasi politik Indooe

sja dao

NU

mutakhir Tidak ada gerakan

kultutal (non poluik) murni, sebagaimana

dikatakao

Edtard

Said.

Geralan politik

vang "critics oriented", atau

"demonstta-tion-odcnted" )ang tidak bisa mengambil tanggr-rngjawab untuk pemetintahan nyata,

dan tidak bisa mengajukan piLihan rcalistis tidak didukung oleh masyatakat umum dafl dalam jangka panjang akan

mati

seperti Partai Sosialis Jepang Jika penulis meng' ambil contoh di Jepang, dua partai kecil oposisi ideologis;

Pataj

Komunis Jepang

dan Partai

Komei

(Partai Femerintahan

Bersih),lebih kuat datipada Partai Sosialis

oleh

alasan yang sama.']3 Dua pattai

ini

berfLrngsi dengan baik sebagai partai rakyat

yang membantu rakyat dalam hal-hal kecil

dal

urusan sehati-hari. Memperhatikan hal

ini, iika Golkar betahan di luar Jawa, itu bisa

tetjadi

katera

Golkat

mengancam rakyat atau raLyat katena kebodohznnya

memilihnya,

tetapi

fungsinya

lebih

dari partai lain

"pro-teformasi"."

Pemrlis tidak menganjutkan bahwa

NU

"jalur kuitural" memasuki patrai politik yang ada. Sebenarnlz, terdapar sangat banyah hal

yang bisa dilakukan melalui gerakan sosjal

"ekstra parlemeter" atau

"jl1,rr

kultural": mengawasi

aktivitas

sehari-hari

partai politik daerah maupun nasional, kampanye dan

loby

untuk

kebijakan

(tidak

hanya d€monsftasi),

mengkitisi

"produktivitas" dan "ketcrpetcayaan"

parpol

dan

seba-gainya. "Gcralan penglLrlingan" Korea dan

ombudsman

di

banyak

negara Barat

merupakan

sekedar

dua

contoh

dari
(16)

, ,

Peruarans,n

men.,ri

1s

lxm, bukanlah hal

gamPang,

t,rPl

butuh metodologi dan cpistemologi.

Bukan

haoya

itu

seja,

tetapi

iuga

herus melakukan

akultutasi

dan

dialektika dcngan

pemikiran

pcmikran modern yang berkembang

di

Batar,

k-adang

harus

mengako

modasi, tapi di sisi

lain hatus

mengki

tisi

dxn

merekon

struksi."

Demi

kianlah kira-kira

i\Iuhammad

Arkoun

mengungkapkan kegelisahannva

tcrhadap

"studi

Islam" mutakhir, karene

pemikiran Islam tidak menventuh realitas,

z.rman dan pergolakan Lemanusiaan uni

Kegelisahafl

Arkoun

dan upaya me

nyambut cfe baru pemikiran

Islam,

sebenatnya

juga

dipikirkan

mayotitas

pcmikir lslam

lainnya,

seperti

Hasan

IIanafi, Nashr Hamid Abu-Zayd (Meslr), Muhammad

Abid

at-J:rbiri (Maroko) dan Nruhammad a1'Rxmxihi (Kuwait).

Yals

kcprihatinan

mereka xntara laifl,

jumlah

pcmcluk

Isiam lang teseL,ar

luas

di

betbagai

dunia, tidak

dibe

tcngi

dengan

majunya

pemiki

tan kcislaman yang

merupakan pilar

idcntitas

keislaman.

Katenanya,

"kegelisahan

metodologis"

sePefti ].ang diuta

takan

AtLoun

di atas

juga

diperte gas dengrn "kegeli

sahan

rcaliras"

yang

meniscaya

kan upaya aksclctasi pcmikimn progresif,

dekonstruktif dan trans

formatii

Dalam

rangka

mencari

"jalan

keluar" dari kubangan kegelisahan, pemikir

Judul :

Al-Fikr alush0li wa lslihalat

.

al-Ta'shil Nahwa. Tarikhin

Akhar li al-Fikr al- lslaml

Penulis

:

Muhammad tukou.

Referensi

Dokumen terkait

Saudara diharapkan membawa Dokumen ASLI Perusahaan dan menyerahkan Fotocopynya antara lain : Dokumen Penawaran, Jaminan Penawaran, Surat Dukungan Keuangan Dari Bank,

Segala biaya akomodasi dan transportasi penyedia jasa yang berkaitan dengan rapat pembuktian kualifikasi ini ditanggung oleh penyedia jasa itu sendiri. Apabila

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu apakah ada pengaruh pengetahuan dan sarana sanitasi lingkungan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat dalam

Rambutan: Komoditas Unggul dan Prospek Agribisnis.. Rambutan: Komoditas Unggul dan

Kepada Peserta Seleksi yang merasa keberatan atas penetapan Hasil Prakualifikasi tersebut diatas diberikan kesempatan untuk mengajukan Sanggahan melalui aplikasi SPSE kepada

Teknis Satuan Pemukiman (RTSP) Lokasi Sebuku Desa Sujau , maka dengan ini kami mengundang Saudara untuk hadir dalam acara Klarifikasi dan Pembuktian Kualifikasi sesuai

Dalam kondisi normal (tidak perlu percepatan), proyek akan mempunyai waktu maksimum dan biaya yang minimum, sedangkan pada kondisi dibutuhkan percepatan durasi

Pada BPPT Yogyakarta ini memiliki jaringan lokal yang sederhana yaitu hanya digunakan 1 buah switch , dengan jumlah workstation yang terkoneksi dengan jaringan adalah sebanyak 13