• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Berhenti Menggunakan Ganja dengan Xerostomia di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Berhenti Menggunakan Ganja dengan Xerostomia di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan Tahun 2016"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Narkotika termasuk kelompok obat yang dapat memengaruhi kerja tubuh.1 Menurut UU No. 35 tahun 2009, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, berupa sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.2 Ganja merupakan obat halusinogen dari tanaman cannabis sativa yang dapat tumbuh di Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Amerika Selatan, dan Asia.3,4

Ganja mengandung lebih dari 460 bahan kimia, dimana lebih dari 60 diantara bahan kimia tersebut disebut cannabinoid.5 Delta-9-Tetrahydrocannabinol (THC) merupakan salah satu cannabinoid yang menjadi senyawa kimia utama dalam menimbulkan efek psikoaktif.4,6 THC dapat menimbulkan halusinasi yang bersifat merubah perasaan dan pikiran. Hal tersebut yang menyebabkan ganja sering disalahgunakan.3,7

Penggunaan ganja memberikan efek yang tidak baik karena dapat mengakibatkan adiksi yang berujung pada ketergantungan.1 Laporan tahunan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) tahun 2014 menunjukkan bahwa prevalensi penggunaan ganja berkisar 2,7%-4,9% per tahun pada populasi penduduk dunia yang berumur 15-64 tahun.8 Menurut data deputi bidang rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah pengguna ganja yang mendapatkan pelayanan terapi dan rehabilitasi pada tahun 2014 di Indonesia sebanyak 1.243 dari 6.111 orang.9 Pada kasus penggunaan narkotika di Sumatera Utara, ditemukan bahwa prevalensi penggunaan ganja tahun 2014 sebesar 3,06% (mencapai 300.134 kasus).10

Penggunaan ganja dapat menimbulkan masalah kesehatan dan memengaruhi struktur dan fungsi otak, sistem kardiovaskular, sistem pernafasan, serta sistem reproduksi.11,12,13 Secara umum, pengguna ganja memiliki kesehatan mulut dan

(2)

periodontal yang buruk. Efek samping dari ganja terhadap kesehatan rongga mulut terdiri dari penyakit periodontal, karies, leukoplakia, kandidiasis, dan xerostomia.11,14,15 Xerostomia sering terjadi pada pengguna ganja. Penurunan pada sekresi saliva dapat disebabkan oleh kandungan THC dalam ganja yang memiliki sifat parasimpatolitik.16,17

Schulzkatterbach, dkk. melakukan penelitian mengenai hubungan penggunaan ganja terhadap peningkatan risiko karies pada 43 orang perokok ganja (sebagai kelompok uji) dan perokok tembakau (sebagai kelompok kontrol) yang berumur 18-25 tahun. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa penurunan laju aliran saliva berhubungan dengan terjadinya karies yang lebih tinggi pada kelompok perokok ganja dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa 84% dari perokok ganja mengalami xerostomia dan 91% merasa haus setelah menggunakan ganja.18

Lee, dkk. melakukan penelitian terhadap 29 orang perokok ganja kronik berumur 18-65 tahun yang telah berhenti menggunakan selama 30 hari. Pada penelitian tersebut ditemukan sebanyak 25,6% mengalami mulut kering dan 35,9% merasa haus. Hal tersebut terjadi karena efek residu pada kandungan THC dalam ganja.19

Ware, dkk. menyatakan bahwa dari 102 mantan pengguna ganja yang pernah berkunjung sebagai pasien HIV/AIDS di Kanada, ditemukan sebanyak 63% pasien mengalami mulut kering. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa riwayat penggunaan ganja dapat menimbulkan beberapa efek samping terhadap tubuh, salah satunya mulut kering.20

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa penggunaan ganja dapat menimbulkan xerostomia, terutama pada subjek yang sedang menggunakan ganja.18 Sementara itu, penelitian lainnya menemukan xerostomia juga masih dapat ditemukan, meskipun penggunaan ganja telah dihentikan.19,20 Namun, penelitian mengenai xerostomia pada mantan pengguna ganja masih sedikit. Untuk itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan lama berhenti menggunakan ganja dengan xerostomia.

(3)

1.2Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara lama berhenti menggunakan ganja dengan xerostomia di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Insyaf Medan.

1.3Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan antara lama berhenti menggunakan ganja dengan xerostomia di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Insyaf Medan.

1.4 Hipotesis

Ada hubungan antara lama berhenti menggunakan ganja dengan xerostomia di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Insyaf Medan.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu penyakit mulut tentang hubungan antara lama berhenti menggunakan ganja dengan xerostomia.

2. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai dasar penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara lama berherti menggunakan ganja dengan xerostomia.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Sebagai informasi tambahan bagi penyelenggara kesehatan untuk program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat mengenai dampak dari menggunakan ganja pada rongga mulut yaitu xerostomia.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan memberi informasi kepada tenaga kesehatan tentang hubungan antara lama berhenti menggunakan ganja dengan xerostomia.

(4)

3. Kontribusi bagi pemerintah, untuk mempertimbangkan penyusunan program pemerintahan yang berhubungan dengan efek menggunakan ganja berupa xerostomia.

4. Sebagai tambahan pengetahuan bagi masyarakat mengenai dampak dari menggunakan ganja pada rongga mulut yaitu xerostomia.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 49 sampai dengan Pasal 53 Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa,

Capaian Pembelajaran (Komp Mata Kuliah) : Setelah mengikuti kuliah mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang ruang lingkup studi geomorfologi; pembentukan permukaan

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang

Capaian Pembelajaran (Komp Mata Kuliah) : Setelah mengikuti kuliah mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang pengertian meteorologi dan klimatologi, sejarah

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai cara suatu organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efesien, serta lebih jauh mendukung terwujudnya visi dan misi

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxon signed ranks tets diperoleh nilai p=0.002 yang berarti nilai p<0.005 maka Ho di tolak, artinya pada

When looking the teacher teaching at SMPN 1 Kampar Timur, the writer found that the ability of the students in memorizing vocabulary