• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A.LatarBelakangMasalah

Transportasi merupakan sarana perkembangan yang penting dan strategis

dalam melancarkan roda pereknomian dan mempengaruhi aspek kehidupan.

Melihat kepentingan tersebut maka perlu adanya penyediaan jasa transportasi yang

semakin meningkat baik dalam segi kuantitas maupun kualitas yang mencakup

keamanan, kenyamanan, efisien, dan tepat waktu. Organisasi dalam bidang

transportasi menyadari pentingnya kepuasan pelanggan yang akan mempengaruhi

organisasi itu sendiri dalam pelaksanaan jasa yaitu dengan memberikan banyak

perhatian pada kebutuhan pelanggan seperti kebersihan, kenyamanan, dan

kesopanan sesuai dengan pendapat Kotler & Keller (dalam Tjiptono,

2014:26):“Setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak

kepada pihak yang lain pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik)

dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.”

Dilihatdarisegiekonomi,keperluan akan

jasaangkutanmengikutiperkembangan dari kegiatan sektorekonomi, keperluan

jasa angkutanakanbertambah denganmeningkatnya perekonomian

danberkurangjikaterjadikrisis ekonomi.Halinidisebabkan karenatransportasi

berfungsiuntukmemperlancar arusbarangdan lalulintasjenispenumpang.

Dariberbagaimacam alatangkutanyang ada saat ini, kereta api merupakansalah

satu modatransportasi pilihanyangadadiIndonesia selain bus, pesawat terbang

(2)

sepertihematbahanbakar, hematenergi,rendah polusi,bersifatmassal,

adaptifdengantugaspokokdanmobilisasi arus penumpangdanbarangdiatasrel.

Dewasainisetiapkonsumentidakhanyamemilihjasa berdasarkan

kebutuhannyasaja,tetapijugasegalaaspekjasaatau pelayananyangmelekatpada

produk tersebut. Sepertiaspek kualitas pelayananyang diberikanolehpemberi jasa

tersebut. Hubunganantarakualitaspelayananpublikdengan

profitabilitasdalamhalini cukupjelas,karenadenganmemilikipelanggansetia

atauloyal,perusahaanmendapat jaminanprodukataujasanyaakanterusdigunakan.

Pelanggansetia tidakakanberpindah

hatiwalaupundiberiiming-imingataumendapatgodaanmenggiurkan. Sebabsudah

terbentuksuatuhubunganjangkapanjangantaraprodusendankonsumenyangakan

terusberlangsung.Loyalitaspadadasarnyamerupakansalahsatufaktorpaling utama

dalam meningkatkanpemasaran serta pendapatan suatu perusahaan penyedia

jasa. Dimanasituasipersainganpadasaatiniyang

sangatketatdenganbanyaknyapemain

pasar,dalamkondisiinikepuasansertakesetiaanpelanggan(customerloyality)

menjadi baranglangka karena susah didapatkan.

Menumbuhkanloyalitaspelanggandalamdirikonsumenbukanlahhalyang

mudah dibentuk karena penyedia jasa harus mampu memberikan pelayanan yang

bermutu kepadapelanggan,sebabmutudapatmendorong

pelangganuntukmenjalinhubungan yang erat dengan perusahaan,

dimanahubungan tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengetahui

apakebutuhan dan keinginan pelanggan.Denganmemahami hal

(3)

padaakhirnyaakanmenumbuhkandanmeningkatkanloyalitaspelangganyaitudengan

cara berusaha memaksimumkanpengalamanyang

menyenangkandanmeminimumkanataubahkan

meniadakanpengalamanyangkurangmenyenangkan bagi pelanggan.

PT KeretaApiIndonesia(KAI)merupakansatu-satunyaBUMNyang

memilikisejarahpanjangdanmengalamisemuabentukBUMNyangdikenal

diIndonesia.Sebelumperang dunia keduaangkutankeretaapidiIndonesia dikelola

oleh perusahaanswastaBelanda.Selanjutnya pada tahun1950 pengelolaan

diserahkankepadaKementerian KomunikasiRepublikIndonesia melalui DKA

(Djawatan Kereta Api).Kemudian secara berturut-turut pengelolakeretaapi

mengalami beberapakali perubahan namadan status, yaitu

PNKA(PerusahaanNegara KeretaApi) pada tahun1963,PJKA (PerusahaanJawatan

Kereta Api) pada tahun 1971, PERUMKA (Perusahaan

UmumKeretaApi)padabulanJanuaritahun1991,danterakhirpadabulan Junitahun

1999 berubah menjadi PT KAI- Kereta ApiIndonesia(Persero).

Denganbentukpersero,PTKAI memilikipeluangyangbesaruntuk

meningkatkankeuntungan,karena penyelenggarantransportasi daratkereta api

masih menjadi monopolipemerintah.

PT. KeretaApi Indonesia(Persero)DivisiRegionalISumateraUtara

merupakanBadanUsahaMilikNegara(BUMN)yang memilikijenisusaha dibidang

jasatransportasi,yaitumenyediakanpelayanan transportasipelayanan

transportasiuntuk kepentingan konsumen di daerah Sumatera Utara.

Selainmenyediakan jasa transportasi bagikonsumenataupenumpang,PT.

(4)

pengangkutan bahan-bahanmentah, seperti sawit. PT. KeretaApiIndonesia bekerja

sama dengan PTPN ataupun perusahaan lainnya yang membutuhkan jasa

angkutanbaranguntuk mengalokasikanbarang-barangtersebutketempatyang telah

ditentukan.

Sebagai perusahaan jasa yang telah banyak digunakan oleh publik, PT

KAI (Persero) memiliki tanggung jawab kepada pelanggan dan masyarakat

dan sejalan dengan misi perusahaan untuk memberikan pelayanan yang

terbaik, nyaman, produk berkualitas, perusahaan juga terus menjaga

komunikasi dengan penumpang. Hal ini sesuai dengan pendapat menurut

Gronroos (dalam Ratminto, 2005:2) yaitu pelayanan adalah suatu akitvitas

atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba)

yang terjadi akibat interaksi antara konsumen atau pelanggan.Perusahaan

menyadari komunikasi yang lancar berperan penting bagi perusahaan

kelangsungan bisnis perusahaan disamping memastikan kualitas yang sesuai

dengan standart.

Penilaianmasyarakatterhadapjasa transporasi kereta api

tersebutdipengaruhioleh

bagaimanamasyarakatmemaknaiprodukataupelayananyang diterima.Bagi

pelanggan,kualitaspelayanandankepuasan pelangganberasal dari layanan yang

terorganisir.Dalam hal ini, unsur kepercayaan menjadi faktorkunci

bagiperusahaanuntuk

memenangkanpersaingan.Komitmenpelangganyangtinggiterhadap

perusahaanakanmenjaminkelangsunganbisnisjangkapanjang.Dengan terciptanya

(5)

maupuntidaklangsungdapatmembentukpelangganyang memilikitingkatloyalitas

yangtinggi.Memilikipelangganyangloyaladalahharapandari

setiapperusahaankarena akan membawabanyak keuntungan bagi perusahaan.

Penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh kualitas pelayanan

terhadap loyalitas pelanggan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Made Irvan dan

Alit Suryani tahun 2012 yang hasil penelitiannya menjelaskan bahwa pelaksanaan

akan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh pengelola Trans Sarbagita

(Denpasar, Bali) sudah memenuhi standart dan dilaksanakan dengan baik. Ini

dapat dilihat dari hasil pembahasan penelitian tersebut dengan menggunakan

metode analisis pathmenunjukkan kualitas layanan memiliki pengaruh langsung

terhadap loyalitas melalui kepuasan konsumen sebagai variabel intervening yang

ditunjukkan dengan nilai dari pengaruh tidak langsung sebesar 0,403>0,357 yang

merupakan pengaruh antara kualitas layanan dan loyalitas konsumen. Temuan

penelitian tersebut mengartikan jika kualitas layanan ditingkatkan, maka hal

tersebut akan mendorong peningkatan yang terjadi pada kepuasan konsumen,

serta berdampak pada loyalitas konsumen yang mengalami peningkatan.

Perkeretaapian sebagaisalahsatumoda transportasitidakdapatdipisahkan

dari moda-moda transportasi lain yang ditata dalam sistem transportasi nasional,

mempunyai karakteristik pengangkutan secara massal dan keunggulan sendiri,

perlu lebih dikembangkan potensi dan ditingkatkan

peranannyasebagaipenghubung wilayah baiknasionalmaupuninternasional,

sebagaipenunjang, pendorong,dan penggerak pembangunan demipeningkatan

kesejahteraanrakyat.Olehkarenaitu,PTKAI Divisi Regional I Sumatera Utara

(6)

pelayanan yangbaikdanmemuaskanbagimasyarakat.Halinididasarkanpadasetiap

warga negara memilikihakuntukmendapatkanpelayanandari aparat

pemerintahsecara baik.Hakiniberlakukepadasiapasaja,baikiaanggota

organisasiyangberkewajibanmelayaniatauorangluaryangharusdilayani.

Jadihakatas pelayananinisifatnya sudah universalberlakuterhadapsiapasaja

yangberkepentingan atashak tersebut.

Namunkenyataannya pelayananyang diberikanoleh PTKAI Divisi

Regional I Sumatera Utara belumdapat memuaskanmasyarakat.Hal inidapat

dilihat daribelum memadainyajumlahkeretasesuaidengankebutuhanpenumpang

sehingga sering terlihatkeretapenuhdenganpenumpangyang saling berdesakan,dan

seringterjadinya keterlambatanmaupunkeberangkatan

kereta.Keluhanpelangganlainnyaberupa,ketepatanwaktupelayanan, dan

ketulusanuntukmembantupelangganyangterlihatdari

kurangramahnyapegawaisaatmelayanipelanggan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut,penulis

tertarikuntuk melakukan penelitian dalam bentukskripsi denganjudul

:“PengaruhKualitas Pelayanan Publik terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi

Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara )”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkanlatarbelakangmasalahyang telah dikemukakandiatas,

makadapatdirumuskanmasalah sebagaiberikut: “Seberapa besarkah

PengaruhKualitas Pelayanan Publik terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada PT

(7)

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang diajukan mempunyai sasaran yang hendak dicapai

atau apa yang menjadi tujuan. Suatu riset khusus dalam ilmu pengetahuan empiris

pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji

kebenaran ilmu pengetahuan itu sendiri.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Kualitas Pelayanan Publik PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara

2. Untuk mengetahui Loyalitas Pelanggan atas Kualitas Pelayanan Publik

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh Kualitas Pelayanan

Publik Terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1) Manfaatteoritis

a) Memberitambahanbuktiempiris tentang hubungan antara kualitas

pelayanan, kepuasan, dan loyalitas

pelangganyangdiaplikasikandalambidangtransportasi yang

diharapkanbisa menjadidasarpenelitianlebihlanjut.

b) Bagi penulis secara subjektif adalah sebagai suatu tahapan untuk

(8)

dan teoritis dalam memecahkan suatu permasalahan secara objektif

dan kritis melalui suatu karya ilmiah sehingga diperoleh suatu

kesimpulan yang bersifat teruji dan berguna.

c) Bagi mahasiswa lainnya sebagi khasanah ilmiah untuk penelitian

lainnya.

2) Manfaatpraktis

a)Memberi tambahan informasi mengenai hubungan antara kualitas

pelayanan, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggandi bidang

transportasi kereta api.

b)Menjadi pertimbangandanmasukanbagipihak manajemen PT. Kereta

Api Indonesia Divisi Regional I Sumatera Utara untuk memperbaiki

danmeningkatkan kualitas pelayananserta menentukankebijakanyang

berkaitandengankualitas pelayanandemi

terciptanyakepuasanpelanggandanloyalitaspelanggan.

E. Kerangka Teori

Dalam rangka menyusun penelitian ini, maka dibutuhkan landasan

berpikir yang dijadikan pedoman untuk menjelaskan masalah yang sedang

dibahas.Pedoman tersebut disebut kerangka teori.Menurut Sugiono (2005: 55)

menyebutkan bahwa landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian ini

mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba.

Dengan demikian kerangka teori dalam penelitian ini adalah:

(9)

Triguno (1997 : 76) mengemukakan bahwa kualitas adalah suatu standart yang

harus dicapai oleh seseorang atau sekelompok atau lembaga atau organisasi mengenai

kualitas sumber daya manusia, kualitas cara kerja, proses dan hasil kerja atau produk

yang berupa barang dan jasa. Dengan demikian, berkualitas mempunyai arti

memuaskan kepada yang dilayani, baik internal maupun eksternal, dalam arti optimal

pemenuhan atas tuntutan atau persyaratan pelanggan atau masyarakat. Pendapat

tersebut menunjukkan bahwa konsep kualitas berkaitan erat dengan pencapaian

standart atau target yang diharapkan atau tuntutan dari pihak pelanggan yang dilayani.

Dalam kaitan ini terlihat bahwa konsep kualitas terkait erat dengan pelanggan atau

masyarakat yang dilayani.

Pengertian kualitas menurut J. Supranto (2001) adalah sebuah kata yang bagi

penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik.Keunggulan

suatu produk atau jasa sangat tergantung dari keunikan serta kualitas yang

diperlihatkan oleh jasa tersebut apakah sudah sesuai dengan keinginan dan harapan

pelanggan.

Kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Berkaitan

dengan konsep kualitas yang akan dikemukakan oleh pandangan Tjiptono (1996 : 21),

menarik 7 (tujuh) defenisi yang paling sering dikemukakan tentang konsep kualitas,

yaitu:

1. Kesesuaian dengan persyaratan dan tuntutan

2. Kecocokan untuk pemakaian

3. Perbaikan atau penyempurnaan yang berkelanjutan

(10)

5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat

6. Melakukan sesuatu secara benar semenjak awal

7. Sesuatu yang membahagiakan pelanggan

Maka berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kualitas

merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,

proses, lingkungan, yang berkaitan dengan suatu pencapain target yang diharapkan

dan yang harus dikerjakan dengan baik.

b. Defenisi Pelayanan

Padadasarnya setiapmanusia membutuhkanpelayanan,bahkan

secaraekstrimdapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan

dengankehidupanmanusia(Sinambela,2010 : 3). Pelayanan dapat didefinisikan

sebagai segala bentuk kegiatan/aktifitas yangdiberikanoleh

satupihakataulebihkepadapihak lainyang memiliki hubungan dengan tujuan

untuk dapat memberikan kepuasan kepada pihak kedua

yangbersangkutanatasbarangdanjasa yangdiberikan.

Istilahpelayananberasaldari kata“layan”yangartinyamenolong

menyediakansegalaapayangdiperlukanoleh oranglainuntukperbuatan melayani.

Menurut Barata (2004 : 10) bahwa suatu pelayanan akan terbentuk karena

adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak yang dilayani.

Menurut Groonroos sebagaimana dikutip oleh Ratminto dan Winarsih

(2005) pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang kasat mata

(tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen dengan

karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan

(11)

Sedangkan menurut Moenir dalam Tangkilisan (2005) pelayanan adalah proses

pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Pelayanan

yang diperlukan manusia pada dasarnya ada dua jenis, yaitu layanan fisik yang

bersifat pribadi sebagai manusia dan layanan administratif yang diberikan oleh

orang lain selaku anggota organisasi, baik organisasi massa atau negara. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu usaha untuk melayani kebutuhan orang

lain.

c. Pelayanan Publik

MenurutUndang-undang No.25 Tahun2009,pelayananpublik adalah

kegiatan ataurangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan pelayanan sesuai

dengan peraturan

perundang-undanganbagisetiapwarganegaradanpendudukatas barang,jasa,

dan/ataupelayananadministratifyang disediakanolehpenyelenggara pelayanan

publik.

Menurut Kurniawan (dalam Sinambela, 2006 :5) pelayanan publik

diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan atau

masyarakatyang mempunyaikepentinganpadaorganisasiitusesuai dengan aturan

pokok dantata carayangtelah

ditetapkan.MenurutSantosa(2008:57),pelayananpublikadalahpemberian

jasa,baikolehpemerintah,pihakswasta atasnamapemerintah,ataupun pihak

swastakepada masyarakat,denganatautanpa pembayaranguna memenuhi

kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat. Dengan

demikian,yangmemberikanpelayananpublik kepadamasyarakatluas

(12)

publikyang dijalankanolehinstansipemerintahbermotifsosial-politik,

yaknimenjalankantugaspokokdanmencaridukungansuara sedangkan

pelayananpublikolehpihakswastabermotif ekonomi,yaknimencari keuntungan.

Penyelenggara pelayananpublikadalah setiapinstitusipenyelenggara

negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan

undang-undang untukkegiatanpelayananpublikdanbadanhukumlain

yangdibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan

publik.Makadapatdirumuskanyang menjadiunsuryangterkandung dalam

pelayanan publik adalah:

1. Pelayananmerupakankegiatanyangdilakukanolehsuatubadan atau

lembagaatau aparatpemerintahan maupun swasta.

2. Objek yangdilayani adalah masyarakat (publik) berdasarkan

kebutuhannya.

3. Bentuk pelayananyangdiberikan berupabarangdan jasa.

4. Ada aturan dan sistem dan tata carayang jelas dalam

pelaksanaannya.

Dengandemikian, pelayananpublikadalah segala kegiatandalam rangka

pemenuhankebutuhan dasar sesuaidenganhak-hakdasar setiap warga negara

danpendudukatassuatubarang,jasa danataupelayanan

administrasidandiaturolehundang-undangyang disediakanoleh penyelenggara

pelayananyang terkaitdengan kepentinganpublikyaitu instansi pemerintah

baikpusatmaupun daerah sertapihak swasta.

d. Bentuk-bentukPelayananPublik

(13)

menyediakandanmenyelenggarakanpelayanankepada masyarakat.Adapun

kegiatanyang dilakukan oleh aparatur terdiri dari berbagai macam bentuk.

DalamKeputusanMenteriPendayagunaanAparaturNegaraNo.63 Tahun 2003,

pelayanan publik dibagi berdasarkan3 kelompok,yaitu:

1. KelompokPelayananAdministratif,yaitubentukpelayanan

yang menghasilkan berbagai macam dokumen resmi yang

dibutuhkan oleh masyarakat atau publik.

2. KelompokPelayananBarang,yaitupelayananyangmenghasilk

an berbagai bentuk/jenis barangyangdigunakan publik.

3. KelompokPelayanan Jasa,yaitupelayananyang menghasilkan

berbagai bentuk/jenis jasayangdibutuhkan publik.

Menurut Moenir(2002: 190) bentuk pelayanan ada tiga macamyaitu:

1. Pelayanan dengan lisan

Pelayanandenganlisaninidilakukanoleh petugas-petugasbidang

hubunganmasyarakat, bidang layanan informasidan bidang-bidang

lainyang tugasnyamemberikanpenjelasandanketerangan kepada

masyarakatmengenaiberbagaifasilitaslayananyang tersedia. Agar

layananlisanberhasilsesuaidenganyang diharapkan,adasyarat-

syaratyangharus dipenuhi oleh pelaku pelayanan,yaitu:

a. Memahami benar masalah-masalah yang termasuk dalam

bidangtugasnya

b. Mampumemberikanpenjelasanapasajayangperludanlancar,

singkattetapicukupjelassehinggamemuaskan bagimereka

(14)

c. Bertingkah laku sopan dan ramah tamah.

d. Meskidalamkeadaansepitidakberbincangdenganpegawai

lainnyakarenamenimbulkan kesan tidak disiplindan melalaikan

tugas.

2. Pelayanan melaluiTulisan

Dalambentuktulisan,layananyang diberikandapatberupa

pemberianpenjelasankepada masyarakatdenganpenerapannya berupa

tulisansuatu informasi mengenai hal atau masalah yang seringterjadi.

Pelayanantulisan ini terdiri dari:

a. Layanan berupa petunjuk,informasidansejenisyang

ditujukan pada orang-orangyangberkepentingan,

agarmemudahkan merekadalam berurusandenganinstansi

atau lembaga.

b. Pelayananberupa reaksitertulisataspermohonan,laporan,

keluhan, pemberitahuandan lain-lain

3. Pelayanan berbentuk Perbuatan

Pelayanan dalambentukperbuatanadalahpelayananyang diberikan

dalambentukperbuatanatau hasilperbuatan,bukansekedar

kesanggupan dan penjelasan secaralisan.

e. Standart PelayananPublik

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik, standar pelayanan publik sekurang-kurangnyameliputi:

1. Dasar Hukum

(15)

instansi pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan,

harusmemilikidasarhukumyang disahkanoleh Peraturan

Perundanganuntukmenandakanbahwa pelayananyang diberikan

merupakan pelayanan publik yang sah menurut hukum dan

perundangan.

2. Sistem, Mekanismedan Prosedur

Bentukpelayananpublikyang diberikanolehsuatuinstansi

pemerintahanharusmemilikisistemyang jelas,mekanisme

pelaksanaanyang mudahdiimplementasikanolehseluruh

masyarakatsertamemilikiproseduratautatalaksanayang jelas dan

diketahui oleh penggunalayanan publik.

3. JangkaWaktu Penyelesaian

Pelayananpublikyang diberikanolehsuatuinstansipemerintah dalam

pelaksanaannyaharus memilikibataswaktu penyelesaian

kegiatanyangefisien, pelayanan publikyang diberikan kepada

masyarakat dilakukandalam standar waktuyangsingkat.

4. Biaya/Tarif

Pelayanan publik pada hakikatnya adalah bentuk pelayanan yang

diberikankepadamasyarakat.Olehkarenaitubiayaatau tarifyang

diberikanharusmemiliki standarhargayang dapat

dijangkauolehmasyarakat.Dengankatalainharga untuk pelayanan

publik adalahhargayangmurah.

5. ProdukPelayanan

(16)

sebagaipelayananpublikapabilaprodukyang dihasilkandapat

berupapublicgood, public servicedanadministration service.

6. Sarana, PrasaranadanFasilitas

Keefektifan pelayanan publik yangdiberikanolehorganisasi dapat

dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana dalam

prosespemberianpelayananserta terdapat fasilitasyang memadai demi

kenyamanan pelangganataumasyarakat.

7. Kompetensi Pelaksana

Petugaspemberipelayaanan publik harus memilikikeahlian,

kreativitassertakemampuanyang menyangkutsikapdan perilaku dalam

memberikan pelayanan kepadamasyarakat.

8. Penanganan Pengaduan,Saran, dan Masukan

Setiaporganisasipemerintahharusmemiliki saranayang

menampungaspirasimasyarakatyang berisikritik,sarandan juga

pengaduan.Halinibertujuanuntukmeningkatkankualitas pemberian

pelayanan publikkepadamasyarakat.

9. Jumlah Pelaksana

Organisasi pemerintahan memiliki pelaksanaan pelayaanan yang

memadaiagardalampemberianpelayanandapatberjalan efektif.

f. PengertianKualitasPelayananPublik

WykcofsebagaimanadikutipTjiptono (1996:59),memberikanpengertian

kualitaspelayanansebagai:”Tingkatkeunggulanyang diharapkandan pengendalian

atastingkatkeunggulan tersebutuntuk memenuhikeinginan

(17)

sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan

dipersepsikanbaikdanmemuaskan. Sebaliknya,apabila jasa ataupelayananyang

diterimalebihrendahdariyang diharapkan,makakualitasjasaatau pelayanan akan

dipersepsikan buruk.

IntidaripenjelasanWyckof iniadalahbahwakonsepkualitaspelayanan

umumterkaitdengan upayauntuk memenuhiatau bahkanmelebihiharapanyang

dituntutatauyang diinginkanolehpemintalayananataumasyarakatatau

pelanggan.Semakin tinggitingkatpemenuhan harapantersebut,semakintinggi

pulatingkatkualitaspelayananyang diberikan,dansebaliknyasemakintidak

memenuhi harapan pelangganatau pemohon layanan, berarti semakintidak

berkualitas pelayananyangdiselenggarakan olehpemberi layanantersebut.

MenurutTriguno(1997:58) kualitaspelayananmenunjukpada pengertian

melayanisetiap saat secara cepat danmemuaskan,berlakusopan,ramah dan

menolong sertaprofessionaldanmampu.MengikutipenjelasandariTrigunoini

terlihatbahwa suatupelayanandapatdikatakanberkualitasapabila menunjukkan

sejumlah ciri atau karakter, seperti cepat, memuaskan,sopan,ramah dan

professional.Kombinasidariberbagaiciripelayananinisecarasimultanyang oleh

Triguno dikatakan sebagai pelayananyangberkualitas.

SelanjutnyaTjiptono (1996 :79) mengemukakan sejumlah manfaatyang

diperoleh organisasi penyedia layanan, apabila mampu menyelenggarakan

layanansecara berkualitas,sebagai berikut:

1. Hubungan perusahaan (organisasi) dengan para pelanggannya

menjadi harmonis.

(18)

3. Dapat mendorongterciptanyaloyalitas.

4. Membentukrekomendasidarimulutkemulut(wordofmouth)yang

menguntungkanperusahaanatauorganisasi.

5. Labayangdiperoleh dapat meningkat.

DaripaparanTjiptonoterlihatbahwa penyelenggaraanlayananyang

berkualitas mempunyai peranan strategis dalam menciptakan komunikasi dan

kepercayaandarimasyarakatsebagaipenerima layanan,bahkanmelaluilayanan

yangberkualitas,masyarakatpenerima layanandengansukarelaakanmelakukan

kampanye positifterhadapwargamasyarakat lainnya.

Thoha (2002) berpendapatbahwa

untukmeningkatkankualitaspelayanan publik,organisasipublik(birokrasipublik)

harusmengubahposisi danperan

(revitalisasi)dalammemberikanpelayananpublik.Dariyang sukamengaturdan

memerintahberubah menjadisukamelayani,dariyang sukamenggunakan

pendekatankekuasaanberubahmenjadisukamendorong menujukearahyang

sesuai.Daripendapatpara ahlidiatasdapatdisimpulkanbahwa kualitaspelayanan

berpusatpada upaya pemenuhankebutuhandankeinginanpelangganserta ketepatan

penyampaiannyauntuk memenuhi harapan pelanggan.

g. Faktor-faktoryang MempengaruhiKualitasPelayananPublik Suatupelayananyang komprehensifyangdiberikanolehpegawai

pemerintahdapatdilakukandenganmemperhatikanunsur-unsur dari pelayanan

tersebut yaitu pada saat terjadinya suatu interaksi antara pegawai pemerintah

sebagai pemberi pelayanan dengan masyarakat sebagai konsumen dari

(19)

beberapa faktoryangmempengaruhi kualitas pelayanan itusendiri adalah:

1. Faktor internal antara lainkewenangan direksi, sikap yang

berorientasiterhadapperubahan,budaya organisasi,etika organisasi,

sistem internship maupun semangat kerjasama.

2. Faktoreksternalantaralainbudayapolitik,dinamikadan

perkembanganpolitik, pengelolaankonfliklokal,kondisisosial ekonomi

dan kontrol yang dilakukan oleh masyarakat serta organisasiLSM

(LembagaSwadayaMasyarakat).

Sedangkan menurut Moenir (2002: 88) faktor-faktor yang

mendukungpelayanan, sebagai berikut:

1. FaktorKesadaranyaitukesadaranpara pejabatsertapetugasyang berkecimpung

dalamkegiatanpelayanan.Kesadaranpara pegawai

padasegalatingkatanterhadaptugasyang menjadi

tanggungjawabnyadapatmembawadampakyang sangatpositif terhadap

organisasinya.

2. FaktorAturanyaituaturandalamorganisasiyang menjadilandasan

kerjapelayanan.Aturaninimutlakkebenarannyaagarorganisasi

danpekerjaandapatberjalanteraturdanterarah,olehkarenaitu harus

dipahamioleh organisasiyangberkepentingan/bersangkutan.

3, FaktorOrganisasi merupakanalatsertasistemyang memungkinkan

berjalannyamekanismekegiatan pelayanandalamusaha pencapaian tujuan.

4. Faktor Pendapatan yaitu pendapatan pegawai yang berfungsi

sebagaipendukung pelaksanaanpelayanan.Pendapatanyang cukup akan

(20)

5. Faktor Keterampilan Tugasyaitu kemampuandan keterampilan

petugasdalammelaksanakanpekerjaan.Ada tigakemampuanyang harus

dimiliki,yaitukemampuanmanajerial,kemampuanteknisdan kemampuan

untuk membuat konsep.

6. Faktor Saranayaitu saranayangdiperlukan dalampelaksanaan tugas

ataupekerjaanlayanan.Saranainimeliputiperalatan,perlengkapan, alat

bantudan fasilitas lain yang melengkapi seperti fasilitas komunikasi.

h. TolakUkur Kualitas PelayananPublik

Menurut Zeithamdkk (dalam Boediono, 2003: 114) ada lima

dimensiyangdapat digunakan untuk mengevaluasi mutu pelayanan,yaitu:

1. Bukti Langsung (tangibles), yang meliputi fasilitas fisik,

pegawai,perlengkapandansarana komunikasi.Fasilitasfisik yang

dimaksuddisiniadalahsepertigedung perkantoran,ruang tunggu

untuk customer, telepon dan komputer.

2. Dayatanggap(responsiveness),suatukarakteristikkecocokan

dalampelayananmanusia,mampuyaitukeinginanpara staf

untukmembantumasyarakatdalam memberikn pelayanan

dengantanggapan.Keinginan itusepertikemauanaparat

birokrasiuntukmemberikaninformasi-informasi yangterkait

dengan waktu pelayanan, syarat-syarat program langsung.

3. Keandalan(reability),yaitukemampuanmemberikanpelayanan yang

menyajikandengansegera danmemuaskan.Halinidapat dilihat dari

(21)

mengerjakantugas-tugasyang dibebankandanmenjadi kewajibannyadengancepat

sesuai denganwaktuyang dijanjikannya.

4. Jaminan(assurance),yaitumencakupkemampuan,kesopanan, dan

sifat dapat dipercayayangdimilikioleh parastaf, bebas dari bahaya,

resikoatau skeraguan.Yaitusepertikepastianyang

diberikanolehaparatuntukmembuatmasyarakatpenggunajasa

merasayakinbahwatugasyangdilaksanakannyaakanbebas dari

kesalahan.

5. Empati(emphaty)yaitumeliputikemudahandalammelakukan

hubungan komunikasiyangbaik dan memahamikebutuhan para

pelanggan.Halinisepertibagaimana aparatmenciptakan komunikasi

eksternal untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.

Selainkelimadimensitersebut,menurutGasperz(dalamTjandra,

2005:20),hal-halyang perludiperhatikanberkaitandengankualitas

pelayananmulaidariwaktutunggu,waktuproseshingga waktu penyelesaian suatu

produk pelayanan sebagai berikut:

1.

Akurasipelayanan,berkaitandenganrealitaspelayanandanbe

bas dari kesalahan.

2.

Kesopanandankeramahandalammemberikanpelayanan,teru

tama bagimerekayang berinteraksilangsung

denganpelanggan(internal maupun eksternal).

(22)

penanganan keluhan daripelanggan.

4.

Kemudahanmendapatkanpelayanan,berkaitandenganpeneri

maan pesanan dan penanganankeluhan pelanggan.

5. Kemudahan mendapatkan pelayanan, berkaitan erat

dengan banyaknyaoutlet,banyaknyapetugasyang

melayani,banyaknya fasilitas pendukungseperticomputer

untuk memproses data.

6. Variasi modelpelayanan, berkaitan dengan inovasi untuk

memberikan pola-pola baru dalam pelayanan, features

dari pelayanan.

7. Pelayananpribadi,berkaitandenganfleksibilitaspenanganan

permintaan khusus.

8. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan

dengan lokasi, ruang dan tempat pelayanan, kemudahan

menjangkau, tempatparkir

kendaraan,ketersediaaninformasi,petunjuk-petunjuk dan

bentuk-bentuk lain.

9.

Atributpendukungpelayananlainnya,sepertilingkungakeber

sihan, ruangtunggu dan fasilitas lainnya.

2. Loyalitas Pelanggan

(23)

Loyalitas pelanggan merupakan salah satu kunci utama perusahaan untuk tetap

bisa bertahan dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis. Jika suatu perusahaan

ingin tetap mempertahankan kelangsungan bisnisnya maka perusahaan harus bisa

menumbuhkan sikap loyal dari konsumennya. Sebaliknya apabila perusahaan tidak

mampu menciptakan loyalitas maka kegiatan operasional perusahaaan tidak akan

berjalan dengan baik.

Sheth&MittaldalamTjiptono(2005:387)Loyalitaspelangganadalah

“komitmen pelanggan terhadapsuatu merek, toko atau pemasok,berdasarkan

sikapyangsangatpositifdantercermindalampembelianulangyangkonsisten“.

SementaraBendapudi &Berrymendefinisikan bahwa loyalitaspelanggan

“sebagairesponyangterkaiteratdenganikrarataujanjiuntukmemegangteguh

komitmenyang mendasari kontinuitas relasi, dan biasanyatercermin dari

pembelianberkelanjutandaripenyediajasayangsamaatas dasardedikasimaupun

kendalapragmatis”

Menurut Rahmayanty (2010:13) mendefinisikan: “Loyalitas adalah tentang

prsentase dari orang yang pernah membelidalam kerangka waktu tertentu dan

melakukan pembelianulang sejak pembelian yang pertama”. Oliver (2010:432)

menyatakan loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk

berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara

konsisten pada masa yang akan datang,meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha

pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.

Sedangkan menurut Griffin yang dikutip oleh Ratih Hurriyati (2010:129)

loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai berikut: “Loyalitas lebih mengacu pada

(24)

secara terus menerfus terhadap barang/jasa suatu perusahaan yang dipilih”.

Menurut Kotler dan Keller (2012:5) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan

merupakan situasi yang pelanggan secara konsisten membelanjakan seluruh anggaran

yang ada untuk membeli produk suatu layanan jasa dari penjual yang sama.

Loyalitas konsumen terjadi dalam beberapa fase. Menurut Oliver (2010:433),

fase tersebut dimulai dari :

1. Loyalitas kognitif (cognitive loyalty) atau loyalitas yang didasarkan hanya pada

keyakinan merek.

2. Loyalitas afektif (affective loyalty) atau kesukaan atau sikap terhadap merek

didasarkan pada kesempatan menggunakan kepuasan secara kumulatif.

3. Loyalitas konatif(conativeloyalty)yang menunjukkan sebuah kondisi loyalitas

yang berisi apakah pada kemunculan pertama memperlihatkan komitmen

mendalam untuk membeli.

4. Loyalitas tindakan (action loyalty), di mana niat dikonversi ke tindakan.

Menurut Gaby dan Lacobucci (dalam Paramitha, 2010:20) loyalitas

pelanggan merupakanbesarnya konsumsi dan frekuensi pembelian dilakukan oleh

seorang pelanggan terhadap suatu perusahaan. Dan mereka berhasil menemukan

bahwa kualitas keterhubungan yang terdiri dari kepuasan, kepercayaan dan

mempunyai hubungan yang positif dengan loyalitas.

Daridefenisi tersebutdapat disimpulkanbahwa loyalitas pelanggan

merupakankedalamanperasaan manusiaterhadap suatu hal, apakah keluarga,

teman, organisasi ataumerek.

b. Tahapan Loyalitas Pelanggan

(25)

tahapanyaitu:

1. Suspect:

meliputisemuaorangyangdiyakiniakanmembeli(me

mbutuhkan)barang/jasa,tetapi belum memiliki informasi

tentangbarang/jasaperusahaan.

2. Prospect:

adalahorang-orangyangmemilikikebutuhanakanjasatertentu,

danmempunyaikemampuanuntukmembelinya.Pada

tahapini,meskipun mereka belummelakukan pembelian

tetapitelah mengetahuikeberadaan

perusahaandanjasayangditawarkanmelaluirekomendasipih

aklain(word of mouth).

3.Customer: padatahapini,pelanggansudahmelakukantransaksidengan

perusahaan,tetapitidakmempunyaiperasaanpositif

terhadapperusahaan, loyalitas padatahap ini belum

terlihat.

4.Clients:

meliputisemuapelangganyangtelahmembelibarang/j

asayang dibutuhkandanditawarkanperusahaansecara

teratur.Hubunganini berlangsunglama.

5.Advocates:

padatahapini,clientsecaraaktifmendukungperuhaand

engan memberikanrekomendasikepadaorang

(26)

6.Partners: padatahapinitelahterjadihubunganyang kuatdansaling

menguntungkanantaraperusahaandenganpelanggan.Pada

tahapinipula pelanggan berani menolak barang/jasadari

perusahaan lain.

c. Manfaat Loyalitas Pelanggan

Sebuah perusahaan yang memiliki pelanggan yang loyal akan

memperoleh manfaat atau keuntungan. Menurut Griffin dalam Hurriyati

(2010:129) terdapat beberapa manfaat yang akan diperoleh sebuah

perusahaan apabila memiliki pelanggan loyal, yaitu :

1. Dapatmengurangibiayapemasaran(karenabiayauntukmenarikkonsumen

baru lebih mahal)

2. Dapatmengurangibiayatransaksi(sepertibiayanegosiasikontrak,pemrosesan

pesanan,danlain-lain)

3. Dapatmengurangibiayaturnoverkonsumen(karenapenggantian

konsumenyanglebih sedikit)

4. Dapatmeningkatkanpenjualansilang,yangakanmemperbesarpangsa

pasarperusahaan

5. Mendorongwordofmouthyanglebihpositif,denganasumsibahwa

pelangganyangloyal juga berarti merekayangmerasa puas

6. Dapat mengurangi biayakegagalan.

(27)

Pelanggan yang loyal merupakan aset yang penting bagi perusahaan,

haltersebut dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya. Sebagaimana

diungkapkan Griffin (2010:31), pelanggan yang loyal memiliki karakteristik

sebagai berikut :

1. Makes Regular repeat purchases (Melakukan pembeliansecarateratur)

2. Purchasesacrossproductandservicelines(Membeliantarliniprodukdan jasa)

3. Refers other (Merekomendasikan kepadaoranglain)

4. Demonstratesanimmunitytothefullofthecompetition(Menunjukkan

kekebalanterhadaptarikan dari pesaing-pesaing).

Menurut Hadiyati(2008:85), indikator dari pada loyalitas pelanggan

adalah sebagai berikut:

1. Menggunakankembali fasilitasyangditawarkan.

2. Merekomendasikan kepadaoranglain.

3. Komitmen untuk terus menggunakan fasilitasyangditawarkan.

F. Hipotesa

Hipotesa adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2005:70)

Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah ;

1. Hipotesis Alternatif (Ha) :

“Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan publikterhadap loyalitas

pelanggan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera

(28)

2. Hipotesa Nihil (Ho) :

“Tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan publik terhadap loyalitas

pelanggan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera

Utara”.

G. Defenisi Konsep

Konsep merupakan istilah dan defenisi yang digunakan untuk

menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, atau individu yang

menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun: 2006:33). Melalui konsep

peneliti diharapkan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan

satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu sama lainnya.

Maka berdasarkan judul yang dipilih oleh peneliti, yang menjadi konsep peneliti

adalah:

1. Kualitas Pelayanan (Service Quality) adalah suatu bentuk penilaian

pelanggan/pelanggan terhadap tingkat pelayanan yang diterima dan tingkat

pelayanan yang diharapkan dari segala aktivitas yang dilakukan suatu

perusahaan atau organisasi.

2. Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty) adalah komitmen pelanggan

terhadap suatu merek, toko atau pemasok, berdasarkan

sikapyangsangatpositifdantercermindalamniat

pembeliankembali,kemungkinanmerekomendasikanproduk

ataulayanan,loyalitasdanprofitabilitas.

(29)

Defenisioperasionalvariabeladalahdefenisiyang diberikan kepadasuatu

variabel dengancaramemberikanarti ataumenspesifikankegiatanatau

membenarkansuatuoperasionalyangdiperlukanuntukmengukurvariabel tersebut

(Sugiyono,2012).Melalui pengukuran ini dapat diketahui indikator apa saja

sebagai pendukung untuk dianalisis dari variabel-variabel tersebut.Variabel yang

ditelitidapatdidefenisikansebagaiberikut:

a. Kualitaspelayanan(X)

Kualitaspelayananadalahsuatupenilaianglobalatausikap yangberkaitan

denganlayanantertentu,kesanpelanggankeseluruhanatau keunggulanorganisasi dan

layanannya.Dimensikualitaspelayanandigunakanuntukmengukur kualitas

pelayanan diPT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara.

Indikatordarivariabelkualitas pelayanansebagai berikut:

1) Buktifisikyaitudimensiyangdapatdilihatdandiamatisecaralangsungoleh

pelanggansepertifasilitasfisik,peralatan,dan berbagaimaterikomunikasi.

2) Keandalan yaitu kemampuan staf dan manajemen PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utarauntuk

memberikanpelayananyangakurat,andal,dapatdipercaya,danmemuaskan

.

3) Dayatanggapyaitukemampuanstafperusahaan

untukmembantupelanggan dan memberikanpelayananjasa

dengancepatsertamendengardanmengatasi

(30)

4) Jaminanadalahtingkatkeyakinan,pengetahuan,dankeahlianyangdimiliki

olehstafsehinggadapatmenimbulkansuatukepercayaanpadadiripelangga

n.

5) Empatiadalahkemampuandankemauanstafuntukmelayanipelangganserta

memahami kebutuhanpelanggankhususnya yang bersifat individual,

seperti:

memberikanperhatiansecarapribadidanpenciptaanhubunganyangbaik.

b.Loyalitas(Y)

Loyalitas(Y)adalahkeputusanpelangganuntuk secarasukarelaterus

berlangganan dengan perusahaan tertentu dalam jangka waktu yang lama.

Variabelloyalitasdapatdiukurdenganempatindikatorsebagaiberikut:

1. Melakukan pembelian secara teratur (makes regular repeat

purchase/Repetition)

2. Membeli diluar lini produk atau jasa (purchase across product

and services lines/Referral)

3. Mereferensikan produk perusahaan kepada orang lain (Refers

other)

4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari

pesaing (Demonstrates an immunity to the full of the

(31)

I. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesa,

defenisi konsep, defenisi operasional, dan sistematika

penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian,

populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data,

dan teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik

lokasi penelitian berupa sejarah singkat, visi dan misi dan

struktur organisasi.

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat penyajian data yang dilakukan dengan

menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan

dan menganalisisnya berdasarkan metode yang digunakan.

BAB V ANALISIS DATA

Bab ini memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data

yang disajikan pada bab sebelumnya.

BAB VI PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dari hasil-hasil penelitian yang

(32)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Demikian pengumuman ini kami sampaikan, apabila ada peserta yang berkeberatan dengan pengumuman ini dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis dan diterima paling

mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan

yang mayoritas juga beragama muslim membuat beberapa warga etnis.. Rohingya berani menggantungkan harapan untuk bisa diterima

Untuk mengetahui nilai apa saja yang dikembangkan dalam pengembangan soft skills pendidik dan peserta didik berbasis pendidikan karakter di SDIT Al-Islam Kudus,

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMPN 1 Karangampel Kabupaten Indramayu. Wilayah penelitian yang dikaji dalam penelitian ini adalah

Dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa maka dengan melalui tanya jawab, karna dengan melalui tanya jawab siswa menjadi aktif untuk berkomunikasi dan juga agar