• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi dan Uji Efek Anti-Aging Dari Krim yang Mengandung Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi dan Uji Efek Anti-Aging Dari Krim yang Mengandung Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses penuaan berlangsung sejalan dengan kemunduran fungsi organ tubuh setelah masa kematangan tercapai. Akibat dari proses penuaan akan cepat tampak di kulit (Kusumadewi, 2002). Secara klinis, penuaan kulit terutama kulit wajah ditandai dengan beberapa tanda termasuk keriput, bintik-bintik hiperpigmentasi dan hilang kekencangannya (Oddos, dkk., 2012).

Masalah yang sering terjadi di kulit adalah gejala penuaan dini. Meskipun ini bukanlah penyakit atau gangguan kesehatan yang kronis, namun memiliki dampak psikologis luar biasa pada diri setiap orang (Bogadenta, 2012). Indonesia beriklim tropis dengan sinar matahari yang melimpah dapat menyebabkan risiko tinggi terhadap kerusakan kulit atau penuaan dini (Fauzi dan Nurmalina, 2012). Sinar matahari dapat memicu pembentukan radikal bebas pada kulit yang menyebabkan berbagai penyakit kulit terutama keriput dan menua, karena kulit adalah organ terbesar pada tubuh kita dan mempunyai peran penting, seperti penghalang fisik terhadap faktor mekanis, kimia, panas dan mikroba yang dapat mempengaruhi fisiologis tubuh (Lalitha dan Jayanthi, 2014).

Radikal bebas adalah molekul atau atom yang sifat kimianya sangat tidak stabil. Senyawa ini memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan, sehingga senyawa ini cenderung reaktif menyerang molekul lain untuk mendapatkan elektron guna menstabilkan atom atau molekulnya sendiri. Serangan ini menyebabkan timbulnya senyawa abnormal yang memicu terjadinya reaksi berantai sehingga merusak sel dan jaringan-jaringan tubuh. Radikal bebas

(2)

2

merupakan penyebab penuaan dini pada kulit, karena serangan radikal bebas pada jaringan dapat merusak asam lemak dan menghilangkan elastisitas, sehingga kulit menjadi kering dan keriput (Muliyawan dan Suriana, 2013).

Beragam cara diupayakan untuk mencegah ataupun memperbaiki dampak penuaan. Penggunaan antioksidan merupakan salah satu upaya yang sering dilakukan untuk mencegah penuaan (Ardhie, 2011). Antioksidan adalah salah satu senyawa yang dapat menetralkan dan meredam radikal bebas dan menghambat terjadinya oksidasi pada sel sehingga mengurangi terjadinya kerusakan sel, seperti penuaan dini (Hernani dan Raharjo, 2005).

Penuaan dapat dihambat dengan menggunakan anti-aging. Anti-aging atau anti penuaan adalah kosmetik yang memiliki bioaktivitas yang mampu mencegah atau memperbaiki tanda-tanda penuaan seperti kerutan, kulit kendur, hiperpigmentasi, dan lain-lain sehingga penampilan kulit menjadi lebih baik (Draelos dan Thaman, 2006).

Krim anti-aging dirancang secara khusus untuk mencegah penuaan dini dengan cara menyamarkan noda atau flek hitam di wajah dan menghilangkan kerutan di bawah mata, dengan demikian krim anti-aging dapat memperlambat penuaan pada kulit (Fauzi dan Nurmalina, 2012). Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar (Ditjen POM RI, 1979). Kosmetik anti-aging pada umumnya mengandung bahan aktif berupa antioksidan untuk melindungi kulit dari efek radikal bebas (Muliyawan dan Suriana, 2013).

Sukun merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Moraceae yang mengandung senyawa flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan dalam daunnya (Harmanto, 2012). Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial

(3)

3

sebagai antioksidan (Selawa, dkk., 2013). Nilai IC50 dari ekstrak etanol daun

sukun sebesar 140,54 µg/ml (Sikarwar, dkk., 2014). Sebelumnya Riliani (2015), telah melakukan penelitian untuk menguji efek krim ekstrak daun sukun dalam mencegah peningkatan jumlah melanin kulit yang dibandingkan dengan krim hidrokuinon.

Daun sukun mengandung golongan senyawa flavonoid, steroid, saponin dan tanin. Serta pada skrining fitokimia menunjukan adanya golongan senyawa flavonoid, tanin, saponin, steroid dan polifenol. Senyawa metabolit sekunder tersebut dapat dipisahkan dari komponen lain dalam daun sukun dengan metode ekstraksi maserasi. Pelarut yang digunakan untuk mengekstrak senyawa-senyawa metabolit sekunder pada daun sukun ialah etanol 96% (Puspasari, dkk., 2014).

Berdasarkan hal di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang formulasi krim anti-aging dari ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg) yang kemudian dibandingkan efeknya sebagai anti-aging dengan pembanding krim Olay.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Apakah ekstrak daun sukun dapat diformulasikan dalam sediaan krim dengan tipe emulsi minyak dalam air?

b. Apakah krim yang mengandung ektrak daun sukun mampu memberikan efek anti-aging pada kulit?

(4)

4 1.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Ekstrak daun sukun dapat diformulasikan dalam sediaan krim dengan tipe emulsi minyak dalam air.

b. Krim yang mengandung ekstrak daun sukun mampu memberikan efek anti-aging pada kulit.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui apakah ekstrak daun sukun dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dengan tipe emulsi minyak dalam air.

b. Untuk mengetahui apakah krim yang mengandung ekstrak daun sukun mampu memberikan efek anti-aging pada kulit.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. Untuk meningkatkan daya dan hasil guna dari daun sukun.

b. Untuk mengetahui efek dari ekstrak daun sukun yang diformulasikan dalam sediaan krim sebagai anti-aging sehingga dapat digunakan sebagai bahan alami dalam sediaan kosmetik.

Referensi

Dokumen terkait

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.. PARTAI

Advá Mendes Silva

disingkat Kepala UPTD adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan pada Dinas Pekerjaan.. Umum

Based on analysis of erroneous observations it can be concluded that the lack of tie points on images taken in the poor weather conditions was caused by

We find that the Government classified mostly monuments or buildings built by Chinese migrants to witness the existence of Chinese culture, and tried to reaffirm the

Pada suatu jaringan yang dibangun dengan protokol TCP/IP (misal : Internet), untuk setiap station dialokasikan suatu pengenal unik berupa alamat sebesar 4 byte, yang disebut sebagai

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas

Dana Revolving adalah dana angsuran pengembalian pinjaman modal usaha PEKM yang masuk di PD BPR Bank Bantul digunakan untuk modal usaha keluarga miskin yang telah memiliki