1
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Endometriosis merupakan kelainan ginekologi jinak yang didefinisikan sebagai
jaringan endometrium yang terdapat di luar lokasi yang normal. Endometriosis
pertama kali diidentifikasi pada pertengahan abad kesembilan belas oleh Von
Rokitansky tahun1860.1
Data penderita endometriosis di Indonesia yang diambil dari beberapa rumah
sakit pemerintah adalah sebagai berikut: di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Muwardi
Surakarta angka kejadian endometriosis pada temuan bedah ginekologis tahun 2000
menurut Danujo berkisar antara 13,6%; di RSUD dr. Sutomo Surabaya angka
kejadian endometriosis tahun 1987-1991 sebesar 23,8% dan meningkat menjadi
37,2% pada tahun 1992-1993; dan di RSUP dr. Cipto Mangunkusumo menurut
Yacob (1998) angka kejadian endometriosis berkisar 69,5%.2
Endometriosis dapat menyerang hampir semua organ tubuh tetapi dalam
bidang ginekologi, jenis endometriosis yang dimaksudkan adalah endometriosis
pelvik atau endometriosis genitalia. Secara klinis, penyakit ini dapat berkembang
sejak seorang wanita mencapai menars yang berlanjut ke masa remaja.
Perkembangan semakin kelihatan pada usia reproduksi dan masih dapat ditemukan
pada usia pasca menopause. Terkait dengan dasar autoimun, maka penyakit ini
dapat menetap sepanjang hayat.1,3
2
Universitas Sumatera Utara
Banyak kajian telah dijumpai dalam kepustakaan tetapi silang pendapat masih
terus berlangsung terutama dalam hal histogenesis, patogenesis, patofisiologi, gejala
klinis, cara diagnosa dan penanganan yang dipilih. Baru sebagian kecil dari
pertentangan tersebut terjawab. Sebagian lagi masih bertahan dalam ketidakjelasan
dan berguna sebagai pemicu untuk penelitian masa kini dan masa mendatang.3 Keterlibatan sistem imun dalam patogenesis endometriosis telah lama
diperbincangkan. Abnormalitas imunitas seluler ditemukan pada penderita
endometriosis dan dianggap sebagai satu faktor penyebab dalam perkembangan
endometriosis. Salah satu kelainan yang secara konsisten dilaporkan adalah aktivasi
T limfosit oleh RANTES (Regulated on Activation, Normal T-cell Expressed dan
Secreted).3,4
RANTES adalah kemokin yang merupakan sitokin kemotaktik untuk sel T,
eosinofil dan basofil dimana memainkan peran aktif dalam merekrut leukosit dalam
inflamasi yang dikeluarkan oleh sel T. Aktifitas makrofag akan mensekresikan
banyak faktor angiogenik dan pertumbuhan lainnya yang dapat memicu
pertumbuhan eksplan endometrium serta molekul proinflamasi lainnya yang
berakibat pada reaksi inflamasi pada kavum peritoneum pasien endometriosis.
RANTES dihasilkan dari stroma endometrium dan dipengaruhi oleh estrogen yang
dominan estrogen lokal dari aromatase.3,4
Dari penelitian Wang XQ dkk di Shanghai tahun 2010 menemukan bahwa
ekpresi RANTES secara signifikan lebih tinggi pada jaringan endometriosis daripada
jaringan endometrium normal. Temuan ini sangat mendukung perubahan
patofisiologi endometriosis dan membuat masuk akal bahwa RANTES sebagai
mediator sel efektor utama dalam patogenesis endometriosis.4
3
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana ekpresi RANTES pada
jaringan endometriosis jika dibandingkan dengan endometrium normal. Belum
adanya penelitian ini di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, RSUP H. Adam Malik Medan.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada perbedaan ekspresi RANTES pada jaringan endometriosis
dibandingkan dengan jaringan endometrium normal pada kasus mioma uteri?
1.3. HIPOTESA PENELITIAN
Ada perbedaan tampilan ekspresi pulasan imunohistokimia RANTES pada
jaringan endometriosis dengan jaringan endometrium normal pada kasus mioma
uteri.
1.4. TUJUAN PENELITIAN
1.4.1. Tujuan umum:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ekspresi pulasan
imunohistokimia RANTES pada jaringan endometriosis dan jaringan
endometrium normal pada kasus mioma uteri
1.4.2. Tujuan khusus:
1. Untuk mengetahui frekuensi karakteristik paritas dan usia pada penderita
endometriosis dibandingkan endometrium normal.
2. Untuk mengetahui nilai ekspresi pulasan imunohistokimia RANTES pada
endometriosis.
4
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui nilai ekspresi pulasan imnohistokimia RANTES pada
endometrium normal kasus mioma uteri.
1.5. MANFAAT PENELITIAN
1. Dapat diketahui bagaimana ekspresi RANTES pada penderita endometriosis
dan endometrium normal pada kasus mioma uteri dan diharapkan dapat
menjadi dasar penelitian selanjutnya pada endometriosis.
2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperoleh data tentang
bagaimana ekspresi RANTES pada endometriosis sehingga dapat dijadikan
landasan untuk terapi pada masa yang akan datang.