28 BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian untuk Film Hiphopdinigrat dari “JHF” ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut (Sugiyono,2005:6),metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh data yang mendalam, dan memperoleh suatu data yang mengandung makna. Makna sendiri merupakan data yang sebenarnya, data yang pasti, merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.
3.1 Paradigma Penelitian
Paradigma adalah keseluruhan landasan nilai – nilai (khususnya yang menyangkut filsafat keilmuwan), asumsi – asumsi, etika, dan norma yang menjadi aturan standard yang dipergunakan untuk menafsirkan dan menyimpulkan data penelitian, didalamnya termasuk juga kriteria untuk menilai kualitas hasil penelitian (Bailey, 1987). Pada penelitian ini penulis menggunakan paradigma Innterpretarive, berarti memandang realitas sebagai bentukan dari interaksi manusia yang penuh makna (meaningfull social action). Dengan demikian realitas itu adalah pemaknaan dimana hanya bisa ditafsirkan dan hendak dilukiskan secara mendalam. Paradigma interpretatif mengacu pada bagaimana individu memaknai lingkungan sosial berdasarkan makna yang ada pada dirinya, serta bagaiman makna tersebut dipahami dan dimodifikasi dengan interpretative dari apa yang dijumpai individu dari lingkungan tersebut (Mansour Fakih,2009). Paradigma interpretative ini digunakan penulis sebagai jendela dan cara pandang penulis untuk meneliti lagu “Jogja Istimewa” dengan mencari makna yang ada dalam lagu “Jogja Istimewa” ini.
3.2 Jenis Penelitian
29 penjelasan yang lebih terperinci mengenai gejala sosial seperti yang dimaksudkan dalam suatu permasalahan penelitian bersangkutan (Wibowo, 2011: 27).
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian yang rrelevan dengan model semiologi Roland Barthes. Semiotika atau dalam istilah Barthes semiologi yang pada dasarnya hendak memelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal. Memaknai dalam hal ini tidak dapat dicampuradukan dengan mengkomunikasikan. Memaknai berati bahwa obyek-obyek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana obyek-obyek hendak berkomunikasi, tetapi juga melihat dari tanda-tanda yang terstruktur.
Sesuai dengan urain diatas penulis akan menganalisa video klip “Jogja Istimewa” dan menginterpretasikanya dengan menggunakan teori Roland Barthes dimana ada beberapa elemen yang akan dipakai untuk menganalisa:
1. Denotasi: biasanaya dimengerti sebagai harafiah, sebagai makna yang “sebenarnya”, bahkan kadang kala juga dirancukan dengan referensi atau acuan. Proses signifikasi denotasi mengacu pada makana yang nyata atau yang terucap.
2. Konotasi: Sebagai aspek makna sebuah atau sekelompok kata yang didasrkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara (komunikator) dan pendengar (komunikan).
3. Mitos: berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan dalam suatu periode tertentu.
3.3Unit Amatan dan Unit Analisis
Satuan pengamatan adalah suatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis ( Ihalauw,2003:174). Sehingga unit amatan dalam penelitian ini adalah lagu “Jogja Istimewa”.
30 3.4 Metode pengumpulan data
Untuk mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini dibutuhkan data yang sesuai dengan pokok permasalahan.
a. Jenis Data
Data Primer Menurut Suyanto dan Sutinah (2007), data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti atau responden. Data dapat direkam atau dicatat oleh peneliti. Data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh peneliti dengan cara membaca,melihat dan mendengarkan. Termasuk dalam kategori data teks, gambar, suara/hasil rekaman kaset, kombinasi teks, gambar dan suara (film/video).
Merujuk kepada tujuan penelitian ini, maka data primer dari penelitian ini lagu ”Jogja Istimewa”. Sedangkan data sekunder yang dipakai adalah data-data yang didapat melalui artikel ,website serta terbitan yang relevan.
b. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara praktis yang ditempuh peneliti dalam mencari dan mengumpulkan data penelitian dalam bentuk pikiran, kata-kata, tindakan, peristiwa/kasus, tulisan-tulisan, gambar, dan lain-lain, sesuai dengan masalah atau fokus penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengamatan atau observasi dan studi literatur atau dokumentasi. (Nasir,1999:234).
Dalam teknik pengamatan atau observasi, penulis akan melihat lagu ”Jogja Istimewa”, dan mengamnbil bagian-bagian yang dibutuhkan dalam penelitian. Selain itu penulis melakukan studi literatur dengan membaca buku, jurnal dan mencari informasi dari internet.
3.5 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data
31 apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”. Setelah data primer dan sekunder telah berkumpul, kemudian dilakukan pengelohan data yang disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang akan dikerjakan. Sedangkan menurut Faisal (2007:33), setelah data dikumpulkan, selanjutnya perlu diikuti kegiatan pengolahan (data processing). Salah satu kegiatan dalam pengolahan data adalah mengedit (editing) data. Data editing adalah kegiatan memeriksa data yang telah terkumpul dan menyempurnakan dengan melakukan pengumpulan data ulang ke sumber-sumber data yang bersangkutan. Setelah pengolahan data, selanjutnya dilakukan analisis dan interpretasi data.
Analisis dan interpretasi menggunakan teori Roland Barthes, dimana penulis akan mencari makna yang ada dalam lagu “Jogja Istimewa” dengan mencari makna denotasi, konotasi, juga mitos yang ada. Setelah itu penulis akan menarik kesimpulan dan hasil dari analisis dan interpretasi yang penulis lakukan pada lagu “Jogja Istimewa”.
3.6Teknik Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Triangulasi
Kegiatan triangulasi akan dilakukan melalui triangulasi sumber yang berarti membandingkan dan memeriksa kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton dalam Moleong, 2007 :330). Peneliti akan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dan membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang dilakukan secara pribadi.
2. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi