• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perangkat Desa terhadap Pengambilan Keputusan Terkait Kesehatan Maternal di Desa Binaus, Nusa Tenggara Timur T1 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perangkat Desa terhadap Pengambilan Keputusan Terkait Kesehatan Maternal di Desa Binaus, Nusa Tenggara Timur T1 BAB II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Model Ekologi Perkembangan Manusia

Model ekologi mencakup badan yang berkembang dari teori

dan penelitian berkaitan dengan proses dan kondisi yang

mengatur jalannya perkembangan manusia seumur hidup di

lingkungan yang sebenarnya di mana manusia hidup.

Bronfenbrenner (1994), berpendapat bahwa untuk

memahami perkembangan manusia, kita harus

mempertimbangkan seluruh sistem ekologi dimana

pertumbuhan itu terjadi. Dalam teori ini lingkungan menjadi

konteks perkembangan dari seseorang. Sistem Ekologi ini

terdiri dari lima subsistem terorganisir secara sosial yang

membantu mendukung dan menuntun pertumbuhan manusia.

Mulai dari Mikrosistem, Mesosistem, Exosistem, Makrosistem,

dan Kronosistem yang mengacu pada hubungan antara

perkembangan seseorang dan lingkungan sekitar. Konsep dari

lima subsistem ini sangat dibedakan dari lingkungan perspektif

perkembangan seseorang.

1. Mikrosistem

Mikrosistem adalah suatu pola kegiatan, peran sosial, dan

hubungan interpersonal yang dialami oleh perkembangan

seseorang dalam interaksi yang lebih kompleks dengan

lingkungan secara langsung. Contohnya meliputi lingkungan

seperti keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan tempat

kerja.

2. Mesosistem

Mesosistem terdiri dari hubungan dan proses yang terjadi

(2)

seseorang (misalnya, hubungan antara rumah dan sekolah,

sekolah dan tempat kerja). Dengan kata lain, sebuah

mesosistem adalah sebuah sistem dari Mikrosistem.

3. Exosistem

Exosistem terdiri dari hubungan dan proses yang terjadi

antara dua atau lebih lingkungan, dimana satu dari

lingkungan yang ada tidak mempengaruhi perkembangan

seseorang, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi

proses dalam lingkungan langsung di mana kehidupan

perkembangan seseorang itu terjadi. (Misalnya, untuk anak,

hubungan antara rumah dan tempat kerja orang tua, karena

orang tua, hubungan antara sekolah dan lingkungan

kelompok sebaya, karena anak).

4. Makrosistem

Makrosistem terdiri dari pola menyeluruh dari mikrosistem,

mesosistem, dan karakteristik budaya exosistem atau

subkultur yang diberikan, dengan referensi khusus pada

sistem kepercayaan, tubuh pengetahuan, sumber daya

material, adat istiadat, gaya hidup, struktur kesempatan,

bahaya, dan pilihan kehidupan, tentu saja yang tertanam di

masing-masing sistem yang lebih luas.

5. Kronosistem

Sebuah kronosistem meliputi perubahan atau konsistensi

dari waktu ke waktu tidak hanya dalam karakteristik orang

tersebut, tetapi juga dari lingkungan di mana orang itu hidup

(misalnya, perubahan selama hidup dalam struktur keluarga,

status sosial ekonomi, pekerjaan, tempat tinggal, atau gelar

(3)

2.2 Peran lingkungan Sosial Terhadap Kesehatan Masyarakat Sebagai makhluk hidup yang berada di muka bumi ini

keberadaan manusia adalah sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial. Individu merupakan bagian terkecil dari

kelompok masyarakat, yang tidak dapat dibagi lebih lanjut ke

dalam satuan yang lebih kecil. Sebagaimana terlihat dalam

keluarga yang merupakan kelompok sosial terkecil yang terdiri

dari ayah, ibu dan beberapa anak, maka ayah, ibu dan

masing-masing anak selaku individu tidak dapat dibagi lebih lanjut ke

dalam satuan yang lebih kecil. Menurut kodratnya manusia

adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, yang

memiliki akal pikiran yang dapat berkembang dan dapat

dikembangkan. Sebagai makhluk sosial, manusia terdorong

kebutuhan interaksi (berhubungan) dengan orang lain, yang

menjadikannya berkemampuan menjalani hidup. Bouman

(1976) berpendapat bahwa terdapat beberapa unsur keharusan

biologis yang mendorong untuk hidup dalam kebersamaan yaitu

dorongan untuk makan, dorongan untuk mempertahankan diri

dan dorongan untuk melanjukan keturunan. Secara sosial

sebenarnya manusia merupakan makhluk individu dan sosial

yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup

dan kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap individu

manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama

dalam menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan

pekerjaan, bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai

aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama. Namun

demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai

atau mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya,

masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak

(4)

Status atau kedudukan umumnya didefinisikan sebagai

suatu peringkat atau jenjang atau posisi seseorang dalam suatu

kelompok, atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya

dengan kelompok lainnya. Adapun menurut Merton (dalam

Raho 2007 : 67) peran adalah pola tingkah laku atau perilaku

yang diharapkan dari seseorang sesuai dengan status yang

didudukinya. Sejumlah peran disebut sebagai perangkat peran

(role-set). Dengan demikian perangkat peran adalah

kelengkapan dari hubungan-hubungan berdasarkan peran yang

dimiliki oleh orang karena menduduki status-status sosial

khusus. Dalam arti tertentu, status dan peran adalah dua aspek

dari gejala yang sama. Dalam status terkandung seperangkat

hak dan kewajiban, sementara peran adalah pemeranan dari

perangkat kewajiban dan hak-hak tersebut. Status menunjuk

pada siapa orangnya, sedangkan peran menunjukkan apa yang

dilakukan orang tersebut.

Dalam kehidupan lingkungan sosial manusia senantiasa

terkait dengan interaksi antara individu manusia, interaksi antar

kelompok, kehidupan sosial manusia dengan lingkungan hidup

dan alam sekitarnya, berbagai proses sosial dan interaksi

sosial, dan berbagai hal yang timbul akibat aktivitas manusia

seperti perubahan sosial. Interaksi sosial dikatakan sebagai

syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial dalam

lingkungan sosial atau lingkungan masyarakat. Dimana interaksi

sosial adalah proses orang-orang berkomunikasi saling

pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Menurut

Ahmadi (2003: 201), lingkungan sosial dapat dibedakan menjadi

2 kategori, yaitu:

1) Lingkungan sosial primer, yaitu lingkungan sosial dimana

(5)

anggota yang lainnya. Oleh karena diantara para anggota

telah adanya hubungan yang erat, maka sudah tentu

pengaruh dari lingkungan sosial ini akan lebih mendalam

bila dibandingkan jika tidak adanya hubungan yang erat di

antara para anggota.

2) Lingkungan sosial sekunder, yaitu lingkungan sosial dimana

hubungan anggota satu dengan yang lainnya terbilang

longgar, anggota yang satu dengan yang lainnya kurang

atau tidak saling mengenal. Dari lingkungan sosial ini kurang

mendalam bila dibandingkan dengan lingkungan sosial yang

primer.

Dengan demikian peran lingkungan sosial dipandang

sebagai faktor yang mampu memberikan kontribusi besar

terhadap kesehatan masyarakat. Menurut Wikipedia Bahasa

Indonesia, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,

jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup

produktif secara sosial, dan ekonomis. Berdasarkan pengertian

ini perlu adanya pemeliharaan kesehatan dari setiap manusia.

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan

pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan

pemeriksaan, pengobatan dan perawatan termasuk kehamilan,

dan persalinan.

2.3 Proses Pengambilan Keputusan

Perempuan memainkan peranan yang sangat penting dan

strategis didalam menciptakan keluarga yang berkualitas. Salah

satu aspek yang mendukung keluarga berkualitas adalah

kondisi kesehatan keluarga tersebut. Kesehatan keluarga

adalah modal dasar bahkan utama demi meningkatkan mutu

(6)

mengemban lima tugas kesehatan yang harus berjalan dalam

satu keluarga. Kelima tugas tersebut meliputi:

1) Mengenal masalah kesehatan

2) Mengambil keputusan

3) Merawat anggota keluarga

4) Memodifikasi lingkungan

5) Memanfaatkan fasilitas kesehatan

Dalam menjalankan kelima tugas tersebut kebanyakan

keluarga bertumpu pada ibu yang diposisikan sebagai istri dan

sebagai pemberi asuhan kesehatan dan keluarganya sebagai

pemberi dukungan. Disamping itu sikap, nilai dan perilaku sehat

baik individu maupun keluarga dipengaruhi oleh latar belakang

sosial budaya. Termasuk didalamnya budaya yang berpengaruh

dalam hal pengambilan keputusan dalam keluarga yang terkait

dengan kesehatan maternal.

Terry (2012), menyatakan bahwa pengambilan keputusan

adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua

atau lebih alternatif yang ada untuk menyelesaikan suatu

masalah dengan cara atau teknik tertentu agar dapat diterima

oleh semua pihak. Dasar-dasar pendekatan dari pengambilan

keputusan yang dapat digunakan yaitu :

1. Intuisi

Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau

perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena

pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini

mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.

2. Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki

manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman

(7)

akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman

tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan

tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa

yang terjadi kini.

3. Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat

memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan

fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan

keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat

menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela

dan lapang dada.

4. Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya

dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang

yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih

rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan

berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan

kekurangan.

5. Logika/Rasional

Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah

suatu studi yang rasional terhadap semua unsur pada setiap

sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada

pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional,

keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih

transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau

nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat

dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa

(8)

Lebih lanjut menurut Terry (2012), dalam pengambilan

keputusan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya:

a. Posisi / kedudukan

Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan

seseorang dapat dilihat dalam letak posisi dan tingkatan

posisi

b. Masalah

Masalah atau problem adalah apa yang menjadi penghalang

untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan

dari pada apa yang diharapkan, direncanakan atau

dikehendaki dan harus diselesaikan.

c. Situasi

Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan,

yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara

bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa

yang hendak kita perbuat. Faktor-faktor itu dapat dibedakan

atas dua, yaitu faktor-faktor yang konstan dan faktor-faktor

yang tidak konstan.

d. Kondisi

Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara

bersama-sama menentukan daya gerak, daya berbuat atau

kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut

merupakan sumber daya-sumber daya.

e. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan

unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha,

pada umumnya telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan

dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara

Referensi

Dokumen terkait

Populasi Bakteri Pengoksidasi Besi dan Sulfur Akibat Penggenangan dan Pengeringan pada Tanah Sulfat Masam di Kalimantan Selatan.. Departemen Pertambangan dan Energi

untuk terlibat dalam perang dingin .Pada ketika itu,Amerika adalah kuasa yang paling hebat.. berbanding negara lain dan hal ini telah terbukti sehingga ke

Based on the research, the conclusion of this research is that the students writing ability especially in writing recount text was low.. Their personal score also did not

Hasil uji beda rataan respon pemberian pupuk bokashi ampas tebu dan pupuk bokashi enceng gondok terhadap total produksi per sample (g) tanaman kacang kedelai

Dari studi awal yang telah dilakukan tersebut pengembangan jaringan inkubator bisnis berbasis teknologi layak untuk dipertimbangkan sebagai salah satu kegiatan pengabdian masyarakat

Beliau pun menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam dan moderitas dapat berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat pergantian 4 kali presiden

Mafisqida, Yuni, Pengaruh Pendekatan Pengajaran Reciprocal Teaching Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Karangrejo Tulungagung ,Skripsi

Analisis keragaman menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk SP 36 serta interaksinya berpengaruh tidak nyata terhadap pertambahan diameter batang pada