PRESIDENREPUBLIKINDONESIA
PERATURANPEMERINTAHREPUBLIKINDONESIA
NOMOR1TAHUN2014
TENTANG
PERUBAHANKEDUAATASPERATURANPEMERINTAHNOMOR 23TAI-IUN2010TENTANGPELAKSANAAN
KEGIATANUSAHAPERTAMBANGAN
Menimbang Mengingat
MINERALDANBATUBARA
DENGANRAI-[MATTUHANYANGMAHAESA
PRESIDENREPUBLIKINDONESIA,
bahwa dalam rangka meningkatkan manfaat mineral bagi rakyat dan untuk kepentingan pembangunan daerah, maka perlu
peningkatan nilaí tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pernurnian sumber daya mineral di dalam negeri sebagaimana
dirnaksuddalarnPasal103danPasal170Undang-UndangNomor 4Tahun2009tentang PertambanganMineraldanBatubara;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaímana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertarnbangan Mineral
danBatubara;
Pasal5ayat(2)Undang-UndangDasar NegaraRepublikIndonesiaTahun1945;
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun2009Nomor4,TambahanLembaran NogaraRepublikIndonesiaNomor4959);
Peraturan Pemeríntah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2010 tentang Peîaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Nogara Republik
IndonesiaTahun2012Nomor45,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5282);
Menetapkan
FRESIDÉNREPUBLIK1NDONESIA
_2_MEMUTUSKAN:
PERATURAN PEMERINTAI-I TENTANG PERUBAI-IAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23
TAHUN2010TENTANGPELAKSANAANKEGIATANUSAHAPERTAMBANGANMINERALDANBATUBARA.
PasalI
BeberapaketentuandalarnPeraturanPemerintahNomor23Tahun2010tentangPelaksanaan KegíatanUsahaPertambangan
MineraldanBatubara(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun 2010Nomor29,TambahanLembaranNegaraRepublik
IndonesiaNomor5111)sebagaímanatelahdiubahdenganPeraturanPemerintahNomor24Tahun2012tentangPembahanAtas
PeraturanPemerintahNomor23Tahun2010tentangPelaksanaanKegiatanUsahaPertambangan MineraldanBatubara
(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2012Nomor45,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor_5282),
diubahsebagaiberíkut:
l.KetentuanPasal112diubah sehinggaPasal112berbunyi
sebagaiberìkut:
Pasal112
'PadaSaatPeraturanPemerintahinimulaiberlaku:
l. Kontrak karya dan perjanjian kal-ya pengusahaan pertambangan .batubara yang ditandatangani sebelum diundangkannya Peraturan Pemeríntah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertarnbangan Mineral dan Batubara
dínyatakantetapberlakusampai jangkawaktunyaberakhir.
2. Kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara Sebagaimana dimaksud pada angka 1 yang belurn
memperoleh perpanjangan pertama dan/ atau kedua dapat diperpanjang menjadi IUP perpanjangan tanpa melaluí lelang setelah berakhirnya kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan- pertambangan batubara dan kegíatan usahanya dilaksanakan sesuai
denganketentuanperaturanperundang-undangan,kecualimengenai penerírnaannegarayangIebíhmenguntungkan.
FRESIDENREPUBLIKINDONESIA
3. Kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara sebagaímana dímaksud pada angka l yang telah
melakukan tahap kegiatan operasí produksi Wajib melaksanakan pengutamaan kepentingan dalam negeri sesuaí dengan
ketentuanperaturanpemndang-undangan.
4. Kuasa pertambangan, Surat izin pertambangan daerah, dan Surat izin pertambangan rakyat, yang díberikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebelum ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan- Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara tetap . diberlakukan sampai jangka waktu berakhir serta Waj
ib:
a. disesuaikan menjadi IUP atau IPR sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sejak berlakunya
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara dan
khususBUMNdanBUMD,untukIUPOperasí ProduksimerupakanIUP OperasiProduksípertama;
b. menyampaíkan rencana kegiatan pada seluruh WIUP atau WPR sampai dengan jangka waktu berakhirnya IUP atau IPR
kepadaMenteri,
gubernur,bupatí/Walikotaseèuaidengańkewenangannya;
c.dihapus.
5. Permohonan kuasa pertambangan yang telah diterima Menteri, gubernur, atau bupatí/waïikota sebelum terbîtnya
Undang-Undang Nomor 4 ‘Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan telah mendapatkan Pencadangan
Wilayah dari Menteri, gubernur, atau bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya dapat diproses perizinannya dalam bentuk
IUP tampa melaluí lelang paling lambat 3 (tiga) bulan sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang
PelaksanaanKegiatanUsahaPertarnbangan MineraldanBatubara.
PRESIDENREPUBLIK‘INDONESIA
6. Kuasa pertambangan, kontrak karya, dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara yang memiliki unit pengolahan tetap dapat mener-ima komoditas tambang dari Kuàsa qpertarnbangaln, kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan
pertambanganbatubara,pemegangIUP,danIPR.
'7. Pemegang kuasa pertambangan yang memiliki Iebíh darí 1 (satu) kuasa pertarnbangan dan / atau lebih dari l (satu) komo'ditas
tambang sebelurn diberlakukannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tetap berlaku sampai jangka waktu berakhir dan dapat
diperpanjangmenjadiIUPsesuaìdenganketentuandalamPeraturanPemeríntahini.
8. Pemegang kuasa pertambangan, kontrak karya, dan perjanjian karya pengusahaan pertarnbangan batubara pada tahap operasi produksi yang memilikí perjanjian jangka panjang untuk ekspor yang masíh berlaku dapat menarnbah jumlah produksinya guna memenuhi ketentuan pasokan dalam negeri setelah mendapat persetujuan Menterí, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sepanjang memenuhi ketentuan aspek lingkungan dan konservasi sumber daya batubara sesuai dengan ketentuan
peraturanperundang-undangan.
2.DiantaraPasal112BdanPasal113disisipkanl(Satu)Pasal,yakniPasal112Csehinggaberbunyisebagaiberíkut:
Pasal112C
l. Pemegang kontrak kar'ya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
PertarnbanganMineraldanBatubaramelakukanpemurnian hasilpenarnbangandidalamnegen'.
PRESIDENREPUBLIKINDONESIA
2. Pemegang IUP Operasi Produksi sebagaimana dímaksud dalam Pasal 112 angka 4 huruf a Peraturan Pemerintah ini melakukan
pengolahandanpemurnianbasilpenarnbangandidalamnegeri.
3. Pemegang kontrak karya sebagaimana dimaksud pada angka l yang melakukan kegiatan penambangan mineral logam dan
telahmelakukankegiatanpermurnian,dapatmelakukanpenjualan keIuarnegeri dalamjumlahtertentu.
4. Pemegang IUP Operasí Produksi sebagaímana dimaksud pada angka 2 yang melakukan kegíatan penambangan mineral logam
dantelahmelakukankegiatanpengolahan,dapatmelakukanpenjualankeluarnegeri dalarnjumlahtertentu.
5. Ketentuan lebih 1anjut mengenai pelaksanaan pengolahan dan pemurnian Serta batasan minimum pengolahan dan pernurnian
diaturdenganPeraturanMenteri.
PasalII
PeraturanPemerìntahinimulaiberlakupadatanggaldiundangkan.
a Whg
PRESIDENREPUBLIKINDONESIA
_6_
mengetahuinya,memeríntahkan-inidengan
orang Pemerintah nesia.
AgarSetíappengundanganPeraturan,__penempatannyadalamLembaranNegaraRepublikIndo
DitetapkandiJakartapada tanggal11`Januari2014
PRESIDENREPUBLIKINDONESLA,
DR.H.SUSILOBAMBANGYUDHOYONO
DiundangkandiJakartapadatanggal l1Januari2014
MENTERIHUKUMDANHAKASASIMANUSIAREPUBLIKINDONESIA,
AMIRSYAMSUDIN
LEMBARANNEGARAREPUBLIKINDONESIATAHUN2014NOMORl
SalmanSesuaidenganaslínya
KEMENTERIANSEKRETÃRIATNÉGARARIAsístenDeputíPerundang-undangan
FRESIDENREPUBLIKINDONESIA PENJELASAN
ATAS
PERATURANPEMERINTAI-IREPUBLIKINDONESIANOMORlTAHUN2014
TENTANG
PERUBAHANKEDUAATASPERATURANPEMERINTAI-INOMOR 23TAHUN2010TENTANGPELAKSANAAN
KEGIATANUSAHAPERTAMBANGANMINERALDANBATUBARA
I.UMUM
Dalam rangka meningkatkan nilaí tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral di dalarn negeri, perlu
melakukanpenataanpelaksanaankewajibanpengolahandan pemurnianmineraldidalamnegeri.
Berdasarkan pertimbangan di atas, perlu mengubah ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun u2012 Pembahan Atas Peraturan Pemeríntah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
PertambanganMineraldanBatubara.
II.PASALDEMIPASAL
PasalI
Angkal
Pasal112
Cukupjelas.
Angka2
Pasal112C
Cukupjelas.
PasalII
Cukupjelas.