• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENCEGAHAN PERINGATAN! JANGAN PERNAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENCEGAHAN PERINGATAN! JANGAN PERNAH"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENCEGAHAN

 PERINGATAN! JANGAN PERNAH menghubungkan transceiver ke stop kontak dengan arus AC secara langsung.

 PERINGATAN! JANGAN PERNAH menaiki bagian atas dari transceiver. Berat transceiver sekitar 8 kg, berat badan dapat meningkatkan beberapa kali lipat berat ditambah dengan adanya guncangan dan getaran. Transceiver harus dipasang pada permukaan yang datar dan keras.

 JANGAN PERNAH menghubungkan sumber daya lebih dari 16 VDC, seperti baterai 24 V, karena dapat merusak transceiver itu sendiri.

 JANGAN PERNAH membiarkan anak – anak untuk bermain dengan peralatan yang mengandung pemancar radio.

 JANGAN PERNAH membiarkan transceiver terkena hujan, salju atau cairan lainnya.

 JANGAN PERNAH menginstal IC-M700 PRO menjadi plus-grounding pada kapal. Koneksi seperti itu dapat membuat terjadinya kerusakan pada sekering.

 JANGAN menggunakan bahan kimia seperti benzene atau alcohol saat membersihkan, karena dapat merusakan permukaan transceiver.

 Dalam dunia maritime, JAGA JARAK terhadap transceiver dan mikrofon sejauh mungkin (min 1 meter) dari kompas navigasi untuk mencegah terjadi indikasi magnetic.

 GUNAKAN selalu mikrofon/handset Icom. Merk lain mungkin memiliki pin yang berbeda dan dapat merusak transceiver.

 HINDARI dalam menempatkan/menggunkan transceiver di daerah dengan suhu di bawah -20˚C atau diatas suhu 60 ˚C.

 HINDARI menghubungkan transceiver ke sumber listrik yang menggunakan polaritas terbalik. Koneksi seperti ini tidak hanya merusak sekering tetapi juga transceiver itu sendiri.  HINDARI menempatkan transceiver pada tempat berdebu atau di bawah sinar matahari

langsung.

 HINDARI menempatkan transceiver pada dinding atau menempatkan apapun di atas transceiver. Karena dapat mengilangkan panas.

(3)

DALAM KEADAAN DARURAT (untuk operasi maritime)

Jika kapal anda memerlukan bantuan, hubungi kapal lainnya dan Coast Guard dengan mengirimkan panggilan darurat pada frekuensi 2182 kHz.

1. Tekan [2128kHz] untuk memilih frekuensi darurat.

2. Tekan [ALARM] dan [TX FREQ] dalam 1 detik untuk mengirimkan 2-nada sinyal alarm selama minimal 30 detik.

 Transceiver otomatis menghentikan alarm setelah 50 detik.

3. Tekan [ALARM] untuk mengubah transmisi alarm off, kemudian tekan dan taham tombol PTT pada mikrofon dengan mengirimkan informasi berikut :

 “MAYDAY, MAYDAY, MAYDAY”  “THIS IS ……...” (nama kapal)  “LOCATED AT ………” (posisi kapal)  Berikan alasan untuk panggilan darurat.  Jelaskan bantuan apa yang dibutuhkan.  Tambahkan informasi tambahan :

 Tipe Kapal  Panjang Kapal  Warna Kapal

 Jumlah orang dalam daftar

VERSI

Versi berikut tersedia untuk IC-M700 PRO

Versi

Keterangan

Marine

2182 kHz 2-nada alarm terpasang. Filter FSK/CW opsional terbatas. Semua saluran SSB/FSK tersedia.

General

2182 kHz 2-nada alarm opsional. Tidak ada pemrograman pengiriman frekuensi diizinkan.

(4)

PEDOMAN DAN ATURAN OPERASIONAL

 PROSEDUR PANGGILAN

Panggilan harus dapat diidentifikasikan secara benar dan harus meminimalkan waktu. 1. Berikan tanda panggilan masuk setiap kali anda memanggil kapal lain atau coast guard.

Jika anda tidak memiliki tanda panggilan, identifikasi nama kapal dan nama lisensinya. 2. Berikan tanda panggilan diakhir pada setiap pengiriman yang berlangsung 3 menit. 3. Anda harus berhenti dalam memberikan tanda panggilan setidaknya setiap 15 menit.

Selama panggilan ke kapal- ke pantai yang panjang.

4. Simpan panggilan singkat yang tidak terjawab kurang dari 30 detik. Jangan ulangi panggilan selama 2 menit.

5. Pengiriman yang tidak perlu tidak diperbolehkan.  PRIORITAS

1. Baca semua aturan dan peraturan yang berkaitan dengan prioritas dan terus memperbaharuinya. Keselamatan dan panggilan darurat diprioritaskan kepada setiap orang.

2. Panggilan marabahaya palsu, penipuan itu dilarang dan akan mendapatkan hukuman.  PRIVASI

1. Informasi yang tidak sengaja terdengar oleh anda tetapi tidak dimaksudkan untuk anda, tidak dapat digunakan secara sah dengan cara apapun.

2. Dilarang menggunakan bahasa yang tidak baku/tidak senonoh.  CATATAN

1. Semua keadaan darurat dan berhubungan dengan keselamatan harus melakukan pencatatan secara rinci dan lengkap. Kegiatan penyimpanan data biasanya disimpan dalam waktu 24 jam. Waktu universal (UTC) sering digunakan.

2. Penyesuaian, perbaikan, perubahan frekuensi saluran dan memodifikasi secara resmi yang memperngaruhi operasi kelistrikan pada peralatan harus disimpan dalam catatan pemeliharaan dan harus ditandatangani oleh teknisi yang memiliki wewenang melakukan atau mengawasi pekerjaan.

 LISENSI RADIO

1. LISENSI STASIUN KAPAL

Anda harus memiliki izin stasiun radio sebelum menggunakan transceiver. Pengoperasian stasiun kapal yang tidak berlisensi merupakan pelanggaran hukum. Menghubungi delaer atau instansi pemerintah terkait dengan aplikasi lisensi Kapal – telepon radio. Lisensi yang dikeluarkan oleh pemerintah merupakan tanda panggilan untuk anda ketika menggunakan radio.

2. LISENSI OPERATOR

Izin lisensi operator merupakan lisensi yang sering dipegang oleh operator radio kecil ketika radio tidak diperlukan untuk tujuan keselamatan. Izin yang dibatasi operator radio harus diposting atau disimpan oleh operator itu sendiri. Operator radio yang berlisensi yang dapat mengoperasikan transceiver. Namun, orang yang tidak mempunyai lisensi dapat berbicara lebih dari satu transceiver bila operator yang berlisensi mengawasinya, serta harus membuat catatan entri yang diperlukan.

(5)

PENJELASAN PANEL – PANEL

 Panel Depan

1. Konektor Mikrofon

Terima mikrofon yang telah disediakan atau menggunakan opsional handset.

Catatan : tidak ada suara yang keluar melalui speaker ketika mikrofon/ handset tidak terhubung.

2. Tombol Power

Tombol untuk menghidupkan/ mematikan

3. Tombol Speaker

Tombol untuk menghidupkan/ mematikan speaker

 Jika tanda muncul pada display pada sementara waktu berarti speaker tidak aktif.

 Setiap speaker eksternal yang terhubung pada panel belakang tidak mati.

4. Tombol Dimmer [Intensitas Cahaya]

Tombol untuk menaikkan dan menurunkan kecerahan tampilan.

5. Tombol Volume

Menyesuaikan tingkatan suara yang keluar dari speaker.  Speaker tidak mengeluarkan suara ketika :

 Mikrofon tidak terhubung

 Tombol [SQL] diaktifkan dan tidak ada sinyal yang sedang diterima

6. Tombol Pemilihan Channel

 Dalam mode memori, dapat memilih 1 dari 3 kelompok channel. (“A”, “B” atau “C”)  Dalam mode VFO tidak ada fungsi

 Memilih item dalam mode set

7. Tombol Tune Antena

Pengaturan tuner yang terhubung ke antenna.

(6)

Catatan : ketika memilih “pencarian otomatis” pada mode set, tidak perlu untuk menekan tombol tune antenna.

8. Tombol Pemilihan Channel

 Dalam mode memori, dapat memilih channel yang beroperasi dalam kelompok channel yang dipilih.

 Tersedia maksimal 50 channel didalam setiap kelompok channel tergantung pada pengaturan mode set.

 Dalam mode VFO, perubahan frekuensi dapat dilakukan setiap 0,1 kHz.  Frekuensi yang dipilih dalam mode VFO bersifat sementara.

9. Tombol Scan

Tekan untuk mengaktifkan dan mematikan

10. Tombol Clarity

Geser/Putar sekitar ± 150 Hz untuk mendapatkan penerimaan yang jelas dari sinyal frekuensi yang off.

11. Keypad

 Tidak ada fungsi*.

 Untuk beralih dari mode memori dan mode VFO.  Tombol ini mungkin dinonaktifkan oleh dealer anda.  Tidak ada fungsi*.

 Tidak ada fungsi*.

 Sampai Tidak ada fungsi*.

12. Tombol Squelch

Tombol ini berfungsi untuk menghilangkan kebisingan suara latar belakang saat tidak ada sinyal yang diterima.

 Ketika Squelch aktif, sinyal yang diterima tidak menghasilkan suara atau komponen FSK.

13. Tombol Noise Blanker

Memiliki fungsi untuk menghilangkan suara – suara bising.  “NB” tampil dilayar ketika fungsi diaktifkan.

14. Tombol AGC

Memiliki fungsi untuk menerima sinyal lemah yang diblokir oleh sinyal kuat yang jaraknya berdekatan.

 Tampil dilayar ketika tombol [AGC] diaktifkan.

15. Tombol Switch

Memilih mode pengoperasian sementara. Tersedia beberapa mode dengan versi :  USB, AM, J2B (AFSK), FSK, R3E dan CW

 Mode temporer merupakan mode sebelumnya yang dibersihkan dan akan tampil kembali ketika mengubah saluran.

(7)

16. Tombol Transmit Frekuensi

Menampilkan frekuensi penerima dan ketika diaktifkan akan memeriksa dan memantau frekuensi penerimaan

17. Tombol 2182 kHz [2182kHz] • ]

 Memilih channel 0 (2182 kHz) merupakan frekuensi panggilan darurat.  Channel tersebut tidak berfungsi ketika memilih channel 0.

 Mengabaikan control eksternal dan memberikan panel depan sebagai prioritas ketika pengontrol eksternal (NMEA Format) terhubung.

18. Tombol Alarm

 Memancarkan alarm sinyal marabahaya dari speaker

 Mengirimkan alarm darurat atau pengujian terhadap sinyal alarm ketika ditekan bersamaan dengan tombol [TX FREQ]

Catatan : Pada versi General tidak dilengkapi dengan tombol [ALARM].

* Tombol ini berfungsi dalam beberapa versi. Lihat lembar instruksi dari Operasi Tombol dan Daftar Channel dalam rincian operasi.

(8)

Tampilan Layar

1. Indikator Alarm

Akan tampil saat fungsi alarm diaktifkan, seperti sebagai tes alarm atau menerima alarm darurat.

 Tidak tersedia untuk versi General

2. Indikator Penerimaan

Akan tampil bila adanya penerimaan dan ketika fungsi ini diaktifkan.

3. Indikator Tune

Akan berkedip sementara bila terhubung ke antenna, seperti Icom AT-130 yang sedang disetel/diinstal.

 Tuning akan dimulai ketika adanya penerimaan atau menekan tombol [TUNE].

4. Indikator Transmit

Akan tampil jika sedang transmisi.

5. S/RF Meter

 Menunjukkan kekuatan relative sinyal yang diterima ketika dilakukan penerimaan.  Menunjukkan daya output sementara transmisi

6. Channel/VFO Indikator

 Menunjukkan grup dan saluran yang dipilih pada mode memori.  “FREQ” akan tampil jika sedang dalam mode VFO

7. Indikator Squelch

Akan tampil bila fungsi squelch diaktifkan.

8. Indikator Scan

Akan tampil bila fungsi scan diaktifkan.

 Fungsi scan tidak tersedia dalam beberapa versi.

 Tekan tombol [SCAN] ketika akan memulai dan berhenti scan.

9. Indikator Noise Blanker

Akan tampil bila fungsi tombol [NB] dihidupkan.

10. Indikator AGC Off

Akan tampil jika fungsi tombol [AGC] ditekan.

11. Mode Pembacaan

(9)

12. Indikator Speaker Off

Akan tampil bila tombol [SPEAKER] pada panel depan ditekan.

13. Pembacaan Frekuensi

 Menunjukkan frekuensi yang dipilih, apakah mode memori atau mode VPO.

 Menunjukkan frekuensi transmisi (untuk channel duplex) ketika tombol [TX FREQ] ditekan.

14. Indikator Simplex/Duplex

Akan tampil dan menunjukkan jenis channel yang dipilih (simplex/duplex).  Dalam mode VFO, hanya saluran simplex yang tersedia

(10)

MEMILIH CHANNEL/FREKUENSI

 Mode Memori/ Mode VFO

Transceiver memiliki 2 mode operasi yaitu mode memori dan mode VFO. Mode memori digunakan untuk memilih pemrograman channel marine salah satu dari kelompok 3 channel. VFO mode digunakan untuk memilih frekuensi sekitar pada program yang disalurkan.

Tekan [CH/FREQ] untuk beralih dari atau diantara mode memori dan mode VFO.  Akan tampil “FREQ’ ketika dalam mode VFO.

 Dalam mode VFO yang beroperasi hanya simplex.

 Memilih Channel

Transceiver memiliki 150 channel dan semuanya terbagi menjadi 3 kelompok (max 50) pada setiap channelnya. Namun, jumlah channel pada setiap kelompok dapat dibatasi ketika menggunakan mode set. (tergantung pada kebutuhan)

Catatan : Ketika channel 0 dan atau 2182 kHz dipilih dengan menekan tombol [2182kHz], makan channel tersebut tidak akan bisa. Dalam kasus tersebut, menekan [2182 kHz] terlebih dahulu.

1. Tekan [CH/FREQ] untuk memilih mode memori, jika perlu

2. Putar tombol [GROUP] untuk memilih kelompok channel yang diinginkan, kemudian putar tombol [CHANNEL] untuk memilih saluran yang diinginkan.

 Fungsi Scan

Berfungsi untuk memungkinkan mencari sinyal channel secara otomatis dalam suatu kelompok channel.

(11)

Pengoperasian Scan :

1. Putar [GROUP] untuk memilih kelompok yang ingin anda scan. 2. Tekan [SQL] untuk menghilangkan suara bising, jika diperlukan

 Akan tampil “SQL” pada layar. 3. Tekan [Scan] untuk memulai men-scan.

 Akan tampil “SCAN’ pada layar.

4. Tekan kembali [SCAN] untuk menghentikan pen-scan-an.  Tulisan “SCAN” pada layar menghilang.

 Memilih Frekuensi

Secara umum transceiver memiliki cakupan 0,5 – 30 MHz untuk menerima dengan resolusi 100 Hz. Gunakan mode VFO untuk memilih frekuensi yang telah terprogram pada channel dalam mode memori.

Catatan : Frekuensi yang dipilih dalam mode VFO adalah untuk penggunaan sementara dan tidak disimpan dalam memori.

1. Sementara dalam mode memori, putar [GROUP] dan [CHANNEL] untuk memilih channel frekuensi terdekat yang anda inginkan.

2. Tekan [CH/FREQ] untuk memilih mode VFO  Akan tampil “FREQ” pada layar

3. Putar [CHANNEL] untuk memilih frekuensi yang diinginkan  Frekuensi berubah setiap 100Hz.

 Mengatur Ulang CPU

Dalam beberapa kondisi dari transceiver internal, pada CPU dapat menyebabkan indikasi yang salah pada layar. Jika hal ini terjadi, atur ulang CPU sebagai berikut :

 Tekan tombol [ENT] + [0] secara bersamaan dan diikuti menekan tombol [POWER] untuk menghidupkan perangkat.

(12)

Perhatian : Mengatur ulang CPU sama saja mengembalikan pengaturan perangkat menjadi standar.

(13)

PENERIMAAN DAN PENGIRIMAN

 Dasar Penerimaan dan Pengiriman Suara

1. Periksa hal – hal berikut ini :  Mikrofon telah terhubung

 Tombol [SPEAKER] dalam keadaan mati.  Tombol [SQL] dalam keadaan mati.

 Tombol [CLARITY] diatur ke posisi tengah.  Pilih Mode memori

 Tekan tombol [CH/FREQ] untuk memilih mode memori, jika diperlukan.

2. Pilih channel yang diinginkan yang diterima dengan memilih [GROUP] dan [CHANNEL].  Ketika perangkat menerima sinyal, S-Meter menunjukkan kekuatan sinyal.

3. Sesuaikan tingkatan suara ketika menerima sinyal yang masuk.

4. Tekan tombol [MODE] untuk memilih mode operasi yang diinginkan, jika sinyal yang diterima berbeda dengan mode yang digunakan.

5. Tekan tombol [TUNE] untuk menyetel tuner antenna, jika terhubung.

 Operasi ini tidak akan bekerja jika sedang dalam “pencarian otomatis” yang dipilih pada mode set.

6. Untuk melakukan pengiriman pada channel tertentu, tekan dan tahan tombol PTT untuk beralih menjadi mikrofon

 “TUNE” akan berkedip selama 1 sampai 2 detik untuk pengiriman pertama pada channel saat tuner dan antenna terhubung.

7. Setelah berhenti berkedip, mulailah berbicara dengan suara yang jelas dan normal.  RF meter akan menunjukkan kesesuaian tingkatan suara anda.

8. Lepaskan tombol PTT untuk kembali menerima.  Fungsi pada Pengiriman

 Mengecek Frekuensi Penerimaan.

Ketika “DUP” tampil pada layar pada channel kapal – ke – pantai, yang membedakan frekuensi penerimanya dan yang menerima frekuensinya.

Dalam kasus tersebut, frekuensi penerimaan harus dipantau terlebih dahulu sebelum melakukan transmisi untuk mencegah terganggunya penerimaan pada stasiun lain. Tekan dan tahan tombol [TX FREQ] untuk memantau frekuensi penerimaan.

(14)

 Fungsi pada Penerimaan  Fungsi Squelch

Tombol squelch ini berfungsi untuk menghilangkan suara – suara bising yang tidak diinginkan. Fungsi ini selalu standby jika diperlukan. Bila anda perlu menerima sinyal yang lemah, maka fungsi squelch harus dimatikan.

Tekan tombol [SQUELCH] untuk mengaktifkan dan mematikan fungsinya.

 Noise Blanker (NB)

Tombol Noise Blanker ini berfungsi untuk mengurangi kebisingan yang berasal dari suara mesin. Noise Blanker ini dapat mendistorsi penerimaan sinyal yang kuat.

Dalam kasus tersebut, fungsi Noise Blanker harus dimatikan. Tekan tombol [NB] untuk mengaktifkan dan mematikan fungsinya.

 Fungsi AGC Off

Penerimaan gain secara otomatis disesuaikan dengan kekuatan yang diterima oleh AGC (Automatic Control) yang berfungsi untuk mencegah distorsi dari sinyal yang begitu kuat dan untuk mendapatkan tingkatan sinyal yang konstan.

Ketika menerima sinyal lemah yang berdekatan dengan sinyal kuat yang menimbulkan suara bising, fungsi AGC dapat mengurangi kebisingan tersebut.

Dalam situasi tersebut fungsi AGC harus dimatikan.

(15)

 Kontrol Tombol Clarity

Sinyal suara yang dikirim dari stasiun lain mungkin akan sulit diterima. Hal ini terjadi jika stasiun tersebut mengirimkan transmisi frekuensi yang sedikit.

Dalam kasus tersebut, mengkonpesasi penerimaan frekuensi dengan menggunakan control clarity.

Sesuaikan clarity untuk meningkatkan kualitas sinyal audio.

 Operasi CW

Transceiver memiliki fitur tombol CW dan dapat dipilih menggunakan mode set.  Full break-in (penerimaan transisi sementara)

 Delay keying (tombol transmisi otomatis)

 Off (transmisi manual yang diperlukan sebelum melakukan penerimaan)

1. Hubungkan CW atau sambungan eksternal ke ACC (1) socket seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah.

2. Pilih channel yang diinginkan untuk pengoperasian dalam mode CW.

3. Ketika channel yang dipilih tidak dalam mode CW, maka tekan [MODE] sekali atau beberapa kali untuk memilih [CW]

4. Operasikan CW untuk mengirimkan sinyal CW.

Catatan : Mode CW tidak tersedia dalam beberapa versi. CW dapat dipilih pada mode set, ketika filter opsional dipasang.

(16)

 Operasi FSK

Transceiver memiliki mode FSK dan J2B pada saat mengoperasikan FSK yang menggunakan osilator yang telah terpasang; menggunakan mode J2B pada saat menggunakan unit terminal AFSK.

1. Hubungkan unit terminal FSK seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah. 2. Pilih channel yang diinginkan.

 Channel FSK yang tersedia tergantung pada versi yang digunakan.

3. Tekan [MODE] sekali atau beberpa kali untuk memilih jenis pengeluaran, “FSK” atau “J2B”.

4. Operasikan FSK.

Catatan : Pergeseran frekuensi pada mode FSK dapat disesuaikan dalam mode set. Beberapa transceiver beroperasi pada 1,7 kHz atau lebih tinggi ketika menggunakan mode J2B pada IC-M700 PRO dan frekuensi yang digunakan sama dengan yang ditampilkan.

(17)

MODE SET

 Operasi Mode Set

Operasi Mode set yang digunakan untuk pemrogaman didapatkan dengan mengganti nilai atau konsidi dari fungsi tersebut.

Catatan : Beberapa item mode set yang dijelaskan pada bagian ini tidak tersedia pada beberapa versi transceiver.

1. Tekan tombol [POWER] untuk menghidupkan perangkat.

2. Sementara tekan tombol [ENT] + [1] serta tekan tombol [POWER] untuk menghidupkan dan masuk ke dalam mode set.

3. Putar [GROUP] untuk memilih item yang diinginkan

4. Putar [CHANNEL] untuk mengatur nilai atau kondisi item yang dipilih. 5. Matikan perangkat dan nyalahkan lagi untuk keluar dari mode set.

 Konten pada Mode Set

1. Hubungkan antenna tuner

Transceiver memiliki beberapa system control tuner untuk digunakan dengan opsional antenna tuner Icom. Konsidi koneksi tergantung pada antenna tuner yang digunakan. Catatan : Temukan saklar internal untuk menggunakan tuner yang bukan dari Icom itu sendiri.

(18)

2. Kondisi Penyeteman Otomatis

Ketika antenna opsional AT – 130 otomastis menyetem ketika terhubung, penyeteman dapat dimulai secara otomatis tanpa menekan tombol [TUNE]. Jika ingin menggunakan operasi manual, maka operasi otomatis ini dapat dinon-aktifkan.

3. Pemilihan Jenis Scan

Item ini menetapkan scan yang berfungsi sebagai “pen-scanan channel” atau melanjutkan proses pen-scanan channel.

Kedua fungsi scan channel ini dapat melanjutkan proses pencarian channel sekitar pengguna atau pencaian di band channel yang dipilih.

4. Kecepatan Scan

Pilih kecepatan untuk pen-scanan berikut ini.

5. Filter CW/FSK

Item ini dipilih berdasarkan lebar passband untuk CW (A1A), FSK atau mode J2B. Catatan : Ketika dalam kondisi “aktif” tanpa pilihan dari filter opsionalnya pada saat instalasi, maka transceiver tidak dapat beroperasi dalam mode ini.

(19)

6. Menggeser Frekuensi FSK

Ada beberapa pergeseran frekuensi (perbedaan frekuensi mark dan frekuensi space) yang digunakan pada mode operasi FSK.

Item ini memungkinkan anda dalam menggeser frekuensi dalam system FSK.

7. Polaritas FSK

Terdapat polaritas normal dan sebaliknya yang tersedia dalam operasi mode FSK. Item ini memungkinkan untuk anda memilih salah satu polaritas tersebut.

“FK-REV off” (normal) :

Tombol buka (mark); tombol tutup (space) “FK-REV on” (reserve) :

Tombol buka (space); tombol tutup (mark)

8. CW break – in

Fungsi CW break – in (dalam mode A1A) untuk mematikan pengiriman dan penerimaan

dengan tombol. Break – in memungkinkan anda untuk menerima sinyal yang

ditransmisikan selama proses transmisi CW. Semi break – in memungkinkan anda untuk menonaktifkan penerima selama beberapa waktu.

(20)

9. Kontras LCD

Kontras LCD dapat disesuaikan dalam 10 tingkatan sesuai dengan yang diinginkan berdasarkan lokasi pemasangan transceivernya.

10. Nomor Pengaturan ID untuk Remote Control

Saat menghubungkan controller eksternal, ada 2 digit kode ID yang diperlukan untuk mengakses transceiver. IC-M700 PRO mengadopsi format dari NMEA0183 dan memiliki hak paten untuk menggunakan remote control.

11. Input Internal dari Remote Control

(21)

12. Kecerahan Tampilan Layar

Anda dapat memilih kecerahan layar dengan level 1 sampai 4.

13. Channel pada Kelompok A

Pada item ini memungkinkan anda untuk mengatur jumlah channel yang digunakan dalam kelompok channel A dengan maksimal 50 channel.

14. Channel pada Kelompok B

Pada item ini memungkinkan anda untuk mengatur jumlah channel yang digunakan dalam kelompok channel B dengan maksimal 50 channel.

15. Channel pada Kelompok C

Pada item ini memungkinkan anda untuk mengatur jumlah channel yang digunakan dalam kelompok channel C dengan maksimal 50 channel.

(22)

KONEKSI DAN INSTALASI

 Koneksi pada Panel Belakang

1. Kabel Koneksi Antena

Hubungkan antenna HF band 50 Ω dengan kabel koaksial 50 Ω yang cocok serta dengan plug PL – 259.

2. Terminal Ground

Penting! Jangan lupa untuk menghubungkan kabel ground.

3. Socket pada ACC (1) dan ACC (2)

Lihat halaman 16 untuk rinciannya.

4. Clone Jack

Hanya dealer yang menggunakan ini.

5. Remote Socket

Socket ini terdapat pada versi marine dan versi general.

6. Jack Speaker Eksternal

Hubungkan speraker eksternal 4-16 Ω dengan menggunakan steker mono ¼”. Audio ini tidak dapat dimatikkan hanya dengan menekan tombol [SPEKAER] pada panel depan.

7. Lubang Tuner

Hubungkan kabel antenna opsional AT – 130 dengan sebuah konektor yang sudah disediakan.

8. Stopkontak daya DC

Hubungkan pada sumber listrik 12-16 VDC yang telah diatur, seperti baterai 12 V atau power supply dengan menggunakan kabel DC.

Pehatian! Jangan menghubungkan pada baterai 24 V, hal ini dapat merusak transceiver.

9. Sekering

Menggunakan sekering 30 Ampere. GAnti kedua sekering, jika salah satu sekeringnya sudah tidak berfungsi.

 Unpacking

Microphone (EM-101) 1

Microphone hanger 1

DC power cable (OPC-568) 1

(23)

Bracket knobs (8820000170) 4 Konektor

DIN connector (8-pin for ACC1) 1

DIN connector (7-pin for ACC2) 1

Speaker plug (5610000040) 1

Tuner connector (56100000150) 1

Pins for tuner connector (6510019030) 4

Baut dan Komponen Lainnya

Allen bolt (M6 × 50) 4

Self-tapping screws (M6 × 30) 4

Nuts (M6; use 2 pcs. for each bolt) 8

Flat washers (M6) 8

Spring washers (M6) 4

Self-tapping screws

(3.5 × 30 for mic. hanger) 2

Sekering

FGB 30 A (rear panel) 2

FGB 5 A (internal) 2

(24)
(25)

 Koneksi Ground

Transceiver dan antenna tuner harus memiliki koneksi ground yang memadai. Jika tidak, maka kinerja dari transceiver dan antena tuner akan berkurang. Gangguan elektronik dan terjadinya kesetrum dan gangguan peralatan lainnya juga dapat terjadi.

Untuk hasil terbauk, ukur dan gunakan kawat yang berkualitas dan sambung dengan sesingkat mungkin.

Ground pada transceiver dan antena tuner digabung menjadi satu dan bila berbeda maka akan menyebabkab kerusakan bagian elektroniknya.

Perhatian! : IC – M700 PRO memiliki ground negative.

Jangan Pernah menghubungkan IC – M700 PRO pada “plus-grounding kapal, kejadian ini

akan membuat transceiver tidak berfungsi.

Ground System Example 1. Good ground points

 Ship’s ground terminal  External ground plate  External copper screen

2. Acceptable ground points  Stainless steel tuna tower

 Stainless steel stanchion

 Through mast

 Through hull

 Metal water tank

3. Undesirable ground points

(these points may cause electrolysis)

 Engine block

 Keel bolt

4. Unusable ground points

(these connections may cause an explosion or electrical shock)

 Gas or electrical pipe

 Fuel tank

(26)

 Sumber Daya

Transceiver membutuhkan daya DC sebanyak 13,6 V dan 30 A. Adapun 3 cara untuk mendapatkan daya tersebut :

 Hubungkan langsung pada baterai 12 V yang ada di kapal menggunakan kabel DC yang telah disediakan

 Gunakan Power Supply DC yang terhubung ke stop kontak AC.

 Gunakan Converter DC untuk terhubung pada sumber daya 19 – 32 VDC

Perhatian! : Sediakan kabel listrik DC yang digunakan untuk memberi daya pada transceiver. Jika diperlukan, panjangnya lebih dari 3 m serta dengan maksimal 6 m (20 kaki)

 Antenna

Sebagian besar stasiun yang beroperasi menggunakan antena yang membentang panjang. Namun, pada antena ini tidak dapat terhubung langsung pada transceiver, karena mungkin adanya ketidakcocokan dengan konektor antena dari transceiver itu sendiri.

Dengan antena band 50 Ω marine tidak dapat digunakan. Berikut ini adalah antena matcher atau antena tuner yang dapat digunakan pada proses instalasi.

(27)

 Pemasangan

Peringatan! : Jangan pernah memasang transceiver terlalu tinggi. Berat transceiver itu sendiri adalah 8 kg. Tetapi berat tersebut akan meningkat berkali lipat jika adanya guncangan dan getaran. Transceiver harus dipasang pada bidang yang datar dan kuat.

(28)

 Lokasi Pemansangan

Pilih lokasi pemasangan yang mudah dan gampang utuk digunakan nantinya, serta memiliki ventilasi udara yang baik. Bagian dari transceiver itu sendiri harus berada di 90 derajat dari garis pandang ketika sedang dioperasikan.

Perhatian : Jaga agar mikrofon dan transceiver minimal 1 meter dari kompas navigasi magnetic pada kapal anda. Periksa juga penempatannya, karena layar transceiver tidak mudah dibaca dila penempatannya tidak pas.

 Instalasi Opsional Internal  Membuka Casing

Pada bagian ini, mencakup tentang prosedur pembukaan casing, dimana anda akan menginstal opsional atau untuk mensetting untuk tuner yang non-icom.

1. Lepaskan 9 sekrup pada panel belakang, kemudian lepaskan juga casing dan penutup pada bagian belakang.

2. Lepaskan casing transceiver.

3. Ketika melakukan pemasangan kembali, perhatikan poin – poin berikut ini :  Kipas internal dan celah sisi dari casing.

(29)

 Penutup bagian depan dipasangkan dengan benar.

 Penutup bagian belakang harus dipasang dengan kencang.  Kencangkan sekrup – sekrup pada casing.

 Pemasangan Filter Opsional dan Unit Alarm

Pada bagian ini, pemasangan opsional harap dilakukan dengan benar. Ada beberapa pilihan yang tersedia untuk versi berikut :

Setelah memasang unit alarm 2-tone pada versi general, lepaskan penutup plastic pada tombol alarm.

(30)

 Penggantian Sekering

Transceiver memiliki 3 fuse untuk melindungi sirkuit internal. 2 Sekering untuk sekering pada panel belakang dan 1 sekering berada di dalam. Jika transceiver berhenti beroperasi, periksalah pada sekering bagian bawah.

(31)

TROUBLESHOOTING

Ketika terjadi kerusakan pada perangkat, memungkinkan sekali untuk anda sulit untuk memperbaikinya. Periksa bagian berikut untuk sebelum anda mengirim transceiver ke Icon Service Center.

(32)

SPESIFIKASI DAN OPSIONAL

 Spesifikasi

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan studi kasus kontrol, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang hubungan faktor-faktor

Analisis konsep sei dalam chanoyu aliran Urasenke adalah persiapan yang dilakukan teishu sebelum melaksanakan chanoyu, yaitu ketika teishu membersihkan roji dari kotoran

untuk memilih waktu menyala, tekan tombol OK untuk masuk dan tekan tombol ▲/▼ untuk memilih: On time mode (Modus waktu menyala), Input Source (Sumber Input), Channel

Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi pada tahull 2000 menunjukkan TGR anak sekolah sebesar 57,26% maka Kecamatan Kendal telah menjadi daerah gondok endemik berat.(8) Padahal TGR

• Tekan tombol pintas ini dari enam mode pengaturan awal video (Scenery Mode (Mode Pemandangan), Standard Mode (Mode Standar), Theater Mode (Mode Bioskop), Game Mode

Jika sistem masih dalam mode siaga, matikan komputer dengan menekan terus tombol daya minimal selama 4 detik, kemudian tekan tombol daya sekali lagi untuk menghidupkan

• Gunakan tombol pintas ini untuk beralih di antara delapan mode standar video (Scenery Mode (Mode Pemandangan), Standard Mode (Mode Standar), Theater Mode (Mode Teater), Game Mode

● Gunakan tombol pintas ini untuk beralih dari 5 mode video yang telah ditetapkan (Game Mode [Mode Permainan], Night View Mode [Mode Tampilan Malam], Scenery Mode