• Tidak ada hasil yang ditemukan

NA SIKH-MANSU KH DALAM TAFSIR AL-MANA R (Telaah Atas Penafsiran Muhammad ‘Abduh dan Rasyi d Rid}a Tentang Ayat-ayat Na sikh-Mansu kh dalam Tafsir al-Mana r) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NA SIKH-MANSU KH DALAM TAFSIR AL-MANA R (Telaah Atas Penafsiran Muhammad ‘Abduh dan Rasyi d Rid}a Tentang Ayat-ayat Na sikh-Mansu kh dalam Tafsir al-Mana r) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

BIODATA PENULIS

Nama : Mohammad Miftahun Najib

Jenis Kelamin : Laki-laki

TTL : Nganjuk, 02 April 1984

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Krempyang, Tanjunganom, Nganjuk (JATIM)

Program Studi : Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

NIM. : 2843134013

Riwayat Pendidikan : TK Krempyang, lulus tahun 1990

SDN 5 Tanjunganom, Nganjuk, lulus tahun 1997

MTS Darussalam Krempyang, lulus tahun 2001

MA Krempyang, lulus tahun 2004

S1 STAIN Tulungagung, lulus tahun 2013

Referensi

Dokumen terkait

Quraish Shihab menjelaskan karakter kaum munafik dengan melandaskan penjelasan pada ayat-ayat sebelumnya. Dalam ayat di atas, kata terangnya api dilukiskan dengan kata

Ulama yang menyetujui adanya na>sikh- mansu>kh pada kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa maksud dari Q.S al- Baqarah [2], ayat 184, adalah orang-orang yang beriman itu

Untuk itu, penelitian ini akan memaparkan beberapa penafsiran terhadap al-Qur'an terkait nusyuz yang tecermin dalam pendapat para mufasir dari era klasik, dan modern-kontemporer,

Tafsir al-Mana>r merupakan karya monumental dua tokoh yang sangat dikenal tersebut di kalangan Intelektual Islam, dia adalah Muhammad Abduh sebagai sang guru, dan

Penulis ingin melihat bagaimana kajian tentang sihir tersebut jika dilihat dalam perspektif ulu>m al-Qur’a>n, serta bagaimana bentuk sihir dalam konteks sekarang

Tesis dengan judul “NA<SIKH-MANSU<KH DALAM TAFSIR AL-MANA<R (Telaah Atas Penafsiran Muhammad ‘Abduh dan Rasyi>d Rid}a> Tentang ayat-ayat Na>sikh-Mansu>kh

24 Apabila mereka menetapkan semua sifat yang telah Allah tetapkan untuk dzat-Nya dalam al-Qur`a>n dan telah ditetapkan oleh Rasul-Nya dalam hadis yang s}ahi>h,

Dengan demikian, teori Syah}ru>r tersebut, tidak hanya berimplikasi terhadap hukum Islam dalam bidang kesetaraan gender dan agama, melainkan juga dalam bidang-bidang yang