• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isolasi DNA dengan metode DIXIT dan PCI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Isolasi DNA dengan metode DIXIT dan PCI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER

ISOLASI DNA METODE DIXIT DAN PCI (Phenol Chloroform Isoamyl Alcohol) Kelompok 7 :

1.Sri Wahyu Purnami 4411412015 2.Silviatun Nihayah 4411412042 3.Intan Latifa Amalia 4411412068

4.Fatchun Naim 4411412051

Tanggal Praktikum Jumat, 10Oktober 2014

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

BAB VI DAN VII

ISOLASI DNA METODE DIXIT (1998) DAN PCI (Phenol Chloroform Isoamyl Alcohol)

I. Tujuan

Untuk melakukan ekstraksi DNA dari berbagai sumber dari jaringan tumbuhan dan

hewan dengan metode dixit (1998) dan PCI.

II. Landasan Teori

DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah master molecul (molekul utama) yang

mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap

organisme. DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa

nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida (Istanti, 1999)

DNA dapat mengalami denaturasi dan renaturasi. Selain itu DNA juga bisa

diisolasi. Isolasi DNA dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain: preparasi

esktrak sel, pemurnian DNA dari ekstrak sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi

DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian

tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini karena adanya senyawa

polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat

pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sampel buah yang berbeda,

dapat memberi hasil yang berbeda pula. Buah dengan kadar air tinggi akan

menghasilkan isolat yang berbeda jika dibandingkan dengan buah berkadar air

rendah. Semakin tinggi kadar air maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan

semakin sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit (Zubaidah,2004

dalam Jamilah,2005)

DNA pada makhluk hidup dapat diisolasi secara sederhana. Pengisolasian

DNA secara sederhana dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran

plasma dan membran inti baik secara mekanik maupun secara kimiawi. Isolasi DNA

merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh DNA murni, yaitu tanpa

(3)

Pemecahan dinding sel secara mekanik dapat dilakukan dengan pemblenderan

atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat

dilakukan dengan pemberian detergen. Penambahan sabun cair dan garam dapur

adalah untuk melisiskan membran inti untuk mengeluarkan isi inti sel yang berisi

DNA.

Setelah menunggu beberapa saat terjadi presipitasi pada lapisan atas bukan

lapisan bawah, yang menunjukkan bahwa DNA tidak larut dalam etanol tetapi larut

dalam air. Ketika molekul DNA terlarut, mereka tersebar dalam larutan sehingga

tidak terlihat. Ketika molekul tersebut berpindah kedalam larutan yang bukan pelarut

meraka akan berkumpul/ menggumpal sehingga dapat dilihat. Presipitat DNA terlihat

seperti serabut-serabut putih yang terkumpul diatas permukaan larutan karena masa

jenis etanol lebih kecil dari pada masa jenis air. Etanol yang digunakan harus

benar-benar dingin dan berasal dari lemari pendingin, hal ini bertujuan untuk

menyempurnakan presipitasi. Apabila etanol yang digunakan kurang dingin, maka

mengakibatkan pembentukan presipitat kurang sempurna.

Plasmid merupakan DNA yang

tidakterlaluesensialbagifungsikehidupanbakteri,

tetapipentingdalampengaturansiklushidupdanperumbuhandalamlokasihidupnya.

Kebanyakan plasmid adalahsirkulardantersusundaribeberaparibupasanganbasa.

Plasmid mempunyaititikori (origin of replication)

sehinggamampumereplikasidiritanpapengaturandari DNA kromosom.

Replikasidimulaidarititikorihinggasemua plasmid tereplikasi (Pierce,

2005:203dalamSaputra, 2013).

Isolasi DNA merupakanlangkah yang tepatuntukmempelajari DNA.

Prinsipnyaadadua, yaitusentrifugasidanpresipitasi.

Sentrifugasimerupakanteknikuntukmemisahkancampuranberdasarkanberatmolekulko

mponennya. Molekul yang mempunyaiberatmolekulbesarakanberada di

bagianbawahtabungdanmolekulringanakanberadapadabagianatastabung.

Hasilsentrifugasiakanmenunjukkanduamacamfraksi yang terpisah,

yaitusupernatanpadabagianatasdanpeletpadabagianbawah (Campbell dkk, 2002:

(4)

Langkahawalsetiappercobaan di bidangbiologimolekuleradalahmemperoleh

DNA yang dapatberasaldariberbeagaijaringanatauselmakhlukhidup.

Prinsipdasarisolasi / ekstrasi DNA adalahpenghancurandindingdanmembrane sel,

pemisahan DNA dari debris seldanpurifikasi DNA. Dalammelakukanmetodeekstrasi

DNA yang digunakansangatbegantungpadasumber DNA-nya,

apakahdariselataujaringan, hewan, tumbuhan, ataumikroorganisme.

(Mustikaningtyas, 2014)

Metode yang digunakanuntukmengisolasi DNA dariberbagaijenistanaman,

organ tanaman, maupunjaringannyadapatdilakukandenganberbagaicara.

Namunpadaintinyaterdapattigafaktorutama yang

sangatpentinguntukdalammelakukanpurifikasidanekstraksi DNA secaramaksimal.

Pertamaadalahcaradalammenghomogenkanjaringantanamankhususnyaadalahdinding

selnya. Keduaadalahkomposisidarilarutan buffer yang

ditambahkandalampenggerusanjaringantanamandan yang

ketigaadalahpenghilanganenzimpenghambat-polisakarida.

Inkubasisampeldalam water bath bersuhu 60 derajat C selama 60 menit. Hal

inidilakukanuntukoptimalisasikerja buffer ekstrak.

Selanjutnyadilakukansentrifugasisampeldengankecepatan 12000 rpm selama 10

menithalinidilakukanuntukmemisahkan debris dankomponensel lain yang

menjadipengotordengan DNA.

Supernatan yang

telahdiperolehselanjutnyadiambildanditambahkandenganlarutanPhenol:Chloroform:I

solamylAlkohol (PCI)atau dixit. Hal inidilakukanuntukmengekstraksi DNA

darikontaminan. Fenolmerupakanpelarutorganik yang dapatmelarutkan protein, lipid

danmolekul lain sepergipolisakaridasehinggadiharapkanakandidapatkansupernatan

yang berisi DNA bebaskontaminan. Setelahpencampuran,

homogenattersebutdivorteksuntukoptimalisasihomogenasi.

Selanjutnyadilakukansentrifugasihomogenatdengan PCI

tersebutdengankecepatan 13000 rpm selama 5 menitdalam. Hasil yang

didapatkanadalahsupernatandanpelet yang beradapadatigalapisanlapisanatas.

(5)

atasdanditambahkanlarutanChloroform:IsoamylAlkoholuntukpresipitasilanjutan.

Kemudiankembalidilakukanvorteksdansentrifugasi.

Hasil yang didapatkanakanterbentukkembalisupernatandanpeletpadaeppendorf,

kemudiandilakukanpengambilansupernatan.

Supernatanditambahkandenganamoniumnitratdanetanolabsolutuntukpresipitasilanjut

andanmenghilangkankontaminan.

Seharusnyahasildapatdiketahuiterbentukfilamen-filamen DNA dalamlarutanjernihtersebut.

Kemudiandilakukaninkubasiselamasatumalamuntukoptimalisasipresipitasi.

Fungsialat-alatisolasi DNA. Sentrifuseberfungsimemisahkanantarabagian

yang padatdancair (supernatant dandebsis).

Mikropipetberfungsiuntukmengambillarutan supernatant danzatkimia lain.

Ependorfberfungsiuntukwadahsampel yang akan di ekstraksi Water bath

berfungsiuntukmemanaskan DNA sampel.

Mortirberfungsiuntukmenghaluskansampel yang kan di ekstraksi.

Timbanganberfungsiuntukmenimbangjumlahsampel yang dibutuhkan. Thermometer

berfungsiuntukmengukursuhu.

Petridishberfungsiuntukmembersihkansampel..Erlemenyerberfungsiuntukmencairkan

agarose. Incubator berfungsiuntukinkubasisampel. Pinsetberfungsiuntukmengambil

material kecil. Sarungtanganberfungsiuntukmelindungitangandarizatberbahaya.

III. PERMASALAHAN

a. Bagaimana mahasiswa mampu menjelaskan jaringan tumbuhan dan hewan yang

dapat digunakan sebagai sumber DNA.

b. Bagaimana mahasiswa mampu menjelaskan metod ekstraksi DNA.

c. Bagaimana mahasiswa mampu melakukan ekstraksi DNA dari jaringan hewan

dan tumbuhan.

IV. ALAT DAN BAHAN

V. METODE

A. Langkah kerja Isolasi DNA Metode Dixit (1998) Dimodifikasi

1. Menggerus0.5 g sampel dengan menambahkan 3ml buffer ekstraksi 2. Menambahkan 600µl 20% SDS, mengkocok dengan kuat

(6)

4. Mensentrifus pada suhu 4 °C dengan kecepatan 10,000 rpm selama 5 menit

5. Memiindahkan supernatant ke tube baru, dan menambahkan 1 ml Potassium asetat

6. Menginkubasi pada suhu -20 °C selama 10 menit

7. Mensentrifus pada suhu 4 °C dengan kecepatan 10,000 rpm selama 2 menit

8. Memindahkan supernatant ke tube baru, dan menambahkan isopropanol sebanyak 2/3 volume supernatant.

9. Mengkocok perlahan membentuk angka 8.

10.Menyentrifuspadasuhu 4 °C dengankecepatan 10,000 rpm selama 2menit. 11.Membuang supernatant, kemudian mencuci pellet menggunakan 1 ml

ethanol 70%

12.Menyentrifuspadasuhu 4 °C dengankecepatan 10,000 rpm selama 1 menit 13.Mengeringkan pellet padasuhu37 °C selama 60 menit.

14. Melarutkan pellet dalam 100µl buffer TE, simpanpadasuhu -20 °C

B. Langkah Kerja Isolasi DNA Metode PCI

1. Menggerus 30 mg sampeldengan mortar hinggahalus, tambahkan 500 µl buffer ekstraksi

2. Tambahkan 20 µl proteinase K (10mg/ml) dan 50 µl SDS, vortex

3. Inkubasidalamwaterbath 55 °Cselama 60 menit, kocokperlahantiap 10menit

4. Tambahkan 50 µl 5 M NaCl, 400 µl phenol, 400 µl CIAA. Putarpelanselama 60menitpadasuhuruang

5. Sentrifuspadasuhu 4 °C dengankecepatan 3,000 rpm selama 5menit 6. Pindah supernatant ke tube baru, tambahkan 50 µl 5 M NaCldan 1 ml

ethanol absolutdingin, kocokperlahan 7. Inkubasidi freezer selama 60 menit

8. Sentrifuspadasuhu 4 °C dengankecepatan 8,000 rpm selama 5 menit 9. Buang supernatant

10.Tambahkan 1 ml ethanol 70% ke pellet

11.Sentrifuspadasuhu 4 °C dengankecepatan 8,000 rpm selama 5 menit 12. Buang supernatant dantiriskansampaitidakadasisa ethanol yang

tertinggal

13.Keringkansisa ethanol padasuhu 37 °Cselama 60 menit

(7)

VI. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan

a. Isolasi DNA Metode Dixit (1998) Dimodifikasi

No. Kegiatan Gambar

1. Menggerus 0.5 g sampel dengan menambahkan 3ml buffer ekstraksi

2. Menambahkan 600µl 20% SDS, mengkocok dengan kuat

(8)

4. Mensentrifus pada suhu 4 °C dengan kecepatan 10,000 rpm selama 5 menit

5. Memindahkan supernatant ke tube baru, dan menambahkan 1 ml Potassium asetat

6. Menginkubasi pada suhu -20 °C selama 10 menit

(9)

8. Memindahkan supernatant ke tube baru, dan menambahkan isopropanol sebanyak 2/3 volume supernatant.

9. Mengkocok perlahan membentuk angka 8.

10. Menyentrifus pada suhu 4 °C dengan kecepatan 10,000 rpm selama 2 menit.

(10)

12. Menyentrifus pada suhu 4 °C dengan kecepatan 10,000 rpm selama 1 menit

13. Mengeringkan pellet pada suhu37 °C selama 60 menit.

14. Melarutkan pellet dalam 100µl buffer TE, simpanpadasuhu -20 °C

b. Isolasi DNA Metode PCI

No. Perlakuan Gambar

1. Menggerus 30 mg sampel dengan mortar hingga halus, tambahkan 500 µl buffer ekstraksi

(11)

3. Menginkubasi dalam water bath 55 °Cselama 60 menit, kocokperlahantiap 10menit

4. Menambahkan 50 µl 5 M NaCl, 400 µl phenol, 400 µl CIAA. Memutarpelanselama

60menitpadasuhuruang

5. Mensentrifuspadasuhu 4 °C dengankecepatan 3,000 rpm selama 5menit

(12)

7. Menginkubasidi freezer selama 60 menit

8. Mensentrifuspadasuhu 4 °C dengankecepatan 8,000 rpm selama 5 menit

9. Membuang supernatant

(13)

11. Mensentrifus pada suhu 4 °C dengan

kecepatan 8,000 rpm selama 5 menit

12. Membuang supernatant dan meniriskan sampai tidak ada sisa ethanol yang tertinggal

13. Mengeringkansisa ethanol padasuhu 37 °Cselama 60 menit

14. Menambahkan 50-100 µl buffer TE

pada pellet danmenyimpannyapada

freezer

c. Pembahasan

(14)

DaftarPustaka

Istanti, Annie. 1999. Biologi Sel. Malang: jurusan Biologi FMIPA UM.

Jamilah. 2005. Pengaruh Berbagai Macam Deterjen, Penambahan Garam dan Ekstrak Nanas(Ananas Comusus) terhadap Hasil Isolasi DNA Berbagai Macam Buah sebagai Topik Praktikum Mata Kuliah Genetika. Skripsi. Malang: Program Sarjana (diaksespada 11 Oktober 2014 pukul 10.55 WIB)

Mustikaningtyas. 2014. Buku Ajar PraktikumBiologiMolekuler. Semarang: FMIPA UNNES

Saputra, Eka. 2013. LaporanPraktikumBioteknologiTransformasi Gen

Gambar

No. Perlakuan  Gambar 1. Menggerus 30 mg sampel dengan

Referensi

Dokumen terkait

Juring Lingkaran = Daerah yang dibatasi oleh jari-jari OP dan OK serta busur PK.. Tembereng = Daerah yang dibatasi

Dari 3 variabel sensitif (biaya program penyuluhan, rasio insentif, dan rasio pasien medis) yang diasumsikan mempengaruhi mutu layanan Puskesmas elite, setelah disimulasikan

menjelaskan hasil rerata uji organoleptik rasa terhadap mie basah dengan perlakuan perbandingan tepung terigu 100 g, pisang 200 g dan umbi talas 300 g serta penambahan

Koefisien determinasi diperoleh sebesar 0,382 atau sebesar 38,2% variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy memberikan pengaruh terhadap

Modul Diklat Guru Pembelajar Wizard presentasi akan menuntun Anda untuk memilih aktivitas yang akan Anda lakukan, apakah membuat presentasi kosong, mengambil dari

Bagi mereka yang telah memahami bahwa: Jika dua segitiga mempunyai satu sudut sama besar maka perbandingan luasnya sama dengan perbandingan hasil kali panjang sisi-sisi yang

Meskipun demikian Imam Al-Ghazali tidak menghendaki dalam pencarian kebahagiaan akhirat sebagai tujuan akhir dengan meninggalkan tanggungan duniawi seseorang,

Pengembangan sentra perkebunan berbasis bisnis yang didukung prasarana dan sarana dengan menggunakan teknologi lingkungan, serta memperhatikan daya dukung dan daya tamping