Hakikat Karya Ilmiah
“Karya Ilmiah” (scientific paper atau scholarly paper) diartikan sebagai karya tertulis yang disusun secara sistematis dan ilmiah. Dalam definisi ini ada 3 (tiga) konsep kunci dalam sebuah karya ilmiah, yaitu: (1) karya tertulis; (2) sistematis; dan (3) ilmiah.
Karya tertulis bermakna, bahwa karya ilmiah merupakan produk tertulis (makalah, artikel, buku, monograf, laporan penelitian, dll.). Sebagai produk tertulis, karya ilmiah dapat dibedakan dengan produk-produk keilmuan yang lain seperti
rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan atau karya teknologi, rancangan, dan karya seni monumental/seni/pertunjukan/karya sastra
Sistematis bermakna, bahwa karya ilmiah memperlihatkan keteraturan dan kelogisan struktur, sistematika pemikiran dan penyajiannya (secara tertulis) berkenaan dengan isi, muatan, atau substansi yang menjadi objeknya.
Ilmiah bermakna, bahwa karya ilmiah bukan sekadar produk “akal sehat” (common sense), melainkan sesuai dengan kaidah, prinsip, etika, dan metode ilmiah.
Ketiga hakikat karya ilmiah di atas merupakan sebuah integralitas, tidak berdiri sendiri. Sebuah tulisan tidak dengan sendirinya dapat disebut karya ilmiah, jika tidak memenuhi unsur sistematis dan ilmiah.
Untuk memperjelas pemahaman saudara tentang karya ilmiah, simak kutipan tulisan berikut. Kemudian saudara kaji dan pikirkan, apakah tulisan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai karya ilmiah atau tulisan biasa.
Kutipan 1
Selamat datang wahai para tamu kehidupan. Terima kasih telah berkunjung di kehidupan ini. Selamat jika telah berhati-hati dalam dunia liar ini dan semoga benar-benar selamat. Saya bukanlah ahli kehidupan, bukanlah simbol dari kehidupan manapun. Kunjungan Anda menjadi setitik harapan, menemani perjalanan. Semoga fajar kebaikan terbit, semakin jelas jalan, semakin berwarna pemandangan, dan saat malam pun ramainya bintang menemani dengan bulan yang tersenyum indah. Sungguh maafkanlah atas kekurangan saya dalam mengelola blog ini, & juga
kunjungan yang tak terbalas, atau komentar yang tak terjawab. Semoga ketulusan Anda semua dalam berkunjung & berkomentar kan berbuah kebaikan.
(http://danangwirawan.wordpress.com/) Kutipan 2
tinggi, kata Kepala Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT Sumatera Selatan, Drs Jamaludin MSi. Menurut Jamaludin, seusai upacara penyerahan ijazah di Asrama Haji, Palembang, Minggu, salah satu pendorong masyarakat memilih kuliah di UT adalah adanya Undang Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam UU ini disebutkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi akademik minimal tingkat sarjana, ujar Jamaludin. Dia menjelaskan bahwa pemberlakuan undang-undang tersebut membuat minat masyarakat yang berprofesi sebagai guru untuk berkuliah di UT menjadi sangat tinggi.
(http://antarasumsel.com/berita/262380/tinggi-minat-masyarakat-kuliah-di-universitas-terbuka)
Kutipan 3
Hasil perhitungan ketimpangan pendapatan menggunakan Indeks Williamson memperlihatkan bahwa ketimpangan pendapatan antar wilayah di Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2002-2006 sangat tinggi, yaitu mencapai 0,97. Nilai ketimpangan menurut Indeks Williamson terletak antara 0 sampai dengan 1 dimana semakin mendekati nol menunjukkan ketimpangan sangat ringan dan semakin mendekati satu menunjukkan ketimpangan sangat berat. Koefisien ketimpangan yang tinggi tersebut