• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif pdf"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia Di Kelas

VIII-1 MTsN 1 Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2011/2012

Fatima Jahro Rambe

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi kondisi fisik wilayah dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing, (2) Peningkatan hasil belajar siswa pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing di Kelas VIII-1 MTsN 1 Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian kelas VIII-1 yang berjumlah 35 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, lembar kerja siswa (LKS) dan tes tertulis, lalu dianalisis dengan teknik deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aktivitas belajar siswa pada materi kondisi fisik wilayah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

meningkat sebesar 22,86%, (2) dan Ketuntasan hasil belajar siswa pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

juga meningkat sebesar 25,71%. Dengan demikian model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar.

Kata kunci : Model pembelajaran snowball throwing, Hasil belajar, Aktivitas Belajar

Pendahuluan

Pendidikan yang berkualitas harus mampu meningkatkan potensi siswa sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Dalam hal ini guru harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai model belajar, kondisi siswa dan cara melakukan pembelajaran yang efektif dan bermakna. Guru yang menguasai

kompetensi dasar akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu pada tingkat menengah pertama terdiri dari geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang

telah dilakukan di MTsN 1

(2)

2

pendidikan masing-masing. Sekolah ini tidak memiliki guru yang mempunyai latarbelakang pendidikan geografi sehingga sekolah membuat kebijakan bahwa guru yang mengajarkan bidang studi tersebut adalah guru yang mempunyai latarbelakang pendidikan ekonomi.

Kondisi ini tentu sangat

berpengaruh terhadap proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Proses pembelajaran yang digunakan didominasi oleh metode konvensional sehingga siswa kurang terlibat. Guru tersebut juga kurang

mampu menggunakan media secara

maksimal. Akibat dari cara mengajar seperti itu, banyak ditemukan siswa yang pasif dalam setiap pembelajaran di kelas, tidak terjadi suasana yang bernuansa dialog, sarat

dengan hapalan dan tidak ada

pengembangan berpikir yang dilakukan guru yang pada akhirnya perolehan hasil belajar tidak sesuai dengan harapan.

Hasil belajar siswa pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia di Kelas VIII-1 kurang memuaskan dan hanya 61,38% siswa yang mampu mencapai nilai rata-rata 65, sementara Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) bidang studi geografi yang ditetapkan sekolah mencapai 70.

Terkait hal ini dilakukan suatu perubahan dalam proses belajar mengajar

yang menekankan peran aktif siswa dalam

proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe snowball throwing. Dan diharapkan pada saat proses belajar mengajar siswa dapat lebih aktif, serta mengembangkan kreativitas dan dapat membangkitkan keinginan siswa untuk bertanya tentang materi tersebut

dibandingkan dengan penerapan

pembelajaran konvensional.

Berdasarkan latarbelakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe Snowball Throwing dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa dan

apakah dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kondisi fisik wilayah

Indonesia kelas VIII-1 MTsN 1

Padangsidimpuan?

Kajian Pustaka

(3)

3

terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang

tersebut mengalami kegagalan di

dalam proses belajar.

Aktivitas Belajar. Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Hasil Belajar. Hasil belajar merupakan

hasil dari proses belajar yang dapat diketahui dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan.

Model Pembejaran Kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri

dari 4 sampai 7 orang, dengan struktur

kelompoknya bersifat heterogen.

Keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

(4)

91

Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing

Fase Tingkah Laku Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Menyampaikan seluruh tujuan dalam pembelajaran dan memotivasi

siswa

Fase 2

Menyajikan informasi

Menyajikan informasi tentang materi pembelajaran siswa

Fase 3

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

- Memberikan informasi kepada siswa tentang prosedur pelaksanaan pembelajaran Snowball Throwing

- Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 7 orang siswa

Fase 4

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

- Memanggil ketua kelompok dan menjelaskan materi serta pembagian tugas kelompok

- Meminta ketua kelompok kembali ke kelompok masing-masing untuk mendiskusikan tugas yang diberikan guru dengan anggota kelompok

- Memberikan selembar kertas kepada setiap kelompok dan meminta kelompok tersebut menulis pertanyaan sesuai dengan materi yang dijelaskan guru

- Meminta setiap kelompok untuk menggulung dan melemparkan pertanyaan yang telah ditulis pada kertas kepada kelompok lain

- Meminta setiap kelompok menuliskan jawaban atas pertanyaan yang didapatkan dari kelompok lain pada kertas kerja tersebut

Fase 5 Evaluasi

Guru meminta setiap kelompok untuk membacakan jawaban atas pertanyaan yang diterima dari kelompok lain

Fase 6 Memberi

penilaian/penghargaan

Memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok

Kerangka Berpikir. Belajar adalah

aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tujuan dari aktivitas belajar adalah tahu, terampil, dan memiliki sikap lebih baik dari yang sebelumnya. Dalam proses belajar mengajar, kesesuaian antara model pembelajaran dengan materi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pada umumnya rendahnya

hasil belajar siswa dalam pembelajaran karena guru tidak memiliki pemahaman akan kesesuaian model dengan materi. Hal ini membuat suasanan pembelajaran menjadi membosankan dan monoton. Dalam perkembangan model pembelajaran dalam pendidikan di antaranya model kooperatif tipe

(5)

92

rangka meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Aktivitas siswa dalam model

pembelajaran Snowball Throwing dapat dilihat dari 6 aspek yaitu aktivitas siswa dalam memperhatikan pelajaran, aktivitas siswa dalam bertanya, aktivitas siswa dalam menulis, aktivitas siswa dalam menanggapi pertanyaan atau pendapat, aktivitas siswa yang bersemangat untuk menjalankan proses belajar mengajar.

Pada mata pelajaran geografi pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia model pembelajaran Snowball Throwing sangat memungkinkan untuk dipakai karena dapat membantu siswa untuk memiliki beberapa keterampilan

sosial seperti bekerjasama,

mendengarkan pendapat orang lain, menghargai pendapat orang lain, kemampuan bertanya, dan lain-lain yang sangat jarang dalam penerapan model pembelajaran konvensional. Maka dari itu, pembelajaran kooperatif Snowball Throwing diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Hipotesis Tindakan. Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan adalah :

penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Snowball Throwing

dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia kelas VIII-1 MTsN 1 Padangsidimpuan.

Metodologi Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 1 Padangsidimpuan, Jalan Sutan Soripada Mulia No.27 Kelurahan Sadabuan Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan yang berlangsung pada awal semester ganjil tahun ajaran 2011/2012.

Subjek Penelitian. Subjek penelitian ini

adalah siswa kelas VIII-1 MTsN 1

Padangsidimpuan Tahun Ajaran

2011/2012 yang berjumlah 35 siswa.

Objek Penelilitan. Objek penelitian ini

adalah penerapan pembelajaran kooperatif model snowball throwing

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia kelas VIII-1 MTsN 1 Padangsidimpuan.

Variabel Penelitian. Variabel dalam

penelitian ini adalah model

(6)

93

hasil belajar siswa pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia.

Defenisi Operasional. a)Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing adalah model

pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk membagi hasil dan informasi dengan menggunakan kertas pertanyaan yang dibuat seperti bola dan dilempar kepada siswa pada kelompok lain. b) Aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Yang mana kegiatan ini diukur oleh aspek yang harus dicapai yaitu melihat, bertanya, diskusi, menulis, memberi tanggapan, dan bersemangat. c) Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran yang diperoleh dari tes tertulis dan lembar kerja siswa (LKS).

Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini

adalah penelitian tindakan kelas. Pemilihan tindakan ini didasari oleh upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa yang berlangsung dalam tahapan siklus yang berawal dari refleksi, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dimulai dengan pratindakan yang berbentuk wawancara

dengan guru kelas untuk mengetahui masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar, selain itu bentuk pratindakan yang lain yaitu dengan melihat hasil belajar siswa selama ini yang dilihat dari standar KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Pratindakan merupakan dasar sebelum penelitian ini dilaksanakan agar dapat dilihat sejauh mana peningkatan hasil belajar dapat tercapai.

(7)

94

Siklus pertama dirancang dengan hasil pratindakan dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada dan selanjutnya siklus kedua didasarkan atas hasil refleksi siklus pertama.

Untuk lebih jelasnya

pelaksanaan penelitian yang dilakukan penulis siklus pertama dapat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di bawah ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Pertemuan I

Sekolah : MTsN 1 Padangsidimpuan

Mata Pelajaran : IPS-Geografi

Kelas/Semester : VIII/I

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

A. Standar kompetensi

Memahami permasalahan sosial yang berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian letak astronomis

2. Menjelaskan sifat-sifat istimewa garis lintang dan bujur di dunia 3. Menentukan letak astronomis wilayah Indonesia

4. Mengindentifikasi pengaruh letak astronomis wilayah Indonesia terhadap perbedaan waktu Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran

(8)

92

2. Menjelaskan sifat-sifat istimewa garis lintang dan bujur di dunia 3. Menentukan letak astronomis wilayah Indonesia

4. Mengindentifikasi pengaruh letak astronomis wilayah Indonesia terhadap perbedaan waktu Indonesia

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian letak astronomis

2. Sifat-sifat istimewa garis lintang dan bujur di dunia 3. Letak astronomis Indonesia

4. Perbedaan waktu Indonesia F. Sumber Pembelajaran

 Buku IPS SMP/MTs Kelas VIII Penerbit Grafindo

 Buku Geografi SMP/MTs Kelas VIII Penerbit Erlangga G. Media Pembelajaran

 Peta Indonesia

 Atlas

 Globe

H. Kegiatan Belajar Mengajar

 Model pembelajaran : pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing  Metode : ceramah, diskusi,tanya jawab

Langkah-langkah pembelajaran

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

Pendahuluan

Kegiatan inti Tindakan

 Mengucap salam

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Memotivasi siswa

dengan meminta siswa untuk menunjukkan pada peta tentang letak astronomis wilayah Indonesia

 Menjelaskan tentang letak astronomis

Indonesia, defenisi garis lintang dan pengaruhnya,

 Menjawab salam

 Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru

 Mendengarkan penjelasan guru

2’

3’

(9)

93

defenisi garis bujur dan pengaruhnya di

Indonesia.

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang diajarkan

 Memberikan informasi kepada siswa tentang prosedur pelaksanaan kooperatif tipe Snowball Throwing

 Meminta siswa duduk sesuai dengan kelompok yang telah dibacakan guru

 Memanggil ketua

kelompok untuk

mendapatkan tugas dan

menjelaskan tugas

tersebut

 Meminta ketua

kelompok kembali ke

kelompok

masing-masing untuk

mendiskusikan tugas tersebut

 Membagi kertas kerja kepada setiap kelompok dan meminta setiap

kelompok menulis

pertanyaan sesuai

dengan materi yang penjelasan guru, sedangkan siswa lain membaca buku

 Ketua kembali ke

kelompok dan

berdiskusi dengan anggota kelompok

mengenai tugas

yang diberikan guru

 Setiap kelompok menulis pertanyaan di kertas kerja

(10)

94 Observasi

menggulung kertas

pertanyaan dan ketua kelompok melemparkan pertanyaan yang telah ditulis kepada kelompok

lain (kelompok 1

melempar ke kelompok 2,3,4,5, kelompok 2 melempar ke kelompok 1,3,4,5, demikian

seterusnya)

 Meminta setiap kelompok menulis jawaban dari pertanyaan yang didapat dari siswa lain pada kertas kerja

 Secara acak meminta setiap kelompok

untuk membacakan satu pertanyaan yang diterima dan jawaban yang telah ditulis pada kertas kerja secara bergantian

 Mengumumkan skor

yang diperoleh setiap kelompok berdasarkan pertanyaan serta jawaban yang dibacakan dan memberikan

penghargaan kepada

kelompok dengan hasil yang terbaik.

 Meminta bantuan

observer untuk

mengamati aktivitas belajar siswa selama pembelajaran sesuai

dengan pedoman

menggulung kertas kerja dan

melemparkannya kepada kelompok lain

 Setiap kelompok menulis jawaban pada kertas kerja

 Setiap kelompok membacakan

pertanyaan dan

jawaban yang

tertulis

 Memperhatikan hasil penilaian guru

(11)

95 I. Penilaian

 Teknik : Tes tertulis, Observasi aktivitas siswa

 Bentuk instrumen : Pilihan ganda, Lembar Kerja Siswa, lembar observasi

 Instrumen :

Pilihan Ganda

Petunjuk

- Bacalah soal dengan cermat, lalu pilih satu jawaban yang paling tepat dengan

memberikan tanda (X).

1. Letak astronomis wilayah ditentukan berdasarkan….

a. Lintang dan geografis

b. Geografis dan geologis

c. Batas laut territorial

d. Lintang dan bujur

2. Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia terletak antara…

a. 60LU – 90 LS dan 940 BT – 1400 BT b. 60 LU – 110 LS dan 950 BT – 1410 BT c. 60 LU – 150 LS dan 960 BT – 1400 BT d. 60 LU – 90 LS dan 970 BT – 1410 BT Penutup

observasi

 Membimbing siswa

untuk menyimpulkan pelajaran

 Meminta siswa untuk membahasnya kembali di rumah serta menyuruh siswa memperlajari materi selanjutnya di buku dan internet

 Mengadakan evaluasi belajar siswa melalui post test dengan bentuk soal pilihan berganda untuk melihat tingkat keberhasilan yang

dicapai siswa

 Menyimpulkan pelajaran bersama guru

 Mendengarkan instruksi guru

 Melakukan tes hasil belajar (post test)

3’

2’

(12)

96

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Berdasarkan gambar di atas, 1410BT tepat berada di perbatasan antara…

a. Kalimantan dan Malaysia

b. Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste

c. Batam dan Singapura

d. Papua dan Papua Nugini

4. Berdasarkan letak astronomisnya, pulau paling selatan di Negara Indonesia adalah…

a. Rote

b. We

c. Sumba

d. Miangas

5. Pak Tono melakukan perjalanan dari kota Samarinda pukul 11.00 WITA menuju kota Jayapura dengan lama perjalanan 5 jam. Pak Tono akan sampai pada tujuan pukul… a. 16.00 WITA

b. 17.00 WIT

c. 18.00 WIB

d. 19.00 WIT

6. Bila wilayah Indonesia bagian barat pukul 10.00 WIB. Maka waktu Greenwich

Meridian Time (GMT) adalah pukul…

a. 03.00

b. 04.00

c. 06.00

d. 07.00

7. Gari lintang 00di Negara Indonesia melalui kota…

a. Banda Aceh

(13)

97

c. Makassar

d. Pontianak

Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar tersebut untuk soal 8 dan 9.

8. Waktu Indonesia bagian barat antara lain meliputi…

a. Bali, Jawa, Madura,dan Sumatera

b. Jawa, Madura, Sumatera,dan Kalimantan Barat

c. Madura, Sumatera, Sulawesi,dan Nusa Tenggara Barat

d. Sumatera, Sulawesi, Irian Jaya,dan Nusa Tenggara Timur

9. Waktu Indonesia bagian tengah antara lain meliputi…

a. Papua dan Sumatera

b. Papua dan Maluku

c. Bali dan Nusa Tenggara Barat

d. Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat

10. Pak Doni berangkat dari Jakarta menuju Makassar pukul 06.00 WIB, dengan lama perjalanan 4 jam. Pak Doni akan sampai tujuan pada pukul…

a. 09.00 WIB

b. 10.00 WITA

c. 11.00 WITA

d. 12.00 WIT

Kunci Jawaban:

1. D

2. B

3. D

4. A

5. B

6. A

7. D

8. B

9. C

(14)

92

Lembar Kerja Siswa

Petunjuk:

- Isilah identitas anda terlebih dahulu.

Nama :

Kelompok :

- Setiap kelompok membuat satu pertanyaan yang akan dilemparkan kepada kelompok lain berkaitan dengan materi yang diajarkan, dengan ketentuan:

 Kelompok 1: Buatlah satu pertanyaan tentang pengertian letak astronomis.

 Kelompok 2: Buatlah satu pertanyaan mengenai sifat istimewa beberapa garis lintang di muka bumi.

 Kelompok 3: Buatlah satu pertanyaan mengenai fungsi garis bujur 00 dan garis bujur 1800.

 Kelompok 4: Buatlah satu pertanyaan tentang batas wilayah Indonesia secara astronomis.

 Kelompok 5: Buatlah satu pertanyaaan tentang fakta dari letak astronomis wilayah Indonesia.

Tabel Penilaian Aktivitas Siswa

No. Nama

siswa

Aspek yang dinilai Jumlah

Memperhatikan Bertanya Menyalin Menanggapi Bersemangat

3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1

Tabel Penilaian Peningkatan Aktivitas Siswa

Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif

Baik 3 >11

Cukup 2 6-10

(15)

93

Padangsidimpuan, Juli 2011

Diketahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Dra.Samsidar Harahap Fatima Jahro Rambe

NIP. 19710304 1993032002 NIM. 071233310049

Berdasarkan temuan pada siklus pertama penulis berunding dengan pengamat untuk menentukan langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus kedua. Dari hasil diskusi tersebut dibuat sebuah

refleksi yang digunakan sebagai perbaikan pada siklus kedua. Langkah-langkah yang dilaksanakan pada siklus kedua penulis gambarkan

pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) di bawah ini. RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN (RPP)

Pertemuan II

Sekolah : MTsN

1 Padangsidimpuan

Mata Pelajaran :

IPS-Geografi

Kelas/Semester : VIII/I

Alikasi waktu : 2 x 45

menit

A. Standar Kompetensi

Memahami permasalahan

sosial yang berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian letak geografis

2. Mendeskripsikan letak geografis Indonesia

3. Mengidentifikasi hubungan letak geografis dengan

perubahan musim di

Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian letak geografis

2. Mendeskripsikan letak geografis Indonesia

3. Mengidentifikasi hubungan letak geografis dengan

perubahan musim di

Indonesia E. Materi pelajaran

(16)

94

2. Pengaruh letak geografis wilayah Indonesia

3. Perubahan musim di

Indonesia

F. Sumber Pembelajaran

 Buku IPS SMP/MTs Kelas VIII Penerbit Grafindo

 Buku Geografi

SMP/MTs Kelas VIII Penerbit Erlangga G. Media Pembelajaran

Peta Indonesia

Atlas

H. Kegiatan Belajar Mengajar  Model pembelajaran :

pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing

 Metode :

ceramah, diskusi, tanya jawab

(17)

95

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

Pendahuluan

Kegiatan inti Tindakan

 Mengucap salam

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Memotivasi siswa dengan meminta siswa

untuk menyebutkan

musim yang terjadi di Indonesia

 Menjelaskan tentang letak geografis Indonesia dan pengaruhnya di Indonesia.

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang diajarkan

 Meminta siswa duduk sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk

 Menghampiri setiap kelompok untuk

membagikan tugas dan meminta siswa

mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan yang telah dilaksanakan pada pertemuan

sebelumnya

 Meminta ketua kelompok untuk

menggulung kertas

pertanyaan dan ketua kelompok melemparkan pertanyaan yang telah ditulis kepada kelompok lain secara bergantian

 Meminta setiap kelompok menulis jawaban atas pertanyaan yang didapat dari siswa lain pada kertas kerja

 Secara acak meminta setiap

kelompok membacakan satu pertanyaan yang diterima dan jawaban yang telah ditulis pada kertas kerja secara bergantian

 Menjawab salam

 Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru

 Mendengarkan penjelasan guru

 Bertanya tentang

mengenai tugas

yang diberikan

guru dan menulis pertanyaan di kertas kerja

 Ketua kelompok menggulung kertas kerja dan

melemparkannya kepada kelompok lain

 Setiap kelompok menulis jawaban pada kertas kerja

 Setiap kelompok membacakan

pertanyaan dan

(18)

96 I. Penilaian

 Teknik penilaian : Tes

tertulis, Observasi aktivitas siswa

 Bentuk instrumen :Pilihan ganda,Lembar Kerja Siswa, lembar observasi

 Instrumen :

Pilihan Ganda

Petunjuk :

- Bacalah soal dengan cermat, lalu pilih satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda (X).

1. Letak suatu negara berdasarkan kenyataannya di permukaan bumi disebut letak…

a. Geologis b. Geografis c. Geomorfologis d. Astronomis

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar tersebut menunjukkan letak

geografis Indonesia secara geografis yaitu di antara…

a. Benua Asia – Benua Australia dan Samudera Hindia – Samudera Atlantik

b. Benua Asia – Benua Australia dan Samudera Hindia – Samudera Pasifik

c. Benua Amerika – Benua Australia dan Samudera Hindia – Samudera Atlantik

d. Benua Asia – Benua Amerika dan Samudera Hindia – Samudera Atlantik

3. Penyebab terjadinya perubahan musim di Indonesia, yaitu…

a. Akibat banyak penduduk

b. Banyak angin topan di Indonesia c. Pergeseran semu matahari ke

belahan bumi utara dan ke belahan bumi selatan

d. Indonesia terletak di daerah strategis

4. Proses terjadinya angin muson di Indonesia sangat dipengaruhi oleh keberadaan dua benua yaitu…

a. Benua Asia dan Benua Australia b. Benua Australia dan Benua

Antartika

c. Benua Asia dan Benua Artik d. Benua Asia dan Benua Amerika 5. Di bawah ini merupakan akibat iklim

tropis di Indonesia,kecuali… a. Batuannya mudah lapuk b. Adanya berbagai jenis tambang c. Tingginya temperature di

Indonesia

d. Terjadinya hujan zenithal

(19)

97

7. Perhatikan gambar di bawah ini!

Berdasarkan gambar di atas, arah

panah tersebut menunjukkan terjadinya angin muson…

a. Timur b. Selatan c. Utara d. Barat

8. Indonesia mengalami musim penghujan pada bulan…

a. Oktober – April b. April – Oktober c. Januari – Juni d. Juli – Desember

9. Berdasarkan keputusan Sidang Mahkamah Internasional di Den Haag Belanda pada 17 Desember 2002, Pulau Sipadan dan Ligitan termasuk wilayah kedaulatan Negara…

a. Indonesia d. Angin muson barat

Kunci Jawaban

Lembar Kerja Siswa

Petunjuk

- Setiap kelompok membuat satu

pertanyaan yang akan

dilemparkan berhubungan dengan

materi yang diajarkan, dengan

ketentuan :

 Kelompok 1: Buatlah satu pertanyaan tentang pengertian

letak geografis

 Kelompok 2: Buatlah satu pertanyaan tentang letak geografis

Indonesia.

 Kelompok 3: Buatlah satu pertanyaan mengenai dua

pengaruh letak geografis

Indonesia.

 Kelompok 4: Buatlah satu pertanyaan mengenai proses

terjadinya angin muson di

Indonesia.

 Kelompok 5: Buatlah satu petanyaan mengenai penyebab

terjadinya perubahan angin muson

dan musim di Indonesia.

Tabel Penilaian Aktivitas Siswa

No. Nama siswa

Aspek yang dini Memperhatikan Bertanya Menyalin

(20)

98 Tabel Penilaian Peningkatan

Aktivitas Siswa

Guru Mata Pelajaran Maha

Dra.Samsidar Harahap Fa

NIP. 19710304 1993032002

NIM. 071233310049

Teknik Pengumpulan Data. Alat

yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi, tes, laporan, dan studi dokumentasi. 1) Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data

aktivitas siswa meliputi

memperhatikan, bertanya, menulis, menanggapi, dan bersemangat dalam

pelaksanaan model Snowball

(21)

99

kepercayaan dari suau instrument maka dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus KR-20. Uji coba instrumen dilakukan di kelas VIII-3 yang berjumlah 38 siswa dengan jumlah soal sebanyak 30 butir soal. Hasil uji coba menunjukkan bahwa n=38, rtabel = 0,320, diketahui rhitung >

rtabel dan terdapat 20 soal yang

dinyatakan valid. Sedangkan

reliabilitas soal yang diperoleh adalah 0,79. Soal tersebut reliabel dan sudah mewakili kompetensi yang dituntut materi kondisi fisik wilayah Indonesia. 3) Lembar Kerja Siswa (LKS),

digunakan untuk mematangkan

pemahaman siswa mengenai materi yang telah dijelaskan kepada siswa di setiap akhir pertemuan.

Pengembangan Instrumen

Penelitian. Adapun instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, tes tertulis, dan lembar kerja siswa (LKS) sebagai alat

evaluasi hasil belajar siswa. Instrumen merupakan seperangkat tugas yang harus diselesaikan oleh siswa.

Langkah-langkah penyusunan

instrumen adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan tujuan pembelajaran

sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada pada RPP.

2) Membuat kriteria penilaian aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Sebelum proses pengamatan dilakukan, peneliti bersama-sama pengamat telah menyatukan persepsi dalam pemberian skor penilaian terhadap setiap aspek yang akan diamati. Adapun indikator penilaian aktivitas siswa ini dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar

No. Aspek yang diamati Indikator penilaian Skor

1. Memperhatikan a. Tidak memperhatikan

b. Memperhatikan tapi kurang serius c. Memperhatikan dengan serius

1 2 3

2. Bertanya a. Tidak bertanya

b. Hal yang ditanyakan tidak sesuai dengan materi yang dijelaskan guru

c. Bertanya sesuai materi

1 2

3

3. Menulis a. Tidak menulis

b. Menulis tapi kurang lengkap c. Menulis materi dengan lengkap

(22)

100

4. Menanggapi a. Tidak menanggapi

b. Kurang serius dalam memberikan tanggapan sehingga tanggapan tidak sesuai dengan materi c. Memberikan tanggapan dan tanggapan sesuai

dengan materi yang sedang diterangkan

1 2

3

5. Bersemangat a. Tidak antusias terhadap materi yang diajarkan b. Kurang antusias terhadap materi yang diajarkan c. Antusias terhadap materi yang diajarkan

1 2 3 3) Membuat kisi-kisi tes

kemampuan hasil belajar siswa berdasarkan aspek kognitif. Tes berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan empat pilihan jawaban. Tes disusun sesuai dengan

kompetensi yang ingin

dicapai dalam

pembelajaran yaitu tingkat ingatan (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi (C3). Untuk lebih jelasnya kisi-kisi tes dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Kisi-kisi Tes

No. Indikator Aspek yang dinilai Jumlah

C1 C2 C3

1. Pengertian letak astronomis 1 - 1

2. Menentukan letak astronomis Indonesia

2 3,4 - 3

3. Pengaruh letak astronomis

wilayah Indonesia

- 7,8,9 5,6,10 6

4. Pengertian letak geografis 1 - - 1

5. Letak geografis Indonesia - 2 - 1

6. Pengaruh letak

geografis wilayah Indonesia

3,7 4,5,8,9 6,10 8

Jumlah 5 10 5 20

4) Menyusun instrumen LKS sesuai dengan materi yang disampaikan

dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

Tabel 4. Pedoman Penilaian LKS

No. Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Skor

1. Pertanyaan a. Pertanyaan tidak sesuai indikator

b. Pertanyaan sesuai indikator

0

20

2. Jawaban a. Jawaban tidak tepat

b. Jawaban tepat

(23)

101 Teknik Analisis Data. Analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu:

1. Tingkat aktivitas belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus Standar Deviasi Ideal

(Arikunto,2003) yang

digolongkan menjadi tiga kelompok. Aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini dilihat dari 5 aspek dimana masing-masing aspek memiliki skor

maksimal 3, dengan

menggunakan rumus tersebut maka aktivitas belajar siswa dikelompokkan menjadi 3 kategori, sehingga diperoleh nilai data yang dipergunakan sebagai berikut :

a. Baik = 11 -15 b. Cukup = 6 - 10 c. Kurang = 5

2. Dasar untuk mengintarpretasikan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa maka digunakan rumus Standar Deviasi Ideal juga. Dengan demikian diperoleh Skor Maksimal Ideal (SMi = 3) dan Standar Deviasi Ideal (SDi = 0,5). Dengan demikian maka dperoleh tingkat rata-rata peraspek aktivitas belajar siswa sebagai berikut:

a. Baik : 2,01 – 3,00 b. Cukup : 1,00 – 2,00 c. Kurang : 0,00 – 0,90 3. Ketuntasan hasil belajar dianalisis

secara deskriptif dengan melihat skor hasil belajar yang diperoleh dari skor post tes dan hasil LKS untuk setiap siklus. Hasil ketuntasan siswa diperoleh dari 60% skor pos tes ditambahkan dengan 40% skor LKS.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini disusun berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, post tes dan LKS.

Siklus I

Observasi. Hasil observasi siklus I

yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan terdapat pada tabel 5: Tabel 5.Kategori Aktivitas Siswa Pada Siklus I

No. Kategori Aktivitas Jumlah Persentase

1. Baik 11 31.42

2. Cukup 24 68.58

3. Kurang 0 0.00

Jumlah 35 100.00

(24)

102

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa menunjukkan bahwa siklus pertama secara keseluruhan pada umumnya termasuk kriteria cukup. Akan tetapi jika dilihat dari data peraspek diperoleh persentase yaitu memperhatikan sebanyak (67,62%) dan bersemangat sebanyak (68,57%) dengan kategori baik. Sedangkan untuk aspek bertanya

sebanyak (40,95%), menyalin

sebanyak (55,24%) dan menanggapi sebanyak (48,57%) masih kategori sedang, sehingga secara umum (klasikal) hasil observasi aktivitas belajar siswa berdasarkan tabel 6, menunjukkan rata-rata sebesar 1,69 (56,19%), artinya hanya tergolong sedang sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Tabel 6. Aktivitas Belajar Siswa Peraspek Pada Siklus I

No

Kategori Persen tase Sumber : Data Primer Olahan 2011

Hasil belajar. Ketuntasan hasil belajar pada siklus I mempunyai rentang nilai antara 60,00 sampai 96,00. Nilai rata-rata 73,14, median

(Me) sebesar 73,86 dan modus (Mo) sebesar 75,03. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7.Distribusi Frekuensi Skor Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I No. Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 60-65 8 22.85

Sumber: Data Primer Olahan 2011

(25)

103

Siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar secara individu hanya 25 orang (71,43%) yang

memiliki nilai KKM 70.

Berdasarkan data tersebut

menunjukkan secara klasikal

ketuntasan klasikal hasil belajar siswa hanya mencapai 71,43%, dapat dikatakan belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, karena suatu kelas dikatakan tuntas dalam belajar jika

persentase ketuntasan klasikal telah mencapai paling sedikit 85%.

Siklus II

Observasi. Observasi dilakukan setiap

pertemuan, secara umum aktivitas belajar siswa pada siklus II lebih baik dan mangalami peningkatan. Secara individual siswa yang memiliki aktivitas belajar berkategori cukup ada 16 orang (45,15%) dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Kategori Aktivitas Siswa Pada Siklus II

No. Kategori Aktivitas Jumlah Persentase

1.

Sumber: Data Primer Olahan 2011

Selain itu, nilai rata-rata peraspek aktivitas belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan

cukup signifikan secara klasikal mencapai skor 2,09. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 9: Tabel 9. Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II

No

Kategori Persen tase Sumber: Data Primer Olahan 2011

Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat secara umum rata-rata aktivitas siswa siklus II tergolong baik (69,71%).

(26)

104

artinya terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball throwing maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima. Akan tetapi aspek bertanya dan menanggapi walaupun meningkat tetapi peningkatan lebih rendah dibandingkan dengan aspek lain. Hal ini dikarenakan siswa tidak siap untuk bertanya dan menanggapi materi yang

disampaikan guru. Selama ini kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru jarang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan memberikan tanggapan mengenai materi yang dipelajari.

Hasil belajar. Ketuntasan hasil belajar mempunyai nilai rentang antara 66,00 – 94,00. Nilai rata-rata 81,66, median (Me) sebesar 82,25, dan modus (Mo) sebesar 81,17. Untuk lebih jelas perhatikan tabel 10:

Tabel 10.

Distribusi Frekuensi Skor Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II No. Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 65-69 1 2.85

2. 70-74 6 17.15

3. 75-79 5 14.29

4. 80-84 10 28.57

5. 85-89 5 14.29

6. 90-94 8 22.85

Jumlah 35 100.00

Sumber: Data Primer Olahan 2011

Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 97,14%. Dengan demikian maka ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal dapat dikatakan sudah mencapai tingkat ketuntasan belajar, karena suatu kelas dikatakan tuntas dalam belajar jika persentase

ketuntasan klasikal telah mencapai paling sedikit 85%.

Secara umum dapat dinyatakan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing pada materi kondisi fisik

wilayah Indonesia dapat

(27)

105

belajar terlihat dari penilaian lembar kerja siswa (LKS) dan hasil pos tes pada setiap siklus.

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Aktivitas belajar siswa melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing

secara keseluruhan meningkat yaitu sebesar 22,86% dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian model pembelajaran ini dapat

membantu siswa untuk

meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam

kelompok, serta memberi

kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar

bersama-sama siswa yang berbeda

latarbelakang.

2. Ketuntasan hasil belajar siswa

setelah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe

snowball throwing secara klasikal

meningkat sebesar 25,71% dari siklus I ke siklus II.

Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima. Artinya bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing

pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia dapat meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa.

Saran. Kesimpulan dari penelitian ini

memberi beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada guru geografi yaitu: (a) agar selalu berusaha menggunakan model pembelajaran kooperatif khususnya tipe snowball throwing

(28)

106

tetapi menumbuhkan semangat belajar siswa.

2. Kepada siswa, hendaknya lebih aktif mempersiapkan diri belajar di rumah tentang materi selanjutnya. Dengan demikian siswa lebih siap untuk menerima materi dari guru. Kesiapan siswa dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam bertanya dan memberikan tanggapan.

3. Kepada kepala sekolah, agar menyarankan guru-guru untuk

menggunakan model-model

pembelajaran yang bervariasi guna peningkatan hasil belajar siswa.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: PT.Bumi Aksara.

---.2008.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.

Djamarah, Syaiful Bahri,dkk. 2006.

Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.

Hodijah, Imas. 2010. Penerapan Metode Snowball Throwing

Pada Konsep Kenampakan

Alam, Sosial dan Budaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas IV SDN

Sukagalih Kecamatan

Cikalongkulon Kabupaten

Cianjur. Skripsi. Bandung:

PGSD Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas

Pendidikan Indonesia, (Online), (http://repository.upi.edu/operat or/upload/s_a0651_0810231_ab strak.pdf, diakses 13 April 2011.

Junaidi, Wawan. 2010. Cara

Meningkatkan Aktivitas Belajar, (Online),

(http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/07/ aktivitas-belajar-siswa.html) diakses 13 April 2011.

Kusnandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Layaba, Jakoba. 2010. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Snowball Throwing Siswa Kelas V SDN

Susukanrejo I-II

(29)

107

Ekonomi Universitas Malang ( Online),

(http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/KS DP/article/view/9004, diakses 20 April 2011).

Munawar, Indra.2009. Pengertian Belaj ar , (Online), (http://indramuna war.blogspot.com/2009/06/pen gertian-belajar.html, diakses 15 April 2011).

Nadzir. 2010.Model Snowball Throwi ng Dalam Meningkatkan Kema mpuan

Membaca Pemahaman Siswa, ( Online),(http://dindaachmad.bl ogspot.com/2010/03/artikel.ht ml, diakses tanggal 23 Desember 2010).

Ruhimat, Mamat.2006. IPS Geografi Kelas VIII. Jakarta: Grafindo.

Rusantiningsih. 2008. Meningkatan Hasil Belajar IPS melalui Kolaborasi Metode Quantum Teaching dan Snowball

Throwing. Jurnal

Pendidikan, (Online), (http://ru stantiningsih2008.wordpress.c om/2008/10/18/meningkatkan- hasil-belajar-ips-melalui- kolaborasi-model-quantum-

teaching-dan-snowball-throwing/, diakses 24 Februari 2011).

Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta : PT.Raja Grafindo. Simanjuntak, Lastri. 2010. Penerapan

Model Pembelajaran Snowball

Throwing Untuk

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar akuntansi Siswa

pada Pokok Bahasan

Pengelolaan Order Penjualan Di Kelas XI Ak SMK Marisi

Medan Tahun Ajaran

2010/2011. Skripsi . FE, Medan. Universitas Negeri Medan.

Slameto. 2010. Belajar Dan

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Solihatin, Etin dan

Raharjo.2009.Cooperative Learning. Jakarta : Bumi Aksara.

Sunarsi. 2008. Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Kolaborasi Metode

Quantum Teaching dan Snowb all Throwing. Jurnal Pendidika

n, (Online),

27(http://jurnal.pdii.lipi.go.id/ admin/jurnal/117081727.pdf, diakses 15 April 2011). Surya,M. 1997. Pengertian Belajar, (

(30)

ertian-belajar-dan-perubahan-108

perilaku-dalam-belajar/, diakses 15 April 2011).

Tim Abdi Guru. 2006. IPS Geografi Kelas VIII. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Trianto.2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

Widodo, P.Slamet. 2008.

Meningkatkan Motivasi Siswa

Bertanya dalam

Pelajaran Pendidikan Kewarga negaraan. Jurnal Pendidikan,

(Online),

(31)

Gambar

Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
Tabel Penilaian Peningkatan Aktivitas Siswa
Gambar tersebut menunjukkan letak
Tabel Penilaian Aktivitas Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh penambahan filler silika terhadap perpanjangan putus sama dengan tegangan putus.. Jurnal Teknik Kimia No. Oleh karena itu sampel B2 dilakukan analisa lanjutan. Hal

Abstract - This study aims to test whether New State Universities have carried out good governance in accordance with Good University Governance characteristics

lailla mahdollisia esittää, kuitenkin jos runo noudattaa proosamuotoisempaa kerrontaa, on siinä aina jokin kohta, jonka voi tulkita juonenkäänteeksi tai keskeiseksi

Akar pangkat tiga dari bilangan 3375 adalah

Data dianalisis menggunakan Analisis Of Varians (ANOVA), sedangkan uji lanjut berdasarkan nilai KK yang diperoleh. Hasil penelitan diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang

Dalam kegiatan pelatihan telah diajarkan kepada masyarakat peserta kegiatan cara pemakaian CMA dan bahan organik dalam budidaya tanaman jahe

Dan kelompok percobaan P3 kelompok tikus yang dipapar gelombang elektromagnetik ponsel dengan durasi 3 jam per hari selama 28 hari dan diberikan ekstrak etanol kulit

Berhubung dengan taraf pemilihan umum yang telah mendekati saat yang menentukan, maka perubahan atas Undang-undang itu dilakukan dengan Undang- undang