• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN JUMLAH ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN INDONESIA, PANITIA PEMILIHAN DAN PANITIA PEMILIHAN KABUPATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERUBAHAN JUMLAH ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN INDONESIA, PANITIA PEMILIHAN DAN PANITIA PEMILIHAN KABUPATEN"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 18 TAHUN 1955

TENTANG

PERUBAHAN JUMLAH ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN INDONESIA, PANITIA PEMILIHAN DAN PANITIA PEMILIHAN KABUPATEN

Presiden Republik Indonesia,

Menimbang : bahwa jumlah anggota Panitia Pemilihan Indonesia, Panitia Pemilihan dan Panitia Pemilihan Kabupaten seperti ditentukan dalam pasal 20, 21 dan 22 Undang-undang No. 7 tahun 1953 tidak cukup menjamin lancarnya pelaksanaan pemilihan umum, sehingga jumlah-jumlah itu perlu diubah dengan Undang-undang.

bahwa karena keadaan-keadaan yang mendesak, peraturan ini perlu segera diadakan.

Mengingat : pasal 96 Undang-undang Dasar Sementara.

Memutuskan :

Menetapkan : Undang-undang Darurat tentang perubahan jumlah anggota Panitia Pemilihan Indonesia, Panitia dan Panitia Pemilihan Kabupaten.

Pasal 1.

Kalimat pertama dari Pasal 20 Undang-undang Pemilihan Umum diubah sehingga berbunyi :

"Panitia Pemilihan Indonesia terdiri dari sekurang-kurangnya sembilan orang anggota".

Pasal 2.

Kalimat pertama dari pasal 21 Undang-undang Pemilihan Umum diubah sehingga berbunyi :

"Panitia Pemilihan terdiri dari sekurang-kurangnya tujuh orang anggota".

Pasal 3.

Kalimat pertama dari pasal 22 Undang-undang Pemilihan Umum diubah sehingga berbunyi :

"Panitia Pemilihan Kabupaten terdiri dari sekurang-kurangnya tujuh orang anggota".

Pasal 4.

(2)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2

-Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang Darurat ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Repulbik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 13 September 1955. Presiden Republik Indonesia, ttd.

SOEKARNO.

Menteri Kehakiman, ttd.

LOEKMAN WIRIADINATA

Menteri Dalam Negeri, ttd.

SUNARJO.

Diundangkan

pada tanggal 14 September 1955, Menteri Kehakiman,

ttd.

(3)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

3

-PENJELASAN

Susunan badan penyelenggara pemilihan seperti diatur dalam pasal 20, 21 dan 22 Undang-undang No. 7 tahun 1953 oleh Pemerintah dirasa kurang dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pemilihan umum.

Karena itu Pemerintah menganggap perlu mengadakan kemungkinan untuk menambah jumlah anggota badan-badan penyelenggara pemilihan itu, dimana perlu.

Untuk itu perlu diadakan perubahan dalam Undang-undang Pemilihan Umum.

Berhubung dengan taraf pemilihan umum yang telah mendekati saat yang menentukan, maka perubahan atas undang itu dilakukan dengan Undang-undang Darurat.

CATATAN

RALAT

Dalam Lembaran-Negara No. 54 tahun 1955 terdapat salah cetak yakni, pada halaman satu dalam kepala, baris terakhir terbaca. ("Penjelasan dalam Tambahan Lembaran-Negara No. 960)'.

seharusnya

("Penjelasan dalam Tambahan Lembaran-Negara No. 860)". dan dalam konsiderans sesudah kata "Menetapkan." terbaca.

"Undang-undang Darurat tentang perubahan jumlah anggota Panitia Pemilihan Indonesia, Panitia dan Panitia Pemilihan Kabupaten".

seharusnya

"Undang-undang Darurat tentang perubahan jumlah anggota Panitia Pemilihan Indonesia, Panitia Pemilihan dan Panitia Pemilihan Kabupaten".

Sekretaris Kementerian Kehakiman,

ttd.

Mr. SOEDARJO.

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang di gunakan untuk mengetahui kebutuhan energi pada gardu induk sungai raya ini menggunakan Metode Time Series dengan menggunakan waktu sebagai

Halaman untuk menghapus item yang terdapat dalam tabel kontrak perdagangan valuta asing.. CFD

Pengelolaan penerimaan Daerah harus dilakukan secara cermat, tepat dan hati – hati. Pemerintah Daerah dituntut untuk mampu menciptakan suatu perangkat yang dapat

Adapun kontraksi pada kinerja industri furnitur terkonfirmasi dari penurunan ekspor furnitur Kalimantan Barat ke Jepang yang mencapai -47,95% (yoy) dibandingkan dengan

Pada proses pemilihan material kain, katun toyobo dipilih karena memilki sifat sedikit kaku dan sifon bonglon dipilih karena memilki sifat karakteristik langsai,

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik denganrancangan Cross Sectional. Peneliti akan menilai variabel dukungan keluarga yang akan dihubungkan dengan

3 Jaringan relasional AB4 Subkontraktor sering melempar tanggung jawab 0,91020 4 Jaringan relasional AB1 Ketidakjelasan klausul-klausul dalam kontrak kerjasama 0,90449

Dengan demikian, penelitian diatas yaitu yang dilakukan oleh Izzatul Aliyah, dan Nikmah memiliki perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan, sedangkan penelitian